Minggu, 12 Juli 2015
Hari Minggu Biasa XV
Gereja dikuduskan oleh Kristus, karena ia bersatu dengan Dia; oleh Dia dan di dalam Dia, ia juga menguduskan. "Pengudusan manusia dan pemuliaan Allah dalam Kristus merupakan tujuan semua karya Gereja lainnya"(SC 10). Di dalam Gereja ada "seluruh kepenuhan upaya-upaya penyelamatan" (UR 3). Di dalamnya "kita memperoleh kesucian berkat rahmat Allah" (LG 48). (Katekismus Gereja Katolik, 824)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 17:15)
Dalam kebenaran, aku memandang wajah-Mu, dan aku akan puas waktu menyaksikan kemuliaan-Mu.
As for me, in justice I shall behold your face; I shall be filled with the vision of your glory.
Dum clamarem ad Dominum, exaudivit vocem meam, ab his qui appropinquant
mihi: et humiliavit eos, qui est ante sæcula, et manet in æternum: iacta
cogitatum tuum in Domino, et ipse te enutriet.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang
tersesat, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga semua yang
menyatakan diri kristiani menolak segala yang bertentangan dengan nama
ini dan mengejar apa yang selaras dengannya. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Amos (7:12-15)
"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku."
Sekali peristiwa, berkatalah Amazia, imam di Betel, kepada Amos, "Hai
pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu,
dan bernubuatlah juga di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel,
sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan." Jawab Amos
kepada Amazia, "Aku ini bukan nabi, dan tidak termasuk golongan para
nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.
Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing
domba; Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku
Israel."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, mi = cis, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:9ab+10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia
hendak berbicara tentang damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat
pada orang yang bertakwa dan kemuliaan diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan
berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk
dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan
memberikan hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai
akan menyusul di belakang-Nya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (Ef 1:3-14)
"Di dalam Kristus Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan."
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus
telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di
dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita
kudus dan tak bercela di hadapan-Nya. Dengan kasih, Allah telah
menentukan kita menjadi anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai
dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang
mulia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita di dalam Dia yang
dikasihi-Nya. Sebab dalam Kristus dan oleh darah-Nya, kita peroleh
penebusan, yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
yang Ia limpahkan kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab
Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan
rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah
ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk
mempersatukan segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi, di
dalam Kristus sebagai Kepala. Aku katakan "di dalam Kristus" karena di
dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni yang dari
semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah,
yang dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan-keputusan
kehendak-Nya; kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus,
ditentukan menjadi puji-pujian kemuliaan-Nya. Di dalam Dia, kamu pun
telah mendengar Firman kebenaran, yaitu Injil keselamatan; dan setelah
percaya akan Injil itu, kamu pun dimeteraikan dengan Roh Kudus yang
dijanjikan-Nya itu. Dan, Roh Kudus ini adalah jaminan bahwa kita akan
memperoleh seluruh warisan, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik
Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat (Ef 1:17-18)
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)
"Yesus mengutus murid-murid-Nya."
Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka
berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan
kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali
tongkat; roti pun tidak boleh dibawa, demikian pula bekal, dan uang
dalam ikat pinggang; mereka boleh memakai alas kaki, tetapi tidak boleh
memakai dua baju. Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu, "Kalau
di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di
situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Kalau ada suatu tempat yang
tidak mau menerima kamu, dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu,
keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai
peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang
harus bertobat, Mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang
sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
HIDUP KUDUS
Setiap orang Katolik dewasa harus siap dipanggil dan diutus Tuhan untuk
menjadi nabi. Menjadi nabi berarti menubuatkan firman Tuhan yang membuat
dirinya dan orang lain menjadi lebih baik dan selamat. Itulah yang
dialami oleh Nabi Amos, “Tuhan mengambil aku dari pekerjaan
menggiring kambing domba dan Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah,
bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel” (Am 7:15).
Firman Tuhan manakah yang perlu dinubuatkan saat ini? Menurut Rasul Paulus yaitu bahwa “di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya” (Ef
1:4). Menjaga dan memelihara agar diri sendiri dan orang lain tetap
kudus adalah suatu perjuangan yang tidak mudah. Banyak godaan duniawi,
terutama godaan indera yang membuat kita mudah jatuh ke dalam kesalahan
dan dosa.
Kenikmatan duniawi sesaat inilah yang patut dicermati oleh setiap orang,
termasuk kaum hidup bakti. Sebab seandainya mereka lengah maka hidup
Injil kaum berjubah bisa menjadi tanpa arti. Kaul ketaatan, kemiskinan
dan kemurnian akan menjadi kata-kata hampa. Hidup perkawinan pun bisa di
ambang kehancuran jika suami dan isteri tidak menjaga kekudusan jasmani
dan rohani, baik diri sendiri maupun pasangan hidupnya yang sah dan
sakramental.
Oleh karena itu, setiap orang katolik memiliki misi untuk hidup kudus sehingga “menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya” (ay. 12). Agar bisa menjadi kudus, maka hidup kita hendaknya diisi oleh “firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu”
(ay. 13). Injil keselamatan adalah kasih Yesus Kristus yang harus
selalu kita sadari dan renungkan. Tanpa merenungkan kasih Tuhan “yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam surga” (ay. 3), kita bisa salah dalam melangkah, memilih dan memutuskan hal yang hakiki dalam hidup ini.
Yesus tidak ingin kita menjalani misi hidup menuju kekudusan ini
sendiri-sendiri. Sebab itu, Yesus mengutus para murid berdua-dua (Mrk
6:7). Mereka diberi-Nya kuasa Roh Kudus agar bisa menguasai nafsu tak
teratur dan mengusir roh jahat. Roh Kudus inilah yang selalu menyadarkan
kita bahwa kita ini adalah milik Allah untuk memuji kemuliaan-Nya (Ef
1:14). Dengan diutus berdua-dua, kita memiliki teman untuk saling
mengingatkan, mendukung dan menyemangati dalam misi. Mengingatkan, saat
kita disilaukan oleh materi duniawi yang serba gemerlap tapi menipu dan
menjerumuskan. Mendukung, sewaktu kita dihambat untuk mengatakan hal-hal
yang benar dan baik. Menyemangati, ketika kita ditolak oleh mereka yang
lebih menyukai kegelapan dan kesesatan.
Yesus memberi instruksi, agar kita “jangan membawa apa-apa dalam perjalanan kecuali tongkat”
supaya kita lebih mudah merasakan “berkat rohani” dan penyelenggaraan
Tuhan. Karena itu, misi hidup kudus memerlukan kesadaran yang baik agar
kita tidak mengilahikan diri sendiri atau menyembah materi duniawi.
Kepandaian atau harta melimpah bisa membuat kita meremehkan kuasa Tuhan
dan melupakan kehadiran orang lain yang perlu kita tolong.
Dalam semangat hidup sederhana, marilah kita berusaha untuk hidup kudus dan menjadi penolong bagi sesama yang membutuhkan. [Gregorius/RUAH]
Antifon Komuni (Mzm 84:4-5)
Burung pipit bersarang di bait-Mu dan burung layang-layang mendapat
tempat untuk meletakkan anak-anaknya pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan
semesta alam, Rajaku dan Allahku. Berbahagialah orang yang mendiami
rumah-Mu dan tiada henti-hentinya memuji-Mu.
The sparrow finds a home, and the swallow a nest for her young: by
your altars, O Lord of hosts, my King and my God. Blessed are they who
dwell in your house, for ever singing your praise.
Passer invenit sibi domum, et turtur nidum, ubi reponat pullos suos:
altaria tua Domine virtutum, Rex meus et Deus meus: beati qui habitant
in domo tua, in sæculum sæculi laudabunt te.
atau Yoh 6:56
Siapa yang makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, Sabda Tuhan.
Whoever eats my flesh and drinks my blood remains in me and I in him, says the Lord.