| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 08 Mei 2015 Hari Biasa Pekan V Paskah

Jumat, 08 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah
     
Liturgi merupakan doa yang didoakan sepanjang sejarah gereja, maka liturgi tidak dapat diubah-ubah sesuka hati. Selain itu, liturgi merupakan doa seluruh Gereja yang tersebar di segala penjuru dunia: setiap orang Kristiani, terlepas dari tempat tinggalnya, setiap kali memasuki sebuah gereja untuk merayakan liturgi seharusnya merasa berada di rumah sendiri. Kita mesti merayakan liturgi yang tidak boleh kita ubah sesuai dengan selera kita, melainkan sebagai sebuah realitas yang lebih besar dari diri kita, sebagaimana sering dikatakan oleh Bapa Suci Benediktus XVI. (Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi, Duta Besar Takhta Suci untuk Indonesia)


Antifon Pembuka (Why 5:12)

Anak Domba yang telah dikurbankan patut menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan, dan kehormatan

Worthy is the Lamb who was slain, to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor, alleluia.
  
Doa Pagi

Allah Bapa pangkal keselamatan manusia, kami telah Kautebus dalam misteri Paskah Kristus yang kami rayakan dengan gembira. Semoga kami dilindungi dan diselamatkan oleh daya kekuatan Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:22-31)
 
      
"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."
            
Pada akhir sidang pemuka jemaat di Yerusalem yang membicarakan soal sunat, rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barnabas, dan Silas. Keduanya adalah orang yang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari pencabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat." Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mau bersyukur kepada-Mu, Tuhan, di antara bangsa-bangsa.
Ayat. (Mzm 57:8-9.10-12)
1. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, mari kita membangunkan fajar!
2. Tuhan, aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. Sebab kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi!
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:15b)
Aku menyebut kamu sahabat, sabda Tuhan, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:12-17)
        
"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah orang akan yang lain."
       
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
   
Renungan
  
Ada seorang prajurit muda dari Perancis yang mendapat luka berat pada perang dunia II. Lengannya terkena tembakan sedemikian parahnya sehingga harus diamputasi. Dia adalah seorang prajurit muda yang tampan, dan sang ahli bedah itu merasa amat sedih bahwa orang muda itu selanjutnya harus hidup sebagai orang cacat. Maka dia menunggu di tepi tempat tidur untuk menyampaikan berita yang buruk itu bila prajurit itu menjadi sadar kembali. Pada waktu pemuda itu membuka matanya, dokter itu berkata kepadanya: ”Aku menyesal sekali untuk memberitahukan kepadamu bahwa engkau telah kehilangan lenganmu.” Kata pemuda itu kepada dokter: ”Dokter...aku tidak kehilangan lenganku karena aku telah memberikannya untuk Perancis.”

Teman-teman yang terkasih, memberikan diri kita bagi orang lain bukanlah perkara mudah. Kita seringkali mempertimbangkan untung dan ruginya bila hendak menolong orang lain. Yesus menegaskan bahwa pengorbanan atau penyerahan diri bagi orang lain harus berlandaskan pada kasih. Kasih menggerakan kita untuk menyerahkan diri secara total bagi mereka yang mengharapkan saluran tangan kita.

Gambaran kasih itu jelas tampak dalam diri Yesus. Peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya di salib menyadarkan kita bahwa cinta-Nya tulus bagi manusia. Maukah kita meneladan model kasih Yesus?

Tuhan Yesus terima kasih atas pengorbanan penuh kasih-Mu kepada kami. Ajarilah kami agar berani berkorban bagi orang-orang yang sedang berkesusahan. Amin. (Oase Rohani 2015)

Antifon Komuni
   
Yang Tersalib bangkit dari antara orang mati dan telah menebus kita, alleluya.

The Crucified is risen from the dead and has redeemed us, alleluia.

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Jumat, 08 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah
 
Kis. 15:22-31; Mzm. 57:8-9,10-12; Yoh. 15:12-17. 
 
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
 
Tidak ada kasih tanpa pengorbanan. Yesus tidak hanya mengajarkan dan membenarkan ungkapan ini tetapi juga telah menjadi teladan bagi kita semua. Karena kasih-Nya yang begitu besar kepada kita, maka Ia sendiri telah mengorbankan diri-Nya sampai wafat di kayu salib. Kasih yang disertai pengorbanan itu juga dapat kita lihat dalam kasih para orangtua, khususnya ibu, terhadap anak-anaknya. Betapa besar pengorbanan ibu selama mengandung, lebih-lebih saat melahirkan, dan juga pada saat mengasuh anak-anak yang masih kecil. Dengan mengingat teladan-teladan tersebut, kita pun diundang untuk berani mengasihi dengan berkorban: mengorbankan waktu, tenaga, pemikiran, harta benda, dll. Rasanya, kita tidak perlu memikirkan hal yang muluk-muluk tetapi cukup melalui pengorbanan-pengorbanan yang kecil dan sederhana, misalnya: sekedar meluangkan waktu untuk menemani anak-anak bermain atau belajar atau sekedar meluangkan waktu untuk latihan kor dan hadir dalam pertemuan lingkungan, menengok orang sakit, mendoakan saudara/i kita atai siapa pun yang minta didoakan, dll.

Doa: Tuhan, gerakkanlah kami untuk berani berkorban demi mewujudnyatakan kasih kami kepada-Mu dan sesama kami. Amin. -agawpr-

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu."

Kamis, 07 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah

Kis. 15:7-21; Mzm. 96:1-2a,2b-3,10; Yoh. 15:9-11.

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu."
Hanya orang yang sungguh-sungguh menyadari bahwa dirinya dikasihi akan bisa mengasihi pula. Yesus sungguh menyadari dikasihi oleh Bapa, maka Ia pun mengasihi kita. Ia juga mengajak kita untuk tinggal di dalam kasih-Nya. Artinya, Yesus mengajak kita untuk membangun relasi dengan-Nya atas dasar dan di dalam kasih. Kita tentu masih ingat bahwa motivasi terbaik untuk datang kepada Tuhan (berdoa, beribadah) bukan karena kewajiban dan kebutuhan tetapi karena kerinduan. Kerinduan yang didasari oleh cinta kasih yang mendalam satu sama lain. Untuk itu, marilah kita pertaman-tama menyadari bahwa kita ini adalah orang-orang yang dikasihi, baik oleh Tuhan maupun oleh saudara/i kita sehingga kita pun lebih mudah pula untuk mengasihi Tuhan dan sesama.

Doa: Tuhan bantulah kami dengan rahmat-Mu agar kami semakin menyadari kasih-Mu sehingga kami pun semakin mampu mengasihi-Mu dan sesama kami. Amin. -agawpr-

Kamis, 07 Mei 2015 Hari Biasa Pekan V Paskah

Kamis, 07 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah
  
“Doa Rosario berarti tinggal di dalam kehidupan Maria, yang di dalamnya adalah Kristus” (Romano Guardini, 1885-1968)


Antifon Pembuka (Bdk. Kel 25:1-2)

Mari kita memuji Allah, pahlawan yang gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya. Alleluya.

Let us sing to the Lord, for he has gloriously triumphed. The Lord is my strength and my might; he has become my salvation, alleluia.


Doa Pagi

Allah Bapa Pembebas umat, kami telah Kaubebaskan dari kejahatan dan Kauselamatkan dari kebinasaan berkat iman kami. Bantulah kami dengan rahmat-Mu, supaya tetap bertekun dalam iman. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Para murid merefleksikan bersama gerakan pewahyuan Allah di sepanjang sejarah Israel hingga pemenuhannya dalam diri Yesus dan peneguhan-peneguhannya di zaman para murid sendiri. Mereka menyaksikan pewahyuan Allah bergerak kepada bangsa-bangsa lain di luar bangsa Yahudi. Mereka tidak ingin menghalangi kuasa Allah yang mengalir kepada orang-orang non-Yahudi dengan tidak mau membebankan hal-hal di luar iman dan tata hidup Kristiani.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:7-21)
      
 
"Kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah."
       
