| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 28 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VIII

Kamis, 28 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII

“Mendaras Rosario tidak lain adalah menatap wajah Kristus bersama Maria” (St. Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Mzm 33:8-9)

Hendaknya segenap bumi takut akan Tuhan, semua penduduk gementar terhadap Dia. Sebab Tuhan bersabda, maka semua terjadi. Dia memerintahkan, semua ada.

Doa Pagi

Allah Bapa Pencipta alam semesta, Kauatur segala ciptaan-Mu dengan penuh bijaksana. Semuanya tidak ada yang tersembunyi, semuanya sempurna adanya. Ya Bapa, sungguh agung dan mulia, kebesaran-Mu nyata dalam makhluk ciptaan-Mu. Ampunilah kami yang kurang bersyukur atas segala penyelenggaraan-Mu yang baik adanya bagi semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Tuhan memiliki kemuliaan dan kebesaran-Nya sendiri yang ada dalam seluruh alam ciptaan. Oleh karena itu, setiap orang bisa mengenali dan merasakan kebesaran Tuhan dalam alam semesta. Mereka yang mampu mengenalinya pasti akan mengenang keagungan ciptaan-Nya dan mewartakan keluhuran-Nya.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (42:15-25)
      
 
"Ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya."
         
Karya Tuhan hendak kukenangkan, dan apa yang telah kulihat hendak kukisahkan. Segala karya Tuhan dijadikan dengan sabda-Nya. Matahari bercahaya memandang segala sesuatu, dan ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya. Kepada orang-orang-Nya yang kudus Tuhan tidak memberikan kemampuan untuk menceritakan segala karya-Nya yang mengagumkan itu. Sebab Tuhan alam semesta telah menetapkan supaya jagat raya didukung dengan kemuliaan-Nya. Lubuk lautan dan hati diselami oleh-Nya, dan segala rencana hati diketahui-Nya. Sebab Yang Mahatinggi mengenal segala sesuatu yang dapat dikenal dan menilik tanda-tanda zaman. Yang sudah-sudah diberitahukan-Nya, dan apa yang akan datang dimaklumkan oleh-Nya; dan bekas dari apa yang tersembunyi pun disingkapkan-Nya. Tidak ada pikiran satu pun yang terluput dari Tuhan, dan perkataan mana pun tak tersembunyi bagi-Nya. Ciptaan besar dari kebijaksanaan-Nya diatur rapih oleh-Nya, sebab dari kekal sampai kekal Ia ada. Tidak ada sesuatu pun yang dapat ditambahkan atau diambil dari pada-Nya. Dan Ia tidak membutuhkan seorang pun sebagai penasihat. Betapa eloklah segala ciptaan Tuhan, tetapi hanya sebagai bunga api sajalah yang tampak. Semuanya hidup dan tetap tinggal untuk selamanya guna setiap keperluan, dan semuanya patuh kepada-Nya. Segala-galanya berpasangan, yang satu berhadapan dengan yang lain, dan tidak ada sesuatu pun yang diciptakan-Nya kurang lengkap. Yang satu menguatkan kebaikan dari yang lain, dan siapa gerangan pernah puas memandang kemuliaan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan.
Ayat. (Mzm 33:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya. Ia mengumpulkan air laut seperti dalam kantung, samudera raya ditaruh-Nya dalam bejana.
4. Biarlah seluruh bumi takut kepada Tuhan, biarlah segenap penduduk dunia gentar terhadap-Nya! Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

Iman dan pengharapan akan Yesus mampu memberi pemulihan dan membuat Bartimeus berani berseru serta memohon kepada Yesus. Keberanian dan perjuangan Bartimeus dalam memanggil Yesus, tidaklah sia-sia. Yesus memberikan kesembuhan kepadanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:46-52)
      
"Rabuni, semoga aku melihat."
       
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerikho. Ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama murid-murid-Nya, dan orang banyak yang berbondong-bondong, duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta bernama Bartimeus, anak Timeus. Ketika didengarnya, bahwa yang lewat itu Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus berhenti dan berkata, “Panggillah dia!” Mereka memanggil si buta itu dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu. Berdirilah, Ia memanggil engkau.” Orang buta itu lalu menanggalkan jubahnya. Ia segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus. Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?” Orang buta itu menjawab, “Rabuni, semoga aku dapat melihat.” Yesus lalu berkata kepadanya, “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Pada saat itu juga melihatlah ia! Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Kita sebenarnya orang buta tetapi kerap merasa tidak buta. Banyak hambatan dari sekeliling kita yang membuat kita merasa tidak buta. Atas kenyataan ini, Yesus mau menyembuhkan kebutaan kita asal kita sadar dan mau mengakui dengan rendah hati bahwa kita buta. Apakah kita percaya bahwa Yesus sanggup melakukannya?

Antifon Komuni (Yoh 8:12)

Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

Doa Malam

Yesus yang baik, tambahkanlah iman kami akan kasih dan penyelengaraan-Mu yang baik adanya. Semoga kami semakin percaya seperti Bartimeus yang berani berserah dan memohon hanya kepada-Mu, walau rintangan menghadang. Yesus, Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta."

Rabu, 27 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII


Sir. 36:1,4-5a,10-17; Mzm. 79:8,9,11,13; Mrk. 10:32-45.

Kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta."

Dalam satu hari, berapa kali kita secara khusus berdoa? Dari sekian doa yang kita panjatkan kepada Tuhan, berapa kali kita memohon? Mungkin dalam setiap doa selalu ada permohonan, bahkan lebih dari satu. Sekarang, sadarkah dan tahukah kita akan apa yang kita minta kepada Tuhan? Jangan-jangan hanya hafalan saja. Untuk siapa kita memohon ini dan itu kepada Tuhan? Untuk diri kita sendiri, untuk orang lain, untuk Gereja dan para pemimpinnya, untuk bangsa kita, untuk masyarakat dunia, untuk alam semesta? Kemungkinan, yang paling banyak adalah untuk diri sendiri. Kalau kita mohon untuk diri sendiri, apakah permohonan itu melulu hanya untuk diri sendiri atau di balik anugerah Tuhan yang kita mohon itu kita berharap bisa semakin mengabdi dan memuliakan Tuhan serta melayani sesama dengan lebih baik? Misalnya: kita mohon rezeki dan kesehatan; apakah kita juga menyertai dengan kesadaran bahwa melalui anugerah rezeki dan kesehatan itu, kita akan bisa bekerja dan melaksanakan tugas serta tanggungjawab kita dengan baik dan dengan demikian kita bisa melayani sesama dengan baik pula; apakah dengan reziki yang kita mohon itu, kita juga menyadari bahwa kita akan lebih bisa berbagi kepada sesama yang membutuhkan? 

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu menyadari dan menghayati setiap doa dan permohonan yang kami panjatkan kepada-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 27 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VIII

Rabu, 27 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII

Ibadat harian yang didoakan terus menerus dalam kalangan yang luas, dan juga pemanfaatan sakramentali-sakramentali dan acara-acara devosional yang laku di kalangan umat, sangat menunjang, memupuk dan memperdalam pengertian batin terhadap partisipasi liturgis itu, Acara-acara devosional yang lazim dijalankan oleh umat itu, "memang bukannya liutrgi dalam arti yang sebenarnya, namun pada caranya sendiri penting dan luhur", Acara-acara itu harus ditinjau dari segi kaitannya dengan liturgi, terutama bila telah dipuji dan dianjurkan oleh pimpinan Gereja sendiri, seperti khususnya dengan Rosario St. Perawan Maria. Selanjutnya, mengingat ketekunan dalam menjalankan devosi-devosi ini mengantar umat kristiani baik akan menerima sakramen-sakramen - teristimewa Ekaristi - maupun "akan permenu-ngan tentang misteri-misteri Penebusan kita dan akan meneladan para kudus di surga, maka devosi-devosi ini sungguh mempunyai dampak positif untuk partisipasi kita dalam ibadat liturgis." (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, 41)


Antifon Pembuka (Sir 36:17)

Semoga semua penghuni bumi mengakui, bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal

Doa Pagi


Allah Bapa surgawi, kami bersyukur karena hidup kami telah ditebus dengan wafat Putra-Mu di salib. Semoga karena kebaikan dan cinta-Mu kami berani memberi dan berkorban bagi sesama dengan tulus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (36:1.4-5a.10-17)
   
 
"Semoga bangsa-bangsa mengakui bahwa tiada Allah selain Dikau."
    
Kasihanilah kami, ya Penguasa, Allah semesta alam, pandanglah kami dan curahkanlah kedahsyatan-Mu atas segala bangsa. Hendaklah Engkau membaharui tanda dan mengulang mukjizat, agar para bangsa mengakui, sebagaimana kami telah mengakui, bahwa tiada Allah kecuali Engkau, ya Tuhan. Sudilah mengumpulkan segala suku Yakub serta mengembalikan kepada mereka tanah pusakanya seperti sediakala. Kasihanilah umat yang disebut menurut nama-Mu, yaitu Israel, yang telah Kausamakan dengan anak sulung. Kasihanilah kota-Mu yang kudus, yaitu Yerusalem, kota tempat istirahat-Mu. Penuhilah Sion dengan pujian karena perbuatan-Mu yang perkasa, dan penuhilah bait-Mu dengan kemuliaan-Mu. Berikanlah kesaksian tentang makhluk-makhlukmu yang pada awal mula Kauciptakan, dan penuhilah segala nubuat yang telah dibawakan atas nama-Mu. Berikanlah ganjaran kepada mereka yang menantikan Dikau, dan buktikanlah kebenaran segala nabi-Mu. Ya Tuhan, dengarkanlah doa hamba-hamba-Mu ini sesuai dengan berkat Harun atas umat-Mu. Semoga semua penghuni bumi ini mengakui, bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepada kami, ya Tuhan, cahaya belas kasih-Mu.
Ayat. (Mzm 79:8.9.11.13; R: Sir 36:1b)
1. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
2. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
3. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran tangan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!
4. Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu, akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun temurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Putra Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:32-45)
   
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan."
  
Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan. Para murid merasa cemas dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya. Yesus berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus. Mereka berkata, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami.” Jawab Yesus, “Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?” Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta. Sanggupkah kalian meminum piala yang harus kuminum? Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?” Mereka menjawab, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kalian akan meminum piala yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kalian tahu, bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kalian! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kaian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi orang banyak.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Di dunia ini banyak orang berlomba untuk mencari kedudukan, kekuasaan dan popularitas. Bahkan beberapa orang sangat senang bila dihormati dan menduduki jabatan yang tinggi. Beberapa orang setelah menjadi pejabat kemudian memaksa semua bawahan untuk menghormatinya. Jika tidak dihormati, ia menjadi berang.

Semangat itu berbeda dengan apa yang diungkapkan dan dilakukan oleh Yesus. Dalam Injil kita melihat Yakobus dan Yohanes meminta duduk di kiri dan kanan Yesus bila nanti Yesus mulia. Mendengar itu para murid lain menjadi marah. Rasanya mereka tidak rela bahwa Yohanes dan Yakobus menduduki tempat dekat dengan Yesus karena mereka sudah lebih lama ikut Yesus. Mereka ternyata juga berpikir secara duniawi, kedudukan, kehormatan, dan kekuasaan. Bagi Yesus, kekuasaan dan kedudukan adalah pengabdian. Maka kalau ingin menjadi besar haruslah melayani sesamanya, bukan menguasai sesamanya. Yesus membalik nilai yang biasa dicari di dunia dengan nilai ilahi. Tuhan Yesus sendiri datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya bagi penebusan banyak orang.

Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita lebih suka dilayani atau melayani? Apakah dengan kedudukan dan jabatan kita semakin rela melayani sesama? (PS/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (lih. Mzm 79:13)

Kami umat-Mu, kawanan domba gembalaan-Mu, hendak bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya dan mewartakan pujian-Mu turun-menurun.

"Sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal."

Selasa, 26 Mei 2015
Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam


Sir. 35:1-12; Mzm. 50:5-6,7-8,14,23; Mrk. 10:28-31

"Sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal."

Apakah Tuhan memberi upah atau balas jasa atas segala kebaikan dan pengorbanan kita? Ya, di satu sisi, boleh dikatakan demikian. Namun, sebenarnya itu bukan upah atas balas jasa. Yesus sendiri tidak mengatakan "akan menerima upah atau balas jasa seratus kali lipat" tetapi "akan menerima kembali seratus kali lipat". Yang namanya upah dan balas jasa, biasanya seimbang dengan jasa berikan dan pengorbanan yang kita keluarkan. Kalaupun ada bonus, ya maksimal 1x lipat, jarang lebih. Nah ini, kita menerimanya kembali sampai 100x lipat. Maka, jelas tidak bisa kita sebut sebagai upah atau balas jasa tetapi rahmat dan anugerah (gratia, grace) dari Tuhan. Apalagi, kalau misalnya kita menghitung atau membandingkan: banyakan mana yang kita buat "ngamal" (beramal, berderma, berbuat baik) atau "ngomel" (mengeluh, menggerutu, marah). Kemungkinan impas saja tidak, tetapi malah minus. Jadi, kalau Tuhan memberi kepada kita dengan memperhitungkan jasa dan amal kebaikan kita saja, kita sama sekali tidak layak mendapat apa-apa, baik untuk hidup kita di dunia ini maupun dalam kehidupan kekal nanti. Syukur bahwa Tuhan kita sungguh murah hati dan senantiasa memberi anugerah kepada kita. Maka, kalau mendoakan arwah, sebaiknya kita jangan mendoakan agar ia diterima dalam kebahagaiaan abadi di surga sesuai dengan amal baiknya. Tetapi doakanlah agar ia dianugerahi kebahagiaan abadi di surga karena kasih dan kerahiman Tuhan.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk berbuat baik, bukan untuk mendapat upah dari-Mu tetapi sebagai ungkapan syukur atas segala anugerah-Mu. Amin. -agawpr- 

Selasa, 26 Mei 2015 Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam

Selasa, 26 Mei 2015
Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam

“Bersukacitalah senantiasa, karena sukacita adalah jalan untuk berkembang dalam kebajikan” (St. Filipus Neri)


Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur yang remuk redam.

The love of God has been poured into our hearts through the Spirit of God dwelling within us


Doa Pagi

Allah Bapa, sumber kegembiraan kami, abdi-abdi-Mu yang setia Kauluhurkan dengan kesucian mulia. Maka kami mohon kepada-Mu, kobarkanlah dalam diri kami api Roh Kudus yang menyala-nyala dalam hati Santo Filipus Neri. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Memperhatikan dan memenuhi hukum Tuhan, membalas kebaikan orang lain, dan memberikan derma adalah tindakan-tindakan yang menjadi bagian dari kurban persembahan dan syukur kepada Tuhan. Tuhan menghendaki hal-hal baik dan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
 

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:1-12)
    
 
"Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.”
       
Memenuhi hukum Tuhan itu sama dengan mempersembahkan banyak kurban, dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan. Membalas kebaikan hati orang sama dengan mempersembahkan kurban sajian, dan memberi derma sama dengan menyampaikan kurban syukur. Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman itu sama dengan dengan kurban penghapus dosa. Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. Persembahan orang jujur melemaki mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi. Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur, dan takkan melupakannya. Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan. Bawalah pemberianmu dengan muka riang, dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh menjadi barang kudus. Berikanlah kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu: itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat. Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak akan Ia terima! Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman. Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. ( Mzm 50:5-6.7-8.14.23)
1. ”Bawalah ke mari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim!
2. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarkanlah, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapanku!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Yesus mengajarkan bahwa setiap orang yang ingin mengikuti-Nya secara lebih dalam, memiliki sikap kepasrahan dan penyerahan diri secara total kepada Allah. Hal itu diungkapkan dengan melepaskan segala sesuatu yang mengikatnya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)
    
"Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat dan di masa datang menerima hidup yang kekal."
   
Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Janji Yesus tergenapi pada orang-orang yang mengikuti Dia dan meninggalkan segalanya. Mereka akan menerima pelbagai macam kekayaan yang mendatangkan kebahagiaan sejati. Filipus Neri bahagia karena memutuskan untuk meninggalkan usaha pamannya yang kaya. Apakah kita bahagia mengikuti Yesus? Kalau belum, kita belum meninggalkan segalanya.

Antifon Komuni (Yoh 15:9)

Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku, firman Tuhan.

As the Father loves me, so I also love you; remain in my love, says the Lord.

Doa Malam

Allah yang Maharahim, terima kasih karena rahmat-Mu senantiasa cukup bagi kami. Semoga kami rela memberikan diri kepada sesama yang membutuhkan pertolongan dan dengan demikian kami menjadi perpanjangan tangan-Mu. Kami mohon, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Senin, 25 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII


Sir. 17:24-29; Mzm. 32:1-2,5,6,7: Mrk. 10:17-27.

Pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Quis Dives Salvetur? "Siapakah orang kaya yang diselamatkan" adalah tulisan Clemens dari Alesandria, salah satu Bapa Gereja yang hidup antara tahun 150-215. Buku yang ditulis antara tahun 180-202 ini berpijak dari Injil Markus (Injil hari ini) dan merupakan tulisan kristiani pertama yang berbicara tentang kekayaan dalam hubungannya dengan keselamatan dan moralitas kristiani. Di dalamnya, Clemens menegaskan bahwa keselamatan itu berlaku bagi semua orang dan dengan demikian Kerajaan Allah juga terbuka untuk semua orang, tidak terkecuali orang yang kaya. Namun, keselamatan itu juga tidak tergantung pada kekayaan material, tetapi pada kualitas jiwa seseorang, yakni iman, pengharapan dan kasih. Dengan demikian, kekayaan mempunyai makna moral dan sosial. Secara moral, kekayaan harus didapatkan dengan cara yang baik sehingga sungguh-sungguh merupakan anugerah Tuhan. Secara sosial, kekayaan harus dipakai sebaik-baiknya tidak hanya untuk kepentingan sendiri tetapi juga untuk menolong orang-orang miskin agar mereka pun ikut merasakan kebaikan dan anugerah Tuhan secara konkret. Tuhan adalah kasih dan kasih-Nya itu terutama ditujukan kepada mereka yang kecil, miskin dan tersingkir sebagaimana ditegaskan dalam misi Yesus (Luk 4:18). Oleh karena itu, berbagi kepada orang miskin merupakan jalan untuk mengikuti Yesus dan itu berarti berjalan bersama Dia di jalan keselamatan yang tujuan akhirnya adalah Kerajaan Allah di surga.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu mengelola setiap anugerah yang Kauberikan kepada kami untuk merintis jalan ke surga. Amin. -agawpr-

Senin, 25 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VIII

Senin, 25 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII

Saya diberi pengertian tentang apa artinya jiwa yang ada dalam dosa berat. Ini berarti menutupi jiwa dengan awan dan menjadikannya hitam; maka Tuhan tak dapat lagi dilihat, biarpun Ia selalu hadir. Dosa-dosaku begitu menghitamkan (membutakan) jiwaku, sehingga aku tidak dapat melihat Tuhan. (Sta. Theresia dari Avila, Otobiografi, 40,5)
  

Antifon Pembuka (Sir 17:29)

Alangkah besarnya belas kasih dan pengampunan Tuhan bagi semua yang berpaling kepada-Nya.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahabaik, Putra-Mu telah Kauutus mendatangi kami, mencari yang tersesat jalannya. Semoga mata kami terbuka terhadap yang baik. Ajarilah kami mendengarkan sabda pengampunan-Mu. Tabahkanlah hati kami bila semangat kami mengendor dan ingatkanlah kami akan keagungan karya-Mu dengan penuh rasa syukur. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (17:24-29)
   
 
"Bertobatlah kepada Tuhan dan hentikanlah dosamu."
    
Bagi orang yang menyesal Tuhan membuka jalan kembali. Tuhan menghibur mereka yang kehilangan ketabahan. Berpalinglah kepada Tuhan dan lepaskanlah dosamu, berdoalah di hadapan-Nya dan berhentilah menghina. Kembalilah kepada Yang Mahatinggi dan berpalinglah dari yang durjana, dan hendaklah sangat membenci kepada kekejian. Siapa gerangan di dunia orang mati memuji Yang Mahatinggi sebagai pengganti orang yang hidup? Siapa gerangan mempersembahkan pujian di sana? Dari orang mati lenyaplah pujian, seperti dari yang tiada sama sekali. Sedangkan barangsiapa hidup dan sehat, ia memuji Tuhan. Alangkah besarnya belas kasihan serta pengampunan Tuhan bagi semua yang berpaling kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan dan bersorak sorailah, hai orang jujur.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.6.7)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan” dan mengaku segala pelanggaranku. Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi, ia tidak akan terlanda. 4.Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:17-27)
   
"Juallah apa yang kaumiliki, dan ikutilah aku."
       
Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Yesus berkata kepadanya, “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu.” Kata orang itu kepada Yesus, “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, “Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutlah Aku.” Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata,”Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Membaca perikop "Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah", hati kita bisa terusik dengan pertanyaan kecil: apa salahnya orang kaya ini? Mengapa ia sulit masuk Kerajaan Allah? Bukankah sarana apa pun dia miliki (karena ia kaya)? Bukankah kesempatan untuk berbuat baik dan banyak hal lain dapat ia lakukan? Lalu kurang apa lagi?

Coba simak yang terjadi pada seseorang yang tadinya berlari-lari (semangat sekali) menjumpai Yesus: "Mendengar perkataan itu, ia (orang kaya) menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya" (ay. 22). Orang kaya itu jelas kecewa, karena tadi ia semangat (berlari-lari) menjumpai Yesus dan menyangka bahwa hidupnya beres, ingin mengalami hidup kekal. Nyatanya masih ada satu kekurangan. Sayangnya, satu kekurangan itu pun berupa lima kata kerja: "pergilah, juallah, berikanlah, datanglah ke mari, dan ikutlah Aku". Jawaban Yesus sesuai dengan pertanyaan orang kaya tadi, "Apa yang harus kuperbuat?"

Orang kaya, kita juga, bisa menjadi kecewa karena hatinya tertohok: masih ada satu kekurangan. Mau dikemanakan harta yang banyak itu? Yesus berkata "Juallah dan bagikan kepada orang miskin!"

Ikut Yesus harus berani menjalani aturan-Nya, yaitu "berbagi". Mengapa? Berbagi dengan apa yang kita punyai, banyak orang akan terbantu hidupnya. Dengan berbagi, orang lain terbantu karyanya; dengan berbagi orang lain bisa berobat; dengan berbagi orang lapar bisa makan; dengan berbagi orang tunawisma bisa berteduh; dengan berbagi perhatian dan kasih, orang kesepian tidak merasa sendiri, punya semangat hidup dan yang lemah lunglai dikuatkan, dst. Apa yang dapat kita bagikan saat ini kepada saudara-saudari kita? Tuhan memberkati. (JK/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Mrk 10:25)

Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Doa Malam

Allah, Bapa umat manusia, Engkau selalu memihak kaum papa miskin dan menyanggupi pertolongan kepada kaum tertindas. Perkenankanlah kami selalu berada di tengah-tengah kaum penderita dan tertindas agar dapat menemukan Dikau di situ dan terhitung sebagai kaum papa penderita. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy