Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Gambar Minggu Ini: 11 Oktober 2015
Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Markus 10:21)
Minggu, 11 Oktober 2015 Hari Minggu Biasa XXVIII/B
Minggu, 11 Oktober 2015
Hari Minggu Biasa XXVIII/B
“Jadikan Kristus, Putra Allah, pusat kehidupanmu. Tapi ijinkan aku juga untuk mengingatkanmu bahwa mengikuti Yesus dalam iman berarti berjalan di sisi-Nya di dalam persekutuan dengan Gereja. Kita tidak bisa mengikuti Yesus menurut cara kita sendiri. Siapapun yang tergoda untuk melakukannya “dengan caranya sendiri” atau untuk mendekati kehidupan iman dengan semacam individualisme yang umum sekarang, tidak pernah akan sungguh menemui Yesus, atau akan berakhir dengan mengikuti Yesus yang palsu. (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 130:3-4)
Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah dapat bertahan? Tetapi, Engkau suka mengampuni, ya Allah Israel.
If you, O Lord, should mark iniquities, Lord, who could stand? But with you is found forgiveness, O God of Israel.
Si iniquitates observaveris Domine, Domine quis sustinebit? quia apud te propitiatio est, Deus Israel.
Mzm. De profundis clamavi ad te Domine: Domine exaudi vocem meam.
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Maha Pengasih, Engkau telah mencintai kami dengan kasih yang begitu besar. Semoga, kami pun senantiasa belajar dan berusaha untuk mencintai Engkau dan sesama melebihi cinta kami terhadap harta kekayaan yang akan binasa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (7:7-11)
Hari Minggu Biasa XXVIII/B
“Jadikan Kristus, Putra Allah, pusat kehidupanmu. Tapi ijinkan aku juga untuk mengingatkanmu bahwa mengikuti Yesus dalam iman berarti berjalan di sisi-Nya di dalam persekutuan dengan Gereja. Kita tidak bisa mengikuti Yesus menurut cara kita sendiri. Siapapun yang tergoda untuk melakukannya “dengan caranya sendiri” atau untuk mendekati kehidupan iman dengan semacam individualisme yang umum sekarang, tidak pernah akan sungguh menemui Yesus, atau akan berakhir dengan mengikuti Yesus yang palsu. (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 130:3-4)
Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah dapat bertahan? Tetapi, Engkau suka mengampuni, ya Allah Israel.
If you, O Lord, should mark iniquities, Lord, who could stand? But with you is found forgiveness, O God of Israel.
Si iniquitates observaveris Domine, Domine quis sustinebit? quia apud te propitiatio est, Deus Israel.
Mzm. De profundis clamavi ad te Domine: Domine exaudi vocem meam.
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Maha Pengasih, Engkau telah mencintai kami dengan kasih yang begitu besar. Semoga, kami pun senantiasa belajar dan berusaha untuk mencintai Engkau dan sesama melebihi cinta kami terhadap harta kekayaan yang akan binasa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (7:7-11)
"Dibandingkan dengan roh kebijaksanaan, kekayaan kuanggap bukan apa-apa."
Aku berdoa, dan aku pun diberi pengertian, aku bermohon, dan roh kebijaksanaan pun datang kepadaku. Dialah yang lebih kuutamakan daripada tongkat kerajaan dan takhta; dibandingkan dengannya, kekayaan kuanggap bukan apa-apa. Permata yang tak terhingga nilainya tidak kusamakan dengan dia, sebab segala emas di bumi hanya pasir saja di hadapannya, dan perak dianggap lumpur belaka di sampingnya. Kebijaksanaan kukasihi lebih daripada kesehatan dan keelokan rupa, dan aku lebih suka memiliki dia daripada cahaya, sebab kemilaunya tak kunjung henti. Namun demikian besertanya datang pula kepadaku segala harta milik, dan kekayaan yang tak terpemanai ada di tangannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, la = fis, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 90:12-13.14-15.16-17)
1. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
2. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Buatlah sukacita kami seimbang dengan dukacita di masa lalu, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
3. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak-anak mereka menyaksikan semarak-Mu. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas bumi! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!
Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (4:12-13)
"Firman Allah sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita."
Saudara-saudara, firman Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun! Firman itu menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum! Firman itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do= f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:17-30) (Singkat: 10:17-27)
"Juallah apa yang kaumiliki, lalu ikutlah Aku!"
(Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya, "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya, "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayah dan ibumu!" Kata orang itu kepada Yesus, "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, "Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan beroleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata, "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin!") Lalu berkatalah Petrus kepada Yesus, "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Maka Yesus menjawab, "Sungguh, Aku berkata kepadamu, barangsiapa, karena Aku dan karena Injil, meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Kata Tepermanai diambil dari Bacaan Pertama bagian akhir, dari Kitab Kebijaksanaan. Kata ini tergolong langka digunakan dalam bahasa sehari-hari, mungkin karena mencakupi ranah yang terbatas. Hari ini adalah saat yang baik untuk menggunakannya sehubungan dengan bacaan-bacaan hari ini.
Pencarian tepermanai (maksudnya: yang paling berharga dalam hidup) dimulai dari seorang yang datang dan bahkan berlari-lari untuk bertanya kepada Yesus lalu menanyakan bagaimana agar memperoleh hidup kekal. Kelihatannya bagi orang ini, jawaban Yesus mendesak sekali. Rujukan jawaban Yesus adalah kesepuluh perintah Allah. Dengan bangga orang itu mengatakan kepada Yesus bahwa semuanya itu telah dituruti sejak masa mudanya. Inilah keunggulan Yesus yang mengetahui lubuk hati manusia. Ia tahu bahwa orang tersebut masih memiliki kekurangan yang besar dalam dirinya, walaupun ia kelihatannya orang yang sempurna.
Permintaan Yesus berikutnya, agar melaksanakan perintah Tuhan tersebut dengan menaruh perhatian kepada orang miskin. Jawaban Yesus ini membuatnya seakan tidak berdaya, karena menuruti perintah Tuhan adalah memang gampang, tetapi untuk melaksanakanya butuh perjuangan dan bahkan pengorbanan. Justru letak tepermanai sehubungan dengan iman akan Yesus Kristus adalah melaksanakan perintah ini.
Soal melaksanakan, itu menyangkut semua orang beriman. Misalnya, kita mungkin setiap hari Minggu tidak pernah absen pergi ke gereja yang di dalamnya tidak ada pembedaan status ekonomi, jabatan, etnis dan sebagainya. Kita adalah satu dan sama di dalam Gereja Katolik. Dalam hal ini, kita sempurna untuk menurut perintah Tuhan, untuk menguduskan hari-Nya. Mungkin kita juga bangga seperti orang yang datang kepada-Nya. Sehubungan dengan itu, Yesus seakan mengajukan pertanyaan korektif, apakah kita sudah melaksanakan perayaan hari Minggu itu sepanjang pekan? Apa jawaban kita akan pertanyaan ini?
Sebagai seorang Kristen mestinya kita memiliki jawaban untuk itu, karena Kristen berarti pengikut Kristus. Kita datang kepada-Nya, dengan cara berjalan (sedikit orang), naik becak, naik sepeda motor atau mobil. Kita tidak pernah berlari. Harapan Yesus sikap kita tidak seperti orang yang datang kepada-Nya, yang lemas dan tidak bisa berbuat apa lagi kecuali malu karena tidak mampu melaksanakan perintah Tuhan.
Pencarian tepermanai dalam hidup dijawab oleh Kitab Kebijaksanaan. Ia seakan bertanya, “Jika kalian berdoa, apa yang kalian mohon kepada Tuhan?” Ia mengajak kita agar jangan memohon kekuasaan, takhta, pangkat, kekayaan, emas, perak, kecantikan, kegantengan, awet muda, kesehatan, dan berbagai permohonan lainnya, tetapi hanya pengertian dan kebijaksanan. Inilah kebutuhan sebagai pengikut Kristus. [Edison Tinambunan/RUAH]
Antifon Komuni (Bdk. Mzm 34:11)
Orang-orang kaya akan kekurangan dan kelaparan, tetapi mereka yang mencari Tuhan takkan kekurangan sesuatu pun.
The rich suffer want and go hungry, but those who seek the Lord lack no blessing.
Atau (1Yoh 3:2)
Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
When the Lord appears, we shall be like him, for we shall see him as he is.
Sabtu, 10 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXVII
Sabtu, 10 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXVII
“Penerusan iman mewujud pertama dan terutama dalam Pembaptisan” (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (Luk 11:28)
Yang berbahagia ialah mereka, yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.
Doa Pagi
Allah Bapa kami di surga, Engkaulah benteng perlindungan bagi siapa saja yang mengimani Engkau. Semoga sabda-Mu, mendasari kehidupan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Allah akan datang pada hari-Nya sebagai hakim, di mana para bangsa dituntut Tuhan atas kesalahan mereka. Kekuatan Tuhan diibaratkan seperti singa yang mengaum siap melindungi umat-Nya. Pada waktu itu, tiada yang sanggup menghalanginya, bahkan benda penerangpun menjadi tidak berguna. Saat Allah hadir, umat-Nya akan merasakan sukacita dan berkat melimpah.
Bacaan dari Nubuat Yoel (3:12-21)
Hari Biasa Pekan XXVII
“Penerusan iman mewujud pertama dan terutama dalam Pembaptisan” (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (Luk 11:28)
Yang berbahagia ialah mereka, yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.
Doa Pagi
Allah Bapa kami di surga, Engkaulah benteng perlindungan bagi siapa saja yang mengimani Engkau. Semoga sabda-Mu, mendasari kehidupan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Allah akan datang pada hari-Nya sebagai hakim, di mana para bangsa dituntut Tuhan atas kesalahan mereka. Kekuatan Tuhan diibaratkan seperti singa yang mengaum siap melindungi umat-Nya. Pada waktu itu, tiada yang sanggup menghalanginya, bahkan benda penerangpun menjadi tidak berguna. Saat Allah hadir, umat-Nya akan merasakan sukacita dan berkat melimpah.
Bacaan dari Nubuat Yoel (3:12-21)
"Ayunkanlah sabit, sebab sudah masaklah tuaian."
Hendaklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke Lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. Ayunkanlah sabit, sebab sudah masaklah tuaian. Marilah, iriklah, sebab tempat anggur sudah penuh; tempat-tempat pemerasan sudah berkelimpahan. Sebab banyaklah kejahatan mereka. Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekatlah hari Tuhan di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap dan bintang-bintang kehilangan cahayanya. Tuhan mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit serta bumi pun bergoncang. Tetapi Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel. Maka kalian akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, adalah Allahmu, yang tinggal di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar takkan melintasinya lagi. Pada waktu itu akan terjadi bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah Tuhan dan akan membasahi Lembah Sitim. Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya. Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya, dan Yerusalem turun-temurun. Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; Tuhan tetap diam di Sion.”
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita!
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 11:28)
Berbahagialah yang mendengarkan Sabda Tuhan dan memeliharanya.
Secara halus Yesus menolak pandangan bahwa kebahagiaan tidak terletak pada hubungan darah atau kekerabatan. Menurut Yesus, kebahagiaan terjadi ketika orang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya. Artinya, cara orang menyikapi firman dan karya Allah dalam hidup inilah yang membuat bahagia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:27-28)
"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau.” Tetapi Yesus bersabda, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kita hendaknya berani menilai apakah diri kita lebih banyak berbuat baik atau berbuat jahat kepada diri kita dan sesama. Jangan sampai kita merasa bahagia jika kita berhasil dalam kejahatan atau saat jauh dari Tuhan. Sebab hal itu semu dan menyesatkan. Yesus bersabda bagi kita, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya.” Hati dan pikiran kita sebenarnya selalu haus akan sabda Tuhan. Para saudara, mari kita berjuang untuk kebahagiaan yang sejati yakni dalam Tuhan, bukan dalam harta yang semu.
Antifon Komuni (1Yoh 2:5)
Barangsiapa melaksanakan sabda Kristus, dialah yang memiliki cinta kasih Allah yang sempurna.
Doa Malam
Allah yang Mahakuasa, “matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya” (Yl 3:15). Karena itu, ya Allah, hadirlah dalam hidupku sebagai Terang yang selalu bercahaya agar aku tidak tinggal dalam kegelapan. Amin.
RUAH
Jumat, 09 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXVII
Jumat, 09 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXVII
“Siapapun yang memisahkan diri dari Gereja …. terpisah dari janji-janji Gereja.; ia yang meninggalkan Gereja tidak akan memperoleh penghargaan dari Kristus…Ia tak dapat memiliki Tuhan sebagai Bapa-Nya, yang tidak mempunyai Gereja sebagai ibunya; …. Siapapun yang menghancurkan damai dan harmoni Kristus, bertindak melawan Kristus; barangsiapa mengumpulkan di tempat lain di luar Gereja, mencerai-beraikan Gereja Kristus…. Jika seseorang tidak menjaga kesatuan ini, ia tidak menjaga hukum Tuhan, ia telah kehilangan iman akan Bapa, Putra dan ia telah kehilangan hidupnya dan jiwanya” (St. Siprianus, The Unity of the Catholic Church, 6).
Antifon Pembuka (Mzm 9:2-3)
Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib. Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.
Doa Pagi
Allah Bapa, Benteng Kekuatan kami, berkenanlah menjaga kelangsungan semangat Yesus Putra-Mu dalam diri kami. Semoga kami rukun bersatu padu dan selalu bersedia membangun kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yoel (1:13-15;2:1-2)
Hari Biasa Pekan XXVII
“Siapapun yang memisahkan diri dari Gereja …. terpisah dari janji-janji Gereja.; ia yang meninggalkan Gereja tidak akan memperoleh penghargaan dari Kristus…Ia tak dapat memiliki Tuhan sebagai Bapa-Nya, yang tidak mempunyai Gereja sebagai ibunya; …. Siapapun yang menghancurkan damai dan harmoni Kristus, bertindak melawan Kristus; barangsiapa mengumpulkan di tempat lain di luar Gereja, mencerai-beraikan Gereja Kristus…. Jika seseorang tidak menjaga kesatuan ini, ia tidak menjaga hukum Tuhan, ia telah kehilangan iman akan Bapa, Putra dan ia telah kehilangan hidupnya dan jiwanya” (St. Siprianus, The Unity of the Catholic Church, 6).
Antifon Pembuka (Mzm 9:2-3)
Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib. Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.
Doa Pagi
Allah Bapa, Benteng Kekuatan kami, berkenanlah menjaga kelangsungan semangat Yesus Putra-Mu dalam diri kami. Semoga kami rukun bersatu padu dan selalu bersedia membangun kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yoel (1:13-15;2:1-2)
"Hari Tuhan yang gelap gulita dan kelam kabut."
Hai para imam, kenakanlah pakaian kabung dan mengeluhlah. Merataplah, hai para pelayan mezbah. Masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah lama di rumah Allahmu tiada kurban sajian dan kurban curahan. Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya. Kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah Tuhan Allahmu, dan berteriaklah kepada Tuhan. Wahai, hari itu! Sungguh, hari Tuhan sudah dekat, datangnya seperti hari pemusnahan dari Yang Mahakuasa. Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari Tuhan datang, sebab hari itu sudah dekat. Suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat. Seperti fajar di atas gunung-gunung terbentanglah suatu bangsa yang besar dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu, turun-temurun, pada masa yang akan datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan menghakimi dunia dengan adil.
Ayat. (Mzm 9:2-3.6.16.8-9; R: 9a)
1. Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi.
2. Engkau menghardik bangsa-bangsa, dan telah membinasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan selama-lamanya. Bangsa-bangsa terbenam dalam lubang yang dibuatnya, kakinya terperangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri.
3. Tetapi Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman. Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sekarang penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan; dan bila Aku telah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:15-26)
"Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."
Sekali peristiwa, setelah Yesus mengusir setan, ada beberapa orang yang berkata, "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan." Ada pula yang mencobai Dia dan meminta tanda dari surga. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan? Sebab kalian berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusir setan? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Sudah beberapa orang pernah tampil menubuatkan datangnya kesudahan dunia, atau dalam Kitab Suci dimaklumkan sebagai ‘Hari Tuhan’. Namun, tak satu pun dari nubuatan itu yang terbukti realisasinya. Walaupun sudah banyak manusia dikecewakan oleh ramalan-ramalan seperti itu, tak sedikit orang menjadi korban setiap kali ada ramalan serupa muncul.
Kitab Yoel memang melukiskan datangnya hari Tuhan secara menakutkan, yakni ‘datangnya pemusnahan dari Yang Mahakuasa’, suatu hari yang gelap gulita, hari berawan dan kelam pekat. Celakanya, hari Tuhan itu ‘sudah dekat’. Yesus juga memaklumkan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, yakni saat Allah Yang Mahakuasa menyatakan kuasa-Nya. Allah Yang Mahakuasa, dalam diri Yesus, Putra-Nya, telah datang dan telah membuat Kerajaan Allah itu sedemikian dekat. Melalui berbagai mukjizat yang dibuat-Nya, Yesus memperlihatkan bahwa ”saat pemusnahan dari Yang Mahakuasa’ atas kuasa-kuasa setan sudah datang dan sudah ada di tengah-tengah mereka. Karena itu, bukanlah atas kuasa Beelzebul, penghulu setan, Yesus melakukan semua mukjizat itu, tetapi atas kuasa Bapa-Nya, Allah Yang Mahakuasa.
Kita sepantasnya bersyukur telah menjadi warga Kerajaan Allah. Semoga kita selalu ada bersama Yesus dan tidak melawan Dia dengan melakukan apa yang berkenan bagi Iblis.
Tuhan, ampunilah aku yang masih sering lebih percaya pada kuasa-kuasa duniawi daripada percaya akan kuasa-Mu. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Gal 3:14)
Allah menghendaki agar dalam Yesus Kristus berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, sehingga berkat iman, kita menerima Roh yang telah dijanjikan.
Kamis, 08 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXVII
Kamis, 08 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXVII
“Tutuplah telingamu, kalau ada orang mengajar kamu tanpa berbicara tentang Yesus Kristus” (St. Ignasius dari Antiokhia)
Antifon Pembuka (Luk 11:9)
Mintalah, maka kamu akan diberi, carilah, maka kamu akan mendapat, ketuklah, maka kamu akan dibukakan pintu.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahabaik, Engkaulah sahabat siapa saja yang mencari Engkau. Semoga permohonan mereka Kaukabulkan, dan mereka Kaubuat gembira dan tenang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bangsa Yahudi mengeluh bahwa Tuhan tidak peduli terhadap dosa bangsa itu. Mereka yang melakukan kejahatan dan ketidakadilan kelihatannya luput tak ketahuan, sehingga banyak yang bertanya-tanya mengapa mereka harus melayani Tuhan dan hidup dengan benar sedangkan kejahatan tampaknya berlangsung tanpa dihukum.
Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:13-20b)
Hari Biasa Pekan XXVII
“Tutuplah telingamu, kalau ada orang mengajar kamu tanpa berbicara tentang Yesus Kristus” (St. Ignasius dari Antiokhia)
Antifon Pembuka (Luk 11:9)
Mintalah, maka kamu akan diberi, carilah, maka kamu akan mendapat, ketuklah, maka kamu akan dibukakan pintu.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahabaik, Engkaulah sahabat siapa saja yang mencari Engkau. Semoga permohonan mereka Kaukabulkan, dan mereka Kaubuat gembira dan tenang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bangsa Yahudi mengeluh bahwa Tuhan tidak peduli terhadap dosa bangsa itu. Mereka yang melakukan kejahatan dan ketidakadilan kelihatannya luput tak ketahuan, sehingga banyak yang bertanya-tanya mengapa mereka harus melayani Tuhan dan hidup dengan benar sedangkan kejahatan tampaknya berlangsung tanpa dihukum.
Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:13-20b)
"Hari Tuhan akan datang, menyala seperti api."
Tuhan bersabda kepada orang-orang fasik, "Bicaramu tentang Aku kurang ajar. Meskipun demikian kalian bertanya, 'Apakah yang kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?' Kalian berkata, 'Sia-sialah beribadat kepada Allah! Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap Allah dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam? Itulah sebabnya kita memuji bahagia orang-orang yang gegabah. Sebab mujurlah orang-orang yang berbuat jahat itu! Mereka mencobai Allah, namun luput juga.' Sebaiknya orang-orang yang takwa berbicara demikian, 'Tuhan memperhatikan dan mendengarkan kita; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takwa kepada Tuhan dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.' "Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri," sabda Tuhan semesta alam, "pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. Maka kalian akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang jahat, antara orang yang beribadat kepada Allah dan orang yang tidak beribadat kepada-Nya. Sesungguhnya hari itu akan datang, menyala seperti api. Maka semua orang gegabah dan orang fasik akan menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang akan datang itu," sabda Tuhan semesta alam. "Mereka akan habis sampai ke akar dan cabangnya. Tetapi kalian yang takwa, bagi kalian akan terbit surya kebenaran yang sayapnya membawa kesembuhan."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.
Mintalah, maka kalian akan diberi. Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:5-13)
"Mintalah, maka kalian akan diberi."
Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus bersabda kepada mereka, “Jika di antara kalian ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjamilah aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya, masakah ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu.’ Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena itu, Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima, setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kalan, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking kalau yang diminta telur? Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Sebagai orang Katolik janganlah kita pernah berkata, “Sia-sialah berdoa kepada Allah.” Sebab hal itu adalah pikiran yang gegabah. Sebaliknya Yesus mengajarkan, “Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.” Untuk pekerjaan yang baik, pasangan hidup yang tepat dan rumah tangga yang bahagia, kita harus memperjuangkannya setiap saat dan memohon agar Roh Kudus menjaga niat baik kita. Tidak ada kata terlambat untuk memperoleh yang terbaik dan jangan sampai kita menyesal karena kita malas untuk berjuang.
Antifon Komuni (Luk 11:13)
Setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat; dan setiap orang yang mengetuk akan dibukakan pintu.
Doa Malam
Tuhan Yesus, kesungguhan hati, konsisten dan kesetiaan sangat penting dalam berdoa. Disertai keberanian untuk meminta, kami memohon dan berseru kepada-Mu dengan sepenuh hati. Terimalah doa-doa kami, ya Tuhan, khususnya …. Sebab Engkaulah Penolong kami yang setia, kini dan sepanjang masa. Amin.
RUAH
Rabu, 07 Oktober 2015 Peringatan Wajib St. Perawan Maria, Ratu Rosario
Rabu, 07 Oktober 2015
Peringatan Wajib St. Perawan Maria, Ratu Rosario
Sebagai doa damai, rosario selalu dan akan selalu menjadi doa keluarga dan doa untuk keluarga. Ada saatnya dulu, bahwa doa ini menjadi doa kesayangan keluarga, dan doa ini yang membawa setiap anggota keluarga menjadi sekat satu sama lain…. Kita perlu kembali kepada kebiasaan doa keluarga bersama berdoa untuk keluarga-keluarga…. Keluarga yang berdoa bersama, akan tetap tinggal bersama. … Para anggota keluarga, dengan mengarahkan pandangan pada Yesus juga akan mempu memandang satu sama lain dengan mata kasih, siap untuk berbagi, untuk saling mendukung, saling mengampuni dan melihat perjanjian kasih mereka diperbaharui oleh Roh Allah sendiri.” (Rosarium Virginis Mariae, 41, Paus Yohanes Paulus II)
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 1:28, 42)
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu.
Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women and blessed is the fruit of your womb.
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Mahamurah, kami mengetahui dari kabar malaikat bahwa Yesus Kristus, Putra-Mu, menjadi manusia. Kami mohon, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya berkat sengsara dan salib-Nya kami diantar kepada kebangkitan mulia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)
Peringatan Wajib St. Perawan Maria, Ratu Rosario
Sebagai doa damai, rosario selalu dan akan selalu menjadi doa keluarga dan doa untuk keluarga. Ada saatnya dulu, bahwa doa ini menjadi doa kesayangan keluarga, dan doa ini yang membawa setiap anggota keluarga menjadi sekat satu sama lain…. Kita perlu kembali kepada kebiasaan doa keluarga bersama berdoa untuk keluarga-keluarga…. Keluarga yang berdoa bersama, akan tetap tinggal bersama. … Para anggota keluarga, dengan mengarahkan pandangan pada Yesus juga akan mempu memandang satu sama lain dengan mata kasih, siap untuk berbagi, untuk saling mendukung, saling mengampuni dan melihat perjanjian kasih mereka diperbaharui oleh Roh Allah sendiri.” (Rosarium Virginis Mariae, 41, Paus Yohanes Paulus II)
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 1:28, 42)
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu.
Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women and blessed is the fruit of your womb.
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Mahamurah, kami mengetahui dari kabar malaikat bahwa Yesus Kristus, Putra-Mu, menjadi manusia. Kami mohon, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya berkat sengsara dan salib-Nya kami diantar kepada kebangkitan mulia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)
"Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa."
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Bacaan dari Nubuat Yunus (4:1-11)
"Engkau sayang akan pohon jarak itu. Mana mungkin Aku tidak sayang akan kota Niniwe yang besar itu?"
Yunus sangat kesal hatinya dan marah-marah, karena Tuhan mengasihani kota Niniwe. Maka berdoalah ia kepada Tuhan, “Ya Tuhan, bukankah telah kukatakan, ketika aku masih di negeriku. Aku tahu bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya, yang menyesali malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. Itulah sebabnya aku melarikan diri ke Tarsis. Maka sekarang, ya Tuhan, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati daripada hidup.” Tetapi Tuhan bersabda, “Layakkah engkau marah?” Yunus telah keluar dari kota Niniwe dan tinggal di sebelah timurnya. Di situ ia mendirikan sebuah pondok dan duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu. Lalu atas penentuan Tuhan Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak yang menaungi kepala Yunus, agar ia terhibur dari kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah pula datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu. Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah, bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus; lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati. Ia berkata, “Lebih baiklah aku mati daripada hidup.” Tetapi Tuhan bersabda kepada Yunus, “Layakkah engkau marah kepada pohon jarak itu?” Jawab Yunus, “Selayaknyalah aku marah sampai mati.” Tuhan lalu bersabda, “Engkau sayang akan pohon jarak itu. Padahal tidak sedikit pun engkau berjerih payah dan tidak pula engkau menumbuhkannya! Pohon itu tumbuh dalam satu malam dan binasa pula dalam satu malam. Nah, mana mungkin Aku tidak sayang akan kota Niniwe yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, dengan ternaknya yang begitu banyak? Padahal mereka itu tak tahu membedakan tangan kanan dan tangan kiri!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah Allah, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
Ayat. (Mzm 86:3-4.5-6.9-10)
1. Engkaulah adalah Allahku, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
2. Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.
3. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan; mereka akan memuliakan nama-Mu. Tuhan, sungguh besarlah Engkau! Engkau melakukan keajaiban-keajaiban, hanya Engkaulah Allah!
Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, Kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:38)
Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
"Sesungguhnya, engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
Dalam bulan keenam, Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikarunia, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hati, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhurnya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang dikatakan mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada hal yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Lalu malaikat itu meninggalkan Maria.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
atau
Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. (Rm 8:15)
Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, ‘Abba, ya Bapa’.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:1-4)
"Tuhan, ajarlah kami berdoa."
Pada waktu itu Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, “Tuhan, ajarlah kami berdoa sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-murid-Nya.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Bila kalian berdoa, katakanlah: ‘Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Salah satu hal yang paling membahagiakan dalam hidup kita adalah pengalaman diampuni. Saling memaafkan membuat relasi semakin akrab dan, belajar dari kesalahan, orang membangun hidup dan kinerja yang semakin baik.
Kita dapat memaklumi jika Yesus mengajarkan hal saling mengampuni sebagai salah satu hal pokok dalam ajaran-Nya tentang hal berdoa sebagaimana dimintakan oleh para murid-Nya. Para murid diajarkan-Nya untuk senantiasa memohonkan pengampunan atas salah dan dosa mereka di hadapan Allah dan belajar juga untuk tahu mengampuni orang yang melakukan kesalahan kepada mereka. Mengapa kita boleh meminta pengampunan pada Allah? Kepada orang-orang Niniwe Allah memperlihatkan kasih dan sayang-Nya dengan mengampuni dosa dan pelanggaran mereka dan membatalkan rencana untuk menghancurkan kota itu beserta semua penghuninya. Allah akan menyayangi umat-Nya yang melakukan kehendak-Nya, yang bertobat dari cara hidup yang tidak berkenan kepada-Nya. Jika kita bisa merasa bahagia karena diampuni Allah, bukanlah kita juga membahagiakan orang ketika kita mengampuni mereka?
Hari ini kita juga memperingati SP Maria, Ratu Rosario. Peringatan wajib ini tidak lepas dari sebuah peristiwa ajaib yang terjadi dalam perang salib, dimana harapan akan pertolongan Tuhan melalui doa rosario yang dipanjatkan Gereja sedunia di bawah komando Paus Pius V, terkabulkan. Ketika itu, pasukan Kristen di bawah pimpinan Don Johanes dari Austria berhasil memukul mundur pasukan Turki (Islam) di Lepanto, 7 Oktober 1571. Inilah hari kemenangan rosario. Kita percaya bahwa doa rosario yang kita panjatkan dalam persatuan dengan Bunda Maria mempunyai kekuatan dahsyat untuk mengubah hidup kita dan membuat Allah tidak bisa menahan rahmat-Nya memenuhi kita. Betapa tidak, karena setiap kali mendaraskan doa rosario itu, kita mengucapkan dua ‘doa ajaib’, yang diwariskan Tuhan sendiri bagi kita, yakni ‘Bapa Kami’ dan ‘Salam Maria’.
Tuhan, terima kasih atas doa yang Kauwariskan bagi umat yang percaya kepada-Mu. Semoga aku selalu bertekun dalam doa dan semakin menghayati makna setiap doa yang kupanjatkan dengan penuh iman. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Luk 1:31)
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Behold, you will conceive in your womb and bear a son, and you shall name him Jesus.
Bacaan Harian 05 - 11 Oktober 2015
Bacaan Harian 05 - 11 Oktober 2015
Senin, 05 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Yun. 1:1-17; 2:10; MT Yun. 2:2,3,4,5,8; Luk. 10:25-37.
Selasa, 06 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Yun. 3:1-10; Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8; Luk. 10:38-42.
Rabu, 07 Oktober: Peringatan Wajib Sta. Perawan Maria, Ratu Rosari (P).
Kis. 1:12-14 ; Mzm. 86:3-6, 9-10; Luk. 1:26-38.
Kamis, 08 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Mal. 3:13-20a; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 11:5-13.
Jumat, 09 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Yl. 1:13-15; 2:1-2; Mzm. 9:2-3,6,16,8-9; Luk. 11:15-26.
Sabtu, 10 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Yl. 3:12-21; Mzm. 97:1-2,5-6,11-12; Luk. 11:27-28.
Minggu, 11 Oktober: Hari Minggu Biasa XXVIII (H).
Keb. 7:7-11; Mzm. 90:12-13,14-15,16-17; Ibr. 4:12-13; Mrk. 10:17-30.
Senin, 05 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Yun. 1:1-17; 2:10; MT Yun. 2:2,3,4,5,8; Luk. 10:25-37.
Selasa, 06 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Yun. 3:1-10; Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8; Luk. 10:38-42.
Rabu, 07 Oktober: Peringatan Wajib Sta. Perawan Maria, Ratu Rosari (P).
Kis. 1:12-14 ; Mzm. 86:3-6, 9-10; Luk. 1:26-38.
Kamis, 08 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Mal. 3:13-20a; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 11:5-13.
Jumat, 09 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Yl. 1:13-15; 2:1-2; Mzm. 9:2-3,6,16,8-9; Luk. 11:15-26.
Sabtu, 10 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Yl. 3:12-21; Mzm. 97:1-2,5-6,11-12; Luk. 11:27-28.
Minggu, 11 Oktober: Hari Minggu Biasa XXVIII (H).
Keb. 7:7-11; Mzm. 90:12-13,14-15,16-17; Ibr. 4:12-13; Mrk. 10:17-30.
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati