Jumat, 22 Juli 2016
Pesta Santa Maria Magdalena
“Berkobar dalam cinta, Maria Magdalena merindukan Dia yan dikira sudah dibawa orang” (St. Gregorius Agung)
Peringatan Wajib St. Maria Magdalena mulai tahun 2016 ditingkatkan menjadi PESTA. Keputusan ini ditandatangani pada tanggal 3 Juni 2016 pada Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus. Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 20:17)
Yesus bersabda kepada Maria Magdalena, "Pergilah dan beritahukanlah
kepada saudara-saudara-Ku: Aku naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada
Allah-Ku dan Allahmu."
The Lord said to Mary Magdalene: Go to my brothers and tell them: I am
going to my Father and your Father, to my God and your God.
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Mahamulia, Putra-Mu yang tunggal menyampaikan kabar
sukacita Paskah yang mulia kepada Maria Magdalena mendahului para murid
lainnya. Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang
hidup dan kelak melihat-Nya meraja dalam kemuliaan-Mu. Sebab Dialah
Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kidung Agung (3:1-4a)
"Impian mempelai perempuan."
Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata: Pada malam hari, di atas
peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku
bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan
kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku ditemui
peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?” Baru saja
meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak
kulepaskan lagi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (5:14-17)
Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami telah
mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka
semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya
mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk
Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak
lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah
menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi
menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, dia adalah
ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah
datang!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9; Ul: 2b, 2/4)
1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan
Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus,
yang tiada berair.
2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat
kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada
hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi
nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku
bersorak sorai, mulutku memuji-muji.
4. Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 20:18)
Katakanlah Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1.11-18)
"Ibu mengapakah engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?"
Pada hari Minggu Paska, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap,
pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus dan ia melihat bahwa batu telah
diambil dari kubur. Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil
menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua
orang malaikat berpakaian putih yang seorang duduk di sebelah kepala dan
yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata
malaikat-malaikat itu kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab
Maria kepada mereka, "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di
mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang,
dan melihat Yesus berdiri di situ; tetapi ia tidak tahu, bahwa itu
adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis?
Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu
taman. Maka ia berkata kepadanya, "Tuan, jikalau Tuan yang mengambil
Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat
mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya, "Maria!" Maria berpaling dan
berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, "Rabuni!" artinya: Guru. Kata
Yesus kepada-Nya, "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi
kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah
kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu,
kepada Allah-Ku dan Allahmu." Maria Magdalena pergi dan berkata kepada
murid-murid, "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Tuhanlah yang
mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
"... Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu". Sabda pamungkas dari Yesus yang menampakkan Diri-Nya kepada Maria Magdalena ini ditanggapi Maria Magdalena dengan sebuah seruan kegembiraan, "Aku telah melihat Tuhan!" Mungkin kalau kita yang berada pada posisi Maria Magdalena saat itu kita tidak akan mampu berkata-kata. Karena saking kagetnya, takjubnya, dan saking bahagianya.
Syukur bahwa Maria Magdalena merupakan salah satu wanita yang berpengaruh dalam kisah dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Kehadirannya telah ikut mewakili kaum perempuan dalam mewartakan Kebangkitan Tuhan. Kesedihannya karena menemukan makam Tuhan telah kosong, bahkan mungkin Maria Magdalena mengalami keputus-asaan karena kehilangan Guru yang sangat dikasihinya, telah tergantikan dengan seruan kegembiraan. Tuhan Yesus dengan senang hati menampakkan Diri-Nya kepada Maria Magdalena. Bukan kepada para murid-Nya, melainkan kepada Maria Magdalena. Seorang perempuan yang pernah disembuhkan dari kerasukan setan.
Refleksi untuk kita semua, apakah kita mau disembuhkan oleh Tuhan dan menjadi pewarta kabar gembira untuk sesama kita? Tuhan tidak pernah meminta sesuatu yang muluk-muluk, yang berstandar tinggi, Tuhan hanya ingin kita melihat, menjadi percaya, dan mau mewartakan kabar gembira. Apa yang bisa kita lakukan sekarang? (KAN/Inspirasi Batin 2016)
Antifon Komuni (2Kor 5:14.15)
Kasih Kristus mendorong kita, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup
untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah
dibangkitkan untuk mereka.
The love of Christ impels us, so that those who live may live no longer
for themselves, but for him who died for them and was raised.