| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 16 Januari 2016 Hari Biasa Pekan I

Sabtu, 16 Januari 2016
Hari Biasa Pekan I
 
Yesus mengundang para pendosa ke meja Kerajaan Allah: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Mrk 2:17) Bdk. 1 Tim 1:15.. Ia mengajak mereka supaya bertobat, karena tanpa tobat orang tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi Ia menunjukkan kepada mereka perkataan dan perbuatan belas kasihan Bapa yang tidak terbatas Bdk. Luk 15:11- 32. dan "kegembiraan" yang luar biasa, yang "akan ada di surga, karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan" (Luk 15:7). Bukti cinta-Nya yang terbesar ialah penyerahan kehidupan-Nya "untuk pengampunan dosa" (Mat 26:28). (Katekismus Gereja Katolik, 545)


Antifon Pembuka (Mzm 21:6-7)

Besarlah kemuliaannya karena kemenangan anugerah-Mu; keagungan dan semarak Kaukaruniakan kepadanya. Engkau membuat dia menjadi berkat abadi, Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

Doa Pagi


Allah Bapa, Pencipta dan Penyelamat, Yesus Putra-Mu telah Kauurapi untuk menyampaikan sabda penuh cinta kasih kepada umat manusia. Semoga kami dapat memenuhi sabda-Nya, agar dapat menemukan keselamatan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (9:1-4.17-19;10:1a)
  
"Inilah orang yang disebut-sebut Tuhan! Inilah Saul yang akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Nya."
     
Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kisy bin Abiel, bin Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah. Ia seorang suku Benyamin, seorang yang berada. Orang ini punya anak laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak seorang pun dari antara orang Israel lebih elok daripadanya: ia lebih tinggi daripada setiap orang sebangsanya dari bahu ke atas. Kisy, ayah Saul itu, kehilangan keledai-keledai betinanya. Sebab itu berkatalah Kisy kepada Saul, anaknya, “Ambillah salah seorang bujang, bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu.” Lalu mereka menjelajah pegunungan Efraim; juga mereka menjelajah tanah Sahalim, tetapi keledai-keledai itu tidak ada; kemudian mereka menjelajah tanah Benyamin, tetapi tidak menemuinya. Ketika Samuel melihat Saul, yang datang minta petunjuk, bersabdalah Tuhan kepada Samuel, “Samuel, inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; Inilah orang yang akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku.” Sementara itu Saul datang mendekati Samuel di tengah pintu gerbang dan berkata, “Maaf, di mana rumah pelihat itu?” Jawab Samuel kepada Saul, katanya, “Akulah pelihat itu. Naiklah mendahului aku ke bukit. Hari ini kamu akan makan bersama-sama dengan daku; besok pagi aku membiarkan engkau pergi dan kemudian aku akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ada dalam hatimu.” Maka keesokan harinya Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata, “Sungguh, Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel. Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat Tuhan, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita.
Ayat. (Mzm 21:2-3, 4-5, 6-7)
1. Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita; betapa girang hatinya karena kemenangan yang Kauberikan! Apa yang menjadi keinginan hatinya telah Kaukaruniakan, dan permintaan bibirnya tidak Kautolak.
2. Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas tua di kepalanya. Hidup dimintanya dari pada-Mu dan Engkau memberikannya: Umur panjang untuk selama-lamanya.
3. Besarlah kemuliaannya karena kemenangan yang Kauberikan; keagungan dan semarak Kaukaruniakan kepadanya. Engkau membuat dia menjadi berkat abadi, Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina dina dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:13-17)
  
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
   
Sekali peristiwa Yesus pergi ke pantai Danau Galilea, dan semua orang datang kepada-Nya. Yesus lalu mengajar mereka. Kemudian ketika meninggalkan tempat itu, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti Yesus. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Lewi, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Yesus makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya, “Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengar pertanyaan itu dan berkata kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Tuhan tidak pernah berhenti memanggil hamba-Nya untuk menjadi mitra kerja-Nya. Bangsa Israel menghendaki ada seorang pemimpin menjadi raja mereka. Melalui Samuel Tuhan bersabda, “Dengarkanlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka” (1Sam 8:22). Dengan kata-kata ini, Tuhan berinisiatif memilih raja. Yang dipilih dan diangkat-Nya adalah Saul, Putra Kish yang elok rupanya. Saul berasal dari keluarga penggembala keledai. Dia diurapi oleh Samuel. Dia menjadi raja atas umat Tuhan dan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuhnya.

Selain itu, Yesus memanggil Lewi, si pemungut cukai menjadi murid-Nya. Yesus berkata, “Ikutlah Aku” (Mrk 2:14). Lewi sedang bekerja sebagai pemungut cukai ketika Yesus memanggilnya. Ia berdiri dan segera mengikuti Yesus. Sebagai murid dan tanda pertobatannya, Lewi mengundang Yesus makan bersama di rumahnya. Ia juga mengundang murid-murid-Nya dan teman-temannya seprofesi ke rumahnya. Hal ini mengundang pertentangan di antara orang-orang Farisi karena melihat Yesus akrab dengan kaum berdosa dan pemungut cukai. Tetapi, Yesus menegaskan bahwa Ia datang untuk memanggil orang berdosa dan menyelamatkannya.

Dua kisah di atas menggambarkan bagaimana Tuhan selalu berinisiatif untuk memanggil dan memilih orang-orang tertentu untuk menyelamatkan banyak orang. Saul, seorang pemuda yang baik dan berani, menjawab panggilan Tuhan untuk menjadi rasa Israel. Lewi berubah menjadi Matius. Ini adalah sebuah panggilan dan perubahan yang radikal dalam hidupnya. Ia menjadi seorang rasul dan penulis Injil. Sikapnya yang patut dicontoh adalah mendengarkan panggilan, segera mengikuti Yesus dan disempurnakan dalam perjamuan persaudaraan.

Sejatinya Tuhan tetap memanggil siapa saja yang dikehendaki-Nya. Tuhan juga memanggil kita sesuai keadaan hidup kita. Dia mengurapi kita dengan kasih-Nya tanpa batas untuk melayani sesuai dengan kehendak-Nya. Oleh karena itu, bersyukurlah atas panggilan dan pilihan Tuhan dalam hidup kita. Tidak penting menjadi apa diri kita, itu semua adalah kehendak Tuhan. Tuhan menghendaki kita untuk pergi dan menjadi sarana keselamatan. Dalam proses tersebut kita diajak untuk teguh dan setia dalam panggilan kita masing-masing. (Rm. Marsanto, O.Carm/Cafe Rohani)

Antifon Komuni (Mrk 2:17)

Yesus bersabda, "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Jumat, 15 Januari 2016 Hari Biasa Pekan I

Jumat, 15 Januari 2016
Hari Biasa Pekan I
     
Taat [ob-audire] dalam iman berarti menaklukkan diri dengan sukarela kepada Sabda yang didengar, karena kebenarannya sudah dijamin oleh Allah, yang adalah kebenaran itu sendiri. Sebagai contoh ketaatan ini Kitab Suci menempatkan Abraham di depan kita. Perawan Maria melaksanakannya atas cara yang paling sempurna. (Katekismus Gereja Katolik, 144)
 

Antifon Pembuka (Mzm 91:13-14)

Aku hendak menyanyikan kasih setia-Mu selamanya, ya Tuhan. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya. Kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bangkitkanlah kami berkat sabda-Mu yang kuasa, dan arahkanlah perhatian kami kepada kebajikan dan kedamaian berkat Yesus Mesias. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (8:4-7.10-22a)
   
"Kalian akan berteriak karena rajamu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kalian."
    
Sekali peristiwa berkumpullah semua tua-tua Israel. Mereka datang kepada Samuel di Rama dan berkata kepadanya, “Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau. Maka angkatlah sekarang seorang raja untuk memerintah kami, seperti halnya dengan segala bangsa lain.” Waktu mereka berkata: “Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami”’ Samuel menjadi kesal hati. Maka berdoalah Samuel kepada Tuhan. Tuhan bersabda kepada Samuel, “Dengarkanlah perkataan bangsa itu!” Segala hal yang mereka katakan kepadamu, turutilah! Sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak! Maksud mereka: jangan Aku menjadi raja atas mereka.” Samuel menyampaikan segala sabda Tuhan kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya. Kata Samuel, “Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu: Anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada kereta dan pada kuda, dan mereka harus berlari di depan keretanya. Ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh. Mereka harus membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; mereka harus membuat senjata-senjata dan perkakas keretanya. Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan. Selanjutnya dari ladangmu, dari kebun anggur dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik, untuk diberikannya kepada pegawai-pegawainya; dari gandum dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh, untuk diberikannya kepada pegawai-pegawai istana dan kepada pegawai-pegawainya yang lain. Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya. Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh dan kamu sendiri akan menjadi budaknya. Pada waktu itu kamu akan berteriak karena raja yang kamu inginkan itu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kamu.” Tetapi bangsa itu tidak mau mendengarkan perkataan Samuel. Mereka bersikeras, “Tidak, kami harus punya raja. Biar kami pun sama seperti segala bangsa lain! Raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang!” Samuel mendengarkan segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada Tuhan. Tuhan bersabda kepada Samuel, “Turutilah permintaan mereka, dan angkatlah seorang raja bagi mereka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:16-19)
1. Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorai sepanjang hari, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah-megah.
2. Sebab Engkaulah semarak kekuatan mereka, dan karena Engkau berkenan, tanduk kami ditinggikan. Sebab milik Tuhanlah perisai kita, milik Yang Kudus Israellah raja kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:1-12)
  
"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."
    
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu. Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh itu ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah’? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” – lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu - : “Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang seperti ini belum pernah kita lihat!”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Banyak orang mengatakan bahwa iman itu tak berwujud, tak terlihat dan rahasia. Meski tidak berwujud dan bahkan tak pernah menampakkan diri secara nyata, tetapi sering disebut-sebut orang terutama jika di dalam lingkup Gereja. Bisakah kita melihat iman seseorang? Atau bagaimana cara melihat iman?

Injil hari ini mengisahkan bahwa iman itu harus terungkap dalam perbuatan. Dikisahkan bahwa ada empat orang datang kepada Yesus dengan menggotong seorang lumpuh. Mereka ingin agar Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu. Tetapi, mereka tidak dapat membawanya kepada Yesus karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya. Sesudah terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Mereka berlaku cerdik dalam berusaha, berjuang dan berbuat kasih dengan tulus demi orang lumpuh tersebut. Itulah iman yang hidup. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu, "Hai anakku, dosamu sudah diampuni!" (Mrk 2:5). Yesus mengampuni dan menyembuhkan si lumpuh karena iman keempat orang itu. Jika Yesus mampu melihat iman mereka yang membawa seorang lumpuh kepada-Nya, demikian pula Ia mampu melihat iman kita. Yesus dapat melihat dengan jelas iman yang tak berwujud, sangat rahasia dan tersembunyi itu.

Yesus mau mengajar kita bahwa iman kepada-Nya bukanlah sesuatu yang abstrak atau sekadar ucapan yang tidak bisa terlihat, melainkan iman itu haruslah nyata, jelas dan bisa terlihat dengan mata dan dapat dirasakan dengan hati. Perbuatan tulus dari keempat orang itu untuk membawa seorang lumpuh kepada Yesus adalah wujud nyata iman yang sejati.

Oleh karena itu, iman kita harus terlihat dengan jelas dari perbuatan, pekerjaan, pengorbanan dan kasih yang tulus kepada orang lain. Iman itu tidak pernah abstrak atau abu-abu, melainkan terang-benderang bagi orang lain. Bagaimana melihat iman? Lihatlah imanmu dari apa yang engkau perbuat kepada orang lain. Makin kita banyak membawa orang kepada Tuhan, makin kita mau berkorban dan berbuat baik demi orang lain, makin terbukti sebesar atau sedalam apa iman kita. Kita dapat melihat iman dari perbuatan. Maka, iman yang tidak tampak dalam perbuatan pada hakikatnya mati. (Rm. Kardiaman, O.Carm)

Antifon Komuni (Mrk 2:12)

Mereka semua takjub, lalu memuliakan Allah, katanya, "Yang seperti ini belum pernah kita lihat."

Kamis, 14 Januari 2016 Hari Biasa Pekan I

Kamis, 14 Januari 2016
Hari Biasa Pekan I
  
“Alam semesta itu baik, karena diciptakan begitu indah” (St. Atanasius)
 

Antifon Pembuka (Mzm 44:24-25)

Bangunlah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangkitlah! Jangan membuang kami terus-menerus! Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu? Mengapa tak Kauhiraukan penindasan yang menimpa kami?

Doa Pagi


Allah Bapa Mahapengasih, silakan datang berdiam dalam diri kami, berkat sabda pembebasan, berkat Roh yang menjiwai kami, berkat Yesus Kristus, Putra-Mu. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
   
Orang Filistin berhasil mengalahkan orang Israel. Banyak tentara Israel yang menjadi korban, secara khusus dua anak Eli, Hofni dan Pinehas. Ternyata, orang Filistin yakin akan kekuatan Allah Israel.
 

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (4:1-11)
  
   
"Orang-orang Israel terpukul kalah dan tabut Allah dirampas."
  
Sekali peristiwa, orang Israel maju berperang melawan orang Filistin. Orang Israel berkemah dekat Eben Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek. Orang Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu. Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel, “Mengapa Tuhan membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil tabut perjanjian Tuhan dari Silo, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita.” Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo. Mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian Tuhan semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub. Kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu. Segera sesudah tabut perjanjian Tuhan sampai ke perkemahan, bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring, sehingga bumi bergetar. Mendengar bunyi sorak itu orang Filistin berkata, “Apakah arti sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani itu?” Ketika mereka tahu bahwa tabut Tuhan telah sampai ke perkemahan itu, ketakutanlah orang Filistin. Kata mereka, “Allah mereka telah datang ke perkemahan itu. Celakalah kita, sebab hal seperti itu belum pernah terjadi. Celakalah kita! Siapakah yang akan menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Allah ini jugalah, yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai tulah di padang gurun. Akan tetapi, hai orang Filistin, kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti anak laki-laki, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!” Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri, masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan infantry. Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Bebaskanlah kami, ya Tuhan, demi kasih setia-Mu.
Ayat. (Mzm 44:10-11.14-15.24-25)
1. Ya Allah, Engkau kini membuang kami dan membiarkan kami kena umpat; Engkau tidak lagi maju bersama dengan bala tentara kami. Engkau membuat kami mundur dipukul lawan, dan dirampok oleh orang-orang yang membenci kami.
2. Engkau membuat kami menjadi celaan tetangga, menjadi olok-olok dan cemoohan bagi orang-orang sekitar. Engkau membuat kami menjadi sindiran di antara bangsa-bangsa, suku-suku bangsa merasa geli melihat kami.
3. Bangunlah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangkitlah! Jangan membuang kami terus-menerus! Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu? Mengapa tak Kauhiraukan penindasan dan himpitan yang menimpa kami?

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:42)
Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

Hati Yesus sungguh tergerak oleh belas kasihan kepada orang kusta itu. Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah dan menyembuhkannya. Karena sukacita atas pengalaman penyembuhan, orang kusta itu tidak bisa menutup mulutnya. Ia menyebarkan peristiwa itu ke mana-mana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:40-45)
  
"Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir."
  
Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, katanya, “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memeberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Yesus menjadi wujud yang nyata tentang belas kasihan Allah. Allah menganugerahkan cinta kasih-Nya kepada setiap orang yang memohon kepada-Nya. Dalam situasi dan keadaan apa pun, kita selalu mendapatkan kesempatan untuk memohon dan mendapatkan belas kasihan Allah. Kita patut bersyukur atas segala bentuk belas kasihan Allah yang dianugerahkan kepada kita.

Antifon Komuni (Mrk 1:42)

Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu dan ia menjadi tahir.

Doa Malam

Yesus, Hati-Mu senantiasa tergerak oleh belas kasihan. Engkau telah menghadirkan beas kasih Bapa. Ajarilah kami untuk dapat merasakan dengan Hati-Mu dan melihat dengan mata-Mu, agar kami dapat berlaku adil dan benar terhadap sesama kami. Amin.


RUAH

Rabu, 13 Januari 2016 Hari Biasa Pekan I

Rabu, 13 Januari 2016
Hari Biasa Pekan I

Misi Yesus adalah misi kita; perutusan-Nya adalah perutusan kita --- St. Arnoldus Janssen


Antifon Pembuka (Mzm 40:7-8a)

Kurban dan persembahan tidak Kaukehendaki, tetapi Engkau telah membuka telingaku.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber kebahagiaan, semoga kami memahami tugas panggilan kami melalui Yesus, Putra-Mu terkasih, agar kami pantas memasuki kerajaan-Mu yang merupakan jalan kebahagiaan kami serta kebijaksanaan hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (3:1-10.19-20)
  
   
"Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
  
Samuel yang masih muda menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu Tuhan jarang menyampaikan sabda-Nya; penglihatan-penglihatan pun tidak sering terjadi. Pada suatu hari, Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan; sabda Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel semakin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari sabda Tuhan itu yang dibiarkannya gugur. Maka tahulah seluruh Israel, dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:2.5.7-8a.8b-9.10; Ul: 8a.9a)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh, atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)
  
"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."
    
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit, dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” Jawab Yesus, “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Mereka yang merayakan Ekaristi pagi ini niscaya akan mengalami sukacita besar saat mendengar atau membaca ayat-ayat Kitab Suci yang mengisahkan bahwa pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat sunyi dan berdoa di sana.

Bisa dibayangkan bahwa Yesus sebenarnya bisa bangun lebih siang mengingat sehari sebelumnya, Ia telah melakukan banyak hal yang menguras tenaga dan pikiran-Nya. Tentu istirahat yang lebih panjang akan memulihkan diri-Nya. Ia juga sebenarnya bisa saja berdoa di rumah-Nya, tak perlu lagi ke luar. Akan tetapi, Yesus tak melakukan kedua kemungkinan itu. Yesus memutuskan meninggalkan rumah dan mencari tempat yang sunyi untuk berdoa dengan khusyuk. Dalam teks asli Kitab Suci yang berbahasa Yunani, aktivitas yang dilakukan Yesus di pagi itu tak hanya diungkapkan dengan kata 'berdoa'. Teks itu menyebut bahwa pada pagi itu, Yesus 'terhisap dalam doa'. Bisa dibayangkan, sepotong busa yang dicelupkan dalam air. Saat masuk ke dalam air, segera busa itu menghisap air yang ada di sekitarnya sampai dirinya penuh berisi air. Dengan kata lain, busa itu memindahkan air yang ada disekelilingnya masuk ke dalam dirinya. Dalam aktivitas pagi itu, Yesus menghisap pikiran, perasaan dan kehendak Allah. Berkat kelimpahan dan kepenuhan yang diterima-Nya dari Allah itu, Yesus memiliki rahmat dan kekuatan yang berlimpah ruah untuk melaksanakan banyak tugas dan tanggung jawab-Nya sepanjang hari itu.

Saat datang ke gereja untuk merayakan Ekaristi, kita senantiasa berusaha untuk mengalami kualitas perjumpaan yang sama dengan yang dialami Yesus pada pagi itu. Umat berusaha untuk menjumpai Allah dan bercakap-cakap secara pribadi dengan-Nya. Perjumpaan dan percakapan yang personal itu bisa terjadi saat seseorang sungguh mau membuka dirinya terhadap apa pun yang dikehendaki Allah dalam dirinya. Upaya membuka diri itu bukanlah suatu tindakan pasif. Dalam membuka dirinya, seseorang yang berjumpa dengan Allah hendaknya secara aktif mengikuti yang dilakukan Yesus saat berdoa pada pagi itu, yaitu menghisap segala pikiran, perasaan, dan kehendak Allah.

Memang banyak orang mengatakan bahwa berdoa adalah memohon. Yang lain lagi mengatakan bahwa berdoa itu hendaknya menyampaikan pujian dan syukur kepada Allah. Yesus menunjukkan bahwa berdoa adalah terhisap dalam keheningan sehingga bisa berjumpa secara personal dengan Allah. Lewat perjumpaan secara personal dengan Allah itu, seseorang bisa menghisap rahmat dan kekuatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab menggarap ranah hidupnya sehari-hari. Yesus sungguh-sungguh yakin akan kekuatan doa dan makna terhisap itu. Oleh karena itu, Yesus senantiasa menyediakan waktu setiap hari, pada pagi-pagi benar untuk memperoleh kualitas doa yang baik yang merupakan perjumpaan secara personal dengan Allah. Ini menjadi ajakan bagi kita untuk melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Yesus, setiap hari. (BV/Inspirasi Batin 2016)

Antifon Komuni (1Sam 3:10)

Samuel menjawab, "Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."

Selasa, 12 Januari 2016 Hari Biasa Pekan I

Selasa, 12 Januari 2016
Hari Biasa Pekan I

“Setelah kita menerima perintah untuk mencintai Tuhan, kita juga diberi kuasa untuk mencintai” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (1Sam 2:1)

Hatiku bersukaria karena Tuhan penyelamatku, Aku bermegah-megah karena Allahku.

Doa Pagi


Allah Bapa Maha Pengasih, berkenanlah memperhatikan kami serta mengutus Roh-Mu mendatangi kami. Semoga kami percaya bahwa Engkau telah bersabda melalui Yesus, Guru kami yang sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Hana datang kepada Tuhan dalam doa dan menyerahkan segala beban hidupnya kepada-Nya. Ia berdoa, semoga Tuhan memberikan kepadanya seorang anak. Tuhan mengabulkan doanya. Anak itu lalu diberi nama Samuel, karena “Aku telah memintanya dari Tuhan”.

   
  Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:9-20)
   
"Tuhan mengabulkan doa Hana, dan ia melahirkan Samuel."
    
Sekali peristiwa setelah keluarga Elkana makan dan minum di rumah Allah di Silo, berdirilah Hana, isteri Elkana, sedang Imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu Bait Suci Tuhan. Dengan pedih hati Hana berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian Hana bernazar, dan berseru, “Tuhan semesta alam, jika Engkau sungguh-sungguh memperhatikan sengsara hamba-Mu ini, dan mengingat kepadaku, dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya. Dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.” Hana terus-menerus berdoa di hadapan Tuhan, dan Eli mengamat-amati mulutnya. Oleh karena Hana berdoa dalam hati dan hanya bibirnya saja yang bergerak-gerak, sedangkan suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka Hana itu mabuk. Eli lalu berkata kepadanya, “Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Sadarkanlah dirimu dari mabukmu itu.” Tetapi Hana menjawab, “Tidak, Tuanku, aku tidak minum anggur ataupun minuman yang memabukkan. Aku ini seorang wanita yang sangat bersusah hati. Aku sedang mencurahkan isi hatiku di hadapan Tuhan. Janganlah anggap hambamu ini seorang wanita dursila. Karena besarnya cemas dan sakit hatiku, aku berdoa demikian lama.” Maka Elia berkata kepada Hana, “Pergilah dengan selamat, dan semoga Allah Israel memberikan kepadamu apa yang engkau mohon dari pada-Nya.” Maka berkatalah Hana, “Semoga hambamu ini mendapat belas kasih dari padamu.” Maka keluarlah Hana. Ia mau makan, dan mukanya tidak muram lagi. Keesokan harinya Elkana dan seluruh keluarga bangun pagi-pagi. Mereka sujud menyembah di hadapan Tuhan, lalu pulang ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, Tuhan ingat kepadanya. Maka setahun kemudian mengandunglah Hana, dan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu diberinya nama Samuel, sebab katanya, “Aku telah memintanya dari Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan penyelamatku.
Ayat. (1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd)
1. Hatiku bersukaria karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku. Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke alam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya, Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Tes 2:13)
Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.
 
Yesus mengajar dengan penuh wibawa, karena Ia dipenuhi dengan kuasa ilahi. Banyak orang takjub mendengarkan Dia. Roh-roh jahat pun taat kepada-Nya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)
  
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
   
Pada suatu malam Sabat, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di kota Kapernaum dan mengajar di sana . Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, "Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazareth ? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, "Diam, keluarlah daripadanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar daripadanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, "Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus memiliki keunggulan dalam kebijaksanaan dan pengajaran. Dia mampu melihat persoalan dengan sangat jernih dan memberikan pengajaran dengan sangat mendalam. Lebih dari itu, Dia juga memiliki kuasa yang tidak dimiliki oleh orang lain. Kebijaksanaan dan kuasa inilah yang mewarnai seluruh pewartaan-Nya, sehingga banyak orang takjub dan akhirnya juga mengenali-Nya sebagai Dia yang datang dari Allah.

Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau telah mengusir roh-roh jahat dari orang yang kerasukan setan. Bebaskanlah kami juga dari segala godaan yang mengikat hati kami. Jangan biarkan kami terpisah dari pada-Mu, tetapi kuasailah hati kami agar tetap bersatu dengan-Mu. Amin.


RUAH

Senin, 11 Januari 2016 Hari Biasa Pekan I

Senin, 11 Januari 2016
Hari Biasa Pekan I
 
Bila kamu telah berdosa, bertobatlah, dan Tuhan akan membangkitkanmu, dan memulihkanmu kepada Bunda Gereja. (St. Agustinus)

 
Antifon Pembuka (Mzm 116:12-13)

Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan, segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama Tuhan.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber kedamaian, smeoga kami dapat bertobat dan memasuki kerajaan-Mu, berkat sabda Yesus, utusan kedamaian. Semoga kami Kauikat dengan perjanjian-Mu karena kedamaian di dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:1-8)
   
  
"Hana sedih karena tidak mempunyai anak."
  
Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim. Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak. Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas. Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan masing-masing sebagian. Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya. Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya. Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan. Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 116:12-13.14.17.18-19)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan.
3. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya di pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
 
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
 
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Kerja, kerja, kerja! Satu kata diulangi tiga kali. Artinya, kata itu sangat penting dan mendesak untuk dilaksanakan. Satu kata tersebut menjadi semangat dalam diri Presiden Jokowi dalam mengawali masa kepemimpinannya.

Semangat kerja juga ditemukan dalam Injil hari ini. Yesus memanggil para murid ketika mereka sedang bekerja, yaitu menjala ikan. Kemudian, Ia memanggil mereka untuk bekerja di tempat yang baru, yaitu di kebun anggur-Nya. Betapa luhur panggilan ini. Yesus memanggil murid-murid-Nya dari masyarakat yang biasa dan tidak terkenal. Namun, Ia mempunyai rencana besar terhadap mereka.

Para murid dipanggil bukan untuk menganggur, melainkan bekerja menjala manusia. Tugas itu tentu lebih berat daripada tugas sebelumnya. Mereka harus berhadapan dengan manusia dengan segala kompleksitasnya dan mengajak mereka agar mengenal Yesus. Inilah tujuan awal Yesus memanggil murid-murid-Nya. Mereka harus menjala banyak orang agar masuk ke dalam kehidupan baru di dalam nama-Nya. Akan tetapi, sebelum mencapai tujuan mulia itu, mereka diminta untuk mengikuti Dia, hidup bersama dengan Dia, melihat dari dekat apa yang dikatakan dan dilakukan-Nya, serta mendengar dan belajar langsung dari Yesus sendiri. Hanya orang yang sungguh-sungguh dekat dengan Yesus dapat menjala orang lain untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Kita semua bekerja keras di dalam hidup sehari-hari untuk bertahan hidup. Selain itu, sebagai pengikut Yesus, kita mempunyai tugas mulia yaitu bekerja di dalam dan demi Dia. Kecenderungan banyak orang adalah bekerja hanya demi pemenuhan kebutuhan jasmani. Memang hal itu sudah baik. Namun, sebagai murid Yesus, hal itu tidak cukup. Kita diminta melakukan sesuatu yang lebih yaitu mewartakan Yesus melalui pekerjaan kita setiap hari. Bagaimana konkretnya? Misalnya: bersikap jujur, ikhlas, penuh kasih dalam melakukan pekerjaan dan pelayanan harian. Pewartaan kita kepada orang lain, bukan dengan banyak berbicara tetapi banyak berbuat kebaikan, sehingga orang lain tergerak untuk meneladaninya.

Hari ini, kita dipanggil untuk bekerja bukan hanya demi pemenuhan kebutuhan jasmani, tetapi juga bekerja untuk Yesus, melalui pekerjaan dan panggilan kita masing-masing. (Fr. Damian, O.Carm/Cafe Rohani 2016)

Antifon Komuni (Mrk 1:15)

Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Minggu, 10 Januari 2016 Pesta Pembaptisan Tuhan

Minggu, 10 Januari 2016
Pesta Pembaptisan Tuhan

Pembaptisan yang diperintahkan oleh Yesus sebagaimana yang Gereja dengan setia dan tidak hentinya lakukan hingga saat ini adalah sungguh berbeda dari pembaptisan oleh Yohanes Pembaptis. Pembaptisan yang dilakukan oleh Gereja membebaskan manusia dari dosa asal dan mengampuni dosa-dosanya, menyelamatkan ia dari perbudakan yang jahat dan merupakan tanda kelahiran kembali dalam Roh Kudus; Pembaptisan yang dilakukan oleh Gereja memberikan kepada manusia kehidupan yang baru yaitu partisipasi dalam kehidupan Allah Bapa yang diberikan oleh Putra Tunggal-Nya yang menjadi manusia, wafat dan bangkit kembali. (Paus Yohanes Paulus II, 12 Januari 1997)


Antifon Pembuka (lih. Mat 3:16-17)

Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka, dan seperti burung merpati Roh Allah turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak-Ku terkasih, Aku berkenan kepada-Nya."

After the Lord was baptized, the heavens were opened, and the Spirit descended upon him like a dove, and the voice of the Father thundered: This is my beloved Son, with whom I am well pleased.

Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo laetitia prae consortibus tuis.

Doa Pembuka


Ya Allah, Putra Tunggal-Mu telah tampak sebagai manusia yang rapuh. Kami mengenal Dia sebagai manusia yang secara kelihatan menjadi sesama kami. Semoga kami diperbarui dari dalam agar kami layak menjadi serupa dengan Dia, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-5.9-11)
   
  
"Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya."
    
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.” Ada suara yang berseru-seru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekuk-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama. Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.” Dan terdengarlah suatu suara, “Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu! Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya, dan menghimpunnya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 104:1b-2.3-4.24-25.27-28.29-30)
1. Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol. Engkau membentangkan langit laksana tenda.
2. Engkau mendirikan bangsal-bangsal megah di atas air; awan-awan Kaujadikan kendaraan dengan bersayapkan langit! Engkau melayang-layang; Angin Kaujadikan suruhan, dan api menyala Kaujadikan pelayan.
3. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak binatang-binatang kecil dan besar, tidak terbilang banyaknya.
4. Semuanya menantikan Engkau, untuk mendapatkan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
5. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka kebingungan, apabila Engkau mengambil Roh-Mu, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim Roh-Mu, mereka tercipta kembali, dan Engkau membaharui muka bumi.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:11-14; 3:4-7)
  
"Kita diselamatkan berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus."
     
Saudara terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua orang. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Tetapi ketika kerahiman dan kasih Allah, Penyelamat kita, telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Penyelamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia!"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (3:15-16. 21-22)
     
"Ketika Yesus berdoa, setelah Ia dibaptis, terbukalah langit."
  
Ketika Yohanes tampil di Sungai Yordan, banyak orang menanti-nanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hati tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias. Karena itu Yohanes berkata kepada semua orang itu, “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku masih akan datang, dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Ketika orang banyak itu semuanya telah dibaptis, dan ketika Yesus sedang berdoa, setelah Ia juga dibaptis, terbukalah langit, dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit, “Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Hari ini Gereja merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan. Peristiwa Pembaptisan Tuhan menjadi awal penampilan dan tugas perutusan Yesus di depan umum. Yesus dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis ketika ia membaptis banyak orang. Banyak orang bertanya kepada Yohanes Pembaptis, apakah ia adalah Mesias, Juruselamat yang sangat dinantikan bangsa Israel untuk membebaskan bangsa Israel? Mereka bertanya karena Yohanes membaptis banyak orang. Yohanes Pembaptis menjelaskan bahwa ia membaptis dengan air (Luk 3:16). Ini berarti baptisan Yohanes adalah baptisan tanda pertobatan untuk mempersiapkan kehadiran Mesias yang dinantikan.

Setelah orang banyak dibaptis, Yesus pun ikut dibaptis. Walaupun tidak membutuhkan pertobatan, Yesus ikut serta dalam pembaptisan Yohanes Pembaptis. Ia sungguh hadir dan terlibat dalam peristiwa hidup manusia. Ia hadir sambil membawa pembaruan. Pada saat Yesus dibaptis dan sedang berdoa, turunlah Roh Kudus dalam rupa merpati dan suara Bapa terdengar, “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (ay. 22)

Peristiwa Pembaptisan Tuhan menjadi peristiwa pewahyuan, penampakan tentang siapakah Yesus. Dia adalah Mesias yang dinantikan. Roh Kudus sendiri yang hadir dan mengurapi-Nya. Roh Kudus yang merupakan kuasa dari Allah akan selalu menyertai karya-Nya. Roh Kudus ini yang membuat nubuat para nabi tentang Mesias tergenapi dalam Yesus. Roh Kudus ini juga yang dihembuskan kepada Gereja yang diutus melanjutkan tugas perutusan Yesus. Roh Kudus membuat para Rasul yang biasa-biasa saja mempunyai kuasa dan keberanian untuk memberi kesaksian. Suara Bapa dari surga juga menunjukkan bahwa Yesus adalah Putra yang dikasihi-Nya. Kepada-Nya Ia berkenan.

Dalam peristiwa Yesus menampakkan kemuliaan-Nya, Bapa pun bersuara supaya para murid mendengarkan-Nya. Yesus yang dibaptis oleh Yohanes Pembaptis adalah Mesias yang dijanjikan oleh Bapa dan dirindukan oleh segenap umat manusia untuk menyelamatkan, membimbing segala bangsa menuju ke hidup yang kekal (lih. Yes 40:11).

Peristiwa Pembaptisan Tuhan bisa membantu kita melihat makna pembaptisan. Dengan dibaptis, kita memperoleh kasih karunia yang luar biasa. Pembaptisan kita merupakan peristiwa penyelamatan (lih. Tit 3:5-7). Yesus, Sang Mesias yang dinantikan telah membebaskan kita dari kejahatan, kejahilan dan keinginan-keinginan duniawi. Melalui Pembaptisan, Ia telah menguduskan kita dan membebaskan kita dari kuasa dosa asal. Dengan dianugerahi Roh Kudus, Ia akan membimbing dan mendidik kita agar bisa hidup bijaksana, adil, beribadah di dunia sampai ke hidup yang kekal.

Saudara-saudara, kita dipanggil untuk tetap menghidupi rahmat pembaptisan dengan terus mendengarkan, mengikuti Yesus serta menghayati hidup Ilahi yang telah dicurahkan dalam diri kita. [Rm. Kusdiantoro, O.Carm.]

Antifon Komuni (Yoh 1:32,34)

Lihatlah Dia yang dikatakan Yohanes: Aku telah melihat Dia, dan aku memberi kesaksian bahwa Dia inilah Putra Allah.

Behold the One of whom John said: I have seen and testified that this is the Son of God.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy