Kamis, 05 Mei 2016
Hari Raya Kenaikan Tuhan
“Ia tidak meninggalkan surga, ketika Ia turun dari surga kepada kita;
dan Ia tidak meninggalkan kita, ketika Ia naik lagi ke surga” (St.
Agustinus)
Antifon Pembuka (Bdk. Kis 1:11; PS 531)
Hai orang-orang Galilea, mengapa takjub memandang ke langit? Sebagaimana
kamu melihat Yesus naik ke Surga demikian Ia akan datang kembali,
alleluya.
Viri Galilæi, quid admiramini aspicientes in cælum? alleluia:
quemadmodum vidistis eum ascendentum in cælum, ita veniet, alleluia,
alleluia, alleluia.
Doa Pagi
Allah Yang Mahakuasa, semoga kami bersorak-sorai karena sukacita yang
suci dan dengan gembira mengucap syukur. Sebab dalam diri Kristus yang
naik ke surga kami ditinggikan, dan sebagai anggota Tubuh-Nya kami pun
berharap akan turut serta dalam kemuliaan Kristus, Kepala Gereja, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:1-11)
"Mereka melihat Dia terangkat ke surga."
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala
sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia
terangkat. Sebelum itu, berkat kuasa Roh Kudus, Ia telah memberi
perintah kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Setelah penderitaan-Nya
selesai, Ia menampakkan diri kepada mereka, dan dengan banyak tanda Ia
membuktikan bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia
berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang
Kerajaan Allah. Pada suatu hari, ketika makan bersama-sama dengan
mereka, Yesus melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh
mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa yang “telah kamu dengar
dari pada-Ku”. Sebab, beginilah kata-Nya, “Yohanes membaptis dengan air,
tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” Maka
bertanyalah mereka yang berkumpul di situ, “Tuhan, pada masa inikah
Engkau mau memulihkan Kerajaan bagi Israel?” jawab-Nya, “Engkau tidak
perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut
kuasa-Nya. Tetapi, kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, bahkan sampai ke
ujung bumi.” Sesudah mengatakan demikian, terangkatlah Yesus disaksikan
oleh murid-murid-Nya, sampai awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Yesus naik, tiba-tiba
berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata
kepada mereka, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri menatap
ke langit? Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu ini akan
datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke
surga.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825
Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9; Ul:6)
1. Hai segala bangsa, bertepuk-tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan
sorak sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja Agung
atas seluruh bumi.
2. Allah telah naik diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi
bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah
mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
3. Sebab Allah adalah Raja atas seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu
yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang
kudus Ia bersemayam.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:17-23)
"Allah mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya dalam surga."
Saudara-saudara, kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang
Mahamulia, aku memohon supaya Ia memberi kamu Roh hikmat dan wahyu untuk
mengenal Dia dengan benar, supaya Ia menjadikan mata hatimu terang,
agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam
panggilan-Nya; yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan-Nya untuk
diwarisi oleh orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita
yang percaya. Kekuatan itu sesuai dengan daya kuasa Allah, yang bekerja
dalam Kristus, yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang
mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah dalam surga. Di situ
Kristus jauh lebih tinggi dari segala pemerintahan dan penguasa,
kekuasaan dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan
hanya di dunia ini melainkan juga di dunia yang akan datang. Segala
sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah
diberikan Allah kepada jemaat sebagai kepala dari segala yang ada.
Jemaat itulah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Diri-Nya, yang memenuhi semua
dan segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:24-28; 10:19-23)
"Kristus masuk ke dalam surga sendiri."
Saudara-saudara, Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang
buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus
yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah
demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk
mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagaimana Imam Agung setiap tahun
masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya
sendiri. Sebab kalau demikian, Kristus harus berulang-ulang menderita
sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada akhir zaman
ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri, untuk menghapuskan dosa
lewat kurban-Nya. Seperti manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu
kali, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali
saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah
itu, Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk
menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia. Jadi,
Saudara-saudara, berkat darah Yesus kita sekarang dapat masuk ke dalam
tempat kudus dengan penuh keberanian, karena Ia telah membuka jalan yang
baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir yang tidak lain adalah
diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala
Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang
tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh karena hati kita telah
dibersihkan dari hati nurani yang jahat, dan tubuh kita telah dibasuh
dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan akan
harapan kita sebab Dia, yang menjanjikannya, adalah setia!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 28:19.20)
Pergilah dan ajarlah semua bangsa, firman Tuhan; Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:46-53)
"Kristus masuk ke dalam surga sendiri."
Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada
para murid. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus
menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan
lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa
harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu
adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang
dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai
kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari atas.” Lalu Yesus membawa
murid-murid itu ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat
tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika sedang memberkati mereka,
Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga. Para murid menyembah
kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.
Mereka senantiasa berada di dalam bait Allah dan memuliakan Allah.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
MENJADI SAKSI KENAIKAN YESUS
Selama masa Paskah, kita sering sekali mendengarkan Injil yang
menceritakan penampakan Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara
orang mati. Kebangkitan Kristus itu sendiri telah kita rayakan selama
empat puluh hari yang lalu. Hari ini kita merayakan kenaikan-Nya ke
surga.
Kenaikan Yesus sudah dikatakan sebelumnya dalam penampakan yang
merupakan sarana penebusan kita. Sumber kenaikan ini diambil dari Injil
Lukas dan Kisah Para Rasul yang adalah juga tulisannya. Kedua Kitab ini
saling melengkapi informasi satu dengan yang lain untuk perayaan ini.
Peristiwa Kenaikan Yesus Kristus adalah bagian dari rencana penyelamatan
Tuhan kepada kita, karena setelah peristiwa itu, Roh Kudus yang
menyertai Gereja diutus-Nya, yang akan dirayakan sepuluh hari ke depan.
Dengan demikian, kita di dunia selalu memiliki arahan hidup yang
membimbing ke jalan yang benar.
Kita yang saat ini merayakan kenaikan Yesus, sebenarnya juga merayakan
kenaikan kita kelak, karena perayaan ini memberikan kepada kita harapan
hidup bahwa ada kehidupan sesudah kehidupan di dunia ini. Yesus Kristus
telah membuktikan itu dengan kenaikan-Nya. Cara hidup kita yang baik dan
beriman saat ini, kemudian akan dikaruniai dengan kenaikan kita ke
surga yang adalah tujuan hidup di dunia ini.
Pada saat kenaikan-Nya ke surga, Yesus Kristus mengatakan kepada para
Rasul bahwa mereka adalah saksi akan peristiwa iman ini, sehingga sampai
saat ini kita memperoleh makna perayaan ini. Kemudian, kata-kata yang
sama telah disampaikan kepada para Rasul, juga kita dengarkan dari Yesus
Kristus yang menyatakan bahwa kita adalah juga saksi akan kenaikan-Nya.
Apa yang bisa kita lakukan sebagai saksi kenaikan-Nya? Berkat bimbingan
Roh Kudus yang telah kita terima dari Pembaptisan (diterima juga oleh
mereka yang akan dibaptis), tugas yang telah diterima para Rasul juga
kita emban. Tugas ini tidak gampang dan merupakan suatu tanggung jawab
setiap orang Kristiani.
Kita memang bukan saksi mata seperti yang dialami oleh para Rasul. Akan
tetapi kita menjadi saksi akan nilai dari kenaikan-Nya yang lebih
mengarahkan harapan hidup kita dan orang lain saat ini. Paling tidak,
ada dua hal perlu diperhatikan di dalam hidup ini, agar bisa menjadi
saksi kenaikan-Nya, bahkan menjadi dasar seorang Kristiani. Sebenarnya
menjadi Kristiani itu sangat gampang dan mudah, karena cukup menghayati
dan melakukan keduanya.
Pertama adalah peraturan yaitu kasih, baik itu kepada Tuhan maupun
sesama. Yang kedua adalah cara hidup yaitu sesuai dengan iman.
Melaksanakan kedua hal ini saja sudah cukup. Siapa memiliki cara hidup
seperti ini, pasti telah menjadi pengikut Kristus yang baik dan sesuai
dengan panggilannya di dunia ini. Bahkan jawaban paling sempurna dari
pertanyaan sebelumnya yaitu hidup sesuai dengan iman dan menjadi saksi
kenaikan Yesus Kristus. [Rm. Edison, O.Carm/RUAH]
Antifon Komuni (Bdk. Mat 28:20)
Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman, alleluya.
Behold, I am with you always, even to the end of the age, alleluia.