Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Minggu, 25 Oktober 2015 Hari Minggu Biasa XXX
Minggu, 25 Oktober 2015
Hari Minggu Biasa XXX
“Di dunia ini aku tidak bisa melihat Putra Allah yang Mahatinggi dengan mataku sendiri, kecuali melihat Tubuh dan Darah-Nya yang Mahakudus” – St. Fransiskus Assisi
Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)
Bersukacitalah hati orang yang mencari Tuhan! Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
Let the hearts that seek the Lord rejoice; turn to the Lord and his strength; constantly seek his face.
Lætetur cor quærentium Dominum: quærite Dominum, et confirmamini: quærite faciem eius semper.
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber kebahagiaan sejati, bukalah mata hati kami untuk melihat karya-Mu yang agung dalam hidup kami sehari-hari. Semoga, kami pun rela berbagi kebahagiaan dan saling bekerjasama untuk menggapai kebahagiaan hidup yang sejati, yaitu bersatu dengan Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (31:7-9)
Hari Minggu Biasa XXX
“Di dunia ini aku tidak bisa melihat Putra Allah yang Mahatinggi dengan mataku sendiri, kecuali melihat Tubuh dan Darah-Nya yang Mahakudus” – St. Fransiskus Assisi
Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)
Bersukacitalah hati orang yang mencari Tuhan! Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
Let the hearts that seek the Lord rejoice; turn to the Lord and his strength; constantly seek his face.
Lætetur cor quærentium Dominum: quærite Dominum, et confirmamini: quærite faciem eius semper.
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber kebahagiaan sejati, bukalah mata hati kami untuk melihat karya-Mu yang agung dalam hidup kami sehari-hari. Semoga, kami pun rela berbagi kebahagiaan dan saling bekerjasama untuk menggapai kebahagiaan hidup yang sejati, yaitu bersatu dengan Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (31:7-9)
"Dengan hiburan Aku akan membawa orang buta dan lumpuh."
Beginilah firman Tuhan, “Bersorak-sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah tentang pemimpin bangsa-bangsa! Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel! Sungguh, Aku akan membawa mereka dari tanah utara, dan akan mengumpulkan mereka dari ujung bumi; di antara mereka ada orang buta dan lumpuh, ada perempuan hamil bersama dengan himpunan perempuan yang melahirkan; dalam kumpulan besar mereka akan kembali ke mari! Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, lewat jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi Bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu, karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6, Ul:lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah kepada kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (5:1-6)
"Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek."
Saudara-saudara, setiap imam agung, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan kurban karena dosa. Seorang imam agung harus dapat memahami orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan. Karena itu ia harus mempersembahkan kurban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Tidak ada seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri! Sebab setiap imam agung dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus! Ia tidak mengangkat diri-Nya sendiri menjadi Imam Agung, tetapi diangkat oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan atau seperti firman-Nya dalam suatu nas lain, Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya menurut tata imamat Melkisedek.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:46-52)
"Rabuni, semoga aku dapat melihat."
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerikho. Ketika Yesus keluar lagi dari kota itu bersama murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta,bernama Bartimeus, anak Timeus. Ketika didengarnya bahwa yang lewat itu Yesus dari Nazaret, mulailah ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku.” Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus berhenti dan berkata, “Panggillah dia!” Mereka memanggil si buta itu dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu! Berdirilah, Ia memanggil engkau.” Orang buta itu lalu menanggalkan jubahnya. Ia segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus. Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?” Jawab orang buta itu, “Rabuni, semoga aku dapat melihat!” Yesus lalu berkata kepadanya, “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Pada saat itu juga melihatlah ia! Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Suatu pagi tatkala hujan menyirami kota Medan, saya bertemu dengan penjaja koran yang sama, setiap kali berhenti di “traffic light”. Ia berpakaian agak unik karena seluruh tubuhnya ditutupi dengan sejenis jas hujan tipis yang terbuat dari bahan plastik bening. Kehadirannya seakan memperkaya kesemrawutan lalu lintas di perempatan. Namun ia tetap saja dengan tekun menjajakan koran yang harganya tak seberapa itu. Kembali ia menyapaku dan menawarkan koran. Kali ini kegigihannya benar-benar mengalahkan keangkuhanku. Saya pun membeli korannya.
Suatu hari, saya sempat berdialog dengannya dan saya pun sangat tersentuh. Saat saya tanya apakah ia mengenal saya, ia menjawab, “Ya”. “Lantas mengapa selalu menjajakan koran meskipun sudah tahu bahwa kemungkinan besar saya tidak akan beli?” tanyaku lagi. Ia berkata, “Apabila saya memiliki pemikiran seperti bapak pasti saya tidak bisa membiayai keluarga saya, karena sebagian besar pengendara kendaraan tidak membeli koran saya, tapi puji Tuhan, masih ada sebagian kecil yang tetap membelinya dan saya pun bisa hidup bertahun-tahun dari usaha ini.”
Tatkala mengadakan perjalanan menuju ke Yerusalem melalui Yerikho, untuk merayakan Paskah, Yesus dikelilingi oleh banyak orang yang mau belajar dari-Nya, sebab Ia mengajar sambil berjalan. Jarak Yerikho menuju Yerusalem hanya sekitar 15 mil. Ada ketentuan bahwa setiap laki-laki yang berusia 12 tahun yang tinggal 15 mil dari Yerusalem harus menghadiri perayaan Paskah. Kota Yerikho memiliki ciri khusus. Lebih 20 ribu imam dan 20 ribu orang Lewi bekerja di Bait Allah, yang dibagi dalam 26 kelompok dan bergiliran.
Di pintu Gerbang Yerikho bagian Utara duduklah seorang pengemis, namanya Bartimeus. Sebagai seorang yang buta ia memiliki indra pendengaran dan perasaan yang jauh lebih kuat dibandingkan orang normal. Ia diberitahu bahwa Yesus lewat! Spontan ia berteriak keras bukan sekadar menarik perhatian Yesus namun sebagai ungkapan iman kepercayaannya untuk dipulihkan. Maka, semakin ia dilarang semakin menjadi-jadi teriakannya. Kegigihannya mengalahkan formalitas sekitarnya dan meruntuhkan jarak penghalang antara dirinya dan Yesus yang dipisah oleh kerumunan manusia. Yesus pun menangkap pesan iman yang sangat jelas dari kegigihan Bartimeus, sehingga ia disembuhkan, “Imanmu telah menyelamatkan engkau,” kata Yesus.
Dalam sejarah iman kita menyaksikan, kebebalan hati Agustinus pun luluh tatkala berhadapan dengan kegigihan doa dan air mata ibunya, St. Monika selama 20 tahun, sehingga ia bertobat dan menjadi orang kudus. Dari kebijaksanaan alam kita belajar bahwa setegarnya batu karang di tepi pantai pasti akan hancur juga oleh deburan ombak. Namun dalam hidup kita tak luput dari kerapuhan yang menghentikan langkah perjuangan kita dalam usaha, keluarga, membina relasi dan upaya meretas masalah kehidupan.
Lewat kisah kehidupan, kebijaksanaan alam dan pengalaman iman Bartimeus kita dapat memaknai arti usaha, usaha bukan berorientasi pada hasil namun proses. Dalam proses inilah dibutuhkan kekuatan iman sehingga tatkala kita bersentuhan pada akhir dari upaya, mata iman kita terbuka hingga mampu menemukan hikmah dan buah dari semua upaya yang telah dilakukan. Karena itu, jangan menyerah! [Aditya/RUAH]
Antifon Komuni (Bdk. Mzm 20:6)
Kami akan bersorak-sorai karena karya penyelamatan-Mu. Kami akan bergembira dalam nama Allah kita.
We will ring out our joy at your saving help and exult in the name of our God.
Atau (Bdk. Ef 5:2)
Kristus telah mengasihi kita dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan yang harum bagi Allah.
Christ loved us and gave himself up for us, as a fragrant offering to God.
Atau: Lætabimur in salutari tuo: et in nomine Domini Dei nostri magnificabimur.
Sabtu, 24 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXIX
Sabtu, 24 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXIX
“Maafkanlah semua orang yang pernah bersalah padamu” (St. Antonius Maria Claret)
Antifon Pembuka (Rm 8:10)
Jika Kristus ada dalam dirimu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi Roh hidup dalam kebenaran.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, sumber sukacita, semoga kami Kaulepaskan dari dosa dan semoga kami terbuka untuk menerima Roh Putra-Mu. Semoga pula sabda-Nya menjadi kabar sukacita bagi siapa saja di seluruh dunia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:1-11)
Hari Biasa Pekan XXIX
“Maafkanlah semua orang yang pernah bersalah padamu” (St. Antonius Maria Claret)
Antifon Pembuka (Rm 8:10)
Jika Kristus ada dalam dirimu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi Roh hidup dalam kebenaran.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, sumber sukacita, semoga kami Kaulepaskan dari dosa dan semoga kami terbuka untuk menerima Roh Putra-Mu. Semoga pula sabda-Nya menjadi kabar sukacita bagi siapa saja di seluruh dunia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:1-11)
"Roh Allah yang membangkitkan Yesus dari alam maut tinggal dalam dirimu."
Saudara-saudara, bagi mereka yang ada dalam Kristus tidak ada penghukuman. Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kalian dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat yang tidak berdaya karena daging telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa, Allah telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging agar tuntutan hukum Taurat digenapi dalam diri kita. Sebab kita tidak hidup menurut daging, melainkan menurut Roh. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; tetapi mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Keinginan daging ialah maut, tetapi keinginan Roh ialah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging itu bermusuhan dengan Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah. Hal ini memang tidak mungkin baginya! Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan di hati Allah. Tetapi kalian tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, kalau Roh Allah memang tinggal dalam dirimu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi kalau Kristus ada dalam dirimu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Allah, yang membangkitkan Yesus dari alam maut, diam dalam dirimu, maka Ia yang telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Atau Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; Ul: lh.6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yeh 33:11)
Tuhan telah berfirman, "Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannya supaya ia hidup."
Kepada mereka yang membawa kabar mengenai orang Galilea yang dibunuh Pilatus dan darahnya dicampurkan dengan persembahan, Yesus langsung menantang mereka bahwa jikalau mereka semua tidak bertobat, mereka pun akan binasa dengan cara demikian. Pertobatan adalah langkah yang menyelamatkan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:1-9)
"Jikalau kalian semua tidak bertobat, kalian pun akan binasa dengan cara demikian."
Pada waktu itu beberapa orang datang kepada Yesus dan membawa kabar tentang orang-orang Galilea yang dibunuh Pilatus, sehingga darah mereka tercampur dengan darah kurban yang mereka persembahkan. Berkatalah Yesus kepada mereka, "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada semua orang lain yang tinggal di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian." Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan ini, "Ada seorang mempunyai sebatang pohon ara, yang tumbuh di kebun anggurnya. Ia datang mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak menemukannya. Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun anggur itu, 'Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara itu namun tidak pernah menemukannya. Sebab itu tebanglah pohon ini. Untuk apa pohon itu hidup di tanah ini dengan percuma?' Pengurus kebun anggur itu menjawab, 'Tuan, biarkanlah pohon ini tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah'!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Balita atau anak kecil umumnya mudah mengikuti keinginan indrawinya. Dia belum cermat membedakan ini bersih atau kotor, ini sehat atau membawa penyakit. Orang dewasa umumnya sudah bisa membedakan hal itu tetapi sering memilih untuk “hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging.” Akibatnya adalah badan sakit dan kematian, perkawinan amburadul dan anak-anak terlantar karena manusia memlih narkoba, seks bebas, perselingkuhan dan kekerasan dalam rumahtangga, perjudian dan mabuk alkohol daripada “hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh”. Janganlah kita “hidup di tanah ini dengan percuma.”
Antifon Komuni (Rm 8:5)
Mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal dari daging. Mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal dari Roh.
Doa Malam
Allah Bapa kami sumber belas kasih, semoga kami bertobat berkat sabda-Mu dan Kaubimbing mengikuti jejak Putra-Mu. Limpahilah kami kiranya belas kasih-Mu yang sepenuhnya ada pada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH
Jumat, 23 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXIX
Jumat, 23 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXIX
Lawan dari iman adalah penyembahan berhala. Selagi Musa berbicara kepada Allah di Sinai, umat Israel tidak tahan dengan misteri ketersembunyian Allah, mereka tidak mampu bertahan dari lamanya waktu penantian untuk melihat wajah Allah. Iman pada hakekatnya menuntut [seseorang] meninggalkan kepemilikan langsung yang ditawarkan oleh pandangan [mata]; iman merupakan undangan untuk berbalik kepada sumber terang, sementara menghormati misteri sebuah wajah yang akan menyingkapkannya secara pribadi pada waktunya….Tampak lebih baik menggantikan iman dalam Allah dengan menyembah suatu berhala, yang wajahnya dapat kita lihat secara langsung dan asal usulnya kita ketahui, karena ia merupakan hasil karya tangan kita. Dihadapan berhala, tidak ada resiko bahwa kita akan dipanggil untuk meninggalkan rasa aman kita, karena berhala-berhala “memiliki mulut, tetapi mereka tidak bisa bicara” (Mzm 115:5). Berhala ada, kita memahaminya, sebagai alasan palsu untuk menempatkan diri kita di pusat realita dan menyembah karya tangan kita. Sekali manusia telah kehilangan orientasi fundamental yang menyatukan keberadaannya, ia terpecah ke dalam keanekaragaman dari keinginannya. (Ensiklik Lumen Fidei)
Antifon Pembuka (Mzm 119:94)
Aku ini kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Mahabaik, berilah kiranya kami semangat baru, lindungilah kami dengan Roh Kudus, agar orang dapat memahami bahwa Engkau beserta kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (7:18-25a)
Hari Biasa Pekan XXIX
Lawan dari iman adalah penyembahan berhala. Selagi Musa berbicara kepada Allah di Sinai, umat Israel tidak tahan dengan misteri ketersembunyian Allah, mereka tidak mampu bertahan dari lamanya waktu penantian untuk melihat wajah Allah. Iman pada hakekatnya menuntut [seseorang] meninggalkan kepemilikan langsung yang ditawarkan oleh pandangan [mata]; iman merupakan undangan untuk berbalik kepada sumber terang, sementara menghormati misteri sebuah wajah yang akan menyingkapkannya secara pribadi pada waktunya….Tampak lebih baik menggantikan iman dalam Allah dengan menyembah suatu berhala, yang wajahnya dapat kita lihat secara langsung dan asal usulnya kita ketahui, karena ia merupakan hasil karya tangan kita. Dihadapan berhala, tidak ada resiko bahwa kita akan dipanggil untuk meninggalkan rasa aman kita, karena berhala-berhala “memiliki mulut, tetapi mereka tidak bisa bicara” (Mzm 115:5). Berhala ada, kita memahaminya, sebagai alasan palsu untuk menempatkan diri kita di pusat realita dan menyembah karya tangan kita. Sekali manusia telah kehilangan orientasi fundamental yang menyatukan keberadaannya, ia terpecah ke dalam keanekaragaman dari keinginannya. (Ensiklik Lumen Fidei)
Antifon Pembuka (Mzm 119:94)
Aku ini kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Mahabaik, berilah kiranya kami semangat baru, lindungilah kami dengan Roh Kudus, agar orang dapat memahami bahwa Engkau beserta kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (7:18-25a)
"Siapakah yang akan melepaskan daku dari tubuh maut ini?"
Saudara-saudara, aku tahu, tiada sesuatu yang baik dalam diriku sebagai manusia. Sebab kehendak memang ada dalam diriku, tetapi berbuat baik tidak ada. Sebab bukan yang baik seperti yang kukehendaki, yang kuperbuat, melainkan yang jahat yang tidak kukehendaki. Jadi jika aku berbuat yang tidak kukehendaki, maka bukan aku lagi yang memperbuatnya, melainkan dosa yang diam dalam diriku. Jadi dalam diriku kudapati hukum berikut: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, malah yang jahatlah yang ada padaku. Sebab dalam batinku aku memang suka akan hukum Allah, tetapi dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada dalam anggota-angota tubuhku. Aku ini manusia celaka. Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! Dialah Yesus Kristus, Tuhan kita!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:66.68.76.77.93.94; Ul: 68b)
1. Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya pada perintah-perintah-Mu.
2. Engkau baik dan murah hati: ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
3. Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
4. Biarlah rahmat-Mu turun kepadaku, sehingga aku hidup, sebab Taurat-Mulah kegemaranku.
5. Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.
6. Aku ini kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:54-59)
"Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
”Berani berbuat, berani bertanggung jawab.” Demikian kata bijak yang mengingatkan kita bahwa kitalah yang harus bertanggung jawab atas apa yang kita perbuat. Betapa sering kita mendengar, menyaksikan atau bahkan mengalami betapa orang dengan mudah menghindar dan lari dari tanggung jawab atas tindakan atau perbuatannya.
Paulus mengakui betapa ia sering melakukan hal-hal jahat yang ia sendiri tidak kehendaki. Namun, ia berkeyakinan bahwa Yesus telah melepaskan dia dari kuasa dosa yang membelenggu itu. Keyakinan seperti itu perlu ditumbuhkembangkan terus-menerus.
Yesus dalam Injil mengingatkan kemampuan manusia untuk membaca tanda-tanda alam. Bahwa manusia dapat membaca gelagat alam sehingga mampu mengantisipasi sesuatu yang akan terjadi. Mengapa kemampuan dan kebiasaan itu tidak dimanfaatkan untuk mempertanggungjawabkan iman akan Allah? Marilah kita membuka mata, hati, pikiran dan budi kita agar dapat membaca dan memahami tanda-tanda kehadiran Allah, supaya kita juga beroleh kebijaksanaan untuk mengerti tanda-tanda yang menyelamatkan atau menghancurkan hidup kita.
Ya Tuhan, kobarkan dalam diriku Roh Pengertian dan Kebijaksanaan untuk menilai apa yang baik dan benar, agar aku terpelihara dalam iman akan Dikau. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Mzm 119:93)
Untuk selama-lamanya aku takkan melupakan titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan daku.
Kamis, 22 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXIX
Kamis, 22 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXIX
“Maria selalu hadir, bersama Gereja dan sebagai Bunda Gereja, pada setiap perayaan Ekaristi” (St. Yohanes Paulus II)
Antifon Pembuka (Luk 12:49)
Aku datang untuk membawa api ke dunia, dan betapa Kuinginkan api itu menyala
Doa Pagi
Allah Bapa kami, sumber cinta dan belas kasih, Engkau telah menyalakan api di dunia, yaitu Yesus, api cinta kasih-Mu. Kami mohon, semoga cinta dan belas kasih-Nya melepaskan kami dari segala dosa. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Menyerahkan anggota tubuh menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan itu membawa kedurhakaan. Sebaliknya menyerahkan anggota tubuh manjadi hamba kebenaran akan membawa kepada pengudusan. Sebab itu menjadi hamba kebenaran adalah pilihan terbaik.
Hari Biasa Pekan XXIX
“Maria selalu hadir, bersama Gereja dan sebagai Bunda Gereja, pada setiap perayaan Ekaristi” (St. Yohanes Paulus II)
Antifon Pembuka (Luk 12:49)
Aku datang untuk membawa api ke dunia, dan betapa Kuinginkan api itu menyala
Doa Pagi
Allah Bapa kami, sumber cinta dan belas kasih, Engkau telah menyalakan api di dunia, yaitu Yesus, api cinta kasih-Mu. Kami mohon, semoga cinta dan belas kasih-Nya melepaskan kami dari segala dosa. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Menyerahkan anggota tubuh menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan itu membawa kedurhakaan. Sebaliknya menyerahkan anggota tubuh manjadi hamba kebenaran akan membawa kepada pengudusan. Sebab itu menjadi hamba kebenaran adalah pilihan terbaik.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:19-23)
"Sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa dan telah menjadi hamba Allah."
Saudara-saudara, mengingat kelemahanmu, aku berbicara secara manusia. Sebagaimana kalian dahulu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kalian kepada kedurhakaan, demikianlah sekarang kalian harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kalian kepada pengudusan. Sebab waktu kalian menjadi hamba dosa, kalian bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kalian petik dari padanya? Semuanya menyebabkan kalian sekarang merasa malu, karena kesudahannya ialah kematian. Tetapi, sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa, dan menjadi hamba Allah. Maka kalian memperoleh buah yang membawa kalian kepada pengudusan, dan akhirnya hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840 (buku MT halaman 407, 408)
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau: Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: 40:5)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Flp 3:8-9)
Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.
Yesus datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan. Yesus menyadari bahwa misi-Nya mendatangkan pemisahan dan menggelisahkan. Dia melihat dengan jelas bahwa salib akan merupakan pokok pertentangan dan perdebatan, dan betapa Ia ingin bahwa salib, peninggian diri-Nya itu, segera terjadi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:49-53)
"Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan."
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah. Tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan putranya, dan putra melawan bapanya, ibu melawan putrinya, dan putri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa setiap orang yang dimerdekakan dari dosa adallah hamba Allah yang diantar kepada pengudusan untuk masuk ke dalam hidup kekal. Api pemurnian dari Yesus Kristus yakni api kasih-Nya yang menguji kesetiaan kita kepada ajaran kasih-Nya. Wajar jika Yesus mengatakan “bukan damai, melainkan pertentangan” yang dibawa-Nya. Kasih Yesus bisa disalahartikan sehingga menimbulkan pertentangan dalam satu keluarga. Keterbatasan manusialah yang menyebabkan pertentangan dalam proses memahami kasih. Kadang damai diperoleh lewat proses hidup bersama yang saling bertentangan.
Antifon Komuni (Mzm 1:1.2)
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tetapi kesukaannya ialah hukum Tuhan dan siang malam merenungannya.
RUAH
Rabu, 21 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXIX
Rabu, 21 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXIX
Tetapi kemenangan dalam perjuangan yang demikian itu hanyalah mungkin di dalam doa. Yesus mengalahkan penggoda sejak awal Bdk. Mat 4:1-11. sampai kepada perjuangan terakhir dalam sakratul maut-Nya Bdk. Mat 26:36 -44. melalui doa. Dengan demikian, dalam permohonan ini kepada Bapa kita Kristus mempersatukan kita dengan peduangan-Nya dan sakratul maut-Nya. Kita dinasihati dengan sangat, supaya dalam persekutuan dengan Dia, membuat hati kita waspada Bdk. Mrk 13:9.23.33-37; 14:38; Luk 12:35-40.. Kewaspadaan adalah "penjaga" hati. Yesus memohon untuk kita kepada Bapa-Nya dengan perkataan: "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu" (Yoh 17:11). Tanpa henti-hentinya Roh Kudus mengajak kita untuk waspada Bdk. 1 Kor 16:13; Ko14:2; 1 Tes 5:6; 1 Ptr 5:8.. Dalam godaan terakhir perjuangan kita di dunia ini kesungguhan permohonan ini menjadi nyata; ia meminta ketabahan sampai akhir. "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia yang berjaga-jaga" (Why 16:15).
Antifon Pembuka (Luk 12:48)
Barangsiapa diberi banyak, banyak pula dituntut dari padanya. Dan barangsiapa diberi lebih banyak, lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.
Doa Pagi
Allah Bapa, cahaya kehidupan kami, berkenanlah mengutus Putra-Mu mendatangi kami sebagai cahaya kehidupan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (6:12-18)
Hari Biasa Pekan XXIX
Tetapi kemenangan dalam perjuangan yang demikian itu hanyalah mungkin di dalam doa. Yesus mengalahkan penggoda sejak awal Bdk. Mat 4:1-11. sampai kepada perjuangan terakhir dalam sakratul maut-Nya Bdk. Mat 26:36 -44. melalui doa. Dengan demikian, dalam permohonan ini kepada Bapa kita Kristus mempersatukan kita dengan peduangan-Nya dan sakratul maut-Nya. Kita dinasihati dengan sangat, supaya dalam persekutuan dengan Dia, membuat hati kita waspada Bdk. Mrk 13:9.23.33-37; 14:38; Luk 12:35-40.. Kewaspadaan adalah "penjaga" hati. Yesus memohon untuk kita kepada Bapa-Nya dengan perkataan: "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu" (Yoh 17:11). Tanpa henti-hentinya Roh Kudus mengajak kita untuk waspada Bdk. 1 Kor 16:13; Ko14:2; 1 Tes 5:6; 1 Ptr 5:8.. Dalam godaan terakhir perjuangan kita di dunia ini kesungguhan permohonan ini menjadi nyata; ia meminta ketabahan sampai akhir. "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia yang berjaga-jaga" (Why 16:15).
Antifon Pembuka (Luk 12:48)
Barangsiapa diberi banyak, banyak pula dituntut dari padanya. Dan barangsiapa diberi lebih banyak, lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.
Doa Pagi
Allah Bapa, cahaya kehidupan kami, berkenanlah mengutus Putra-Mu mendatangi kami sebagai cahaya kehidupan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (6:12-18)
"Serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang telah bangkit dari kematian."
Saudara-saudara, janganlah dosa berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kalian tidak lagi menuruti keinginannya. Janganlah kalian menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa, untuk dipakai sebagai senjata kelaliman. Tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah, sebagai orang-orang yang dahulu mati tapi sekarang hidup. Serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk dijadikan senjata-senjata kebenaran. Sebab kalian tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kalian tidak berada di bawah hukum Taurat, melainkan di bawah kasih karunia. Jadi bagaimana? Apakah kita berbuat dosa karena tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! Tidak tahukah kalian, bahwa dengan menghambakan diri kepada seseorang untuk mentaatinya, kalian menjadi hamba orang itu? Bahwa kalian harus mentaati dia baik dalam dosa yang memimpin kalian kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kalian kepada kebenaran? Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kalian hamba dosa, tetapi sekarang kalian dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah disampaikan kepadamu. Kalian telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pertolongan kita dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 124:1-3.4-6.7-8; Ul: 8a)
1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita; - biarlah Israel berkata demikian, - Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap; jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 24:22a.44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:39-48)
"Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut darinya."
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kalian juga siap sedia, karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tak kalian sangka-sangka.” Petrus bertanya, “Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksud dengan perumpamaan ini ataukah juga semua orang?” Tuhan menjawab, “Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dalam hatinya, ‘Tuanku tidak datang-datang’. Lalu ia mulai memukuli hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk, maka tuannya akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia serta membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut dari padanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Mengapa banyak orang yang mengaku orang beragama atau bahkan orang beriman, tetapi tetap saja melakukan hal-hal yang tercela di mata agama dan Tuhan-Nya? Barangkali kita sendiri juga terjebak dalam situasi seperti itu dan bertanya-tanya mengapa hal-hal seperti itu masih saja terjadi dalam diri kita.
Paulus mengingatkan umat di Roma, agar mereka tidak menghambakan diri pada dosa, tetapi senantiasa bertekun dalam penyerahan diri kepada Allah. Hal itu berarti, beriman kepada Allah bukanlah hal yang sekali diucapkan dan sekali jadi. Dituntut dari kita kesadaran diri yang terus-menerus, mawas diri dan berjaga-jaga terhadap berbagai kemungkinan jatuh dalam dosa. Seorang beriman adalah orang yang menghambakan dirinya kepada Allah dan siap sedia melayani Allah. Dengan kesiapsediaan untuk membekali dan mengembangkan dalam diri senjata-senjata kebenaran, kita terhindar dari penghambaan diri pada kuasa dosa. Ingatlah, siapa yang telah menerima banyak (rahmat dan kurnia Allah), mereka akan diminta pertanggungjawaban yang lebih banyak pula. Jadi, mari mengembangkanlah rahmat yang sudah kita terima.
Ya Tuhan, mampukanlah aku untuk mengembangkan rahmat Pembaptisan yang telah Kauanugerahkan padaku. Amin. (Ziarah Batin, 2015 Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Luk 12:48)
Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut daripadanya.
Bacaan Harian 19 - 25 Oktober 2015
Bacaan Harian 19 - 25 Oktober 2015
Senin, 19 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 4:20-25; MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 12: 13-21.
Selasa, 20 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Luk. 12:35-38.
Rabu, 21 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 6:12-18; Mzm. 124:1-3,4-6, 7-8; Luk. 12:39-48.
Kamis, 22 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 12:49-53.
Jumat, 23 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 7:8-25a; Mzm. 119: 66,68, 76,77,93.94; Luk. 12:54-59.
Sabtu, 24 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 8:1-11; Mzm. 24:1-2,3-4ab, 5-6; Luk. 13:1-9.
Minggu, 25 Oktober: Hari Minggu Biasa XXX (H).
Yer. 31:7-9; Mzm. 126:1-2ab, 2cd-3,4-5,6; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52.
Senin, 19 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 4:20-25; MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 12: 13-21.
Selasa, 20 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Luk. 12:35-38.
Rabu, 21 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 6:12-18; Mzm. 124:1-3,4-6, 7-8; Luk. 12:39-48.
Kamis, 22 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 12:49-53.
Jumat, 23 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 7:8-25a; Mzm. 119: 66,68, 76,77,93.94; Luk. 12:54-59.
Sabtu, 24 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 8:1-11; Mzm. 24:1-2,3-4ab, 5-6; Luk. 13:1-9.
Minggu, 25 Oktober: Hari Minggu Biasa XXX (H).
Yer. 31:7-9; Mzm. 126:1-2ab, 2cd-3,4-5,6; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52.
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati