| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.

Kamis, 11 Juni 2015
Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul


Kis. 11:21b-26; 13:1-3; Mzm. 98:2-3ab,3c-4,5-6; Mat. 10:7-13.

Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
  
 Hari ini kita memperingati St. Barnabas. Kisahnya dapat kita baca dalam Kisah para Rasul (bab 4, 9, 11, 13 dan 15). Nama aslinya adalah Yosef, namun kemudian mendapat julukan Barnabas, yang artinya Anak Penghiburan (Kis 4,36). Dialah orang yang pertama kali mau menerima Paulus segera setelah pertobatannya, ketika para murid yang lain cenderung menolaknya karena takut (Kis 9,26-28). Sebaliknya, Barnabas amat yakin kalau Paulus sudah menjadi manusia baru karena Tuhan sendiri telah mengubahnya (Kis 9,1-25).

  Ketika ia diutus ke Antiokhia, ia pun mengajak Paulus dengan menjemputnya di Tarsus, karena sebelumnya Paulus memang dipulangkan ke kampung halamannya karena kehadirannya menimbulkan persoalan di Gereja Yerusalem (Kis 11,22-30). Dalam perjalanan waktu, keduanya - Barnabas dan Paulus - menjadi partner yang luar biasa dalam mewartakan Injil dan Roh Kudus pun meminta : “Khususkanlah Barnabas dan Paulus baki-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka!” (Kis 13,2). Suatu saat memang terjadi perselisihan di antara Barnabas dan Paulus, yaitu ketika mereka hendak mengunjungi jemaat-jemaat yang telah mereka bangun (Kis 15,36). Barnabas ingin mengajak Markus namun Paulus menolaknya karena sebelumnya Markus pernah bersama-sama mereka tetapi berhenti di tengah jalan dan meninggalkan mereka di Pamfilia (Kis 15,37-39). Barnabas, yang hatinya selalu terbuka pada orang lain dan ingin melibatkan orang lain dalam karya misinya - sebagaimana sebelumnya telah ia lakukan juga pada Paulus ketika para rasul menolaknya - memilih untuk tetap bersama Markus. Barnabas membawa Markus berlayar ke Siprus untuk mewartakan Injil di sana. Kelak, antara Markus dan Paulus terjadi rekonsiliasi, kemungkinan setelah Barnabas wafat sebagai martir dengan cara dirajam oleh orang-orang Yahudi di Salamis (2Tim 4,11). Dia juga yang kemudian menulis pengalaman imannya akan Yesus Kristus dalam Injilnya. Inilah Barnabas, Anak Penghiburan yang kehadirannya selalu mendatangkan sukacita bagi orang lain karena ia mampu menjadi sabahat yang baik bagi siapapun, bahkan bagi mereka yang mengalami penolakan. Secara khusus, berkat Barnabaslah Paulus dapat menjadi pewarta Injil yang besar dan Markus menjadi penulis Injil yang singkat, padat dan jelas. Dengan cara itulah, Barnabas melaksanakan perintah Kristus: "Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat."

Doa: Tuhan, semoga dengan teladan dan doa St. Barnabas, kami mampu menjadi sahabat yang baik bagi siapa pun. Amin. -agawpr-

Kamis, 11 Juni 2015 Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul

Kamis, 11 Juni 2015
Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul

“Kita harus selalu berjalan dalam terang, karena Tuhan itu terang, sebagai putra-putri terang” (St. Kromasius)
   
Antifon Pembuka (Kis 11:24)

Berbahagialah orang kudus, yang termasuk bilangan para rasul. Ia orang baik, penuh Roh Kudus dan kepercayaan.

Blessed is this holy man, who was worthy to be numbered among the Apostles, for he was a good man, filled with the Holy Spirit and with faith
 

Doa Pagi


Allah Bapa, keselamatan umat manusia, Engkau telah memilih Santo Barnabas yang teguh dalam iman dan memenuhinya dengan Roh Kudus, untuk Kaukhususkan mempertobatkan para bangsa. Semoga Injil Kristus yang diwartakannya kini dengan giat kami sebar luaskan pula dengan perkataan dan perbuatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
   
Perkembangan umat beriman di Antiokhia membawa sukacita dan kesaksian baru akan karya Allah di sana. Di antara mereka terdapat beberapa tokoh umat yang menjadi nabi dan pengajar. Ini menunjukkan bahwa komunitas ini tidak hanya berkembang dalam jumlah, tetapi juga bertumbuh dalam kualitas.
 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:21b-26;13:1-3)   
    
"Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman"
           
Pada perkembangan awal umat beriman, di Antiokhia sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem. Lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus. Setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhia murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, Lukius orang Kirene, Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari, ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Atau Tuhan telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3c-4.5-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah, ajarlah segala bangsa, sabda Tuhan. Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.
 
Menjadi pewarta dan pelayan memiliki konsekuensi untuk tidak terikat pada hal-hal yang bisa menghalangi kepasrahan kepada Tuhan. Mereka juga memiliki tugas pelayanan tanpa memungut biaya. Tetapi mereka bisa menumpang di tempat orang-orang yang dianggap layak serta membawa warta keselamatan dan salam bagi setiap orang yang dijumpai.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:7-13)
    
"Kamu telah menerima dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula."
     
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang-orang sakit, bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan! Kamu telah menerima dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula! Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak, dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya; jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

  
Tidak perlu membawa apa-apa di dalam pemberitaan Kerajaan Allah. Tugas kita hanya satu, membawa Yesus di dalam diri kita, seperti dialami oleh Rasul Barnabas. Itulah satu-satunya bekal. Jangan heran bila dalam nama Yesus setan-setan akan lari terbirit-birit, orang sakit akan sembuh, orang mati akan bangkit. Itulah tanda-tanda kedatangan Kerajaan Allah.
 
Antifon Komuni (Yoh 15:15)
    
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

I no longer call you slaves, because a slave does not know what his master is doing. But I have called you friends, because I have told you everything I have heard from my Father
   
Doa Malam
 
Ya Yesus, aku bersyukur atas hari ini, dan atas segala sesuatu yang kulakukan bagi sesama. Segala yang baik selalu berasal dari pada-Mu, maka jadikanlah aku sebagai murid-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
 
Renungan: RUAH
 

Paus: Pernikahan Antara Pria Dan Wanita, Tidak Ada Ideologi Gender

 (Radio Vatikan) Tantangan yang dihadapi Gereja di Puerto Rico berada di bawah sorotan, di Vatikan pada hari Senin Paus Fransiskus bertemu dengan Uskup dari kepulauan Karibia.

Diantara kesulitan yang dihadapi orang di sana, Paus menyebutkan situasi ekonomi yang serius yang menyebabkan migrasi menyebar luas, pengangguran, korupsi, perdagangan narkoba dan kekerasan dalam rumah tangga.

Penekanan kebutuhan untuk fokus pada reksa pastoral keluarga Paus Fransiskus juga berbicara tentang tantangan ideologi gender dalam sambutan yang telah disiapkannnya yang dipegang untuk para Uskup selama audiensi.

Dalam ceramahnya, Paus kembali mengundang Gereja untuk menjauhkan diri dari ideologi dan trend politik dan meminta para pemimpin Gereja untuk menjaga ikatan bersama-sama dalam mengatasi masalah yang dihadapi negara Karibia dan wilayah AS.

Sakramen pernikahan adalah salah satu harta rakyat Amerika Latin yang paling penting, Paus mengatakan, dan itu harus dipertahankan. Dia mendesak mereka untuk menekankan pelayanan pastoral keluarga untuk melawan "masalah-masalah sosial yang serius" seperti "situasi ekonomi yang sulit, migrasi, kekerasan dalam rumah tangga" dan "pengangguran, perdagangan narkoba dan korupsi."

Tidak untuk ideologi gender, melindungi saling melengkapi antara pria dan wanita

Saling melengkapi antara seorang pria dan wanita sedang dipertanyakan oleh apa yang disebut ideologi gender dalam nama kebebasan dan masyarakat yang lebih adil, Paus mengamati. Bahkan, ia memperingatkan, perbedaan antara pria dan wanita yang bukan suatu pertanyaan "oposisi atau subordinasi melainkan persekutuan dan generasi ... selalu dalam gambar dan rupa Allah."
  
Tanpa saling memberi- ia menambahkan : “Tidak dapat memiliki pemahaman yang dalam dari yang lain -.

Para Uskup disatukan untuk menghadapi masalah negara

Paus mengajak para pemimpin Gereja tidak hanya berdoa tetapi juga untuk menjangkau dalam persahabatan dan "bantuan persaudaraan" untuk mengatasi banyak masalah serius yang dihadapi Puerto Rico. Dan, ia memperingatkan mereka "membuang-buang energi dalam banyak divisi dan bentrokan." "Semakin intens dalam kesatuan ... semakin menikmati misi, "katanya.

Paus Fransiskus mendorong para uskup untuk menjauhkan diri dari setiap ideologi atau trend politik yang dapat "membuang-buang waktu mereka dan Kecintaan nyata bagi Kerajaan Allah." Karena itu misinya, ia menunjukkan, Gereja tidak terikat pada sistem politik agar bisa selalu menjaga transendensi dari pribadi manusia.

Jadilah para Imam yang penyayang, peduli untuk panggilan

Paus menegaskan bahwa Uskup "adalah model bagi para imam dan memotivasi mereka untuk selalu mencari pembaruan spiritual dan menemukan kembali kegembiraan terlebih umatnya dalam keluarga besar Gereja." Mengingat perayaan tahun pengampunan yang akan datang, Paus karenanya meminta para uskup dan para imam untuk menjadi "pelayan dari pengampunan Allah, khususnya dalam Sakramen Rekonsiliasi. Untuk memiliki gembala yang baik, ia mencatat, pertama harus mulai dengan para seminari sehingga mereka dapat menghasilkan jumlah panggilan yang memadai. Dan, beliau mendesak umat beriman dari Puerto Rico, dalam asosiasi tertentu dan beberapa gerakan, untuk bekerja sama dengan murah hati dalam mewartakan Injil di setiap lingkungan termasuk yang berseteru dan terasing dari Gereja.

(Dari Radio Vatikan)
Diterjemahkan oleh : AG

Link : http://www.news.va/­en/news/­pope-marriage-between­-man-and-woman-no-to­-gender-i

Rabu, 10 Juni 2015 Hari Biasa Pekan X

Rabu, 10 Juni 2015
Hari Biasa Pekan X    

Untuk Yesus, Mesias Israel, yang terbesar dalam Kerajaan surga, sesuai dengan perkataan-Nya sendiri, memang wajar melaksanakan hukum sepenuhnya, juga perintah yang terkecil sekalipun. Ia malahan satu-satunya orang yang bisa melaksanakan hal itu secara sempurna. Bdk. Yoh 8:46. Seperti orang Yahudi sendiri akui, mereka tidak pernah mampu memenuhi hukum sepenuhnya, tanpa melanggar perintah yang terkecil sekalipun Bdk. Yoh 7:19; Kis 13:38-41; 15:10.. Karena itu, pada perayaan perdamaian tahunan, anak-anak Israel memohon ampun kepada Allah, karena pelanggaran mereka terhadap hukum. Hukum merupakan satu keseluruhan dan, sebagaimana santo Yakobus peringatkan: "Barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya" (Yak 2:10) Bdk. Gal 3:10;5:3.. (Katekismus Gereja Katolik, 578)


Antifon Pembuka (99:9)

Luhurkanlah Tuhan, Allah kita dan sujudlah menyembah di hadapan gunung kudus-Nya! Sebab kuduslah Tuhan Allah kita.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengikat perjanjian dengan kami dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Semoga kami Kaucurahi Roh-Nya, agar kami mengimani Engkau dan saling menaruh cinta kasih satu sama lain. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (3:4-11)
    
  
"Kami dijadikan pelayan suatu perjanjian baru, bukan yang terdiri dari suatu hukum yang tertulis, melainkan dari roh."
      
Saudara-saudara, besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dari diri kami sendiri, kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri. Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Dialah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru; bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh. Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan. Meskipun demikian, pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, wajah Musa bercahaya begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besar lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Jadi, kalau pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu begitu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan Roh yang memimpin kepada pembenaran. Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai dengan kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Engkau, ya Tuhan Allah kami.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.8.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
4. Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, bagi mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni tetapi juga membalas perbuatan-perbuatan mereka.
5. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)
   
"Aku datang untuk menggenapi hukum."
     
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.' Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Yesus seringkali dituduh sebagai orang yang anti terhadap hukum Taurat karena sering melanggar aturan-aturan yang ada di dalamnya, seperti misalnya aturan Sabat. Secara gegabah, apa yang dilakukan Yesus tersebut kemudian dijadikan sebagai pembenaran bagi sedikit orang yang tidak mau taat pada aturan Gereja, seperti misalnya aturan liturgi yang dibuat oleh Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen. Bahkan, ada di antara mereka yang menilai bahwa pembuat aturan liturgi dan mereka yang melaksakannya serta yang ingin mengoreksi praktik-praktik yang tidak sesuai aturan, sebagai orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat yang dikritik oleh Yesus. Di balik itu, secara implisit, mereka menganggap diri sebagai pengikut Yesus yang sebenarnya karena berani melawan arus dan tidak taat pada aturan yang ada. Namun, sekali lagi, apalah memang Yesus seperti itu? Tentu tidak.

 Apa yang dilakukan Yesus, yang kadang tampak sebagai pelanggaran hukum, itu sebenarnya bukan pelanggaran. Ia sendiri menegaskan bahwa semua yang Dia lakukan justru untuk menggenapi hukum taurat. Kata "menggenapi" ini dalam bahasa Yunani adalah πληρωσαι (plêrôsai), dari kata πληροω (pleroô) yang bermakna "memenuhi" (melakukan dengan penuh). Ia memang mengkritik sikap legalis dan munafik dari orang-orang Farisi dan para ahli Taurat, tetapi ia tidak mengkritik ketaatan pada hukum. Yang Ia kritik hanyalah praktik hukum yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan, misalnya menyembuhkan orang pada hari Sabat. Sebagai orang Yahudi, Yesus sendiri sangat taat pada hukum dan adat-istiadat Yahudi. Bahkan, Ia melakukan dengan sepenuh-penuhnya hukum Taurat, tidak hanya secara lahiriah dan legalis. Menurut-Nya, orang baru bisa melakukan hukum dengan sepenuhnya hanya kalau didasari oleh kasih. Oleh karena itu, harus kita mengerti bahwa segala tindakan Yesus yang tampaknya melanggar hukum Taurat, itu dibuat-Nya karena hukum itu telah diselengkan sehingga bertentangan dengan kasih dan Yesus ingin mengembalikan pada hakikat yang sesungguhnya.

 Marilah kita juga belajar dari Yesus: menjadikan kasih sebagai dasar dalam melaksanakan segala macam aturan yang ada agar kita dibebaskan baik dari sikap legalis maupun dari sikap semaunya sendiri. Kita taat pada aturan yang dibuat oleh Gereja, juga karena kita cinta pada Gereja dan kepada umat. Kita tahu, bahwa cinta itu mempersatukan. Maka, kalau kita tidak taat dan sampai ada perpecahan di antara umat, itu bukti nyata bahwa kita belum mencintai Gereja. "Ama et fac quod vis" (Cintailah dan lakukanlah apa yang kamu inginkan), kata St. Agustinus.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu manjadikan kasih sebagai dasar dari ketaatan kami terhadap aturan-aturan hidup yang ada. Amin. -agawpr-

Antifon Komuni (Mat 5:17)

Aku datang bukan untuk membatalkan hukum Taurat atau ajaran nabi, melainkan untuk menyempurnakannya.

PEMBERITAHUAN

Mohon dengan sangat, kepada siapa pun yang copy paste blog ini, terutama bagian renungan, bagian sumber renungan jangan dihapus!

Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Selasa, 09 Juni 2015
Hari Biasa Pekan X
 


2Kor. 1:18-22; Mzm. 119:129-133,135; Mat. 5:13-16.

Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Cukup sering saya ditanya oleh teman-teman dari negara lain, baik dari Asia, Afrika, Amerika maupun Eropa tentang jumlah umat katolik di Indonesia. Ketika saya mengatakan bahwa kami tidak sampai 3%, mereka heran dan berkomentar "kok sedikit sekali". Kalau yang bertanya itu teman dari Eropa, saya sering menambahkan, "Yah, meski sedikit, tapi gereja selalu penuh. Misa harian saja lebih dari 100 orang. Lha di sini, Misa Mingguan sampai 50 orang saja sudah banyak". Memang, untuk menjadi garam dan terang, tidak perlu jumlah yang banyak, yang penting kualitas yang baik. Masakan, kalau kebanyakan garam, juga malah tidak enak. Ruangan, kalau kebanyakan lampu juga boros dan malah menyilaukan. Maka, meski kita tetap harus mewartakan Injil dan agar semakin banyak orang mengimani Kristus, namun yang jauh lebih penting adalah kita sendiri yang sudah menjadi pengikut-Nya ini, meskipun sedikit, tetap dan semakin berkualitas. Kualitas itu tampak tidak hanya melalui kegiatan dan ritual keagamaan yang sifatnya internal tetapi juga melalui perbuatan-perbuatan baik di masyarakat, di tempat kerja dan di mana pun kita berada. Melalui perbuatan-perbuatan baik itu, kita tidak mencari pujian, penghormatan dan penghargaan tetapi melulu agar Tuhan semakin dimuliakan.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk menjadi pengikut-Mu yang berkualitas sehingga nama-Mu semakin dimuliakan. Amin. -agawpr-

Selasa, 09 Juni 2015 Hari Biasa Pekan X

Selasa, 09 Juni 2015
Hari Biasa Pekan X

“Mari kita mempersembahkan kepada Tuhan korban agung yang meliputi segala, yakni cinta kita” (St. Efrem)


Antifon Pembuka (Mzm 5:16)

Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuji Bapa di surga.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber kehidupan, Engkau menghendaki semua orang ikut serta menikmati cahaya-Mu. Kami mohon semoga hidup kami serta segala tingkah laku kami membawa nama-Mu semakin disayangi dan hidup kami sendiri dapat dirasakan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
 
Allah sudah menunjukkan kesetiaan akan janji penyelamatan-Nya. Oleh karena itulah manusia diharapkan memiliki tanggapan yang sepadan dengan menyatakan persetujuan dan kemauannya untuk menyelaraskan dirinya kepada dinamika penyelamatan Allah sendiri.
 

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1:18-22)
   
 
"Pada Yesus bukanlah terdapat "ya" dan "tidak, melainkan hanya ada "ya".
   
Saudara-saudara, demi Allah yang setia, janji kami kepada kalian bukanlah serentak “ya” dan “tidak”. Sebab Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kalian, yaitu oleh Silvanus, Timotius dan aku, bukanlah serentak “ya” dan “tidak”, di dalam Dia hanya ada “ya”. Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengucapkan “Amin” untuk memuliakan Allah. Sebab Allahlah yang meneguhkan kami bersama kalian dalam Kristus. Dia pulalah yang telah mengurapi kita serta memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Dialah yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan atas semua yang telah disediakan-Nya untuk kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan                       
Ref. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:129.130.131.132.133.135)
1. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.
2. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
3. Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
4. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebagaimana patutnya orang-orang yang mencintai nama-Mu.
5. Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.
6. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu di surga. Alleluya.
 
Iman adalah sarana untuk memberikan kesaksian kepada banyak orang. Ketika iman itu benar-benar diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari dalam rupa tata tingkah laku dan berbagai latihan rohani, orang lain akan melihat dan merasakan keunggulan nilai iman tersebut.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:13-16)
  
"Kalian ini cahaya dunia."
    
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda, “Kalian ini garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan? Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak orang. Kalian ini cahaya dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu di surga.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan
 
Kita sudah paham akan fungsi garam. Kiasan benda yang memiliki rasa asin ini diterapkan dalam kehidupan Kristiani. Garam bisa kehilangan daya asinnya. Hidup Kristen yang tidak diperbarui juga bisa kehilangan daya tariknya. Maka hidup kita harus terus bersinar dengan terus “menambah minyak”. Berusahalah mengasinkan diri agar tetap sedap dirasakan oleh orang-orang yang ada di sekitar kita.
 
Antifon Komuni (Mat 5:14a.16)

Kalian ini cahaya dunia. Hendaklah cahaya-Mu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatan-Mu yang baik dan memuji Bapa di surga.

Doa Malam
 
Tuhan, aku ingin memuliakan Engkau lewat perbuatanku setiap hari. Semoga sikap dan tingkah lakuku Kaujiwai dengan kasih-Mu sehingga aku pantas menjadi saksi-Mu. Ampunilah aku, atas segala kekurangan dan kesalahanku yang telah kuperbuat hari ini. Amin.
 
 
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy