Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Minggu, 04 Oktober 2015 Hari Raya St. Fransiskus dari Assisi
Minggu, 04 Oktober 2015
Hari Raya St. Fransiskus dari Assisi
“Sebagaimana Ia menampakkan diri dalam sungguh Tubuh-Nya kepada para rasul kudus, demikianlah juga sekarang Ia menampakkan Diri-Nya kepada kita dalam roti suci; dan sebagaimana mereka dengan mata jasmani mereka melihat hanya tubuh-Nya, namun dengan mengkontemplasikan-Nya dengan mata rohani mereka, percaya bahwa Ia adalah Allah, demikian pula kita, melihat roti dan anggur dengan mata jasmani, kita melihat dan mempercayainya teguh sebagai sungguh Tubuh-Nya dan Darah-Nya yang mahasuci. Dan dengan cara ini Tuhan kita senantiasa bersama umat-Nya, sebagaimana Ia Sendiri mengatakan: `Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.'” (St. Fransiskus dari Assisi)
Bacaan dari Fransiscan Lectionary digunakan secara terbatas untuk paroki/stasi, ordo, lembaga hidup bakti yang berlindung pada St. Fransiskus dari Assisi (menggantikan bacaan liturgi misa Minggu Biasa XXVII), pada misa ini ada Gloria dan Credo.
Antifon Pembuka
Santo Fransiskus, utusan Allah, meninggalkan rumah ayahnya, melepaskan harta warisannya, dan menjadi miskin dan hina dina. Tetapi Tuhan mempermuliakannya.
Francis, the man of God, left his home behind, abandoned his inheritance and became poor and penniless, but the Lord raised him up.
Hari Raya St. Fransiskus dari Assisi
“Sebagaimana Ia menampakkan diri dalam sungguh Tubuh-Nya kepada para rasul kudus, demikianlah juga sekarang Ia menampakkan Diri-Nya kepada kita dalam roti suci; dan sebagaimana mereka dengan mata jasmani mereka melihat hanya tubuh-Nya, namun dengan mengkontemplasikan-Nya dengan mata rohani mereka, percaya bahwa Ia adalah Allah, demikian pula kita, melihat roti dan anggur dengan mata jasmani, kita melihat dan mempercayainya teguh sebagai sungguh Tubuh-Nya dan Darah-Nya yang mahasuci. Dan dengan cara ini Tuhan kita senantiasa bersama umat-Nya, sebagaimana Ia Sendiri mengatakan: `Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.'” (St. Fransiskus dari Assisi)
Bacaan dari Fransiscan Lectionary digunakan secara terbatas untuk paroki/stasi, ordo, lembaga hidup bakti yang berlindung pada St. Fransiskus dari Assisi (menggantikan bacaan liturgi misa Minggu Biasa XXVII), pada misa ini ada Gloria dan Credo.
Antifon Pembuka
Santo Fransiskus, utusan Allah, meninggalkan rumah ayahnya, melepaskan harta warisannya, dan menjadi miskin dan hina dina. Tetapi Tuhan mempermuliakannya.
Francis, the man of God, left his home behind, abandoned his inheritance and became poor and penniless, but the Lord raised him up.
atau (Gal 6:14)
Mihi autem absit glorári, nisi in cruce Dómini nostri Jesu Christi: per quem mihi mundus crucifíxus est, et ego mundo.
Ayat. (Mzm. 141: 2)
1. Voce mea ad Dóminum clamávi: voce mea ad Dóminum deprecátus sum.
2. Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancti sicut erat in principio et nunc, et semper, et saecula saeculorum. Amen.
Mihi autem absit glorári, nisi in cruce Dómini nostri Jesu Christi: per quem mihi mundus crucifíxus est, et ego mundo.
Doa Pagi
Ya Allah, Santo Fransiskus menjadi miskin dan rendah hati seperti Kristus sendiri. Semoga, kami umat-Mu, bersukacita di dalam Dikau agar kami, yang sudah dibebaskan dari perbudakan dosa, dapat menikmati sukacita abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (50:1.3-4.6-7)
Pemimpin saudara-saudaranya dan kebanggaan umatnya, ialah Simon bin Onias, imam besar. Di masa hidupnya ia memperbaiki rumah Tuhan dan di masanya Bait Allah dikukuhkannya. Di zamannya dipahatlah sebuah penadah air, dan sebuah waduk sebesar lautan. la berpikir-pikir bagaimana keruntuhan umat dapat dicegah, dan kota diperkuatnya untuk menghadap pengepungan. Laksana bintang kejora di tengah-tengah awan-kemawan, dan bagaikan bulan purnama, seperti matahari yang bersinar di atas Bait Allah Yang Mahatinggi, dan sebagai pelangi bersemarak di tengah mega yang cemerlang;
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840 (Bk MT-Alleluya, hal. 417-418 ay.1,2,4)
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2, 5, 7-8, 11; Ul: 5a)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak akan goyah.
3. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (6:14-18)
Saudara-saudara, aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, dan bagi semua orang yang menjadi milik Allah, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat. Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Saudara-saudara, Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai rohmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4 kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (lih. Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-30)
Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Bacaan-bacaan pada Hari Raya St. Fransiskus dari Assisi hari ini mengundang kita untuk berani datang kepada Allah saat beban hidup menghimpit. Yesus berulang dan berkali-kali menyerukan kepada kita para pengikutnya untuk senantiasa datang menyerahkan beban salib kehidupan kita kepada Allah. Memang ketika kita percaya kepada Allah dan berserah kepada Allah bukan berarti kesulitan dan masalah kita selesai. Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa kalau kita datang kepada-Nya, lalu seluruh masalah kita terselesaikan. Yang dijanjikan Tuhan adalah bahwa ia akan memberi kelegaan. Di saat kita berani bersimpuh di hadapan Tuhan, di saat beban menekan, kita akan tetap kuat untuk menahan beban. Di saat kita mempunyai iman, kita akan tetap berani menaruh harapan. Iman kepada Allah bukan menghilangkan beban kesulitan kita, melainkan memampukan kita untuk bertahan dalam kesulitan. Rahasia kehidupan Allah yang luar biasa kerapkali tersembunyi bagi orang-orang yang menganggap diri bijak dan pandai. Tuhan Yesus menempatkan diri sebagai “anak”, maka rahasia yang sama diwariskan oleh Bapa-Nya. Kita diajak untuk bersikap sebagai anak, karena identitas kita memang sebagai anak. Sikap inilah yang membuat kita mampu mendengar dan melihat hal-hal yang tak terduga.
St. Fransiskus yang kita peringati hari ini dilahirkan di kota Assisi, Italia pada tahun 1181. Ayahnya bernama Pietro Bernardone, seorang pedagang kain yang kaya raya, dan ibunya bernama Donna Pica. Di masa mudanya, Fransiskus lebih suka bersenang-senang dan menghambur-hamburkan harta ayahnya daripada belajar. Ketika usianya 20 tahun, Fransiskus ikut maju berperang melawan Perugia. Ia tertangkap dan disekap selama satu tahun hingga jatuh sakit. Pada masa itulah ia mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah Fransiskus dibebaskan, ia mendapat suatu mimpi yang aneh. Dalam mimpinya, ia mendengar suara yang berkata, "layanilah majikan dan bukannya pelayan." Setelah itu Fransiskus memutuskan untuk hidup miskin. Ia pergi ke Roma dan menukarkan bajunya yang mahal dengan seorang pengemis, setelah itu seharian ia mengemis. Semua hasilnya dimasukkan Fransiskus ke dalam kotak persembahan untuk orang-orang miskin di Kubur Para Rasul. Ia pulang tanpa uang sama sekali di sakunya. Suatu hari, ketika sedang berdoa di Gereja St. Damiano, Fransiskus mendengar suara Tuhan, "Fransiskus, perbaikilah Gereja-Ku yang hampir roboh". Fransiskus pergi untuk melaksanakan perintah Tuhan. Ia menjual setumpuk kain ayahnya yang mahal untuk membeli bahan-bahan guna membangun gereja yang telah tua itu. Kelak, setelah menjadi seorang biarawan, Fransiskus baru menyadari bahwa yang dimaksudkan Tuhan dengan membangun Gereja-Nya ialah membangun semangat kekristenan. (lih. bacaan I)
Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus mengajarkan pentingnya makna penderitaan Kristus yang tersalib, sebab tanpa itu tidak ada kebangkitan. Sebab Kristus yang disalibkan itulah yang bangkit dari mati untuk memberikan kepada kita hidup yang kekal. Yesus mati untuk kita di kayu salib. Maka Salib Kristus merupakan instrumen penebusan dan telah menjadi salah satu pokok yang hakiki kalau kita berbicara tentang keselamatan kita. Salib adalah suatu tantangan dan sebuah jalan menuju kemuliaan, pertama-tama bagi Kristus, kemudian bagi semua orang Kristiani. Kepada kita Tuhan memberikan salib untuk kita pikul sesuai dengan kemampuan dengan kemampuan kita untuk memanggulnya. Kita masing-masing memiliki salib yang harus kita pikul. Sering kita merasa berat untuk memikulnya, namun demikian Tuhan mengingatkan bahwa kita tidak pernah memanggul salib melebuhi kemampuan kita untuk menanggungnya. "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Mat 6:34).
Antifon Komuni (Mat 5:4)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Blessed are the poor in spirit, for theirs is the Kingdom of Heaven.
atau (Luk 12:42)
Fidélis servus et prudens, quem constítuit dóminus super famíliam suam: ut det illis in témpore trítici mensúram.
Minggu, 04 Oktober 2015 Hari Minggu Biasa XXVII
Minggu, 04 Oktober 2015
Hari Minggu Biasa XXVII
“Suatu hari, St Fransiskus dari Assisi sedang berkhotbah di suatu wilayah di mana banyak kaum bidaah. Orang-orang malang ini menutup telinga mereka agar jangan mereka mendengarnya. Maka, St Fransiskus membawa orang-orang itu ke tepi pantai, lalu memanggil ikan-ikan di laut untuk datang dan mendengarkan Sabda Allah, sebab manusia menolaknya. Ikan-ikan bermunculan di permukaan air; ikan-ikan yang besar di belakang ikan-ikan yang lebih kecil. Orang kudus itu bertanya kepada ikan-ikan, `Adakah kalian bersyukur kepada Allah yang baik karena telah menyelamatkan kalian dari gelombang pasang?' Ikan-ikan itu mengangguk-anggukkan kepala mereka. Lalu, kata St Fransiskus kepada orang banyak, `Lihatlah, ikan-ikan ini bersyukur atas kasih karunia Tuhan, sementara kalian begitu tidak tahu terima kasih, bahkan mengacuhkannya!'” (St Yohanes Maria Vianney)
Antifon Pembuka (Bdk. Est 3:2-3)
Semesta alam takluk kepada kehendak-Mu, ya Tuhan, dan tidak ada yang dapat menentangnya. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, langit dan bumi serta segala isinya. Engkaulah Tuhan atas semesta alam.
Within your will, O Lord, all things are established, and there is none that can resist your will. For you have made all things, the heaven and the earth, and all that is held within the circle of heaven; you are the Lord of all.
In voluntate tua, Domine, universa sunt posita, et non est qui possit resistere voluntati tuæ: tu enim fecisti omnia, cælum et terram, et universa quæ cæli ambitu continentur: Dominus universorum tu es.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahabaik, sumber cinta kasih, Engkau menciptakan semesta alam sebagai tempat yang luas, di mana orang saling memerlukan untuk mengalami cinta kasih-Mu. Singkirkanlah kiranya ketegaran dan kesombongan hati, yang menjauhkan suami dan istri satu sama lain dan yang menyelubungi citra-Mu pada setiap orang. Berikanlah kesetiaan yang takkan memutuskan apa yang sudah Kauikatkan. Utuslah Roh Kudus-Mu supaya hati dan budi kami senantiasa terarah kepada Firman-Mu dalam Tahun Iman yang kami awali pada hari ini. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (2:18-24)
Hari Minggu Biasa XXVII
“Suatu hari, St Fransiskus dari Assisi sedang berkhotbah di suatu wilayah di mana banyak kaum bidaah. Orang-orang malang ini menutup telinga mereka agar jangan mereka mendengarnya. Maka, St Fransiskus membawa orang-orang itu ke tepi pantai, lalu memanggil ikan-ikan di laut untuk datang dan mendengarkan Sabda Allah, sebab manusia menolaknya. Ikan-ikan bermunculan di permukaan air; ikan-ikan yang besar di belakang ikan-ikan yang lebih kecil. Orang kudus itu bertanya kepada ikan-ikan, `Adakah kalian bersyukur kepada Allah yang baik karena telah menyelamatkan kalian dari gelombang pasang?' Ikan-ikan itu mengangguk-anggukkan kepala mereka. Lalu, kata St Fransiskus kepada orang banyak, `Lihatlah, ikan-ikan ini bersyukur atas kasih karunia Tuhan, sementara kalian begitu tidak tahu terima kasih, bahkan mengacuhkannya!'” (St Yohanes Maria Vianney)
Antifon Pembuka (Bdk. Est 3:2-3)
Semesta alam takluk kepada kehendak-Mu, ya Tuhan, dan tidak ada yang dapat menentangnya. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, langit dan bumi serta segala isinya. Engkaulah Tuhan atas semesta alam.
Within your will, O Lord, all things are established, and there is none that can resist your will. For you have made all things, the heaven and the earth, and all that is held within the circle of heaven; you are the Lord of all.
In voluntate tua, Domine, universa sunt posita, et non est qui possit resistere voluntati tuæ: tu enim fecisti omnia, cælum et terram, et universa quæ cæli ambitu continentur: Dominus universorum tu es.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahabaik, sumber cinta kasih, Engkau menciptakan semesta alam sebagai tempat yang luas, di mana orang saling memerlukan untuk mengalami cinta kasih-Mu. Singkirkanlah kiranya ketegaran dan kesombongan hati, yang menjauhkan suami dan istri satu sama lain dan yang menyelubungi citra-Mu pada setiap orang. Berikanlah kesetiaan yang takkan memutuskan apa yang sudah Kauikatkan. Utuslah Roh Kudus-Mu supaya hati dan budi kami senantiasa terarah kepada Firman-Mu dalam Tahun Iman yang kami awali pada hari ini. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (2:18-24)
"Keduanya akan menjadi satu daging."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja! Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Maka Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu, untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan. Tetapi bagi dirinya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Lalu Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika manusia itu tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil-Nya dari manusia itu, dibangunlah oleh Tuhan Allah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya, dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, la = fis, 4/4, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5.6)
1. Berbahagialah setiap orang yang bertakwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur subur, di dalam rumah-Mu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion; Boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
4. Boleh melihat keturunan anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:9-11)
“Kenakanlah manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah.”
Saudara-saudara, untuk waktu yang singkat Yesus telah direndahkan di bawah malaikat-malaikat, tetapi oleh derita kematian-Nya Ia telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Dan berkat kasih karunia Allah, Yesus mengalami maut bagi semua orang. Memang sesuai dengan keadaan Allah, Allah menjadikan segala sesuatu bagi diri-Nya, dan mengantar banyak orang kepada kemuliaan. Maka sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan dengan penderitaan. Sebab Dia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua berasal dari Yang Satu. Itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2 PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (1Yoh 14:12)
Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:2-16) (Singkat: 10:2-12)
“Apa yang telah dipersatukan Allah janganlah diceraikan manusia.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Saya pernah melihat sebuah rekaman CCTV yang diunggah di internet. Ada seorang anggota DPR yang ditilang polisi lalu lintas lantaran melanggar rambu-rambu lalu lintas. Setelah polisi menjelaskan alasan mengapa anggota DPR tersebut ditilang, si anggota DPR tersebut malah marah-marah kepada polisi dengan beragam alasan yang kekanak-kanakan. Singkat cerita, dari rekaman CCTV tampak bahwa anggota DPR tersebut tidak mau rendah hati ketika ditegur polisi. Dia justru marah-marah ketika ditilang.
Hari ini Yesus menegur pikiran dan pandangan orang-orang Farisi tentang perceraian. Orang-orang Farisi berusaha membela diri dengan mengutip apa yang dilakukan oleh Musa: yang memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai. Sebaliknya, bagi Yesus tidak ada perceraian: Apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Jelas dan tegas sekali. Bukankah sejak semula Allah menghendaki persatuan? Dan bukan perceraian?
Kita ingat akan kisah penciptaan: ketika manusia merasa sendirian, dia meminta kepada Tuhan seorang penolong yang sepadan dan Tuhan mengabulkan permintaannya, sehingga diciptakan seorang manusia lagi. Kata “penolong” menunjukkan bahwa manusia harus bersatu satu sama lain, karena kalau tidak bersatu, tidak mungkin terjadi tolong-menolong. Padahal dulu kita meminta kepada Tuhan seorang penolong (baca: persatuan), mengapa sekarang kita berpikir tentang perceraian (perpisahan)?
Kisah pelanggaran lalu lintas oleh seorang anggota DPR dan Injil hari ini bisa menjadi cermin bagi kita sekaligus menjadi bukti bahwa seringkali manusia itu sulit untuk setia pada kehendak Allah. Apalagi tindakan manusia juga kerap kali melampaui tindakan Tuhan, bahkan terkadang bertentangan dengan kehendak Allah. Pertanyaan orang-orang Farisi terkadang juga menjadi pertanyaan kita, hanya dalam versi lain. Pertanyaan-pertanyaan yang mencoba untuk “menawar” kehendak Allah dan mengedepankan kehendak kita: Allah sejak semula menginginkan persatuan, tetapi kita malah menawar dan melawannya dengan perceraian. Allah sudah mempersatukan tetapi kita malah merusak dan mencerai-beraikannya.
Tindakan manusia yang menawar dan melawan kehendak Allah bisa menjadi refleksi kita: Apa yang salah dengan kehendak Allah? Tidak ada. Namun mengapa rencana Allah yang Mahakuasa masih kita tawar atau bahkan kita lawan? Kalau kita selalu menawar atau melawan kehendak Allah, jangan-jangan sebenarnya kita tidak percaya lagi kepada Allah. Kalau begitu, siapa yang akan kita percayai? Dengan demikian, rencana siapa yang akan kita terima dalam hidup?
Kalau kita sulit bersatu dengan orang lain yang tampak, bagaimana kita akan bersatu dengan Allah yang tidak tampak? Mari kita belajar mengutamakan kehendak Allah. [Petrus Harsa]
Antifon Komuni (Rat 3:25)
Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
The Lord is good to those who hope in him, to the soul that seeks him.
Atau (Bdk. 1Kor 10:17)
Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh sebab kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
Though many, we are one bread, one body, for we all partake of the one Bread and one Chalice.
MEREKA YANG BERCERAI DAN MENIKAH LAGI
Paus Yohanes Paulus II, dalam Familiaris Consortio, No. 84
Patut
disayangkan, bahwa menurut pengalaman sehari-hari mereka yang telah
bercerai lazimnya bermaksud memasuki suatu persatuan baru, yang sudah
jelas tanpa upacara keagamaan Katolik. … Bersama dengan Sinode, kami
dengan sungguh-sungguh meminta para gembala dan segenap jemaat beriman
untuk membantu mereka yang sudah bercerai, dan berusaha sebaik mungkin,
supaya mereka itu jangan menganggap diri seolah-olah sudah terpisah dari
Gereja, sebab sebagai orang yang dibaptis mereka dapat dan memang wajib
ikut menghayati hidup Gereja. Hendaklah mereka didorong untuk
mendengarkan Sabda Allah, menghadiri Kurban Ekaristi, bertabah dalam
doa, menyumbang kepada karya-karya cinta kasih dan kepada usaha-usaha
jemaat demi keadilan, membina anak-anak mereka dalam iman Kristen,
mengembangkan semangat serta praktek ulah tapa, dan dengan demikian dari
hari ke hari memohon rahmat Allah. Hendaklah Gereja mendoakan mereka,
mendorong mereka, dan menunjukkan diri sebagai ibu yang penuh belas
kasihan, serta tetap membantu mereka dalam iman maupun harapan.
Akan
tetapi Gereja menegaskan lagi prakteknya yang berdasarkan Kitab Suci,
untuk tidak mengijinkan mereka yang bercerai, kemudian menikah lagi,
menyambut Ekaristi Kudus. Mereka tidak dapat
diijinkan, karena status dan kondisi hidup mereka berlawanan dengan
persatuan cinta kasih antara Kristus dan Gereja, yang dilambangkan oleh
Ekaristi dan merupakan buahnya. Selain itu masih ada alasan pastoral
khusus lainnya. Seandainya mereka itu diperbolehkan menyambut Ekaristi,
umat beriman akan terbawa dalam keadaan sesat dan bingung mengenai
ajaran Gereja, bahwa pernikahan tidak dapat diceraikan.
Pendamaian
melalui Sakramen Tobat, yang membuka pintu kepada Ekatisti, hanya dapat
diberikan kepada mereka, yang menyesalkan bahwa mereka telah menyalahi
lambang Perjanjian dan kesetian terhadap Kristus, dan setulus hati
besedia menempuh jalan hidup yang tidak bertentangan lagi dengan tidak
terceraikannya pernikahan. Dalam prakteknya itu berarti, bahwa bila
karena alasan-alasan serius, misalnya pendidikan anak-anak, pria dan
wanita tidak dapat memenuhi kewajiban untuk berpisah, mereka “sanggup
menerima kewajiban untuk hidup dalam pengendalian diri sepenuhnya,
artinya dengan berpantang dari tindakan-tindakan yang khas bagi suami
isteri.” …
Dengan
bertindak begitu Gereja menyatakan kesetiannya sendiri terhadap Kristus
serta kebenaran-Nya. Sekaligus Gereja menunjukkan keprihatinan
keibuannya terhadap putera-puterinya, khususnya mereka, yang tanpa
kesalahan mereka telah ditinggalkan oleh pasasangan mereka yang sah.
Dengan
kepercayaan penuh Gereja mengimani, bahwa mereka yang telah menolak
perintah Tuhan, dan masih hidup dalam keadaan itu, masih akan mampu
menerima dari Allah rahmat pertobatan dan keselamatan, asal mereka
bertabah dalam doa, ulah tapa dan amal kasih.
Sabtu, 03 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXVI
Sabtu, 03 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXVI
“Malanglah yang mati dalam dosa” (St. Fransiskus dari Assisi)
Antifon Pembuka (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau Bapa,Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Allah Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, Pencipta Alam Semesta, Engkaulah asal mula segala ciptaan dan ciptaan menerima nasibnya daripadamu. Semoga kami selalu ingat dengan penuh rasa syukur atas segala anugerah-Mu. Penuhilah hati kami dengan harapan akan janji-Mu dan semoga kami hidup dengan penuh sukacita. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Barukh menguatkan hati bangsanya, Israel, bahwa Allah yang telah mengirimkan segala bencana itu kepada mereka. Namun Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita kepada mereka.
Bacaan dari Kitab Barukh (4:5-12.27-29)
Hari Biasa Pekan XXVI
“Malanglah yang mati dalam dosa” (St. Fransiskus dari Assisi)
Antifon Pembuka (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau Bapa,Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Allah Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, Pencipta Alam Semesta, Engkaulah asal mula segala ciptaan dan ciptaan menerima nasibnya daripadamu. Semoga kami selalu ingat dengan penuh rasa syukur atas segala anugerah-Mu. Penuhilah hati kami dengan harapan akan janji-Mu dan semoga kami hidup dengan penuh sukacita. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Barukh menguatkan hati bangsanya, Israel, bahwa Allah yang telah mengirimkan segala bencana itu kepada mereka. Namun Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita kepada mereka.
Bacaan dari Kitab Barukh (4:5-12.27-29)
"Allah telah mengirimkan segala bencana ini kepadamu, dan Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita kepadamu. "
Kuatkanlah hatimu, hai bangsaku yang menyandang nama Israel! Kalian telah dijual kepada bangsa-bangsa lain, tetapi tidak untuk dibinasakan. Karena telah memurkakan Tuhan, maka kalian diserahkan kepada para lawan. Sebab kalian telah membuat murka Penciptamu dengan mempersembahkan kurban kepada setan, bukan kepada Allah. Kalian telah melupakan Pengasuhmu, yakni Allah kekal, dan hati Yerusalem, ibu pengasuhmu telah kalian buat sedih. Melihat murka Allah mendatangi dirimu maka Yerusalem berkata, “Dengarlah, hai sekalian tetangga Sion! Allah telah mengirim kepadaku kesedihan besar.” Sebab aku melihat anak-anakku tertawan sebagaimana telah ditentukan oleh Yang Kekal bagi mereka. Mereka telah kuasuh dengan sukacita, tetapi sekarang kulihat mereka pergi dengan tangisan dan sedih hati. Janganlah seorang pun bersukaria atas diriku, seorang janda yang telah ditinggalkan banyak anak. Karena dosa anak-anakku aku menjadi kesepian, sebab mereka telah berpaling dari hukum Taurat Allah. Kuatkanlah hatimu, hai anak-anakku, berserulah kepada Allah, Dia yang mengirim bencana itu akan ingat kepadamu lagi. Seperti dahulu kamu selalu berangan-angan untuk menjauhkan diri dari Allah, demikian hendaklah kalian sekarang berbalik mencari Dia dengan sepuluh kali lebih rajin. Memang Dialah yang telah mengirimkan bencana itu kepadamu, tetapi Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita abadi bersama dengan penyelamatanmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan mendengarkan kaum miskin.
Ayat. (Mzm 69: 33-35.36-37)
1. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan. Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.
2. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
Para murid bergembira karena mereka mampu menaklukkan setan-setan. Akan tetapi Yesus mengingatkan agar mereka jangan bersukacita karena roh-roh itu takluk, tetapi bersukacita karena nama mereka terdaftar di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:17-24)
"Bersukacitalah karena nama-Mu terdaftar di surga."
Pada waktu itu ketujuhpuluh murid Yesus kembali dari perutusannya dengan bergembira dan berkata, “Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberi kalian kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tiada yang dapat membahayakan kalian. Namun demikian, janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga.” Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Segala sesuatu telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.” Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada para murid dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Karena Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Kita patut bersukacita jika kita selamat dan setan ditaklukkan dalam nama Tuhan Yesus. Yesus pun bergembira dalam Roh Kudus karena kita makin dekat dengan-Nya. Kita makin mengenal Yesus karena kita rajin mendengarkan Injil Tuhan dan menyambut Tubuh Kristus dalam Ekaristi. Mari kita gunakan mata kita untuk tekun membaca sabda Tuhan dan telinga kita untuk mendengarkan firman-Nya. Carilah saudaramu yang sedang galau agar Tuhan menghiburnya lewat Anda sebagai perpanjangan tangan-Nya.
Antifon Komuni (Mzm 69:33.34)
Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah. Tuhan mendengarkan orang-orang miskin dan tidak memandang hina orang yang meringkuk dalam tahanan.
Doa Malam
Tuhan Yesus, kami bersyukur atas rahmat pembaptisan sehingga kami mempunyai kesempatan menjadi anak-anak Allah. Buatlah kami mampu untuk terlibat dalam pengajaran, pewartaan dan saksi sebagai murid-murid-Mu. Engkaulah sumber kekuatan kami. Amin.
RUAH
Jumat, 02 Oktober 2015 Peringatan Wajib. Para Malaikat Pelindung
Jumat, 02 Oktober 2014
Peringatan Wajib. Para Malaikat Pelindung (Jumat Pertama Dalam Bulan)
”Di samping setiap orang beriman, berdiri seorang malaikat sebagai pelindung dan gembala yang akan menuntunnya kepada kehidupan” (St. Basilius Agung)
Antifon Pembuka (Dan 3:38)
Pujilah Tuhan, hai segala malaikat-Nya. Bermadahlah, luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Doa Pagi
Allah Bapa, Pelindung dan Pembela kami, Engkau telah mengutus para malaikat-Mu untuk menjagai kami. Semoga mereka selalu melindungi dan membela kami sehingga kami berbahagia bersama mereka selamanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (23:20-23a)
Peringatan Wajib. Para Malaikat Pelindung (Jumat Pertama Dalam Bulan)
”Di samping setiap orang beriman, berdiri seorang malaikat sebagai pelindung dan gembala yang akan menuntunnya kepada kehidupan” (St. Basilius Agung)
Antifon Pembuka (Dan 3:38)
Pujilah Tuhan, hai segala malaikat-Nya. Bermadahlah, luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Doa Pagi
Allah Bapa, Pelindung dan Pembela kami, Engkau telah mengutus para malaikat-Mu untuk menjagai kami. Semoga mereka selalu melindungi dan membela kami sehingga kami berbahagia bersama mereka selamanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (23:20-23a)
"Malaikat-Ku akan berjalan di depanmu."
Inilah firman Tuhan, “Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya; janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuni olehnya, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan menggempur musuhmu, dan menang atas lawanmu. Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan,
Ref. Malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Ayat. (Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, “Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
2. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.
3. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang; terhadap penyakit sampar yang menjalar di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
4. Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5.10)
"Malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku di surga."
Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat mereka ada di surga, dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Dalam politik, persoalan yang berkaitan dengan siapa yang menang dan terpilih menjadi persoalan yang sangat penting dan bahkan bisa dikatakan perjuangan antara hidup dan mati. Kalau kalah, karier politik bisa berhenti dan selesai, sebaliknya kalau menang bisa berlanjut dan jenjang kariernya makin menanjak. Pertanyaan para murid, siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga tentu mengandung latar belakang politik. Kata "kerajaan" itu sendiri juga sudah mengandung pengertian kekuasaan politik. Tentu mereka juga berpikir tentang kedudukan mereka kelak ke dalam Kerajaan Surga. Mereka mengharapkan Yesus sebagai Mesias, Sang Pembebas, dalam pengertian duniawi. Penjajahan Romawi yang sudah mereka alami sekian lama menjadikan mereka merindukan orang kuat yang mampu mengusir penjajah. Kerajaan Surga diharapkan dinyatakan dalam kerajaan duniawi saat itu juga.
Namun, Yesus memberitakan tanggapan lain. Dipanggil-Nya anak kecil dan ditempatkan di tengah-tengah mereka. Lalu sabda-Nya, "Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku." (Mat 18:5). Tentu semua murid terkesima dan tak mengira akan muncul jawaban itu. Yesus menuntut perlunya merendahkan diri dan adanya pertobatan untuk menjadi seperti anak kecil itu. Demikianlah cara yang diminta oleh Yesus untuk bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga. Anak kecil itu merendahkan diri, menyerahkan diri sepenuhnya kepada ayahnya, berlindung, dan menggantungkan hidup sepenuhnya kepada orangtuanya. Itulah cerminan dan acuan bagi orang beriman agar merendahkan diri di hadapan Allah, tidak mengandalkan kemampuan dan kekuatan diri sendiri. Yesus menuntut orang beriman agar mengandalkan Allah sepenuhnya. Tidak seorang pun boleh merendahkan anak kecil sebab ada malaikat di surga yang memandang wajah Bapa. Kita diingatkan kembali bahwa Allah mengutus seorang pelindung bagi ciptaan-Nya sejak kecil agar bisa mengarahkan langkah hidupnya untuk kembali kepada-Nya. (Inspirasi Batin 2015)
Antifon Komuni (Mzm 138 (137): 1)
Di hadapan para malaikat memuji-muji Engkau, Allahku.
In the presence of the Angels I will praise you, my God.
Tanya & Jawab:
Siapa para malaikat itu?
Malaikat-Malaikat adalah makhluk murni spiritual, bukan makhluk bertubuh, tak kelihatan, tak dapat mati, dan berpribadi, dianugerahi akal dan kehendak. Mereka mengontemplasikan dan bertatap muka dengan Allah terus-menerus, dan mereka memuliakan-Nya. Mereka mengabdi-Nya dan menjadi pembawa pesan dalam melaksanakan misi penyelamatan-Nya bagi semua.
Dengan cara bagaimana para malaikat hadir dalam kehidupan Gereja?
Gereja bergabung dengan para malaikat dalam menyembah Allah, meminta pertolongan mereka dan memperingati mereka dalam liturgi. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, 60-61)
Malaikat-Malaikat adalah makhluk murni spiritual, bukan makhluk bertubuh, tak kelihatan, tak dapat mati, dan berpribadi, dianugerahi akal dan kehendak. Mereka mengontemplasikan dan bertatap muka dengan Allah terus-menerus, dan mereka memuliakan-Nya. Mereka mengabdi-Nya dan menjadi pembawa pesan dalam melaksanakan misi penyelamatan-Nya bagi semua.
Dengan cara bagaimana para malaikat hadir dalam kehidupan Gereja?
Gereja bergabung dengan para malaikat dalam menyembah Allah, meminta pertolongan mereka dan memperingati mereka dalam liturgi. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, 60-61)
Kamis, 01 Oktober 2015 Pesta Sta. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan-Pujangga Gereja, Pelindung Karya Misi
Kamis, 01 Oktober 2015
Pesta Sta. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan-Pujangga Gereja, Pelindung Karya Misi
“Menjadi kecil berarti tidak putus asa karena kekurangannya sendiri” (St. Teresia dari Lisieux)
Antifon Pembuka (bdk. Ul 32:10-12)
Tuhan membimbing dan mengajar Teresia, menjaganya laksana biji mata. Tuhan membentangkan sayap sebagai rajawali dan membawanya serta dengan aman sentosa. Hanya Tuhanlah pemimpinnya.
The Lord led her and taught her, and kept her as the apple of his eye. Like an eagle spreading its wings he took her up and bore her on his shoulders. The Lord alone was her guide.
Pesta Sta. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan-Pujangga Gereja, Pelindung Karya Misi
“Menjadi kecil berarti tidak putus asa karena kekurangannya sendiri” (St. Teresia dari Lisieux)
Antifon Pembuka (bdk. Ul 32:10-12)
Tuhan membimbing dan mengajar Teresia, menjaganya laksana biji mata. Tuhan membentangkan sayap sebagai rajawali dan membawanya serta dengan aman sentosa. Hanya Tuhanlah pemimpinnya.
The Lord led her and taught her, and kept her as the apple of his eye. Like an eagle spreading its wings he took her up and bore her on his shoulders. The Lord alone was her guide.
Pada Misa hari ini ada Kemuliaan/Gloria
Doa Pagi
Allah, Bapa kami, Engkau membuka Kerajaan-Mu bagi orang kecil dan rendah hati. Semoga dengan tabah kami menempuh jalan kecil Santa Teresia, dan semoga berkat doanya kemuliaan-Mu yang abadi Kaunyatakan kepada kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)
Allah, Bapa kami, Engkau membuka Kerajaan-Mu bagi orang kecil dan rendah hati. Semoga dengan tabah kami menempuh jalan kecil Santa Teresia, dan semoga berkat doanya kemuliaan-Mu yang abadi Kaunyatakan kepada kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)
"Aku mengalirkan kepadanya keselamatan dari sungai."
Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya! Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh lebat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:31-13:13)
"Sekarang tinggal iman, harapan, dan kasih, namun yang paling besar diantaranya adalah kasih."
Saudara-saudara, berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan mengetahui segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar, kasih itu murah hati dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas ketidakadilan, tetapi atas apa yang benar. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap, dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi bila yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna. Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang kita melihat gambar yang samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, pengharapan dan kasih. Namun yang paling besar di antaranya adalah kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Jagalah aku dalam damai-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)
1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5)
"Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."
Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
”Ah, anak kecil, memangnya kamu bisa apa?” Anak kecil sering dianggap tidak tahu apa-apa dan tidak bisa buat apa-apa juga. Hidup dan kehidupan anak kecil jarang dijadikan panutan dan referensi.
Yesaya melukiskan hubungan Yahweh dengan Israel bagai hubungan seorang ibu dan anaknya. Israel, anak kecil itu, menikmati kebahagiaan dan kesejahteraan hidup dari rangkulan, pangkuan dan gendongan sang ibu, Yahweh. Yesus juga mengajarkan dan meminta para murid-Nya untuk belajar hidup dan menimba inspirasi dari anak kecil, bahkan menjadi serupa dengan anak kecil. Karena anak kecil bersikap tulus, polos, dan pasrah dalam pelukan ibunya. Yesus menghendaki agar di hadapan Allah, sang Bapa, kita percaya akan kebaikan hati sang Bapa dan mau memasrahkan diri sepenuh-penuhnya ke dalam penyelenggaraan-Nya.
Mari belajar dari Santa Teresia dari Kanak-kanak Yesus, orang kudus yang menjadi inspirasi dan model iman dan kepercayaan kepada Allah dengan menempuh ‘jalan kecil’ yakni bersikap bagaikan seorang anak di hadapan Bapa, dan dengan setia mau melakukan hal-hal kecil dan sederhana sebagai perwujudan iman akan Allah.
Ya Yesus, bersama Engkau, aku bersyukur atas martabatku sebagai anak Allah; semoga aku sungguh merasa bahagia dan memasrahkan diriku pada kasih Sang Bapa. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (lih. Mat 18:3)
Tuhan bersabda, "Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."
Thus says the Lord: Unless you turn and become like children, you will not enter the Kingdom of Heaven.
Rabu, 30 September 2015 Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
Rabu, 30 September 2015
Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
Semakin kita mengenal-Nya, semakin kita terpikat dan terpesona dalam pengenalan akan Dia. (St. Yohanes M. Vianney)
Antifon Pembuka (Yos 1:8)
Kitab suci hendaknya kau baca senantiasa dan kaurenungkan siang malam. Perliharalah dan laksanakanlah segala sesuatu yang tertulis di dalamnya. Maka jalan hidupmu akan lurus dan sabda Tuhan akan kaupahami.
atau (Bdk. Mzm 1:2-3)
Diberkatilah dia yang merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam. Ia akan menghasilkan buahnya pada musimnya.
Blessed indeed is he who ponders the law of the Lord day and night: he will yield his fruit in due season.
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber pengetahuan dan kebenaran, dalam hati Santo Hieronimus, imam-Mu, telah Kautanamkan cinta mesra terhadap Kitab Suci. Semoga umat-Mu semakin banyak menimba kekuatan dari sabda-Mu dan menemukan sumber kehidupan di dalamnya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Nehemia (2:1-8)
Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
Semakin kita mengenal-Nya, semakin kita terpikat dan terpesona dalam pengenalan akan Dia. (St. Yohanes M. Vianney)
Antifon Pembuka (Yos 1:8)
Kitab suci hendaknya kau baca senantiasa dan kaurenungkan siang malam. Perliharalah dan laksanakanlah segala sesuatu yang tertulis di dalamnya. Maka jalan hidupmu akan lurus dan sabda Tuhan akan kaupahami.
atau (Bdk. Mzm 1:2-3)
Diberkatilah dia yang merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam. Ia akan menghasilkan buahnya pada musimnya.
Blessed indeed is he who ponders the law of the Lord day and night: he will yield his fruit in due season.
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber pengetahuan dan kebenaran, dalam hati Santo Hieronimus, imam-Mu, telah Kautanamkan cinta mesra terhadap Kitab Suci. Semoga umat-Mu semakin banyak menimba kekuatan dari sabda-Mu dan menemukan sumber kehidupan di dalamnya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Nehemia (2:1-8)
"Jika raja menganggap baik, utuslah hamba ke kota makam leluhur hamba, untuk membangunnya kembali."
Pada bulan Nisan, pada tahun kedua puluh pemerintahan Raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menghidangkannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja, bertanyalah raja kepadaku, “Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati.” Aku lalu menjadi sangat takut. Jawabku kepada raja, “Hiduplah Raja untuk selamanya!. Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota tempat makam leluhurku telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?” Kata raja kepadaku, “Jadi, apa yang kauinginkan?” Aku berdoa kepada Allah semesta langit, kemudian menjawab kepada raja, “Jika Raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah hamba-Mu ini ke Yehuda, ke kota makam leluhur hamba, supaya hamba ini membangunnya kembali.” Maka bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya, “Berapa lama engkau akan pergi, dan bilamana engkau akan kembali?” Dan raja berkenan mengutus aku sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya. Maka berkatalah aku kepada raja, “Jika Raja menganggap baik, berilah aku surat bagi bupati-bupati di daerah seberang Sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lewat sampai aku tiba di Yehuda. Juga sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman Raja, supaya dia memberi aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng bait suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang akan kudiami.” Dan raja mengabulkan permohonanku, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 137:1-2.3.4-5.6; Ul:6a)
1. Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita menangis apabila kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
2. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita, “Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!”
3. Bagaimana mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
4. Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Flp 3:8-9)
Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, agar aku memperoleh Kristus dan bersatu dengan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:57-62)
"Aku akan mengikuti Engkau ke mana pun Engkau pergi!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
”Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” Salah satu yang menghalangi hidup kita untuk bergerak maju adalah karena katerikatan kita akan masa lampau. Kita sangat suka membawa masa lalu kita, bahkan termasuk masa lalu lalu yang negatif pun selalu kita bawa ke mana-mana.
Dalam berbagai konteks hidup kita bisa memberi contoh tentang kecenderungan ini, misalnya: ada orang yang tidak berani menikah karena pengalaman ia dulu diputus oleh pacarnya secara tiba-tiba. Ia khawatir kalau ia menikah nanti akan diputus lagi. Ada orang yang tidak melanjutkan pendidikan menjadi calon imam karena ia masih terkenang akan mantan kekasihnya. Ada seseorang yang tidak berani naik pesawat terbang lagi karena ia pernah mengalami pendaratan darurat beberapa tahun yang lalu. Bahkan ada orang yang tidak mau berkata jujur lagi karena pernah gara-gara jujur, ia dibenci dan dimusuhi teman-temannya. Dan masih banyak lagi.
Injil hari ini mengajak kita untuk berfokus pada hidup kita saat ini dan perjalanan kita ke depan. Janganlah kita terlalu sering menengok ke belakang. Jangan juga hidup dengan kelekatan-kelekatan masa lalu karena akan menghalangi kebahagiaan masa kini kita.
Ya Bapa, semoga aku berani untuk hidup dengan terus menatap ke depan dan tidak terikat akan masa laluku. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Bdk. Yer 15:16)
Tuhan Allah, perkataanmu ditemukan dan aku menikmatinya. Firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku.
Lord God, your words were found and I consumed them; your word became the joy and the happiness of my heart.
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati