Hari Biasa Pekan XXIII
“Kemuliaan Maria terletak di dalam fakta bahwa ia ingin memuliakan Allah, bukan dirinya” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (1Tim 1:15-17)
Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak tampak, yang esa. Amin.
Doa Pagi
Allah Bapa yang penuh kasih, bimbinglah kami dengan Roh-Mu agar selalu mendengarkan sabda Putra-Mu dan melakukannya dengan segenap hati dan kekuatan kami. Semoga hidup kami hari ini berkenan di hadapan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Paulus menggunakan keberdosaan dan perubahan hidupnya sebagai contoh bagaimana Kristus telah mengubah dan membawanya kepada hidup yang kekal. Rahmat keselamatan seperti inilah yang perlu disyukuri bagi mereka yang percaya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1:15-17)
Saudaraku terkasih, sabda ini benar dan patut diterima sepenuhnya, yaitu bahwa Kristus Yesus telah datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Dari antara mereka itu akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku sebagai orang paling berdosa ini Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan memperoleh hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak tampak, yang esa. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Diberkatilah nama Tuhan untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm. 113:1b-2.3-4.5.6.7)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami datang kepadanya
Bangunan hidup rohani mesti didasarkan pada iman yang kuat. Iman inilah yang menjadi pijakan arah dan perkembangan perjalanan hidup rohani seseorang. Dengan kekuatan iman ini, orang tidak akan mudah terombang-ambing dan terperosok dalam gangguan yang muncul dalam perjalanan rohaninya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:43-49)
Yesus menyampaikan wejangan ini kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada pohon baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Dan tidak ada pula pohon tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri orang tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik. Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati. Mengapa kalian berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ padahal kalian tidak melakukan apa yang Kukatakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan sabda-Ku serta melakukannya, - Aku menyatakan dengan siapa ia dapat disamakan: - Dia itu sama dengan orang yang mendirikan rumah. Ia menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena dibangun dengan kokoh. Sebaliknya, barangsiapa mendengar sabda-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika dilanda banjir, rumah itu segera roboh, dan hebatlah kerusakannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Wejangan Yesus dengan contoh dari dunia pertanian, memberi gambaran kepada kita bagaimana menilai manusia. Baik atau tidak manusia diukur dari hatinya. Apa yang diucapkan manusia melalui mulut meluap dari hatinya. Karena itu Yesus mengajak kita untuk membangun hati yang bersih dengan terus menerus bergaul dengan sabda-Nya. Dari sabda-Nya, kita tahu apa yang dikehendaki Allah. Melakukan kehendak Allah, itulah kekuatan kita.
Doa Malam
Allah Bapa yang Maharahim, ampunilah dosa dan kesalahan kami hari ini, karena kami tidak melakukan kehendak Putra-Mu dengan sepenuh hati. Berilah kami kesempatan untuk bertobat. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH