| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.

Senin, 20 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah
  

Kis. 6:8-15; Mzm. 119:23-24,26-27,29-30; Yoh. 6:22-29.21
   
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang."
   
Datang kepada Tuhan tentu merupakan hal yang sangat baik. Namun, kita masih harus memurnikan motivasi kita agar kita datang kepada-Nya dengan motivasi yang benar. Setidaknya, kita dapat membedakan adanya 3 motivasi. Pertama, kita datang kepada Tuhan hanya karena kewajiban sehingga mungkin kita melakukannya dengan terpaksa atau hanya formalitas saja. Kedua, kita datang kepada Tuhan karena kebutuhan. Artinya, saat kita butuh sesuatu atau sedang punya ujud tertentu, kita datang kepada-Nya untuk memohon. Kalau kita tidak butuh, mungkin kita tidak datang atau kalau kebutuhan kita sudah dipenuhi kita cenderung lupa berterimakasih. Rupanya, inilah yang menjadi motivasi banyak orang datang kepada Yesus sebagaimana dikisahkan dalam Injil: mereka butuh roti. Yang ketiga, kita datang kepada Tuhan karena sadar bahwa kita dikasihi oleh-Nya dan bahwa Ia selalu merindukan kita sehingga kita pun ingin mengasihi dan merindukan-Nya. Inilah motivasi yang terbaik: tidak tergatung ada yang mewajibkan atau tidak, tidak pula tergantung sedang butuh atau tidak. Kasih dan kerinduan akan senantiasa membawa kita untuk datang kepada Dia yang jauh lebih dulu dan lebih besar mengasihi serta merindukan kita.

Doa: Tuhan, bangkitkanlah dalam diri kami untuk senantiasa mengasihi dan merindukan-Mu. Amin. -agawpr-

Senin, 20 April 2015 Hari Biasa Pekan III Paskah

Senin, 20 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah
 
"Begitulah sifat dari iman Katolik bahwa [iman ini] tidak hanya mengakui lebih atau kurang, tapi harus diyakini secara penuh atau secara penuh ditolak: Ini adalah iman Katolik, yang kalau seseorang tidak mempercayai dengan iman dan tegas, dia tidak bisa diselamatkan." (Paus Benediktus XV, 1914-1922)
  

Antifon Pembuka

Telah bangkit Gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, dan rela mati untuk kawanan-Nya, alleluya.

The Good Shepherd has risen, who laid down his life for his sheep and willingly died for his flock, alleluia.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber cahaya ilahi, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang sesat, supaya mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga kami yang menamakan diri orang kristiani, menjauhkan segala yang bertentangan dengan nama itu, serta berusaha hidup sebagai orang kristiani sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-15)
    
 
"Mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh yang mendorong dia berbicara."
      
Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini. – Anggota-anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. – Mereka datang bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan, “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah.” Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; maka mereka menyergap Stefanus, lalu menyerahkan dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama. Lalu mereka mengajukan saksi-saksi palsu yang berkata, “Orang ini terus menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat. Sebab kami telah mendengar dia mengatakan bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merobohkan tempat ini dan mengubah adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.” Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:23-24.26-27.29-30; Ul: 1b)
1. Sekalipun para pemuka duduk bersepakat melawan aku, hambamu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
2. Jalan hidupku telah kuceritakan dan Engkau menjawab aku; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
3. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:22-29)
   
"Berkerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal."
     
Setelah Yesus mempergandakan roti, keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang danau Tiberias, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain yang dipakai murid-murid Yesus. Mereka melihat juga bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias ke dekat tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. Ketika orang banyak melihat bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya, “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Lalu kata mereka kepada-Nya, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

Seorang uskup agung pernah menulis demikian: ”Kerinduan terdalam dari hati setiap orang beriman adalah bersatu dengan Tuhan Allahnya.” Setiap manusia bekerja dan berusaha hidup dengan sebaik-baiknya supaya berkenan kepada Allah dan akhirnya nanti bisa bersatu dengan-Nya.

Hari ini Yesus bersabda: ”Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya” (Yoh. 6:27). Yesus bersabda demikian karena orang-orang hanya mencari Dia setelah mereka kenyang makan roti yang diberikan oleh Yesus. Lalu mereka bertanya: ”Apa yang harus kami perbuat supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” (ay. 28). Jawab Yesus: ”Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah”(ay. 29).
 
Sebagai seorang Kristiani, kita bisa bersatu dengan Allah kalau kita percaya kepada Yesus, Putra-Nya, yang telah diutus datang ke dunia. Yesus datang menjumpai kita, mengajar kita, dan menuntun kita supaya kita berjalan dengan selamat sampai ke rumah Bapa.

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah jalan, kebenaran, dan kehidupanku. Aku mau senantiasa berjalan bersama-Mu, karena di dalam Engkau aku menemukan kehidupan dan keselamatan. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
 
Antifon Komuni (Yoh 14:27)

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu, demikianlah firman Tuhan, alleluya.

Peace I leave with you; my peace I give to you. Not as the world gives do I give it to you, says the Lord, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkat kebangkitan Kristus Putra-Mu, Engkau memulihkan kami untuk hidup abadi. Semoga rahmat Paskah semakin tampak dalam hidup kami, dan memberi kami kekuatan untuk mencapai keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.

Minggu, 19 April 2015
Hari Minggu Paskah III


Kis. 3:13-15,17-19; Mzm. 4:2,4,7,9; 1Yoh. 2:1-5a; Luk. 24:35-48

Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.

Yesus tidak hanya menyediakan dan memberikan makanan kepada kita, seperti misalnya tampak dalam kisah-kisah penggandaan roti. Ia juga tidak hanya menjadikan diri-Nya sebagai makanan dan minuman bagi kita sebagaimana dibuat-Nya dalam Perjamuan Malam Terakhir dan kemudian selalu kita kenang dan kita lakukan kembali dalam setiap Perayaan Ekaristi. Namun, Ia juga mencari dan meminta makanan dari kita seperti dikisahkan dalam Injil hari ini. Kepada para murid, Ia meminta makanan dan para murid kemudian memberi-Nya sepotong ikan goreng. Bagi kita masing-masing, Tuhan pun juga senantisa menyediakan santapan, baik santapan sabda maupun Tubuh dan Darah-Nya. Namun Ia juga mencari dan meminta dari kita agar kita juga memberikan makanan kepada-Nya. Origenes, salah satu dari Bapa Gereja kita, mengatakan bahwa pekerjaan-pekerjaan dan kata-kata kita yang baik merupakan makanan yang manis bagi Tuhan. Sebaliknya, perbuatan-perbuatan dan kata-kata kita yang tidak baik merupakan empedu yang amat pahit di mulut-Nya. Untuk itu, marilah kita semakin banyak melakukan perbuatan dan perkerjaan serta mengucapkan kata-kata yang baik karena dengan demikian kita mempersembahkan "makanan" yang lezat bagi Tuhan.

Doa: Tuhan, mempukanlah kami untuk memberikan makanan yang lezat bagimu, yakni melalui pekerjaan-pekerjaan baik kami. Amin- -agawpr-

Minggu, 19 April 2015 Hari Minggu Paskah III

Minggu, 19 April 2015
Hari Minggu Paskah III

Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. (1Yoh 2:4-5)
 

Antifon Pembuka (Mzm 66 (65) :1-2)

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Alleluya.

Cry out with joy to God, all the earth; O sing to the glory of his name. O render him glorious praise, alleluia.

Jubilate Deo omnis terra, alleluia: psalmum dicite nomine eius, alleluia: date gloriam laudi eius, alleluia, alleluia, alleluia.

Doa Pagi

Ya Allah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bangkit dan hidup mulia, Engkau telah memenuhi janji-Mu yang diwartakan oleh para nabi. Kami mohon, semoga kami selalu menyadari kehadiran Putra-Mu yang membawa damai sejahtera bagi kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:13-15.17-19)
   
 
"Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati"
    
Setelah Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang lumpuh, orang banyak yang sangat keheranan mengerumuni mereka. Maka kata Petrus kepada mereka, "Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat bahwa Ia harus dilepaskan. Kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, dan malah menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan tentang hal itu kami adalah saksi. Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpinmu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 859
Ref. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.
Ayat. (Mzm 4:2.4.7.9; Ul: 7a)
1. Apabila aku berseru, jawablah aku ya Allah yang adil. Apabila aku bersusah, lapangkanlah dadaku, kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku.
2. Ketahuilah, Tuhan akan mengerjakan karya agung bagi para kekasih-Nya, Tuhan akan mendengarkan daku, bila aku berseru kepada-Nya.
3. Banyak orang berkata, "Siapa yang akan menurunkan berkat?" Hendaknya cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan.
4. Aku hendak membaringkan diri dan tidur dalam kehadiranku yang menenteramkan. Sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membuat istirahatku aman sentosa.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:1-5a)
     
"Yesus adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan juga untuk dosa seluruh dunia."
   
Anak-anakku, hal-hal ini kutulis kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa. Namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Dan inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata, 'Aku mengenal Allah' tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalam dia tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman Allah, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
   
Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, Kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 24:32, 2/4)
Tuhan Yesus, terangkanlah Kitab Suci, dan kobarkanlah hati kami bila mendengar Sabda-Mu.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:35-48)
   
"Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga."
   
Dua murid yang dalam perjalanan ke Emaus ditemui oleh Yesus yang bangkit segera kembali ke Yerusalem. Di sana mereka menceriterakan kepada saudara-saudara yang lain apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenal Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka, "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Mengapa kamu terkejut, dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini! Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."Sambil berkata demikian Yesus memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum juga percaya karena girang dan masih heran, berkatalah Yesus kepada mereka, "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Yesus mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Yesus berkata kepada mereka, "Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata Yesus kepada mereka, "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
MENJADI SAKSI KRISTUS YANG BANGKIT

Beberapa waktu yang lalu saya menjadi saksi dalam sebuah perkara di pengadilan. Saya diminta memberikan keterangan tentang sebuah alat bukti. Saya menyampaikan apa yang saya dengar, lihat, dan alami sejauh saya ingat dan saya melihat para hakim cukup yakin dengan keterangan dan saya juga lega karena telah memberi keterangan dengan benar.

Yesus yang bangkit membutuhkan para saksi agar semakin banyak orang yang percaya kepada-Nya. Agar mampu menjadi saksi, Yesus yang bangkit berulang kali menampakkan diri kepada para murid yang telah lama mengikuti-Nya. Ada yang langsung percaya, ada yang masih ragu-ragu. Dalam Injil yang kita dengarkan hari ini, Yesus yang bangkit menampakkan diri di tengah para murid yang sedang mempercakapkan tentang pengalaman dua orang murid yang pergi ke Emaus yang mengenali Yesus yang bangkit saat memecah-mecah roti. Yesus yang bangkit hadir di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Para murid terkejut dan takut karena menyangka melihat hantu. Yesus menegur keraguan mereka.

Yesus meyakinkan para murid bahwa Diri-Nya bukan hantu. Selain menunjukkan tangan dan kaki-Nya, Yesus juga meyakinkan mereka dengan meminta makanan dan makan ikan goreng di depan mereka. Yesus kemudian mengingatkan para murid akan perkataan-perkataan-Nya tentang penggenapan Kitab Suci. Para murid menjadi mengerti dan memahami Kitab Suci. Yesus kemudian memberi penjelasan bahwa Mesias harus menderita, wafat dan bangkit; dan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus diwartakan ke seluruh penjuru dunia. Para murid diminta menjadi saksi.

Yesus yang bangkit telah meneguhkan iman para murid sehingga mengerti dan memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi. Yesus memang harus menderita, wafat, namun dibangkitkan untuk menebus dosa-dosa manusia. Peristiwa ini perlu diwartakan agar banyak orang mengenal Allah, mengerti misteri keselamatan dan percaya. Karena itu, Yesus meminta para murid, dalam Nama-Nya, mewartakan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa ke seluruh dunia, kabar sukacita Injil tentang belas kasih Allah.

Petrus, salah satu murid yang telah teguh iman, melaksanakan tugas panggilan mewartakan Injil ini. Dengan penuh keyakinan, Petrus memberi kesaksian tentang peristiwa wafat dan kebangkitan Tuhan. Dalam kesaksiannya, Petrus meminta semua orang yang mendengarnya untuk sadar dan bertobat agar memperoleh pengampunan dosa.

Kita sebagai seorang beriman, dipanggil juga untuk mewartakan dan menjadi saksi kabar sukacita Injil bahwa Yesus wafat dan bangkit untuk menebus dosa-dosa kita. Agar dapat menjadi saksi yang otentik kita perlu juga mengalami secara pribadi Yesus yang bangkit ini. Pengalaman pribadi ini bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam Ekaristi, peristiwa wafat dan kebangkitan Tuhan dikenangkan dan pengampunan dosa senantiasa dianugerahkan kepada kita. Iman yang telah diteguhkan menjadi kekuatan kita untuk berani memberi kesaksian tentang kebenaran belas kasih Allah yang telah dilaksanakan dalam peristiwa wafat dan kebangkitan Tuhan.

Sebagai orang beriman, kita dipanggil menjadi saksi karya penyelamatan Allah agar berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa terus diwartakan. [Kusdy/RUAH]

Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:35)

Para murid mengenali Tuhan Yesus ketika Ia memecah-mecahkan roti, alleluya

The disciples recognized the Lord Jesus in the breaking of the bread, alleluia.

atau

Cantate Domino, alleluia: cantate Domino, benedicite nomen eius: bene nuntiate de die in diem salutare eius, alleluia, alleluia. (Mzm 96:2)

Menyanyilah bagi Tuhan, alleluya, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari, alleluya, alleluya. (Mzm 96:2)

Aku ini, jangan takut!

Sabtu, 18 April 2015
Hari Biasa Pekan II Paskah

 
Kis. 6:1-7; Mzm. 33:1-2,4-5,18-19; Yoh. 6:16-21.

"Aku ini, jangan takut!"

Mungkin, pernah atau malah sering, kita mengalami bahwa hidup kita diombang-ambingkan oleh berbagai macam masalah dan persoalan seperti perahu para murid yang diombang-ambingkan angin kencang di atas laut. Kemungkinan, apa yang kita alami tersebut disebabkan karena kita tidak bersama Tuhan seperti para murid yang meninggalkan Yesus seorang diri dan mereka pergi duluan dengan perahu. Namun, meskipun kita sering meninggalkan Tuhan, Ia tidak pernah melepaskan perhatian-Nya pada kita. Ia senantiasa hadir dan memberikan pertolongan tepat pada waktu-Nya. Maka, kita tidak perlu takut. Bersama Tuhan, kita akan dimampukan untuk menghadapi berbagai macam gelombang yang seringkali mengombang-ambingkan hidup kita. Bersama Tuhan, kita pasti sampai di tujuan dengan selamat. Maka, kita diingatkan untuk tidak pernah meninggalkan-Nya.

Doa: Tuhan, hanya pada-Mu lah, jaminan hidup dan keselamatan kami. Semoga kami tidak pernah meninggalkan-Mu. Amin. -agawpr-

Sabtu, 18 April 2015 Hari Biasa Pekan II Paskah

Sabtu, 18 April 2015
Hari Biasa Pekan II Paskah
 
“Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani” (Katekismus Gereja Katolik, 1324)

 
Antifon Pembuka (1Ptr 2:9)

Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Allah, yang telah memanggil kalian dari kegelapan masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan, alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahapengasih dan penyayang, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu karena kami mengimani Kristus. Semoga kami memperoleh kebebasan sejati dan warisan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bertambahnya jumlah orang yang percaya membuat para murid disibukkan dengan kegiatan lain selain doa dan pelayanan firman. Oleh karena itu, mereka memilih orang-orang tertentu untuk melakukan pelayanan-pelayanan lain. Dengan demikian, para rasul bisa lebih memusatkan diri pada doa dan pelayanan firman.
 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:1-7)
  
   
"Mereka memilih tujuh orang yang penuh Roh Kudus."
    
Di kalangan jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena dalam pelayanan sehari-hari pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan. Berhubung dengan itu kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, yang penuh Roh Kudus dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, sehingga kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan firman. Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat. Lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada para rasul; lalu para rasul pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Atau Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berhadap kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.18-19; R: 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuj-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa-jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.
 

Keilahian Yesus ditampilkan pula dalam kisah kehadiran Yesus di tengah-tengah Danau Kapernaum yang sedang bergelora. Yesus menjadi penenang, bukan hanya menenangkan alam tetapi juga kedamaian bagi manusia yang diwakili oleh para murid.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:16-21)
      
"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."
     
Setelah mempergandakan roti dan memberi makan lima ribu orang, Yesus mengundurkan diri ke gunung. Ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Ini Aku, jangan takut!” Mereka lalu mempersilahkan Yesus naik ke perahu, dan seketika itu juga perahu mereka sampai ke pantai yang mereka tuju.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Sesudah memberi makan kepada banyak orang, Yesus langsung menemui Bapa-Nya dalam kesunyian. Dalam kesatuan dengan Bapa, Yesus menjamin para murid-Nya untuk tidak perlu takut. Dia selalu menyertai mereka. Kita sering merasa takut bila ada kesulitan. Apakah dalam situasi sulit kita mempersilahkan Yesus naik ke perahu kita sehingga kita bisa sampai ke tujuan dengan selamat?

Doa Malam

Allah Bapa yang penuh kasih, semoga Putra-Mu yang bangkit hidup di tengah-tengah kami dalam kata-kata dan perbuatan kami. Jadikanlah kami saksi-saksi atas Engkau, yang selalu hendak menganugerahkan hidup. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 

RUAH

Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak yang duduk di situ, sebanyak mereka kehendaki.

Jumat, 17 April 2015
Hari Biasa Pekan II Paskah

  
Kis. 5:34-42; Mzm. 27:1,4,13-14; Yoh. 6:1-15.

Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

Andreas adalah salah satu dari 4 murid yang dipanggil Yesus pertama kali (Petrus, Andreas, Yohanes dan Yakobus). Namun, dalam perjalan waktu, Yesus seringkali hanya mengajak Petrus, Yohanes dan Yakobus dalam saat-saat dan pewahyuan khusus-Nya, misalnya ketika Yesus membangkitkan anak Yairus, saat transfigurasi di atas gunung, saat berdoa di taman Getzemani, dll. Andreas seolah-olah tereliminasi dari peran dan keterlibatan khusus bersama Yesus. Meskipun demikian, dengan membaca Injil hari ini, kita dapat melihat bahwa Andreas justru mempunyai peran istimewa dalam mukjizat penggandaan roti. Dialah yang membawa seorang anak kecil yang mempunyai 5 roti dan 2 ikan kepada Yesus sehingga Ia mengucap berkat atasnya serta menggandakan dan membagi-bagikan kepada banyak orang. Kita masing-masing pun diberi tugas untuk berperan seperti Andreas ini: membimbing dan membawa anak cucu kita untuk datang kepada Tuhan dan mempersembahkan apa yang mereka miliki (bakat, talenta, dll) agar Tuhan memberkatinya dan membagikannya untuk pelayanan bagi banyak orang.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk membimbing anak cucu kami datang dan mempersembahkan apa yang mereka miliki kepada-Mu. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy