| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 21 Juli 2016 Hari Biasa Pekan XVI

Kamis, 21 Juli 2016
Hari Biasa Pekan XVI
    
"Jangan menipu orang-orang dengan kata 'kerahiman'. Allah mengampuni dosa hanya jika kita mau bertobat."— Kardinal Robert Sarah
  

Antifon Pembuka (Mzm 36:8.10)

Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat cahaya.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, bukalah mata kami, agar dapat menyaksikan kehadiran-Mu di tengah-tengah kami; bukalah hati kami, agar dapat memahami perumpamaan tentang kehadiran-Mu di tengah-tengah kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
      
  Israel sudah menjauh dari Tuhan. Mereka meninggalkan Yahweh, sumber air hidup. Mereka menanggung sendiri akibatnya: kehilangan pegangan dan harapan.

 

Bacaan dari Kitab Yeremia (2:1-3.7-8.12-13)
 
   
"Mereka meninggalkan Daku, sumber air hidup, dan menggali sendiri kolam yang bocor."
       
Tuhan bersabda kepadaku, “Pergilah dan beritahukanlah kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan, ‘Beginilah sabda Tuhan: Aku teringat akan kasihmu pada waktu engkau masih muda, akan cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin. Pada waktu itu engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tidak ditaburi’. Ketika itu Israel kudus bagi Tuhan, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya bersalah dan tertimpa malapetaka”, demikianlah sabda Tuhan. Aku telah membawa kalian ke tanah yang subur agar kalian menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kalian masuk, kalian telah menajiskan tanah-Ku. Tanah milik-Ku telah kalian cemarkan. Para imam tidak lagi bertanya, ‘Di manakah Tuhan?’ Para ahli hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.” “Terperanjatlah akan hal itu, hai langit, menggigil dan gemetarlah dengan sangat,” demikianlah sabda Tuhan. Sebab umat-Ku berbuat kejahatan ganda: mereka meninggalkan Daku, sumber air yang hidup, dan menggali sendiri kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pada-Mulah, ya Tuhan, ada sumber kehidupan.
Ayat. (Mzm 36:6-7ab.8-9.10-11)
1. Ya Tuhan, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan. Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat.
2. Betapa berharganya kasih setia-Mu ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu, Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu.
3. Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang. Lanjutkanlah kasih setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau, dan keadilan-Mu bagi orang yang tulus hati.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
 
Sabda Tuhan mengubah sikap dan membarui hidup. Refleksi dan pendalaman sungguh diperlukan. Kita mendengarkan, bukan hanya dengan telinga, tetapi juga dengan hati.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:10-17)
   
"Kalian diberi kurnia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi mereka tidak."
    
Setelah Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur, murid-murid bertanya kepada-Nya, “Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?” Jawab Yesus, “Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak. Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga. Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat, mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: ‘Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti, kalian akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup, agar jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik sehingga Kusembuhkan’. Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
  

Manusia mempunyai kecenderungan untuk meninggalkan dan melupakan Tuhan. Manusia juga sulit dan berat untuk mendengarkan sabda Tuhan. Mata, telinga, dan hati mudah tertutup terhadap Tuhan. Perlu sebuah pertobatan agar hati, mata,, dan telinga disembuhkan sehingga dapat melihat, mendengar dan mengalami Tuhan. Kita perlu terus-menerus mengarahkan diri kepada Tuhan yang selalu dan sangat mengasihi kita. Berbahagialah orang yang dapat melihat, mendengar dan mengalami Tuhan dalam hidup sehari-hari.

Doa Malam

Yesus, aku bersyukur atas peneguhan-Mu hari ini. Sembuhkanlah hatiku sehingga aku dapat melihat dan merasakan kehadiran-Mu dalam setiap peristiwa hidup ini. Sebab Engkaulah Sang Pemberi kehidupan. Amin.

RUAH

Rabu, 20 Juli 2016 Hari Biasa Pekan XVI

Rabu, 20 Juli 2016
Hari Biasa Pekan XVI

  
Saya ingin menegaskan fakta yang sangat penting: Allah, dan bukan manusia, yang menjadi pusat liturgi Katolik. Kita datang untuk menyembah Dia. Liturgi bukan tentang kamu dan saya; ia bukan tempat kita merayakan identitas kita, atau pencapaian atau pemuliaan, liturgi bukan tempat untuk mendukung budaya kita dan kebiasaan religius lokal kita. Liturgi, pertama dan terutama, adalah tentang Allah dan apa yang telah Dia lakukan bagi kita. Dalam Penyelengaraan Ilahi-Nya, Allah yang Mahakuasa mendirikan Gereja dan menginstitusikan Liturgi Suci, yang melaluinya kita mampu mempersembahkan kepada-Nya ibadah/penyembahan sejati seturut Perjanjian Baru yang ditetapkan Kristus. Dengan melakukan ini, dengan masuk ke dalam tuntutan ritus suci yang berkembang dalam tradisi Gereja, kita diberikan identitas sejati dan makna sebagai putra dan putri Bapa. (Kardinal Robert Sarah, Prefek Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen 5 Juli 2016 dalam Konferensi Internasional Sacra Liturgia)  
   
Antifon Pembuka (Mzm 71:15)

Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan karya-Mu.

Doa Pagi


Allah Bapa Maha Penyayang, orang yang mencari Engkau takkan dikecewakan: Engkau berkenan menemui mereka dalam diri manusia penuh belas kasih, yaitu Yesus Putra Rahmat. Ajarilah kami menurut semangat-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,  yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
    

Bacaan dari Kitab Yeremia (1:1.4-10)
 
  
"Aku menentukan dikau menjadi nabi untuk berbagai bangsa." 
     
Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin. Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN." Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17; Ul: lh.6a)

1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:1-9)
   
   
"Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda."
    
Pada suatu hari, Yesus keluar dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

  
Yesus menceritakan benih yang ditaburkan di pelbagai jenis tanah. Pertama, ada benih yang jatuh di pinggir jalan. Kedua, benih yang jatuh di tanah yang tipis dan berbatu-batu. Ketiga, benih yang jatuh di tengah semak duri; dan keempat, benih yang jatuh di tanah yang baik dan subur. Kalau kita perhatikan baik-baik, contoh ketiga tidak mempersoalkan jenis tanah, tetapi banyaknya semak berduri yang mengelilingi benih-benih yang sedang tumbuh itu.Tanah bisa saja subur dan produktif, tetapi banyaknya semak berduri akan tetap mengganggu tumbuhnya benih yang telah ditaburkan itu.

 Kehidupan kita sehari-hari sering tidak ubahnya benih yang tumbuh di antara semak-semak berduri. Ada banyak tantangan dan rintangan yang menghadang, terus silih berganti. Iman kepercayaan tidak dapat disangkal, tidak akan membebaskan kita dari aturan hukum alam. Misalnya, kena hujan kita akan basah kuyup, kalau kita bekerja dan bekerja, kita akan merasa haus, lapar dan lelah.

 Namun, keberanian kita mencabut akar-akar dosa akan membuat tanah subur; diri kita makin produktif dan menghasilka banyak buah. Jangankan membunuh, kemarahan jiwa yang belum terungkap dalam kata-kata pun hendaknya kita cabut agar tidak bertumbuh dan berkembang. Keindahan aneka media komunikasi pun tak ubahnya semak berduri yang mendesak diri seseorang untuk tidak melakukan berbagai kegiatan keagamaan. Semak berduri merupakan jenis tanaman yang ditakuti oleh banyak orang, karena duri-durinya tajam. Sebaliknya, semak duri zaman modern ini, tumbuh subur dengan aneka modifikasi. Kodrat tetap menyakitkan dan membinasakan, tetapi penampilan menarik hati banyak orang, sehingga durinya tidaklah dirasakan saat itu, tetapi makin hari makin menusuk dan menebarkan racun ke dalam tubuh.

 Mari kita tetap setia mendengarkan sabda dan kehendak Tuhan. Kesulitan kita mendengarkan dan memahami-Nya terjadi karena memang sabda-Nya adalah “roh dan hidup” (Yoh 6:63). Sabda Tuhan mengajak setiap pribadi menikmati hidup ini dengan penuh syukur dan mengantar kita untuk siap menikmati kehidupan kekal, sebagaimana kehendak Allah agar setiap orang beroleh selamat.

 “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” 

  
  (Rm. Martinus Nurhadi Gunawan Wibisono, O.Carm/Cafe Rohani)

Selasa, 19 Juli 2016 Hari Biasa Pekan XVI

Selasa, 19 Juli 2016
Hari Biasa Pekan XVI

Janganlah kita buta terhadap kebaikan Kristus! (St. Ignatius dari Antiokhia)
    
Antifon Pembuka (Mzm 85:8)


Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.


Doa Pagi
    
Allah Bapa Maha Penyayang, semoga kami memahami kehendak-Mu, yang terungkap dalam sabda-Mu, dan semoga Engkau selalu mendampingi kami dengan penyelenggaraan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Israel tidak luput dari dosa, tetapi selalu memiliki pengharapan dalam Tuhan. Tuhan itu Maharahim. Ia selalu mengampuni dosa umat-Nya.


Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)

"Kiranya Engkau menunjukkan kasih setia-Mu"

Ya Tuhan, gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita menghapus kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 4/4, PS 815

Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:2-4.5-6.7-8)

1. Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan, telah memulihkan keadaan Yakub. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.
2. Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?
3. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.


Syarat menjadi keluarga Yesus adalah melaksanakan kehendak Allah. Yesus mau membangun Keluarga Allah melampaui batas-batas fisik dan lahiriah belaka.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:46-50)

"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."

Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

    
Yesus datang ke dunia untuk melaksanakan kehendak Bapa-Nya, yaitu mewartakan dan menghadirkan belas kasih Bapa. Allah menghendaki keselamatan manusia. Allah akan mengampuni dan memaafkan segala kesalahan kalau ada pertobatan. Kita sebagai pengikut Kristus tidak ditentukan oleh apakah kita dibaptis atau belum tetapi ditentukan oleh bagaimana kita berjuang bersama Yesus melaksanakan kehendak Bapa dengan menghadirkan belas kasih-Nya di tengah dunia. Sebagaimana Bunda Maria yang dengan penuh iman melaksanakan kehendak Allah, kita pun harus bekerja sama dengan Allah dalam karya keselamatan-Nya.
    
Doa Malam


Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, terima kasih atas Putra-Mu yang makanan-Nya ialah melakukan kehendak-Mu. Semoga sebagai murid-murid-Nya, kami pun mampu menjadi pelaksana kehendak-Mu. Dengan demikian kami menjadi ibu dan saudara-saudari dari Putra-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
    
RUAH

Senin, 18 Juli 2016 Hari Biasa Pekan XVI

Senin, 18 Juli 2016
Hari Biasa Pekan XVI

Janganlah pernah memikirkan dosa-dosa masa lalumu terkecuali dalam terang kerahiman yang tak terhingga. (St. Katarina)
   

Antifon Pembuka (Mik 6:8)

Yang dituntut Tuhan dari padamu tak lain tak bukan ialah berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup rendah hati di hadapan Tuhan.

Doa Pagi
   

Allah Bapa Mahaluhur, ingatkanlah kami bahwasanya Engkau sejak semula mengusahakan keselamatan kami. Kiranya berkat sabda Putra-Mu kami Kauperkenankan ikut serta diselamatkan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Mikha (6:1-4.6-8)
       
   
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu, apa yang dituntut Tuhan dari padamu."
      
Dengarkanlah sabda yang diucapkan Tuhan, "Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan gunung-gunung, dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu! Dengarlah, hai gunung-gunung, pengaduan Tuhan, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi! Sebab Tuhan mempunyai pengaduan terhadap umat-Nya, dan Ia beperkara dengan Israel. "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku! Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu. "Dengan apakah aku akan pergi menghadap Tuhan dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun? Berkenankah Tuhan kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri? "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:5-6.8-9.16bc-17.21.23)
1. "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!" Maka langit memberitakan keadilannya: Allah sendirilah Hakim!
2. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu!
3. "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
4. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 94:8ab) 
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:38-42)
    
"Pada waktu penghakiman ratu dari selatan akan bangkit bersama angkatan ini."
     
Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Jawab Yesus kepada mereka, "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus; dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus! Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu itu datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
      
 
Kisah nabi Yunus ada dalam perut ikat tiga hari tiga malam yang juga dialami Yesus tinggal dalam rahim bumi tiga hari tiga malam menunjukkan kepada kita misteri keselamatan dalam wafat dan masuk dalam kegelapan. Yunus mengalami pertobatan dengan mengarahkan diri kepada kehendak Tuhan untuk mempertobatkan orang-orang Niniwe. Yesus Kristus junjungan kita setelah mengalami kematian dan kegelapan makam pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati dibenarkan oleh Bapa dan menjadi penyelamat bagi seluruh manusia dan semesta. 

 Tanda Yunus dan wafat Yesus membawa kepada suasana hidup yang baru, membawa pada perubahan. Bahasa orang sekarang untuk dapat memaknai nilai-nilai kehidupan sering mengistilahkannya dengan "kekinian". Hal-hal yang dianggap sudah usang bahkan ada yang mengatakan jadul (kendati sebetulnya selalu baru dan diperbarui melalui dan dalam sakramen Gereja), disiasati dengan menggunakan pemaknaan yang baru. Ketika merayakan Natal, misalnya Sinterklas naik sepeda sambil membagikan aneka hadiah kepada anak-anak yang ikut misa Natal keluarga. Harapannya anak-anak lebih mudah menangkap kehadiran sososk Sinterklas (Santa Claus) yang baik dan mudah membandingkannya dengan orang-orang baik yang ada di sekitarnya. Pohon terang yang identik dengan pohon cemara, di banyak Gereja serta rumah-rumah orang Kristiani, diterjemahkan dalam kekinian dengan ranting kering yang dihiasi aneka doa dan permohonan juga niat baik, atau membuat bentuk pohon cemara dari aneka botol plastik bekas dan lain-lain. 

 Pada Tahun Yubileum Kerahiman Allah ini kita dapat memaknai semangat pertobatan dan hidup baru sebagaimana ditunjukkan oleh Nabi Yunus dengan ziarah ke tempat ziarah atau ke gereja-gereja yang ditentukan sambil mendoakan ujud Bapa Suci dan menerima Sakramen Pengampunan Dosa. Kekinian pertobatan diungkapkan dalam tindakan-tindakan silih dan derma atau juga memberi perhatian pada pemeliharaan keutuhan ciptaan dengan memanfaatkan air hujan, membuat sumur resapan di sekitar rumah dan pekarangan, membela kehidupan dengan memberi perhatian kepada semua makhluk ciptaan Tuhan dalam kerja sama yang saling menghormati. 
  
FXS/Inspirasi Batin 2016

Minggu, 17 Juli 2016 Hari Minggu Biasa XVI

Minggu, 17 Juli 2016
Hari Minggu Biasa XVI

Kita harus mengingat bahwa kita bukan pencipta liturgi, kita adalah pelayannya yang rendah hati, tunduk pada disiplin dan hukumnya. Kita juga bertanggungjawab membina mereka yang membantu kita dalam pelayanan liturgis baik dalam hal semangat dan daya liturgi serta regulasinya. Terkadang saya melihat imam menyingkir untuk mengijinkan prodiakon (pelayan tak lazim) membagikan Komuni Suci: ini salah, ini penyangkalan pelayanan imamat dan juga klerikalisasi umat awam. Ketika ini terjadi, ini adalah tanda bahwa formasinya sangatlah keliru, dan hal ini perlu dikoreksi. (Kardinal Robert Sarah, Prefek Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen 5 Juli 2016 dalam Konferensi Internasional Sacra Liturgia)

      

Antifon Pembuka (Mzm 54:6-8)
   
Allah adalah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela aku mempersembahkan kurban dan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena baiklah nama-Mu.
  

See, I have God for my help. The Lord sustains my soul. I will sacrifice to you with willing heart, and praise your name, O Lord, for it is good.
  
Ecce Deus adiuvat me, et Dominus susceptor est animæ meæ: averte mala inimicis meis, in veritate tua a disperde illos, protector meus Domine.


Doa Pagi


Allah Bapa yang penuh kasih, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau berkenan untuk hadir di tengah-tengah kami. Kami mohon, bukalah hati kami agar siap sedia menerima kehadiran-Mu yang senantiasa membawa berkah bagi kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kejadian (18:1-10a)
 
  
"Tuanku, singgahlah ke kemah hambamu ini."
  
Sekali peristiwa Tuhan menampakkan diri kepada Abraham di dekat pohon tarbantin di Mamre. Waktu itu Abraham sedang duduk di pintu kemahnya di kala hari panas terik. Ketika ia mengangkat mata, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Melihat mereka, Abraham bergegas dari pintu kemahnya menyongsong mereka. Ia bersujud sampai ke tanah dan berkata, “Tuanku, jika aku mendapat kasih Tuan, singgahlah di kemah hambamu ini. Biarlah diambil sedikit air, basuhlah kaki Tuan dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah hamba mengambil sepotong roti, agar tuan-tuan segar kembali. Kemudian bolehlah tuan-tuan melanjutkan perjalanan. Sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka, “Perbuatlah seperti yang engkau katakan itu!” Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata, “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Lalu Abraham berlari ke lembu sapinya, mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya, dan memberikannya kepada seorang bujangnya yang segera mengolahnya. Kemudian Abraham mengambil dadih, susu, dan anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya kepada ketiga orang itu. Abraham sendiri berdiri dekat mereka di bawah pohon itu, sementara mereka makan. Sesudah makan, bertanyalah mereka kepada Abraham, “Di manakah Sara isterimu?” Jawab Abraham, “Di sana, di dalam kemah.” Maka berkatalah Ia, “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau. Pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
3. Yang tidak meminjamkan uangdengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:24-28)
  
"Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad sekarang dinyatakan kepada orang kudus-Nya."
 
Saudara-saudara, sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita demi kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuhnya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan kepenuhan firman-Nya kepada kamu, yaitu: Rahasia yang tersembunyi berabad-abad dan turun-temurun, kini dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Allah berkenan memberitahu mereka betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di antara kamu. Dialah harapan akan kemuliaan! Dialah yang kami beritakan dengan memperingatkan orang dan mengajar mereka dalam segala hikmat untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 8:15)
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:38-42)
  
"Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik."
 
Dalam perjalanan ke Yerusalem, Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Tetapi Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli bahwa saudariku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Seorang pelayan menjalankan tugas sesuai dengan perintah dari tuannya. Seorang tuan akan memberikan perintah sesuai kemampuan yang dimiliki oleh pelayannya. Hal itu dilakukan supaya tidak terjadi kegagalan dalam melaksanakan tugas tersebut. Kini pelayan itu adalah kita dan tuannya adalah Yesus Kristus.

Menjadi pelayan merupakan panggilan setiap orang beriman, terlebih kita sebagai murid-murid-Nya. Kita dipanggil untuk melayani, sebagaimana pesan Yesus sendiri, "Barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:27-28).

Tugas utama seorang pelayan adalah melayani tuannya. Gambaran ini tampak dalam diri Abraham dan Rasul Paulus dalam bacaan hari ini. Bagai seorang hamba kita melayani Tuhan, seperti Abraham melayani Tuhan (Bacaan I) dan Rasul Paulus (Bacaan II). Tetapi rupanya Yesus tidak saja menghendaki kita menjadi pelayan-Nya. Sebab menjadi pelayan itu tidak sekadar menjalankan tugasnya, melainkan mengerti dan tahu akan tugasnya.

Karena itu kita dapat membaca dalam Injil bagaimana Yesus menegur Marta yang terlalu sibuk melayani tanpa memahami arti dan makna dari tugas yang dijalankannya. Yesus berkata, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya" (Luk 10:41-42). Kekhawatiran, iri hati, membanding-bandingkan, jengkel dan berbagai hal negatif dapat saja muncul tatkala kita belum memahami benar akan tugas pelayanan yang sedang kita lakukan saat ini. Belum lagi bagi yang memiliki keluarga, kesibukan dalam pelayanan dapat saja mengganggu kehidupan keluarga itu sendiri.

Kembali pada pengertian sederhana tentang seorang pelayan bahwa menjadi pelayan itu melayani tuannya, maka Yesus adalah Tuan kita. Ini perlu menjadi perhatian, bahwa tanggung jawab seorang pelayan adalah fokus pada siapa yang dilayaninya dan bukan pertama-tama tugasnya itu sendiri. Dengan demikian bila kita menjadi pendengar yang baik, saat Ia memberikan perintah, kita memahami dan mengerti apa yang harus kita lakukan. Sebagai seorang pelayan, kita semestinya mendengarkan Dia terlebih dulu.

Semoga lewat permenungan hari ini, kita sungguh-sungguh menjadi pelayan yang tahu akan tugasnya. Sebab kita menyadari bahwa Yesuslah yang kita layani.
          
Antifon Komuni (Mzm 111:4-5)

Perbuatan Tuhan yang agung pantas dikenang, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Orang yang takut akan Dia diberi-Nya makanan.

The Lord, the gracious, the merciful, has made a memorial of his wonders; he gives food to those who fear him.

atau (Why 3:20)

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jika ada yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya, Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Behold, I stand at the door and knock, says the Lord. If anyone hears my voice and opens the door to me, I will enter his house and dine with him, and he with me.
        
Rm. Paulus Kristianto Puji Sutrisno, O.Carm/RUAH

Sabtu, 16 Juli 2016 Hari Biasa Pekan XV

Sabtu, 16 Juli 2016 
Hari Biasa Pekan XV
   
“Sebelum diberkati dengan sabda surgawi namanya roti. Tetapi setelah konsekrasi roti itu merupakan Tubuh Kristus” (St. Ambrosius)
     

Antifon Pembuka (Mat 12:18)
   
Inilah hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi. Roh-Ku akan Kucurahkan kepada Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahabaik, Engkau menghendaki suara-Mu terdengar dan kebaikan-Mu disaksikan orang dalam diri manusia penuh cinta kasih, yang takkan mematahkan gelagah terkulai dan takkan memadamkan sumbu berkedip-kedip. Semoga Dia menjadi lambang pengharapan dan kedamaian. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Penindasan itu keji di hadapan Tuhan. Citra Allah dirusak. Mikha mengutuk kaum penindas atas nama Yahweh. Malapetaka menjadi bagian dari para penindas.
  
Bacaan dari Nubuat Mikha (2:1-5)
    
    
"Mereka merampas ladang-ladang dan menyerobot rumah-rumah."
    
Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan merencanakan kejahatan di tempat tidurnya! Pada waktu fajar mereka melakukannya, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya. Bila menginginkan ladang, mereka merampasnya; bila menginginkan rumah, mereka menyerobotnya. Mereka menindas orang bersama isi rumahnya dan manusia bersama milik warisannya. Sebab itu beginilah sabda Tuhan, “Sungguh Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini. Dan kalian takkan dapat menghindarkan lehermu dari padanya. Kalian takkan dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan. Pada hari itu orang akan melontarkan sindiran tentang kalian dan akan memperdengarkan suatu ratapan. Mereka akan berkata, “Kita telah dihancurluluhkan! Bagian warisan bangsaku telah diukur dengan tali, dan tak ada orang yang mengembalikannya. Ladang-ladang kita dibagikan kepada orang-orang yang menawan kita.” Sebab itu tidak akan ada bagimu orang yang melontarkan tali dengan undian di dalam jemaah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan orang yang tertindas.
Ayat. (Mzm 10:1-2.3-4.7-8.14)
1. Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh ya Tuhan, dan menyembunyikan diri-Mu di kala aku kesesakan? Karena congkak, orang fasik giat memburu orang yang tertindas, mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
2. Orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, orang tamak mengutuk dan menista Tuhan. Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas, “Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!” itulah seluruh pikirannya.
3. Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah.
4. Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong.

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
 
Dalam hukum kelembutan, Yesus memberikan harapan. Dia menjadi tempat perlindungan. Semua bangsa berharap kepada-Nya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:14-21)
    
"Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan."
   
Sekali peristiwa orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus tahu maksud mereka, lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Dia, dan Ia menyembuhkan mereka semua. Dengan keras Ia melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan oleh Nabi Yesaya, “Lihatlah, itu hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepadanya jiwa-Ku berkenan. Roh-Ku akan Kucurahkan atas Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak, suara-Nya tidak terdengar di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Kepada-Nyalah semua bangsa akan berharap.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan
    
     Banyak orang mengikuti Yesus dan disembuhkan karena percaya kepada-Nya. Iman kita kepada-Nya selalu memberikan harapan. Harapan menjadi kekuatan untuk terus menjalani hidup terlebih pada saat-saat sulit dan penuh dengan penderitaan. Harapan selalu memberi kekuatan untuk tetap bertahan dalam perbuatan baik meski menghadapi berbagai kesulitan dan perlakuan yang tidak baik.

Doa Malam

Bapa kami di surga, kepada-Mulah semua bangsa berharap melalui Yesus yang Kaukasihi. Tambahkanlah iman kami akan pemeliharaan-Mu terhadap hidup kami walau jauh dari jangkauan akal budi kami. Sebab Engkaulah harapan kami sepanjang masa. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy