| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. (Luk 14,33)

Jumat, 31 Juli 2015
Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola, Imam


Im. 23:1,4-11,15-16,27,34b-37;Mzm. 81:3-4,5-6ab,10-11ab;Mat. 13:54-58 Luk. 14:25-33.

Tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. (Luk 14,33)

St. Ignatius Loyola, yang kita peringati hari ini, dapat kita identikan dengan Latihan Rohani yang ditulis dan diwariskannya kepada kita, khususnya kepada para Jesuit. Pada no. 23 dari Latihan Rohani tersebut, Ignatius menegaskan bahwa "Tujuan manusia diciptakan adalah memuji, menghormati, dan mengabdi Tuhan, dan dengan demikian menyelamatkan jiwanya". Untuk mencapai tujuan tersebut ada satu sikap yang ditekankan, yakni sikap lepas bebas (indefferent) yang dilawankan dengan sikap "lekat tidak teratur". Sikap "lekat tidak teratur" ini dapat dimaknai sebagai kecenderungan untuk terlalu bergantung pada sesuatu, termasuk juga seseorang, demi kepentingan diri sendiri (sikap-sikap egois). Sedangkan sikap lepas bebas adalah sikap tidak mau terikat secara mutlak terhadap apa pun atau siapa pun supaya dengan demikian kita dapat memilih hanya hal-hal yang mendukung pencapaian tujuan kita diciptakan, yakni untuk memuji, menghormati, dan mengabdi Tuhan, dan dengan demikian menyelamatkan jiwanya. Oleh karena itu, hendaknya kita "tak mencari-cari atau menginginkan kekayaan melebihi kemiskinan, tak menghendaki penghormatan melebihi penghinaan ataupun mengharap-harapkan hidup panjang melebihi hidup pendek, asalkan semua itu sama artinya bagi pengabdian kepada Tuhan kita dan keselamatan jiwaku sendiri" (no. 166).

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami bisa bersikap lepas bebas sehingga kami dapat memilih hanya hal-hal yang mendukung kami untuk mengabdi Tuhan yang mendatangkan keselamatan bagi jiwa kami. Amin. -agawpr-

RD. Ag. Agus Widodo Collegio San Paolo Apostolo   Via di Torre Rossa 40 - 00165  Roma Italia

Jumat, 31 Juli 2015 Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola, Imam

Jumat, 31 Juli 2015
Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola, Imam

Tuhan Yesus Kristus, dan satu-satunya Penyelamat, tidak hanya mendirikan sebuah komunitas sederhana yang terdiri dari murid-murid-Nya, tetapi mendirikan Gereja sebagai sebuah misteri yang menyelamatkan: Ia sendiri ada dalam Gereja dan Gereja ada dalam Dia (lih. Yoh 15:1ff.; Gal 3:28; Ef 4:15-16; Kis 9:5). Oleh karena itu, kepenuhan misteri Kristus yang menyelamatkan menjadi milik Gereja dan tidak dapat dipisahkan dengan Tuhannya. Sungguh, Yesus Kristus melanjutkan kehadiran-Nya dan pekerjaan keselamatan di dalam Gereja dan melalui Gereja (lih. Kol 1:24-27) [Bdk. Konsili Vatikan II, Lumen Gentium, 14], yang adalah Tubuh-Nya (Bdk. 1 Kor 12:12-13, 27; Kol 1:18).[Bdk. ibid, 7] Dan oleh karenanya, seperti kepala dan anggota-anggota tubuh dalam sebuah tubuh yang hidup, meskipun tidak sama, tapi tidak dapat dipisahkan, maka demikian juga Kristus dengan Gereja juga tidak dapat dicampur-baurkan atau dipisahkan, dan merupakan sebuah “keseluruhan Kristus”[Bdk. St. Agustinus, Enarratio in Psalmos, Ps. 90, Sermo 2,1: CCSL 39, 1266; St. Gregory the Great, Moralia in Iob, Praefatio, 6, 14: PL 75, 525; St. Thomas Aquinas, Summa Theologiae, III, q. 48, a. 2 ad 1.]. Ketidakterpisahan ini juga dinyatakan di dalam Perjanjian Baru dengan analogi Gereja sebagai Mempelai Kristus (lih. 2 Kor 11:2; Ef 5:25-29; Why 21:2,9). (Deklarasi Dominus Iesus, No. 16)

Antifon Pembuka (Mzm 81:10-11a)

Dalam nama Yesus hendaknya setiap makhluk di surga, di bumi dan di bawah bumi bertekuk lutut. Dan demi kemuliaan Bapa hendaknya setiap lidah mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.

At the name of Jesus, every knee should bend of those in heaven and on earth and under the earth, and every tongue confess that Jesus Christ is Lord, to the glory of God the Father.


Doa Pagi

Allah Bapa Mahamulia, untuk menyebarluaskan kemuliaan nama-Mu, Engkau menampilkan Santo Ignasius di tengah umat. Semoga dengan bantuan dan teladannya kami berjuang di dunia, agar memperoleh mahkota di surga. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Imamat (23:1.4-11.15-16.27.34b-37)
      
   
"Hari-hari Tuhan yang harus kalian rayakan dan kalian kuduskan."
   
Tuhan bersabda kepada Musa, "Inilah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, hari-hari pertemuan kudus yang harus kalian maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, adalah Paskah bagi Tuhan. Dan hari yang kelima belas bulan itu adalah hari raya Roti Tidak Beragi. Tujuh hari lamanya kalian harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kalian harus mengadakan pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kalian harus mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan tujuh hari lamanya. Pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat." Tuhan bersabda pula kepada Musa, "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, 'Apabila kalian sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepada kalian, dan kalian menuai hasilnya, maka kalian harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam. Dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kalian. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat. Kemudian kalian harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kalian membawa berkas persembahan unjukan, haruslah genap tujuh minggu. Sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh harus kalian hitung lima puluh hari. Lalu kalian harus mempersembahkan kurban sajian yang baru kepada Tuhan. Akan tetapi tanggal sepuluh bulan ketujuh adalah Hari Perdamaian. Kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Hari yang kelima belas bulan ketujuh itu adalah hari raya Pondok Daun bagi Tuhan, tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama harus ada pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Tujuh hari lamanya kalian harus mempersembahkan kurban api-apian dan pada hari yang kedelapan kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Itulah hari raya Perkumpulan. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Itulah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, yang harus kalian maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan, yaitu kurban bakaran dan kurban sajian, kurban sembelihan dan kurban-kurban curahan, setiap hari, sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita.
Ayat. (Mzm 81:3-4.5-6ab.10-11ab)
1. Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana, petiklah kecapi yang merdu, diiringi gambus. Tiuplah sangkakala pada bulan baru, pada bulan purnama, pada hari raya kita.
2. Sebab begitulah ditetapkan bagi Israel, suatu hukum dari Allah Yakub; hal itu ditetapkan-Nya sebagai peringatan bagi Yusuf, waktu Ia maju melawan tanah Mesir.
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Ptr 1:25)
Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:54-58)
    
"Bukanlah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
   
Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Ada cara pandang yang cukup lasim berkembang di tengah masyarakat saat ini yakni; sesorang dikatakan sukses apabila ia mempunyai kuasa, mempunyai banyak uang dan apabila ia menjadi populer/terkenal. Karena itu tanpa kenal lelah orang mengejar ketiga hal itu. Bahkan sejak kecil anak-anak sudah dikondisikan dengan hal-hal seperti itu. Anak-anak diarahkan supaya bisa meraih bintang. Dampaknya, orang akan dinilai dari cara pandang masyarakat seperti itu. Singkatnya, cara pandang yang berkembang di tengah masyarakat itu menjadi barometer dalam menilai seseorang.

Kita bisa memahami ketika orang se-asalnya menilai Yesus. Sangat boleh jadi mereka terperangkap oleh cara pandang yang berkembang di tengah masyakat kampung-Nya. Seseorang itu dinilai berdasarkan latarbelakang keluarga darimana dia berasal. Keadaan keluarga seolah-olah menjadi kondisi yang tidak akan pernah berubah sampai orang-orang yang berasal dari sana tidak dapat berubah pula. Keluarga, orangtua dan sanak saudara Yesus mereka kenal, tidak lebih dari seorang tukang kayu. Karena itu, mana mungkin Ia menjadi sangat berwibawa ketika berbicara di depan mereka. Di satu pihak mereka kagum, tetapi di pihak lain tidak menerima dan bahkan meolakNya. Cara pandang seperti sangat boleh jadi menjadi pilihan hidup kita juga. Kita cendrung menilai orang dari latarbelakangnya, dari keluarga seperti apa dia berasal.

Tuhan, ajarilah kami kebijaksanaan-Mu, agar mampu menilai sesama kami dengan bijaksana pula, sebagaimana adanya mereka. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)

Antifon Komuni (Bdk. Luk 12:49)

Beginilah firman Tuhan: Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!

Thus says the Lord: I have come to cast fire on the earth, and how I wish that it were kindled!

Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. (Mat 13,47)

Kamis, 30 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XVII

 
Kel. 40:16-21,34-38; Mzm. 84:3,4,5-6a,8a,11; Mat. 13:47-53.

   
Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. (Mat 13,47)
  
Kita kembali mendengarkan Injil yang berbicara tentang Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga. Di satu sisi, Kerajaan Sorga itu mengumpulkan dan mempersatukan. Namun di sisi lain juga memisahkan. Inilah yang bisa kita petik dari perumpamaan tentang pukat. Ketika dilabuhkan ke dalam laut, pukat itu memberi kesempatan bagi semua jenis ikan, entah baik entah jelek, untuk masuk ke dalamnya. Demikian pula, Kerajaan Allah itu terbuka untuk semua orang, entah orang baik atau orang jahat. Namun, akan tiba saatnya, kalau orang jahat itu tidak bertobat sampai pada saat akhir nanti, suatu saat mereka juga akan dipisahkan dan dicampakkan ke luar. Oleh karena itu, perumpamaan ini memberi peringatan kepada kita. Kita semua diberi kesempatan untuk masuk dalam Kerajaan Allah, namun agar kelak secara definitif kita bisa menjadi penghuni surga, kita harus bertobat, harus menjadi orang baik. Kita tidak boleh seenaknya dengan berpikir bahwa toh kita sudah ditebus, bahwa keselamatan kita sudah dijamin oleh Kristus. Ini benar. Tetapi, kita juga harus menanggapinya dengan berusaha hidup baik, dengan bertobat terus-menerus.

Doa: Tuhan, semoga sekali kami masuk dan bersatu sebagai warga Kerajaan Allah, kami tidak pernah tercampakkan keluar karena kesembronoan kami, tetapi sebaliknya, sampai kapan pun kami tetap menjadi warga kerajaan-Mu. Amin. -agawpr-

RD. Ag. Agus Widodo
Collegio San Paolo Apostolo  
Via di Torre Rossa 40 - 00165 
Roma Italia

Kamis, 30 Juli 2015 Hari Biasa Pekan XVII

Kamis, 30 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XVII
 
“Amat pentinglah menekankan kembali kesetiaan kita pada norma-norma mengenai liturgi Gereja: para uskup dan para imam, yakni para pelayan liturgi suci, bukanlah penguasa liturgi, seakan-akan dapat mengubahnya sesuka hati, dan demikian juga umat tidak boleh berpikir bahwa acara-acara liturgis mesti sesuai dengan keinginan mereka. Liturgi bukanlah milik manusia dan tidak boleh dimanipulasi sesuka hati oleh siapapun!” – Dubes Takhta Suci untuk Indonesia, Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi
 

Antifon Pembuka (Kel 40:37)

Selama mengembara itu pada siang hari awan Tuhan berada di atas kemah suci, dan pada malam hari terdapat api di dalam awan itu.

Doa Pagi

Allah Bapa tujuan hidup kami, Engkau selalu mendampingi perjalanan para leluhur dengan memberikan awan pada siang hari dan tugu api pada malam hari. Kami mohon, jangan sampai kami ditinggalkan penyelenggaraan-Mu yang penuh cinta kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Awan menjadi tanda kehadiran kuasa Allah di tengah-tengah Israel. Awan ini menyelubungi Kemah Suci dan menjadi petunjuk bagi mereka kapan harus pergi dan kapan mereka tinggal tetap di suatu tempat.
 

Bacaan dari Kitab Keluaran (40:16-21.34-38)
    
    
"Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci."
   
Tentang hal ikhwal Kemah Suci Musa melakukan semuanya secara tepat, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu didirikanlah Kemah Suci. Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari atas kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu naik. Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3-4.5-6a.8a.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan, jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu, langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.
 
Yesus mengajarkan bahwa pada akhir zaman akan ada pemisahan antara orang baik dan jahat. Allah akan menyelamatkan mereka yang baik dan mencampakkan yang jahat ke dalam neraka. Harapannya tentu, masing-masing pengikut Yesus menerima anugerah keselamatan Allah.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:47-53)
  
"Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang."
      
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?” Orang-orang menjawab, “Ya, kami mengerti.” Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Kedatangan Kerajaan Allah akan mencakup penghakiman terakhir. Orang yang baik dan yang buruk akan dipisahkan untuk menerima anugerah dan hukuman yang sesuai. Yang jahat akan dicampakkan ke dalam dapur api, sedangkan yang baik akan menerima mahkota kebahagiaan. Apakah dalam hidup ini kita selalu ingat akan apa risiko perbuatan kita? Apakah yang kita lakukan sudah benar? Bila belum, kita mesti cepat banting stir agar jangan sampai terlambat.

Antifon Komuni (Mzm 84:11)

Lebih baik satu hari di pelataran Tuhan daripada seribu hari di tempat lain. Lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Doa Malam

Ya Tuhan, pada akhir zaman, Engkau akan mengadili kami sesuai dengan perbuatan yang telah kami lakukan selama hidup. Tolonglah kami agar selalu menaburkan hal-hal yang baik dalam hidup kami. Semoga dengan bantuan rahmat-Mu kami dapat mengalahkan hal-hal yang jahat dan buruk dalam diri kami. Engkaulah Tuhan dan Penyelamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

"Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia." (Yoh 11,27)

Rabu, 29 Juli 2015
Peringatan Wajib Sta. Marta, Maria, dan Lazarus Sahabat Tuhan

  
Kel. 34: 29-35; Mzm. 99:5-7,9;Yoh. 11:19-27, atau Luk. 10:38-42
   
"Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia." (Yoh 11,27)
      
Hari ini kita merayakan peringatan St. Marta, salah satu dari anggota keluarga di Betania (terdiri dari 3 bersaudara: Lazarus, Marta dan Maria) yang amat dikasihi Yesus. Setiap kali Yesus lewat di daerah situ, pasti Ia mampir dan mereka pun dengan sukacita menerima dan menjamu Yesus bersama para murid sebagaimana dikisahkan dalam Injil Lukas. Bahkan, Yesus tidak hanya mampir tetapi juga mengkhususkan waktu untuk datang mengunjungi mereka, terlebih saat keluarga itu berduka dengan kematian Lazarus, seperti yang dikisahkan oleh Yohanes. Di sinilah terjadi percakapan antara Marta dan Yesus yang sangat menarik. Dengan sikap yang realistis dan penuh iman, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada disini, saudaraku pasti tidak mati (realistis). Teapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya (penuh iman)". Jawabannya atas kata-kata Yesus: "Saudaramu akan bangkit", menunjukkan bahwa Marta sebenarnya tidak mengerti apa yang dimaksudkan Yesus. Yesus memaksudkan bahwa Lazarus akan bangkit saat itu juga, namun Marta mengatakan: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman". Yang luar biasa adalah, kendati Marta kurang mengerti , ketika Yesus bertanya: "Percayakah engkau akan hal ini?" ia menjawab dengan mantap: "Ya Tuhan, aku percaya". Bagi kita, Marta menjadi teladan dalam beriman: kendati ia tidak sepenuhnya mengerti kata-kata Yesus, ia percaya sepenuhnya.
   
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar seturut teladan St. Marta kami senantiasa membuka hati untuk menerima kehadiran-Mu serta percaya penuh kepada-Mu kendati ada banyak misteri tentang-Mu yang tidak dapat kami mengerti. Amin. -agawpr-
   
RD. Ag. Agus Widodo
Collegio San Paolo Apostolo
Via di Torre Rossa 40 - 00165 Roma
Italia

Rabu, 29 Juli 2015 Peringatan Wajib Sta. Marta, Maria, dan Lazarus Sahabat Tuhan

Rabu, 29 Juli 2015
Peringatan Wajib Sta. Marta, Maria, dan Lazarus Sahabat Tuhan
 
“Menghindari salib adalah esensi iblis. … Pikirkan lunaknya Gereja hari ini: keinginan untuk mengakomodasi dirinya kepada dunia, menyusut dari penderitaan, dan penyangkalan diri. Kita memiliki, di dunia Kekristenan hari ini, kata kotor yang baru dengan lima huruf: s-a-l-i-b. Kristus tanpa salib? Tentu saja semua orang menginginkannya.”- Ven. Fulton J. Sheen
   

Antifon Pembuka (Luk 10:38)

Yesus memasuki sebuah dusun, dan seorang wanita bernama Marta menyambut-Nya ke dalam rumahnya.

Jesus entered a village, where a woman named Martha welcomed him into her home.


Doa Pagi

Allah Bapa Kekal dan Kuasa, Putra-Mu telah sudi bertamu di rumah Santa Marta. Semoga berkat doanya kami setia melayani Kristus dalam diri sesama kami, supaya kelak kami pun dapat masuk ke dalam kediaman surgawi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (34:29-45)
    
  
"Melihat wajah Musa, orang-orang Israel takut mendekat."
    
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum Allah, ia tidak tahu bahwa kulit wajahnya bercahaya kareana ia telah berbicara kepada Tuhan. Dan ketika Harun dan semua orang Israel melihat Musa, tampaklah kulit wajahnya bercahaya. Maka mereka takut mendapati dia. Tetapi Musa memanggil mereka. Lalu Harun dan para pemimpin jemaah datang kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. Sesudah itu mendekatlah semua orang Israel lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas Gunung Sinai. Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah wajahnya. Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar. Dan apabila keluar, ia menyampaikan kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya. Apabila orang Israel melihat bahwa kulit wajah Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi wajahnya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Tuhan, Allah kita.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
4. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-46)
   
"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."
    
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Musa adalah salah seorang tokoh yang menjadi perantara antara orang Israel dan Yahweh. Ia menjembatani keluhan-keluhan orang Israel kepada Yahweh. Malah, ia sendiri juga membawa keluhannya sendiri kepada Yahweh mengenai tingkah laku orang-orang Israel. Ia tidak hanya berkeluh kesah, tetapi juga memohonkan ampun dari Yahweh bagi orang-orang Israel. Malah ia bertekad akan mengundurkan diri dari tugas memimpin Israel apabila Yahweh tidak mengabulkan permohonannya. Tugas-tugas itu membuat Musa menjadi sangat dekat dengan Yahweh. Karena kedekatannya dengan Yahweh, Musa dihadiahi sebuah berkat istimewa: Mukanya selalu bercahaya setiap kali ia bertemu dengan Yahweh.

Tugas seorang pemimpin dalam Gereja, entah itu pemimpin tertahbis maupun pemimpin terbaptis, dalam arti tertentu adalah menjadi jembatan antara umat dan Tuhan. Karena tugas itu, maka pemimpin diharapkan selalu dekat dengan Tuhan. Ia mempersembahkan dalam doa-doanya, dalam kurban Kristus yang dirayakannya segala kepentingan jemaatnya. Malah, sama seperti Musa, seorang pemimpin dalam Gereja harus mempertaruhkan segalanya di hadapan Tuhan demi kepentingan jemaatnya, terutama demi pengampunan dosa mereka. Dengan itu diharapkan bahwa hidup mereka selalu bercahaya, karena selalu dekat dengan Tuhan dan Tuhan selalu hidup dalam diri mereka.

Tuhan, aku berdoa bagi pemimpin dalam Gereja, lindungi mereka selalu agar dapat mengemban tugas-tugasnya demi kepentingan jemaat dengan tekun dan setia. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)

Antifon Komuni (Yoh 11:27)
    
Jawab Marta kepada Yesus: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."

Martha said to Jesus: You are the Christ, the Son of God, who is coming into this world.

Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. (Mat 13,36)

Selasa, 28 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XVII
  


Kel. 33:7-11; 34:5b-9,28; Mzm. 103:6-7,8-9,10-11,12-13; Mat. 13:36-43.

Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. (Mat 13,36)

Di dunia ini, kebaikan dan kejahatan, roh baik dan roh jahat, orang baik dan orang jahat, dibiarkan hidup bersama. Bahkan dalam diri kita pun demikian: kita mempunyai sekian baik hal baik tetapi juga ada sekian banyak hal yang tidak baik. Hati, pikiran, mata, telinga, mulut, tangan, dll, banyak kita gunakan untuk melakukan kebaikan tetapi ada banyak pula hal-hal yang tidak baik, bahkan kejahatan yang pernah kita lakukan dengan organ-organ tubuh kita tesebut. Pembiaran itu tentunya mempunyai maksud yang positif. Seperti dikatakan Yesus, hal itu dimaksudkan agar kebaikan dan orang baik tidak ikut binasa ketika kita hendak membinakan kejahatan. Manfaat yang lain adalah agar kita mempunyai kesungguhan dalam berjuang untuk memelihara dan menumbuh-kembangkan yang baik sembari menghindari atau meminimalisir yang jahat, baik dalam diri kita sendiri maupun di sekitar kita. Kalau yang jahat itu tampak jelas sebagai sesuatu yang tidak baik, kita tidak terlalu sulit untuk membedakan dengan yang baik kendati tetap tidak selalu mudah untuk menghindarinya. Kesulitan akan menjadi lebih ketika yang jahat itu menyamar seolah-olah baik, misalnya dengan menggunakan kata-kata suci, menyebut nama Tuhan, dll. Dan memang, salah satu trik roh jahat dalm menjebak dan menjatuhkan kita adalah dengan menyamar menjadi "roh baik" sehingga kita sulit membedakan seperti halnya sulit membedakan antara ilalang dan gandum. Berhadapan dengan hal ini, satu-satunya kekuatan dan andalan kita hanyalah Tuhan.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk "hidup bersama" dengan si jahat tanpa harus terpengaruh dan kendati pun terhimpit kami tetap menjadi orang baik dan berkembang dalam kebaikan, syukur bisa membantunya untuk berubah menjadi baik. Amin. -agawpr-


RD. Ag. Agus Widodo
Collegio San Paolo Apostolo
Via di Torre Rossa 40 - 00165 Roma
Italia

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy