| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 02 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XIII

Kamis, 02 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XIII

“Di surga setiap orang mencintai Allah; jiwa tidak mempunyai perhatian selain mencintai Dia” (St. Teresa dari Avila)

Antifon Pembuka (Mzm 116:5.9)

Tuhan itu pengasih dan adil, Allah Maha Penyayang. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan di negeri orang hidup.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber kedamaian, jangan hendaknya Engkau berpaling dari kami, manusia ciptaan-Mu ini, tetapi berilah kami pengharapan pada Yesus, Adam Baru, yang telah menunjukkan jalan menuju kedamaian-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-19)
       
 
"Korban Abraham leluhur kita."
    
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Ia bersabda kepada Abraham, “Abraham”. Abraham menyahut, “Ya Tuhan”. Sabda Tuhan, “Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Abraham. Ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya. Ia membelah juga kayu untuk kurban bakaran itu. Lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangannya dan melihat tempat itu dari jauh. Kata Abraham kepada kedua bujangnya, “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini. Aku beserta anakku akan pergi ke sana. Kami akan sembahyang. Sesudah itu kami kembali kepadamu.” Lalu Abraham mengambil kayu untuk kurban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya. Sedangkan ia sendiri membawa api dan pisau di tangannya. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya, “Bapa!” Sahut Abraham, “Ya, anakku.” Bertanyalah Ishak, “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk kurban bakaran itu?” Sahut Abraham, “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama, dan sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mendirikan mezbah di situ dan menyusun kayu. Kemudian Ishak, anaknya, diikat dan diletakkannya di atas mezbah di atas kayu api itu. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, “Abraham, Abraham!” Sahut Abraham, “Ya Tuhan”. Lalu Tuhan bersabda, “Jangan kaubunuh anak itu, dan jangan kau apa-apakan dia, sebab kini Aku tahu, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” Abraham lalu menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu, ‘Tuhan menyediakan’. Sebab itu sampai sekarang dikatakan orang, ‘Di atas gunung Tuhan menyediakan’. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya, “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri – demikianlah sabda Tuhan – Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Dan keturunanmu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.” Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba. Dan Abraham tinggal di Bersyeba.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan di negeri orang-orang hidup.
Ayat. (Mzm 115:1-2.3-4.5-6.8-9)
1. Aku mengasihi Tuhan, sebab Ia mendengarkan suara dan permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidup aku akan berseru kepada-Nya.
2. Tali-tali maut telah melilit aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku; aku mengalami kesesakan dan kedukaan. Tetapi aku menyerukan nama Tuhan. Ya Tuhan, luputkanlah kiranya aku!”
3. Tuhan adalah pengasih dan adil, Allah kita maha penyayang. Tuhan memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya!
4. Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari maut; Engkau telah meluputkan mataku dari air mata, dan kakiku dari tersandung. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan, di negeri orang-orang hidup.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2 Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita. Alleluya

Kata-kata pengampunan yang dinyatakan Yesus belum mampu meyakinkan ahli-ahli Taurat akan ke-Allah-an Yesus. Sementara si lumpuh dengan seluruh keyakinannya, mengalami pengampunan dan mendapatkan kemampuan untuk berjalan. Sama seperti Abraham, si lumpuh juga mengalami kuasa Allah yang hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:1-8)
  
"Mereka memuliakan Allah karena telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia."
   
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawanyalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, “Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, “Ia menghojat Allah!” Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, “Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah?’ Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,” lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Dalam diri orang sakit lumpuh, Yesus melihat dosa. Maka dari itu, dosa harus dilenyapkan agar orang ini sembuh total. Ahli Taurat boleh saja protes, tetapi Yesus tetap menunjukkan kuasa-Nya atas dosa. Memang lebih mudah mengatakan, “Dosamu diampuni” daripada membuat orang lumpuh berjalan. Yesus melakukan dua-duanya untuk menunjukkan kuasa-Nya yang mengalir dari atas. Apakah kita bahagia bahwa orang lain sembuh dan dosanya diampuni?

Antifon Komuni (Mat 9:8)

Orang banyak melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah karena telah memberi manusia kuasa demikian besar.

Doa Malam

Allah Bapa Mahakudus, berkenanlah mematahkan belenggu kejahatan yang mengikat kami. Semoga dosa maut dalam diri kami Kauhalau jauh-jauh dari kami berkat Yesus Putra-Mu, Dialah jalan, kebenaran dan hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Pendeta Graham di Gedung Putih tentang pelangi homoseksual: 'Semoga itu mengingatkan kami akan penghakiman Allah yang akan datang'

By Michael W. Chapman | June 29, 2015 | 7:36 PM EDT 

Mengomentari di Gedung Putih yang diterangi dengan sinar lampu pelangi homoseksual pada hari Jumat untuk merayakan perkawinan homoseksual, Pendeta Franklin Graham mengatakan hal itu "keterlaluan" dan " sebuah tamparan di wajah" untuk jutaan orang Amerika yang mendukung perkawinan yang nyata, dan menambahkan bahwa karena Tuhan memberi tanda pelangi kepada Nuh berikut dengan air bah, itu adalah gambaran untuk selamanya "terkait dengan penghakiman-Nya" dan tanda "penghakiman Allah akan datang."

Franklin Graham, putra terkenal di dunia dari pendeta Billy Graham, lebih lanjut mengatakan bahwa "suatu hari Tuhan akan menghakimi dosa - semua dosa." "Hanya mereka yang ditemukan benar akan dapat lepas dari hukuman-Nya"

"Presiden telah menyalakan Gedung Putih dalam warna pelangi untuk merayakan putusan Mahkamah Agung tentang perkawinan sesama jenis," kata Pendeta Graham pada tanggal 29 Juni memposting di Facebook. "Ini keterlaluan-sebuah tamparan nyata di wajah dengan jutaan orang Amerika yang tidak mendukung perkawinan sesama jenis dan yang suaranya sedang diabaikan."

Allah adalah satu-satunya Yang memberi pelangi, dan itu terkait dengan penghakiman-Nya," kata Pendeta Graham. "Allah mengirim air bah untuk menyapu seluruh dunia karena manusia telah menjadi begitu jahat dan kejam. Satu orang manusia, yaitu Nuh, ditemukan benar dan lolos dari hukuman Allah bersama keluarganya. Pelangi adalah tanda bagi Nuh bahwa Allah tidak akan menggunakan air bah kembali untuk menghakimi dunia. "

"Tapi suatu hari Tuhan akan menghakimi dosa – semua dosa," kata Pendeta Graham. "Hanya mereka yang ditemukan benar akan dapat lepas dari penghakiman-Nya. Kebenaran itu datang melalui iman, percaya pada nama Tuhan Yesus Kristus yang mengambil dosa-dosa kita dan menumpahkan darah-Nya di kayu salib untuk setiap dosa dan setiap manusia."

"Jadi, ketika kita melihat kebanggaan pelangi homoseksual memercik di iklan bisnis dan halaman Facebook banyak orang, mungkin itu mengingatkan kita semua penghakiman Allah akan datang," katanya. "Apakah Anda siap? Apakah dosamu diampuni?"
  
Sinar lampu pelangi homoseksual di Gedung Putih pada tanggal 26 Juni, hari itu, Peraturan Mahkamah Agung 5-4 mengenai perkawinan sesama jenis adalah hak asasi, didalangi oleh penasehat top Obama, Valerie Jarrett, menurut harian Washington Post. Obama, ketika diberitahu rencana sinar lampu homoseksual, dilaporkan oleh harian itu, mengatakan, "Ini ide yang bagus, jika anda bisa mendapati keputusan itu menjadi berfungsi."

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan, "Malam ini, Gedung Putih dinyalakan untuk menunjukkan komitmen teguh kami untuk kemajuan dan kesetaraan, di sini di Amerika dan di seluruh dunia. Warna-warna kebanggaan mencerminkan keragaman komunitas LGBT, dan malam ini, warna warni ini merayakan lembaran baru dalam sejarah hak-hak sipil Amerika. "

Dalam Perjanjian Baru di dalam Injil Lukas, bab 17, Yesus Kristus memberitahu murid-murid-Nya tentang akan seperti apa dunia saat Dia kembali. "Pertama Ia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh angkatan ini," kata Kristus. "Dan seperti di zaman Nuh, sehingga akan juga terjadi pada hari Anak Manusia datang : Mereka makan, mereka minum, mereka kawin , mereka dikawinkan dalam perkawinan , sampai pada hari hari dimana Nuh memasuki bahtera, dan air bah datang dan menghancurkan semua umat manusia. "
  
Kristus melanjutkan , "Demikian juga hal itu terjadi di zaman Lot: mereka makan, mereka minum, mereka membeli, mereka menjual, mereka menanam, mereka membangun, tetapi pada hari Lot pergi dari Sodom, maka Sodom dihujani api dan belerang dari langit dan menghancurkan mereka semua. Meski demikian hal itu akan terjadi pada hari ketika rahasia Anak Manusia diungkapkan. "

Franklin Graham, 62, adalah presiden dari Billy Graham Evangelistic Association dan juga menjalankan kelompok bantuan Kristen internasional yaitu dompet amal Samaria. Ia menikah dan memiliki lima anak. Pendeta Graham sering berkotbah di Penginjilan Perang Salib Kristen di Amerika Serikat dan luar negeri.

Sumber:  http://cnsnews.com/blog/

diterjemahkan oleh: AG

"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah?"

Rabu, 01 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XIII

Kej. 21:5,8-20; Mzm. 34:7-8,10-11,12-13; Mat. 8:28-34.

"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah?"
Mungkin kita pernah mengalami salah satu atau semua dari pengalaman ini. Yang pertama, ketika kita sedang emosi atau sedang menghadapi masalah, kita menjadi mudah marah. Orang-orang yang tidak tahu apa-apa dan tidak bersalah pun tidak jarang menjadi sasaran luapan emosi kita. Bahkan, orang yang hendak menawarkan bantuan atau memberi pertolongan pun kita bentak, mungkin dengan mengatakan, "Apa urusanmu? Pergi sana!". Yang kedua, sebaliknya: ketika dengan niat baik, kita hendak menawarkan bantuan, memberi masukan atau pertologan pada orang lain, tetapi kita justru malah menjadi sasaran emosi dan kemarahan. Mungkin bentakan yang hampir sama juga kita terima: "Apa urusanmu dengan aku?" Bahkan, bisa jadi mereka pun kemudian membenci atau memusuhi kita secara berkepanjangan. Kedua kemungkinan tersebut bisa saja terjadi dalam kehidupan bersama kita. Dalam situasi seperti itu, tidak ada lain: roh jahatlah yang sedang bermain, berperan, bahkan berkuasa. Oleh karena itu, kalau kita berada pada pihak yang sedang marah, emosi dan dikuasai roh jahat, kita harus segera menyadarinya, lalu memohon kekuatan kepada Tuhan untuk mengenyahkannya. Kalau kita berhadapan dengan orang yang sedang marah, emosi dan dikuasai roh jahat, kita harus tetap tenang seperti yang diteladankan oleh Yesus, tidak perlu ikut marah dan emosi. Diam atau tidak menanggapi kadang menjadi sarana yang baik untuk meredam emosi dan amarah, baik dalam diri sendiri maupun orang lain.

Doa: Tuhan, semoga dalam nama-Mu kami senantiasa mampu mengenyahkan roh jahat yang senantiasa hendak menguasai kami dan menimbulkan perpecahan serta pemusuhan di antara kami. Amin. -agawpr-

Kardinal dari Meksiko: Mahkamah Agung adalah boneka 'orde baru' yang ingin menghancurkan pernikahan dan Gereja

30 Juni 2015 (LifeSiteNews) - Kardinal Juan Sandoval Iniguez, Uskup Agung Emeritus Guadalajara, Meksiko, telah membuat video mengecam Mahkamah Agung Meksiko baru-baru ini yang mendeklarasi untuk memaksakan "perkawinan" homoseksual di seluruh negeri sebagai intrik/konspirasi dari mereka yang mencari untuk membuat pemerintah global dan "orde baru," dan meratapi respon yang lemah dari para uskup Katolik, yang telah gagal untuk memobilisasi kesetiaan dalam oposisinya/­menentangnya.

Dalam siaran video pada jaringan televisi Katolik Mariavision dan didistribusikan secara luas di internet, Sandoval mengatakan bahwa Mahkamah Agung Meksiko berusaha untuk "menghancurkan perkawinan itu sendiri" dengan deklarasi baru-baru ini meniadakan hukum negara yang mendefinisikan perkawinan sebagai persatuan antara seorang pria dan seorang wanita, dan sebagai lembaga persatuan yg berkaitan dengan prokreasi. Dia kemudian mengulangi tuduhan bahwa ia telah membuat pernyataan beberapa kali sejak tahun 2011: Mahkamah sedang dipengaruhi oleh penyuapan yang diterima dari organisasi internasional.
"Perkawinan, sesuai dengan sifat kodrati/alami, adalah seorang pria dan seorang wanita, dan juga sangat sesuai dengan wahyu Kristiani," kata Sandoval. "Perkawinan adalah seorang pria dan seorang wanita. Sesuatu yang lebih dari itu adalah sesuatu yang menyimpang. Dan jika Anda bertanya mengapa Mahkamah Agung terlibat dalam hal ini, di mana tekanan datang dari, dari mana mereka menerima, mungkin, sumbangan yang besar dan jumlah besar uang, dan seperti yang saya katakan, 'penyuapan' [dari para hakim ], dari mana pengaruh ini datang untuk Mahkamah Agung harus melegalkan hal-hal ini, selalu melawan moralitas, masalah mendasar adalah bahwa ada organisasi internasional untuk melayani sebuah proyek yang disebut 'orde baru,' rencana pemerintah global. "

"Rusia, Cina, dan dunia Arab sekarang telah lepas tangan," kata Sandoval. "Negara-negara itu tidak lagi mendominasi , tapi di negara-negara Barat, mereka ingin menetapkan pemerintahan tunggal dan mereka ingin menggunakannya untuk menghancurkan keluarga, Gereja Katolik, yang berada di jalan mereka, seolah-olah seperti pemerintahan yang benar. Dan salah satu cara untuk menghancurkan keluarga adalah untuk memutarbalikkan konsep dari arti keluarga itu sendiri, untuk berbicara tentang perkawinan sebagai persatuan orang, sehingga definisi berlaku untuk setiap ikatan dan kesatuan. Ini sangat menyedihkan, sangat menyedihkan. "

Kardinal juga mengecam "agak menyedihkan bila diam saja" pada bagian "orang-orang kita yang adalah seorang Imam dari Gereja, yang tidak berbicara dengan jelas, yang tidak mencela, yang tidak mengatur keyakinan kita untuk memberikan perlawanan." kepemimpinan Gereja bisa melawan kembali dengan "pengorganisasian, misalnya, pengumpulan tanda tangan, baik untuk Mahkamah Agung atau untuk dewan perwakilan nasional, untuk dewan perwakilan lokal, banyak tanda tangan yang mengatakan dengan jelas bahwa mereka tidak ingin undang-undang tersebut. Ini sangat penting untuk kebaikan negara supaya perkawinan itu menjadi sehat, bahwa perkawinan menjadi apa yang seharusnya dan tidak sesat. "

Sandoval menyatakan keyakinannya bahwa Sinode para Uskup mendatang , yang akan diadakan di Vatikan pada bulan Oktober, akan mengeluarkan penegasan kembali yang jelas dari ajaran tradisional Gereja. "Posisi Sinode dari Bapa Paus tidak dapat diubah selain apa yang ditetapkan pada ayat Kitab Suci: Tuhan menciptakan pria dan wanita, dan memerintahkan agar mereka bersatu ... sehingga mereka dapat bertambah banyak “beranak cucu”. Apapun yang berangkat dari institusi ilahi adalah melawan serangan terhadap hal itu dan itu adalah penyimpangan, dan tidak pernah bisa masuk ke dalam pikiran seorang Katolik, seorang Kristen. "
    
Menanggapi pernyataan kardinal, beberapa organisasi homoseksual mengatakan mereka telah mengajukan keluhan pidana atau berencana untuk sampai pada pengadilan, termasuk koalisi kelompok yang menuduh Sandoval dari "diskriminasi dan penghasutan kekerasan" dengan menyebut "perkawinan" homoseksual sebagai sebuah "penyimpangan," menurut kantor berita Spanyol EFE. Koran Meksiko Milenio melaporkan bahwa satu kelompok homosexualist, Persatuan dari Keragaman untuk Keberlanjutan (CODISE), berencana untuk mengajukan keluhan terhadap Sandoval dengan Sekretariat Pemerintahan Federal, seperti melawan seminari dari Guadalajara karena mereka "memberi ceramah yang menghasut kebencian dan diskriminasi dan yang menghasilkan kebingungan di antara orang tua heteroseksual mengenai penolakan anak homoseksual mereka, dan menciptakan mentalitas untuk represif dan mentaliats untuk bunuh diri pada anak-anak homoseksual mereka. "

Uskup Agung Cupich: pernikahan sipil bukanlah sakramen

 
(Radio Vatikan) Di antara para Uskup Agung metropolitan saat penerimaan pallium pada hari Senin saat Misa untuk menandai Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus di Vatikan, adalah Uskup Agung baru Chicago, Blase J. Cupich. Cucu dari para imigran Kroasia ke Amerika Serikat dan anak dari orang tua Kroasia, Uskup Agung Cupich terus menjadi sangat bangga menjadi seorang Kroasia dan memelihara warisan budaya leluhurnya, terutama dalam hal iman Katolik yang menembus identitas Kroasia. Fr. Hrvoje Juko dari radio Kroasia Vatican mewawancarai Uskup Agung Cupich yang mengikuti Misa penerimaan pallium di Lapangan Santo Petrus.

Selama wawancara mereka lebih luas, Uskup Agung Cupich membahas isu-isu dari hukum pemerintah yang mengatur penjualan senjata api, untuk ketimpangan dalam masyarakat, untuk imigrasi. Uskup Agung Cupich juga membahas keputusan baru-baru ini dari Mahkamah Agung Amerika Serikat, yang membuat pelegalan perkawinan sesama jenis di 50 negara bagian dan setiap wilayah AS. "Saya berpikir bahwa itu penting untuk menyadari bahwa kita sedang berbicara tentang pernikahan sipil di sini, dan kita berbicara tentang fakta bahwa Mahkamah Agung menilai bahwa ada hak konstitusional bagi orang-orang dari jenis kelamin yang sama untuk menikah," katanya .

Uskup Agung baru Chicago melanjutkan dengan mengatakan, "Itu tidak berdampak sama sekali pada pemahaman kita tentang perkawinan, yang tidak hanya merupakan persatuan antara seorang pria dan seorang wanita, tetapi juga simbol Kristus dan Gereja-Nya." Ditanya tentang cara di mana keputusan dapat mempengaruhi kebebasan beragama di Amerika Serikat, Uskup Agung Cupich mengatakan, "Saya pikir akan selalu ada kebutuhan untuk kewaspadaan setiap kali ada perubahan dalam masyarakat sebagai sesuatu yang harus kompak seperti yang satu ini."
 
Diterjemahkan: AG

Pernyataan Uskup Agung Chaput: Pada Mahkamah Agung (Amerika Serikat) tentang Legalisasi Perkawinan sesama jenis.

PHILADELPHIA (CBS) - Menyusul putusan bersejarah hari ini oleh Mahkamah Agung melegalkan perkawinan sesama jenis secara nasional, Uskup Agung Charles Chaput merilis pernyataan berikut:

Keputusan Mahkamah Agung 5-4, tentang pernikahan bukanlah sebuah kejutan. Kejutan akan datang sebagai manusia biasa mulai pada pengalaman, langsung dan menyakitkan, dampak dari aksi hari ini, segala sesuatu yang mereka pikirkan adalah bahwa mereka paham tentang perkawinan, kehidupan keluarga, hukum dan lembaga-lembaga sosial kita. Kesalahan pengadilan mengubah apa-apa tentang sifat laki-laki dan perempuan, dan kebenaran Firman Tuhan. Tugas baru orang beriman adalah untuk membentuk keluarga kita sendiri bahkan lebih sungguh-sungguh dalam kasih Allah, dan untuk membangun kembali budaya perkawinan yang sehat, suatu perkawinan pada satu waktu, dari puing-puing yang merupakan keputusan hari ini. "


diterjemahkan oleh: AG

Rabu, 01 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XIII

Rabu, 01 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XIII

"Pertempuran terakhir antara Tuhan dan masa pemerintahan Setan akan terjadi tentang perkawinan dan keluarga. Jangan takut, karena siapa pun yang bekerja untuk kekudusan perkawinan dan keluarga akan selalu diperjuangkan dan ditentang dalam segala cara, karenanya ini adalah masalah yang menentukan, namun, Bunda Maria sudah menghancurkan kepalanya" (Suster Lusia dari Fatima)


Antifon Pembuka (Mzm 34:12)

Marilah anak-anak, dengarkanlah daku, takut akan Tuhan akan kuajarkan kepadamu.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahapengasih, kami telah Kauhimpun menjadi umat-Mu dalam diri Yesus, Putra Perjanjian. Perkenankanlah kiranya kami memandang Dia sebagai lambang kasih setia-Mu kepada kami manusia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kejadian (21:5.8-20)
  
 
"Ismael tak mungkin menjadi ahli waris bersama dengan anakku Ishak."
  
Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya lahir baginya. Ketika Ishak bertambah besar, pada hari ia disapih, Abraham mengadakan perjamuan besar. Pada waktu itu Sara melihat, bahwa Ismael, anak yang dilahirkan Hagar, wanita Mesir itu, bagi Abraham sedang main dengan Ishak, anak kandungnya. Berkatalah Sara kepada Abraham, "Usirlah hamba wanita itu beserta anaknya, sebab anaknya itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak." Hal ini sangat menyebalkan hati Abraham oleh karena anaknya itu. Tetapi Allah bersabda kepada Abraham, "Janganlah sebal hatimu karena anak dan budakmu itu. Segala yang dikatakan Sara itu haruslah engkau dengarkan, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu pun akan Kujadikan suatu bangsa, karena ia pun anakmu." Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan semua itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, dan menyuruhnya pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air di kirbat itu habis, dibuangnyalah anaknya ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, katanya, "Aku tidak tahan melihat anakku mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah anaknya dengan suara nyaring. Allah mendengar suara anak itu, lalu malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, katanya, "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anakmu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anakmu itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan menjadikan dia bangsa yang besar." Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur. Ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, dan anaknya ia beri minum. Allah menyertai Ismael, sehingga ia bertambah besar. Ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang tertindas itu berseru, dan Tuhan mendengarkannya.
Ayat. (Mzm 34:7-8.10-11.12-13)
1. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka.
2. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orangnya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia tak berkekurangan. Singa-singa muda merasa kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak kekurangan suatu pun.
3. Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan Tuhan akan kuajarkan kepadamu! Siapakah yang menyukai hidup? Siapakah yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yak 1:18)
Atas kehendak-Nya sendiri Allah telah menciptakan kita dengan kebenaran, agar kita menjadi yang pertama dari ciptaan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:28-34)
  
"Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
  
Pada suatu hari Yesus menyeberang danau Genesaret dan tiba di daerah orang Gadara. Maka datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan, menemui Dia. Mereka itu sangat berbahaya, sehingga tak seorang pun berani melalui jalan itu. Dan mereka itu pun berteriak, katanya, "Apakah urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau datang kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Tidak jauh dari mereka itu ada sejumlah besar babi sedang mencari makan. Maka setan-setan itu minta kepada Yesus, katanya, "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu." Maka Yesus berkata kepada mereka, "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau, dan mati di dalam air. Para penjaga babi lari, dan setibanya di kota mereka menceritakan segala sesuatu, juga tentang dua orang yang kerasukan itu. Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah berjumpa dengan Dia, mereka mendesak supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Melalui Injil hari ini, kita bisa melihat ada dua hal penting. Pertama, orang yang kerasukan setan itu datang kepada Yesus dan mereka dibebaskan dari belenggu setan (meskipun mereka tidak memintanya). Demikian tindakan Yesus yang mau menyelamatkan orang dari belenggu setan atau dosa, meskipun dengan akibat Dia “diusir”. Kedua, kita dapat melihat bahwa rupanya orang tidak mau dirugikan, apalagi jika itu menyangkut harta kekayaan, babi-babi mereka mati karena akibat perbuatan Yesus.

Lalu apa yang dapat kita renungkan? Pertama, lihatlah Yesus yang selalu berani berbuat baik jika itu demi keselamatan jiwa dan martabat manusia. Maka, kita tidak boleh berhenti untuk berbuat baik, apa pun resikonya. Kedua, coba lihat saja di sekitar kita, jika kita melihat orang mengalami kecelakaan di jalan raya, pasti orang lebih memilih menyelamatkan mobil mewahnya daripada menolong orang yang tertabrak di jalan raya. Inilah kenyataannya, ketika orang dibutakan oleh harta kekayaan. Mereka tidak lagi melihat sesama yang membutuhkan pertolongan.

Ada satu lagi yang penting dan harus kita ingat, janganlah sekali-kali kita menyuruh Yesus untuk meninggalkan rumah hati kita. Kalau demikian yang terjadi, maka setanlah yang akan menguasai hidup kita.

Sta. Teresa dari Avila mengatakan, “Kalau pintu hati ini kita kunci, bagaimana Tuhan akan menyampaikan anugerah-anugerah-Nya kepada kita?” (Sr. Marcelina Lindawati/Cafe Rohani)

Antifon Komuni (Mzm 34:7)

Orang tertindas berseru, didengarkan Tuhan, dan diselamatkan Tuhan dari segala derita.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy