| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 19 Agustus 2015 Hari Biasa Pekan XX

Rabu, 19 Agustus 2015
Hari Biasa Pekan XX

Tanggung jawab negara. "Kegiatan ekonomi, terutama yang menyangkut ekonomi pasar, tidak dapat dikembangkan tanpa ketentuan-ketentuan hukum dan norma-norma yuridis maupun politik. Sebaliknya kegiatan itu mengandaikan jaminan yang sungguh andal terhadap kebebasan dan milik perorangan, begitu pula situasi moneter yang stabil dan pelayanan umum yang tepat guna. Maka dari itu, tugas utama negara ialah menjamin keamanan sehingga kaum pekerja maupun para produsen dapat menikmati hasil kerja mereka, dan dengan demikian didorong untuk bekerja secara efektif dan jujur ... Selanjutnya negara wajib juga mengawasi dan mengatur cara-cara merealisasikan hak-hak manusia di bidang perekonomian. Tetapi dalam hal itu tanggung jawab utama tidak ada pada negara, tetapi pada warga perorangan dan pelbagai serikat serta kelompok, yang semuanya membentuk masyarakat" (CA 48).. --- Katekismus Gereja Katolik, 2431
 

Antifon Pembuka (Sir 45:30)

Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya. Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

Doa Pagi


Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau selalu baik dan ramah terhadap kami. Cinta kasih-Mu kepada manusia tiada batasnya. Semoga kami selalu penuh rasa syukur atas segalanya itu dan selalu baik serta ramah terhadap sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (9:6-15)
   
"Kalian berkata, “Seorang raja akan memerintah kami.”, padahal Tuhanlah rajamu."
    
Sekali peristiwa berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo; mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem. Setelah hal itu dikabarkan kepada Yotam, pergilah ia ke gunung Gerizim dan berdiri di atasnya, lalu berserulah ia dengan suara nyaring kepada mereka: "Dengarkanlah aku, kamu warga kota Sikhem, maka Allah akan mendengarkan kamu juga. Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon ara: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah-buahku yang baik, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri: Marilah, jadilah raja atas kami! Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita
Ayat. (Mzm 21: 2-3,4-5,6-7, R: 2a)
1. Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita; betapa besar kegirangannya karena kemenangan yang dari pada-Mu! Apa yang menjadi keinginan hatinya telah Kaukaruniakan kepadanya, dan permintaan bibirnya tidak Kautolak
2. Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas tua di atas kepalanya. Hidup dimintanya dari pada-Mu; Engkau memberikannya kepadanya, dan umur panjang untuk seterusnya dan selama-lamanya.
3. Besar kemuliaannya karena kemenangan yang dari pada-Mu; keagungan dan semarak telah Kaukaruniakan kepadanya. Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:1-16a)
   
"Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?"
    
Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
   
Tidak ada seorangpun di dunia ini yang sama persis. Setiap orang diciptakan secara unik. Kita pun menyadari bahwa masing-masing dari kita mempunyai banyak sekali perbedaan, mulai dari fisik, ekonomi, sosial, agama, dll. Namun, meskipun kita berbeda dalam banyak hal, di hadapan Tuhan, kita semua sama: tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin, yang rohaniwan, biarawan, biarawati dan awam, antara yang tua dan yang muda. Semua sama. Semua dikasihi oleh-Nya dengan kasih yang tak terbatas. Semua diberi kesempatan dan pertolongan rahmat-Nya untuk hidup baik dan kelak kembali bersatu dengan-Nya dalam kemuliaan surgawi. Semua itu, yakni segala macam bentuk kasih dan apa pun yang Tuhan berikan kepada kita, bukanlah upah atas jasa dan pekerjaan baik kita tetapi melilu anugerah cuma-cuma dari-Nya. Dengan Tuhan, kita tidak pantas bicara mengenai upah sebab yang ada hanyalah rahmat dan anugerah. Banyak hal selalu kita terima dari Tuhan, bukan hanya sebagai anugerah cuma-cuma tetapi juga murah hati sehingga kita berkelimpahan. Mungkin bukan berupa harta benda duniawi, tetapi kesehatan, kebahagiaan, saudara/sahabat, keterampilan, bakat, dll. Kalau kita mampu menangkap, menyadari dan merasakan betapa Tuhan itu murah hati dan mengasihi kita secara tidak terbatas, kita akan lebih mudah untuk bersyukur dan dijauhkan dari rasa iri terhadap orang lain yang secara lahiriah diberi anugerah berbeda dengan kita. Selanjutnya, dengan semakin mampu untuk bersyukur, kita akan lebih bahagia. Sebab, bukan karena kita bahagia maka kita bersyukur, tetapi karena kita bersyukur maka kita bahagia.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk selalu mensyukuri kasih dan anugerah-Mu yang tak terbatas. Amin. -agawpr.net- (Rm. Ag. Agus Widodo, Pr)

Antifon Komuni (Mat 20:16a)

Demikianlah, yang terakhir menjadi yang pertama, dan yang pertama menjadi yang terakhir.

Paus Fransiskus: Ekaristi bukanlah simbol, Ekaristi adalah Yesus memberikan diri-Nya sepenuhnya

2015/08/17


PAUS FRANSISKUS : "Kadang-kadang, tentang Misa, kita mendengar keberatan ini: Apa tujuan dari Misa? Saya pergi ke Gereja ketika saya merasa seperti itu, dan saya berdoa lebih baik sendiri' Tapi Ekaristi bukanlah doa pribadi atau pengalaman spiritual yang indah. Hal ini tidak hanya memperingati apa yang Yesus lakukan pada Perjamuan Terakhir. Kita katakan, untuk memahami, bahwa Ekaristi adalah 'peringatan/­kenangan'. "

Paus berbicara lebih lanjut tentang Ekaristi. Beliau menjelaskan bahwa hal itu jauh lebih dari sekedar simbol atau gambar. Ekaristi, kata beliau, adalah Yesus memberikan diri-Nya.

PAUS FRANSISKUS: "Yesus meninggalkan Ekaristi bagi kita dengan tujuan yang tepat: Bahwa kita dapat menjadi satu dengan-Nya."

Dengan Ekaristi, Paus Fransiskus menjelaskan, Ekaristi adalah sesuatu yang mungkin "untuk mendapatkan kesesuaian dengan hati Kristus," "mengubah perilaku anda," dan menjadi "orang yang damai."

PAUS FRANSISKUS : "Kita memberi makan diri kita dengan-Nya dan tetap di dalam Dia melalui Perjamuan Suci Ekaristi. Jika kita melakukannya dengan iman, itu mengubah hidup kita. Ini mengubah menjadi hadiah kepada Allah dan hadiah untuk saudara-saudara kita."

Menutup keterangannya, Paus Fransiskus mengirim salam kepada ribuan orang muda yang merayakan ulang tahun ke-200 kelahiran Santo Don Bosco. Sebelum meninggalkan para peziarah, seperti biasa, beliau meminta para peziarah untuk mendoakannya dan memberi selamat hari Minggu dan makan siang yang menyenangkan.

Sumber: Rome Reports
Diterjemahkan: AG

Selasa, 18 Agustus 2015 Hari Biasa Pekan XX

Selasa, 18 Agustus 2015
Hari Biasa Pekan XX
 
“Memang, sifat orang baik itu tidak lupa memperhatikan kesejahteraan orang lain” (St. Gregorius Agung)
 

Antifon Pembuka (Mzm 85:13)

Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahasetia, semoga kerajaan-Mu berkembang dengan subur di tengah-tengah umat manusia, sebab di dalam kerajaan-Mu kemiskinan menumbuhkan kekayaan dan perang menumbuhkan kebaikan dan kesabaran. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Allah menyatakan diri kepada Gideon untuk membawa pembebasan dan kemenangan bagi Israel di saat mereka menjauh dari Allah. Pernyataan diri Allah terjadi dalam peristiwa yang tidak biasa dan membawa peneguhan bagi Gideon.

Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (6:11- 24a)
    
  
"Gideon, engkau akan menyelelamatkan Israel. Ketahuilah, Akulah yang mengutus engkau."
     
Pada zaman para hakim datanglah Malaikat Tuhan dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, milik Yoas, orang Abiezer. Ketika itu Gideon, anak Yoas, sedang mengirik gandum di tempat pemerasan anggur, agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat Tuhan lalu menampakkan diri kepadanya dan berkata, “Tuhan sertamu, pahlawan gagah berani.” Jawab Gideon kepadanya, “Ah Tuanku, jika Tuhan menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: ‘Bukankah Tuhan telah menuntun kita keluar dari Mesir?” Tetapi sekarang Tuhan membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian.” Lalu Tuhan berpaling kepada Gideon dan bersabda, “Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Ketahuilah, Akulah yang mengutus engkau.” Tetapi Gideon menjawab, “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye, dan aku pun yang paling muda di antara kaum keluargaku.” Bersabdalah Tuhan kepadanya, “Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian sampai habis.” Maka jawab Gideon kepada-Nya, “Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang bersabda kepadaku. Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang membawa persembahan dan meletakkannya di hadapan-Mu.” Sabda-Nya, “Aku akan tinggal di sini sampai engkau kembali.” Maka masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi dari tepung seefa; ditaruhnya daging itu dalam bakul dan kuahnya dalam periuk. Lalu dibawanya kepada malaikat di bawah pohon tarbantin, dan dihidangkannya. Bersabdalah Malaikat Tuhan itu kepada Gideon, “Ambillah daging dan roti tak beragi itu, letakkanlah di atas batu ini, dan tuangkanlah kuahnya.” Gideon berbuat demikian. Lalu Malaikat Tuhan mengulurkan tongkat yang ada di tangannya. Dengan ujung tongkat itu disentuhnya daging dan roti itu. Maka timbullah api dari batu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian Malaikat Tuhan itu menghilang dari pandangan Gideon. Maka tahulah Gideon, bahwa itu Malaikat Tuhan. Ia berkata, “Celakalah aku, Tuhanku Allah! Sebab aku telah melihat Malaikat Tuhan dengan berhadapan muka.” Tetapi Tuhan bersabda kepadanya, “Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.” Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi Tuhan, dan menamainya ‘Tuhan itu Keselamatan’.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan menjanjikan keselamatan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm. 85: 9,10-12,13-14 R: 9)
1. Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?
2. Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.
3. Bahkan Tuhan akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
 
Untuk bisa masuk Kerajaan Surga sangat bergantung pada kemauan untuk bersikap lepas bebas terhadap dunia. Proses untuk tidak terlekat ini adalah perjuangan seumur hidup. Mereka yang mampu melaksanakannya, akan beroleh kebahagiaan surgawi.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:23-30)
   
"Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum, daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga."
    
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Mendengar itu gemparlah para murid dan berkata, “Jika demikian siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sungguh, pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kalian yang telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Petrus dan kawan-kawannya telah meninggalkan bisnis ikan dan keluarga mereka. Yesus menjamin bahwa pengorbanan mereka tidak akan sia-sia. Mereka akan mengambil bagian dalam kemuliaan Anak Manusia. Kita telah mengalami jaminan Yesus ini hic et nunc – di sini dan sekarang, hingga kepenuhannya nanti. Inilah upah mengikuti Yesus.

Antifon Komuni (Mat 19:24)

Lebih mudah seekor unta untuk masuk melalui lubang jarum. Daripada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan surga.

Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau berkata, “Banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” Karena itu ya Tuhan, berilah aku rahmat untuk tekun dalam iman akan Engkau, Tuhan dan Juruselamatku, untuk selama-lamanya. Amin.


RUAH

Senin, 17 Agustus 2015 Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia

Senin, 17 Agustus 2015
Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia
 
Mereka yang berada di bawah wewenang harus memandang pimpinannya sebagai pengabdi Allah, yang telah menempatkan mereka untuk mengurus anugerah-Nya Bdk. Rm 13:1-2.: "tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia... hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalah gunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah" (1 Ptr 2:13.16). Keterlibatan yang loyal memberi hak kepada warga negara, dan kadang-kadang malahan kewajiban, untuk memberi kritik atas cara yang cocok, apa yang rasanya merugikan martabat manusia atau kesejahteraan umum. (Katekismus Gereja Katolik, 2238)

 
Antifon Pembuka (Mzm 28:8-9)

Tuhanlah kekuatan umat-Nya, dan benteng keselamatan bagi raja yang diurapi-Nya. Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah pusaka-Mu. Gembalakanlah dan dukunglah mereka selamanya.

The Lord is the strength of his people, a saving refuge for the one he has anointed. Save your people, Lord, and bless your heritage, and govern them for ever.

Dominus fortitudo plebis suæ, et protector salutarium Christi sui est: salvum fac populum tuum, Domine, et benedic hereditati tuæ, et rege eos usque in sæculum.


Doa Pagi  
  

Allah Bapa yang mahakuasa, kami bersyukur atas anugerah kemerdekaan bagi bangsa kami. Semoga kami dapat memelihara dan mempergunakan kemerdekaan dengan bijaksana; semoga kami dapat menyalakan tungku kebaikan di atas kepala setiap orang sehingga kemuliaan dan kebaikan-Mu dapat dirasakan oleh setiap orang yang merindukan kemerdekaan sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (10:1-8)
    
  
"Para penguasa bertanggung jawab atas rakyatnya."
    
Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur. Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya, seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya. Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seseorang, dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat. Janganlah pernah menaruh benci kepada sesamamu, apa pun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu. Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan, dan uang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 862
Ref. Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih.
Ayat. (Mzm 101:1ac.2ac.3a.6-7; R: Gal 5:13)
1. Ya, Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku hendak hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku, hal-hal yang jahat takkan kuperhatikan.
2. Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.
3. Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang yang berbicara dusta tidak bertahan di bawah pandanganku.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (2:13-17)
   
"Berlakulah sebagai orang yang merdeka. "
   
Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan untuk mengganjar orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetap hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 20:25)
Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:15-21)
      
"Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
    
Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!" Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
  
Hari ini, kita merayakan dan mesyukuri kemerdekaan bangsa kita dari penjajahan bangsa asing. Kemerdekaan ini kita maknai tidak hanya sebagai buah dari perjuangan namun juga sebagai anugerah dari Tuhan. Dan setiap kali merayakan kemerdekaan, kita selalu diingatkan akan identitas kita sebagai orang katolik sekaligus sebagai warga negara Indonesia. Sebagai orang Katolik, kita mempunyai surat baptis dan sebagai warga negara, kita mempunyai akte kelahiran. Sebagai orang Katolik atau sebagai warga Gereja, kita mempunyai sejumlah hak dan kewajiban. Demikian pula, sebagai warga negara kita juga mempunyai sejumlah hak dan kewajiban. Kita dipanggil untuk menjadi 100% Katolik dan 100% Indonesia, begitulah Mgr. Soegijapranata menegaskan. Dengan mengingat apa yang dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945, itu berarti kita dipanggil - sesuai dengan pekerjaan, tugas dan panggilan masing-masing - untuk ikut serta melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Oleh karena itu, marilah kita temukan dalam diri kita masing-masing: apa yang secara secara konkret dapat kita berikan kepada bangsa dan negara kita demi mewujudkan cita-cita tersebut. Doa sudah pasti, tetapi tentunya juga butuh tindakan konkret.

Doa: Tuhan, kami bersyukur atas anugerah kemerdekaan bagi bangsa kami. Kami juga mohon rahmat-Mu agar kami dapat berperan aktif dan konkret dalam mewujudkan cita-cita untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Amin. (Rm. Agus Widodo, Pr)

Antifon Komuni (Bdk. Mzm 16:5-6)

Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.

Atau Bdk. Mat 5:5

Berbahagialah orang yang lembut hati, sebab mereka akan mewarisi tanah pusaka Allah.

Minggu, 16 Agustus 2015 Hari Minggu Biasa XX

Minggu, 16 Agustus 2015
Hari Minggu Biasa XX

Bacaan dan Warna Liturgi berlaku di luar Indonesia, di mana Hari Raya SP. Maria Diangkat ke Surga oleh konferensi uskup tidak dipindahkan ke tgl 16 Agustus 2015

“Ekaristi adalah sungguh perjamuan sejati, di mana Kristus mempersembahkan diri-Nya sebagai santapan yang menguatkan kita.” (Paus Yohanes Paulus II, Ecclesia de Eucharistia, 16)

Antifon Pembuka (Mzm 84:10-11)

Ya Allah, Pelindung kami, pandanglah dan perhatikanlah wajah yang Engkau urapi. Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain.

Turn your eyes, O God, our shield; and look on the face of your anointed one; one day within your courts is better than a thousand elsewhere.

Protector noster aspice, Deus, et respice in faciem Christi tui: quia melior est dies una in atriis tuis super millia.
Mzm. Quam dilecta tabernacula tua, Domine virtutum! concupiscit, et deficit anima mea in atria Domini.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyediakan makanan surgawi bagi kami, yaitu Tubuh dan Darah Putra-Mu. Ajarilah kami untuk sungguh-sungguh mengimani kehadiran Putra-Mu dalam Ekaristi ini, sehingga kami pun dapat menimba daya hidup dari-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Amsal (9:1-6)
    
"Makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur."
       
Sang Hikmat telah mendirikan rumah, menegakkan ketujuh tiangnya, memotong ternak sembelihan dan mencampur anggurnya, serta menyediakan hidangan. Pelayan-pelayan perempuan telah disuruhnya berseru-seru di atas tempat-tempat yang tinggi di kota, "Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah kemari!" Dan kepada yang tidak berakal budi mereka berkata, "Marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur! Buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
       
Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857
Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.10-11.12-13.14-15)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak kekurangan sesuatupun yang baik.
3. Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan Tuhan akan kuajarkan kepadamu! Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?
4. Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (5:15-20)
   
"Berusahalah mengerti kehendak Tuhan."
    
Saudara-saudara, perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup: janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Janganlah kamu bodoh, tetapi berusahalah mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu. Tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang dengan yang lain dengan mazmur, kidung pujian, dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati! Kepada Allah dan Bapa kita ucapkanlah selalu syukur atas segala sesuatu dalam Tuhan kita Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:51-52)
Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:51-58)
   
"Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman."
       
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan Daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barang-siapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


"Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia" (Yoh 6,51)

Membaca Injil hari ini, kita menemukan satu kata yang selalu muncul dalam setiap ayat, yakni "makan" (saya urutkan: makan [51], dimakan [52], makan [53], makan [54], makanan [55], makan [56], memakan [57], dimakan dan makan [58]). Oleh karena itu, marilah kita fokuskan renungan kita mengenai "makan", sebuah kata yang sederhana dan sehari-hari, namun vital karena berkaitan dengan hidup dan mati. Ada beberapa aspek penting berkaitan dengan "makan", lebih-lebih dalam hal ini berkaitan dengan makanan istimewa, yakni roti hidup, tubuh Kristus sendiri, yang menjamin kehidupan kekal kita. Pertama, kalau mau makan, tentu kita mempersiapkan diri, paling tidak dengan mencuci tangan supaya bersih. Nah, untuk menyambut Kristus, kita pun harus membersihkan diri, misalnya dengan mengaku dosa atau menghayati sungguh-sungguh bagian tobat di awal Misa. Yang kedua, kita harus mau pergi ke ruang makan atau tempat perjamuan; artinya juga harus mau meluangkan waktu dan tenaga untuk pergi merayakan Ekaristi. Yang ketiga, kita tentu hanya mengambil dan makan makanan yang kita yakini sehat dan baik untuk kita; maka kita pun juga harus percaya bahwa yang kita sambut dalam Misa itu adalah Kristus sendiri. Yang keempat, proses makan itu meliputi: membuka mulut, menyuap, mengunyah dan menelan. Demikian pula, secara lahiriah kita juga membuka mulut dan mengunyah serta menelan hosti suci yang kita terima, namun lebih dari itu, secara spiritual kita membuka diri kita, hati dan budi kita untuk menerima Tuhan yang berkenan hadir dan tinggal bersama kita, merenungkan sabda dan kehendak-Nya serta meresapkannya dalam hati kita. Yang kelima, makanan yang telah kita telan itu menyatu dalam diri kita, menjadi energi dan kekuatan untuk hidup dan bekerja, bahkan keringat dan air seni kita pun dipengaruhi oleh makanan yang kita makan. Maka, dengan menyambut Kristus, Kristus menyatu dalam diri kita dan (hendaknya) mempengaruhi cara hidup kita: cara pikir, sikap, tindakan dan kata-kata kita sehingga "aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku" (Gal 2, 20).

Doa: Tuhan, semoga dengan semakin sering aku menyambut-Mu secara pantas, aku pun semakin menyerupai Engkau. Amin. -agawpr.net- (Rm. Agus Widodo, Pr)


 
 
 Sama seperti dalam kehidupan jasmani kita perlu makan supaya kita tetap hidup, demikian kita perlu makanan rohani yaitu Yesus sendiri, supaya kita dapat memperoleh hidup yang kekal. St. Thomas Aquinas sangat terkenal dalam mengajarkan semboyan, “grace perfects nature” yaitu bahwa rahmat Allah menyempurnakan kodrat manusia, maka kita kenal juga bahwa dalam kehidupan spiritual, terdapat juga proses yang serupa dengan kehidupan kodrati, yaitu: Kelahiran rohani dengan Pembaptisan, Kedewasaan rohani dengan Penguatan, Makanan rohani dengan Ekaristi, Penyembuhan rohani [dan jasmani] dengan Pengakuan dosa dan Pengurapan orang sakit/ Perminyakan, Perkawinan dan Tahbisan untuk memaknai panggilan hidup.

Berikut ini adalah beberapa hal penting yang disampaikan Yesus berkenaan dengan apa maksud-Nya Ia memerintahkan kita agar makan dan minum Tubuh dan Darah-Nya:

1. Yesus sendiri lahir di kota Betlehem, yang artinya adalah “Rumah Roti” sejalan dengan identitas Diri-Nya sebagai “Roti Hidup” (Yoh 6:51). Maka pemberian roti manna kepada orang Israel di PL diperbaharui dalam PB, dengan Roti Hidup, yaitu Ekaristi. Pada PL, roti manna diberikan oleh Allah untuk menuntun bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian (Kanaan), sedangkan sekarang, Ekaristi diberikan kepada kita umat Katolik, sebagai bangsa pilihan Allah yang baru, agar kita dapat mencapai Tanah Perjanjian yang baru yaitu Surga.

2. Yesus sendiri membuat mukjizat pergandaan roti untuk mempersiapkan umat terhadap pengajaran-Nya tentang Roti Hidup ini, dan mukjizat pergandaan roti yang memberi makan lima ribu orang ini merupakan salah satu mukjizat terbesar yang dicatat oleh ke-empat Injil (Mat 14:13-21; Mrk 6:32-44; Luk 9:10-17; Yoh 6: 1-15). Persahabatannya dengan para pengikut-Nya sering ditandai dengan makan bersama, mislanya kisah Maria, Martha, Lazarus, bahkan Zakheus.

3. “Roti Hidup” merupakan salah satu pengajaran Yesus yang terpenting dan tersulit, namun Yesus tetap mengajarkan-Nya meskipun pada saat ia mengajarkan hal ini banyak pengikut-Nya meninggalkan Dia (Yoh 6:66). Yesus tidak mengganti ajaran ini dengan ajaran lain yang lebih “mudah”, namun malah bertanya kepada para Rasul, “Apakah kamu mau pergi juga?” (Yoh 6:67), yang dijawab Petrus dengan iman bahwa mereka tidak akan berpaling dari Yesus.

4. Sebelum wafat-Nya Yesus berpesan kepada para murid-Nya untuk melakukan perjamuan ini sebagai peringatan akan Diri-Nya dan karya keselamatan Allah kepada manusia (Mat 26:20-29; Mrk 14:17-25; Luk 22:14-23; Yoh 13:21-30).

5. Sesudah kebangkitan-Nya, Ia menampakkan diri kepada dua orang muridnya dalam perjalanan ke Emaus (Luk 24:13-35), dengan menjelaskan isi Alkitab dan perjamuan Ekaristi. Kedua hal inilah yang terdapat dalam Misa Kudus, yaitu liturgi Sabda dan liturgi Ekaristi.

6. Ekaristi (“memecah roti dan berdoa”) merupakan cara ibadah para rasul dan jemaat pertama (lih. Kis 2:42). Rasul Paulus-pun mengajarkan tentang Ekaristi ini (1 Kor 11: 23-29).

7. Bahwa sudah menjadi maksud Yesus untuk memberikan “Roti Surga”/ “Manna yang baru” kepada umat-Nya, dan dengan demikian kita akan tergabung dalam persekutuan dengan-Nya, sampai akhirnya kita bersatu dengan sempurna dengan Dia di surga. Ia berkata, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Why 3:20).

Kita melakukannya karena Tuhan Yesus sendiri memerintahkan-Nya kepada kita, dan ini pula-lah yang diterapkan oleh Gereja sejak awal. Semoga kita semakin menyadari makna Ekaristi yang sangat dalam ini, dan oleh karena itu mengambil bagian di dalamnya dengan rasa hormat dan syukur.

http://www.katolisitas.org/2622/mengapa-kita-makan-dan-minum-tubuh-dan-darah-tuhan-yesus

Antifon Komuni (Mzm 130:7; PS 814)

Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah

With the Lord there is mercy; in him is plentiful redemption.

Atau

Akulah roti kehidupan yang telah turun dari surga, Sabda Tuhan. Jika seseorang makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. (Yoh 6:51-52)

I am the living bread that came down from heaven, says the Lord.
Whoever eats of this bread will live for ever. (Yoh 6:51-52)

Qui manducat carnem meam, et bibit sanguinem meum, in me manet, et ego in eo, dicit Dominus. (Yoh 6:57)

SP. Maria Diangkat ke Surga

Sabtu/Minggu, 15/16 Agustus 2015
Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga


Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; Mzm. 45:10bc,11,12ab; 1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56

Hari ini, Gereja merayakan Bunda Maria diangkat ke surga (di Indonesia, biasanya dirayakan hari Minggu besuk). Ajaran Gereja tentang Maria yang diangkat ke surga ini dinyatakan secara resmi oleh Paus Pius XII dalam Munificentissimus Deus pada tanggal 1 November 1950: "Bunda Tuhan yang tak bernoda, Perawan Maria yang tetap perawan, setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi.” (MD 44). Ini adalah buah dari kesetiaan Maria yang selalu mengambil bagian dalam seluruh misteri Tuhan kita Yesus Kristus. Pertama, Maria telah mengandung dan melahirkan Yesus di dunia ini: ia menghadirkan Yesus kepada Elisabet dan Yohanes Pembaptis (Luk 1, 39-45), kemudian kepada para gembala di Betlehem (Luk 2, 8-20) dan para majus dari timur (Mat 2, 1-15), lalu kepada Simeon dan Hana di Bait Allah (Luk 2, 21-40), juga kepada warga di Kana dalam sebuah pesta perkawinan (Yoh 2, 1-11) dan tentu saja kepada kita, semua orang yang percaya kepada-Nya di sepanjang zaman di seluruh penjuru dunia. Yang kedua, Maria juga setia mengikuti Yesus, baik dalam karya maupun pengajaran-Nya (Mrk 3, 31-35; Mat 13, 53-58). Yang ketiga, Maria selalu setia mengikuti Yesus di jalan salib, tetap berdiri di bawah salib dan menerima Yesus yang telah wafat di pangkuannya. Sampai pada hari Pentakosta, ia tetap setia menemani murid-murid Yesus untuk menerima anugerah Roh Kudus. Singkatnya, Maria menerima anugerah diangkat ke surga karena kesetiaannya dalam menghadirkan Kristus dan senantiasa bersama Dia sepanjang hidupnya. Bagi kita, Maria adalah ibu: ibu yang tidak hanya memberi contoh tetapi juga selalu menolong kita. Oleh karena itu, marilah kita ikuti teladan Maria yakni dengan setia menghadirkan Yesus yang penuh kasih bagi sesama dan selalu setia mengikuti-Nya dalam suka duka peziarahan hidup kita. Bunda Maria senantiasa menolong dan mendoakan kita.

Doa: Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin. -agawpr.net- (Rm. Agus Widodo, Pr)

Sabtu/Minggu, 15/16 Agustus 2015 Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga

Sabtu/Minggu, 15/16 Agustus 2015
Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga

(Khusus di Indonesia hari raya ini dipindahkan pada hari Minggu, 16 Agustus 2015 -termasuk didalamnya Misa Sabtu sore, bila ada: Misa Vigili pada Sabtu sore, untuk negara-negara lain di mana hari raya ini tidak dipindahkan Misa Vigili dimulai pada Jumat sore)


“…. dengan otoritas dari Tuhan kita Yesus Kristus, dari Rasul Petrus dan Paulus yang Terberkati, dan oleh otoritas kami sendiri, kami mengumumkan, menyatakan dan mendefinisikannya sebagai sebuah dogma yang diwahyukan Allah: bahwa Bunda Tuhan yang tak bernoda, Perawan Maria yang tetap perawan, setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi.” (Munificentissimus Deus 44)


Antifon Pembuka (Why 12:1)

Suatu tanda besar tampak di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya.

A great sign appeared in heaven: a woman clothed with the sun, and the moon beneath her feet, and on her head a crown of twelve stars.

Signum mágnum appáruit in caélo: múlier amícta sóle, et lúna sub pédibus éjus, et in cápite éjus coróna stellárum duódecim.

atau

Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan, sambil merayakan hari pesta untuk menghormati Perawan Maria; karena pengangkatannya ke surga para Malaikat bergembira dan memuji Putra Allah.

Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor of the Virgin Mary, at whose Assumption the Angels rejoice.

Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Mariæ Virginis: de cuius Assumptione gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.


Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Perawan Maria yang tak bernoda, Bunda Putra-Mu, telah Engkau angkat ke dalam kemuliaan surgawi dengan jiwa dan raganya. Kami mohon, semoga dengan tetap mengarahkan hati kepada perkara-perkara surgawi, kami layak ikut serta dalam kemuliaannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (11:19a; 12:1-6a.10ab)
    
   
"Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya."
   
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=d, 2/2, PS 861
Ref. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia
Ayat. (Mzm 45:10-12.16 Ul:10d)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.
2. Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.
3. Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (15:20-26)
  
"Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya."
    
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do=f, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-56)
  
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah."
   
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus. Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
   
Seorang anak berusaha jujur dalam ulangan, sementara yang lain bingung mencari contekan. Sepulang kerja seorang suami selalu merawat isterinya yang sakit stroke sejak tahun kedua pernikahan mereka. Seorang oma sakit belasan tahun dan hanya bisa berbaring di tempat tidur, tetapi senantiasa tersenyum bahkan mendoakan setiap orang yang mengunjunginya. Kenyataan-kenyataan tersebut jarang ditemui dewasa ini. Hal itu bisa menjadi suatu mukjizat di zaman modern ini. Manusia ternyata mungkin bertindak melampaui keterbatasan manusiawinya.

Hari ini kita merayakan hari raya Maria Diangkat ke Surga. Kitab Suci mengerti dunia atas, tengah, dan bawah. Dunia atas, surga adalah kediaman Tuhan. Dunia tengah ialah dunia manusia yang sedang berjuang di bumi. Dunia bawah adalah dunia mereka yang berdosa dan menolak Tuhan. Pengangkatan Maria berarti Maria yang manusia biasa itu diizinkan untuk masuk dan hidup bersama dengan Allah. Allah memenuhi hidup Maria.

Zaman sekarang Tuhan tidak tinggal di kediaman-Nya di atas dan manusia di bawah. Dia tinggal di tengah-tengah manusia. Surga ada di tengah perjuangan dunia kita ini. Allah tinggal bersama kita manusia biasa di dunia ini. Karenanya, jika manusia biasa membuka diri terhadap kehadiran Tuhan, dia akan bisa mengatasi keterbatasan manusiawinya. Manusia menjadi mungkin melakukan sesuatu yang melampaui yang biasa terjadi di antara manusia. Anak yang jujur, suami yang merawat isterinya, dan oma yang sakit tadi bukti atas kemungkinan itu.

Seorang ayah di tengah kesibukannya masih mempunyai waktu untuk mendengarkan cerita anaknya yang paling kecil, seorang isteri yang berusaha menerima kembali suaminya yang telah meninggalkan dia belasan tahun, seorang bos yang masih menyempatkan diri hadir dalam doa lingkungan, adalah contoh-contoh di mana melalui hidup seorang manusia biasa, Tuhan itu bisa dirasakan dan dialami. Tuhan nyata dan bisa dibagikan dalam hidup yang biasa dan sederhana.

Melalui kelemahan dan keterbatasan hidup kita, ternyata Tuhan bisa dialami oleh orang lain yang ada di sekitar hidup kita. Apakah kita mengizinkan Tuhan bekerja dalam hidup kita, jika demikian? Beranikah kita menjadi contoh lain Allah yang nyata itu? Apa yang bisa “aku” buat hari ini? [RUAH/Y.A. Haryanto]

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy