| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

"Tenanglah ini Aku, jangan takut! ... Datanglah!" ( Mat 14:27,29)

Selasa, 04 Agustus 2015
Pw. St. Yohanes Maria Vianney.
   
Bil 12: 1-13; Mzm 51: 3-4;5-6 b;6 bc-7;12-13; Mat 14: 22-36

"Tenanglah ini Aku, jangan takut! ... Datanglah!" ( Mat 14:27,29)

Ada orang yang mengatakan bahwa hidup ini penuh tantangan, persoalan dan resiko. Apalagi kalau kita sendiri pernah mengalaminya. Kadang kita menjadi takut untuk melangkah. Seorang teman yang telah mengalami beberapa kali gagal dalam berpacaran, pernah mengungakapkan kepada saya kalau dia menjadi takut untuk berpacaran dan membina hubungan yang serius apalagi lanjut ke pernikahan. Lalu saya mengatakan: benar bahwa setiap pilihan dan langkah yang kita ambil, pasti ada resikonya, entah besar entah kecil, bahkan risiko yang sama sekali tak terduga atau tidak bisa kita antisipasi. Namun, suatu saat kita harus memilih, kita harus melangkah. Kalau tidak, kita akan mandheg, tidak berkembang. Nah, dalam kegalauan seperti itu, kita punya Tuhan yang berkata dengan lembut: "Tenanglah ini Aku, jangan takut! ... Datanglah!" Dengan mengandalkan kekuatan sendiri, kita akan terus terobang-ambing dengan persoalan hidup kita. Maka, kita harus membuka diri pada uluran dan campur tangan Tuhan. Tuhan sendiri selalu mengulurkan tangan-Nya dan berkata "Datanglah!".

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk senantiasa mempercayakan diri seutuhnya kepada-Mu dan mampu meruntuhkan tembok kesombongan kami. Amin. -agawpr.net-


RD. Ag. Agus Widodo
  
Collegio San Paolo Apostolo 
Via di Torre Rossa 40 - 00165 Roma 
Italia
Imam Diosesan Keuskupan Agung Semarang

Selasa, 04 Agustus 2015 Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney, Imam

Selasa, 04 Agustus 2015
Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney, Imam

“Di dalam doa yang dilakukan dengan baik, semua kesulitan lenyap, seperti salju di bawah sinar matahari” (St. Yohanes Maria Vianney)

Antifon Pembuka (Mzm 132 (131):9)

Semoga imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.

Your priests, O Lord, shall be clothed with justice; your holy ones shall ring out their joy


Doa Pagi


Allah Bapa Yang Mahakuasa dan penuh belaskasih, Engkau sudah memasyhurkan Santo Yohanes Maria, karena kegiatannya sebagai pastor di Ars. Semoga berkat doa dan teladannya kami berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh kemuliaan abadi bersama mereka. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Karena menaruh syak terhadap Musa yang memperisteri wanita Kush, Miryam dan Harun mempersoalkan kenabian Musa. Allah pun marah terhadap dua orang tersebut dan menghukum Miryam dengan penyakit kusta.

Bacaan dari Kitab Bilangan (12:1-13)
      
   
"Musa itu seorang nabi yang lain daripada yang lain. Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak terhadap dia?"
  
Sekali peristiwa Miryam dan Harun menaruh syak terhadap Musa karena wanita Kush yang diperisterinya. Memang Musa telah memperisteri seorang wanita dari Kush. Kata mereka,”Benarkah Tuhan bersabda dengan perantaraanMusa saja? Bukankah Ia juga bersabda dengan perantaraan kita?” Hal itu didengar oleh Tuhan. Adapun Musa, dia itu seorang yang sangat lembut hatinya melebihi siapa pun di atas bumi. Lalu tiba-tiba bersabdalah Tuhan kepada Musa, Harun dan Miryam, “Keluarlah kalian bertiga ke Kemah Pertemuan.” Maka keluarlah mereka bertiga. Lalu turunlah Tuhan dalam tiang awan dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam. Dan mereka berdua tampil. Lalu bersabdalah Tuhan, “Dengarkanlah sabda-Ku ini. Jika di antara kalian ada seorang nabi, maka Aku, Tuhan, menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan. Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikianlah halnya dengan hamba-Ku Musa, yang setia di seluruh rumah-Ku. Dengan Musa Aku berbicara berhadap-hadapan, terus terang, bukan dalam teka-teki. Dan ia telah melihat rupa Tuhan. Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak terhadap hamba-Ku Musa?” Sebab itu bangkitlah murka Tuhan terhadap mereka. Tuhan meninggalkan tempat itu, dan tiang awan naik dari atas kemah. Pada saat itu Miryam tampak kena penyakit kusta, kulitnya menjadi putih seperti salju. Ketika Harun menoleh kepadanya, tampaklah olehnya bahwa Miryam telah terkena kusta. Harun lalu berkata kepada Musa, “Ah Tuanku, janganlah kiranya dosa ini ditimpakan kepada kami. Dalam kebodohan kami telah berbuat demikian. Janganlah kiranya Miryam ini dibiarkan sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan sudah setengah busuk dagingnya.” Lalu berserulah Musa kepada Tuhan, “Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Kasihanilah aku, ya Allah, sebab aku orang berdosa.
Atau: Alleluya.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.6bc-7.12-13)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Maka Engkau adil bila menghukum aku, dan tepatlah penghukuman-Mu. Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
4. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baruilah semangat yang teguh dalam batinku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 1:49b)
Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel.

Kuasa Yesus yang demikian dahsyat membawa kekaguman bagi Petrus. Petrus pun ingin berada bersama Yesus, berjalan di atas air. Ketika Petrus dipenuhi oleh iman, dia bisa berjalan ke arah Yesus, namun ketika imannya digoyahkan oleh situasi sekelilingnya, gerakannya menuju Yesus terhenti. Namun demikian, Yesus masih mau mengulurkan tangan untuk membantunya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:22-36)
    
"Tuhan, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air."
    
Sekali peristiwa setelah mengenyangkan orang banyak dengan roti, Yesus segera menyuruh murid-murid-Nya naik perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh pergi Yesus mendaki bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia seorang diri di situ. Perahu para murid sudah bebrapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di ata air. Melihat Dia berjalan di atas air, para murid terkejut dan berseru, “Itu hantu!” Dan mereka berteriak ketakutan. Tetapi Yesus segera menyapa mereka, kata-Nya, “Tenanglah! Akulah ini, jangan takut!” Lalu Petrus berseru, Tuhan, jika benar Tuhan sendiri, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air.” Kata Yesus, “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasakannya tiupan angin kencang, Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam lalu berteriak, “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya memegang dia dan berkata, “Orang kurang percaya! Mengapa engkau bimbang?” Keduanya lalu naik ke perahu dan redalah angin. Dan mereka yang ada di perahu menyembah Dia, katanya, “Sungguh, Engkau Anak Allah!” Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. Begitu Yesus dikenal oleh orang-orang setempat, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah. Maka semua orang sakit dibawa kepada-Nya. Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah Dia menjadi sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U Terpujilah Kristus
 
Renungan
 
Kehidupan iman kita belum tentu lebih baik dari apa yang dialami oleh Yesus dari Petrus dan para murid-Nya di Tasik. Mereka bimbang. Mereka takut. Mereka tidak mampu membedakan mana Yesus dan mana hantu. Iman mereka rapuh. Kadar iman kita juga masih demikian. Bukankah pada saat-saat gawat, baru kita ingat Yesus dan berteriak minta tolong?

Doa Malam

Bapa yang Maharahim, Engkau telah memberi teladan yang nyata lewat perbuatan yang dapat meringankan beban hidup banyak orang. Bantulah kami agar dalam kesulitan hidup ini kami berani mempercayakan diri pada pertolongan dan kerahiman-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Antifon Komuni (Bdk. Mat 24:46-47)

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Amin Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Blessed is the servant whom the Lord finds watching when he comes. Amen I say to you: He will put that servant in charge of all his property


RUAH

Kamu harus memberi mereka makan.

Senin 3 Agustus 2015
Hari Biasa Pekan XVIII
  
Bil 11:4b -15; Mzm 81:12-13,14-15,16-17; Mat 14:13-21

Yesus: "Kamu harus memberi mereka makan."
Rasul: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
Yesus: "Bawalah ke mari kepada-Ku."

Orang banyak mengikuti Yesus. Yesus tahu bahwa mereka tidak hanya membutuhkan pengajaran-Nya. Mereka yang sakit juga tidak cukup disembuhkan-Nya. Mereka membutuhkan makanan. Maka, Ia meminta kepada para murid untuk memberi mereka makan. Hebat kan Yesus itu: sebagai guru, Ia menyediakan makanan bagi semua yang datang mendengarkan-Nya; sebagai dokter, Ia menyediakan makanan juga bagi para pasien dan yang mengantarnya. Apalagi, Ia juga tidak menarik bayaran baik dari "ilmu" yang Dia ajarkan maupun dari "obat" yang Dia berikan. Luar biasa. Namun, mari kita lihat lebih dalam. Ketika memberi makan kepada orang banyak, Yesus melibatkan murid-murid-Nya. Mereka diminta menyediakan "bahan dasar" yang akan "diolah" oleh Yesus sebagai makanan bagi banyak orang. "Bahan dasar" yang dimiliki para murid memang hanya 5 roti dan 2 ikan, tetapi setelah "diolah" oleh Yesus (ini cara Yesus mengolahnya: setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak), yang sedikit itu menjadi berlipat ganda, tidak hanya cukup untuk semua yang hadir tetapi juga sisa. Sekarang, apa yang bisa kita bawa dan kita persembahkan kepada Tuhan agar Ia memberkatinya sehingga dapat digunakan untuk "memberi makan" orang banyak? Contoh sederhana: Satu "Salam Maria" dari mulut kita pada saat doa rosario di lingkungan, itu menjadi berkat bagi semua yang hadir; Beberapa kalimat sharing pada saat pertemuan BKSN/APP/Adven, itu juga menjadi berkat bagi semua yang hadir; "Salam Damai" dengan senyuman tulus kepada saudara di sekitar kita pada saat kita mengikuti Misa, itu juga menjadi berkat bagi mereka. Sederhana, kan? Mari kita buat.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu melakukan hal-hal kecil dan sederhana untuk mendatangkan berkat bagi sesama. Amin. -agawpr-net-


RD. Ag. Agus Widodo
  
Collegio San Paolo Apostolo 
Via di Torre Rossa 40 - 00165 Roma 
Italia
Imam Diosesan Keuskupan Agung Semarang

Senin, 03 Agustus 2015 Hari Biasa Pekan XVIII

Senin, 03 Agustus 2015
Hari Biasa Pekan XVIII

Mukjizat perbanyakan roti menunjukkan lebih dahulu kelimpahan roti istimewa dari Ekaristi-Nya Bdk. Mat 14:13-21; 15:32-39.: Tuhan mengucapkan syukur, memecahkan roti dan membiarkan murid-murid-Nya membagi-bagikannya, untuk memberi makan kepada orang banyak. Tanda perubahan air menjadi anggur di Kana Bdk. Yoh 2:11. telah memaklumkan saat kemuliaan Yesus. Ia menyampaikan penyempurnaan perjamuan pernikahan dalam Kerajaan Bapa, di mana umat beriman akan minum Bdk. Mrk 14:25. anggur baru, yang telah menjadi darah Kristus. --- Katekismus Gereja Katolik, 1335

Antifon Pembuka (Mzm 81:17)

Umat-Ku akan Kuberi makan sari gandum dan Kupuaskan dengan madu kuat.

Doa Pagi


Allah Bapa Yang Maharahim, kasihanilah dan dampingilah kami dengan sabda-Mu, daya Roh-Mu. Kami mohon, berilah kami rezeki untuk bekal perjalanan, ialah Yesus pemimpin kami, yang menjadi Pengantara kami di hadapan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Bilangan (11:4b-15)
    
 
"Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas bangsa ini."
   
Sekali peristiwa, dalam perjalanannya melintasi gurun pasir, orang-orang Israel berkata, “Siapa yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat akan ikan yang kita makan di Mesir tanpa bayar, akan mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tiada sesuatu pun yang kita lihat kecuali manna.” Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. Orang-orang Israel berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dengan lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa penganan yang digoreng. Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ. Musa mendengar keluh kesah bangsa itu, sebab orang-orang dari setiap keluarga menangis di depan pintu kemahnya. Maka bangkitlah murka Tuhan dengan sangat, dan hal itu dinilai jahat oleh Musa. Maka Musa berkata kepada Tuhan, “Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk, dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu? Mengapa Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? Akukah yang mengandung atau melahirkan bangsa ini? Mengapa Engkau berkata kepadaku, ‘Pangkulah dia seperti seorang inang memangku anak yang sedang menyusu? Bimbinglah dia ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyangnya!’ Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dan berkata, ‘Berilah kami daging untuk dimakan.’ Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja; jika aku mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu janganlah kiranya aku mengalami malapetaka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak sorailah bagi Allah, kekuatan kita.
Ayat. (Mzm 81:12-13.14-15.16-17; Ul: 2a)
1. Umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
2. Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.
3. Orang-orang yang membenci Tuhan akan tunduk kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya. Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:13-21)
  
"Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat; dibagi-bagi-Nya roti itu, dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para murid membagi-bagikannya kepada orang banyak."
  
Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat, dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasih kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam para murid Yesus datang kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mereka tidak perlu pergi. Kalian saja memberi makan mereka.” Jawab mereka, “Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan.” Yesus berkata, “Bawalah ke mari.” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu Ia mengambil kelima buah roti dan kedua ekor ikan. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan sampai dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Mat 13:54-58 mengisahkan Yesus yang ditolak di Nazaret. Kalau kemudian Ia menyingkir setelah mendengar berita kematian Yohanes Pembaptis, kiranya Ia juga memiliki firasat akan kematian-Nya. Karena itu, Ia mulai menyibukkan diri dengan para murid-Nya untuk meletakkan dasar kuat bagi Gereja-Nya. Ketika banyak orang mengikuti-Nya pun Ia hanya menyembuhkan dan tidak mengajarkan banyak hal lagi. Ia lebih memusatkan perhatian kepada para murid-Nya.

Ketika para murid-Nya mengusulkan agar orang banyak yang mengikuti-Nya itu pergi mencari makanan ke desa-desa, Yesus berkata, "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." Yesus menugaskan dan menumbuhkan kepercayaan diri para murid untuk berinisiatif dan bertindak sebagai pemimpin yang siap melayani. Mereka pun memahami tugas itu, tetapi mereka merasa tidak mampu karena hanya ada lima roti jelai dan dua ekor ikan, makanan orang-orang miskin. Mereka lupa kalau Yesus ada bersama mereka. Yesus mengambil roti dan ikan itu, menengadah ke langit untuk mengucap syukur kepada Allah, memecah-mecahkan roti dan memberikannya kepada para murid dan mereka pun membagi-bagikan kepada orang banyak. Pemberian Yesus menjadi pemberian para murid, dengan demikian perintah "kamu harus memberi mereka makan" telah terlaksana. Mereka menjadi perantara dan meniadakan diri secara total di balik aksi Yesus sehingga semuanya menjadi kenyang. Inilah gambaran penggenapan kerajaan Mesias, di mana semua kebutuhan manusia terpenuhi.

Para murid yang mengumpulkan potongan-potongan roti dalam dua belas bakul mau mengajarkan bahwa bagi orang yang tidak hadir pada waktu itu pun masih cukup banyak makanan untuk dibagi dalam Gereja. Jumlah yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki. Hanya laki-laki disebut karena merekalah yang selalu diutamakan dalam masyarakat Yahudi waktu itu. Sebagai pengikut Kristus, sudah seharusnya kita mempersatukan diri sepenuhnya dalam Gereja dan menimba kekuatan Yesus. Gereja memiliki roti pemberian Allah. (SS/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Mzm 81:17)

Umat-Ku akan Kuberi makan sari gandum, dan akan kukenyangkan dengan madu dari gunung batu.

Mencari Tuhan

Minggu, 02 Agustus 2015
Hari Minggu Biasa XVIII

MENCARI TUHAN


Saat ini hampir di setiap keuskupan ada rumah retret. Kadang juga dilengkapi dengan tempat peziarahan dan umat beriman datang ke tempat tersebut untuk mengunjunginya. Jika kita melihat dalam lingkup lebih besar, hampir setiap minggu kelompok peziarah dari Indonesia pergi ke Tanah Suci, ke Vatikan, Lourdes (Perancis), Fatima (Portugal) dan tempat-tempat ziarah lainnya. Pada tahun-tahun terakhir ini, tempat ziarah yang juga sering dikunjungi adalah Polandia dan tempat lain di Eropa Timur.

Untuk apa orang pergi ke tempat itu? Setiap orang yang pergi, memiliki jawaban yang berbeda-beda, baik itu alasan rohani maupun profan. Ternyata setelah kembali dari ziarah, oleh-oleh berbentuk souvenir dalam berbagai ukuran dan jenis selalu disertakan sebagai suatu tanda bahwa seseorang telah pernah sampai ke tempat tersebut.

Melalui Injil hari ini, Yesus mengatakan kepada orang-orang yang mengikuti-Nya bahwa mereka mencari-Nya, bukan karena tanda-tanda yang telah dilakukan Yesus, melainkan karena telah kenyang makan. Oleh sebab itu, Yesus menegur mereka agar mengusahakan makanan yang lebih bernilai yang tidak bisa binasa. Sikap orang banyak yang mengikuti Yesus ternyata juga dimiliki oleh bangsa Israel yang memprotes Musa yang membawa mereka keluar dari Mesir, karena di tempat itu (Mesir) makanan selalu berlimpah dibandingkan dengan di padang gurun.

Mencari Allah adalah sikap Kristiani yang sesungguhnya dan tidak jarang seakan Allah itu jauh, sulit sekali didapatkan. Walaupun sudah melakukan retret panjang di tempat retret paling baik dan nyaman, walaupun sudah melaksanakan ziarah ke tempat-tempat paling suci, tetapi Dia toh mungkin belum juga ditemukan.

Sehubungan dengan pencarian akan Tuhan, satu hal yang tidak bisa dilupakan dalam hidup Kristiani adalah kata-kata Yesus pada hari ini, yakni kepercayaan kepada Yesus yang sering kita kenal dengan iman. Itu berarti bahwa Tuhan bukan Pribadi yang berada di luar diri kita, melainkan ada dalam diri kita. Tempat-tempat seperti tempat retret atau tempat ziarah hanyalah sarana untuk mengembangkan hidup beriman.

Mencari Tuhan dan menemukan-Nya tidak perlu dilakukan di tempat yang jauh. Hari ini Ia mengajak kita agar mengenal diri kita, masuk pada hati kita yang terdalam, karena di situlah Ia berada. Dengan cara seperti ini, setiap orang Kristiani dianugerahi kemampuan untuk menemukan-Nya. Inilah rahmat yang kita terima sebagai para pengikut-Nya. Kita dimungkinkan untuk mencari dan menemukan-Nya di dalam diri kita. [Edison/RUAH]

Minggu, 02 Agustus 2015 Hari Minggu Biasa XVIII

Minggu, 02 Agustus 2015
Hari Minggu Biasa XVIII
 
Kemanjuran khusus Ekaristi mengembangkan persekutuan menjadi salah satu alasan pentingnya Misa hari Minggu --- St. Yohanes Paulus II
 
Antifon Pembuka (Mzm 70:2.6)

Ya Allah, bersegeralah menolong aku, Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu. Engkaulah Penolong dan Pembebasku; Tuhan, janganlah berlambat.

O God, come to my assistance; O Lord, make haste to help me! You are my rescuer, my help; O Lord, do not delay.
 
Deus in adiutorium meum intende: Domine ad adiuvandum me festina: confundantur et revereantur inimici mei, qui quærunt animam meam. (Mzm 70:2-4)

Doa Pagi

Ya Allah, ajarilah kami untuk menimba semangat dari ekaristi dengan berani berbagi berkat kepada sesama kami. Semoga segala pencobaan dan kesusahan yang kami alami tak pernah memisahkan kami dari kasih-Mu sendiri yang telah Kaunyatakan kepada kami dalam Diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (16:2-4.12-15)
   
 
"Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu."

Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun. Mereka berkata kepada mereka, "Ah, andaikata tadinya kami mati di tanah Mesir oleh tangan Tuhan, tatkala kami duduk menghadapi kuali penuh daging dan makan roti sepuas hati! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan." Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa, "Sesungguhnya, Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu. Maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari. Dengan cara itu Aku hendak menguji apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Aku telah mendengar orang Israel bersungut-sungut. Katakanlah kepada mereka, 'Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kami akan makan roti sampai kenyang. Maka kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Allahmu." Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung-burung puyuh menutupi perkemahan mereka. Pagi harinya terhamparlah embun sekeliling perkemahan. Setelah embun menguap, tampaklah pada permukaan gurun sesuatu yang halus mirip sisik, halus seperti embun yang membeku di atas tanah. Melihat itu umat Israel saling bertanya-tanya, 'Apakah ini?' Sebab mereka tidak tahu apa itu. Lalu berkatalah Musa, "Inilah roti yang diberikan Tuhan menjadi makananmu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, la = fis, 4/4, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 78:3.4bc.23-24.25.54; Ul:lh. 24b)
1. Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh para leluhur akan kami teruskan kepada angkatan yang kemudian: Puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya.
2. Ia memberi perintah kepada awan-awan dari atas, dan membuka pintu-pintu langit; Ia akan menghujankan manna untuk mereka makan, dan memberi mereka gandum dari langit.
3. Roti para malaikat menjadi santapan insan, bekal berlimpah disediakan oleh Allah. Dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, ke gunung-gunung yang Ia rebut dengan tangan kanan-Nya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:17.20-24)
 
"Kenakanlah manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah."
 
Saudara-saudara, di dalam Tuhan aku menegaskan hal ini kepadamu: Jangan lagi hidup dengan pikiran yang sia-sia, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu jangan hidup secara demikian! Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia, dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus. Maka, sehubungan dengan kehidupanmu yang dahulu, kamu harus menanggalkan manusia - lama yang menemui kebinasaan oleh karena nafsu yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu. Hendaklah kamu mengenakan manusia - baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah; hendaklah kamu hidup di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:24-35)
  
"Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."
     
Di seberang Danau Galilea, ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Makanan merupakan kebutuhan primer kita untuk bisa hidup, dan bukan untuk sekedar bertahan hidup saja tetapi juga memberi kekuatan untuk bekerja/beraktivitas demi memberi makna pada hidup kita. Supaya kekuatan itu terus kita dapatkan, kita tidak hanya makan 1x lalu sudah, tetapi setiap hari 3x atau sesuai ritme masing-masing. Namun yang jelas ada kontinyuitas. Injil Minggu ini berbicara tentang Yesus sebagai roti hidup. "Akulah roti hidup; barang siapa datang kepada-Ku, Ia tidak akan lapar lagi" Sabda-Nya ini merupakan undangan agar kita datang kepada-Nya secara kontinyu, rutin/ajeg, tidak hanya sekali atau sesekali, agar kita tidak pernah kelaparan secara rohani. Setiap hari, Ia selalu menyediakan bagi kita santapan sabda dan tubuh-Nya. Sabda-Nya dapat setiap hari, bahkan setiap saat kita makan (=baca), kita kunyah (=renungkan) dan kita telan (=resapkan dalam hati) sehingga menjadi sumber energi (=inspirasi hidup). Tubuh-Nya juga bisa kita sambut setiap hari melalui Ekaristi harian, namun bagi yang tidak bisa mengikutinya, cukup seminggu sekali dalam Ekaristi Mingguan. Marilah kita datang kepada-Nya secara kontinyu (terus-menerus) dan rutin. Tuhan selalu merindukan kita, marilah kita juga selalu merindukan-Nya.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami senantiasa rindu datang kepada-Mu sebagaimana Engkau juga selalu merindukan kami. Amin. -agawpr.net-

Antifon Komuni (Keb 16:20)

Tuhan, Engkau telah memberi kami roti surgawi yang lezat dan nikmat.

Panem de cælo dedisti nobis, Domine, habentem omne delectamentum, et omnem saporem suavitatis.

Sabtu, 01 Agustus 2015 Peringatan Wajib St. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja

Sabtu, 01 Agustus 2015
Peringatan Wajib St. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja

“Cinta kasih adalah ikatan dan jaminan semua keutamaan, yang menyempurnakan manusia” (St. Alfonsus de Liguori)

Antifon Pembuka (1Sam 2:35)

Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku.

Doa Pagi


Allah Bapa, Penyelamat umat manusia, Engkau selalu membangkitkan tokoh-tokoh agung untuk menyegarkan semangat Gereja-Mu. Semoga kami mengikuti jejak Santo Alfonsus Maria dan giat mengusahakan keselamatan sesama, supaya kami pantas memperoleh ganjaran di surga. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Allah menetapkan tahun Yobel bagi Israel, yaitu tahun pembebasan. Tahun Yobel ini dirayakan dengan melakukan banyak kegiatan pendamaian dan hal-hal baik serta berkumpul kembali bersama dengan sanak saudara di tempat asal masing-masing.

 
Bacaan dari Kitab Imamat (25:1.8-17)
   
  
"Dalam tahun suci, semua hendaknya pulang ke tanah miliknya."
    
Tuhan bersabda kepada Musa di Gunung Sinai, “Engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun. Jadi tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus membunyikan sangkakala di mana-mana dalam bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh. Pada hari raya Pendamaian kalian harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu. Kalian harus menguduskan tahun yang kelima puluh dan memaklumkan kebebasan bagi segenap penduduk negeri. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan masing-masing kalian harus pulang ke tanah miliknya, dan kembali kepada kaumnya. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu. Janganlah kalian menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kalian tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kalian petik buahnya. Karena tahun itu tahun Yobel, maka haruslah menjadi kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kalian makan harus diambil dari ladang. Dalam tahun Yobel itu semua harus pulang ke tanah miliknya. Apabila kalian menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kalian merugikan satu sama lain. Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel. Dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen. Makin besar jumlah tahun itu makin besarlah pembeliannya, makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu. Janganlah kalian merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu. Akulah Tuhan, Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Atau: Hendaknya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah. Hendaknya semua bangsa bersyukur kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.7-8)
1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita memberkati kita. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

Berita tentang kuasa Yesus membuat Herodes ingat akan Yohanes Pembaptis yang memiliki kekuatan karakter serupa dengan Yesus. Tak hanya ingat akan pribadi Yohanes, tetapi Dia juga ingat akan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukannya berkaitan dengan Yohanes.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:1-12)
  
"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."
  
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, “Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, “Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Bersiap-siaplah menanggung risiko bila mau menegakkan kebenaran. Hal ini sudah diperlihatkan oleh Yohanes Pembaptis. Risiko itu dibayarnya dengan darah tatkala ia tidak takut sedikit pun menegur pola tingkah raja yang mengambil isteri saudaranya. Namun darah orang benar pasti menyuburkan Kerajaan Allah. Ini akan berlangsung terus sepanjang masa. Beranikah kita mempertaruhkan nyawa demi kebenaran? Mari kita tengok kawan-kawan kita yang telah dan sedang berjuang dengan gagah perkasa.

Doa Malam

Tuhan Yesus, singkirkanlah dalam hidup kami kebiasaan untuk bersumpah sebab dengan bersumpah kami dapat mencelakakan sesama kami yang tidak bersalah. Berilah kami hati yang terbuka supaya kami dapat menerima teguran atau kritikan dengan baik demi perkembangan hidup kami. Tuhan Yesus, tolonglah kami selalu. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy