| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 23 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXIX

Jumat, 23 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXIX

Lawan dari iman adalah penyembahan berhala. Selagi Musa berbicara kepada Allah di Sinai, umat Israel tidak tahan dengan misteri ketersembunyian Allah, mereka tidak mampu bertahan dari lamanya waktu penantian untuk melihat wajah Allah. Iman pada hakekatnya menuntut [seseorang] meninggalkan kepemilikan langsung yang ditawarkan oleh pandangan [mata]; iman merupakan undangan untuk berbalik kepada sumber terang, sementara menghormati misteri sebuah wajah yang akan menyingkapkannya secara pribadi pada waktunya….Tampak lebih baik menggantikan iman dalam Allah dengan menyembah suatu berhala, yang wajahnya dapat kita lihat secara langsung dan asal usulnya kita ketahui, karena ia merupakan hasil karya tangan kita. Dihadapan berhala, tidak ada resiko bahwa kita akan dipanggil untuk meninggalkan rasa aman kita, karena berhala-berhala “memiliki mulut, tetapi mereka tidak bisa bicara” (Mzm 115:5). Berhala ada, kita memahaminya, sebagai alasan palsu untuk menempatkan diri kita di pusat realita dan menyembah karya tangan kita. Sekali manusia telah kehilangan orientasi fundamental yang menyatukan keberadaannya, ia terpecah ke dalam keanekaragaman dari keinginannya. (Ensiklik Lumen Fidei)

Antifon Pembuka (Mzm 119:94)

Aku ini kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Mahabaik, berilah kiranya kami semangat baru, lindungilah kami dengan Roh Kudus, agar orang dapat memahami bahwa Engkau beserta kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (7:18-25a)
     
  
"Siapakah yang akan melepaskan daku dari tubuh maut ini?"
    
Saudara-saudara, aku tahu, tiada sesuatu yang baik dalam diriku sebagai manusia. Sebab kehendak memang ada dalam diriku, tetapi berbuat baik tidak ada. Sebab bukan yang baik seperti yang kukehendaki, yang kuperbuat, melainkan yang jahat yang tidak kukehendaki. Jadi jika aku berbuat yang tidak kukehendaki, maka bukan aku lagi yang memperbuatnya, melainkan dosa yang diam dalam diriku. Jadi dalam diriku kudapati hukum berikut: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, malah yang jahatlah yang ada padaku. Sebab dalam batinku aku memang suka akan hukum Allah, tetapi dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada dalam anggota-angota tubuhku. Aku ini manusia celaka. Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! Dialah Yesus Kristus, Tuhan kita!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:66.68.76.77.93.94; Ul: 68b)
1. Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya pada perintah-perintah-Mu.
2. Engkau baik dan murah hati: ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
3. Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
4. Biarlah rahmat-Mu turun kepadaku, sehingga aku hidup, sebab Taurat-Mulah kegemaranku.
5. Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.
6. Aku ini kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:54-59)
   
"Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"
  
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada orang banyak, “Apabila kalian melihat awan naik di sebelah barat, segera kalian berkata, ‘Akan datang hujan’. Dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kalian melihat angin selatan bertiup, kalian berkata, ‘Hari akan panas terik’. Dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika engkau dengan lawanmu pergi menghadap penguasa, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan. Jangan sampai ia menyeret engkau kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu, ‘Engkau takkan keluar dari sana, sebelum melunasi hutangmu’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
”Berani berbuat, berani bertanggung jawab.” Demikian kata bijak yang mengingatkan kita bahwa kitalah yang harus bertanggung jawab atas apa yang kita perbuat. Betapa sering kita mendengar, menyaksikan atau bahkan mengalami betapa orang dengan mudah menghindar dan lari dari tanggung jawab atas tindakan atau perbuatannya.

Paulus mengakui betapa ia sering melakukan hal-hal jahat yang ia sendiri tidak kehendaki. Namun, ia berkeyakinan bahwa Yesus telah melepaskan dia dari kuasa dosa yang membelenggu itu. Keyakinan seperti itu perlu ditumbuhkembangkan terus-menerus.

Yesus dalam Injil mengingatkan kemampuan manusia untuk membaca tanda-tanda alam. Bahwa manusia dapat membaca gelagat alam sehingga mampu mengantisipasi sesuatu yang akan terjadi. Mengapa kemampuan dan kebiasaan itu tidak dimanfaatkan untuk mempertanggungjawabkan iman akan Allah? Marilah kita membuka mata, hati, pikiran dan budi kita agar dapat membaca dan memahami tanda-tanda kehadiran Allah, supaya kita juga beroleh kebijaksanaan untuk mengerti tanda-tanda yang menyelamatkan atau menghancurkan hidup kita.

Ya Tuhan, kobarkan dalam diriku Roh Pengertian dan Kebijaksanaan untuk menilai apa yang baik dan benar, agar aku terpelihara dalam iman akan Dikau. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)

Antifon Komuni (Mzm 119:93)

Untuk selama-lamanya aku takkan melupakan titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan daku.

Kamis, 22 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXIX

Kamis, 22 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXIX

“Maria selalu hadir, bersama Gereja dan sebagai Bunda Gereja, pada setiap perayaan Ekaristi” (St. Yohanes Paulus II)
 

Antifon Pembuka (Luk 12:49)

Aku datang untuk membawa api ke dunia, dan betapa Kuinginkan api itu menyala

Doa Pagi


Allah Bapa kami, sumber cinta dan belas kasih, Engkau telah menyalakan api di dunia, yaitu Yesus, api cinta kasih-Mu. Kami mohon, semoga cinta dan belas kasih-Nya melepaskan kami dari segala dosa. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Menyerahkan anggota tubuh menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan itu membawa kedurhakaan. Sebaliknya menyerahkan anggota tubuh manjadi hamba kebenaran akan membawa kepada pengudusan. Sebab itu menjadi hamba kebenaran adalah pilihan terbaik.
    
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:19-23)
   
   
"Sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa dan telah menjadi hamba Allah."
  
Saudara-saudara, mengingat kelemahanmu, aku berbicara secara manusia. Sebagaimana kalian dahulu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kalian kepada kedurhakaan, demikianlah sekarang kalian harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kalian kepada pengudusan. Sebab waktu kalian menjadi hamba dosa, kalian bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kalian petik dari padanya? Semuanya menyebabkan kalian sekarang merasa malu, karena kesudahannya ialah kematian. Tetapi, sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa, dan menjadi hamba Allah. Maka kalian memperoleh buah yang membawa kalian kepada pengudusan, dan akhirnya hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840 (buku MT halaman 407, 408)
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau: Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: 40:5)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Flp 3:8-9)
Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.
 
Yesus datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan. Yesus menyadari bahwa misi-Nya mendatangkan pemisahan dan menggelisahkan. Dia melihat dengan jelas bahwa salib akan merupakan pokok pertentangan dan perdebatan, dan betapa Ia ingin bahwa salib, peninggian diri-Nya itu, segera terjadi.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:49-53)
  
"Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan."
  
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah. Tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan putranya, dan putra melawan bapanya, ibu melawan putrinya, dan putri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa setiap orang yang dimerdekakan dari dosa adallah hamba Allah yang diantar kepada pengudusan untuk masuk ke dalam hidup kekal. Api pemurnian dari Yesus Kristus yakni api kasih-Nya yang menguji kesetiaan kita kepada ajaran kasih-Nya. Wajar jika Yesus mengatakan “bukan damai, melainkan pertentangan” yang dibawa-Nya. Kasih Yesus bisa disalahartikan sehingga menimbulkan pertentangan dalam satu keluarga. Keterbatasan manusialah yang menyebabkan pertentangan dalam proses memahami kasih. Kadang damai diperoleh lewat proses hidup bersama yang saling bertentangan.

Antifon Komuni (Mzm 1:1.2)

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tetapi kesukaannya ialah hukum Tuhan dan siang malam merenungannya.
 
RUAH

Rabu, 21 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXIX

Rabu, 21 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXIX
   
  Tetapi kemenangan dalam perjuangan yang demikian itu hanyalah mungkin di dalam doa. Yesus mengalahkan penggoda sejak awal Bdk. Mat 4:1-11. sampai kepada perjuangan terakhir dalam sakratul maut-Nya Bdk. Mat 26:36 -44. melalui doa. Dengan demikian, dalam permohonan ini kepada Bapa kita Kristus mempersatukan kita dengan peduangan-Nya dan sakratul maut-Nya. Kita dinasihati dengan sangat, supaya dalam persekutuan dengan Dia, membuat hati kita waspada Bdk. Mrk 13:9.23.33-37; 14:38; Luk 12:35-40.. Kewaspadaan adalah "penjaga" hati. Yesus memohon untuk kita kepada Bapa-Nya dengan perkataan: "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu" (Yoh 17:11). Tanpa henti-hentinya Roh Kudus mengajak kita untuk waspada Bdk. 1 Kor 16:13; Ko14:2; 1 Tes 5:6; 1 Ptr 5:8.. Dalam godaan terakhir perjuangan kita di dunia ini kesungguhan permohonan ini menjadi nyata; ia meminta ketabahan sampai akhir. "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia yang berjaga-jaga" (Why 16:15).
   

Antifon Pembuka (Luk 12:48)

Barangsiapa diberi banyak, banyak pula dituntut dari padanya. Dan barangsiapa diberi lebih banyak, lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.

Doa Pagi


Allah Bapa, cahaya kehidupan kami, berkenanlah mengutus Putra-Mu mendatangi kami sebagai cahaya kehidupan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (6:12-18)
    
  
"Serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang telah bangkit dari kematian."
     
Saudara-saudara, janganlah dosa berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kalian tidak lagi menuruti keinginannya. Janganlah kalian menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa, untuk dipakai sebagai senjata kelaliman. Tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah, sebagai orang-orang yang dahulu mati tapi sekarang hidup. Serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk dijadikan senjata-senjata kebenaran. Sebab kalian tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kalian tidak berada di bawah hukum Taurat, melainkan di bawah kasih karunia. Jadi bagaimana? Apakah kita berbuat dosa karena tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! Tidak tahukah kalian, bahwa dengan menghambakan diri kepada seseorang untuk mentaatinya, kalian menjadi hamba orang itu? Bahwa kalian harus mentaati dia baik dalam dosa yang memimpin kalian kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kalian kepada kebenaran? Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kalian hamba dosa, tetapi sekarang kalian dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah disampaikan kepadamu. Kalian telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pertolongan kita dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 124:1-3.4-6.7-8; Ul: 8a)
1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita; - biarlah Israel berkata demikian, - Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap; jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 24:22a.44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:39-48)
   
"Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut darinya."
    
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kalian juga siap sedia, karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tak kalian sangka-sangka.” Petrus bertanya, “Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksud dengan perumpamaan ini ataukah juga semua orang?” Tuhan menjawab, “Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dalam hatinya, ‘Tuanku tidak datang-datang’. Lalu ia mulai memukuli hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk, maka tuannya akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia serta membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut dari padanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Mengapa banyak orang yang mengaku orang beragama atau bahkan orang beriman, tetapi tetap saja melakukan hal-hal yang tercela di mata agama dan Tuhan-Nya? Barangkali kita sendiri juga terjebak dalam situasi seperti itu dan bertanya-tanya mengapa hal-hal seperti itu masih saja terjadi dalam diri kita.

Paulus mengingatkan umat di Roma, agar mereka tidak menghambakan diri pada dosa, tetapi senantiasa bertekun dalam penyerahan diri kepada Allah. Hal itu berarti, beriman kepada Allah bukanlah hal yang sekali diucapkan dan sekali jadi. Dituntut dari kita kesadaran diri yang terus-menerus, mawas diri dan berjaga-jaga terhadap berbagai kemungkinan jatuh dalam dosa. Seorang beriman adalah orang yang menghambakan dirinya kepada Allah dan siap sedia melayani Allah. Dengan kesiapsediaan untuk membekali dan mengembangkan dalam diri senjata-senjata kebenaran, kita terhindar dari penghambaan diri pada kuasa dosa. Ingatlah, siapa yang telah menerima banyak (rahmat dan kurnia Allah), mereka akan diminta pertanggungjawaban yang lebih banyak pula. Jadi, mari mengembangkanlah rahmat yang sudah kita terima.

Ya Tuhan, mampukanlah aku untuk mengembangkan rahmat Pembaptisan yang telah Kauanugerahkan padaku. Amin. (Ziarah Batin, 2015 Renungan dan Catatan Harian)

Antifon Komuni (Luk 12:48)

Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut daripadanya.

Bacaan Harian 19 - 25 Oktober 2015

Bacaan Harian 19 - 25 Oktober 2015

Senin, 19 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 4:20-25; MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 12: 13-21.

Selasa, 20 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Luk. 12:35-38.

Rabu, 21 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 6:12-18; Mzm. 124:1-3,4-6, 7-8; Luk. 12:39-48.

Kamis, 22 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 12:49-53.

Jumat, 23 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 7:8-25a; Mzm. 119: 66,68, 76,77,93.94; Luk. 12:54-59.

Sabtu, 24 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 8:1-11; Mzm. 24:1-2,3-4ab, 5-6; Luk. 13:1-9.

Minggu, 25 Oktober: Hari Minggu Biasa XXX (H).
Yer. 31:7-9; Mzm. 126:1-2ab, 2cd-3,4-5,6; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52.

Selasa, 20 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXIX

Selasa, 20 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXIX

“Kehendak Allah harus dilaksanakan, entah kita suka atau tidak” (St. Teresia dari Avila)


Antifon Pembuka (Rom 5:21)

Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia berlimpah. Jadi, sebagaimana dosa berkuasa dalam alam maut, demikian pula kasih karunia akan berkuasa karena Tuhan kita Yesus Kristus membenarkan kita untuk hidup kekal.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa, Engkau membangun dunia dan manusia di atas Yesus, Adam Baru. Kami bersyukur, karena Engkau telah menganugerahkan daya pengharapan dan semangat baru. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Jika karena dosa satu orang maut telah berkuasa, betapa hebatnya mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran: mereka akan hidup dan berkuasa karena Yesus Kristus. Bahkan Dia akan membenarkan kita untuk hidup yang kekal.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Umat di Roma (5:12,15b,17-19,20b-21)
    
     
"Jika karena dosa satu orang maut telah berkuasa, betapa hebatnya mereka akan berkuasa dalam kehidupan."
    
Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dunia lantaran satu orang, dan karena dosa itu juga maut. Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Jika karena pelanggaran satu orang semua orang jatuh ke dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia dan anugerah Allah, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus Kristus. Sebab jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa maka lebih benar lagi yang terjadi atas mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran: mereka akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu sebagaimana oleh satu pelanggaran semua orang mendapat penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang mendapat pembenaran untuk hidup. Jadi, sebagaimana oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua menjadi orang benar. Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia berlimpah-limpah. Jadi, sebagaimana dosa berkuasa dalam alam maut, demikianlah pula kasih karunia akan berkuasa karena Tuhan kita Yesus Kristus membenarkan kita untuk hidup kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban baker dank urban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata, “Tuhan itu besar!”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:36)
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

Kepada para murid-Nya Yesus menasihati agar berjaga-jaga dan selalu waspada. Gambarannya, seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya segera membukakan pintu bila tuannya datang. Berbahagialah orang yang punya sikap demikian itu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:35-38)
   
"Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga."
     
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dini hari, dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah para hamba itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Yesus Kristus melapangkan jalan kita untuk memperoleh hidup kekal yakni bahagia bersama Allah Tritunggal. Salah satu jalan yang bisa kita pilih adalah “pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala” yang artinya adalah, kita bisa menahan segala keinginan pribadi yang menjauhkan kita dari jalan Tuhan dan hati kita selalu memancarkan kasih kepada sesama misalnya dengan melayani orangtua atau mertua kita yang sudah lanjut usianya dan sakit-sakitan atau melayani bayi kita yang sedang rewel atau memperlakukan karyawan dengan adil.

Doa Malam

Allah Bapa Mahamulia, kami kami mohon Kauingatkan akan kedatangan-Mu di tengah-tengah kami. Ajarilah kami mengenal tanda-tanda yang mengisyaratkan kehadiran-Mu dan mewartakan kekayaan penyelenggaraan-Mu kepada setiap orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.


RUAH

Senin, 19 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXIX

Senin, 19 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXIX
 
Titik pusat Salam Maria adalah nama Yesus, ibarat sendi yang menghubungkan kedua bagian Salam Maria (Paus Yohanes Paulus II)
 

Antifon Pembuka (bdk Rm 4:21-22)

Abraham penuh keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Maka hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

Doa Pagi

Allah Bapa kami di surga, sumber sukacita, bangunlah kiranya kami menjadi Gereja, yang didasari batu sendi sejati, ialah Yesus Kristus. Semoga kami Kaupenuhi pula dengan sukacita, karena diperkenankan mengimani Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:20-25)
  
    
"Kita pun dibenarkan karena mengimani Allah."
  
Saudara-saudara, terhadap janji Allah Abraham tidak bimbang karena kurang percaya, tetapi sebaliknya, ia malahan diperkuat dalam imannya dan memuliakan Allah. Ia yakin penuh bahwa Allah berkuasa melaksanakan apa yang telah dijanjikan-Nya. Maka hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Kata-kata ‘hal ini diperhitungkan kepadanya’ tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi untuk kita juga, sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus yang telah diserahkan karena pelanggaran kita, dan dibangkitkan demi pembenaran kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75; Ul: 68)
1. Tuhan telah mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
2. Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita, dan dari tangan semua lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh, agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut, dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)
  
"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"
  
Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’. Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Ketika masa kampanye, kita disuguhi berbagai janji oleh para calon anggota DPR atau calon Presiden, dan lain-lain. Kegagalan merealiasisikan janji adalah sumber ketidakpercayaan pada seseorang. Sayangnya, orang-orang yang sudah terbukti tidak mampu memenuhi janjinya, masih saja dipilih karena berbagai suguhan lain yang menyenangkan dan mengiurkan, namun hanya sesaat.

Abraham mendapatkan janji yang tampaknya tidak realistis dan tidak masuk akal. Walau ia mengalami beberapa kali, tampaknya kepenuhan janji itu semakin jauh. Namun, ia tetap bertekun mengikuti perintah Allah. Abraham percaya bahwa Allah akan setia memenuhi janji-Nya. Allah tidak akan mengecewakannya.

Yesus tidak meladeni permintaan untuk menjadi hakim atas dua orang yang sedang berperkara soal warisan. Lebih dari itu, Ia mengajarkan para pendengar-Nya untuk tidak bergantung pada kekayaan, karena kekayaan tidak akan dapat menjamin hidup dan keselamatan seseorang. Menurut Yesus, adalah lebih bijak jika kita menjadi kaya dengan harta yang berkenan kepada Allah, yakni iman seperti yang dimiliki dan diperlihatkan Abraham, leluhur kita.

Ya Tuhan, kobarkanlah di dalam diriku kepercayaan penuh akan janji-Mu sehingga aku sungguh dapat mengandalkan Engkau, sebagai kekayaan yang tak ternilai harganya. Amin.

Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy