| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 08 Agustus 2016 Peringatan Wajib St. Dominikus, Imam dan Pendiri Ordo Pengkhotbah

Senin, 08 Agustus 2016
Peringatan Wajib St. Dominikus, Imam dan Pendiri Ordo Pengkhotbah
  
“Saya mengenal Dominikus sebagi penganut jalan hidup para rasul yang setia, dan pasti ia di surga ikut mendapatkan kemuliaan para rasul” (Paus Gregorius IX)

 
Antifon Pembuka (Mzm 131:9)
 
Semoga para imam-Mu berpakaian kesucian dan umat-Mu bersorak kegirangan.

Doa Pagi
  
Allah Bapa yang arif bijaksana, Santo Dominikus dengan warta kebenarannya telah menyelamatkan umat-Mu pada masa lalu. Semoga kini ia tetap menolong Gereja-Mu dengan jasa dan doanya serta menjadi pelindung kami yang setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yehezkiel (1:2-5.24-2:1a)
 
"Penglihatan gambar kemuliaan Tuhan." 
         
Pada tanggal lima bulan, yaitu tahun kelima sesudah raja Yoyakhin dibuang, datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia. Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat. Dan di tengah-tengah itu juga ada yang menyerupai empat makhluk hidup dan beginilah kelihatannya mereka: mereka menyerupai manusia, Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai. Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12ab.12c-14a.14bcd)
1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
2. Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia; Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
3. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
4. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (2Tes 2:14) 
Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:22-27)
 
"Ia akan dibunuh, tetapi Ia akan bangkit. Putra-putra raja bebas dari pajak." 
   
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya ada di Galilea. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia; mereka akan membunuh Dia, tapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati para murid itu pun sedih sekali. Ketika Yesus dan para murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah seorang pemungut pajak bait Allah kepada Petrus dan berkata, “Apakah gurumu tidak membayar pajak dua dirham?” Jawab Petrus, “Memang membayar.” Ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, “Bagaimana pendapatmu, Simon? Dari siapa raja-raja di dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?” Jawab Petrus, “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya, “Jadi bebaslah rakyatnya! Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Hari ini Yesus menubuatkan sengsara-Nya sebelum wafat di salib. Ia, yang adalah Putra Allah, akan diserahkan ke tangan manusia dan dibunuh. Namun, Yesus menambahkan bahwa Ia akan bangkit dari maut pada hari ketiga. Sayangnya, para murid lebih mudah menjadi sedih, dan sulit terhibur dengan kebangkitan yang disebutkan Yesus. Perisitwa berikutnya ialah soal membayar pajak. Yesus akhirnya tetap membayar pajak di bait Allah.

 Dua peristiwa berbeda yang tampaknya tidak berkaitan dalam bacaan Injil ini sebenarnya memiliki kaitan erat bahwa Yesus tidak mau menjadi batu sandungan bagi manusia. Tidak ada hal yang perlu “disedihi” dan tindakan Yesus ini, seperti para murid sedih karena Yesus harus wafat di salib. Yesus, yang adalah Allah, tetap merelakan diri mengikuti alur pikir hidup manusia. Yesus tidak mentang-mentang Diri-Nya Allah, lantas tidak mau membayar pajak di bait Allah. Dia tidak mentang-mentang Anak Allah, lantas tidak mau menjalani pengadilan manusia untuk menerima hukuman mati. Banyak orang berpikir, “Kalau memang Yesus itu Allah, ngapai dia harus susah-susah menderita sampai wafat disalib hanya untuk menyelamatkan manusia? Tidak bisakah hanya bersabda saja supaya manusia selamat?” Itulah pikiran orang-orang picik yang malas berpikir dan hanya mau menciptakan tuhannya sendiri dengan pikiran mereka.

 Yesus tidak ingin kita jatuh pada pemikiran sempit semacam itu. Sejatinya, Yesus memang sungguh Allah yang Mahaagung dan Mahakuasa sebagaimana digambarkan oleh Yehezkiel dalam nubuatnya. Namun, Yesus memilih untuk tetap merendahkan Diri sampai wafat di salib demi dosa-dosa kita, supaya kita pun menunjukkan pertobatan yang sempurna. Kita tidak dididik oleh Yesus untuk menjadi umat yang mentang-mentang sudah menerima baptisan dan janji penebusan, lantas kita tidak mengusahakan hidup kudus dan justru hidup berkubang dalam nikmat jahat dosa-dosa dunia, dengan alasan “Toh nanti Tuhan juga pasti mengampuni kita. Dia kan Allah yang katanya Maha Pengampun”. Justru ini menjadi kekejian di mata Tuhan.

 Marilah kita juga meneladan St. Dominikus yang kita peringati hari ini. St. Dominikus sendiri merendahkan diri dan membiarkan Roh Kudus yang berkarya untuk mewartakan Injil. Ia berkarya bukan semata-mata karena dia adalah seorang imam, tetapi hanya demi dikenalnya Yesus Kristus, Putra Allah yang rela wafat di salib demi penebusan seluruh umat manusia di dunia.

 Semoga perkataan dan perbuatan kita pun tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, melainkan ungkapan hidup yang kudus dan senantiasa berada dalam sikap tobat dan rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama. Kita tunjukkan bahwa kita tidak bersandar pada kemurahan hati Allah saja, tetapi juga mengusahakan diri dengan sungguh-sungguh agar kita layak menghadiri panggilan Tuhan untuk bersama para malaikat di surga, ikut memuji-muji Tuhan yang keagungan-Nya mengatasi langit dan bumi. 
  
Antifon Komuni (Mat 17:20)

Sekiranya ada iman padamu, tiada yang mustahil bagimu.
      
Inspirasi Batin 2016

Minggu, 07 Agustus 2016 Hari Minggu Biasa XIX

Minggu, 07 Agustus 2016
Hari Minggu Biasa XIX
    
Kamu “ditanam dan dibangun dalam Yesus Kristus, kokoh dalam iman” (bdk. Kol 2:7). Perkataan dari surat St. Paulus tersebut ditulis untuk menanggapi kebutuhan khusus jemaat di kota Kolose. Komunitas itu diancam oleh tren budaya tertentu yang membuat umat beriman menjauhi Injil. Konteks budaya kita, sahabat muda terkasih, seperti yang terjadi pada jemaat di Kolose lampau. Memang, ada arus pemikiran sekuler yag bertujuan meminggirkan Allah dalam kehidupan masyarakat dengan mengajukan dan mengupayakan untuk membuat “surga” tanpa-Nya. Namun pengalaman memberitahu kita bahwa dunia tanpa Allah menjadi “neraka”: penuh dengan keegoisan, keluarga yang rusak, kebencian di antara individu dan bangsa, dan kurangnya kasih sayang, sukacita dan harapan yang besar. .... Namun beberapa orang Kristen membiarkan diri mereka dihasut oleh sekulerisme atau ditarik oleh arus religius yang menjauhkan mereka dari iman kepada Yesus Kristus. Ada juga mereka yang, walau tidak takluk terhadap bujukan tersebut, namun semata-mata membiarkan iman mereka menjadi dingin, dengan dampak negatif yang tak terhindarkan dalam kehidupan moral mereka. (Paus Benediktus XVI, 6 Agustus 2010)
         
Antifon Pembuka (Mzm 74:20.19.22.23)

Ingatlah akan perjanjian-Mu, ya Tuhan, dan janganlah Engkau lupakan umat-Mu yang tertindas. Bangkitlah ya Tuhan, belalah perkara-Mu, janganlah Engkau lupakan seruan orang yang mencari Engkau.

Look to your covenant, O Lord, and forget not the life of your poor ones for ever. Arise, O God, and defend your cause, and forget not the cries of those who seek you.

Respice, Domine, in testamentum tuum, et animas pauperum tuorum ne derelinquas in finem: exsurge Domine, et iudica causam tuam: et ne obliviscaris voces quærentium te.
Mzm. Ut quid Deus repulisti in finem: iratus est furor tuus super oves pascuæ tuæ?
   
Doa Pagi
  
Allah Bapa, pencipta alam semesta dan segala yang hidup, Engkau membangun kota-Mu di tengah-tengah kami. Penuhilah kami dengan semangat kegiatan untuk membangun dunia baru, yang Kaupercayakan kepada kami. Semoga kami siap sedia bila tiba saatnya Engkau menyempurnakan segalanya dengan cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (18:6-9)
  
"Dengan satu tindakan yang sama Engkau telah menghukum para lawan dan serentak memuliakan kami."
   
Malam pembebasan telah diberitahukan lebih dahulu kepada nenek moyang kami, supaya mereka benar-benar insaf akan sumpah yang mereka percayai dan menjadi berbesar hati. Maka inilah yang menjadi harapan umat-Mu, yakni keselamatan orang benar dan kebinasaan para musuh. Sebab de-ngan satu tindakan yang sama Engkau telah menghukum para lawan dan serentak memuliakan kami, setelah kami Kaupanggil kepada-Mu. Diam-diam anak-anak suci dari orang yang baik mempersembahkan kurban dan dengan sehati mereka membebankan kepada dirinya kewajiban ilahi ini: orang-orang suci akan sama-sama ambil bagian baik dalam hal-hal yang baik maupun dalam bahaya. Dan dalam pada itu mereka sudah mulai mendengungkan lagu-lagu pujian para leluhur.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

atau Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan,
suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.

Ayat. (Mzm 33:1.12.18-19.20.22; Ul:12b)

1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar, sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut,
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu. 
   
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:1-2.8-19)    
     
   "Ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang dikarenakan dan dibangun oleh Allah sendiri."
    
Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah sendiri. Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia, yang memberikan janji itu, setia. Itulah sebabnya dari satu orang yang malahan telah mati pucuk terpancar keturunan besar seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Dalam iman, mereka semua ini telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan mengakui bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Andaikata dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Tetapi yang mereka rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Karena iman Abraham mempersembahkan Ishak, tatkala ia dicobai. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan, Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu. Abraham percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati! Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42a.44)
Berjaga-jagalah dan bersiaplah, karena kamu tidak tahu pada hari mana Anak Manusia akan datang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:32-48)
  
"Hendaklah kamu siap sedia."
    
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberi kamu Kerajaan-Nya. Juallah segala milikmu dan berilah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri, dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kamu seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya itu datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari, dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah hamba itu.Tetapi camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangka-sangka.” Petrus bertanya, “Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksudkan dengan perumpamaan ini, ataukah juga semua orang?” Jawab Tuhan, “Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana, yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dalam hatinya, Tuanku tidak datang-datang. Lalu ia mulai memukuli hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang seharusnya mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula dituntut dari padanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
    
Renungan
 
ANUGERAH IMAN BAGI YANG SETIA
   
Orang beragama dapat melakukan kebaikan dan kesalehan dalam hidupnya. Orang juga mampu menaati berbagai tata aturan dan hukum agama dengan baik. Tetapi seorang yang beriman akan melaksanakan semua itu dengan gembira dan berseri. Sebab kebahagiaannya adalah harapannya akan kasih karunia Tuhan. Dia pun menjadi seorang beragama yang memiliki anugerah iman dalam berbagai perjuangan hidupnya. Dengan demikian iman menjadi dasar dari segala sesuatu yang diharapkannya dan bukti dari segala sesuatu yang tidak dilihatnya (Ibr 11:1).

Mungkin hal ini kelihatannya sebuah teori beriman. Apalagi bila kita belum pernah mengalaminya atau kita belum pernah berjumpa dengan orang yang sungguh beriman. Perlu kita menyadari bahwa Yesus telah berkata kepada kita, "Carilah Kerajaan Allah, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu" (Luk 12:31). Ajakan Yesus tersebut diperlukan anugerah iman, dan orang yang setialah akan memperoleh tambahan atau bonus itu.

Ketika seseorang baru saja kehilangan barang miliknya karena telah terjadi perampasan atau perampokan, tentunya dia akan sedih. Bila seseorang terus sibuk mencari uang, hingga lupa berdoa dan ke gereja, tentunya dia akan sedih, dan merasa kesepian bahkan depresi, bila segala yang diusahakannya itu hilang seketika. Akan tetapi berbedalah dengan seorang yang beriman. Sebab itu, hari ini Yesus bersabda, "Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada" (Luk 12:32-34).

Seorang beriman yang setia akan terus berjaga dalam doa, mendengarkan sabda Tuhan dan pergi ke gereja serta ikut aktif dalam berbagai kegiatan di dalamnya. Sebab ia telah menyadari bahwa tak ada satu pun yang akan dibawanya serta masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Hanya kesetiaan dalam beriman dan bukan semata beragama, seperti yang sering terjadi justru hanya demi identitas semata.

Pada akhir perjuangan hidup kita nanti, semoga kita pun didapati-Nya setia dalam iman yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita, sehingga berhak memperoleh keselamatan dan kebahagiaan (bdk. Mrk 13:13; Luk 12:43-44).
          
Antifon Komuni (Mzm 142:12,14)

Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem! Ia mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.

O Jerusalem, glorify the Lord, who gives you your fill of finest wheat.

Atau (Yoh 6:51)

Roti yang Kuberikan ialah Daging-Ku untuk kehidupan dunia, Sabda Tuhan.

The bread that I will give, says the Lord, is my flesh for the life of the world.
  
 

Rm. Paulus Kristianto Puji Sutrisno, O.Carm / RUAH

Sabtu, 06 Agustus 2016 Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

Sabtu, 06 Agustus 2016
Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

Apa yang lebih bahagia, lebih tinggi dan mulia daripada tinggal bersama dengan Tuhan dalam kemuliaan-Nya? (St. Atanasius dari Sinai)


Antifon Pembuka (bdk. Mat 17:5)

Dalam awan yang bercahaya tampaklah Roh Kudus, dan terdengarlah suara Bapa: Inilah Putra-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

In a resplendent cloud the Holy Spirit appeared. The Father's voice was heard: This is my beloved Son, with whom I am well pleased. Listen to him.

Tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me.
 
  
PADA MISA HARI INI ADA GLORIA (MADAH KEMULIAAN)
   
Doa Pagi

Ya Allah, dalam Penampakan Kemuliaan Putra Tunggal-Mu, Engkau mengukuhkan misteri iman dengan kesaksian Musa dan Elia. Secara mengagumkan, Engkau juga memaklumkan martabat kami sebagai anak-anak angkat-Mu yang terkasih. Semoga kami, yang mendengarkan suara Putra-Mu terkasih, menjadi ahli waris yang sah bersama-Nya, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Inilah rahasia Anak Manusia. Kepada-Nya diserahkan kekuasaan dan kemuliaan. Semua orang akan mengabdi kepada-Nya.
 
Bacaan Pertama
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)
    
"Pakaian-Nya putih seperti salju."
     
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.9; R: lih. 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Iman Petrus sungguh dikuatkan. Ia menjadi saksi mata atas keagungan Tuhan. Yesus menerima kehormatan dan kemuliaan dari Bapa.
   
Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:16-19)
   
"Suara itu kami dengar datang dari surga."
     
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 17:5c)
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

Petrus, Yakobus dan Yohanes menjadi saksi-saksi kemuliaan Yesus di atas sebuah gunung. Mereka diminta untuk mendengarkan Yesus. Mereka disiapkan untuk menghadapi penderitaan dan salib Yesus.
 
Bacaan Injil 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:28b-36)
  
"Ketika sedang berdoa, berubahlah rupa wajah Yesus."
   
Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika sedang berdoa, wajah Yesus berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan, dan berbicara tentang tujuan kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur, dan ketika terbangun, mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya; juga kedua orang yang berdiri di dekat Yesus itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada Yesus, “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Sementara Petrus berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia!” Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Murid-murid itu merahasiakan semua itu, dan pada masa itu mereka tidak menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

 
Para murid diteguhkan oleh pengalaman dan sabda Bapa yang menyampaikan bahwa Yesus adalah Putra Allah yang dikasihi dan para murid diminta intuk mendengarkan-Nya. Yesus adalah pemimpin kehidupan yang selalu harus kita ikuti dan dengarkan. Pengalaman perubahan Yesus di atas gunung meneguhkan iman para murid. Kita pun juga diteguhkan untuk makin percaya kepada Yesus dan berusaha terus untuk selalu mendengarkan sabda-Nya sambil tetap setia mengikuti-Nya. 
     
Antifon Komuni (1Yoh 3:2)

Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

When Christ appears, we shall be like him, for we shall see him as he is.
    
Doa Malam
 
Ya Tuhan, malam ini kami akan beristirahat. Semoga berkat-Mu senantiasa menyertai kami hingga esok hari kami dapat membawa warta bahagia tentang karya belas kasih-Mu. Semoga belas kasih-Mu pun membawa kami kepada damai sejahtera. Amin.
    
 RUAH

Jumat, 05 Agustus 2016 Hari Biasa Pekan XVIII

Jumat, 05 Agustus 2016
Hari Biasa Pekan XVIII (Jumat Pertama Dalam Bulan)
 
"Jiwa, yang telah dipersatukan dan diubah dalam Allah, bernapas di dalam Allah dengan pernapasan Ilahi sama seperti Allah. (St. Yohanes dari Salib)
 

Antifon Pembuka (Ul 32:29)
  
Lihatlah, Akulah Tuhan. Tiada Allah lain kecuali Aku. AKu yang mematikan, Aku pulalah yang menghidupkan. 
    
Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, smeoga kami mengenal jalan yang harus kami lalui, agar dapat bertemu dengan Dikau. Berkenanlah bersabda melalui Dia yang menunjukkan Kerajaan-Mu di tengah-tengah kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Nabi mewartakan harapan bagi umat Israel. Bagi orang beriman, harapan masih tetap ada. Yahweh adalah Allah yang dapat diandalkan.

 

Bacaan dari Nubuat Nahum (1:15; 2:2; 3:1-3, 6-7) 
 
"Celakalah kota penumpah darah."
  
Lihatlah! Di atas gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera. Rayakanlah pesta-pestamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu! Sebab orang dursila takkan datang lagi menyerang engkau; ia telah dilenyapkan sama sekali! Sungguh, Tuhan memulihkan kebanggaan Yakub, seperti kebanggaan Israel; sebab perusak telah merusakkannya dan telah membinasakan carang-carangnya. Celakalah kota penumpah darah itu! Kota itu seluruhnya dusta belaka penuh dengan barang rampasan, tak henti-hentinya menerkam! Dengar, lecut cambuk dan derak-derik roda! Dengar, kuda lari berderap, dan kereta meloncat-loncat! Pasukan berkuda menyerang, pedang bernyala-nyala dan tombak berkilat-kilat! Banyak yang mati terbunuh dan bangkai bertimbun-timbun! Mayat tidak habis-habisnya, orang-orang jatuh tersandung pada mayat. Aku telah melemparkan aib ke atasmu, akan menghina engkau dan akan membuat engkau menjadi tontonan. Maka semua orang yang melihat engkau akan lari meninggalkan dikau, serta berkata, "Niniwe sudah hancur! Siapakah yang meratapi dia? Dari manakah aku akan mencari pelipur lara untuk dia?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Tuhanlah yang mematikan, Tuhan pulalah yang menghidupkan.
Ayat. (Ul 32:35cd-36ab.39abcd.41)

1. Dekatlah sudah hari bencana bagi orang-orang jahat, dan segera datanglah apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang akan hamba-hamba-Nya.
2. Lihatlah sekarang bahwa Akulah Tuhan. Tiada allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan, Aku pulalah yang menghidupkan. Aku telah meremukkan, tetapi Aku pulalah yang menyembuhkan.
3. Apabila Aku mengasah pedang-Ku yang berkilat-kilat, apabila tangan-Ku menjalankan penghukuman, maka Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10) 
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. Alleluya.
 
Inilah risiko seorang murid Yesus. Derita dan salib tidak pernah luput dari hidupnya. Namun, justru dengan itu ia menyelamatkan nyawanya.

 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:24-28) 
 
"Setiap orang akan dibalas setimpal dengan perbuatannya." 
   
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sungguh, di antara orang-orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Mengikuti Yesus harus siap kehilangan. Murid Yesus harus bisa menyangkal diri agar dapat melaksanakan kehendak Allah. Murid Yesus juga dituntut untuk setia dan tekun memikul salib kehidupan sehari-hari. Ada banyak hal yang harus kita tanggung untuk dapat memperoleh keselamatan. Semua itu harus kita tanggung dengan penuh kasih seperti Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa kita karena begitu besar kasih-Nya kepada kita. Kita juga perlu tetap setia mengikuti Yesus sambil terus belajar hidup dari-Nya dan menyatukan diri dengan-Nya untuk dapat memperoleh kasih yang besar.
 
Doa Malam

 
Terima kasih, ya Tuhan, atas hari yang telah kulalui. Rahmat-Mu senantiasa cukup bagiku untuk mengatasi masalah-masalah yang kujumpai hari ini. Semoga rahmat ini juga dialami oleh semua umat kesayangan-Mu. Amin. 
 
RUAH

Kamis, 04 Agustus 2016 Hari Biasa Pekan XVIII

Kamis, 04 Agustus 2016
Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianey
    

“Bukan Tuhan yang mencampakkan kita ke dalam neraka, kita sendirilah yang melemparkan diri ke dalam neraka dengan dosa-dosa kita.” (St. Yohanes Maria Vianney)

Antifon Pembuka (Mzm 132 (131):9)

Semoga imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.

Your priests, O Lord, shall be clothed with justice; your holy ones shall ring out their joy


Pengantar
 
Santo Yohanes Maria Vianey lahir di Lyon, Perancis, pada 8 Mei 1786. Walau kurang pandai, namun karena kesucian dan keteguhan hatinya, ia akhirnya ditahbiskan menjadi imam (1815). Selanjutnya ia mendapat tugas baru sebagai pastor paroki di kampung Ars, Perancis Selatan. Ia meninggal pada 3 Agustus 1859, dibeatifikasi pada 8 Januari 1905 dan dinyatakan sebagai Santo oleh Paus Pius XI pada 31 Mei 1925. (Dari berbagai sumber)
 
Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan penuh belaskasih, Engkau sudah memasyhurkan Santo Yohanes Maria, karena kegiatannya sebagai pastor di Ars. Semoga berkat doa dan teladannya kami berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh kemuliaan abadi bersama mereka. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Tuhan menjalin ikatan perjanjian baru dengan umat-Nya. Ia sendiri datang menyiapkan hati dan menaruh hukum baru di dalam hati umat-Nya. Manusia wajib terbuka dalam menantikan kedatangan Tuhan.


Bacaan dari Kitab Yeremia (31:31-34)
    
"Aku akan mengikat perjanjian baru, dan takkan lagi mengingat dosa mereka."
         
Beginilah sabda Tuhan, “Sungguh, akan datang waktunya Aku akan mengikat perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka, ketika Aku memegang tangan mereka dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Perjanjian-Ku itu sudah mereka ingkari meskipun Akulah tuan yang berkuasa atas mereka,” demikianlah sabda Tuhan. “Tetapi beginilah perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah sabda Tuhan. “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan, “Kenallah Tuhan!” Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku,” demikianlah sabda Tuhan. “Sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan takkan lagi mengingat dosa mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan do = as, 4/4, PS 826
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 51:12-15.18-19: R:12a)
1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
 
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.
 
Yesus adalah Mesias yang datang untuk menyelamatkan umat-Nya. Dia harus menderita banyak sengsara dan wafat di kayu salib. Petrus menjadi batu karang, wadas yang kuat untuk membangun Gereja Kristus.

  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-23)
     
"Engkau adalah Petrus. dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku."
          
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau, Simon anak Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu, ‘Engkaulah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut takkan menguasainya. Kepadamu akan kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa saja yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa saja yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitahukan kepada siapa pun, bahwa Dialah Mesias. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem, dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Tetapi Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab Engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 
Dalam Yesus, Allah telah menanamkan dalam diri kita sabda-Nya yang harus selalu kita ikuti. Kita harus selalu mencari apa yang dipikirkan dan dikehendaki Allah bukan apa yang kita pikirkan dan kehendaki. Mengenal Allah adalah proses terus menerus sambil terus meninggalkan apa yang kita anggap kita mengenal Allah. Pengenalan akan Allah membantu kita meninggalkan belenggu kita dan mengikuti-Nya dalam jalan salib seperti yang dijalani oleh Yesus yang pergi ke Yerusalem untuk melaksanakan kehendak Bapa-Nya.

Antifon Komuni (Bdk. Mat 24:46-47)

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Amin Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Blessed is the servant whom the Lord finds watching when he comes. Amen I say to you: He will put that servant in charge of all his property
   
Doa Malam

Tuhan Yesus, tanpa penderitaan dan wafat di salib, Engkau tidak dapat menebus kami. Berilah kami kesadaran akan iman kepada-Mu bahwa tanpa salib tidak ada kebangkitan dan penebusan, yakni pengampunan dosa. Terpujilah Engkau kini dan sepanjang masa. Amin.
  

  
RUAH

Rabu, 03 Agustus 2016 Hari Biasa Pekan XVIII

Rabu, 03 Agustus 2016
Hari Biasa Pekan XVIII

"Hasil dari kebingungan peran ini di era modern telah menjadi kecenderungan untuk awam menjadi seperti imam dan peran imam seperti hilang. Indikasi dari kebingungan ini telah meningkatkan penghapusan aturan altar dari tempat-tempat suci, misal sedang duduk atau ketika setiap orang sedang sujud di sekitar tatanan altar. Begitu banyak orang sudah mulai berjalan atau masuk ke tempat kudus, sangat banyak sehingga ada banyak kekeliruan sikap dan gangguan di banyak pelayanan liturgi kita. Ekaristi Kudus itu dalam situasi seperti ini menjadi sebuah pertunjukan dan imam menjadi aktor dari pertunjukan itu ... " (Albert Malcolm Kardinal Ranjith, Uskup Agung Colombo)
      
Antifon Pembuka (Yer 31:10d)

Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanannya.

Doa Pagi
     
Allah Bapa Mahasetia, perkenankanlah kami menerima sabda-Mu, dan percaya akan janji-Mu melalui Yesus Mesias, Sabda-Mu terakhir serta cahaya hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,  yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Yeremia (31:1-7)
   
"Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi."

Tuhan bersabda, "Aku akan menjadi Allah segenap kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umat-Ku. Mereka mendapat kasih karunia di padang gurun yaitu bangsa yang terluput dari pedang. Israel berjalan mencari istirahat bagi dirinya; dan dari jauh Tuhan menampakkan diri kepadanya, 'Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Aku akan membangun engkau kembali sehingga engkau pulih, hai anak dara Israel! Engkau akan menghiasi dirimu lagi dengan rebana, dan akan tampil dalam tarian sukaria. Engkau akan membuat kebun anggur lagi di gunung-gunung Samaria; dan orang-orang yang membuatnya akan memetik hasilnya pula. Sungguh, akan datang harinya para penjaga akan berseru di Gunung Efraim: Ayo, marilah kita naik ke Sion, menghadap Tuhan, Allah kita! Sebab beginilah sabda Tuhan: Bersorak-sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah atas pemimpin para bangsa! Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel."
 
Demikianlah sabda Tuhan 
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanannya.
Ayat. (MT Yer. 31:10,11-12ab,13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan menghimpunnya kembali.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.
  
Bait Pengantar Injil do = g, 4/4 , PS 963

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.

Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:21-28)
    
"Hai ibu, sungguh besar imanmu!"

Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru, “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab. Lalu para murid Yesus datang dan meminta kepada-Nya, “Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita sambil berteriak-teriak.” Jawab Yesus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.” Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus menjawab, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata wanita itu lagi, “Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Bersabdalah Yesus kepadanya, “Hai Ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


'Di mana ada kemauan, di situ ada jalan".
Begitulah cerita seorang ibu dikisahkan salah satu program televisi "Minta Tolong". Seorang ibu yang berjalan kaki dari rumah ke rumah mencari uang dengan menawarkan jasa menjadi buruh cuci demi mengobati anaknya yang terbaring di rumah terkena demam berdarah. Uang tabungan mereka sudah dikuras habis untuk biaya pengobatan anaknya bahkan sampai mereka diminta meninggalkan rumah sakit karena tidak dapat membayar. Berbekal keyakinan "Gusti boten sare!" (Tuhan tidak tidur), ia yakin pasti ada orang baik yang dapat menolongnya. 
 
 Sebuah kemauan mendorong orang mencapai apa yang menjadi harapannya. Injil Matius mencatat kisah, tentang semangat iman seorang perempuan yang pantang menyerah. Seorang perempuan Kanaan yang memiliki anak perempuan yang kerasukan setan. Perempuan ini sudah ke sana kemari demi pulihnya sang anak namun tak seorang dapat membantunya. Berita kedatangan Yesus merupakan berita yang membawa kabar gembira bagi keluarganya. 
 
 Perempuan ini mendatangi Yesus dengan membawa anaknya karena ia percaya Yesus dapat menolongnya. Ia berseru kepada-Nya walaupun tampaknya seperti mustahil. "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Bahasa yang dipakai memang terkesan kasar. Namun itulah yang menjadi inti ketika kita ingin disembuhkan Tuhan maka kita harus tahu posisi kita di hadapan Tuhan. Siapa diri kita dan harus menjadi rendah hati. Kita harusnya sadar, inilah belas kasih sejati, yaitu belas kasih yang lahir dari kesadaran diri akan posisi kita dan daya kerendahhatian. Belas kasih yang memerdekakan dan memberi hidup.
 
 Dalam kehidupan, kita mudah tersingung, marah dan mengambil jarak dengan Tuhan, apabila kita merasa diacuhkan atau ditinggalkan Tuhan. Sikap penolakan membuat kita makin jauh dengan Tuhan. Sikap penolakan itu menandakan bahwa kita masih tergolong sombong, merasa diri hebat. Inilah titik kelemahan kita. Tuhan Yesus menginginkan hati yang hancur dan remuk di hadapan-Nya. Perempuan itu mengajak kia untuk menghampiri Yesus dengan semangat pantang menyerah. Dia meminta kita untuk bergumul sampai menang. Mampukah kita memiliki semangat seperti perempuan itu?
 
Antifon Komuni (Yer 31:7)
 
Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel.     
 
Renungan Rm. Yohanes Radik Suryawan, O.Carm - Cafe Rohani

Selasa, 02 Agustus 2016 Hari Biasa Pekan XVIII

Selasa, 02 Agustus 2016
Hari Biasa Pekan XVIII
   
“Setiap kali tepuk tangan terjadi di tengah liturgi yang disebabkan oleh semacam prestasi manusia, itu adalah tanda yang pasti bahwa esensi liturgi telah secara total hilang, dan telah digantikan dengan semacam pertunjukan religius.” – Paus Benediktus XVI
      
Antifon Pembuka (Yer 30:22)
 
Kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber belas kasih, semoga kami selalu tertarik kepada-Mu dan Kaupulihkan perjanjian-Mu dengan kami. Berkenanlah menanam dalam-dalam di hati kami cinta kasih yang merupakan anggaran dasar Kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     
Tuhan sungguh mencintai umat-Nya. Kendati penyakit sudah sangat parah, Tuhan berkenan menyembuhkannya. Tuhan menunjukkan kuasa-Nya atas umat-Nya.
 
Bacaan dari Kitab Yeremia (30:1-2.12-15.18-22) 
 
"Karena kesalahan dan dosamu sangat banyak, maka Aku telah memukul engkau. Tetapi Aku akan memulihkan kemah Yakub." 

Tuhan bersabda kepada Yeremia demikian, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Tulislah segala perkataan yang telah Kusabdakan kepadamu dalam sebuah kitab’.” Beginilah sabda Tuhan tentang Israel, “Penyakitmu sangat parah, lukamu tak tersembuhkan! Tiada orang yang membela hakmu, tiada obat untuk bisulmu, tiada kesembuhan lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dan dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak dan besarlah jumlah dosamu! Mengapa engkau berteriak karena penyakitmu? Mengapa engkau mengaduh karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dan dosamu besar jumlahnya, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu.” Dan beginilah sabda Tuhan selanjutnya, “Sesungguhnya, Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengaasihani tempat-tempat tinggalnya. Kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya, dan purinya akan berdiri di tempatnya yang asli. Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku akan membuat mereka berlipatganda, dan mereka tidak akan berkurang lagi. Aku akan membuat mereka dipermuliakan, dan mereka tidak akan dihina lagi. Anak-anak mereka akan menjadi seperti dahulu kala, dan perkumpulan mereka akan tinggal tetap di hadapan-Ku. Aku akan menghukum semua orang yang menindas mereka. Orang yang memerintah atas mereka akan tampil dari antara mereka sendiri. Dan orang yang berkuasa atas mereka akan bangkit dari tengah-tengah mereka. Aku akan membuat dia maju dan mendekat kepada-Ku. Sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat kepada-Ku?” demikianlah firman Tuhan. Maka kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan 
Ref. Tuhan akan membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23)
1. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu. Supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel. Alleluya.

Dalam perjalanan hidup, kita selalu diombang-ambingkan oleh badai persoalan. Dalam situasi seperti itu, kita diundang untuk percaya kepada Yesus. Dalam Dia, ada jalan keluar. Dialah jawaban atas setiap persoalan hidup.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:1-2, 10-14)
 
"Tuhan, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air." 
   
Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem. Mereka berkata, “Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan.” Yesus lalu memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkan dan camkanlah, bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.” Maka datanglah para murid dan bertanya kepada Yesus, “Tahukah Engkau bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang Farisi?” Tetapi Yesus menjawab, “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga, akan dicabut sampai akar-akarnya. Biarkanlah mereka itu. Mereka itu orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lubang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan
 

Setelah melakukan pelayanan, Yesus meluangkan waktu untuk pergi dan berdoa seorang diri untuk dapat mendengarkan Bapa-Nya. Berbagai persoalan yang kita hadapi bisa membuat kita takut dan panik seperti para murid. Kehadiran Yesus dengan sabda-Nya membawa ketenangan, "Tenanglah! Akulah ini, jangan takut!" Dalam saat hening, kita dapat selalu menndengarkan sabda Tuhan yang meneduhkan kita. Semoga kita selalu meluangkan waktu setiap hari untuk sekadar diam-hening-berdoa-mendengarkan sabda Tuhan.

Doa Malam

Tuhan Yesus, ampunilah kami yang kurang percaya kepada-Mu. Buatlah kami mampu membalas kasih-Mu dengan iman yang teguh, harapan yang kuat dan kasih yang tulus. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
   
 
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy