| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. (Mrk 6,7)

Minggu, 12 Juli 2015
Hari Minggu Biasa XV

   
Am. 7:12-15; Mzm. 85:9ab,10,11-12,13-14; Ef. 1:3-14 (Ef. 1:3-10); Mrk. 6:7-13

Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. (Mrk 6,7)

Seorang pelayan atau pekerja single fighter, kadang memang bisa bekerja lebih efektif dan menghasilkan karya-karya besar. Namun, dalam mengutus para murid, Yesus menekankan pentingnya kebersamaan. Yesus sendiri, kendati hanya seorang diri diutus oleh Allah, Ia memanggil para murid dan membentuk komunitas bersama mereka. Ketika mengutus para murid, mereka pun diutus tidak sendiri-sendiri tetapi berdua-dua. Prinsip pengutusan para pekerja berdua-dua itu sangat penting dalam pekerjaan Tuhan, karena dengan demikian tersedialah iman dan hikmat dua kali lipat untuk masing-masing pekerja. Selain itu, adanya kawan seperjalanan akan menambah keberanian dalam menghadapi risiko, menambah kemampuan untuk berdiskresi, saling mengoreksi, dll. Dalam penghayatan hidup berkeluarga, hal ini amat jelas: suami dan istri atau bapak dan ibu adalah dua orang yang dipanggil dan diutus Tuhan untuk membangun keluarga. Sebagai imam, saya pun merasakan pentingnya kebersamaan dengan sesama imam. "Yen ora kumpul, gampang ucul" (Kalau tidak ngumpul, mudah lepas, alias keluar). Kebersamaan dengan teman-teman imam merupakan sarana yang efektif untuk saling bercerita, saling memberi correctio fraterna, juga saling memberi dan menerima sakramen tobat dan dengan demikian saling meneguhkan dalam panggilan dan tugas perutusan.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk mampu menghayati tugas dan perutusan kami dalam kebersamaan dengan orang-orang lain yang Kautus untuk hidup dan bekerjasama dengan kami. Amin. -agawpr-

Minggu, 12 Juli 2015 Hari Minggu Biasa XV

Minggu, 12 Juli 2015
Hari Minggu Biasa XV
   
Gereja dikuduskan oleh Kristus, karena ia bersatu dengan Dia; oleh Dia dan di dalam Dia, ia juga menguduskan. "Pengudusan manusia dan pemuliaan Allah dalam Kristus merupakan tujuan semua karya Gereja lainnya"(SC 10). Di dalam Gereja ada "seluruh kepenuhan upaya-upaya penyelamatan" (UR 3). Di dalamnya "kita memperoleh kesucian berkat rahmat Allah" (LG 48). (Katekismus Gereja Katolik, 824)


Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 17:15)

Dalam kebenaran, aku memandang wajah-Mu, dan aku akan puas waktu menyaksikan kemuliaan-Mu.


As for me, in justice I shall behold your face; I shall be filled with the vision of your glory.

Dum clamarem ad Dominum, exaudivit vocem meam, ab his qui appropinquant mihi: et humiliavit eos, qui est ante sæcula, et manet in æternum: iacta cogitatum tuum in Domino, et ipse te enutriet.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang tersesat, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga semua yang menyatakan diri kristiani menolak segala yang bertentangan dengan nama ini dan mengejar apa yang selaras dengannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Amos (7:12-15)
  
  
"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku."
   
Sekali peristiwa, berkatalah Amazia, imam di Betel, kepada Amos, "Hai pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu, dan bernubuatlah juga di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan." Jawab Amos kepada Amazia, "Aku ini bukan nabi, dan tidak termasuk golongan para nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba; Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = cis, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:9ab+10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang yang bertakwa dan kemuliaan diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (Ef 1:3-14)
 
"Di dalam Kristus Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan."
 
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercela di hadapan-Nya. Dengan kasih, Allah telah menentukan kita menjadi anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Sebab dalam Kristus dan oleh darah-Nya, kita peroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang Ia limpahkan kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi, di dalam Kristus sebagai Kepala. Aku katakan "di dalam Kristus" karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan-keputusan kehendak-Nya; kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan menjadi puji-pujian kemuliaan-Nya. Di dalam Dia, kamu pun telah mendengar Firman kebenaran, yaitu Injil keselamatan; dan setelah percaya akan Injil itu, kamu pun dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Dan, Roh Kudus ini adalah jaminan bahwa kita akan memperoleh seluruh warisan, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat (Ef 1:17-18)
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)
 
"Yesus mengutus murid-murid-Nya."
   
Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat; roti pun tidak boleh dibawa, demikian pula bekal, dan uang dalam ikat pinggang; mereka boleh memakai alas kaki, tetapi tidak boleh memakai dua baju. Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu, "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu, dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, Mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
 
HIDUP KUDUS
   
Setiap orang Katolik dewasa harus siap dipanggil dan diutus Tuhan untuk menjadi nabi. Menjadi nabi berarti menubuatkan firman Tuhan yang membuat dirinya dan orang lain menjadi lebih baik dan selamat. Itulah yang dialami oleh Nabi Amos, “Tuhan mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba dan Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel” (Am 7:15).

Firman Tuhan manakah yang perlu dinubuatkan saat ini? Menurut Rasul Paulus yaitu bahwa “di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya” (Ef 1:4). Menjaga dan memelihara agar diri sendiri dan orang lain tetap kudus adalah suatu perjuangan yang tidak mudah. Banyak godaan duniawi, terutama godaan indera yang membuat kita mudah jatuh ke dalam kesalahan dan dosa.

Kenikmatan duniawi sesaat inilah yang patut dicermati oleh setiap orang, termasuk kaum hidup bakti. Sebab seandainya mereka lengah maka hidup Injil kaum berjubah bisa menjadi tanpa arti. Kaul ketaatan, kemiskinan dan kemurnian akan menjadi kata-kata hampa. Hidup perkawinan pun bisa di ambang kehancuran jika suami dan isteri tidak menjaga kekudusan jasmani dan rohani, baik diri sendiri maupun pasangan hidupnya yang sah dan sakramental.

Oleh karena itu, setiap orang katolik memiliki misi untuk hidup kudus sehingga “menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya” (ay. 12). Agar bisa menjadi kudus, maka hidup kita hendaknya diisi oleh “firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu” (ay. 13). Injil keselamatan adalah kasih Yesus Kristus yang harus selalu kita sadari dan renungkan. Tanpa merenungkan kasih Tuhan “yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam surga” (ay. 3), kita bisa salah dalam melangkah, memilih dan memutuskan hal yang hakiki dalam hidup ini.

Yesus tidak ingin kita menjalani misi hidup menuju kekudusan ini sendiri-sendiri. Sebab itu, Yesus mengutus para murid berdua-dua (Mrk 6:7). Mereka diberi-Nya kuasa Roh Kudus agar bisa menguasai nafsu tak teratur dan mengusir roh jahat. Roh Kudus inilah yang selalu menyadarkan kita bahwa kita ini adalah milik Allah untuk memuji kemuliaan-Nya (Ef 1:14). Dengan diutus berdua-dua, kita memiliki teman untuk saling mengingatkan, mendukung dan menyemangati dalam misi. Mengingatkan, saat kita disilaukan oleh materi duniawi yang serba gemerlap tapi menipu dan menjerumuskan. Mendukung, sewaktu kita dihambat untuk mengatakan hal-hal yang benar dan baik. Menyemangati, ketika kita ditolak oleh mereka yang lebih menyukai kegelapan dan kesesatan.

Yesus memberi instruksi, agar kita “jangan membawa apa-apa dalam perjalanan kecuali tongkat” supaya kita lebih mudah merasakan “berkat rohani” dan penyelenggaraan Tuhan. Karena itu, misi hidup kudus memerlukan kesadaran yang baik agar kita tidak mengilahikan diri sendiri atau menyembah materi duniawi. Kepandaian atau harta melimpah bisa membuat kita meremehkan kuasa Tuhan dan melupakan kehadiran orang lain yang perlu kita tolong.

Dalam semangat hidup sederhana, marilah kita berusaha untuk hidup kudus dan menjadi penolong bagi sesama yang membutuhkan. [Gregorius/RUAH]

Antifon Komuni (Mzm 84:4-5)

Burung pipit bersarang di bait-Mu dan burung layang-layang mendapat tempat untuk meletakkan anak-anaknya pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, Rajaku dan Allahku. Berbahagialah orang yang mendiami rumah-Mu dan tiada henti-hentinya memuji-Mu.

The sparrow finds a home, and the swallow a nest for her young: by your altars, O Lord of hosts, my King and my God. Blessed are they who dwell in your house, for ever singing your praise.

Passer invenit sibi domum, et turtur nidum, ubi reponat pullos suos: altaria tua Domine virtutum, Rex meus et Deus meus: beati qui habitant in domo tua, in sæculum sæculi laudabunt te.

atau Yoh 6:56

Siapa yang makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, Sabda Tuhan.

Whoever eats my flesh and drinks my blood remains in me and I in him, says the Lord.

Janganlah kamu takut! (Mat 10,28)

Sabtu, 11 Juli 2015
Peringatan Wajib St. Benediktus, Abas

Kej. 49:29-32; 50:15-24; Mzm. 105:1-2,3-4,6-7; Mat. 10:24-33
Janganlah kamu takut! (Mat 10,28)

Ketika beberapa waktu lalu, saya bersama dengan beberapa teman imam KAS mensyukuri rahmat tahbisan imamat kami, salah satu hal yang muncul di antara kami adalah adanya rasa takut. Takut akan adanya berbagai macam godaan dan bahaya yang mengancam kesetiaan kami pada panggilan imamat. Imamat adalah anugerah yang suci dan mulia tetapi kami terima dalam bejana tanah liat (menurut istilah St. Paulus). Apalagi, seperti dalam Injil kemarin, Yesus mengatakan bahwa kami ini diutus bagaikan domba di tengah serigala. Namun, sekaligus kami juga menyadari adanya satu hal penting yang menjadi kekuatan untuk mengalahkan rasa takut dan menimba kekuatan dalam kerapuhan, yaitu "ngumpul" (berkumpul): baik ngumpul dengan Tuhan dalam doa maupun ngumpul dengan sesama teman imam untuk saling bercerita, saling meneguhkan, saling mengoreksi, atau sekedar bersenda gurau dan saling mengejek. Hari ini, Yesus pun memberi peneguhan, "Janganlah kami takut!" (sampai 2x). Meskipun tempat di mana kita diutus memang penuh dengan bahaya dan risiko, namun kita tidak perlu takut. Satu-satunya yang layak kita takuti hanyalah Tuhan, itupun bukan takut dalam arti negatif, tetapi dalam arti positif, yang dalam bahasa Jawa diungkapkan secara tepat: "wedi asih" atau "ajrih asih" (Maaf, saya tidak tahu bahasa Indonesianya yang tepat). Dengan sikap wedi asih itu, maka kita akan senantiasa ngumpul dengan Tuhan dalam doa-doa kita.
 
Doa: Tuhan, berilah kami iman yang mengalahkan rasa rakut terhadap berbagai macam risiko asal kehendak-Mu terlaksana dalam diri kami. Amin. -agawpr-

Sabtu, 11 Juli 2015 Peringatan Wajib St. Benediktus, Abas

Sabtu, 11 Juli 2015
Peringatan Wajib St. Benediktus, Abas

Ketidakpercayaan berarti tidak menghiraukan kebenaran yang diwahyukan atau menolak dengan sengaja untuk menerimanya. "Disebut bidah kalau menyangkal atau meragu-ragukan dengan tegas suatu kebenaran yang sebenarnya harus diimani dengan sikap iman ilahi dan katolik, sesudah penerimam Sakramen Pembaptisan; disebut murtad kalau menyangkal iman-kepercayaan kristiani secara menyeluruh; disebut skisma kalau menolak ketaklukan kepada Sri Paus atau persekutuan dengan anggota-anggota Gereja yang takluk kepadanya" (CIC, can. 751). (Katekismus Gereja Katolik, 2089)

Antifon Pembuka (Mzm 24:5-6)

Merekalah orang-orang suci yang diberkati Tuhan. Mereka disayangi Allah Penyelamat, sebab angkatan inilah yang mencari Tuhan.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau sudah menetapkan Santo Benediktus abas menjadi guru gemilang dalam pengabdian kepada-Mu. Semoga kami mencintai Engkau melebihi segalanya dan menempuh jalan hukum-Mu dengan sepenuh hati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Yusuf yang tidak mendendam dan tetap mengasihi saudara-saudaranya yang telah berbuat jahat kepadanya, membawa berkat kesatuan bagi anak-anak Yakub. Kasih yang besar muncul di tengah kesadaran Yusuf akan karya Allah dalam setiap peristiwa yang terjadi di dalam keluarganya.

 
Bacaan dari Kitab Kejadian (49:29-32; 50:15-26a)
   
 
"Allah akan memperhatikan kalian, dan membawa kalian keluar dari negeri ini."

Waktu akan meninggal Yakub berpesan kepada anak-anaknya, “Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku, kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua di ladang Efron, orang Het itu, dalam gua di ladang Makhpela di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan, yaitu ladang yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik keluarga. Di situlah dikuburkan Abraham beserta Sara, isterinya; di situ pula dikuburkan Ishak beserta Ribka, isterinya, dan di situlah juga kukuburkan Lea. Ladang dengan gua di sana telah dibeli dari orang Het.” Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka, “Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalas kita sepenuhnya, atas segala kejahatan yang telah kita lakukan terhadapnya.” Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf, “Sebelum ayahmu meninggal, ia telah berpesan, ‘Beginilah hendaknya kalian katakan kepada Yusuf. Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu’.” Ketika permintaan disampaikan kepadanya, menangislah Yusuf. Saudara-saudara Yusuf pun datang sendiri-sendiri dan sujud di depannya serta berkata, “Kami datang untuk menjadi budakmu.” Tetapi Yusuf berkata, “Janganlah takut, sebab aku bukan pengganti Allah. Memang kalian telah membuat rencana yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mengubahnya menjadi kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Maka janganlah takut. Aku akan menanggung makanmu dan juga makanan anak-anakmu.” Demikianlah Yusuf menghiburkan saudara-saudaranya dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya. Yusuf tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya. Ia hidup seratus sepuluh tahun. Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf. Waktu akan meninggal, berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya, “Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kalian dan membawa kalian keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.” Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya, “Tentu Allah akan memperhatikan kalian. Pada waktu itu kalian harus membawa tulang-tulangku dari sini.” Kemudian Yusuf meninggal dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali.
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7; Ul: 7a.8a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Ptr 4:14)
Berbahagialah kalian, kalau dicaci maki demi Yesus Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.
 
Yesus memberikan peneguhan kepada para murid-Nya bahwa tantangan dan penderitaan yang akan mereka alami tidak jauh lebih berat daripada yang dialami-Nya. Selain itu, dalam penderitaan mereka, Allah tetap melindungi dan menyertai mereka.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:24-33)
 
"Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan!"
 
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada kedua belas murid-Nya, “Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang. Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun, tak seekor pun akan jatuh tanpa kehendak Bapamu. Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit. Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-Ku yang di surga.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

“Janganlah kalian takut!” Ucapan Yesus ini mendorong para murid untuk tidak takut terhadap ancaman musuh. Jangan sampai takut lalu meninggalkan perutusan yang adalah tugas penting. Kemunafikan musuh “kabar gembira” akan tersingkap. Mereka hanya bisa membunuh badan. Yang harus ditakuti ialah yang dapat membunuh badan maupun jiwa. Sebagai murid Yesus, kita harus berani mengakui Yesus di hadapan manusia dengan risiko apa pun karena Yesus akan mengakui kita di hadapan Bapa-Nya. Ini yang terpenting!

Doa Malam

Allah Bapa Maha Pengasih, kami sudah menerima jaminan hidup abadi. Kami mohon kepada-Mu dengan rendah hati, semoga kami mengikuti nasihat Santo Benediktus, mengabdikan diri kepada karya-Mu dengan setia dan mengasihi sesama dengan cinta yang menyala. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

"Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala; sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati" (Mat 10,16)

Jumat, 10 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XIV


Kej. 46:1-7,28-30; Mzm. 37:3-4,18-19,27-28,39-40; Mat. 10:16-23

"Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala; sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati" (Mat 10,16)

Suatu saat, saya pernah menolak untuk dihubungi oleh seseorang yang setiap hari mengirim sms atau email yang sebenarnya tidak perlu sekaligus memintanya untuk tidak menghubungi saya lagi. Apalagi, saat saya harus belajar secara khusus untuk ujian. Sungguh sangat mengganggu. Namun, orang tersebut mengatakan, "Bukankah Tuhan datang untuk orang berdosa supaya bertobat, ... sebagai seorang gembala, rm. bukan hanya siap mendampingi domba2 yang baik, yang nakal juga ..." Ya benar! Tuhan datang untuk orang berdosa. Tujuannya supaya bertobat. Kalau orang tersebut tetap bebal dan tidak mau bertobat Yesus pun marah, mengecam dan bahkan mengeluarkan sabda celaka seperti yang Ia tujukan kepada penduduk Kirazim dan Betzaida, juga kepada orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Ketika mereka bermaksud jahat dan mencelakainya, Yesus juga memilih pergi, menghindar dan menyingkir. Demikian juga, seorang imam memang diutus untuk menggembalakan kawanan domba Tuhan, dan dari sekian banyak domba itu mungkin ada juga yang nakal. Mereka pun harus digembalakan dan diajak untuk bertobat. Tapi kalau tetap saja nakal, bahkan menakali dan mengganggu si gembala, ya sebaiknya dihindari kan? Bukankah gembala harus dilindungi dan bisa melindungi diri dari orang-orang yang bernaksud jahat? Saya rasa, gangguan dan kenakalan-kenakalan dari satu dua domba ini merupakan salah satu bentuk konkret kata-kata Yesus ini: "Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala". Oleh karena itu, dibutuhkan kecerdikan seperti ular dan ketulusan seperti merpati. Untuk kata "cerdik", dalam bahasa Yunani, istilah yang dipakai adalah φρόνιμοι, yang arti lebih tepatnya adalah bijaksana, hati-hati, penuh pertimbangan (Igr: wise, sensible, thoughtful). Dalam konteks ini, Yesus menggunakan kebijaksanaan ular, apa maksud-Nya? Seekor ular, ketika tidak dapat melarikan diri dari jebakan musuhnya, ia sekurang-kurangnya akan mempertahankan agar kepalanya bebas dari bahaya dan kesakitan, kendati anggota tubuh lainnya harus terluka dan menderita. Bagi kita, "kepala" itu adalah Kristus, yang juga berarti iman kepada-Nya dan panggilan suci dari-Nya, sehingga harus dilindungi, dipertahankan dan dijauhkan dari segala bahaya yang mengancam.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat kebijaksanaan dalam berelasi dengan orang lain, terlebih terhadap mereka yang kadang berusaha menjebak dan membahayakan hidup kami, iman kami dan panggilan kami. Amin. -agawpr-

Jumat, 10 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XIV

Jumat, 10 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XIV

Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus. (Markus 8:38)


Antifon Pembuka (Mzm 37:3a,4)

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber belas dan cinta kasih, resapilah kami kiranya dengan Roh Kudus, agar dapat mewartakan belas dan cinta kasih-Mu serta memasang lambang kesetiaan-Mu: Damai sejahtera bagi semua orang yang berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Kejadian (46:1-7.28-30)
   
  
"Sekarang bolehlah aku mati?"
   
Pada waktu itu berangkatlah Israel dengan segala miliknya, dan ia tiba di Bersyeba. Lalu dipersembahkannya kurban sembelihan kepada Allah Ishak, ayahnya. Bersabdalah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam, "Yakub, Yakub!" Sahutnya, "Ya, Tuhan." Maka bersabdalah Allah, "Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana. Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti." Maka berangkatlah Yakub dari Bersyeba. Anak-anak Israel membawa Yakub, ayah mereka, beserta anak dan isteri mereka, dan mereka naik kereta yang dikirim Firaun untuk menjemput. Mereka juga membawa ternak dan harta benda yang telah diperoleh mereka di tanah Kanaan. Lalu tibalah mereka di Mesir, yakni Yakub dan seluruh keturunannya bersama-sama dengan dia. Anak-anak dan cucunya, laki-laki dan perempuan, seluruh keturunannya dibawanya ke Mesir. Yakub menyuruh Yehuda berjalan lebih dahulu mendapatkan Yusuf, supaya Yusuf datang ke Gosyen menemui ayahnya. Dan sementara itu sampailah mereka ke tanah Gosyen. Lalu Yusuf memasang keretanya dan pergi ke Gosyen, mendapatkan ayahnya, Israel. Ketika Yusuf bertemu dengan ayahnya, dipeluknyalah leher ayahnya dan lama menangis pada bahunya. Berkatalah Israel kepada Yusuf, "Sekarang aku boleh mati, setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.18-19.27-28.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu sewaktu ditimpa kemalangan, dan pada hari-hari kelaparan mereka akan menjadi kenyang.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; sebab Tuhan mencintai kebenaran, dan tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Orang-orang yang berbuat jahat akan binasa, dan anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik, Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 16:13a; 14:26b)
Roh Kebenaran akan datang dan mengajar kalian segala kebenaran. Ia akan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:16-23)
  
"Bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu!"
     
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Lihat, Aku mengutus kalian seperti domba ke tengah-tengah serigala! Sebab itu hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang. Sebab ada yang akan menyerahkan kalian kepada majelis agama, dan mereka akan menyesah kalian di rumah ibadatnya. Karena Aku kalian akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kalain, janganlah kalian kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kalian katakan, karena semuanya itu akan dikurniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu. Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian pula seorang ayah terhadap anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kalian akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, akan selamat. Apabila mereka menganiaya kalian di suatu kota, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu, sungguh, sebelum kalian selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang selalu terlibat dalam seluruh dinamika hidup kita. Atas cara yang selalu mengesankan Ia memperlihatkan kekuasaan-Nya dalam hidup kita. Rancangan yang sangat indah dan mengesankan itu kita jumpai dalam kisah Yusuf dan sanak saudaranya. Kita bisa menilai kisah ini sebagai sebuah kisah yang cukup tragis, tega-teganya saudara menjual saudaranya sendiri; tega-teganya mengibuli ayah mereka Yakub kalau Yusuf mati diterkam binatang buas. Namun, di balik tragisnya peristiwa itu, Yahweh telah merancangkan sesuatu yang menentukan masa depan suku mereka. Rancangan Yahweh atas keluarga Yakub sungguh menakjubkan, prosesnya kadang menyakitkan, tetapi berakhir dengan gembira.

Karya Tuhan dalam hidup kita pun diramu dalam pengalaman yang kadang-kadang menyakitkan secara manusiawi. Kadang kita belum menyadari bahwa di dalam pengalaman seperti itu, Tuhan tengah memperoses hidup iman kita. Pengalaman para orang orang kudus dan para martir yang menghiasi kehidupan Gereja sepanjang zaman adalah contoh, bagaimana Tuhan memproses hidup itu; dimulai dengan pergumulan yang menyakitkan, tetapi selalu berakhir dengan sebuah kemuliaan. Mari kita memaknai beragam dinamika pergumulan hidup kita di dunia ini dengan kesadaran iman ini. Di dalam semua dinamika itu, Tuhan tengah memproses hidup iman kita.

Tuhan, ajarilah aku untuk memahami segala rancangan-Mu dalam hidupku, dan semoga aku selalu taat dan setia pada proses yang Kaurancang itu untukku. Amin.
 
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian 

Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.

Kamis, 09 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XIV


Kej. 44:18-21,23b-29; 45:1-5;Mzm. 105:16-17,18-19,20-21;Mat. 10:7-15.

Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. (Mat 10,7)

Kita semua diutus untuk mewartakan bahwa Kerajaan Sorga sudah dekat. Kadang, istilah Kerajaan Sorga disebut dengan istilah Kerajaan Allah. Kedua istilah ini sama-sama menyatakan bahwa Allah yang ada di sorga sesungguhnya dekat dengan kita. Allah kita bukanlah Allah yang jauh dan tak terjangkau tetapi Allah yang dekat dan tinggal di antara kita. Nah, tugas perutusan kita, salah satunya adalah untuk menyatakan hal tersebut: bahwa Allah dekat dengan kita. Dengan kata lain, kita diutus menjadi tanda dan sarana kehadiran dan kedekatan Tuhan dengan umat-Nya. Maka, syukur kalau kemudian orang lain bisa melihat dan mengalami kehadiran Tuhan dalam diri kita, kata-kata kita, sikap, tindakan dan hal-hal lain yang kita buat. Namun, yang menjadi fokus utama tetaplah Tuhan bukan kita. Dengan demikian, kita akan bersikap lepas bebas, tidak terikat dengan siapa pun dan dengan apa pun. Kalau ada yang mulai terikat atau tergantung pada kita dengan alasan ia/mereka bisa menemukan Tuhan dalam diri kita, kita harus hati-hati, bahkan dengan tegas harus melepaskannya. Satu-satunya yang mengikat kita adalah Tuhan yang senantiasa dekat dengan kita.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu menjadi pewarta kedekatan-Mu pada kami serta tanda dan sarana yang menghadirkan Engkau bagi sesama kami. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy