Jumat, 28 Agustus 2015
Peringatan Wajib St. Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja
“… Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus adalah kesatuan ilahi yang erat, yang adalah satu dan sama esensinya, di dalam kesamaan yang tidak dapat diceraikan, sehingga mereka bukan tiga Tuhan, melainkan satu Tuhan: meskipun Allah Bapa telah melahirkan Putra, dan Putra lahir dari Allah Bapa, Ia yang adalah Putra, bukanlah Bapa, dan Roh Kudus bukanlah Bapa ataupun Putra, namun Roh Bapa dan Roh Putra; dan Ia sama (co-equal) dengan Bapa dan Putra, membentuk kesatuan Tritunggal. ” (St. Thomas Aquinas)
Antifon Pembuka (Bdk. Sir 15:5)
Ia membuka mulutnya di tengah umat. Roh kebijaksanaan dan pengetahuan dilimpahkan Tuhan ke dalam hatinya. Ia dihias semarak kemuliaan.
In the midst of the Church he opened his mouth, and the Lord filled him with the spirit of wisdom and understanding and clothed him in a robe of glory.
Doa Pagi
Allah Bapa, cahaya kebenaran, baruilah kiranya di dalam Gereja-Mu semangat yang Kaucurahkan dalam diri Santo Agustinus. Semoga kami merindukan Dikau, sumber kebijaksanaan sejati dan mencari Engkau, asal segala cinta ilahi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (4:1-8)
"Inilah kehendak Allah, yaitu supaya kamu semua kudus."
Saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami minta dan menasihati kalian:
Kalian telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya
berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kalian turuti! Tetapi
baiklah kalian melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kalian tahu
juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama
Tuhan Yesus. Yang dikehendaki Allah adalah supaya kamu semua kudus. Ia
menghendaki agar kalian menjauhi percabulan. Hendaknya kamu
masing-masing hidup dengan isterinya sendiri, dalam kekudusan dan
kehormatan, bukan dalam keinginan hawa nafsu, seperti orang-orang yang
tidak mengenal Allah. Dalam hal-hal ini jangan ada orang memperlakukan
saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Sebab Tuhan akan
membalas semuanya itu, sebagaimana dahulu telah kami katakan dan kami
tegaskan kepadamu. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan yang
cemar, melainkan untuk melakukan apa yang kudus. Karena itu barangsiapa
menolak ini, bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang
telah memberikan Roh Kudus-Nya juga kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
atau Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.5-6.10.11-12)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak
pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan
Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa
melihat kemuliaan-Nya.
3. Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan! Dia
memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, dan akan melepaskan
mereka dari tangan orang-orang fasik.
4. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi
orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai
orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:36)
Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:1-13)
"Lihatlah pengantin datang, pergilah menyongsong dia!"
Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada
murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis, yang
mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. Lima di antaranya
bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak
membawa minyak dalam buli-bulinya. Tetapi karena pengantin itu lama
tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah
malam terdengarlah suara berseru, ‘Pengantin datang! Songsonglah dia!’
Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Yang
bodoh berkata kepada yang bijaksana, ‘Berilah kami minyakmu sedikit,
sebab pelita kami mau padam.’ Tetapi yang bijaksana menjawab, ‘Tidak,
jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian. Lebih baik
kalian pergi membelinya pada penjual minyak.’ Tetapi sementara mereka
pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk
bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian
datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, ‘Tuan, Tuan,
bukakanlah kami pintu!’ Tetapi tuan itu menjawab, ‘Sungguh, aku berkata
kepadamu, aku tidak mengenal kalian.’ Karena itu, berjaga-jagalah sebab
kalian tidak tahu akan hari maupun saatnya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Banyak orang berpikir bahwa menjadi kudus itu sulit, atau kekudusan itu milik rohaniwan/rohaniwati saja. Padahal, semua orang dipanggil Tuhan menjadi kudus. Jadi, awam pun dipanggil Tuhan menjadi kudus, sekalipun hidup dalam keluarga dan melakukan pekerjaan duniawi.
Kita bisa belajar hal ini dari sosok St. Agustinus yang kita rayakan pestanya hari ini. Agustinus dulunya dikenal sebagai anak yang menyusahkan orangtuanya, mengikuti ajaran sesat, hidup moralnya bejat, bergelimang dosa, namun berkat doa dan ketekunan St. Monika, ibunya, Agustinus dijamah Tuhan. Tuhan membelokkan arah hidupnya, menggerakkan hatinya untuk mengenal Allah yang benar, dan mengantarnya menjadi seorang Uskup terkenal dan kudus.
Dalam bacaan pertama, St. Paulus menasihati kita semua untuk menjadi kudus. Panggilan ini dimulai dengan menjauhi dosa: dosa seksual, hawa nafsu dan tipu-menipu. Dosa bisa dihindari dengan hidup bijaksana. Kisah Injil hari ini tentang 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh, tidak hanya menyatakan kepada kita bahwa ada orang bijaksana dan bodoh, tetapi sebetulnya menyatakan kebijaksanaan dan kebodohan itu juga ada dalam diri setiap orang. Kita perlu berdoa dan memohon rahmat Tuhan agar kita dapat membeda-bedakan roh, sehingga dapat hidup bijaksana, tahu mana yang benar, mana yang dikehendaki Allah, dan mana yang sempurna. Dengan demikian, kita dapat mempersembahkan tubuh kita utuh kepada Tuhan dengan tak bercacat, tak bernoda, tetapi dalam kekudusan.
Ya Tuhan, semoga aku hidup bijaksana dan menjauhi hal-hal bodoh yang membuat aku dapat jatuh dalam dosa. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Mat 23:10.8)
Beginilah firman Tuhan: Kamu memiliki satu guru, Kristus, dan kamu semua adalah saudara.
Thus says the Lord: You have but one teacher, the Christ, and you are all brothers.