| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 29 September 2015 Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung

Selasa, 29 September 2015
Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung

“Mikael berarti Siapa seperti Allah; Gabriel berarti Keperkasaan Allah; dan Rafael berarti Pengobatan Allah” (St. Gregorius Agung)

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 103 (102): 20)

Pujilah Tuhan, hai semua malaikat-Nya, hai pahlawan perkasa, pelaksana titah-Nya, yang memperhatikan segala sabda-Nya.

Bless the Lord, all you his angels, mighty in power, fulfilling his word, and heeding his voice.


 
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan/Gloria

Doa Pagi

Allah Bapa Yang mahamulia, penyelenggaraan-Mu sungguh mengagumkan, malaikat dan manusia Kaupanggil mengabdi Engkau. Kami mohon semoga mereka yang berada di hadapan-Mu dan mengabdi-Mu, bagi kami menjadi duta sukacita-Mu dan pelindung kedamaian-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Kebesaran Allah diwahyukan dalam kemegahan surga yang dipenuhi dengan kehadiran makhluk-makhluk surgawi. Mereka semuanya adalah pengikut-pengikut setia Allah dan akan senantiasa melaksanakan segala kehendak Allah.
 
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13.14)
  
"Pakaian-Nya putih seperti salju."
   
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya, dan kerajaannya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Keselamatan Allah dinyatakan pula dengan kehadiran Mikael dan malaikat-malaikatnya yang berperang melawan kekuasaan jahat. Mereka memenangkan pertempuran dan membawa kemuliaan Allah di atas bumi.


Bacaan dari Kitab Wahyu (12:7-12a)

Aku, Yohanes, melihat dalam suatu penglihatan: Timbul peperangan di surga. Mikael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan seekor naga, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di surga. Dan naga besar itu, Si Ular Tua yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi bersama dengan malaikat-malaikatnya. Dan aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah, sebab para terdakwa, yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah telah dilemparkan ke bawah. Mereka telah dikalahkan oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian saudara-saudara kita itu. Karena mereka tidak menyayangkan nyawa mereka sampai ke dalam maut. Karena itu bersukacitalah, hai surga dan kamu sekalian yang diam di dalamnya!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm. 138:1-2ab.2cde-3.4.5)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.
 
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mrk 10:45)
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Allah akan memberikan pewahyuan-Nya secara lebih dalam dan lebih luhur lagi kepada mereka yang benar-benar berjalan dalam kehendak Allah. Mereka yang melatih diri melakukan kehendak Allah akan mendapatkan karunia untuk menerima pewahyuan Sang Kebenaran sejati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:47-51)
  
"Engkau akan melihat malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak manusia."
    
Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu: ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat.” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Yesus menyebut Natanael sebagai seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan dalam dirinya. Tradisi Yahudi mengatakan bahwa Natanael belajar hukum di bawah pohon ara. Natanael akhirnya mengakui Yesus sebagai Anak Allah dan Raja orang Israel. Pengalaman awal yang akan diikuti oleh pengalaman-pengalaman yang lebih dahsyat karena mengikuti Yesus. Mungkin kita percaya kepada Yesus hanya atas dasar pengalaman kecil dan sepele. Tetapi bila kita tekun mengikuti Yesus, kita akan mendapat anugerah pengalaman yang lebih dahsyat lagi.

Antifon Komuni (Mzm 137:1)

Ya Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu dengan sebulat hati. Aku bermazmur bagi-Mu di hadapan para malaikat.
  
Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau tahu siapa aku di hadapan-Mu. Maka kami mohon, sucikan tubuhku dan kuduskanlah jiwaku sehingga aku selalu layak bagi-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan Allahku, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 28 September 2015 - 04 Oktober 2015

Bacaan Harian 28 September 2015 - 04 Oktober 2015

Senin, 28 September: Hari Biasa Pekan XXVI (H).
Za. 8:1-8; Mzm. 102:16-18,19-21,29,22-23; Luk. 9:46-50.

Selasa, 29 September: Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung (P).
Dan. 7:9-10,13-14 atau Why. 12:7-12a; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,4-5; Yoh. 1:47-51

Rabu, 30 September: Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam-Pujangga Gereja (P).
Neh. 2:1-8; Mzm. 137:1-2,3,4-5; Luk. 9:57-62.

Kamis, 01 Oktober: Pesta Sta. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja. Pelindung Misi (P).
Neh. 8:1- 4a,5-6,7b-12; Mzm. 19:8,9,10,11; Luk. 10:1-12. atau: Yes. 66:10-14b atau 1Kor. 12:31-13:13; Mat. 18:1-4

Jumat, 02 Oktober: Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung (P).
Kel. 23:20-23a; Mzm. 91:1-2,3-4,5-6,10-11; Mat. 18:1-5,10.


Sabtu, 03 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVI (H).
Bar. 4:5-12,27-29; Mzm. 69:33-35,36-37; Luk. 10:17-24.

Minggu, 04 Oktober: Hari Minggu Biasa XXVII (H). Kej. 2:18-24; Mzm. 128:1-2,3,4-5,6; Ibr. 2:9-11; Mrk. 10:2-16 (Mrk. 10:2-12).


Bacaan khusus untuk paroki/stasi/ordo/tarekat dengan pelindung St. Fransiskus dari Assisi:
Minggu, 04 Oktober: Hari Raya St. Fransiskus dari Assisi (P).
Sir 50:1.3-4.6-7; Mzm 16:1-2, 5, 7-8, 11; Ul: 5a; Gal 6:14-18; Mat 11:25-30.
Mzm Tanggapan PS 840, bk MT-Alleluya hal. 47-48 ay.1,2,4. (ada Madah Kemuliaan & Syahadat)

Senin, 28 September 2015 Hari Biasa Pekan XXVI

Senin, 28 September 2015
Hari Biasa Pekan XXVI

Di tengah gelombang dahsyat samudera kehidupan yang mengamuk, di kiri dan kanan diterjang ombak... hanya satu yang kusayangi, hanya satu hartaku, satu hiburan yang membuatku lupa akan deritaku; itulah terang dari Tritunggal Mahakudus. – St. Gregorius dari Nazianze

Antifon Pembuka (Za 8:8)

Aku akan menyelamatkan umat-Ku dan membawa mereka pulang. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahabijaksana, Sabda yang mewartakan Dikau penuh kesanggupan, semoga berkembang subur di tengah-tengah kami dan semoga mempersatukan kami menjadi umat-Mu, yang melaksanakan Sabda-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Zakharia (8:1-8)
   
  
"Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai barat."
  
Datanglah sabda Tuhan semesta alam, bunyinya: Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan besar dan dengan kehangatan amarah yang besar.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Aku akan kembali ke Sion dan akan tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung Tuhan semesta alam akan disebut Gunung Kudus.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek yang duduk di jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya. Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak-anak laki-laki dan perempuan yang bermain-main di situ.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib?” demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai ke barat, dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan sudah membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23)
1. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:46-50)
 
"Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."
 
Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu, Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.” Pada kesempatan lain Yohanes berkata, “Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi Yesus menjawab, “Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kalian, dia memihak kalian.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Mari kita menyoroti spiritualitas anak-anak. Apa kelebihan dari anak-anak yang bisa kita teladani. Yang pertama, anak-anak kecil ketika bermain memang bisa bertengkar, namun mereka tak lama kemudian akan bermain lagi, berlari bersama dan tertawa bersama. Anak-anak tidak pernah membawa beban di dalam hidup mereka. Mereka akan dengan mudah saling mengampuni. Berbeda dengan orang dewasa. Orang dewasa punya kebiasaan kalau sudah disakiti maka akan terus disimpan bahkan dibawa mati sulit untuk mengampuni. Semoga kita tidak demikian.

Kelebihan kedua anak-anak adalah karena anak-anak tidak punya prasangka dalam hidup mereka. Mereka punya paham baik tentang teman-temannya yang penting bisa bermain bersama. Bagaimana dengan orang dewasa? Kecenderungan orang dewasa adalah dengan pikirannya yang complicated kita suka berpikir terlalu rumit tentang orang lain dan gampang sekali punya prasangka. Inilah penghambat kita dalam berelasi dengan sesama.

Bukan tanpa maksud bahwa hari ini Yesus mengambil contoh anak kecil untuk ditunjukkan kepada kita agar kita belajar dari anak-anak.

Ya Bapa, ampunilah aku bila hidupku dipenuhi dengan prasangka dan sulit mengampuni sesama. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)

Antifon Komuni (Bdk. Za 8:8)

Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.

Gambar Minggu Ini: Minggu, 27 September 2015 Hari Minggu Biasa XXVI



Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya." (Markus 9:41)


Minggu, 27 September 2015 Hari Minggu Biasa XXVI

Minggu, 27 September 2015
Hari Minggu Biasa XXVI

“Tindakan apapun dari perkawinan, yang dilakukan sebagai suatu tindakan yang disengaja menelantarkan kodrat dari kekuatan untuk memberikan kehidupan, adalah bertentangan dengan hukum Tuhan dan hukum kodrat, dan kepada yang melakukan perbuatan tersebut dicap dengan kesalahan dosa berat. Jangan membiarkan umat beriman menjadi keliru dalam hal hukum Tuhan yang sangat besar ini; terlebih lagi menganggap diri mereka kebal [tidak tersangkut paut] dari pandangan yang salah ini [yaitu tentang kontrasepsi], apalagi bekerja sama untuk memperbolehkannya. Jika ada imam atau gembala jiwa- jiwa – yang semoga tidak ada sebab tidak diijinkan Tuhan- yang memimpin umat beriman yang dipercayakan kepada mereka ke dalam kesalahan- kesalahan ini, atau sedikitnya meneguhkan mereka dengan persetujuan atau dengan sikap diam yang patut dipersalahkan, biarlah ia mengingat kenyataan bahwa ia harus mempertanggungjawabkan tentang hal ini di hadapan Tuhan, Hakim yang Tertinggi, karena pengkhianatan atas kepercayaan yang kudus yang diberikan oleh Tuhan kepadanya.” (Paus Pius XI dalam Surat Ensiklik Casti Connubii, 56-57, HV 28-30)

Antifon Pembuka (Dan 3:31.29.30.42.43)

Segala sesuatu yang Engkau perbuat atas kami, ya Tuhan, telah Engkau putuskan dengan benar. Sebab, kami telah berdosa terhadap-Mu dan tidak mematuhi perintah-perintah-Mu. Tetapi, muliakanlah nama-Mu, dan perlakukanlah kami seturut besarnya belas kasih-Mu.

All that you have done to us, O Lord you have done with true judgment, for we have sinned against you and not obeyed your commandments. But give glory to your name and deal with us according to the bounty of your mercy.

Omnia quæ fecisti nobis, Domine, in vero iudicio fecisti, quia peccavimus tibi, et mandatis tuis non obedivimus: sed da gloriam nomini tuo, et fac nobiscum secundum multitudinem misericordiæ tuæ.
Mzm. Beati immaculati in via: qui ambulant in lege Domini.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau selalu memberi kesempatan kepada kami untuk berbuat baik. Semoga kami senantiasa memanfaatkan setiap kesempatan yang Kauberikan kepada kami itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Bilangan (11:25-29)
    
   
“Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Sekiranya seluruh umat Tuhan menjadi nabi!”
    
Sekali peristiwa turunlah Tuhan dalam awan dan berbicara kepada Musa. Kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang ada pada Musa, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua Israel. Ketika Roh itu hinggap pada mereka, penuhlah mereka dengan Roh seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi. Pada waktu itu masih ada dua orang tinggal di perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat tetapi mereka tidak turut pergi ke kemah. Ketika Roh itu hinggap pada mereka, penuhlah mereka itu dengan Roh seperti nabi di tempat perkemahan. Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa, “Eldad dan Medad penuh Roh seperti nabi di tempat perkemahan!” Maka menyahutlah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa, “Tuhanku Musa, cegahlah mereka!” Tetapi Musa berkata kepadanya, “Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, sekiranya seluruh umat Tuhan menjadi nabi, karena Tuhan memberikan Roh-Nya kepada mereka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.10.12-13.14)
1 Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Takut Tuhan itu suci, tetap utuh selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil semuanya.
3. Semua itu diperhatikan oleh hamba-Mu; memang besar ganjaran orang yang berpegang padanya. Tetapi siapa yang sadar akan kesesatannya? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.
4. Lindungilah pula hamba-Mu terhadap orang congkak; jangan sampai aku dikuasai olehnya! Maka aku akan menjadi tak bercela, dan bebas dari pelanggaran besar.

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:1-6)
  
“Kekayaan sudah membusuk.”
  
Hai kamu orang-orang kaya, menangis dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! Kekayaanmu sudah membusuk, dan pakaianmu sudah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu, dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena kamu telah menahan upah para buruh yang telah menuai hasil ladangmu. Dan keluhan mereka yang menyabit panenmu telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam. Kamu telah hidup dalam kemewahan dan berfoya-foya di bumi! Kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang jujur, dan ia tidak dapat melawan kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 17:17b.a)
Firman-Mu adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:38-43.45.47-48)
   
“Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah.”
     
Pada suatu hari Yohanes berkata kepada Yesus, “Guru, kami melihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu. Lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi Yesus berkata, “Janganlah kamu cegah dia! Sebab tak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan ganjarannya. Barangsiapa menyesatkan salah seorang dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk ke dalam hidup daripada dengan utuh kedua belah tangan dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan. Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan kaki timpang masuk ke dalam hidup daripada dengan utuh kedua kaki dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu daripada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati, dan api tidak padam.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
   
Seperti lazimnya keluarga-keluarga Eropa lain, dalam keluarga St. Teresia dari Lisieux juga ada tradisi di mana setiap Natal orang tua memberikan hadiah-hadiah yang menyenangkan kepada anak-anaknya. Dengan keluguannya sebagai seorang bocah, Teresia belum mampu membayangkan bahwa tradisi itu suatu saat akan berhenti.

Pada malam Natal 1886 ketika Teresia berusia 13 tahun, tanpa sengaja ia mendengar suara gumaman ayahnya yag sedang mengamati hadiah-hadiah yang telah disiapkannya, “Sudahlah… ini tahun yang terakhir!” Kata-kata Bapak Louis Martin, ayahnya, itu sungguh-sungguh membuat hati Teresia pilu, bagaikan petir di siang bolong. Kata-kata yang sungguh-sungguh mengancam kenyamanan hidup Teresia. Ia sungguh-sungguh tidak menyangka bahwa ayahnya akan “tega” menghentikan kegiatan menyenangkan yang selalu ia nanti-nantikan setiap tahun: hadiah Natal!

Karena kedekatannya dengan Allah, Teresia segera mampu melihat bahwa di balik “peristiwa sengsara” itu ada sesuatu yang mau diajarkan oleh Allah kepadanya. Teresia tahu bahwa Allah sesungguhnya ingin mengajaknya untuk segera meninggalkan sifat kekanak-kanakannya dan melangkah untuk semakin dewasa di hadapan Allah. Meninggalkan sifat kekanak-kanakan bukanlah perkara mudah bagi Teresia. Proses meninggalkan sifat kekanak-kanakan adalah sebuah “peristiwa sengsara” dalam kehidupan Teresia, namun “peristiwa sengsara” itu telah membawanya menjadi seorang manusia baru di hadapan Allah. Itulah “Rahmat Natal” yang telah mengubah hidup St. Teresia dari Lisieux.

Dalam kehidupan sebagai manusia, kita pun kerap kali harus menghadapi “peristiwa sengsara” agar Allah bisa membawa kita menjadi manusia baru di hadapan-Nya. Seorang bapak mengatakan bahwa berlaku jujur di kantor adalah suatu hal yang mustahil di tengah-tengah zaman di mana korupsi sudah menggurita sebagai sebuah budaya, “Ora melu edan ora keduman” (Jawa: Kalau tidak ikut gila, tidak akan dapat bagian).

Seorang ibu mengatakan bahwa mengampuni suami yang telah menyakiti hatinya adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukannya. Seorang remaja juga mengatakan bahwa suatu hal yang berat baginya untuk berbagi barang dengan teman-temannya. Mengapa bisa demikian? Ketika manusia masih terbelenggu oleh egosentrisme (sikap hidup mengutamakan kepentingan diri sendiri), hidup jujur, mengampuni, berbagi dan semua perbuatan baik yang lain menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk dijalankan. Oleh karena itu, egosentrisme harus dilenyapkan ketika manusia ingin hidup lebih sesuai dengan kehendak Allah. Namun demikian harus diakui bahwa melenyapkan egosentrisme ternyata bukanlah sebuah pekerjaan yang gampang. Melenyapkan egosentrisme adalah “peristiwa sengsara” dalam kehidupan manusia.

Tidak mudahnya melenyapkan egosentrisme dilukiskan oleh Tuhan Yesus seperti tindakan “memenggal tangan”, “memenggal kaki” dan “mencungkil mata” dari tubuh kita sendiri. Ini adalah “peristiwa sengsara” yang sungguh menyakitkan. Namun demikian, bila kita mampu melakukannya, kita akan menjadi manusia baru yang memiliki hidup lebih sesuai dengan kehendak Allah. Melenyapkan egosentrisme pasti akan menimbulkan rasa “sengsara” atau tidak nyaman dalam hidup kita. Namun “sengsara” itu akan membawa kita kepada “nikmat”.

Bila kita mampu melenyapkan ego kita, kita akan merasakan nikmatnya menjadi anak-anak Allah yang sejati, mampu hidup jujur, mengampuni dan berbagi dengan tulus hati. Siapkah Anda untuk mengalami “sengsara” demi mendapatkan “nikmat”? [Wang Guangming/RUAH]

Antifon Komuni (Mzm 119:49-50)

Ingatlah, ya Tuhan, firman yang Engkau sampaikan kepada hamba-Mu, dengannya Engkau telah memberi harapan kepadaku. Itulah penghiburanku di saat aku terpukul.

Remember your word to your servant, O Lord, by which you have given me hope. This is my comfort when I am brought low.

Memento verbi tui servo tuo, Domine in quo mihi spem dedisti: haec me consolata est in humilitate mea

Sabtu, 26 September 2015 Hari Biasa Pekan XXV

Sabtu, 26 September 2015
Hari Biasa Pekan XXV
 
“Membaca Kitab Suci berarti berpaling kepada Kristus untuk meminta nasihat” (St. Fransiskus dari Assisi)

 
Antifon Pembuka (Za 2:10)

Bersorak-sorailah dan bersukarialah, sebab Aku sungguh datang dan akan tinggal di tengah-tengahmu.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahabaik, Engkau berkenan tinggal di antara kami melalui Sabda-Mu. Semoga hati kami terbuka dan bersedia menerima Putra-Mu terkasih, Yesus Tuhan kami, yang menjadi jalan, kebenaran dan kedamaian kami, dan bersama Engkau dan Roh Kudus. Amin.

Kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya tidaklah bisa dibatasi oleh apa pun. Hanya Allah sendiri yang tahu tentang kuasa-Nya dan kehendak-Nya secara utuh. Namun demikian Dia mengharapkan orang-orang yang percaya, selalu hidup dalam kedamaian dan sukacita.

Bacaan dari Kitab Nubuat Zakharia (2:5-9,14-15a)
   
 
"Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu."
  
Aku, Zakharia, melayangkan mataku dan melihat: Tampak seorang yang memegang tali pengukur. Aku lalu bertanya, “Ke manakah engkau pergi?” Maka ia menjawab, “Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebar dan panjangnya.” Lalu malaikat yang berbicara dengan daku maju ke depan, sementara itu seorang malaikat lain maju, mendekatinya dan diberi perintah. “Larilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian, ‘Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. Dan Aku sendiri’, demikianlah sabda Tuhan, ‘akan menjadi tembok berapi di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya.’.” “Bersorak sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu,” demikianlah sabda Tuhan, “dan pada waktu itu banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan dan akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan tinggal di tengah-tengahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (KIDUNG Yer 31:10.11.12ab.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerahkan Israel akan menghimpunnya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya!
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
3. Waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua akan bergembira, Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Yesus menubuatkan kepada para murid tentang jalan penyelamatan yang harus ditempuh-Nya. Namun demikian tidak banyak dari mereka yang bisa memahami apa yang dinubuatkan oleh Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:43b-45)
  
"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya."
    
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dengarkan dan camkanlah segala perkataanku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Perkataan Yesus sulit dimengerti dan tetap tersembunyi bagi para murid karena menyangkut nubuat tentang penderitaan dan kematian Yesus yang mengerikan. Berita ini tidak diharapkan meski pasti terjadi. Pada saatnya akan tersingkap dan mereka mengerti setelah Yesus bangkit. Kita semua tidak selalu bisa memahami kehendak Yesus. Akan tetapi kita tetap mengikuti Dia yang menderita, wafat dan bangkit.

Doa Malam

Allah Bapa kami di surga, siapa pun yang mohon kedamaian dan cahaya untuk hari kemudian, Kauberi lambang pengharapan dalam diri Yesus. Ajarilah kami menempuh jalan-Nya serta mengorbankan diri demi kedamaian di dunia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.


RUAH

Jumat, 25 September 2015 Hari Biasa Pekan XXV

Jumat, 25 September 2015
Hari Biasa Pekan XXV
 
Sakramen perkawinan memberi rahmat dalam tiga hal: yaitu rahmat untuk mengenang karya Allah yang terbesar yang dinyatakan dengan pengorbanan Kristus, rahmat untuk mewujudkan kasih kepada pasangan dan anak- anak, dan rahmat untuk memberi kesaksian tentang pengharapan akan persekutuan sempurna dengan Kristus di surga kelak. (St. Yohanes Paulus II, Paus; Anjuran Apostolik – Familiaris Consortio (tentang Peranan keluarga Kristiani dalam dunia modern, No. 13)

Antifon Pembuka (Hagai 2:8-10)

Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan. Di tempat ini aku akan memberikan damai sejahtera.

Doa Pagi


Allah Bapa kami, sumber kedamaian sejati, janganlah kiranya Roh-Mu sampai meninggalkan kami, tetapi semoga kami Kauberi harapan akan kedamaian sejati selama masih ada orang di dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Hagai (2:1b-9)
      
   
"Sedikit waktu lagi maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan."
     
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada tanggal 21 bulan ketujuh, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya, “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak , imam besar, dan kepada sisa bangsa Israel, demikian, “Masih adakah di antara kalian yang dahulu melihat rumah Tuhan dalam kemegahannya yang semula? Dan bagaimanakah kalian lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya yang sekarang kamu katakan sama sekali tidak berarti? Tetapi sekarang kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah sabda Tuhan, kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar. Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah sabda Tuhan. Bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kalian,” demikianlah sabda Tuhan semesta alam, “sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kalian pada waktu kalian keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!” Dan beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga harta benda semua bangsa datang mengalir. Maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan. Sebab milik-Kulah perak dan emas, demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Maka kemegahan rumah ini nanti akan melebihi kemegahannya yang semula, sabda Tuhan semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berharap dan bersyukurlah kepada Allah, penolong kita.
Ayat. (Mzm 43:1.2.3.4; Ul: 5bc)
1. Berikanlah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari penipu dan orang curang!
2. Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun, dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:18-22)
  
"Engkaulah Kristus dari Allah! Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan."
   
Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Kata orang banyak siapakah Aku ini?” Mereka menjawab, “Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit.” Yesus bertanya lagi, “Menurut kalian, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus, “Engkaulah Kristus dari Allah.” Dengan keras Yesus melarang mereka memberitakan hal itu kepada siapa pun. Ia lalu berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan 
 
Identitas menjadi sangat penting untuk seseorang yang hidup di dunia ini. Siapa namanya, apa perkerjaannya, latar belakang keluarganya, keahliannya apa, tingkat pendidikannya apa, dan seterusnya. Setiap kita pasti memiliki identitas. Demikian juga Yesus. Selama hidup di dunia, Ia pun ingin mempertegas siapa identitas-Nya menurut orang-orang di sekitar-Nya yang selama ini hidup dan berkarya bersama-Nya. Akan tetapi, yang menarik adalah ketika diungkap bahwa Ia adalah Mesias, Yesus langsung menghardik murid-murid-Nya agar jangan mengatakan hal itu kepada siapa pun. Mengapa demikian?

Jawabannya terkait dengan situasi politik saat itu. Adalah sesuatu yang sangat sensitif ketika menyebut kata ”mesias” pada zaman itu, karena pasti akan segera digasak oleh penguasa karena pasti konotasi dari kata ”mesias” adalah seorang pemberontak yang akan mengambil alih kekuasaan mereka.
 
Persis inilah yang semua orang pada zaman itu tidak memahami siapa Yesus. Mesias yang sejati justru akan mati di kayu salib secara mengenaskan. Yesus adalah seorang Mesias yang mau mati untuk kita dan merasakan penderitaan manusia.

Ya Bapa, semoga aku memahami siapa Yesus dengan tepat sehingga aku bisa semakin ikut serta dalam tugas misi-Nya di dunia ini. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)

Antifon Komuni (Luk 9:20)

Yesus bertanya kepada para murid, "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus, "Engkaulah Mesias dari Allah!"

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy