Sabtu, 25 Juni 2016
Hari Biasa Pekan XII
Allah itu kemurnian, bebas dari hawa nafsu, terpisah dari yang jahat. (St. Gregorius dari Nissa)
Antifon Pembuka (Mat 8:11)
Banyak orang datang dari Timur dan Barat, dan duduk makan bersama di dalam Kerajaan Surga dengan Abraham, Ishak dan Yakub.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Pengasih, orang yang secara sederhana berseru mohon pertolongan, tentu Kau dengarkan. Kami mohon, hadirlah di tengah-tengah kami, tinggallah di antara kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami,
yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Yerusalem mengalami masa kehancuran. Maka Tuhan ingin agar Israel berseru kepada-Nya dan mencurahkan isi hati mereka di hadapan Tuhan.
Bacaan dari Kitab Ratapan (22:2.10-14.18-19)
"Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai putri Sion."
Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub. Dalam
amarah-Nya Ia menghancurkan benteng-benteng puteri Yehuda. Ia
mencampakkan ke bumi, dan mencemarkan kerajaan serta
pemimpin-pemimpinnya. Maka duduklah para tua-tua puteri Sion tertegun di
tanah. Mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung.
Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah. Mataku kusam dengan
air mata, hatiku remuk redam. Hancur luluh hatiku karena reruntuhan
puteri bangsaku, sebab kanak-kanak dan bayi jatuh pingsan di
lapangan-lapangan kita. Mereka bertanya kepada ibunya, “Mana roti dan
anggur?” Di lapangan-lapangan kota mereka jatuh pingsan seperti orang
yang gugur ketika menghembuskan napas di pangkuan ibunya. Apa yang dapat
kunyatakan kepadamu? Dengan apa aku dapat menyamakan dikau, ya puteri
Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya
dara Sion? Karena luas bagaikan lautlah reruntuhanmu. Siapa yang akan
memulihkan dikau? Nabi-nabimu melihat penglihatan yang dusta dan hampa
bagimu. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu guna memulihkan dikau
kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan
menyesatkan. Berteriaklah dengan nyaring kepada Tuhan, hai puteri Sion!
Cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam. Janganlah kauberi
dirimu istirahat. Janganlah matamu tenang! Bangunlah, mengeranglah, pada
malam hari, pada permulaan giliran jaga malam. Curahkanlah isi hatimu
bagaikan air di hadapan Tuhan. Angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup
anak-anakmu, yang jatuh pingsan di ujung-ujung jalan karena lapar!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan terus-menerus umat-Mu yang tertindas.
Ayat. (Mzm 74:1-2.3-5a.5b-7.20-21; Ul:19b)
1. Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala
murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu? Ingatlah akan umat-Mu yang
telah Kauperoleh pada zaman purbakala, yang Kautebus menjadi bangsa
milik-Mu sendiri! Ingatlah akan gunung Sion yang Engkau diami.
2. Ringankanlah langkah-Mu ke tempat yang rusak terus-menerus;
segala-galanya telah dimusnahkan musuh di tempat kudus. Lawan-lawanmu
mengaum di tempat pertemuan-Mu dan telah mendirikan panji-panji mereka
sebagai tanda. Mereka kelihatan seperti orang mengayunkan kepalan
tinggi-tinggi.
3. Mereka siap menebas kayu-kayuan yang lebat; dan sekarang
ukir-ukirannya seluruhnya dipalu mereka dengan kapak dan beliung; mereka
menyulut tempat kudus-Mu dengan api, mereka menajiskan tempat kediaman
nama-Mu sampai pada tanah.
4. Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh
kekerasan. Janganlah biarkan orang yang terinjak-injak kembali dengan
kena noda. Biarlah orang sengsara dan orang miskin memuji-muji nama-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 8:17)
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira karena iman perwira itu yang tidak pernah Dia jumpai di Israel. Yesus juga melenyapkan demam ibu mertua Petrus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-17)
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama Abraham, Ishak, dan Yakub."
Pada suatu hari Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang
perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring
di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata
kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu berkata
kepada-Nya, “Tuan, aku tdak layak menerima Tuan di dalam rumahku.
Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku
sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku
berkata kepada salah seorang prajurit, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan
kepada seorang lagi, ‘Datang!’, maka ia datang. Ataupun kepada hambaku,
‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu, Yesus
heran dan berkata kepada mereka yang mengikutinya, “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada
seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, Banyak orang
akan datang dari timur dan barat dan duduk makan bersama dengan Abraham,
Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak-anak Kerajaan
itu sendiri akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di
sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” Lalu Yesus berkata kepada
perwira itu, “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau
percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Setibanya di rumah
Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit
demam. Maka dipegang-Nya tangan wanita itu, lalu lenyaplah demamnya.
Wanita itu lalu bangun dan melayani Yesus. Menjelang malam dibawalah
kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan, dan dengan sepatah kata
Yesus mengusir roh-roh itu, dan menyembuhkan orang-orang yang menderita
sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah sabda yang disampaikan oleh Nabi
Yesaya, “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit
kita.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Ketika mempersiapkan diri untuk menyambut Komuni Kudus, kita bersama imam mengulangi kembali doa perwira dari Kapernaum, "Tuhan, aku tidak pantas Engkau datang ke bawah atapku, tetapi katakanlah sepatah kata saja maka jiwaku akan sembuh." Doa ini telah diangkat oleh Gereja menjadi doa penyembuhan. Bila kita percaya seperti perwira itu, kita akan sembuh. Apakah aku percaya akan penyembuhan setiap kali menerima Tubuh Yesus?
Antifon Komuni (Mat 8:8)
Tuhan, saya tidak pantas menerima Tuhan di rumah saya. Tetapi, ucapkan kata sepatah, maka hamba-Mu akan sembuh.
Doa Malam
Yesus, tambahkanlah iman perwira yang rendah hati kepada kami. Kami mohon agar semakin nyatalah karya kuasa-Mu dalam diri kami sepanjang hidup kami. Sebab Engkaulah Allah kami, yang penuh belas kasih, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
RUAH