Para Rasul dan penatua-penatua jemaat di Yerusalem bersidang, membicarakan soal sunat. Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung tukar pikiran, berdirilah Petrus dan berkata kepada para rasul serta penatua-penatua, “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa sejak semula Allah telah memilih aku di antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya. Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita. Allah sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. Kalau demikian, mengapa kamu mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceritakan segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa lain. Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus, “Saudara-saudara, dengarkanlah aku: Simon telah menceritakan,bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-banga lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh. Reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan, juga segala bangsa yang tidak mengenal Allah yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya, yang telah diketahui dari sejak semula ini. Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka yang dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kisahkanlah karya-karya Tuhan yang ajaib di antara segala suku.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Nyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari Tuhan. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.
 
Yesus menjanjikan kepenuhan sukacita kepada para murid-Nya. Kepenuhan itu terjadi ketika mereka tinggal dalam kasih Yesus dengan menuruti perintah-perintah-Nya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-11)
     
"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."
       
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Dengan tinggal di dalam Yesus dan Yesus tinggal di dalam kita, sukacita kita menjadi penuh. Sukacita yang sangat berbeda dengan pengalaman kita mendapat suatu keberuntungan sesaat. Sukacita kita menjadi penuh karena kita memiliki Yesus. Kalau kita memiliki Yesus dan tinggal di dalam kasih-Nya segala sesuatu yang lain menjadi tak berarti apa-apa.

Antifon Komuni (2Kor 5:15)

Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka, alleluya.

Christ died for all, that those who live may live no longer for themselves, but for him who died for them and is risen, alleluia.

Doa Malam

Terpujilah Engkau, Tuhan Yesus yang telah mengasihi aku. Semoga aku dapat tetap tinggal dalam kasih-Mu sambil melaksanakan perintah-Mu. Dengan demikian, hidupku akan dipenuhi dengan sukacita-Mu. Amin.


RUAH

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Rabu, 06 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah
     
Kis. 15:1-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Yoh. 15:1-8. 
 
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
    
Setiap orang pasti senang kalau apa yang menjadi keinginan dan permintaannya dikabulkan. Paling tidak, kita selalu berharap agar kita dapat menerima apa pun yang kita minta atau inginkan. Kalau tidak sepenuhnya, ya sebagian lah. Harapan ini tidak keliru dan memang Yesus pun menjadikan demikian. "Mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya!" Namun .... Nah, namun-nya ini yang penting. Ada syaratnya, yakni kita harus tinggal dalam Kristus dan Sabda-Nya tinggal dalam diri kita. Sebab, kalau kita tinggal dalam Kristus dan Sabda-Nya tinggal dalam kita, maka kita akan menjadi sehati sepikir dengan-Nya sehingga apa yang kita inginkan dan minta hanyalah yang sesuai dengan kehendak-Nya, bukan sekedar memenuhi hasrat atau nafsu kita belaka. Oleh karena itu, sebelum kita meminta ini dan itu serta banyak hal yang lain kepada Tuhan, pertama-tama sebaiknya kita mohon agar dikaruniai rahmat untuk senantiasa tinggal dalam Dia dan mampu menjadikan diri kita sebagai pelaksana firman Tuhan.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami senantiasa tinggal dalam Engkau dan mampu menjadi pelaksana firman-Mu dalam hidup sehari-hari. Amin. -agawpr-

Rabu, 06 Mei 2015 Hari Biasa Pekan V Paskah

Rabu, 06 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah

Kristus ingin menyatakan kepada para murid-Nya, betapa mutlak perlu mereka berakar dalam cinta kepada-Nya dan betapa membahagiakan berpaut kepada-Nya. Maka, dalam bahasa kiasan Ia berkata kepada mereka, bahwa Ia itu pokok anggur dan ranting-ranting pokok ialah mereka, yang bersatu dengan Dia. Mereka itu boleh dikata dicangkokkan dan dipersatukan dengan Kristus Penyelamat oleh karena Roh Kudus (St. Sirilus dari Aleksandria, Bacaan Ofisi Masa Paskah hari Selasa Pekan V Paskah)

Antifon Pembuka (Mzm 71 (70): 8, 23)

Semoga mulutku bernyanyi dan memuji Engkau, dan bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.

Let my mouth be filled with your praise, that I may sing aloud; my lips shall shout for joy, when I sing to you, alleluia.


Doa Pagi


Allah Bapa Pemulih dan Pemurni Hidup, Engkau telah melepaskan kami dari kegelapan. Arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar kami selalu tinggal dalam terang kebenaran-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)
      
"Paulus dan Barnabas pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal-soal yang timbul di tengah-tengah jemaat."
    
Sekali peristiwa, beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceritakan pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul serta penatua-penatua, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka. Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata, “Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.” Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
Atau: Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita!
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5; Ul: 1)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:4)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
    
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
      
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Tentu kita masih ingat jawaban Yesus saat dituduh mengusir setan dengan kuasa Beelzebul: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan” (Mat.12:25). Begitupun halnya dengan Kerajaan Allah.

Perjanjian Lama sering melukiskan Israel sebagai ladang anggur Allah; Israel ranting, Allah pokoknya. Kini Yesus mengibaratkan diri-Nya sebagai pokok anggur dan kita ranting-ranting-Nya. Seperti sulitnya menentukan dimana pokok anggur berakhir, dan dimana rantingnya bermula; begitulah seharusnya kesatuan kita dengan Tuhan. Kita menerima hidup dengan segala berkatnya melalui Tuhan. Terpisah darinya menjadi awal kehancuran dan kematian.

Dalam sidang di Yerusalem, para rasul menampakkan kesatuannya dengan Kristus. Keputusan yang dihasilkan pun adalah keputusan mereka bersama Roh Kudus. Satu-satunya hal yang menyelamatkan adalah kesatuan yang intim dengan Kristus. Kesatuan dengan Kristus seharusnya membuat kita pun bersatu dengan sesama untuk menampakkan Kerajaan Allah di tengah dunia.
   
Tuhan Yesus Kristus, berikanlah aku rahmat-Mu agar rela dan rendah hati bersatu dengan-Mu sumber hidup dan damai. Amin.
  
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.

Selasa, 5 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah
Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,12-13ab,21; Yoh. 14:27-31a. 

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.

Setiap orang pasti menginginkan hidupnya, keluarganya, komunitasnya dan masyarakatnya hidup dalam damai dan sejahtera. Masing-masing juga punya ukuran sendiri-sendiri perihal damai dan sejahtera ini. Ada yang mengatakan bahwa hidup damai dan sejahtera itu berarti hidup tanpa masalah, tanpa persoalan, tanpa kesulitan, tanpa penderitaan, selalu berkecukupan bahkan berlimpah rezeki, dll. Namun, semua ini bukan ukuran damai sejahtera yang dimaksudkan Yesus. Damai sejahtera yang Dia berikan tidak diukur dengan hal-hal duniawi. Dalam situasi yang secara manusiawi amat sulit, berkekurangan dan menderita, orang tetap bisa mengalami damai dan sejahtera. Bahkan, jalan untuk menggapai damai sejahtera yang sejati justru berupa jalan salib, jalan derita, jalan pengorbanan. Karena Yesus telah menderita sepanjang jalan salib dan mengorbankan diri untuk kita, maka kita mendapatkan anugerah damai sejahtera yang sejati. Oleh karena itu, kita pun diundang untuk menempuh jalan yang sama. Hanya kalau kita dengan rela dan sukacita menanggung derita hidup di dunia serta menghadapi berbagai macam kesulitan/masalah yang ada - bukan malah lari menghindarinya - kita akan mendapatkan damai sejahtera yang sejati. Hanya kalau kita mau berkorban demi kebahagiaan dan kesejahteraan sesama, maka kita pun akan mengalami damai sejahtera sejati. 

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk menempuh jalan damai sejahtera yang Kauberikan kepada kami. Amin. -agawpr- 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy