Rabu, 07 Oktober 2015
Peringatan Wajib St. Perawan Maria, Ratu Rosario
Sebagai doa damai, rosario selalu dan akan selalu menjadi doa keluarga
dan doa untuk keluarga. Ada saatnya dulu, bahwa doa ini menjadi doa
kesayangan keluarga, dan doa ini yang membawa setiap anggota keluarga
menjadi sekat satu sama lain…. Kita perlu kembali kepada kebiasaan doa
keluarga bersama berdoa untuk keluarga-keluarga…. Keluarga yang berdoa
bersama, akan tetap tinggal bersama. … Para anggota keluarga, dengan
mengarahkan pandangan pada Yesus juga akan mempu memandang satu sama
lain dengan mata kasih, siap untuk berbagi, untuk saling mendukung,
saling mengampuni dan melihat perjanjian kasih mereka diperbaharui oleh
Roh Allah sendiri.” (Rosarium Virginis Mariae, 41, Paus Yohanes Paulus
II)
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 1:28, 42)
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu.
Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women and blessed is the fruit of your womb.
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Mahamurah, kami mengetahui dari kabar malaikat bahwa
Yesus Kristus, Putra-Mu, menjadi manusia. Kami mohon, curahkanlah
rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya berkat sengsara dan salib-Nya kami
diantar kepada kebangkitan mulia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)
"Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa."
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun
kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat
jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat
mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan
Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus,
Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua
bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu
Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Bacaan dari Nubuat Yunus (4:1-11)
"Engkau sayang akan pohon jarak itu. Mana mungkin Aku tidak sayang akan kota Niniwe yang besar itu?"
Yunus sangat kesal hatinya dan marah-marah, karena Tuhan mengasihani
kota Niniwe. Maka berdoalah ia kepada Tuhan, “Ya Tuhan, bukankah telah
kukatakan, ketika aku masih di negeriku. Aku tahu bahwa Engkaulah Allah
yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih
setia-Nya, yang menyesali malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. Itulah
sebabnya aku melarikan diri ke Tarsis. Maka sekarang, ya Tuhan,
cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati daripada hidup.”
Tetapi Tuhan bersabda, “Layakkah engkau marah?” Yunus telah keluar dari
kota Niniwe dan tinggal di sebelah timurnya. Di situ ia mendirikan
sebuah pondok dan duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan
terjadi atas kota itu. Lalu atas penentuan Tuhan Allah tumbuhlah
sebatang pohon jarak yang menaungi kepala Yunus, agar ia terhibur dari
kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.
Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah
pula datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga
layu. Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah,
bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari
menyakiti kepala Yunus; lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati.
Ia berkata, “Lebih baiklah aku mati daripada hidup.” Tetapi Tuhan
bersabda kepada Yunus, “Layakkah engkau marah kepada pohon jarak itu?”
Jawab Yunus, “Selayaknyalah aku marah sampai mati.” Tuhan lalu bersabda,
“Engkau sayang akan pohon jarak itu. Padahal tidak sedikit pun engkau
berjerih payah dan tidak pula engkau menumbuhkannya! Pohon itu tumbuh
dalam satu malam dan binasa pula dalam satu malam. Nah, mana mungkin Aku
tidak sayang akan kota Niniwe yang besar itu, yang berpenduduk lebih
dari seratus dua puluh ribu orang, dengan ternaknya yang begitu banyak?
Padahal mereka itu tak tahu membedakan tangan kanan dan tangan kiri!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah Allah, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
Ayat. (Mzm 86:3-4.5-6.9-10)
1. Engkaulah adalah Allahku, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah aku
berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab
kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
2. Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu
berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada
doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.
3. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang menyembah di hadapan-Mu, ya
Tuhan; mereka akan memuliakan nama-Mu. Tuhan, sungguh besarlah Engkau!
Engkau melakukan keajaiban-keajaiban, hanya Engkaulah Allah!
Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, Kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:38)
Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
"Sesungguhnya, engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
Dalam bulan keenam, Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di
Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan
seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria.
Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau
yang dikarunia, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar
perkataan itu, lalu bertanya di dalam hati, apakah arti salam itu. Kata
malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh
kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan
akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia
Yesus. Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi.
Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa
leluhurnya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai
selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria
kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku
belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun
atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu
anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan
sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang
anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia
yang dikatakan mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada hal yang
mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;
terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Lalu malaikat itu meninggalkan
Maria.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
atau
Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. (Rm 8:15)
Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, ‘Abba, ya Bapa’.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:1-4)
"Tuhan, ajarlah kami berdoa."
Pada waktu itu Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia
berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya,
“Tuhan, ajarlah kami berdoa sebagaimana Yohanes telah mengajar
murid-murid-Nya.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Bila kalian berdoa,
katakanlah: ‘Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu.
Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya, dan ampunilah dosa
kami sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Salah satu hal yang paling membahagiakan dalam hidup kita adalah
pengalaman diampuni. Saling memaafkan membuat relasi semakin akrab dan,
belajar dari kesalahan, orang membangun hidup dan kinerja yang semakin
baik.
Kita dapat memaklumi jika Yesus mengajarkan hal saling mengampuni
sebagai salah satu hal pokok dalam ajaran-Nya tentang hal berdoa
sebagaimana dimintakan oleh para murid-Nya. Para murid diajarkan-Nya
untuk senantiasa memohonkan pengampunan atas salah dan dosa mereka di
hadapan Allah dan belajar juga untuk tahu mengampuni orang yang
melakukan kesalahan kepada mereka. Mengapa kita boleh meminta
pengampunan pada Allah? Kepada orang-orang Niniwe Allah memperlihatkan
kasih dan sayang-Nya dengan mengampuni dosa dan pelanggaran mereka dan
membatalkan rencana untuk menghancurkan kota itu beserta semua
penghuninya. Allah akan menyayangi umat-Nya yang melakukan kehendak-Nya,
yang bertobat dari cara hidup yang tidak berkenan kepada-Nya. Jika kita
bisa merasa bahagia karena diampuni Allah, bukanlah kita juga
membahagiakan orang ketika kita mengampuni mereka?
Hari ini kita juga memperingati SP Maria, Ratu Rosario. Peringatan wajib
ini tidak lepas dari sebuah peristiwa ajaib yang terjadi dalam perang
salib, dimana harapan akan pertolongan Tuhan melalui doa rosario yang
dipanjatkan Gereja sedunia di bawah komando Paus Pius V, terkabulkan.
Ketika itu, pasukan Kristen di bawah pimpinan Don Johanes dari Austria
berhasil memukul mundur pasukan Turki (Islam) di Lepanto, 7 Oktober
1571. Inilah hari kemenangan rosario. Kita percaya bahwa doa rosario
yang kita panjatkan dalam persatuan dengan Bunda Maria mempunyai
kekuatan dahsyat untuk mengubah hidup kita dan membuat Allah tidak bisa
menahan rahmat-Nya memenuhi kita. Betapa tidak, karena setiap kali
mendaraskan doa rosario itu, kita mengucapkan dua ‘doa ajaib’, yang
diwariskan Tuhan sendiri bagi kita, yakni ‘Bapa Kami’ dan ‘Salam Maria’.
Tuhan, terima kasih atas doa yang Kauwariskan bagi umat yang percaya
kepada-Mu. Semoga aku selalu bertekun dalam doa dan semakin menghayati
makna setiap doa yang kupanjatkan dengan penuh iman. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Luk 1:31)
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Behold, you will conceive in your womb and bear a son, and you shall name him Jesus.