| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

"Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka"

Minggu, 14 Juni 2015
Hari Minggu Biasa XI


Yeh. 17:22-24; Mzm. 92:2-3,13-14,15-16; 2Kor. 5:6-10; Mrk. 4:26-34.

"Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka"
Mungkin, banyak di antara kita ragu-ragu dan takut untuk membagikan pengalamannya dalam membaca dan merenungkan sabda Tuhan. Hal ini tampak misalnya dalam sarasehan atas pendalaman iman di lingkungan-lingkungan. Ketika tiba saatnya untuk sharing berdasarkan teks Kitab Suci, kebanyakan peserta memilih untuk diam. Yang berbicara hanya orang-orang tertentu saja dan setiap saat ya hanya orang-orang itu saja. Padahal, yang namanya sharing, itu tidak ada yang salah. Semuanya benar, wong berdasarkan pengertian dan pengalamannya kok. Apalagi, Yesus juga menegaskan bahwa Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka. Jadi, meskipun bunyi teks Kitab Sucinya sama, masing-masing orang tidak selalu sama dalam mengertinya karena kepada setiap orang Tuhan memberikan sabda-Nya itu sesuai dengan pengertian masing-masing. Gambarannya seperti anak-anak yang minum dari air susu yang sama dari seorang ibu. Mersikpun ASI yang mereka minum sama, namun masing-masing anak mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang tidak sama, baik secara fisik, kognitif, maupun spiritual. Namun, yang pasti masing-masing tumbuh dan berkembang bagaikan benih yang ditaburkan. Bukanlah seorang petani yang menaburkan benih dengan kualitas yang sama, ketika benih itu tumbuh, berkembang dan berbuah tidak sama semua? Tinggi rendahnya; besar kecilnya batang; banyaknya akar, ranting, daun dan buah yang dihasilkannya, pasti tidak ada yang sama persis. Untuk itu, kita tidak perlu ragu dan takut untuk berbagi firman Tuhan yang telah Ia taburkan dalam hati dan pengertian kita masing-masing. Kita percaya, bahwa benih itu tumbuh dan berkembang dalam diri kita, seringkali dengan cara yang seringkali tidak kita mengerti sebab Tuhan sendirilah yang berkarya, yang memberikan kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan itu. Dan pada saatnya, diharapkan pula agar kita menghasilkan buah yang berguna bagi orang lain. Satu kalimat dari sharing iman kita berdasarkan sabda Tuhan, bisa jadi memberikan inspirasi dan pencerahan bagi orang lain.

Doa: Tuhan, semoga benih-benih sabda yang Kautaburkan dalam hati dan budi kami senantiasa tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga kami mampu menghasilkan buah yang berguna bagi orang lain. Amin. -agawpr-

Minggu, 14 Juni 2015 Hari Minggu Biasa XI

Minggu, 14 Juni 2015
Hari Minggu Biasa XI

“Misteri Gereja Kudus itu diperlihatkan ketika didirikan. Sebab Tuhan Yesus mengawali Gereja-Nya dengan mewartakan kabar bahagia, yakni kedatangan Kerajaan Allah yang sudah berabad-abad lamanya dijanjikan dalam Alkitab: “Waktunya telah genap, dan Kerajaan Allah sudah dekat” (Mrk 1:15; lih Mat 4:17). Kerajaan itu menampakkan diri kepada orang-orang dalam sabda, karya dan kehadiran Kristus. Memang, sabda Tuhan diibaratkan benih, yang ditaburkan di ladang (lih. Mrk 4:14), mereka yang mendengarkan sabda itu dengan iman dan termasuk kawanan kecil Kristus (lih. Luk 12:32), telah menerima kerajaan itu sendiri. Kemudian benih itu bertunas dan bertumbuh atas kekuatannya sendiri hingga waktu panen (lih. Mrk 4:26-29). Mukjizat-mukjizat Yesus pun menguatkan, bahwa Kerajaan itu sudah tiba di dunia: “Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” (Luk 11:20; lih. Mat 12:28). Tetapi terutama Kerajaan itu tampil dalam Pribadi Kristus sendiri, Putera Allah dan Putera manusia, yang datang “untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mrk 10:45). (Lumen Gentium, 5)

Antifon Pembuka (Mzm 27:7,9)

Dengarlah, Tuhan, seruan yang kusampaikan. Engkaulah, pertolonganku, janganlah membuang aku, dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah Penyelamatku.

Exaudi Domine vocem meam, qua clamavi ad te: adiutor meus esto, ne derelinquas me neque despicias me, Deus salutaris meus.

O Lord, hear my voice, for I have called to you; be my help. Do not abandon or forsake me, O God, my Savior!


Doa Pagi

Ya Allah, Engkaulah kekuatan bagi semua orang yang berharap kepada-Mu. Dengarkanlah permohonan kami, karena tanpa Dikau, kami yang lemah ini tak sanggup melakukan apa pun. Bantulah kami dengan rahmat-Mu agar dalam melaksanakan perintah-perintah-Mu, kami menyukakan hati-Mu dalam niat yang baik dan dan dalam tindakan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (17:22-24)
      
   
"Allah meninggikan pohon yang rendah"
      
Beginilah firman Tuhan Allah, “Aku sendiri akan mengambil sebuah carang dari puncak pohon aras yang tinggi, dan menanamnya; Aku akan mematahkannya dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda, dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas; di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah, dan menjadi pohon aras yang hebat; segala macam burung dan unggas akan tinggal di bawahnya, mereka akan bernaung di bawah cabang-cabangnya. Maka segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu-kering, dan membuat pohon yang layu-kering bertaruk kembali. Aku, Tuhan, telah mengatakannya dan akan membuatnya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, kar'na baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 92:2-3.13-14.15-16; Ul: 2a)
1. Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, Yang Mahatinggi, memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi, dan kesetiaan-Mu di waktu malam.
2. Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma, akan tumbuh subur seperti pohon ara di Libanon mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita.
3. Pada masa tua pun mereka masih berbuah menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar bahwa Ia Gunung Batuku, dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
  
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2Kor 5:6-10)
   
"Kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya, supaya kami berkenan kepada Allah."
    
Saudara-saudara, hati kami senantiasa tabah! Meskipun kami sadar bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat; toh hati kami tabah! Tetapi, kami lebih suka beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. Sebab itu kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya, supaya kami berkenan kepada Allah. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut ia peroleh, sesuai dengan yang ia lakukan dalam hidup ini, baik atau pun jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)
    
"Memang biji itu paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh menjadi lebih besar."
     
Sekali peristiwa Yesus mengajar di hadapan orang banyak, katanya, “Beginilah hal Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” Yesus berkata lagi, “Dengan apa hendaknya kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.” Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
   
Merenungkan sejarah Gereja, bagi saya adalah suatu hal yang sangat menggembirakan. Tak henti-hentinya saya mengagumi perjalanan Gereja yang didirikan oleh Tuhan. Betapa tidak, bermula dari segelintir orang, Gereja sampai sekarang berkembang dengan sangat gemilang. Bahkan, tercatat sebagai kelompok yang memiliki jumlah pengikut paling besar di dunia. Meski demikian, selama perjalanan sejarah-Nya tentu tak sedikit rintangan yang harus dihadapi oleh para pengikut-Nya. Penindasan, penganiayaan dan pembunuhan turut mewarnai perkembangannya. Meski begitu Gereja tetap bertumbuh, ibarat tanaman tak mati meski dipangkas berulang kali.

Dalam Injil hari ini, kita mendengar perumpamaan tentang Kerajaan Allah yang dibuat oleh Tuhan. Kerajaan Allah itu seumpama pertumbuhan sebuah benih yang ditabur oleh seorang petani. Benih itu tumbuh tanpa sepengetahuannya. Ia terus berkembang dan kemudian berbuah lebat. Si petani tak pernah tahu bagaimana benih itu tumbuh, bagaimana akarnya mencari unsur-unsur hara. Ia hanya tahu bahwa benih menjadi tanaman yang kemudian menghasilkan buah. Baginya semuanya itu tersembunyi, semuanya penuh dengan misteri. Tak hanya itu saja, Kerajaan Allah itu juga seperti biji sesawi. Ketika besar, ia menjadi tempat naungan bagi sarang burung-burung kecil dan besar. Bagaimana proses biji sesawi yang kecil itu bisa menjadi besar? Tak ada yang tahu! Kita hanya bisa berkata bahwa biji itu bertumbuh. Demikianlah gambaran Kerajaan Allah itu: tersembunyi, penuh misteri, kelihatan tidak pasti namun ia tidak mati!

Misteri Kerajaan Ilahi yang demikian ini tentu tidak mudah untuk diimani. Orang perlu memiliki hati yang peka dan berani untuk berjalan pelan namun pasti. Namun sayang, tantangan bagi orang zaman sekarang adalah mentalitas budaya instan. Orang tak mau bersusah-susah mengikuti prosedur yang ada. Orang lebih suka makan mi instant, minum kopi three in one, bahkan urusan dengan Tuhan pun kalau bisa harus langsung dikabulkan. Tuhan ternyata mempunyai pandangan berbeda dengan sang ciptaan. Kerajaan Allah adalah sebuah pertumbuhan, sebuah perkembangan yang hanya Allah seorang yang berperan. Manusia hanya perlu bersabar, mengamini serta tetap bergantung pada harapan. Inilah yang telah terjadi pada perjalanan Gereja kita. Sekali Allah menanam, Ia pasti akan memberi pertumbuhan bahkan membuatnya berkembang.

Dalam hidup ini, kita bisa saja merasa sendiri, doa-doa seakan tidak berarti. Tuhan sepertinya pergi tanpa kompromi dari hidup ini. Namun, satu hal pasti, Tuhan tidak tidur, apalagi mati. Tuhan tidak pernah ingkar janji. Dalam sunyi, Ia selalu memberkati. Karena itu, kita perlu bersabar diri. Seperti seorang petani yang tak perlu keluar melihat dan berjaga di sekitar benih yang ditanamnya untuk memastikan benih itu tumbuh, demikian jugalah kiranya kita perlu menata hati. Percayakan saja semuanya pada misteri ilahi. [Rosari/RUAH]

Antifon Komuni (Mzm 27:4)

Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuinginkan: diam di rumah Tuhan seumur hidupku.

Unam petii a Domino, hanc requiram: ut inhabitem in domo Domini omnibus diebus vitæ meæ.

There is one thing I ask of the Lord, only this do I seek: to live in the house of the Lord all the days of my life.

Atau (Bdk. Yoh 17:11)

Bapa yang Kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita, Sabda Tuhan.

Holy Father, keep in your name those you have given me, that they may be one as we are one, says the Lord.

Ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.

Sabtu, 13 Juni 2015
Peringatan Wajib Hati Tersuci SP. Maria      


2Kor. 5: 14-21; Mzm. 103:1-2,3-4,8-9,11-12; Mat. 5:33-37

Ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.

Seorang ibu biasanya, tidak semua, cerewet demi kebaikan anak-anaknya. Lain halnya dengan ibu Maria. Ya, orangtua mana to yang tidak jengkel ketika anaknya pergi atau memisahkan diri tanpa pamit, seperti yang dilakukan Yesus ini. Berhari-hari, Maria dan Yosef harus mencari-Nya mulai dari bertanya kepada para tetangga sampai akhirnya kembali ke Yerusalem dan menemukan Dia di sana. Mereka tidak hanya capek secara fisik tetapi hati mereka juga cemas, kuatir dan takut kalau terjadi apa-apa pada Yesus. Maka, wajar kalau Maria bertanya, "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Maria hanya bertanya, tidak marah. Kalau simbok saya pasti tidak hanya marah tetapi telinga juga jadi sasaran, alias dijewer. Secara manusiawi, jawaban Yesus seharusnya membuat Maria marah. Namun, lagi-lagi ia tidak marah. Ia tidak mengerti, namun tidak bertanya. Justru, ia menyimpan semua perkara itu dalam hatinya. Di sinilah letak kesucian hati bunda Maria, yaitu hati yang memberi ruang pada keheningan untuk menyimpan dan merenungkan perkara-perkara kehidupan yang tidak semuanya dapat dimengerti.

Doa: Tuhan, semoga berkat teladan dan doa bunda Maria, kami Kauanugerahi hati yang mampu untuk hening, menyimpan dan merenungkan misteri kehidupan yang kami lihat, dengar dan alami. Amin. -agawpr-

Sabtu, 13 Juni 2015 Peringatan Wajib Hati Tersuci SP. Maria

Sabtu, 13 Juni 2015
Peringatan Wajib Hati Tersuci SP. Maria     
    
Kalau kita berdoa, harus ada suasana ketenangan dan kesederhanaan; hendaklah kita ingat bahwa kita berdiri di hadapan Tuhan --- St. Siprianus
   

Antifon Pembuka (Mzm 13(12):6)

Hatiku bergembira karena Engkau menyelamatkan daku. Aku bernyanyi bagi-Mu karena kebaikan-Mu terhadapku.

My heart will rejoice in your salvation. I will sing to the Lord, who has been bountiful with me.


Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah memenuhi hati Santa Perawan Maria dengan rahmat-Mu, sehingga ia menjadi kediaman yang pantas bagi Roh Kudus. Semoga berkat jasa dan doa restunya, kami pun diterima dalam bait kemuliaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  

Siapa pun yang telah menerima Kristus, dia memiliki tanggung jawab untuk terus menerus mengupayakan supaya diri dan hidupnya semakin selaras dengan apa yang dikehendaki Kristus. Sampai akhirnya, kita bisa menjadi saluran yang baik bagi cinta kasih dan damai Allah bagi orang lain di sekitar kita.

  

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (5:14-21)
 
  
 
"Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa bagi kita."
 
Saudara-saudara, kasih Kristus menguasai kami. Sebab kami mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka semua orang telah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, agar mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun seturut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Yang lama telah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang. Semuanya ini datang dari Allah yang telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dengan perantaran Kristus, dan yang telah mempercayakan pelayanan perdamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kalian dengan perantaraan kami. Maka dalam nama Kristus kami meminta kepada kalian: berilah dirimu didamaikan dengan Allah! Kristus yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, agar dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.11-12)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
4. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:3a,29b)
Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.
  
Kejujuran memiliki peranan penting dalam membangun relasi kita dengan Allah. Dengan keterbukaan ini, kita tidak akan menodai diri kita sendiri dengan kebohongan. Kejujuran bisa mencegah teerjadinya sumpah, karena pada dasarnya, kalau kita jujur, kita tidak perlu mengucapkan kata-kata sumpah demi apa pun.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:33-37)
   
"Aku berkata kepadamu, jangan sekali-kali bersumpah."

Dalam khotbah di bukit, Yesus Berkata, “Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Jangan sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung. Jangan pula bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Prinsip hidup kita sebetulnya sederhana sekali. Katakan benar kalau itu benar, katakan tidak kalau memang tidak benar. Apa yang lebih dari itu berasal dari si jahat. Tak perlu membebani diri kita dengan banyak hal yang tidak perlu, karena di sana si jahat berusaha agar kita keluar dari rel prinsip kita yang sederhana dan tanpa beban itu.

Antifon Komuni (Luk 2:19)
 
Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.

Mary treasured all these words, reflecting on them in her heart.

Doa Malam

Allah Bapa Yang Mahapengasih, pada peringatan Bunda Putra-Mu kami Kauperkenankan ikut serta dalam penebusan kekal. Penuhilah kami dengan rahmat-Mu, agar penyelamatan-Mu semakin kami rasakan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

Renungan: RUAH

Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Jumat, 12 Juni 2015
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

    
Hos. 11:1,3-4,8c-9; MT Yes. 11:2-3,4-bcd,5-6; Ef. 3:8-12,14-19; Yoh. 19:31-37

Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
    

Hari ini kita merayakan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus, sebuah perayaan yang kita khususnya untuk menghormati Hati Yesus yang Mahakudus. Penghormatan ini berawal dari penampakan Yesus kepada Sr. Margaretha Maria Alacoque pada tahun 1675, di mana Yesus menunjukkan Hati-Nya yang Penuh Belas Kasihan itu berdarah. Yesus mengatakan betapa Ia mengasihi seluruh umat manusia dan ingin agar Sr. Margareta menyebarkan devosi kepada Hati-Nya Yang Mahakudus. Maka, ia kemudian menetapkan Jam Suci yaitu jam sebelas malam sampai tengah malam menjelang fajar Jumat Pertama setiap bulan. Pada saat Jam Suci tersebut, ia melakukan prostatio, yaitu berdoa dengan meniarap dengan mukanya mencium tanah untuk mengungkapkan kerendahan diri dan kekecilan dirinya di hadapan Allah dan menyampaikan penghormatan dan kerendahan hati secara paling intensif). Suatu saat, Yesus meminta agar hari Jumat setelah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus dijadikan sebagai Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus dan meminta Sr. Margareta untuk menghormati Hati-Nya Yang Mahakudus dengan menerima Komuni Kudus setiap Jumat Pertama dalam bulan selama sembilan bulan berturut-turut. Marilah, dengan teladan dan doa dari St. Margaretha Maria Alacoque, kita juga semakin membaktikan diri pada Hati Yesus yang Mahakudus, tidak hanya dengan semakin tekun berdevosi dan melakukan adorasi, tetapi dengan semakin menjadikan hati kita serupa dengan Hati-Nya, yakni hati yang penuh kasih, pengampunan dan pengorbanan. -agawpr-
 
Doa kepada Hati Yesus yang Mahakudus:
Hati Yesus Yang Mahakudus, aku mengarahkan diriku pada Hati-Mu Yang Mahakudus. Kuasailah seluruh kepribadianku; ubahlah aku menjadi seperti Engkau. Jadikan tanganku tangan-Mu, kakiku kaki-Mu, hatiku hati-Mu. Ijinkanlah aku melihat dengan mata-Mu, mendengar dengan telinga-Mu, berkata-kata dengan bibir-Mu, mengasihi dengan hati-Mu, memahami dengan pikiran-Mu, melayani dengan kehendak-Mu dan mengabdikan seluruh kepribadianku. Jadikan aku serupa dengan Engkau. Hati Yesus Yang Mahakudus, utuslah Roh Kudus-Mu untuk mengajar aku agar mengasihi-Mu dan hidup melalui Engkau, dalam Engkau dan untuk Engkau. Datanglah Roh Kudus, jadikan tubuhku bait-Mu. Datanglah, dan tinggallah dalam aku selamanya. Beri aku kasih terdalam kepada Hati Yesus Yang Mahakudus untuk dapat melayani Dia dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatanku. Kuasai seluruh kemampuan, tubuh dan jiwaku. Aturlah seluruh hasratku: perasaan dan emosi. Kuasai kepandaian, pengertian dan kehendakku; ingatan dan khayalku. O Roh Kasih Yang Kudus, beri aku rahmat-Mu yang ampuh itu dengan berlimpah. Berilah aku seluruh kebajikan; perkaya imanku, kuatkan harapanku, tingkatkan keyakinanku, dan kobarkan kasihku. Berilah aku ketujuh karunia, buah dan kebahagiaanMu sepenuhnya. Trinitas Yang Mahakudus, jadikanlah jiwaku bait-Mu yang kudus. Amin.

Paus Fransiskus: Jangan Melemahkan atau Meremehkan Identitas Kristen

 
Menjadi saksi kebenaran akan identitas Kristen kita, tanpa merendahkan atau kehilangan rasa nya: Itulah tema yang menjadi fokus perkataan Paus Fransiskus 'selama misa di Casa Santa Marta, Selasa pagi.

Apa sebenarnya identitas Kristen kita? Paus Fransiskus bertanya pada awal kotbahnya, mengundang pendengarnya untuk memahami itu, sebagai "perjalanan panjang" dari ambiguitas/­ketidakjelasan pada iman yang kuat bahwa kita bisa menjadi saksi yang tahan/tangguh (AG: membanggakan) dalam kehidupan kita sehari-hari.

Memang benar bahwa kita adalah orang berdosa, katanya, dan bahwa kita jatuh dalam dosa, tetapi dengan kekuatan Allah kita bisa bangkit lagi dan melanjutkan perjalanan kita. "Dosa adalah bagian dari identitas kita", tegasnya, tapi kita adalah orang berdosa dengan iman kepada Allah "yang telah mengurapi kita, dan meletakkan meteraiNya atas kita" dan memberi kita Roh Kudus sebagai janji dalam hati kita masing-masing.
  
Paus mengatakan, orang-orang Kristen, bukanlah orang-orang yang mengikuti filosofi tertentu, melainkan orang-orang yang tetap setia kepada identitas yang diberikan Tuhan ini sebagai orang yang diurapi yang membiarkan Roh Kudus masuk dalam hati mereka
  
Keindahan dari identitas ini, dia mengatakan, dapat dilihat melalui cara kita bersaksi dengan bangga kepada dunia. Tapi dia memperingatkan beberapa cara di mana saksi ini dapat dilemahkan atau diremehkan: Pertama, oleh pergerakan dari wujud iman kita dalam Kristus seperti semacam agama yang tidak bermutu/hambar, hanya berupa doa-doa dan ide-ide, sepanjang sejarah penganut Gnostik (iman tentang pengetahuan sebagai jalan keselamatan) di dunia masa lalu. Ini adalah "Gnostik modern ", Paus Fransiskus mengatakan, tergoda untuk menghindari hal yang memalukan dari Salib dan dibuat untuk mencari Tuhan melalui "kebenaran/kesukaan pada hal yang berkaitan dengan spiritualitas Kristen" mereka.

Kedua, Paus melanjutkan, ada orang-orang yang melupakan mereka telah diurapi dan diberi jaminan Roh Kudus, sehingga mereka selalu mencari beberapa "hal yang baru" dalam identitas Kristen mereka. Mereka mengatakan "Di mana ada orang yang mendapat penglihatan yang dapat memberitahu kita dengan pasti mengenai pesan Bunda Maria yang akan dikirim pada jam 4 sore ini?", Candanya.

Akhirnya, Paus memperingatkan, ada orang-orang yang identitasnya dilemahkan oleh moral dan manusia "keduniawian" dan keinginan untuk memperluas batas-batas dari nurani Kristen mereka. Mereka seperti garam yang tawar, katanya, sebelum sepanjang sejarah Keselamatan, Allah telah dengan sabar membawa kita dari ambiguitas/­ketidakjelasan menuju kepastian yang konkret dari Inkarnasi dan Penebusan kita melalui kematian Anak-Nya. "Ini adalah identitas kita", ujar Bapa Paus, dan kita harus meminta kepada Tuhan untuk memperoleh anugerah rahmat menjadi saksi yang bangga akan kebenaran ini.

Diterjemahkan oleh : AG

Jumat, 12 Juni 2015 Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

Jumat, 12 Juni 2015
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus
   
Selama hidup-Nya, sakratul maut-Nya di taman Zaitun dan dalam kesengsaraan-Nya, Yesus mengenal dan mencintai kita semua dan setiap orang dan menyerahkan Diri untuk setiap kita: "Putera Allah" telah "mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Gal 2:20). Ia mencintai kita dengan hati seorang manusia. Atas dasar itu, maka hati Yesus tersuci, yang ditembus oleh dosa kita dan demi keselamatan kita Bdk. Yoh 19:34. dilihat sebagai tanda pengenal paling ampuh dan sebagai lambang cinta, yang dengannya Penebus ilahi tetap mencintai Bapa abadi dan semua manusia" (Pius XII, Ens. "Haurietis aquas": DS 3924) Bdk. DS 3812. (Katekismus Gereja Katolik, 478)


Antifon Pembuka (Mzm 33 (32): 11, 19)

Rancangan Hati-Nya dari angkatan ke angkatan untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

The designs of his Heart are from age to age, to rescue their souls from death and to keep them alive in famine.


Cogitationes Cordis eius in generatione et generationem: ut eruat a morte animas eorum et alat eos in fame.
S. Exsultate iusti in Domino
U. Rectos decet collaudatio.
Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto
, sicut erat in principio, et nunc et semper; et in saecula saeculorum. Amen.
 
   
Pada Misa ini Gloria dan Credo diucapkan/dinyanyikan
      
Doa Pagi

Allah Yang Mahakuasa, perkenankanlah kami untuk memuliakan Hati Putra-Mu dan mengenang karya besar cinta kasih-Nya bagi kami. Jadikanlah kami layak untuk menimba anugerah yang mengalir secara berlimpah dari sumber ilahi itu. Dengan pengantaraan Kristus itu juga yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Hosea (11:1.3-4.8c-9)
    
 
"Hati-Ku berbalik dari segala murka."
    
Beginilah firman Tuhan, “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir anak-Ku itu Kupanggil. Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Akulah yang menyembuhkan mereka. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengambil kekang dari rahang mereka, yang membungkuk di hadapan mereka untuk memberi makan. Hati-Ku berbalik dari segala murka. Belaskasihan-Ku bangkit serentak. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim lagi. Sebab Aku ini Allah, dan bukan manusia. Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (MT Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka, kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kami akan berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!”
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!”

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (3:8-12.14-19)
    
“Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus.”
         
Saudara-saudara terkasih, aku ini yang paling hina di antara segala orang kudus. Tetapi kepadaku telah dianugerahkan kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu. Aku diutus menyatakan apa isi rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, pencipta segala sesuatu. Maksudnya supaya sekarang ini pelbagai ragam hikmat Allah diberitahukan oleh jemaat kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan menghadap kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Itulah sebabnya, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya, Ia menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kamu berakar serta beralas dalam kasih. Aku berdoa supaya kamu bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebar dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kamu dapat mengenal kasih Kristus itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 4:10b, 2/4)
Allah telah mengasihi kita, dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (19:31-37)
    
"Lambung Yesus terbuka, dan mengalirlah darah serta air keluar."
    
Hari Yesus wafat adalah hari persiapan Paskah. Supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang yang disalibkan itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus, dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi salah seorang dari prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberi kesaksian ini, dan kesaksiannya benar! Dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci, “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan” dan nas lain yang mengatakan, “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Seorang anak memberi hadiah kepada ibunya yang sedang berulang tahun. Sang ibu membuka kotak yang diberikan oleh anaknya dan perlahan-lahan tampak bahwa hadiah tersebut adalah sebuah lukisan berbingkai. Tetapi, sang ibu merasa bingung. Ia bertanya kepada anaknya, “Ini lukisan apa, Nak? Kok semuanya berwarna merah, hanya warna merah?” Jawabnnya, “Itu gambar hati!” Tetapi sang ibu masih tetap merasa bingung, “Tapi apa artinya, sayang?” Anak itu pun tersenyum dan dengan bangga berkata, “Itu gambar hati, ibu, ... ya ... gambar hati ibuku, hati yang selalu mencintai dan berkorban untuk saya, tapi saya tidak menemukan kertas yang cukup besar untuk dapat melukiskan hati ibu yang begitu besar..., besar sekali.... kertas itu terlalu kecil untuk menggambarkan hati ibu....”

 Hati adalah inti terdalam dari manusia dan mengungkapkan siapakah manusia itu. Hari ini kita mau belajar dari Hati Yesus yang Mahakudus. Dalam Injil hari ini dikatakan dengan sangat indah, “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam” (Yoh 19:37). Ayat ini mengundang kita untuk mengundang Yesus yang mengorbankan hidup-Nya di kayu salib demi menebus dosa-dosa kita. Cinta Yesus sungguh total. Kita sulit menggambarkan Hati Yesus: begitu suci dan selalu mencintai kita meskipun kita penuh dengan dosa. Hati Yesus begitu luas dan dalam seperti samudera sehingga tidak ada seorang pun yang sanggup mengerti dan memahaminya.

 Margareta Maria Alacoque (1647-1690) menerima tugas Kristus yang menampakkan diri-Nya beberapa kali, untuk menyebarluaskan kebaktian kepada Hati-Nya yang Mahakudus. Kepada siapa saja yang menghormati Hati Kudus Yesus secara istimewa, Dia menjanjikan rahmat-rahmat-Nya. Salah satunya ialah para pendosa akan menemukan dalam hati-Nya sumber dan samudera belas kasihan yang tak terbatas.

 Sebagai orang beriman Kristiani kita dipanggil untuk menjadi pewarta Hati Yesus yang Mahakudus. Caranya, pertama, dengan mengakui bahwa kita adalah orang-orang berdosa namun sadar bahwa Hati Tuhan selalu terbuka bagi kita, kapan pun dan dalam situasi apa pun. Kedua, dengan membawa Hati Yesus yang penuh cinta itu kepada saudara-saudari yang ada di sekitar kita, khususnya mereka yang kurang mengalami cinta. (Joni/Cafe Rohani)

Antifon Komuni (Yoh 7:37-38)

Tuhan bersabda, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, dari dalam hatinya akan mengalir air hidup."

Thus says the Lord: Let whoever is thirsty come to me and drink. Streams of living water will flow from within the one who believes in me.

atau (Yoh 19:34)
  
Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

One of the soldiers with a spear opened His side, and immediately there came out blood and water.

Unus mílitumláncea látus éjus apéruit,et contínuo exívit sánguis et áqua.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy