Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Selasa, 26 Juli 2016: Peringatan Wajib St. Yoakim dan Ana
Yoakim dan Ana adalah orangtua kandung dari St. Perawan Maria, Bunda Yesus. Keduanya dikenal sebagai keturunan Raja Daud yang setia menjalankan kewajiban-kewajiban agama serta dengan ikhlas mengasihi dan mengabdi Allah dan sesama. Karena itu, keduanya layak di hadapan Allah untuk serta dalam karya keselamatan Allah.
Santo Yohanes Damasenus dalam khotbahnya pada peringatan St. Yoakim dan St. Ana berkata, "O Suami istri bahagia, yang paling suci murni, Yoakim dan Ana! Dari buah kedua tubuhmu kamu dikenal, seperti dikatakan, 'Dari buahnya kamu akan mengenal mereka.' Kamu mengambil cara hidup yang berkenan kepada Tuhan dan karena cara hidupmu yang suci murni, kamu menghasilkan permata keperawanan; dia yang perawan sebelum melahirkan, perawan selama melahirkan, dan tetap perawan setelah melahirkan; ya, dia yang selalu satu-satunya, yang harus mengemban keperawanan dalam budi, dalam roh dan dalam tubuh."
Santo Yohanes Damaenus menegaskan, "O suami istri yang paling murni, Yoakim dan Ana! Dalam menanti kemurnian yang ditetapkan oleh hukum kodrat, dengan bantuan ilahi kamu melaksanakan hal yang melampaui kodrat; bagi dunia kamu melahirkan Perawan, Ibu Tuhan. Dalam menjalani hidup taat pada kewajiban lagi suci di dunia ini, kamu mendapatkan putri yang lebih besar daripada para malaikat, dan sekarang menjadi ratu para malaikat." (Sumber: Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM, Orang Kudus Sepanjang Tahun, Jakarta: Obor, 1977, hlm. 364; Bacaan kedua Peringatan St. Yoakim dan St. Ana, Bacaan Ofisi Para Kudus 2, 26 Juli, Yogyakarta; Kanisius, 1982/RUAH 2016)
Selasa, 26 Juli 2016 Peringatan Wajib St. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria
Selasa, 26 Juli 2016
Peringatan Wajib St. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria
“O suami-istri bahagia, Yoakim dan Ana! Karena cara hidupmu yang suci dan murni, kamu menghasilkan permata keperawanan.” (St. Yohanes Damasenus)
Peringatan Wajib St. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria
“O suami-istri bahagia, Yoakim dan Ana! Karena cara hidupmu yang suci dan murni, kamu menghasilkan permata keperawanan.” (St. Yohanes Damasenus)
Antifon Pembuka
Marilah kita menghormati Santo Yoakim dan Santa Anna pada peringatan kelahiran mereka. Mereka telah menerima berkat dari Allah bagi segala bangsa.
Doa Pagi
Allah Bapa para leluhur kami, Engkau sudah memilih Santo Yoakim dan Santa Ana menjadi orangtua Ibunda Yesus. Semoga berkat doa mereka kami menerima keselamatan yang Kaujanjikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Warisan paling berharga adalah kebajikan hidup. Orang yang berkebajikan akan dikenang selama-lamanya. Ia menjadi kesayangan Allah dan manusia.
Bacaan dari Kitab Sirakh (44:1.10-15)
"Nama mereka hidup terus turun-menurun."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 132:11.13-14.17-18; R: Luk. 1:32a)
1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya, “Seorang anak kandungmu akan Kukuduskan di atas takhtamu.”
2. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, “Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.
3. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita oleh sabda kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya.
Mata iman kita harus terbuka untuk melihat karya Tuhan dalam hidup kita. Telinga kita juga harus terbuka untuk mendengarkan sabda-Nya. Singkatnya, seluruh diri kita mesti terarah kepada Tuhan, karya dan sabda-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:16-17)
"Banyak nabi dan orang saleh telah rindu melihat yang kamu lihat."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada muruid-murid-Nya, “Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar. Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin menengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Keselamatan terjadi melalui sebuah keluarga. Bersyukur, Maria mempunyai orangtua yang menjaga, memelihara dan mendidiknya dalam iman, yakni St. Yoakim dan St. Ana. Kita patut bersyukur juga mempunyai orangtua yang telah memberikan kepada kita bekal hidup, terlebih telah mewariskan iman kepada kita. Sebagai orangtua, kita pun dipanggil untuk mewariskan iman dan membekali anak-anak kita dengan nilai-nilai Kristiani yang menjadi bekal hidup dan sarana Allah menyelamatkan manusia.
Doa Malam
Tuhan Yesus Kristus, sekalipun aku tidak melihat-Mu namun aku percaya akan kasih-Mu dalam hidupku. Ajarilah aku untuk menjadi pendengar yang baik karena Engkau pun hadir di kedalaman hatiku dan sekaligus menjagaku sehingga aku terluput dari yang jahat. Amin.
RUAH
Senin, 25 Juli 2016 Pesta Santo Yakobus, Rasul
Senin, 25 Juli 2016
Pesta Santo Yakobus, Rasul
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6)
Antifon Pembuka (Mat 4:18.21)
Ketika Yesus berjalan di pantai Danau Galilea, Ia melihat Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya. Mereka sedang memperbaiki jala dan Yesus memanggil mereka.
As he walked by the Sea of Galilee, Jesus saw James the son of Zebedee and John his brother mending their nets and he called them.
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6)
Antifon Pembuka (Mat 4:18.21)
Ketika Yesus berjalan di pantai Danau Galilea, Ia melihat Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya. Mereka sedang memperbaiki jala dan Yesus memanggil mereka.
As he walked by the Sea of Galilee, Jesus saw James the son of Zebedee and John his brother mending their nets and he called them.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan Kekal, di antara para rasul, Santo Yakobuslah yang pertama Kaukuduskan sebagai martir. Semoga umat-Mu menimba kekuatan dari kesaksiannya dan menemukan perlindungan berkat doanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (4:7-15)
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan Kekal, di antara para rasul, Santo Yakobuslah yang pertama Kaukuduskan sebagai martir. Semoga umat-Mu menimba kekuatan dari kesaksiannya dan menemukan perlindungan berkat doanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (4:7-15)
"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami."
Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.” Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.7; Ul: lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:20-28)
"Cawan-Ku akan kamu minum"
Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pada hari ini, Gereja merayakan Pesta Santo Yakobus, satu dari dua belas rasul Yesus. Dan bacaan injil yang ditampilkan diambil dari kisah ibu dari Yakobus yang meminta posisi atau jabatan tertentu untuk kedua anaknya. Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka."
Saudara-saudari terkasih,
Ketika para murid mulai meminta jatah tertentu, khususnya yang berkaitan dengan jabatan, posisi atau suatu pangkat, Yesus malahan hadir dengan ajaran yang sama sekali bertolak belakang. Yesus bersabda : "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Dari sabda Yesus ini menjadi sangat jelas bagi kita bahwa menjadi seorang hamba atau pelayan jauh lebih penting dan mulia daripada menjadi seorang pejabat atau penguasa". Dengan memiliki jabatan maupun kekuasaan ada kecenderungan bagi kita manusia untuk menyalahgunakan jabatan atau kekuaasan yang dia miliki. Berbeda dengan seorang hamba yang tidak dapat berbuat apa-apa, selain melayani.
Saudara-saudari terkasih,
Hal-hal dunia akan dengan mudah menjatuhkan kita manusia tanpa kecuali. Kita ingat para pemimpin dunia, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri, seperti presiden yang bertahun-tahun berkuasa. Dengan menjadi presiden atau pemimpin, tentu saja memberi banyak kemudahan dan keuntungan. Keuntungan dan kemudahan tidak saja dinikmati oleh orang yang memiliki kuasa dan jabatan yang tinggi tetapi juga oleh keluarga dan orang-orang yang terdekat dengan mereka. Akibatnya segala cara ditempuh agar mereka tetap menikmati kemudahan dan keuntungan tersebut. Dari sini muncullah korupsi, hubungan pertemanan dan keluarga yang tidak sehat. Hal yang sama terjadi dengan orang yang kaya atau memiliki harta. Dan Yesus tahu persis bahwa manusia mudah tergoda atau terpengaruh oleh uang, jabatan dan hal dunia lainnya. Satu contoh yang paling nyata adalah Yudas Iskariot, salah satu murid kepercayaan Yesus, yang pada akhirnya mengkhianati Yesus. Yudas Iskariot mengkhianati Yesus karena uang.
Saudara-saudari terkasih,
Dari pesta santo Yakobus rasul Yesus, kita belajar beberapa hal. Pertama, menjadi orang terkenal dan selalu dikenang sepanjang masa bukan karena pangkat atau kekayaan tetapi karena mau jadi hamba yang melayani. Memang ada tokoh terkenal dan dikenang seperti Hitler dari Jerman dengan partainya bernama Nazi. Namun dia terkenal karena kejahatan dan kekejamannya yang luar biasa. Dan sikap serta perilaku Hitler ini tentu sangat tidak sesuai dengan ajaran Yesus, yang menghendaki kita untuk menjadi hamba dan pelayan. Hamba dan pelayan tidak akan pernah melakukan kekerasan apalagi sampai membunuh. Yang dilakukan seorang hamba atau pelayan justru sebaliknya, yakni mau menderita dan melakukan apa saja untuk menyenangkan dan membahagiakan tuannya. Kedua, sebagai pengikut Yesus diajak untuk menjadi seorang hamba atau pelayan. Sebagai hamba pertama-tama kita hendaknya taat kepada Allah. Ketaatan kepada Allah ditunjukan dengan ketaatan kepada tugas dan tanggung jawab kita masing-masing. (Renungan Lumen 2000)
Antifon Komuni
Mereka minum piala Tuhan, dan menjadi teman Allah.
They drank the chalice of the Lord, and became the friends of God.
Minggu, 24 Juli 2016 Hari Minggu Biasa XVII
Minggu, 24 Juli 2016
Hari Minggu Biasa XVII
"Ketika sebuah komunitas gerejani mulai berkompromi dengan dunia, dengan budaya yang sepenuhnya sekuler, itu adalah tanda bahwa ia telah kehilangan akar kerasulan dan, dengan demikian, itu sangat jelas identitasnya." — Kardinal Raymond Burke
Antifon Pembuka (Mzm 67:6.7.36)
Allah bersemayam di tempat-Nya yang kudus. Di dalam rumah-Nya Ia menghimpun semua orang. Dia sendiri akan memberi kekuatan dan keberanian kepada umat-Nya.
God is in his holy place, God who unites those who dwell in his house; he himself gives might and strength to his people.
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.
Hari Minggu Biasa XVII
"Ketika sebuah komunitas gerejani mulai berkompromi dengan dunia, dengan budaya yang sepenuhnya sekuler, itu adalah tanda bahwa ia telah kehilangan akar kerasulan dan, dengan demikian, itu sangat jelas identitasnya." — Kardinal Raymond Burke
Antifon Pembuka (Mzm 67:6.7.36)
Allah bersemayam di tempat-Nya yang kudus. Di dalam rumah-Nya Ia menghimpun semua orang. Dia sendiri akan memberi kekuatan dan keberanian kepada umat-Nya.
God is in his holy place, God who unites those who dwell in his house; he himself gives might and strength to his people.
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.
Doa Pagi
Allah, Engkaulah pelindung bagi mereka yang berharap kepada-Mu. Tanpa Engkau, tiada suatu pun yang baik, tiada suatu pun yang kudus. Lipatgandakanlah belas kasih-Mu dalam diri kami agar dengan bimbingan dan bantuan-Mu kami menggunakan harta yang fana dengan tetap terarah pada harta yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (18:20-33)
Allah, Engkaulah pelindung bagi mereka yang berharap kepada-Mu. Tanpa Engkau, tiada suatu pun yang baik, tiada suatu pun yang kudus. Lipatgandakanlah belas kasih-Mu dalam diri kami agar dengan bimbingan dan bantuan-Mu kami menggunakan harta yang fana dengan tetap terarah pada harta yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (18:20-33)
"Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata."
Sekali peristiwa bersabdalah Tuhan kepada Abraham, “Sesungguhnya, banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora, dan sesungguhnya sangat beratlah dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.” Lalu berpalinglah orang-orang itu dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan. Abraham datang mendekat dan berkata, “Apakah Engkau akan membinasakan orang benar bersama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan membinasakan tempat itu? Tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” Tuhan berfirman, “Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu demi mereka.” Abraham menyahut, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?” Tuhan bersabda, “Aku takkan memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana.” Lagi Abraham melanjutkan perkataannya, “Sekiranya empat puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian demi yang empat puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana.” Kata Abraham lagi, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku tidak akan memusnahkannya demi yang dua puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?” Jawab Tuhan, “Aku takkan memusnahkannya demi yang sepuluh itu.” Lalu pergilah Tuhan, setelah selesai bersabda kepada Abraham. Dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 138:1-2a.2bc-3.6-7ab.7c-8)
1. Aku hendak bersyukur kepada-mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tuhan itu tinggi, namun Ia memperhatikan orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh. Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku, terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu.
4. Tangan kanan-Mu menyelesaikan segalanya bagiku. Tuhan akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (2:12-14)
"Kamu telah dihidupkan Allah bersama dengan Kristus, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran."
Saudara-saudara, bersama Kristus kamu telah dikuburkan dalam pembaptisan, dan bersama Dia kamu juga turut dibangkitkan oleh kepercayaanmu akan karya kuasa Allah, yang telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati. Dahulu kamu mati karena pelanggaranmu dan karena tidak disunat secara lahiriah. Tetapi kini Allah menghidupkan kamu bersama Kristus sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. Surat hutang yang oleh ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita, telah dihapuskan-Nya dan ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 8:15)
Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, "Abba, ya Bapa."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:1-13)
"Mintalah, maka kamu akan diberi."
Pada waktu itu Yesus sdang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridnya.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami, sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.” Lalu kata-Nya kepada mereka, “Jika di antara kamu ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjami aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’, masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu’. Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kamu, yang memberi anaknya sebuah batu kalau anak itu minta roti? Atau seekor ulat, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jadi, jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Hari ini kita diingatkan bagaimana kita seharusnya berdoa dan apa yang sehrusnya kita minta dan cari dalam doa. Yesus mengajar para murid-Nya untuk berdoa dengan cara yang benar.
Bagaimana berdoa mnurut Yesus? Pertama, "katakanlah kepada Bapa. Berbicaralah kepada Bapa seperti seorang anak kepada bapaknya, yang tahu segala keperluan anaknya dengan baik. Dia tahu apa yang kita perlukan, tetapi apakah kita membiarkan Dia bekerja dalam hidup kita sehari-hari? Karenanya, orang lain bisa mengalami kehadiran Bapa melalui apa yang kita buat.
Kedua, usahakanlah berdoa terus menerus tanpa mengenal putus asa. Jika kita sering bertemu dengan seseorang, kita akan mengenal dia lebih dalam meskipun pertemuan itu hanya sebentar, mungkin juga hanya sekadarnya. Kebiasaan itu akan membuat kita makin mengerti dan memahami bagaimana dan apa yang dikehendaki orang yang kita jumpai. KKita tahu hidupnya. Jika seseorang itu adalah Bapa yang terus kita jumpai dalam doa, apakah yang akan terjadi? Bukankah kita akan lebih mengenal apa yang dikehendaki Bapa? Yang dikehendaki Bapa, juga kita kehendaki.
Ketiga, kita perlu yakin terhadap kebaikan dan kerahiman Bapa. "Jika kamu yang jahat tahu apa yang baik untuk anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga..." Akan tetapi, apa yang baik menurut Bapa, adalah yang terburuk bagi manusia. Di sinilah letak persoalannya. Seorang ibu yang mempunyai anak satu-satunya setelah 20 tahun pernikahan, dan sekarang anaknya terbaring sakit kritis di rumah sakit, bagaimana dia berdoa? Bukankah dia akan mati-matian mendoakan agar anaknya sembuh? Jika Tuhan justru memanggil anak itu, apakah ibu itu bisa memandang peristiwa itu sebagai yang baik?
Kebaikan Tuhan memang melampaui batas pemikiran manusia. Karena itu Yesus menunjukkan apa yang perlu diminta dan dicari oleh manusia. Janganlah mencari keinginan sendiri atau kebaikan versi kita sendiri. Kita perlu mencari Roh Kudus. Bapa akan memberikannya kepada kita, anak-anak-Nya ini. Roh Kudus akan memberikan kekuatan dan penerangan dalam hidup kita sehingga kita sanggup melewati setiap peristiwa, entah sesuai dengan keinginan kita dalam doa atau tidak. Bukankah itu akan membuat kita bahagia karena bisa menikmati apapun yang terjadi dalam hidup kita?
Kita tidak sedang memaksa Tuhan dalam bisnis doa. Dia tidak wajib memberikan apa yang kita minta dalam 9 hari penuh doa novena kita misalnya. Jika begitu bagaimana kita berdoa? Kepada Bapa ataukah rekan bisnis kita?
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 30:2-3)
Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. Tuhan, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
I will extol you, O Lord, for you drew me clear and did not let my enemies rejoice over me.
O Lord, my God, I cried out to you and you healed me.
Exaltabo te Domine, quoniam suscepisti me, nec delectasti inimicos meos super me: Domine clamavi ad te, et sanasti me.
Antifon Komuni (Mzm 103:2)
Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
Antifon Komuni (Mzm 103:2)
Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits.
atau (Mat 5:7-8)
Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hati, karena mereka akan melihat Allah.
Blessed are the merciful, for they shall receive mercy. Blessed are the clean of heart, for they shall see God.
atau (Mat 13:45-46)
Simile est regnum cælorum homini negotiatori, quærenti bonas margaritas: inventa una pretiosa margarita, dedit omnia sua, et comparavit eam
Rm. Yulius Agi Haryanto, O.Carm / RUAH.
Sabtu, 23 Juli 2016 Hari Biasa Pekan XVI
Sabtu, 23 Juli 2016
Hari Biasa Pekan XVI
Tidak ada yang lebih pasti daripada firman Allah. Oleh karena itu ilmu pengetahuan tidak lebih pasti daripada iman; atau hal-hal apapun yang lain - St. Thomas Aquinas
Antifon Pembuka (Mzm 84:5.6a)
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau tinggal dalam diri kami bila kami melakukan amal baik. Kami mohon, ajarilah kami menghayati sabda-Mu dan resapilah kami dengan kebijaksanaan Putra-Mu, jalan kehidupan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Ibadah lahiriah semata tidak menyelamatkan. Bertobat dan memperbaiki tingkah laku, itulah tindakan yang menyelamatkan. Kita akan mengalami Allah yang selalu menyertai dan membarui hidup.
Bacaan dari Kitab Yeremia (7:1-11)
Hari Biasa Pekan XVI
Tidak ada yang lebih pasti daripada firman Allah. Oleh karena itu ilmu pengetahuan tidak lebih pasti daripada iman; atau hal-hal apapun yang lain - St. Thomas Aquinas
Antifon Pembuka (Mzm 84:5.6a)
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau tinggal dalam diri kami bila kami melakukan amal baik. Kami mohon, ajarilah kami menghayati sabda-Mu dan resapilah kami dengan kebijaksanaan Putra-Mu, jalan kehidupan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Ibadah lahiriah semata tidak menyelamatkan. Bertobat dan memperbaiki tingkah laku, itulah tindakan yang menyelamatkan. Kita akan mengalami Allah yang selalu menyertai dan membarui hidup.
Bacaan dari Kitab Yeremia (7:1-11)
"Sudahkah menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan?
Tuhan bersabda kepada Yeremia, “Berdirilah di pintu gerbang rumah Tuhan. Serukanlah di sana sabda ini dan katakanlah, ‘Dengarkanlah sabda Tuhan, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada Tuhan! Beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini. Jangan percaya kepada perkataan dusta, ‘Ini bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan!’ Hanya apabila kalian sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkah dan perbuatanmu, apabila kalian sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kalian sendiri, tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain yang menjadi kemalanganmu sendiri, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, sejak dahulu kala sampai selama-lamanya. Tetapi ternyata kalian percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah. Masakan kalian mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar kurban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kalian kenal, lalu kalian datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata, ‘Kita selamat’, agar dapat melanjutkan segala perbuatan yang keji itu! Sudahkan menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Aku, Aku melihat sendiri semuanya itu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 84:3.4.5-6a.8a.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung laying-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yak 1:21)
Terimalah dengan lemah lembut sabda yang tertanam dalam hatimu, yang mampu menyelamatkan jiwamu. Alelluya.
Kebijaksanaan Tuhan beda dengan pola pemikiran manusia. Sering kita kurang sabar, bahkan mau berbuat nekat. Kita diminta taat dan menyerah kepada penyelenggaraan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:24-30)
Kebijaksanaan Tuhan beda dengan pola pemikiran manusia. Sering kita kurang sabar, bahkan mau berbuat nekat. Kita diminta taat dan menyerah kepada penyelenggaraan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:24-30)
"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba."
Pada suatu hari Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya, menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, ‘Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?’ Jawab tuan itu, ‘seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu berkatalah para hamba itu, ‘Maukah Tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?’ Tetapi ia menjawab, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku’.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Tuhan selalu menaburkan yang baik dalam hidup kita. Namun ada juga kuasa yang menaburkan yang jahat. Kadang kita belum sungguh mengenalinya. Ketika tingkah laku dan perbuatan kita tidak sesuai dengan perintah dan kehendak Allah, hal yang jahat mulai menguasai kita. Tuhan memanggil kita untuk bertobat. Kita perlu terus menumbuhkan dan menyuburkan hal yang baik yang Tuhan telah tanam dalam hati kita. Kejahatan hanya bisa dikalahkan dengan kebaikan.
Doa Malam
Allah Bapa Mahasetia, kami bersyukur atas kesabaran dan kasih setia-Mu. Kami mohon, agar apa yang telah Kaukehendaki benar-benar terlaksana, apabila kami mengimani serta mematuhi Putra-Mu terkasih. Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
RUAH
Jumat, 22 Juli 2016 Pesta Santa Maria Magdalena
Jumat, 22 Juli 2016
Pesta Santa Maria Magdalena
“Berkobar dalam cinta, Maria Magdalena merindukan Dia yan dikira sudah dibawa orang” (St. Gregorius Agung)
Peringatan Wajib St. Maria Magdalena mulai tahun 2016 ditingkatkan menjadi PESTA. Keputusan ini ditandatangani pada tanggal 3 Juni 2016 pada Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus. Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Pesta Santa Maria Magdalena
“Berkobar dalam cinta, Maria Magdalena merindukan Dia yan dikira sudah dibawa orang” (St. Gregorius Agung)
Peringatan Wajib St. Maria Magdalena mulai tahun 2016 ditingkatkan menjadi PESTA. Keputusan ini ditandatangani pada tanggal 3 Juni 2016 pada Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus. Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 20:17)
Yesus bersabda kepada Maria Magdalena, "Pergilah dan beritahukanlah kepada saudara-saudara-Ku: Aku naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
The Lord said to Mary Magdalene: Go to my brothers and tell them: I am going to my Father and your Father, to my God and your God.
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Mahamulia, Putra-Mu yang tunggal menyampaikan kabar sukacita Paskah yang mulia kepada Maria Magdalena mendahului para murid lainnya. Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelak melihat-Nya meraja dalam kemuliaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kidung Agung (3:1-4a)
Yesus bersabda kepada Maria Magdalena, "Pergilah dan beritahukanlah kepada saudara-saudara-Ku: Aku naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
The Lord said to Mary Magdalene: Go to my brothers and tell them: I am going to my Father and your Father, to my God and your God.
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Mahamulia, Putra-Mu yang tunggal menyampaikan kabar sukacita Paskah yang mulia kepada Maria Magdalena mendahului para murid lainnya. Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelak melihat-Nya meraja dalam kemuliaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kidung Agung (3:1-4a)
"Impian mempelai perempuan."
Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata: Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?” Baru saja meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (5:14-17)
Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9; Ul: 2b, 2/4)
1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak sorai, mulutku memuji-muji.
4. Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 20:18)
Katakanlah Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1.11-18)
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1.11-18)
"Ibu mengapakah engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?"
Pada hari Minggu Paska, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka, "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ; tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepadanya, "Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya, "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, "Rabuni!" artinya: Guru. Kata Yesus kepada-Nya, "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
"... Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu". Sabda pamungkas dari Yesus yang menampakkan Diri-Nya kepada Maria Magdalena ini ditanggapi Maria Magdalena dengan sebuah seruan kegembiraan, "Aku telah melihat Tuhan!" Mungkin kalau kita yang berada pada posisi Maria Magdalena saat itu kita tidak akan mampu berkata-kata. Karena saking kagetnya, takjubnya, dan saking bahagianya.
Syukur bahwa Maria Magdalena merupakan salah satu wanita yang berpengaruh dalam kisah dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Kehadirannya telah ikut mewakili kaum perempuan dalam mewartakan Kebangkitan Tuhan. Kesedihannya karena menemukan makam Tuhan telah kosong, bahkan mungkin Maria Magdalena mengalami keputus-asaan karena kehilangan Guru yang sangat dikasihinya, telah tergantikan dengan seruan kegembiraan. Tuhan Yesus dengan senang hati menampakkan Diri-Nya kepada Maria Magdalena. Bukan kepada para murid-Nya, melainkan kepada Maria Magdalena. Seorang perempuan yang pernah disembuhkan dari kerasukan setan.
Refleksi untuk kita semua, apakah kita mau disembuhkan oleh Tuhan dan menjadi pewarta kabar gembira untuk sesama kita? Tuhan tidak pernah meminta sesuatu yang muluk-muluk, yang berstandar tinggi, Tuhan hanya ingin kita melihat, menjadi percaya, dan mau mewartakan kabar gembira. Apa yang bisa kita lakukan sekarang? (KAN/Inspirasi Batin 2016)
Antifon Komuni (2Kor 5:14.15)
Kasih Kristus mendorong kita, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
The love of Christ impels us, so that those who live may live no longer for themselves, but for him who died for them and was raised.
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati