Peringatan Wajib. St. Perawan Maria, Ratu
“Salam, ya Ratu, ya Bunda Kerahiman! Salam hidup kami, penghiburan kami, dan pengharapan kami” (St. Alfonsus de Liguori)
Antifon Pembuka (Mzm 45 (44):10)
Permaisuri berdiri di sisi Baginda, pakaiannya beraneka warna dan selubungnya berkilau laksana emas.
At your right stands the queen in robes of gold, finely arrayed
Doa Pagi
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:1-5.11b-12)
Dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa kita dan di dalam Tuhan Yesus Kristus Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu, sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita: suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu. Semoga Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu, sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
atau Wartakanlah karya Tuhan yang ajaib di antara segala bangsa.
Ayat. (96:1-2a.2b-3.4-5; R: 3)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Sebab Mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:13-22)
Pada suatu hari Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, karena kalian menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kalian sendiri tidak masuk dan kalian merintangi mereka yang berusaha masuk. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian menelan rumah janda-janda sementara mengelabui indra orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kalian pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian mengarungi lautan dan menjelajah daratan untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kalian menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat daripada kalian sendiri. Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata, ‘Bila bersumpah demi bait suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas bait suci, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang bodoh dan orang-orang buta, manakah yang lebih penting, emas atau bait suci yang menguduskan emas itu? Dan kalian berkata, ‘Bila bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang buta, manakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi bait suci, ia bersumpah demi bait suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi surga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Dalam Injil hari ini, Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dengan kata “celakalah!” Kita pun yang hidup di zaman ini ikut dikecam. Apa saja isi kecaman Yesus itu?
Pertama, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dikecam karena menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang (Mat 23:13). Mereka merintangi orang-orang berdosa masuk ke dalam Kerajaan Surga. Mereka mewartakan Tuhan penghukum, mewartakan bahwa penyakit dan kemiskinan sebagai akibat dari dosa-dosa. Orang-orang berdoa ini semakin terpuruk hidupnya.
Tidakkah kita juga sering menutup pintu Kerajaan Surga bagi orang lain? Dalam lingkup keluarga dan komunitas, bukankah kita pun sering menghambat sesama untuk berkembang?
Kedua, mereka dikatakan celaka karena menelan rumah janda-janda dan mengelabui orang dengan doa yang panjang-panjang (ayat 14). Yesus mengecam orang-orang seperti itu. Yesus mau mengembalikan hakikat doa, bahwa berdoa bukanlah soal fisik, yang kelihatan saja, tetapi sejauh mana hati orang itu tulus berdoa. Bukan soal indahnya rangkaian kata-kata doa, tetapi seberapa beriman orang itu.
Anda dan saya tidak jarang berbuat munafik. Kita rajin pergi ke gereja dan berdoa, tetapi di balik tindakan-tindakan lahiriah kita itu, terselubung motif-motif untuk mengelabui orang. Yesus tidak melihat tindakan-tindakan lahiriah kita dalam hal-hal rohani itu, tetapi melihat isi hati. Tiada yang tersembunyi bagi Dia.
Ketiga, mereka dikecam karena menarik atau memaksa orang untuk menjadi penganut agamanya tetapi sesudah bertobat, mereka dijadikan lebih jahat (ayat 15). Kita senang kalau orang masuk Katolik. Bahkan sering juga kita menarik orang supaya masuk Katolik. Tetapi setelah menjadi Katolik, apakah kita mendampingi mereka dan memberi contoh yang baik kepada mereka?
Keempat, mereka dikecam karena membelokkan ajaran hukum Taurat soal bersumpah (ayat 16-22). Mereka menyesatkan orang-orang sederhana tentang ajaran hukum Taurat yang sebenarnya. Tak jarang kita juga menyesatkan saudara-saudari kita.
Mari kita berlaku jujur, mengakui kejahatan-kejahatan yang telah kita lakukan dan membuat kita dikecam Yesus. Dengan rendah hati kita datang kepada Tuhan, mohon ampun dan bertobat!