Minggu, 19 Juli 2015
Hari Minggu Biasa XVI
Di tengah gelombang dahsyat samudera kehidupan yang mengamuk, di kiri
dan kanan diterjang ombak... hanya satu yang kusayangi, hanya satu
hartaku, satu hiburan yang membuatku lupa akan deritaku; itulah terang
dari Tritunggal Mahakudus. – St. Gregorius dari Nazianze
Antifon Pembuka (Mzm 54:6-8)
Allah adalah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela aku
mempersembahkan kurban dan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena baiklah
nama-Mu.
See, I have God for my help. The Lord sustains my soul. I will sacrifice
to you with willing heart, and praise your name, O Lord, for it is
good.
Ecce Deus adiuvat me, et Dominus susceptor est animæ meæ: averte mala
inimicis meis, in veritate tua a disperde illos, protector meus Domine.
Doa Pagi
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menggembalakan
kami, kawanan-Mu. Semoga, kami hidup sebagai kawanan yang selalu bersatu
dan tekun mendengarkan Sabda Putra-Mu, serta melaksanakannya dalam
hidup kami sehari-hari. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (23:1-6)
"Aku akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku, dan Aku akan mengangkat gembala-gembala atas mereka."
Beginilah firman Tuhan, "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing
domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" Sebab itu beginilah firman
Tuhan, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku,
"Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai;
kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalas kepadamu
perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman Tuhan. Aku sendiri
akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana
Aku mencerai-beraikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke
padang mereka; mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. Aku
akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan
mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak
hilang seekor pun, demikianlah firman Tuhan. Sungguh, waktunya akan
datang, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud. Ia akan
memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan
kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel
akan hidup dengan tenteram; dan inilah nama yang diberikan orang
kepadanya: Tuhan -- keadilan Kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak
takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat
penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku
selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang
dan senantiasa.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (2:13-18)
"Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak."
Saudara-saudara, di dalam Kristus Yesus kamu yang dahulu 'jauh' sekarang
sudah menjadi 'dekat' oleh darah Kristus. Dialah damai sejahtera kita,
yang telah mempersatukan kedua pihak, dan yang telah merobohkan tembok
pemisah, yaitu permusuhan. Sebab dengan wafat-Nya sebagai manusia Ia
telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya,
untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya.
Dengan demikian Ia mengadakan damai sejahtera. Dalam satu tubuh Ia
memperdamaikan keduanya dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan
permusuhan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera
kepada kamu yang 'jauh' dan kepada mereka yang 'dekat'. Sebab oleh Dia
kita, kedua pihak, beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, allleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)
"Mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala."
Sekali peristiwa Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil.
Setelah menunaikan perutusannya, mereka kembali berkumpul dengan Yesus
dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya
kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!" Sebab memang begitu
banyaknya orang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak
sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat
yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak, banyak orang melihat, dan
mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah
datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului
Yesus dan murid-murid-Nya. Ketika mendarat, dan melihat jumlah orang
yang begitu banyak, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada
mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu
mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
ISTIRAHAT YANG BENAR
Hidup kerap dipenuhi dengan kerja dan kerja. Bahkan, beberapa orang
tidur pun masih seperti bekerja, mengigau, dan bermimpi sehingga bangun
tidur tetap merasa capai. Jika demikian, orang biasanya mencari hiburan.
Karena itu, tempat hiburan selalu ramai dikunjungi orang. Orang perlu
istirahat, terutama setelah bekerja. Benar! Tetapi, orang kerap salah
memilih hiburan dan istirahat.
Istirahat atau hiburan yang dipilih justru menambah beban hidup
berikutnya. Setelah berbelanja banyak orang justru dikejar-kejar penagih
hutang (kartu kredit). Seorang anak menghabiskan waktunya sampai larut
malam untuk “update status” di facebook atau twitter sehingga terlambat
berangkat ke sekolah. Seorang anak mengantuk berat di kelas karena
menuruti hobinya bermain bola waktu istirahat. Seorang suami kehilangan
waktu bersama keluarganya demi mengejar kesehatan dengan olahraga dan
tidur sepuasnya waktu hari-hari liburnya. Seorang ibu tidak tega
membangunkan anaknya pada hari Minggu untuk pergi ke gereja karena
anaknya kelelahan belajar. Istirahat menghilangkan orang dari hal
penting dalam hidupnya. Benarkah istirahat yang demikian?
Istirahat yang benar seharusnya mengembalikan fokus dalam hidup
seseorang. Injil hari ini menunjukkan bahwa Yesus pun memperhatikan soal
istirahat. Dia mengajak para murid-Nya beristirahat meskipun batal
karena orang banyak yang memerlukan bantuan mereka. Justru di sinilah
mampu ditunjukkan oleh Yesus, apakah yang menjadi perhatian utama dalam
hidup Yesus itu. Istirahat tidak membuat Yesus dan para murid-Nya
kehilangan perhatian utama hidup mereka, yaitu tindakan kasih terhadap
sesama.
Yesus menunjukkan bahwa istirahat yang benar bisa tetap mengembalikan
hati yang lelah karena urusan pekerjaan dengan belas kasih terhadap
sesama. Hati yang dipenuhi dengan kerja, kekuatiran, kecemasan,
perhitungan untung rugi, iri hati, jengkel, marah, dendam, dikembalikan
menjadi hati yang mau berkorban, mengampuni, melayani, memberi
kesempatan kembali kepada yang bersalah untuk memperbaiki hidupnya, mau
memberikan diri kepada yang lain meski disakiti. Dengan istirahat, hati
dikuatkan kembali untuk berbagi hidup dengan sesama, tidak hanya kembali
memuaskan egoisme diri sendiri dan demi keuntungan bisnis semata.
Istirahat yang benar mengembalikan hati bapa yang marah kepada anaknya
menjadi hati yang memeluk anaknya yang telah berbuat salah besar dalam
hidupnya; istirahat yang mengembalikan kekuatan seorang isteri yang mau
menerima kembali suaminya yang telah sekian lama meninggalkan
keluarganya.
Apakah “aku” mau kehilangan kedekatan dengan keluargaku demi mengejar
“istirahatku”? Jenis istirahat apa yang biasa aku jalani? Apakah
istirahatku membuatku semakin berbela rasa kepada orang lain yang ada di
sekitarku? Ataukah hanya untuk mencari kepuasan diri? [Y.A. Haryanto]
Antifon Komuni (Mzm 111:4-5)
Perbuatan Tuhan yang agung pantas dikenang, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Orang yang takut akan Dia diberi-Nya makanan.
The Lord, the gracious, the merciful, has made a memorial of his wonders; he gives food to those who fear him.
atau (Why 3:20)
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jika ada yang mendengar
suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya, Aku akan
makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Behold, I stand at the door and knock, says the Lord. If anyone hears my
voice and opens the door to me, I will enter his house and dine with
him, and he with me.