Senin, 31 Agustus 2015
Hari Biasa Pekan XXII
Kebangkitan Kristus adalah masalah iman: campur tangan transenden
dari Tuhan sendiri dalam ciptaan dan sejarah. Di situ ketiga Pribadi
ilahi bekerja bersama-sama dan serentak juga menyatakan sifat-Nya yang
khas. Peristiwa itu terjadi oleh kekuasaan Bapa, yang "membangkitkan"
Kristus, Anak-Nya Bdk. Kis 2:24. dan menerima sepenuhnya kodrat
manusia-Nya - bersama dengan tubuh-Nya - dalam Tritunggal. Yesus
dinyatakan secara definitif "sebagai Putra Allah menurut Roh kekudusan
oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah
yang berkuasa" (Rm 1:3-4). Santo Paulus menekankan wahyu kekuatan Allah Bdk. Rm 6:4; 2Kor13:4; Flp 3:10; Ef 1:19-22; Ibr 7:16. oleh
karya Roh yang menghidupkan kodrat manusia Yesus yang sudah mati dan
mengangkatnya ke dalam keadaan mulia, ke dalam keadaan sebagai Tuhan. --
Katekismus Gereja Katolik, 648
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai Aku. Aku diutus-Nya untuk mewartakan kabar gembira kepada kau fakir miskin.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, sumber kehidupan, Engkaulah Allah orang-orang hidup,
yang membangkitkan Yesus, hamba-Mu dari alam maut. Kami mohon iman bahwa
segalanya dapat berubah. Berilah kiranya kami harapan baru dan
bimbinglah kami agar dapat bersatu dengan Yesus Putra-Mu terkasih dan
dengan semua saja yang mencari Engkau. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (4:13-17)
"Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama Yesus."
Saudara-saudara, kami ingin agar kalian mengetahui tentang orang-orang
yang sudah meninggal dunia, supaya kalian jangan berdukacita seperti
orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena kalau kita
percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita percaya juga
bahwa semua orang yang telah meninggal dunia dalam Yesus akan
dikumpulkan oleh Allah bersama dengan Yesus. Hal ini kami katakan
kepadamu seturut sabda Allah ini. Kita yang hidup dan masih tinggal
sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali takkan mendahului mereka yang sudah
meninggal. Sebab pada waktu tanda diberikan, yaitu pada waktu penghulu
malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, Tuhan sendiri akan turun
dari surga. Dan mereka yang telah meninggal dalam Kristus Yesus akan
lebih dahulu bangkit. Sesudah itu kita yang hidup dan masih tinggal,
akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Kristus
di angkasa.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil
Ayat. (Mzm. 96:1.3.4-15.11-12.13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai
seluruh bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa,
kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat
daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa,
tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersoraksorai, biar gemuruhlah
laut serta segala isinya; biarlah beria-ria padang dan segala yang ada
di atasnya dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab
Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan
keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku; Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:16-30)
"Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya."
Sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret, tempat Ia dibesarkan.
Seperti biasa, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat. Yesus berdiri
hendak membacakan Kitab Suci. Maka diberikan kepada-Nya Kitab Nabi
Yesaya. Yesus membuka kitab itu dan menemukan ayat-ayat berikut, "Roh
Tuhan ada pada-Ku. Sebab Aku diurapi-Nya untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin. Dan Aku diutus-Nya memberitakan pembebasan
kepada orang-orang tawanan, penglihatan kepada orang-orang buta, serta
membebaskan orang-orang yang tertindas; Aku diutus-Nya memberitakan
bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Yesus menutup kitab itu
dan mengembalikannya kepada pejabat; lalu Ia duduk, dan mata semua
orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Kemudian Yesus mulai
mengajar mereka, kata-Nya, "Pada hari ini genaplah ayat-ayat Kitab Suci
itu pada saat kalian mendengarnya." Semua orang membenarkan Yesus.
Mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya. Lalu mereka
berkata, "Bukankah dia anak Yusuf?" Yesus berkata, "Tentu kalian akan
mengatakan pepatah ini kepada-Ku, 'Hai Tabib sembuhkanlah dirimu
sendiri. Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami
dengar telah terjadi di Kapernaum!" Yesus berkata lagi, "Aku berkata
kepadamu: Sungguh, tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Aku
berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar, 'Pada zaman Elia terdapat
banyak wanita janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun
dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh
negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka,
melainkan kepada seorang wanita janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan
pada zaman Nabi Elisa banyak orang kusta di Israel tetapi tiada seorang
pun dari mereka yang ditahirkan, selain Naaman, orang Siria itu."
Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu. Mereka
bangkit lalu menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing
gunung tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
Tetapi Yesus berjalan lewat tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Setiap kali merayakan Misa Requiem, tema khotbah pasti selalu sekitar
kematian dan kebangkitan.Dalam Kitab Suci, ada beberapa pandangan
tentang kematian. Orang Farisi percaya akan kebangkitan, orang Saduki
tidak. Orang Yunani tidak mengetahui tentang kebangkitan, sementara umat
di Tesalonika ”berdukacita, tidak mempunyai harapan.”
Kematian memang merupakan sisi gelap manusia. Jika ada kematian,
hubungan antarmanusia terputus. Tetapi, iman Kristiani membuatnya
terang. Yesus sendiri telah wafat dan bangkit. Tidak ada manusia yang
pernah hidup, lalu mati dan bangkit, selain Yesus Kristus. Paulus
mengajarkan, ”Jika kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit,
maka kita percaya juga, bahwa mereka yang meninggal dalam Yesus akan
dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia” (1Tes. 4:14).Jadi, kita tahu
ke mana kita akan pergi sesudah mati. Kematian tidak menakutkan kita
lagi, tidak membuat kita berduka tanpa harapan. Inilah kesaksian iman
yang harus kita wartakan.
Yesus datang membawa Kabar Gembira itu. Ia membebaskan kita dari
kegelapan hidup: dari dosa kepada keselamatan; dari tidak tahu menjadi
tahu akan hidup kekal. Marilah kita menyampaikan Kabar Baik ini kepada
setiap orang, mulai dari orang yang terdekat dengan kita, orang-orang
yang kehilangan harapan karena kematian. Jangan takut akan penolakan
saat kita menyatakan kebenaran ini, sebab Yesus Tuhan dan Juru Selamat
kita sudah mengalaminya terlebih dahulu.
Ya Tuhan, semoga aku menjadi pembawa rahmat-Mu bagi yang terbelenggu,
sakit, menderita dan kehilangan harapan hidup. Amin. (Ziarah Batin
2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (1Tes 4:14)
Kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita
percaya juga bahwa semua orang yang meninggal dalam iman akan Yesus,
akan dihimpun Allah bersama dengan Yesus.