| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 20 November 2015 Hari Biasa Pekan XXXIII

Jumat, 20 November 2015
Hari Biasa Pekan XXXIII

“Pujilah Tuhan dengan nyanyian gembira! Inilah pujian bagus bagi Tuhan, kalau kamu bernyanyi dengan gembira” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (1Taw 29:11)

Engkaulah Tuhan, luhur dan perkasa, gemilang dan berseri semarak. Sebab milik-Mulah langit dan bumi, bagi-Mulah kerajaan, ya Tuhan. Engkau unggul melampaui semua penguasa.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Mahakudus, ajarilah kami menghadap Engkau dan menyembah nama-Mu yang Mahakudus, agar dapat menemukan kedamaian dalam segala tingkah laku kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (4:36-37.52-59)
  
   
"Mereka menahbiskan mezbah dan dengan sukacita mempersembahkan kurban."
  
Pada waktu itu Yudas Makabe serta saudara-saudara berkata, “Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan bait Allah dan mentahbiskannya kembali.” Setelah seluruh bala tentara dihimpun berangkatlah mereka ke Gunung Sion. Dalam tahun 148, pada tanggal dua puluh lima bulan ke-9, yaitu bulan Kislew, pagi-pagi benar seluruh rakyat bangun untuk mempersembahkan kurban sesuai dengan hukum Taurat di atas mezbah kurban bakaran baru yang telah mereka buat. Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti waktu orang-orang asing mencemarkannya, mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi gambus, kecapi dan canang. Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah, serta melambungkan pujian ke surga, kepada Dia yang memberi mereka hasil yang baik. Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah kurban bakaran, kurban keselamatan dan kurban pujian. Bagian depan bait Allah dihiasi dengan karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya. Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat besar. Sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus. Yudas serta saudara-saudaranya dan segenap umat Israel menetapkan sebagai berikut, ‘Perayaan pentahbisan mezbah itu tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan hari lamanya, tepat pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, kami memuji nama-Mu yang agung.
Ayat. (MT 1Taw 29:10.11abc.11d-12a.12bcd)
1. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah Israel leluhur kami dari kekal sampai kekal.
2. Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya milik-Mulah segala yang ada di langit dan di bumi, ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan.
3. Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya, kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.
4. Engkaulah yang menguasai segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:45-48)
 
"Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."
  
Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Situasi kejiwaan para imam kepala dan ahli Taurat bisa dikatakan tidak peka lagi. Mereka sudah terbiasa dengan suasana bait Allah. Setiap hari mereka mengurus keagamaan dan peribadatan, serta berdiskusi teologis tentang Kitab Suci. Namun, karena sudah sangat terbiasa, mereka malah tidak peka lagi ketika bait Allah telah menjadi sarang penyamun, yakni ketika semakin banyak para pedagang berada di situ dan membuka pasar atau dagangan di situ. Barulah ketika Yesus datang ke Yerusalem setelah perjalanan dari Galilea, terjadi kegemparan. Tuhan Yesus masuk ke bait Allah, dan langsung mengusir semua pedagang sebab mereka semua merusak suasana bait Allah, karena Rumah Allah telah dijadikan sarang penyamun!

Adegan Yesus yang mengusir para pedagang di bait Allah hari ini juga mengingatkan kita. Barangkali kita pun telah menjadikan bait Allah, gedung gereja, atau kapel, yang adalah rumah doa, sebagai sarang penyamun. Bagaimana tidak? Mari kita meneliti sendiri dan melihat di sekeliling kita. Apakah kita atau umat yang lain sibuk dengan HP, smartphone, atau hal lain padahal Imam sedang memimpin Perayaan Ekaristi? Semoga saja RENUNGAN ini berlebih-lebihan dan bahkan tidak benar. (EM/Inspirasi Batin 2015).

Antifon Komuni (Luk 19:46)

Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu telah menjadikannya sarang penyamun.

Kamis, 19 November 2015 Hari Biasa Pekan XXXIII

Kamis, 19 November 2015
Hari Biasa Pekan XXXIII
 
“Kita harus menolak apa yang ditolak Tuhan” (St. Agustinus)
 

Antifon Pembuka (Mzm 50:15)

Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, niscaya Aku akan menyelamatkan dikau dan engkau akan memuliakan Daku.

Doa Pagi


Ya Allah yang Mahakuasa, kobarkan dalam hati kami semangat dan keberanian untuk tetap bertahan dalam iman serta kasih kepada-Mu, satu-satunya penguasa hidup kami. Semoga dalam diri kami makin tumbuh keyakinan bahwa segala kesulitan dan tantangan hidup yang kami hadapi merupakan sarana untuk membuktikan kasih dan kepercayaan kami kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Makabe mengisahkan tentang insiden di Kota Modein. Wakil raja berusaha memaksa orang Yahudi supaya murtad, meninggalkan iman, termasuk juga Matatias dan anak-anaknya. Tetapi mereka memilih tetap setia dalam iman kepada Tuhan. Ancaman tidak merontokkan iman mereka.


Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (2:15-29)
  
   
"Kami akan menaati hukum nenek moyang kami."
 
Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes orang-orang Yahudi dipaksa meninggalkan ketetapan hukum Taurat. Sekali peristiwa para pegawai raja datang ke Kota Modein untuk menuntut orang-orang Yahudi mempersembahkan kurban kepada berhala. Banyak orang Israel datang kepada mereka. Matatias dan anak-anak berkumpul juga. Pegawai raja itu angkat bicara dan berkata kepada Matatias, “Saudara adalah seorang pemimpin, orang terhormat dan pembesar di kota ini,dan lagi didukung oleh anak-anak serta kaum kerabat. Baiklah Saudara sekarang juga maju ke depan sebagai orang pertama untuk memenuhi ketetapan raja. Hal ini telah dilakukan semua bangsa, bahkan juga orang-orang Yehuda dan mereka yang masih tinggal di Yerusalem. Kalau demikian niscaya Saudara serta anak-anak Saudara termasuk dalam kalangan sahabat-sahabat raja dan akan dihormati dengan perak, emas dan banyak hadiah!” Tetapi Matatias menjawab dengan suara lantang, “Kalaupun segala bangsa di lingkungan wilayah raja mematuhi perintah Seri Baginda dan masing-masing murtad dari agama nenek moyangnya serta menyesuaikan diri dengan perintah Seri Baginda, namun aku serta anak-anak dan kaum kerabatku hendak tetap hidup menurut perjanjian nenek moyang kami. Semoga Tuhan mencegah kami meninggalkan hukum Taurat serta peraturan-peraturan Tuhan. Titah raja itu tidak dapat kami taati. Kami tidak dapat menyimpang sedikit pun dari agama kami.” Belum lagi Matatias selesai berbicara, seorang Yahudi tampil ke depan umum untuk mempersembahkan kurban di atas mezbah berhala di kota Modein menurut penetapan raja. Melihat itu Matatias naik darah dan gentarlah hatinya karena geram yang tepat. Disergapnya orang Yahudi itu dan digoroknya di dekat mezbah. Petugas raja yang memaksakan kurban itupun dibunuhnya pada saat itu juga. Kemudian mezbah itu dirobohkannya. Tindakannya untuk membela hukum Tuhan itu serupa dengan yang dahulu pernah dilakukan oleh Pinehas terhadap Zimri bin Salmon. Lalu berteriaklah Matatias dengan suara lantang di Kota Modein, “Siapa saja yang rindu memegang hukum Taurat dan berpaut pada perjanjian hendaknya mengikuti aku!” Kemudian Matatias serta anak-anaknya melarikan diri ke pegunungan. Segala harta miliknya di kota ditinggalkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:1-2.5-6.14-15)
1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar.
2. "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!" Maka langit memberitakan keadilan-Nya; Allah sendirilah Hakim!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, maka Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Daku."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Betapa Tuhan sudah membela umat-Nya, namun mereka menolak Dia sebagai Mesias, utusan Allah. Mereka tidak menyadari apa yang dapat menyelamatkan mereka. Yerusalem akan dihancurleburkan. Gereja pun akan mengalami hal yang sama bila tidak setia.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:41-44)
 
"Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"
 
Pada waktu itu ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, “Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
   
Matatias berseru, “Semoga Tuhan mencegah kami meninggalkan hukum Taurat serta peraturan-peraturan Tuhan.” Iman yang teguh membuatnya tetap sadar akan pilihan hidupnya. Godaan duniawi ataupun ancaman kematian tidak menggoyahkan imannya. Yesus menghendaki kita “mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu”. Korupsi, narkoba, perselingkuhan, perjudian, pesta pora dan mabuk alkohol pada akhirnya hanyalah musuh yang mengepung, menghimpit dan membinasakan seseorang dan keluarganya. Mari kita perkuat tembok iman dan moral Katolik sejak usia muda.

Doa Malam

Tuhan Yesus, jangan biarkan diriku terlena oleh aneka tawaran dunia yang dapat menjauhkan diriku dari tujuan utama perjalanan hidup ini. Jadikanlah damai sejahtera-Mu senantiasa menguasaiku. Maka bentengilah diriku dengan perisai iman, buah anugerah-Mu agar tak ada satu kekuatan pun yang dapat menghancurkan aku. Amin.


RUAH

Rabu, 18 November 2015 Hari Biasa Pekan XXXIII

Rabu, 18 November 2015
Hari Biasa Pekan XXXIII

Sejak Paskah, Roh Kudus "menginsyatkan" dunia akan "dosa" (Yoh 16:8-9), artinya Ia menyingkapkan bahwa dunia tidak percaya kepada Dia, yang diutus Bapa. Roh yang sama, yang membuka kedok dosa, adalah juga Penolong Bdk. Yoh 15:26. yang memberi rahmat penyesalan dan pertobatan kepada hati manusia Bdk. Kis 2:36-38; DeV 27-48. (Katekismus Gereja Katolik, 1433)

 
Antifon Pembuka (bdk. 2Mak 7:23)

Berkat belas kasih-Nya Tuhan mengembalikan roh dan hidup kepadamu, justru karena kamu kini memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang mahamulia, berkat kemurahan hati-Mu kami memelihara hidup dan mencari kebahagiaan. Maka kami bersyukur, tetapi masih mohon, semoga kami dalam hidup dan karya dapat menyelesaikan segala sesuatu yang telah Kaumulai. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (7:1.20-31)
   
      
"Pencipta alam semesta akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu."
   
Pada waktu itu ada tujuh orang bersaudara beserta ibunya ditangkap. Dengan siksaan cambuk dan rotan mereka dipaksa oleh Raja Antiokhus Epifanes untuk makan daging babi yang haram. Ibu itu sungguh mengagumkan secara luar biasa. Ia layak dikenang baik-baik. Ia harus menyaksikan ketujuh anaknya mati dalam tempo satu hari saja. Namun demikian ia tetap menanggungnya dengan tabah dan besar hati karena harapannya kepada Tuhan. Dengan rasa hati yang luhur ia menghibur anaknya masing-masing dalam bahasanya sendiri penuh dengan semangat hukum. Dengan semangat jantan dikuatkannya tabiat kewanitaannya, lalu berkatalah ia kepada anak-anaknya, “Aku tidak tahu bagaimana kalian muncul dalam kandunganku. Bukan akulah yang memberi kalian nafas dan hidup atau menyusun anggota-anggota badanmu satu per satu, melainkan Pencipta alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Dengan belas kasih Tuhan akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu, justru karena kini kalian memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya.” Adapun Raja Antiokhus mengira, bahwa ibu itu menghina dirinya, dan ia menganggap bicaranya suatu penistaan. Anak bungsu yang masih hidup tidak hanya dibujuk dengan kata-kata, tetapi raja juga menjanjikan dengan angkat sumpah bahwa si bungsu akan dijadikannya kaya dan bahagia, asal saja ia mau meninggalkan adat istiadat nenek moyangnya. Bahkan ia akan dijadikan sahabat raja, dan kepadanya akan dipercayakan pelbagai jabatan Negara. Oleh karena pemuda itu tidak menghiraukannya sama sekali, maka raja memanggil ibunya dan mendesak, supaya ia menasihati anaknya demi keselamatan hidupnya. Sesudah lama didesak barulah ibu itu menyanggupi untuk meyakinkan anaknya. Kemudian ia membungkuk kepada anaknya lalu dengan mencemoohkan penguasa yang bengis itu ia berkata dalam bahasanya sendiri, “Anakku, kasihanilah aku yang sembilan bulan lamanya mengandungmu dan tiga tahun lamanya menyusui engkau. Aku pun sudah mengasuhmu dan membesarkanmu hingga umurku sekarang ini dan terus memliharamu. Aku mendesak, ya anakku, tengadahlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatu yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah menjadikan semuanya itu bukan dari barang yang sudah ada. Demikianlah bangsa manusia juga dijadikan. Jangan takut kepada algojo itu. Sebaliknya hendaklah menyatakan diri sepantas kakak-kakakmu dan terimalah maut itu, supaya aku mendapat kembali engkau bersama kakak-kakakmu di masa belas kasihan kelak.” Belum lagi ibu itu mengakhiri ucapannya berkatalah pemuda itu, “Kalian menunggu siapa? Aku tidak akan taat kepada penetapan raja. Sebaliknya aku taat kepada segala ketetapan Taurat yang sudah diberikan oleh Musa kepada nenek moyang kami. Tetapi Baginda, yang menjadi asal usul segala malapetaka yang menimpa orang-orang Ibrani, pasti tidak akan luput dari tangan Allah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pada waktu bangun aku menjadi puas dengan hadirat-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 17:1.5-6.8b.15)
1. Dengarkanlah Tuhan, pengaduan yang jujur, perhatikanlah seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
2. Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidaklah goyah. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
3. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu. Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:11-28)
 
"Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?"
    
Pada waktu Yesus sudah dekat Yerusalem, orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera nampak. Maka Yesus berkata, “Ada seorang bangsawan berangkat ke negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja. Sesudah itu baru ia akan kembali. Maka ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberi mereka sepuluh mina, katanya, ‘Pakailah ini untuk berdagang sampai aku kembali’. Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan, ‘Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami’. Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. Yang pertama datang dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina’. Katanya kepada hamba itu, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik. Engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.’ Datanglah yang kedua dan berkata, “Tuan, mina Tuan telah menghasilkan lima mina’. Katanya kepada orang kedua itu, ‘Dan engkau, kuasailah lima kota’. Dan hamba yang ketiga datang dan berkata, ‘Tuan, inilah mina Tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan Tuan, karena Tuan adalah manusia yang keras. Tuan mengambil apa yang tidak pernah Tuan taruh, dan Tuan menuai apa yang tidak Tuan tabur’. Kata bangsawan itu, ‘Hai hamba yang jahat! Aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tau, aku ini orang yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang tidak kutabur. Jika demikian mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya’. Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ, ‘Ambillah mina yang satu itu dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu’. Kata mereka kepadanya, ‘Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina’. Ia menjawab, ‘Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mempunyai, ia akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya. Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku’.” Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus memberikan gambaran bahwa Allah itu adalah tuan yang memberikan pinjaman uang untuk dikelola dan dikembangkan. Dengan begitu, kelak ada suatu bunga atau nilai lebih dari modal awal yang harus dihasilkan. Aturan demikian sangat masuk akal dalam dunia perdagangan, namun apakah hukum dagang ini diterapkan Allah pada kita?

Memang betul! Manusia diciptakan oleh Allah bukanlah semata-mata untuk dirinya sendiri, namun bagi tujuan Allah yang lebih besar. Itulah letak kebermaknaan dalam hidup manusia. Oleh karena itu, dalam kitab kedua Makabe digambarkan bagaimana penderitaan hidup di dunia ini tiada artinya apa-apa bila dibandingkan dengan ‘di masa belas kasihan kelak’.

Sering kali kita menempatkan perkara di dunia ini sebagai segala-galanya. Ada masalah atau kesulitan sekecil apa pun, hati kita mudah menjadi putus asa, pikiran kita kalang kabut bahkan semangat hidup pun hanyut. Mari kita buka mata hati dan iman kita, ada sesuatu yang lebih mulia di dalam hidup ini, yakni hukum-hukum Tuhan yang harus ditaati.

Tuhan, Engkaulah segalanya bagiku. Engkaulah junjunganku. Aku rela kehilangan apa pun asal jangan aku jauh dari-Mu. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)

Antifon Komuni (2Mak 7:29)

Jangan takut kepada algojo itu. Sebaliknya berlakulah pantas seperti kakak-kakakmu. Terimalah maut itu, supaya aku mendapat kembali engkau bersama kakak-kakakmu di masa belas kasihan kelak.

Selasa, 17 November 2015 Peringatan Wajib Sta. Elisabeth dari Hungaria

Selasa, 17 November 2015
Peringatan Wajib Sta. Elisabeth dari Hungaria
 
“Sejak suaminya meninggal, kesucian Elisabet berkembang penuh” (Kunrad dari Marburg, bapa rohani St. Elisabeth dari Hungaria)
 

Antifon Pembuka (Mat 25:40)

Aku berkata kepadamu, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

Doa Pagi


Allah Bapa para yatim piatu, Santa Elisabeth melihat dan menghormati Kristus dalam diri kaum miskin. Semoga karena doa dan teladannya kami pun melayani orang malang dan papa dengan cinta kasih sejati. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Eleazar, orang yang sudah lanjut usia, memilih setia kepada Allah daripada menghindari siksaan. Dengan tanda kesetiaan itu, kematian Eleazar menjadi teladan bagi kaum tua-muda, teladan keutamaan dan keperwiraan yang luhur.
 

Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (2Mak 6:18-31)
   
     
"Aku meninggalkan teladan baik, bila aku dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci."
    
Ada seorang ahli Taurat terkemuka, bernama Eleazar. Ia sudah lanjut usia dan sangat terhormat. Ia dipaksa membuka mulutnya untuk makan daging babi. Tetapi ia lebih mengutamakan mati secara terhormat daripada hidup ternista. Maka ia memuntahkan daging yang haram itu dan dengan rela hati menuju ke tempat deraan. Memang demikianlah seharusnya tindakan orang yang berani menolak apa yang tidak halal untuk dikecap kendati secara naluriah ia mencintai hidupnya. Tetapi para pengurus perjamuan kurban yang tak halal itu telah lama kenal baik dengan Eleazar. Karena itu mereka menyendirikan Eleazar, lalu menyuruh dia mengambil daging yang boleh dipakai dan yang dapat ia sediakan sendiri. Lalu dari daging itu cukuplah kalau ia pura-pura makan apa yang dititahkan raja. Dengan demikian nyawanya akan diselamatkan, dan ia akan diperlakukan dengan baik demi persahabatan yang lama. Tetapi Eleazar mengambil keputusan mulia yang pantas bagi umurnya, bagi kehormatan usianya dan bagi ubannya yang jernih dan amat mulia, pantas bagi cara hidupnya yang jernih sejak masa mudanya, dan terlebih pantas bagi perundang-undangan suci yang diberikan oleh Allah sendiri. Dengan tegas ia minta, supaya segera dikkirim ke dunia orang mati saja. Kata Eleazar, “Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, jangan-jangan banyak pemuda kusesatkan oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing. Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini. Selain itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku. Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam pihak manusia, tetapi tak mungkin aku melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati. Dari sebab itu dengan berpulang secara jantan aku mau menyatakan diri layak bagi usiaku. Dengan demikian aku pun meninggalkan teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci ini.” Setelah berkata demikian, Eleazar langsung menuju tempat deraan. Adapun orang-orang yang beberapa saat sebelumnya bersikap baik terhadapnya, sekarang memusuhi dia karena menurut mereka Eleazar tadi berbicara seperti orang gila. Sesudah didera sampai hampir mati, Eleazar mangaduh, katanya, “Bagi Tuhan yang memiliki pengetahuan kudus, ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung derita hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan senang hati karena aku takut akan Tuhan.” Demikian Eleazar berpulang dan meninggalkan kematiannya sebagai teladan keluhuran budi dan sebagai peringatan kebajikan, tidak hanya bagi kaum muda, tetapi juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhanlah yang menopang aku.
Ayat. (Mzm 4:2-3.4-5.6- 7)
1. Ya Tuhan, betapa banyak lawanku! Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang berkata tentang aku, "Baginya tidak ada pertolongan dari Allah."
2. Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.
3. Maka, aku dapat membaringkan diri, dan tertidur; dan kemudian bangun lagi sebab Tuhan menopangku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang mengepung aku dari segala penjuru.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Yoh 4:10b)
Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.

Zakheus, seorang pemungut cukai dan pendosa, membuka dirinya di hadapan Yesus. Segala rintangan diterjangnya. Yesuslah yang membangkitkan pertobatan Zakheus. Begitulah cinta kasih Yesus, sang Anak Manusia, yang datang untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang berdosa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)
 
"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
    
Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah turun. Hari ini aku mau menumpang di rumahmu.” Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya, “Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena oran ini pun anak Abaham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
    
Zakheus adalah teladan pertobatan yang menerima Yesus dengan sukacita dan memberikan separuh hartanya kepada orang miskin serta mengembalikan empat kali lipat dari yang pernah ia peras. Apakah kita berani menjadi telaadan keluhuran budi dan pertobatan dalam keluarga, sekolah, perusahaan dan masyarakat?

Doa Malam

Tuhan, satu hari sudah akan berlalu. Banyak anugerah-Mu yang aku syukuri namun ada pula yang terlewatkan. Jangan Kaubiarkan aku menyia-nyiakan setiap anugerah yang Kauberikan kepadaku, terlebih anugerah pertobatan sehingga aku dapat menjadi pengikut-Mu yang setia. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 16 - 22 November 2015

Senin, 16 November: Hari Biasa Pekan XXXIII (H).
1Mak. 1:10-15,41-43,54-57,62-64; Mzm. 119: 53, 61, 134, 150, 155, 158; Luk. 18:35-43.

Selasa, 17 November: Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hungaria (P).
2Mak. 6:18-31; Mzm. 4:2-3,4-5,6-7; Luk. 19:1-10.

Rabu, 18 November: Hari Biasa Pekan XXXIII (H).
2Mak. 7:1,20-31; Mzm. 17:1,5-6,8b,15; Luk. 19:11-28.

Kamis, 19 November: Hari Biasa Pekan XXXIII (H).
1Mak. 2:15-29; Mzm. 50:1-2,5-6,14-15; Luk. 19:41-44.

Jumat, 20 November: Hari Biasa Pekan XXXIII (H).
1Mak. 4:36-37,52-59; MT 1Taw. 29:10,11abc,11d-a2a,12bcd; Luk. 19:45-48.

Sabtu, 21 November: Peringatan Wajib SP Maria Dipersembahkan kepada Allah (P).
1Mak. 6:1-13; Mzm. 9:2-3,4,6,16b,19; Luk: 20:27-40

Minggu, 22 November: Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam (P).
Dan. 7:13-14; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Why. 1: 5-8; Yoh. 8:33b-37
 

Senin, 16 November 2015 Hari Biasa Pekan XXXIII

Senin, 16 November 2015
Hari Biasa Pekan XXXIII
 
“Tujuan kehidupan yang berkebajikan ialah menjadi serupa dengan Allah” (St. Gregorius dari Nisa)

 
Antifon Pembuka (bdk. Yoh 8:12)

Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Maharahim, ampunilah kami dan perkenankanlah kami memandang Engkau dalam diri Yesus, Putra Daud. Semoga kami dapat mengimani Sabda-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (1:10-15.41-43.54-57.62-64)
   
  
"Kemurkaan hebat menimpa umat."
 
Pada masa itu tampillah di Israel seorang raja yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes, putera Raja Antiokhus. Ia pernah menjadi sandera di Roma. Antiokhus Epifanes itu menjadi raja dalam tahun seratus tigapuluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani. Pada masa itu tampillah dari Israel beberapa orang jahat yang meyakinkan banyak orang dengan berkata, “Marilah kita mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa sekeliling kita. Sebab sejak kita menyendiri, maka kita ditimpa banyak malapetaka.” Usul itu diterima baik. Mereka diberi hak oleh raja untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain. Kemudian mereka itu membangun sebuah gelanggang olah raga di Yerusalem menurut adat istiadat bangsa-bangsa lain. Mereka pun memulihkan kulup mereka dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus. Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat. Beberapa waktu kemudian Raja Antiokhus Epifanes menulis sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu. Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja. Dipersembahkanlah oleh mereka kurban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan. Pada tanggal limabelas bulan Kislew dalam tahun 145 raja menegakkan patung berhala keji di atas mezbah kurban bakaran di bait Allah. Dan di semua kota di seluruh Yehuda mereka dirikan pula mezbah pemujaan berhala. Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar kurban. Kitab-kitab Taurat yang diketemukan disobek-sobek dan dibakar habis. Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat, ia dihukum mati oleh pengadilan raja. Namun demikian ada banyak orang Israel yang tetap teguh hatinya dan bertekad untuk tidak makan sesuatu yang haram. Mereka lebih suka mati daripada menodai diri dengan makanan semacam itu dan dengan demikian mencemarkan perjanjian kudus. Dan mereka mati juga. Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hidupkanlah aku, ya Tuhan, supaya aku berpegang pada perintah-Mu.
Ayat. (Mzm 119:53.61.134.150.155.158)
1. Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan Taurat-Mu. Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.
2. Bebaskanlah aku dari pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.
3. Orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat sudah mendekat, mereka menjauh dari hukum-Mu.
4. Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab mereka tidak mencari ketetapan-ketetapan-Mu!
5. Melihat para pengkhianat aku merasa muak, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:35-43)
 
"Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat."
 
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, “Ada apa itu?” Kata orang kepadanya, “Yesus, orang Nazaret, sedang lewat.” Maka si buta itu berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?” Jawab orang itu, “Tuhan, semoga aku melihat!” Maka saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
 
Orang buta bukan hanya ada pada zaman Yesus. Orang buta ada hingga zaman kita ini. Mereka tidak bisa melihat keindahan dunia. Mereka tidak melihat kita. Mereka tidak bisa tersenyum di depan seorang gadis cantik atau di depan seorang cowok ganteng. Mereka bertumbuh dari waktu ke waktu dalam “kegelapan”. Karena itu, hal utama yang ada dalam pemikiran mereka ialah mengandalkan kebaikan Tuhan dan sesama. Nyala kasih Tuhan yang ada dalam hidup mereka, itulah yang selalu menuntun mereka. Percikan kebaikan orang lain, itulah yang dapat membuat mereka bisa bertahan hidup. Orang buta itu orang kecil, miskin, hidupnya tidak berdaya.

Penginjil Lukas menempatkan cerita mengenai mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus terhadap seorang pengemis buta di tengah-tengah diskusi panjang mengenai pemuridan Kristiani. Apa yang dapat dipelajari dari Yesus dalam peristiwa ini? Satu hal yang harus menjadi perhatian kita ialah bahwa cinta Yesus yang mendalam pada orang-orang yang tidak beruntung dalam hidup ini: mereka yang sakit dan menderita, mereka yang miskin dan tak berdaya. Yesus hadir, melihat, berbicara, mendengarkan dan menjamah mereka. Inilah kehadiran yang membawa penyembuhan. Inilah kehadiran yang sesungguhnya.

Kita tahu bahwa Yesus memang menaruh belas kasihan terhadap semua orang. Keprihatinan-Nya tidak terbatas pada situasi-situasi sulit yang dihadapi oleh orang tertentu saja. Beberapa saat sebelum orang buta itu disembuhkan, dia berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku!” dan orang-orang yang berjalan di depan dia supaya diam. Namun, Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Teguran mereka mungkin saja disebabkan rasa marah, malu atau alasan lain, karena yang berseru (berteriak-teriak) itu seorang pengemis buta, “orang miskin”.

Sebenarnya apa yang mau diwartakan Lukas dalam hal ini? Suatu pesan bagi kaum beriman, para religius, kaum biarawan-biarawati dan juga kaum awam, kita semua yang mengaku sebagai murid Yesus agar jangan sampai mengabaikan kebutuhan-kebutuhan orang miskin dan kurang beruntung.

Mari dalam hidup ini kita berusaha untuk tetap mengasihi orang miskin yang berada di sekitar hidup kita, seperti Yesus mengasihi orang miskin. (Djono Moi/Cafe Rohani)

Antifon Komuni (Luk 18:41-42)

Si buta berkata, "Tuhan, semoga aku melihat." Jawab Yesus kepadanya, "Melihatlah! Imanmu telah menyelamatkan dikau!"

Minggu, 15 November 2015 Hari Minggu Biasa XXXIII

Minggu, 15 November 2015
Hari Minggu Biasa XXXIII

Komuni memperdalam persatuan kita dengan Kristus. Buah utama dari penerimaan Ekaristi di dalam komuni ialah persatuan yang erat dengan Yesus Kristus. Tuhan berkata: "Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia" (Yoh 6:56). Kehidupan di dalam Kristus mempunyai dasarnya di dalam perjamuan Ekaristi: "Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barang siapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku" (Yoh 6:57).
"Kalau pada Hari Raya Tuhan umat beriman menerima Tubuh Tuhan, mereka saling mengumumkan warta gembira bahwa anugerah-anugerah sudah diberikan, seperti dahulu ketika malaikat mengatakan kepada Maria Magdalena: 'Kristus telah bangkit'. Juga sekarang kehidupan dan kebangkitan itu dianugerahkan kepada orang yang menerima Kristus" (Fanqith, Ofisi Siria dari Antiokia, jilid 1, Commune, hal. 237 a-b). -- Katekismus Gereja Katolik,1391

Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)

Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.

The Lord said: I think thoughts of peace and not of affliction. You will call upon me, and I will answer you, and I will lead back your captives from every place.

Dicit Dominus: Ego cogito cogitationes pacis, et non afflictionis: invocabitis me, et ego exaudiam vos: et reducam captivitatem vestram de cunctis locis.

Doa Pagi


Ya Tuhan, Allah kami, bantulah agar kami selalu bersukacita dalam mengabdi Engkau. Sebab kebahagiaan kami hanya akan sempurna dan kekal jika kami selalu mengabdi kepada-Mu, sumber segala yang baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (12:1-3)
  
  
"Pada waktu itu bangsamu akan terluput."
   
Aku, Daniel, mendengar malaikat Tuhan berkata, “Pada waktu itu akan muncul Mikhael, pemimpin besar yang akan mendampingi anak-anak bangsamu. Akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak adanya bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni siapa saja yang didapati namanya tertulis dalam kitab. Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang abadi. Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran akan bercahaya seperti bintang-bintang untuk selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 3/4, PS 851
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Ayat. (Mzm 16:5.8.9-10.11; Ul: 1)
1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku takkan goyah.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram. Sebab Engkau tidak menyerahkan daku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan, di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:11-14.18)
   
"Oleh satu kurban saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan."
   
Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saat di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Jadi apabila untuk semuanya itu sudah ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 21:36)
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (13:24-32)
  
"Ia akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru dunia."
    
Sekali peristiwa, dalam khotbah-Nya tentang akhir zaman, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Pada akhir zaman, sesudah siksaan-siksaan yang berat, matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak bercahaya; bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itu pula Ia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya keluar dan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak ada seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak! Hanya Bapa yang tahu!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Hari ini adalah hari Minggu terakhir masa biasa dalam liturgi kita sebelum ditutup dengan hari raya Kristus Raja, yang akan dirayakan Minggu depan. Kekhasan hari-hari terakhir masa biasa, termasuk juga dengan hari Minggu ke-33 adalah bahwa segala sesuatu akan segera berakhir, yang kita kenal dengan kiamat.

Bacaan pertama dari Kitab Daniel menggambarkan situasi kiamat itu dan Malaikat Mikael siap sedia untuk membantu bukan hanya umat Israel, tetapi juga setiap orang. Malaikat ini juga mendampingi Sara, istri Abraham untuk melahirkan putranya, Ishak. Jika dalam bacaan pertama yang muncul adalah Malaikat Mikael, dalam Injil yang hari ini diambil dari Injil Markus menampilkan Yesus Kristus yang menjadi pendamping kita pada hari kiamat tersebut.

Jika kita memerhatikan kedua bacaan ini, maka kita seperti membuat “tutup buku tahunan”. Di dalam laporan itu, kita diminta untuk mempertanggungjawabkan segala aktivitas transaksi yang telah dilaksanakan sepanjang tahun, segala sesuatu masuk maupun keluar dalam diri kita. Pada hari kiamat, entah bagaimana pun bentuknya, Allah meminta dari kita pertanggungjawaban akan segala yang kita perbuat baik itu terhadap Tuhan maupun sesama. Kita juga diminta untuk mempertanggungjawabkan apa yang kita terima dari Tuhan, dalam hubungan kita dengan-Nya yang berkaitan dengan iman. Tidak jarang bahwa kita pun melakukan perbuatan siluman terhadap sesama dengan sikap tidak tulus dan berpura-pura demi kepentingan pribadi. Tidak jarang kita juga melebihkan diri kita dari orang lain, bahkan jauh melebihi yang disebut kesombongan.

Sikap siluman pun tidak jarang kita lakukan terhadap Tuhan, karena kita mengandalkan kemampuan sendiri, bukan Tuhan yang berkarya di dalam diri kita. Tidak jarang kita juga berlaku sombong terhadap Tuhan dengan memberikan alasan untuk membenarkan diri demi kepentingan pribadi. Bahkan tidak jarang kita membohongi Tuhan, misalnya tidak pergi ke gereja pada hari Minggu dengan litani alasan. Padahal Tuhan tahu alasan yang sebenarnya di dalam diri kita.

Bacaan hari ini, tidak bisa disangkal, mendatangkan kekhawatiran. Akan tetapi, Kitab Daniel telah memberi pencerahan kepada kita agar tidak khawatir, karena orang bijaksana tidak akan mengalami kesulitan pada saat yang tidak diketahui itu (kiamat). Juga, karena orang tersebut mampu mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang telah dilakukan dan diterima selama hidup di dunia ini.

Pencerahan yang diberikan Daniel menjadi bekal bagi kita untuk hidup bijak demi pertanggungjawaban tersebut. Contoh konkret dalam hidup seperti ini adalah para kudus, karena bentuk hidup yang telah mereka lakukan selama masih hidup adalah suatu kebijaksanaan dan mereka telah mempertanggungjawabkannya secara sempurna di hadapan Tuhan.

Sehubungan dengan kebijaksanaan tersebut, kita masing-masing memiliki bentuk hidup yang diterima dari Tuhan, yang tidak lain adalah anugerah dari Tuhan (seperti imam, biarawan, biarawati, menikah dan tidak menikah). Kita diharapkan secara bijaksana menapaki bentuk kehidupan yang telah kita pilih ini agar kelak kita mampu mempertanggungjawabkannya dengan baik dan benar di hadapan Tuhan. [Edison Tinambunan/RUAH]

Antifon Komuni (Mzm 73:28)

Berpaut pada Tuhan Allah itu baik bagiku, demikian juga menaruh harapan kepada-Nya.

To be near God is my happiness, to place my hope in God the Lord.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy