Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Gambar Minggu Ini: 19 Juni 2016
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya." (Luk 9:23-24)
Minggu, 19 Juni 2016 Hari Minggu Biasa XII
Minggu, 19 Juni 2016
Hari Minggu Biasa XII
Ekaristi muncul serentak sebagai sumber dan puncak segala evangelisasi --- Beato Yohanes Paulus II
Antifon Pembuka (Mzm 27:8-9)
Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi Yang diurapi-Nya. Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah milik pusaka-Mu; gembalakanlah mereka selama-lamanya.
The Lord is the strength of his people, a saving refuge for the one he has anointed. Save your people, Lord, and bless your heritage, and govern them for ever.
Dominus fortitudo plebis suæ, et protector salutarium Christi sui est: salvum fac populum tuum, Domine, et benedic hereditati tuæ, et rege eos usque in sæculum.
Mzm. Ad te Domine clamabo, Deus meus ne sileas a me: nequando taceas a me, et assimilabor descendentibus in lacum.
Hari Minggu Biasa XII
Ekaristi muncul serentak sebagai sumber dan puncak segala evangelisasi --- Beato Yohanes Paulus II
Antifon Pembuka (Mzm 27:8-9)
Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi Yang diurapi-Nya. Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah milik pusaka-Mu; gembalakanlah mereka selama-lamanya.
The Lord is the strength of his people, a saving refuge for the one he has anointed. Save your people, Lord, and bless your heritage, and govern them for ever.
Dominus fortitudo plebis suæ, et protector salutarium Christi sui est: salvum fac populum tuum, Domine, et benedic hereditati tuæ, et rege eos usque in sæculum.
Mzm. Ad te Domine clamabo, Deus meus ne sileas a me: nequando taceas a me, et assimilabor descendentibus in lacum.
Doa Pagi
Ya Allah, bukalah hati kami untuk semakin mengenal Putra-Mu yang telah Kauutus untuk menebus dosa-dosa kami. Semoga, kami Kauberi kekuatan untuk mengikuti jejak Putra-Mu itu, yaitu kerelaan untuk mengampuni sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Zakharia (12:10-11;13:1)
Beginilah firman Tuhan, “Aku akan mencurahkan roh kasih dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem. Lalu mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan meratapi dia seperti meratapi anak tunggal; mereka akan menangisi dia dengan pedih seperti menangisi anak sulung. Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido. Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2abcd.2e-4.5-6.8-9)
1. Ya Allah Engkaulah Allahku, kucari-cari dan kudambakan Engkau; jiwaku menghauskan Tuhanku; laksana gurun gersang, tandus tanpa air.
2. Semoga hamba boleh memandang Tuhanku; melihat kemuliaan-Mu yang besar. Cinta-Mu lebih berharga dari pada hidup; hendaknya mulutku memuji-Mu.
3. Demikianlah sepanjang hidupku; aku hendak menghormati Engkau. Jiwaku dikenyangkan dengan lemak dan sumsum, aku bersorak-sorai dan memuji-muji.
4. Jiwaku melekat pada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Sungguh Engkau melulu yang menolongku; dan di bawah sayap-Mu sentosalah aku.
"Kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus."
Saudara-saudara, kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus. Sebab kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Jadi kalau kamu milik Kristus, maka kamu juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-dombaku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:18-24)
Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” Jawab mereka, “Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit.” Yesus bertanya lagi kepada mereka, “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus, “Engkaulah Mesias dari Allah.” Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan hal itu kepada siapa pun. Yesus lalu berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.” Kata-Nya kepada mereka semua, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 17:5.67)
Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
Antifon Komuni
Tuhan bersabda, "Aku ini gembala baik. Aku menyerahkan hidup-Ku bagi domba-domba-Ku." (Yoh 10:11.15)
atau
Qui vult venire post me, abneget semetipsum: et tollat crucem suam, et esquator me. (Mat 16:24)
Bacaan dari Nubuat Zakharia (12:10-11;13:1)
"Mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam."
Beginilah firman Tuhan, “Aku akan mencurahkan roh kasih dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem. Lalu mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan meratapi dia seperti meratapi anak tunggal; mereka akan menangisi dia dengan pedih seperti menangisi anak sulung. Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido. Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2abcd.2e-4.5-6.8-9)
1. Ya Allah Engkaulah Allahku, kucari-cari dan kudambakan Engkau; jiwaku menghauskan Tuhanku; laksana gurun gersang, tandus tanpa air.
2. Semoga hamba boleh memandang Tuhanku; melihat kemuliaan-Mu yang besar. Cinta-Mu lebih berharga dari pada hidup; hendaknya mulutku memuji-Mu.
3. Demikianlah sepanjang hidupku; aku hendak menghormati Engkau. Jiwaku dikenyangkan dengan lemak dan sumsum, aku bersorak-sorai dan memuji-muji.
4. Jiwaku melekat pada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Sungguh Engkau melulu yang menolongku; dan di bawah sayap-Mu sentosalah aku.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:26-29)
"Kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus."
Saudara-saudara, kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus. Sebab kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Jadi kalau kamu milik Kristus, maka kamu juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-dombaku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:18-24)
"Engkau adalah Mesias dari Allah ... Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan."
Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” Jawab mereka, “Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit.” Yesus bertanya lagi kepada mereka, “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus, “Engkaulah Mesias dari Allah.” Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan hal itu kepada siapa pun. Yesus lalu berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.” Kata-Nya kepada mereka semua, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 17:5.67)
Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
Antifon Komuni
Tuhan bersabda, "Aku ini gembala baik. Aku menyerahkan hidup-Ku bagi domba-domba-Ku." (Yoh 10:11.15)
atau
Qui vult venire post me, abneget semetipsum: et tollat crucem suam, et esquator me. (Mat 16:24)
Renungan
"Sesungguhnya, sejarah hanyalah rangkuman kejahatan dan kemalangan manusia. Sejumlah orang tak bersalah dan cinta perdamaian selalu lenyap di arena sandiwara yang mahaluas ini" (Voltaire, 1694-1778). Ungkapan ini di satu sisi mengingatkan kita pada sejarah kemanusiaan, fakta kehidupan, situasi sosial yang memilukan dan harapan ke depan. Kita meratap karena sepertinya kedamaian, kebenaran dan kebebasan teraniaya di bumi ini. Para pelaku dan pencinta damai, hilang dengan cara yang tak terduga dan mati dengan cara yang mengenaskan.
Bacaan pertama mengajak kita mengheningkan cipta atas seseorang yang pernah hadir dan kini telah tiada karena memperjuangkan sesuatu. Perjuangan dan cintanya membuat kita bersedih. Namun, bukan hanya perjuangan dan rasa cinta yang meninggalkan kesan dan kenangan; keberadaan atau kehadiran itu sendiri adalah sesuatu yang berharga. Kehadiran kita dalam dunia ini berharga, apalagi dalam lingkungan orang-orang yang mengenal dan mencintai kita. Inilah sukacita jasmani dan rohani. Bahwa kehadiran dan pengenalan sangat berarti bagi sesama. Bahwa kita bukan hanya seseorang dalam kehidupan ini, tetapi anak-anak Allah karena iman. Iman tidak hanya menyatukan kita yang satu baptisan dalam dunia keagamaan, tetapi juga menyatukan kita dalam keluarga Allah.
Mestinya kita bangga sebagai orang beriman, karena bisa disatukan dalam keagamaan, keluarga dan Kerajaan Allah kelak. Namun, sekali lagi kita harus meratap. Iman sering menjadi cemar karena kemunafikan dan arogansi umat beragama. Iman menjadi alat kekerasan, pemerasan dan pemecah belah kerukunan. Air zam-zam, air suci, air bah dan air mata tidak selalu bisa menyadarkan dan membangkitkan kembali kenangan kita, bahwa cinta dan kedamaian tak pernah dimenangkan dengan kekerasan, arogansi dan kemunafikan.
Oleh karena itu, hari ini Yesus dengan tegas bertanya kepada kita semua, para pengaku iman. Kenalkah kita akan Tuhan? Takutkah kita akan Tuhan? Jika kita akui Tuhan adalah Mesias, Penyelamat, kasih, jalan, kebenaran, hidup dan satu-satunya Tuhan, maka ratapan akan berubah menjadi sukacita. Pancasila tetap sakti, Bhineka Tunggal Ika akan tetap jaya dan menyatukan kita.
Pesan iman dan pesan cinta untuk kita. Sukaduka iman adalah salib kehidupan yang harus kita panggul. Perpecahan dalam iman, konflik antaragama, ketidakharmonisan dalam keluarga-keluarga umat beriman, anak-anak zaman yang terkadang salah asuhan, semua ini adalah salib yang harus kita pikul. Kepedulian, keterlibatan, ketekunan dan kegigihan kita untuk tetap menjadi pembawa damai dan terang dalam situasi ini adalah jalan penebusan bagi kita orang beriman.
Yesus menebus kita dengan mati di salib. Karena itu, kita pun diundang untuk tidak hanya memikul salib, tetapi juga menebus semua yang terjadi dengan perbuatan, cinta dan korban. Iman tanpa perbuatan adalah kosong. Cinta tanpa berani berkorban adalah palsu. Mengetahui kebenaran, mengenal Tuhan tidaklah cukup tanpa perbuatan nyata. Maka sukacita salib yang mau ditanamkan dalam diri kita adalah, "Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi, barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya."
"Sesungguhnya, sejarah hanyalah rangkuman kejahatan dan kemalangan manusia. Sejumlah orang tak bersalah dan cinta perdamaian selalu lenyap di arena sandiwara yang mahaluas ini" (Voltaire, 1694-1778). Ungkapan ini di satu sisi mengingatkan kita pada sejarah kemanusiaan, fakta kehidupan, situasi sosial yang memilukan dan harapan ke depan. Kita meratap karena sepertinya kedamaian, kebenaran dan kebebasan teraniaya di bumi ini. Para pelaku dan pencinta damai, hilang dengan cara yang tak terduga dan mati dengan cara yang mengenaskan.
Bacaan pertama mengajak kita mengheningkan cipta atas seseorang yang pernah hadir dan kini telah tiada karena memperjuangkan sesuatu. Perjuangan dan cintanya membuat kita bersedih. Namun, bukan hanya perjuangan dan rasa cinta yang meninggalkan kesan dan kenangan; keberadaan atau kehadiran itu sendiri adalah sesuatu yang berharga. Kehadiran kita dalam dunia ini berharga, apalagi dalam lingkungan orang-orang yang mengenal dan mencintai kita. Inilah sukacita jasmani dan rohani. Bahwa kehadiran dan pengenalan sangat berarti bagi sesama. Bahwa kita bukan hanya seseorang dalam kehidupan ini, tetapi anak-anak Allah karena iman. Iman tidak hanya menyatukan kita yang satu baptisan dalam dunia keagamaan, tetapi juga menyatukan kita dalam keluarga Allah.
Mestinya kita bangga sebagai orang beriman, karena bisa disatukan dalam keagamaan, keluarga dan Kerajaan Allah kelak. Namun, sekali lagi kita harus meratap. Iman sering menjadi cemar karena kemunafikan dan arogansi umat beragama. Iman menjadi alat kekerasan, pemerasan dan pemecah belah kerukunan. Air zam-zam, air suci, air bah dan air mata tidak selalu bisa menyadarkan dan membangkitkan kembali kenangan kita, bahwa cinta dan kedamaian tak pernah dimenangkan dengan kekerasan, arogansi dan kemunafikan.
Oleh karena itu, hari ini Yesus dengan tegas bertanya kepada kita semua, para pengaku iman. Kenalkah kita akan Tuhan? Takutkah kita akan Tuhan? Jika kita akui Tuhan adalah Mesias, Penyelamat, kasih, jalan, kebenaran, hidup dan satu-satunya Tuhan, maka ratapan akan berubah menjadi sukacita. Pancasila tetap sakti, Bhineka Tunggal Ika akan tetap jaya dan menyatukan kita.
Pesan iman dan pesan cinta untuk kita. Sukaduka iman adalah salib kehidupan yang harus kita panggul. Perpecahan dalam iman, konflik antaragama, ketidakharmonisan dalam keluarga-keluarga umat beriman, anak-anak zaman yang terkadang salah asuhan, semua ini adalah salib yang harus kita pikul. Kepedulian, keterlibatan, ketekunan dan kegigihan kita untuk tetap menjadi pembawa damai dan terang dalam situasi ini adalah jalan penebusan bagi kita orang beriman.
Yesus menebus kita dengan mati di salib. Karena itu, kita pun diundang untuk tidak hanya memikul salib, tetapi juga menebus semua yang terjadi dengan perbuatan, cinta dan korban. Iman tanpa perbuatan adalah kosong. Cinta tanpa berani berkorban adalah palsu. Mengetahui kebenaran, mengenal Tuhan tidaklah cukup tanpa perbuatan nyata. Maka sukacita salib yang mau ditanamkan dalam diri kita adalah, "Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi, barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya."
(Rm. Kartolo Malau, O.Carm; RUAH)
RITUS DAN UPACARA PERAYAAN EKARISTI
(Kitab Hukum Kanonik, kan. 924-927)
(Kitab Hukum Kanonik, kan. 924-927)
Kurban Ekaristi mahakudus harus dipersembahkan dengan roti dan anggur, yang harus dicampur sedikit air.
Sama sekali tidak dibenarkan (nefas est), juga dalam kebutuhan ekstrem yang mendesak, mengkonsekrasi satu bahan tanpa yang lain, atau juga mengkonsekrasi keduanya diluar perayaan Ekaristi. (kan. 927)
§ 2 Roti haruslah dibuat dari gandum murni dan baru, sehingga tidak ada bahaya pembusukan.Dalam perayaan Ekaristi, sesuai tradisi Gereja Latin kuno, imam hendaknya menggunakan roti tak-beragi di mana pun ia merayakannya. (kan. 926)
§ 2 Anggur haruslah alamiah dari buah anggur dan tidak busuk. (kan. 924)
Komuni suci hendaklah diterimakan hanya dalam rupa roti atau, menurut norma hukum liturgi, dalam dua rupa; namun bila dibutuhkan, juga hanya dalam rupa anggur. (kan. 925)
Sama sekali tidak dibenarkan (nefas est), juga dalam kebutuhan ekstrem yang mendesak, mengkonsekrasi satu bahan tanpa yang lain, atau juga mengkonsekrasi keduanya diluar perayaan Ekaristi. (kan. 927)
Sabtu, 18 Juni 2016 Hari Biasa Pekan XI
Sabtu, 18 Juni 2016
Hari Biasa Pekan XI
“Tuhan tidak hanya menumpahkan darah-Nya bagi kita, tetapi Ia juga berdoa untuk kita” (St. Siprianus)
Antifon Pembuka (Mzm 89:4.29)
Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku. Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku. Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia selamaya.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahasetia, bila kami Kaubimbing dengan sabda-Mu, maka kami takkan merasa khawatir. Kami mohon, semoga kami masih Kauperkenankan hidup dan jangan sampai kami ditinggalkan oleh kasih setia-Mu.Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Hari Biasa Pekan XI
“Tuhan tidak hanya menumpahkan darah-Nya bagi kita, tetapi Ia juga berdoa untuk kita” (St. Siprianus)
Antifon Pembuka (Mzm 89:4.29)
Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku. Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku. Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia selamaya.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahasetia, bila kami Kaubimbing dengan sabda-Mu, maka kami takkan merasa khawatir. Kami mohon, semoga kami masih Kauperkenankan hidup dan jangan sampai kami ditinggalkan oleh kasih setia-Mu.Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Zakharia dibunuh atas perintah Raja Yoas. Tuhan pun menghukum Yoas dan seluruh Yehuda dengan perantaraan bangsa Aram.
Bacaan dari Kitab Kedua Tawarikh (24:17-25)
"Kalian telah membunuh Zakharia antara Bait Allah mezbah."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.29-30.31-32.33-34; Ul: 2)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun-temurun.”
2. Untuk selama-lamanya, Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa, dan takhtanya seumur langit.
3. Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku; jika ketetapan-Ku mereka langgar dan perintah-perintah-Ku tidak mereka patuhi.
4. Maka akan Kubalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.
Yesus mengajar kita supaya jangan mencemaskan soal makan atau minum atau pakaian. Sebab Bapa tahu bahwa kita memerlukan semuanya itu. Yesus ingin agar kita mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:24-34)
"Janganlah khawatir akan hari esok."
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal. Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan esok dibunag ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih lagi mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya? Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Kita khawatir akan apa yang akan kita makan, kita minum, kita pakai, akan masa depan kita dan anak-anak kita. Ini tanda kita kurang percaya. Padahal Tuhan menjamin hidup kita karena kita adalah ciptaan yang dikasihi-Nya. Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Bila kita percaya akan penyelenggaraan Allah, maka kita tak pernah merasa kekurangan. Apakah aku percaya?
Doa Malam
Bapa yang Mahabaik, aku bersyukur atas sabda-Mu hari ini. Mampukanlah aku, ya Bapa, supaya aku semakin percaya akan cinta-Mu yang selalu meneguhkan. Bapa, tolonglah aku supaya dalam kehidupan ini mampu mencari yang berguna bagi kehidupan kekal, di mana aku akan Engkau kumpulkan bersama Putra-Mu dalam Kerajaan Surga. Amin.
RUAH
Jumat, 17 Juni 2016 Hari Biasa Pekan XI
Jumat, 17 Juni 2016
Hari Biasa Pekan XI
Di surga jiwa tidak mempunyai perhatian selain mencintai Dia, karena ia mengenal Dia, seperti Dia adanya. (Sta. Teresia dari Avila)
Antifon Pembuka (Mzm 34:6)
Arahkanlah pandanganmu kepada Tuhan, maka mukamu akan berseri-seri dan takkan malu tersipu-sipu.
Doa Pagi
Allah Bapa di surga, kami bersyukur, karena tiada seorang pun yang menantikan keselamatan dengan sia-sia. Semoga Sabda Putra-Mu menjadi tantangan bagi kami untuk membangun kota-Mu, tempat Engkau menyempurnakan segalanya dan tempat kami menemukan kebebasan dan kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (11:1-4.9-18.20)
Hari Biasa Pekan XI
Di surga jiwa tidak mempunyai perhatian selain mencintai Dia, karena ia mengenal Dia, seperti Dia adanya. (Sta. Teresia dari Avila)
Antifon Pembuka (Mzm 34:6)
Arahkanlah pandanganmu kepada Tuhan, maka mukamu akan berseri-seri dan takkan malu tersipu-sipu.
Doa Pagi
Allah Bapa di surga, kami bersyukur, karena tiada seorang pun yang menantikan keselamatan dengan sia-sia. Semoga Sabda Putra-Mu menjadi tantangan bagi kami untuk membangun kota-Mu, tempat Engkau menyempurnakan segalanya dan tempat kami menemukan kebebasan dan kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (11:1-4.9-18.20)
"Mereka mengurapi Yoas dan berseru, 'Hiduplah Raja!'"
Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka
bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja. Tetapi Yoseba, anak
perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin
Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak
dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang
tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak
dibunuh. Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan
itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah
negeri. Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan
seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah
mereka datang kepadanya di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian
dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian
diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka. Para kepala pasukan
seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada.
Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari
Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu,
lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada. Imam memberikan kepada para
kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan
raja Daud yang ada di rumah TUHAN. Kemudian para bentara itu,
masing-masing dengan senjatanya di tangannya, mengambil tempatnya di
lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi
mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja. Sesudah itu Yoyada membawa
anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan
hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta
mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: "Hiduplah
raja!" Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan
rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN. Lalu
dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para
pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat
negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan
pakaiannya sambil berseru: "Khianat, khianat!" Tetapi imam Yoyada
memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang
mengepalai tentara, katanya kepada mereka: "Bawalah dia keluar dari
barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!" Sebab
tadinya imam itu telah berkata: "Janganlah ia dibunuh di rumah TUHAN!"
Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja
dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ. Kemudian Yoyada
mengikat perjanjian antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka
menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat. Sesudah itu masuklah
seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka
memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh
Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada
mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN. Bersukarialah seluruh
rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan
pedang di istana raja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan telah memilih Sion menjadi tempat kedudukan-Nya.
Ayat. (Mzm 132:11.12.13-14.17-18)
1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud , Ia tidak akan memungkirinya: “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu.
2. Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka akan duduk di atas takhtamu.”
3. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, "Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya".
4. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”
Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan telah memilih Sion menjadi tempat kedudukan-Nya.
Ayat. (Mzm 132:11.12.13-14.17-18)
1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud , Ia tidak akan memungkirinya: “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu.
2. Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka akan duduk di atas takhtamu.”
3. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, "Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya".
4. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”
Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab milik merekalah Kerajaan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:19-23)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:19-23)
"Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu."
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
“Bekalmu tadi dimakan atau dibuang, nak?” tanya ibu kepada Themis sepulang dari sekolah Taman Kanak-kanak. “Makan semuanya donk, termasuk sayurnya,” jawab Themis. Mendengar jawaban Themis sang ibu berkata, “Ayo jangan bohong. Ngaku saja.” Dengan cemberut Themis berkata, “Kok tahu sih kalau aku buang bekalnya?” Dengan lembut ibu berkata, “Karena kamu tidak berani menatap ibu. Itu tandanya kamu sedang berbohong....”
Kita pasti setuju bahwa mata tidak bisa berbohong. Bahkan ada pepatah terkenal yang mengatakan, “Mata itu jendela jiwa”. Pepatah ini serupa dengan pernyataan Yesus hari ini, “Mata adalah pelita tubuh.” Melalui pernyataan ini, Yesus mau mengatakan, hendaknya kita hidup dengan tulus dan murni, karena semuanya itu akan terpancar lewat mata kita. Hidup dengan tulus dan murni berarti hidup dengan tidak berpura-pura. Selain itu, apa yang dilihat dan dinilai oleh mata, mencerminkan kondisi hati orang tersebut. Misalnya, orang yang selalu memandang negatif orang lain, mencerminkan hatinya yang sulit untuk menghargai dirinya sendiri. Sebaliknya, orang yang dapat menghargai diri sendiri akan cenderung melihat hal yang baik dari orang lain.
Sebagai pengikut Kristus, mata kita harus seperti mata Kristus: mata yang selalu memandang dengan belas kasihan orang yang lemah dan sakit; mata yang tidak menghakimi perempuan yang berbuat zinah, namun mengampuninya; mata yang membuat Matius, si pemungut cukai, bertobat dan menjadi salah satu rasul-Nya.
Namun, tampaknya lebih mudah bagi kita untuk menggunakan mata kita dengan memandang sinis kepada orang yang menyakiti kita; memandnag dengan tatapan meremehkan orang lain; memandang kelemahan orang lain daripada kelebihannya; memandang negatif orang lain karena iri hati dan sebagainya.
Agar dapat memandang dengan mata Kristus, pertama-tama kita perlu memohon rahmat itu dalam doa. Namun perlu diingat, rahmat itu hanya akan Allah berikan kepada orang yang berusaha hidup seperti Kristus. Kita tidak bisa memohon rahmat itu, apabila dalam hidup kita terus memandang rendah atau selalu berprasangka buruk terhadap orang lain.
Mari kita berusaha, agar teranglah hati kita. (Diakon Alexander Romualdus Dimas Pele Alu, O.Carm/Cafe Rohani)
Antifon Komuni (Mat 6:20a.21)
Kumpulkanlah bagimu harta di surga. Sebab di mana hartamu, di situ pula hatimu berada.
Doa Malam
Allah yang mahabaik, aku bersyukur atas teguran-Mu lewat sabda-Mu hari ini. Semoga aku rela berbagi dan tidak melekat pada barang yang ada di sekitarku melainkan mampu menggunakannya demi pelayanan kepada-mu dan kepada sesamaku. Amin.
Allah yang mahabaik, aku bersyukur atas teguran-Mu lewat sabda-Mu hari ini. Semoga aku rela berbagi dan tidak melekat pada barang yang ada di sekitarku melainkan mampu menggunakannya demi pelayanan kepada-mu dan kepada sesamaku. Amin.
Kamis, 16 Juni 2016 Hari Biasa Pekan XI
Kamis, 16 Juni 2016
Hari Biasa Pekan XI
Hari Biasa Pekan XI
“Misi
Gereja adalah untuk “mewartakan Kerajaan Kristus dan Kerajaan Allah,
dan mendirikannya ditengah semua bangsa. Gereja merupakan benih dan awal
mula Kerajaan itu di dunia”. Di satu sisi, Gereja adalah “sebuah
sakramen – “yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan
kesatuan seluruh umat manusia” (Deklarasi Dominus Iesus, No. 18)
Antifon Pembuka (Mzm 111:3-4)
Antifon Pembuka (Mzm 111:3-4)
Agung dan semaraklah karya Tuhan,
keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-Nya yang agung pantas
dikenang. Tuhan itu pengasih dan penyayang.
Doa Pagi
Doa Pagi
Allah Bapa kami di surga,
perkenankanlah kami menyapa nama-Mu sebagaimana dilakukan Putra-Mu
terkasih. Semoga kami dapat menghayati, bahwa Engkaulah Bapa kami dan
kami saling bersaudara karena se-Bapa. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persekutuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Nabi Elia dipuji karena sabdanya membakar laksana obor dengan segala mukjizatnya. Nabi Elisa dipuji karena tidak gentar terhadap penguasa dan sepanjang hidupnya membuat mukjizat.
Nabi Elia dipuji karena sabdanya membakar laksana obor dengan segala mukjizatnya. Nabi Elisa dipuji karena tidak gentar terhadap penguasa dan sepanjang hidupnya membuat mukjizat.
Bacaan dari Kitab Putera Sirakh (48:1-14)
"Elia terangkat dalam badai, dan Elisa dipenuhi dengan rohnya."
Dahulu kala tampillah Nabi Elia, bagaikan api; sabdanya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya, dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Orang mati kaubangkitkan dari alam arwah dan dari dunia orang mati dengan sabda Yang Mahatinggi. Raja-raja kauturunkan sampai jatuh binasa, dan orang-orang tersohor kaujatuhkan dari tempat tidurnya. Teguran kaudengar di Gunung Sinai, dan di Gunung Horeb keputusan untuk balas dendam. Engkau mengurapi raja-raja untuk menimpakan balasan, dan nabi-nabi kauurapi menjadi penggantimu. Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda-kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat dikau, dan yang meninggal dalam kasih, sebab kami pun pasti akan hidup. Elia ditutupi dengan olak angin, tetapi Elisa dipenuhi dengan rohnya. Selama hidup Elisa tidak gentar terhadap seorang penguasa, dan tidak seorang pun menaklukkannya. Tidak ada sesuatu pun yang terlalu ajaib baginya, bahkan di kubur pun jenazahnya masih bernubuat. Sepanjang hidupnya ia membuat mukjizat, dan malah ketika meninggal pekerjaannya menakjubkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.3-4.5-6.7; R:9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Api menjalar di hadapan-Nya, dan menghanguskan para lawan di sekeliling-Nya. Kilat-kilat-Nya menerangi dunia, bumi melihatnya dan gemetar.
3. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
4. Akan mendapat malulah semua orang yang beribadah kepada patung, orang yang memegahkan diri karena berhala-berhala; segala dewata sujud menyembah Allah.
Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak, dalam roh itu kita akan berseru, “Abba, ya Bapa”.
Yesus
mengajar orang banyak supaya jangan berdoa dengan bertele-tele.
Alasannya, karena Bapa tahu apa yang diperlukan sebelum kita minta
kepada-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)
"Berdoalah kalian demikianlah."
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus, “Bila kalian berdoa janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka doanya akan dikabulkan karena banyaknya kata-kata. Jadi janganlah kalian seperti mereka. Karena Bapamu tahu apa yang kalian perlukan, sebelum kalian minta kepada-Nya. Maka berdoalah kalian demikian, ‘Bapa kami, yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.’ Karena, jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian pula. Tetapi jikalau kalian tidak mengampuni orang, Bapamu pun tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Doa Bapa Kami atau doa Tuhan adalah
doa yang sama sekali tidak bertele-tele. Syarat-syarat sebuah doa yang
benar aa di dalamnya seperti: doa yang berpusat pada Tuhan dan bukan
diri sendiri, doa dengan penuh iman, pengampunan dan pembebasan dari
rasa benci dan iri. Mari kita perhatikan bagaimana sikap kita ketika
kita mengucapkan doa Bapa Kami. Apakah aku sudah berdoa dengan baik dan
memperhatikan syarat-syarat doa yang benar?
Antifon Komuni (Mat 6:14)
Jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu di surga akan mengampuni kalian juga.
Doa Malam
Terima kasih Yesus, Engkau telah
mengajarkan kami suatu doa yang sempurna. Berkatilah kami agar selalu
berdoa “Bapa Kami” dengan penuh iman dan sepenuh hati. Amin.
RUAH
Rabu, 15 Juni 2016 Hari Biasa Pekan XI
Rabu, 15 Juni 2016
Hari Biasa Pekan XI
Berpuasa tidak hanya berarti mengurangi makan, melainkan memberantas semua kebiasaan jahat kita. --- St Leo Agung
Hari Biasa Pekan XI
Berpuasa tidak hanya berarti mengurangi makan, melainkan memberantas semua kebiasaan jahat kita. --- St Leo Agung
Antifon Pembuka (Mzm 31:20)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati Sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya.
Doa Pagi
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati Sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahamurah hati, ajarilah kami berbuat baik benar-benar berkat Yesus, Putra Manusia. Ajarilah kami melaksanakan segala yang memperbesar dan mempersubur kebahagiaan sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (2:1.6-14)
"Tiba-tiba datanglah kereta berapi dan naiklah Elia ke surga."
Pada
waktu itu Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal, dan ketika
mereka ada di kota Yerikho, berkatalah Elia kepada Elisa, “Baiklah
engkau tinggal di sini, sebab Tuhan menyuruh aku ke Sungai Yordan.”
Jawab Elisa, “Demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu sendiri,
sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan dikau.” Lalu berjalanlah
keduanya. Lima puluh orang dari rombongan nabi di Yerikho ikut
berjalan dengan mereka. Tetapi mereka memandang dari jauh, ketika
Elia dan Elisa berdiri di tepi Sungai Yordan. Lalu Elia mengambil
jubahnya, digulungnya dan dipukulkannya ke atas air. Maka terbagilah
air itu ke sebelah sini dan sebelah sana . Lalu keduanya menyeberang
dengan berjalan di tanah yang kering. Sesudah mereka sampai di
seberang, berkatalah Elia kepada Elisa, “Mintalah apa yang hendak
kulakukan bagimu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa,
“Semoga aku mewarisi dua bagian dari rohmu.” Berkatalah Elia, “Apa yang
kauminta itu sukar! Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat
dari padamu, akan terjadilah bagimu seperti yang kauminta. Jika
tidak, ya tidak akan terjadi.” Sedang mereka berjalan terus sambil
bercakap-cakap, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi
memisahkan keduanya. Lalu naiklah Elia ke surga dalam angin badai.
Melihat itu berteriaklah Elisa, “Bapaku! Bapaku! Kereta Israel dan
orang-orang yang berkuda!” Kemudian Elia tidak kelihatan lagi oleh
Elisa. Maka Elisa merenggut pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua.
Sesudah itu ia memungut jubah Elia yang telah terjatuh. Lalu Elisa
berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi Sungai Yordan.
Dipukulkannya jubah Elia yang terjatuh itu ke atas air sambil berseru,
“Di manakah Tuhan, Allah Elia?” Maka terbagilah air itu ke sebelah
sini dan ke sebelah sana . Lalu Elisa menyeberang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai kalian semua yang berharap kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 31:20.21.24)
1. Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu.
2. Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap perbantahan lidah.
3. Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya! Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang yang congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:1-6.16-18)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai kalian semua yang berharap kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 31:20.21.24)
1. Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu.
2. Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap perbantahan lidah.
3. Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya! Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang yang congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:1-6.16-18)
"Bapamu yang melihat yang tersembunyi, akan mengganjar engkau."
Dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda, "Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di depan orang supaya dilihat. Sebab jika demikian, kalian takkan memperoleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang-orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya dipuji orang. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kalian berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan di tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.' Tetapi jikalau engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kalian berpuasa, janganlah muram mukamu, seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.' Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Di masa lampau, saya yakin bahwa saya telah melakukan kekeliruan ketika saya merasa diri hebat karena paroki saya menjadi paroki pengumpul dana Aksi Puasa Pembangunan (APP) terbanyak dibandingkan dengan paroki-paroki yang lain. Selanjutnya kekeliruan itu saya tambahkan dengan mengumumkannya ke hadapan umat lalu mengajak mereka bertepuk-tangan..... dan mereka pun bertepuk-tangan dengan meriah... dan hati saya pun berbunga-bunga. Ada sesuatu yang keliru? Ada! Sungguh merupakan suatu kekeliruan bila saya mengajak umat berbangga sebagai pengumpul dana APP terbanyak hanya demi popularitas umat paroki. Kekeliruan yang daat memupuk ‘semangat’ kesombongan dan kemunafikan. Kesombongan dan kemunafikan yang membawa kita semakin jauh dari buah-buah pertobatan yang diperjuangkan secara khusus melalui pendalaman iman dalam masa prapaskah.
Dua perikop Injil tentang hal memberi sedekah dan hal berpuasa yang Yesus ajarkan, mengajak kita untuk terhenyak sesaat bila memberi sedekah dan berpuasa yang kita lakukan selama ini bertujuan untuk mencari pujia. Siapa saja dapat tergelincir melalui aksi-aksi yang sebenarnya baik, namun terjebak dalam motivasi-motivasi dangkal karena dilakukan demi popularitas. Yesus mengajarkan kepada kita untuk melakukan sesuatu yang berbalik dari keinginan dipuji, yaitu bersedekah dan berpuasa kita jalankan sebagai perayaan ungkapan pujian dan syukur. Sebuah ungkapan pujian dan syukur yang tentunya lahir dari hati yang telah disentuh oleh kasih dan pengorbanan-Nya yang menyelamatkan kita. Pada tingkat ini kita akan terbebas dari keinginan untuk mencari pujian yang sifatnya duniawi belakan, karena tanpa Tuhan bertindak lebih dahulu, hidup dan karya kita tidak berarti apa-apa.
Apakah ada cara bagi kita agar terbebas dari keinginan mendapatkan pujian atas usaha-usaha baik yang kita lakukan? Tentu ada. Masuklah dalam kesunyian. Penghargaan yang Yesus berikan kepada murid-murid setelah usai melaksanakan tugas perutusan bukanlah berupa hingar-bingar pujian sebagaimana yang kita mengerti melainkan berupa ajakan untuk menuju ke tempat yang sunyi agar mereka dapat beristirahat (Bdk. Mat 6:30-31). Beristirahat ala Yesus bukanlah tidur-tiduran melainkan berdoa dalam keheningan. Dalam keheningan doa kita dapat melihat makna yang jelas dari semua perbuatan baik yang telah kita lakukan. Dalam keheningan doa, kita pun memohon – seperti Elisa meminta dua bagian dari roh Elia – agar Roh Tuhan diam dalam diri kita dan senantiasa menerangi langkah kita untuk semakin menemukan tujuan sejati dari tugas perutusan sebagai murid Krisuts: Pujian dan kemuliaan hanya bagi Tuhan. (WID/Inspirasi Batin 2016)
Kamu ingin Tuhan memberimu banyak rahmat? Seringlah mengunjungi Dia dalam Sakramen Mahakudus --- St Yohanes Bosco
Selasa, 14 Juni 2016 Hari Biasa Pekan XI
Selasa, 14 Juni 2016
Hari Biasa Pekan XI
“Betapa besar belas kasih Tuhan Yesus kepada kita. Betapa banyak kasih sayang dan kebaikan-Nya!” (St. Siprianus)
Antifon Pembuka (Mzm 51:5-6a)
Aku sadar akan pelangaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkaulah aku berdosa.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber belas dan cinta kasih, Engkau memancarkan sinar matahari kepada siapa pun, baik orang baik-baik maupun orang jahat. Kami mohon, semoga kami menaruh cinta kasih kepada musuh, serta mendoakan mereka yang membenci kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Tuhan memaklumkan malapetaka atas Ahab dan Izebel lewat Nabi Elia. Alasannya, karena Ahab telah menyakiti hati Tuhan dengan menyebabkan orang Israel berbuat dosa.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (21:17-29)
Hari Biasa Pekan XI
“Betapa besar belas kasih Tuhan Yesus kepada kita. Betapa banyak kasih sayang dan kebaikan-Nya!” (St. Siprianus)
Antifon Pembuka (Mzm 51:5-6a)
Aku sadar akan pelangaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkaulah aku berdosa.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber belas dan cinta kasih, Engkau memancarkan sinar matahari kepada siapa pun, baik orang baik-baik maupun orang jahat. Kami mohon, semoga kami menaruh cinta kasih kepada musuh, serta mendoakan mereka yang membenci kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Tuhan memaklumkan malapetaka atas Ahab dan Izebel lewat Nabi Elia. Alasannya, karena Ahab telah menyakiti hati Tuhan dengan menyebabkan orang Israel berbuat dosa.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (21:17-29)
"Engkau menyuruh orang Israel berbuat dosa."
Sesudah Nabot dibunuh, Tuhan bersabda kepada Nabi Elia, orang Tisbe,
“Bangunlah, pergilah menemui Ahab, Raja Israel di Samaria. Ia telah
pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.
Katakanlah kepadanya demikian, ‘Beginilah sabda Tuhan: Engkau telah
membunuh dan merampas!’ Katakan pula kepadanya, ‘Beginilah sabda Tuhan:
Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ pulalah anjing akan
menjilat darahmu’.” Kata Ahab kepada Elia, “Sekarang engkau mendapat
aku, hai musuhku?” Jawab Elia, “Memang sekarang aku akan mendapat
engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang
jahat di hadapan Tuhan. Sungguh, aku akan mendatangkan malapetaka
kepadamu. Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki
dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di
Israel. Aku akan memperlakukan keluargamu sama seperti keluarga
Yeroboam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia. Sebab engkau
telah menyakiti hati-Ku dengan menyebabkan orang Israel berbuat dosa.
Juga mengenai Izebel Tuhan telah bersabda, ‘Anjing akan memakan Izebel
di tembok luar Yizreel. Siapa saja dari keluarga Ahab yang mati di kota
akan dimakan anjing, dan yang mati di padang akan dimakan burung di
udara’. Sesungguhnya tidak pernah ada orang seperti Ahab yang
memperbudak dirinya dengan melakukan yang jahat di mata Tuhan, karena ia
telah dibujuk oleh Izebel, isterinya. Bahkan ia telah berlaku sangat
keji. Ia mengikuti berhala-berhala, seperti orang Amori yang telah
dihalau Tuhan dari depan orang Israel. Segera sesudah Ahab mendengar
perkataan itu, ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada
tubuhnya, dan berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan
berjalan dengan langkah lamban. Maka bersabdalah Tuhan kepada Elia orang
Tisbe itu, “Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan diri di
hadapan-Ku? Oleh karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka
Aku tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zamannya. Barulah dalam
zaman anaknya Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.11.16)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa.
3. Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, penyelamatku, maka lidahku akan memasyhurkan keadilan-Mu!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku mengasihi kamu.
Yesus mengajar orang banyak supaya mengasihi para musuh dan berdoa bagi para penganiaya. Hal ini penting, supaya sempurna menjadi anak-anak Bapa di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:43-48)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.11.16)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa.
3. Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, penyelamatku, maka lidahku akan memasyhurkan keadilan-Mu!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku mengasihi kamu.
Yesus mengajar orang banyak supaya mengasihi para musuh dan berdoa bagi para penganiaya. Hal ini penting, supaya sempurna menjadi anak-anak Bapa di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:43-48)
"Kasihilah musuh-musuhmu."
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar bahwa disabdakan, ‘Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian’. Karena dengan demikian kalian menjadi anak-anak Bapamu di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat, dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar. Apabila kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kalian hanya memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kasih itu tanpa syarat. Tidak cukup hanya mengasihi orang yang mengasihi kita. Kasih itu mengatasi segalanya. Oleh sebab itu, musuh pun, yaitu orang-orang yang memperlakukan kita tidak semestinya, harus dikasihi. Bahkan, kita harus berani mendoakan musuh dan orang yang menganiaya kita. Tak perlu tanya-tanya lagi apakah ini mungkin? Kasih itu selalu mungkin asal kita mau rendah hati dan mau menyangkal diri. Apakah kasihku tidak pura-pura? (Bdk. Rm 12:9)
Doa Malam
Allah Bapa, sumber belas dan cinta kasih, semoga kami memiliki belas kasih kepada siapa pun, sebagaimana Engkau mengasihani kami. Semoga Kauampuni dosa kami, sehingga dapat semakin mengagumi keagungan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati