| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 30 Agustus 2016 Hari Biasa Pekan XXII

Selasa, 30 Agustus 2016
Hari Biasa Pekan XXII

Perbuatan kita sebenarnya tidak ada yang baik, hanya jahat. Namun, Tuhan dalam belas kasihan-Nya tidak meninggalkan kita. (St. Agustinus)

      
Antifon Pembuka (Mzm 145:8-9)
   
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
   

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk mengajar kami. Semoga berkat pengajaran-Nya yang penuh kuasa, kami semakin terbuka dan memusatkan perhatian pada Sabda yang akan membawa pengudusan bagi hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      
Manusia rohani menilai segala sesuatu menurut Roh yang berasal dari Tuhan. Penilaian tersebut berlaku mutlak. Penilaian dunia itu terbatas dan mudah keliru.
     
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 2:10b-16)
  
"Manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah; manusia rohani menilai segala sesuatu."
    
Saudara-saudara, Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pula tiada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menjelaskan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berbicara tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang diajarkan kepada kami bukan oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu adalah suatu kebodohan. Ia tidak dapat pula memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Sebab manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab, “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kita memiliki pikiran Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
atau Tuhan itu adil dalam segala tindakan-Nya.
Ayat. (Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab.13cd-14)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan.
4. Tuhan setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
   
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 7:16; 2/4)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
    
Kuasa setan sungguh merajalela di mana Tuhan tidak ada. Jiwa raga manusia pun bisa dikuasai oleh setan. Yesus mampu mengusirnya, kuasa Allah sungguh nyata.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:31-37)
  
"Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah."
        
Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea. Di situ Ia mengajar pada hari-hari Sabat. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan. Ia berteriak dengan suara keras, “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardik dia, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Maka setan menghempaskan orang itu ke tengah orang-orang banyak, lalu keluar dari padanya, dan sama sekali tidak menyakitinya. Semua orang takjub, dan berkata satu sama lain, “Alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat, dan mereka pun keluar.” Maka tersiarlah berita tentang Yesus ke mana-mana di daerah itu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
     
Renungan
     

Yesus mengusir roh jahat dengan kata-kata yang penuh kuasa. Roh Kudus yang telah memberi kuasa kepada Yesus untuk mengalahkan roh jahat juga telah dianugerahkan kepada kita. Dengan Roh ini, kita dijadikan manusia rohani dan diharapkan kita mengenakan pikiran dan hidup Kristus. Dengan penuh kuasa, kita pun harus menyingkirkan kuasa jahat dalam diri kita, atau minimal tidak menjadi manusia duniawi yang selalu terikat dengan hal-hal duniawi, penuh iri hati dan kedengkian. Manusia rohani harus menghidupi hidup Kristus yang penuh kemurahan dan belas kasih.
  
Doa Malam
 
Tuhan Yesus yang berkuasa atas segalanya di bumi ini, setan pun takluk kepada-Mu. Semoga kenyataan ini semakin mendekatkanku kepada-Mu melalui kesaksianku dengan iman, harapan dan kasihku kepada-Mu dalam keseharianku. Berkatilah istirahatku sepanjang malam ini ya Tuhan. Amin.
 
 
RUAH

Senin, 29 Agustus 2016 Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir

Senin, 29 Agustus 2016
Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir

“Yohanes Pembaptis, yang diberi karunia istimewa membaptis Penebus dunia, dibaptis dengan darahnya sendiri” (St. Beda Venerabilis)


Antifon Pembuka (Mzm 118:46-47)

Aku akan berbicara tentang hukum-Mu. Aku tidak malu di hadapan para raja. Segala aturan-Mu menjadi kesukaanku, yang sangat kucintai.

Doa Pagi

Allah Bapa, kekuatan para kudus, Santo Yohanes Pembaptis telah Kaujadikan perintis jalan bagi kelahiran dan kematian Putra-Mu terkasih. Ia gugur sebagai saksi kebenaran dan keadilan. Semoga kami pun gigih berjuang untuk memberi kesaksian tentang ajaran-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
   
       
Bacaan dari Kitab Yeremia (1:17-19)
    
"Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka."
        
Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia, “Baiklah engkau bersiap! Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.
atau Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-4a.5-6b.15ab.17)
1. Padamu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:17-29)
    
"Aku mau supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis!"
     
Sekali peristiwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, yakni karena Herodes telah memperisteri Herodias, isteri Filipus saudaranya. Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam kepada Yohanes, dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes. Karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, yakni ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu putri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja Herodes berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
 
Renungan
    

Injil adalah kabar baik atau kabar sukacita. Dikatakan kabar baik karena Allah datang menjumpai dan menyelamatkan manusia. Namun kedatangan Allah ditanggapi dengan cara yang berbeda. Bagi mereka yang membuka hati dan bertobat, akan mengalami sukacita dan damai. Sebab Allah bukan pemarah, pendendam atau pembalas dosa dan kejahatan. Tetapi Allah adalah Bapa yang maha baik dan penuh kasih. Sebaliknya bagi manusia yang menutup pintu hatinya dan tidak mau bertobat, injil dapat dilihat sebagai sesuatu yang buruk karena membuka aib atau keburukan seseorang. Dan memang harus kita akui bahwa injil itu juga harus diwartakan kepada orang yang berbuat dosa. Artinya, jika seseorang berbuat suatu kejahatan atau kesalahan, maka orang itu patut diperingatkan dan disadarkan agar kembali ke jalan yang benar. Sebab injil adalah kebenaran yang berasal dari Allah. Kebenaran ini dipakai untuk menyatakan atau mengoreksi apa yang salah.

Saudara-saudari terkasih,

Injil sebagai kebenaran dari Allah, tidak bisa berdiam diri saat melihat suatu kejahatan. Artinya pada saat seseorang melakukan suatu kejahatan, maka pada saat itulah injil seharusnya diwartakan. Memang hal ini tidak mudah. Sebab pada umumnya manusia tidak suka atau mudah tersinggung jika aib atau kejahatannya dibuka dan diungkapkan. Hal inilah yang terjadi dengan Herodes. Herodes yang saat itu menjadi raja di wilayah Galilea, marah dengan sikap Yohanes Pembaptis yang menegur Herodes karena kawin dengan isteri dari saudaranya sendiri. Artinya Herodes telah merampok isteri dari saudaranya sendiri. Dan pada saat Yohanes Pembaptis menegur Herodes, isterinya Herodias yang merupakan isteri hasil merampok itu menaruh dendam kepada Yohanes Pembaptis. Herodias pun diam-diam mencari cara membunuh Yohanes Pembaptis. Herodias tidak hanya mau membunuh Yohanes, tetapi juga membunuh kebenaran yang disampaikan oleh Yohanes.

Saudara-saudari terkasih,

Yohanes Pembaptis merupakan contoh pewarta atau misionaris sejati yang berani menghadapi segala resiko. Yohanes Pembaptis sendiri tidak lagi peduli dengan diri dan  keselamatannya. Yang dipikirkan oleh Yohanes Pembaptis ialah bagaimana injil dapat diwartakan. Yohanes Pembaptis bisa meninggal, tetapi injil sebagai kebenaran tidak akan bisa mati. Sebab kebenaran itu secara perlahan-lahan akan terbukti siapa yang benar dan siapa yang salah, siapa yang jujur dan siapa yang berbohong, siapa yag bersih tingkah lakunya dan siapa yang kotor tingkah lakunya. Selain itu, Yohanes Pembaptis menggugah kesadaran kita umat Katolik dan Kristen untuk senantiasa menyuarakan kebenaran. Kita bisa melihat kenyataan-kenyataan yang ada di sekeliling kita. Bagaimana kita berani menyuarakan kebenaran saat ada orang atau sekelompok orang yang merusak hutan, sehingga menyebabkan munculnya banjir dan tanah longsor. Selain itu, bagaimana kita menyuarakan kebenaran saat ada anggota keluarga yang berbuat jahat.

Saudara-saudari terkasih,

Pada hari ini Gereja memperingati wafatnya santo Yohanes Pembaptis. Peringatan wafatnya Yohanes Pembaptis termasuk sebuah perayaan yang wajib dilaksanakan. Sebab Yohanes Pembaptis dapat kita jadikan sebagai pedoman atau teladan dalam mewartakan injil. Sebab saat ini kita semua, baik sebagai umat maupun Gereja, terkadang tutup mata dengan kejahatan yang ada. Suara kenabian untuk mengatakan apa yang salah adalah salah, dan mengatakan apa yang benar adalah benar sudah mulai hilang. Maka dari peringatan wajib wafatnya Yohanes Pembaptis, menyadarkan kita untuk terus-menerus memerangi kejahatan. Sebab suka atau tidak suka, kejahatan yang muncul dan berkembang dalam masyarakat tidak terlepas dari kelalaian kita umat Kristiani. Misalnya bagaimana perjudian dan minuman keras tumbuh subur di daerah yang mayoritas masyarakatnya umat Kristiani. Memang hal ini mudah. Sebab kita bukan orang benar seperti Yohanes Pembaptis. Namun kita yakin bahwa kebenaran itu tidak pernah mati.
    
Doa Malam
  
Tuhan Yesus Kristus, berkat kekuatan Allah, Yohanes Pembaptis telah menunjukkan keberaniannya untuk menyuarakan kebenaran. Kami mohon, berilah keberanian kepada kami dan Gereja-Mu supaya kami tidak takut dalam mewartakan apa yang baik sekaligus menyatakan apa yang salah. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
  

RENUNGAN LUMEN 2000

Gambar Minggu Ini: Hari Minggu Biasa XXII C


Minggu, 28 Agustus 2016 Hari Minggu Biasa XXII

Minggu, 28 Agustus 2016
Hari Minggu Biasa XXII 
   
“Jika engkau mengikuti kehendak Allah, engkau tahu bahwa biarpun ada serba macam hal mengerikan yang terjadi atas dirimu, namun engkau tidak akan kehilangan tempat perlindungan terakhir. Engkau tahu bahwa fondasi dunia ini adalah kasih sehingga biarpun tak ada seorang manusia pun yang dapat atau bersedia membantumu, engkau tetap dapat berjalan maju, seraya mempercayai Ia yang mengasihimu” – Joseph Ratzinger (Paus Emeritus Benediktus XVI)
     
  
Antifon Pembuka (Mzm 85:3.5)

Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.

Have mercy on me, O Lord for I cry to you all the day long. O Lord, you are good and forgiving, full of mercy to all who call to you.

Miserere mihi Domine, quoniam ad te clamavi tota die: quia tu Domine suavis ac mitis es, et copiosus in misericordia omnibus invocantibus te.


Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahamurah, Engkaulah sumber segala rahmat. Ajarilah kami untuk rendah hati di hadapan-Mu sehingga kami mau menyadari kelemahan kami dan membuka diri untuk menerima anugerah-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (3:19-21.30-31)
 
"Rendahkanlah dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan."
 
Anakku, lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, maka engkau akan lebih disayangi daripada orang yang ramah-tamah. Makin besar engkau, patutlah makin kaurendahkan dirimu, supaya engkau mendapat karunia di hadapan Tuhan. Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina Ia dihormati. Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya. Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga yang pandai mendengar merupakan idaman orang bijak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4 PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 68:4-5ac.6-7ab.10.11; R:11b)

1. Orang-orang benar bersukacita, Mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya!Nama-Nya ialah Tuhan; beria-rialah di hadapan-Nya!
2. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, Itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara,Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.
3. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu, ya Allah, Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.
    
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:18-19.22-24a)
 
"Kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup."
 
Saudara-saudara, kamu tidak datang kepada gunung yang tidak dapat disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala, kamu tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai, kamu tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya memohon supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka. Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kamu sudah datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga; kamu telah sampai kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. Dan kamu telah datang kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:29ab)
Pikullah kuk yang Kupasang padamu, sabda Tuhan, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:1.7-14)
 
"Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."
 
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Yesus lalu mengatakan perumpamaan ini, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang mengundang engkau dan tamu itu datang dan berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pergi pindah ke tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau akan mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang-Nya, “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
 
 
Beberapa waktu yang lalu diberitakan ada seorang mantan aktor film Korea melakukan bunuh diri akibat depresi. Dari pesan di atas secarik kertas yang ditemukan di dekat jenazahnya, orang dapat mengetahui apa yang telah membuat mantan aktor tersebut mengalami depresi. Ternyata, akar dari depresinya adalah ketidakmampuannya untuk menerima kenyataan bahwa setelah tidak laku lagi di dunia perfilman tidak ada lagi orang yang mengidolakan dirinya. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa sekarang ia bukanlah "siapa-siapa" lagi di mata masyarakat. Ia bukan lagi orang yang terpandang dan dihormati banyak orang.

Berbicara tentang kehormatan, Yesus berkata, "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan..." (Luk 14:8). Tempat kehormatan adalah tempat yang dikhususkan untuk pribadi-pribadi yang dianggap terhormat dalam masyarakat. Tempat kehormatan kehormatan adalah tempat yang dikhususkan bagi orang-orang yang memiliki pangkat, jabatan, pekerjaan dan status sosial ekonomi yang tinggi di dalam masyarakat. Banyak orang bermimpi untuk selalu bisa duduk di tempat kehormatan. Dengan duduk di tempat kehormatan, orang bisa menunjukkan status sosial atau "siapa" dia di hadapan masyarakat. Padahal, "siapa" selalu fana atau sementara saja sifatnya.

"Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau kaum keluargamu atau saudara-saudaramu atau tetangga-tetanggamu yang kaya..."
(Luk 14:12). Menurut  anggapan banyak orang, kemampuan untuk mengundang orang-orang kaya juga merupakan salah satu sarana ampuh untuk menunjukkan "siapa"-nya di hadapan masyarakat. Maka tidaklah heran apabila banyak orang berusaha mati-matian untuk bisa menjalin relasi dengan orang-orang kaya dan terkenal agar bisa menunjukkan "siapa"-nya di hadapan masyarakat. Padal, sekali lagi, "siapa" selalu fana atau sementara saja sifatnya.

Melalui Injil hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita untuk membebaskan diri dari belenggu nafsu mencari kehormatan diri. Kita seringkali berpikir bahwa harga diri kita tergantung dari "siapa" kita. Padahal Allah mencintai kita tanpa peduli dengan "siapa" kita. Allah hanya melihat "ada" kita semata. Kita sendiri saja yang repot dengan "siapa" kita, bahkan sampai-sampai ada yang bunuh diri gara-gara "siapa"-nya.

Dengan semangat kerendahan hati, kita perlu membebaskan diri kita dari belenggu nafsu yang merepotkan untuk menunjukkan "siapa" kita di hadapan masyarakat. Mari kita nikmati sukacita yang sejati dalam hidup ini karena Allah mencintai kita bukan karena "siapa" kita melainkan karena "ada" kita semata. Nikmatilah "ada" kita bersama Allah!
   
Dalam seluruh kehidupan-Nya Yesus merupakan contoh kita Bdk. Rm 15:5; Flp 2:5.: Ia adalah "manusia sempurna" (GS 38), yang mengundang kita supaya menjadi murid-Nya dan mengikuti Dia. Oleh pelayanan-Nya yang rendah hati Ia memberi kepada kita contoh untuk diteladani Bdk. Yoh 13:15., oleh doa-Nya Ia mengajak kita untuk berdoa Bdk. Luk 11:1., oleh kemiskinan-Nya Ia mengajak kita agar menanggung penderitaan dan penganiayaan dengan rela hati Bdk. Mat 5:11-12. ---- Katekismus Gereja Katolik, 520
      
(Rm. Erik Wahyu Tjahjana, O.Carm / RUAH)

Sabtu, 27 Agustus 2016 Peringatan Wajib St. Monika

Sabtu, 27 Agustus 2016
Peringatan Wajib St. Monika
        
Hanya satu ini yang kuminta kepadamu, Agustinus, agar kamu mengenangkan aku di hadapan altar Tuhan, di mana saja kamu berada. (St. Monika)
     

Antifon Pembuka (Ams 31:30.28)

Wanita yang takwa kepada Tuhan sungguh pantas mendapat pujian. Ia disebut bahagia oleh anak-anaknya, dan suaminya pun memuji dia.

Doa Pagi

Allah Bapa, penghibur orang berdukacita, dengan belas kasih Engkau sudah menerima cinta kasih dan air mata Santa Monika demi bertobatnya Santo Agustinus, putranya. Semoga berkat pertolongan mereka berdua kami menangisi segala dosa dan memperoleh kasih sayang rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
      
Tidak ada alasan bagi kita untuk bersikap sombong. Tuhan justru memilih orang yang lemah untuk mempermalukan yang kuat. Keselamatan kita bergantung sepenuhnya pada Allah.
 

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 1:26-31)

   
"Yang lemah dan tak berdaya dipilih Allah."
   
Saudara-saudara, coba ingatlah bagaimana keadaanmu ketika dipanggil. Menurut ukuran manusia tidak banyak di antara kalian yang bijak, tidak banyak yang berpengaruh, tidak banyak yang terpandang. Namun apa yang bodoh di mata dunia dipilih oleh Allah, untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia dipilih Allah, untuk memalukan yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan hina bagi dunia, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi Allah telah membuat kalian berada dalam Kristus Yesus, dan oleh Dia Kristus telah menjadi hikmat bagi kita. Dialah yang membenarkan, menguduskan dan menebus kita. Maka, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci, “Barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah dalam Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi pusaka-Nya.
Ayat. (Mzm 33:12-13.18-19.20-21)
1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan Sabda Kristus. 
 
Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Ia peduli terhadap penderitaan kita. Ia lalu berbuat sesuatu untuk mengatasi masalah kita. Anak janda itu akhirnya dibangkitkan oleh Yesus. 
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:11-17)
   
"Hai pemuda, bangkitlah!"
      
Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. Melihat janda itu tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, “Hai Pemuda, aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah pemuda itu, duduk, dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Tuhan selalu tergerak oleh belas kasih saat melihat penderitaan kita. Karena itu Tuhan selalu berusaha menyelamatkan kita dari kebinasaan. Ia mengampuni dan menghidupkan kita semua, orang yang berdosa dan mati karena dosa. Dalam diri-Nya ada kuasa. Kita bersyukur karena Tuhan memanggil kita, menjadikan kita murid-murid-Nya bukan karena kehebatan kita tetapi karena kemurahan hati-Nya. Ia memilih dan memanggil kita orang berdosa karena kemurahan dan belas kasih-Nya. Tuhan tidak ingin kita binasa.

Doa Malam
 
Yesus yang berbelas kasih, syukur atas kasih dan penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Semoga kami pun mampu meneladani Engkau; melakukan karya-karya belas kasih kepada sesama, khususnya mereka yang menderita dan tersingkirkan. Berkatilah juga istirahat kami di akhir pekan ini, ya Tuhan. Amin.
 
 
 

RUAH

Jumat, 26 Agustus 2016 Hari Biasa Pekan XXI

Jumat, 26 Agustus 2016
Hari Biasa Pekan XXI

Tuhan itu penuh sayang dan belas kasih. Ia lebih menghendaki orang berdosa bertobat daripada mati. (St. Hieronimus)

Antifon Pembuka (bdk. 1Kor 1:18)

Warta salib memang suatu kebodohan bagi yang akan binasa, tetapi kekuatan Allah bagi kita yang diselamatkan.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahaagung, Engkau menghendaki membuat kami kaya berkat sabda-Mu yang penuh kebaikan. Semoga kami umat manusia dapat menikmati kedamaian, yang telah dijanjikan oleh Yesus Putra-Mu terkasih, jaminan cinta kasih-Mu kepada umat manusia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1:17-25)
   
"Kami memberitakan Kristus yang tersalib, suatu sandungan bagi kebanyakan orang, tetapi bagi mereka yang terpanggil, merupakan hikmat Allah."
  
 
Saudara-saudara, Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, melainkan untuk memberitakan Injil; dan ini pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia. Sebab pemberitaan tentang salib memang suatu kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Karena ada tertulis, 'Aku akan membinasakan hikmat orang-orang arif dan melenyapkan kearifan orang-orang bijak.' Di manakah terdapat orang berhikmat? Di manakah si ahli Taurat? Di manakah orang cerdik pandai dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? Sebab hikmat Allah telah menentukan bahwa dunia dengan hikmatnya tidak mengenal Allah. Oleh karena itu Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya berkat kebodohan pemberitaan Injil. Orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari hikmat. Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib, suatu sandungan bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Tetapi bagi mereka yang dipanggil, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah! Karena yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm. 33:1-2.4-5.10ab,11; R:22)
1. Bersorak-sorailah, dalam Tuhan, hai orang-orang benar, dalam Tuhan! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 24:42a.44)
Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:1-13)

"Lihatlah pengantin datang, pergilah menyongsong dia!

Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak. Sedangkan yang bijaksana, selain pelita juga membawa minyak dalam buli-bulinya. Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah malam terdengarlah suara berseru, 'Pengantin datang! Songsonglah dia!' Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, 'Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.' Tetapi yang bijaksana menjawab, 'Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian. Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.' Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, 'Tuan, Tuan, bukakanlah kami pintu!' Tetapi tuan itu menjawab, 'Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.' Karena itu, berjaga-jagalah sebab kalian tidak tahu akan hari maupun saatnya.'
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan
  
Hidup itu misteri. Sebagai misteri, hidup penuh dengan teka-teki yang sulit dijwab. Meski demikian, itu bukan berarti hidup berhak dijalani sesuka hati. Hidup butuh pertimbangan cermat. Sekali salah bakal ada masalah. Sekali keliru, sesal terus memburu.

Hidup iman kita pun penuh misteri. Banyak hal yang masih tertutup rapat. Untuk mengetahuinya secara utuh, ada masanya dan kita tidak berkuasa atasnya. Yang harus dilakukan ialah berjaga-jaga. Berjaga-jaga dapat menimalisir akibat terburuk suatu kejadian. Jika tidak demikian, maka mustahil pada hari ini Yesus menegaskan pentingnya berjaga-jaga. 

 Sepuluh gadis dalam Injil dibagi dalam dua kelompok (bijaksana dan bodoh) karena sikap ini. Mereka sama dalam tujuan, namun berbeda dalam cara. Gadis yang bijaksana menanti mempelai laki-laki dengan berjaga-jaga, namun gadis yang bodoh tidak sama sekali. Padahal tak seorang pun di antara mereka yang tahu saat sang mempelai datang. Akhirnya, hasil yang didapat pun berbeda. Gadis yang bijaksana dapat masuk ke perjamuan, sedangkan gadis yang bodoh tidak dapat masuk bahkan disangkal oleh mempelai laki-laki (bdk. ay.12).

Hidup iman kita kini dihadapkan dengan misteri "Kerahiman Ilahi". Fakta bahwa Yesus sudi menjadi manusia agar Allah dan kasih-Nya tampak nyata bagi manusia; tentu tidak mudah dipahami. Akan tetapi, kita diajak untuk terus merenungkan misteri itu dan berjaga-jaga didalamnya. Di balik misterinya, pasti ada nilai penting yang berguna bagi keselamatan kita. 

 Salah satu praktik nyata dari permenungan dan berjaga-jaga di tahun berahmat ini ialah membuka hati bagi mereka yang terpinggirkan dari masyarakat (bdk. MV, no. 15). Dengan peduli pada mereka, sebenarnya kita telah menghayati belas kasih yang memerdekakan dan memberi hidup seperti yang ditunjukkan Allah. Bagi mereka, kepedulian yang kita perlihatkan telah memerdekakan mereka dari situasi hidup yang penuh derita. Sedangkan bagi kita, kepedulian kita memerdekakan diri kita dari sikap egoisme. Baik derita maupun egoisme, keduanya membelenggu hidup kita untuk menikmati kasih Allah. 

 Mari kita berjaga-jaga di tahun Kerahiman Ilahi ini dengan "pelita kepedulian" yang terus bernyala agar suatu hari kelak, kita pun diperkenankan masuk ke dalam perjamuan abadi-Nya. .
 
(Fr. Valentino Untung Polo Maing, O.Carm/Cafe Rohani)

Kamis, 25 Agustus 2016 Hari Biasa Pekan XXI

Kamis, 25 Agustus 2016
Hari Biasa Pekan XXI
       
“Bermurah-hatilah terhadap mereka yang miskin, kurang beruntung dan menderita.” (St. Ludovikus)


Antifon Pembuka (Mzm 145:2-3)

Setiap hari aku hendak meluhurkan Dikau dan memuji nama-Mu selama-lamanya. Agungkanlah Tuhan dan amat terpuji, keagungan-Nya tak terselami.
 
  
Doa Pagi

 
Allah Bapa Mahaagung, Engkau menghendaki membuat kami kaya berkat sabda-Mu yang penuh kebaikan. Semoga kami umat manusia dapat menikmati kedamaian, yang telah dijanjikan oleh Yesus Putra-Mu terkasih, jaminan cinta kasih-Mu kepada umat manusia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Dalam Kristus, kita menjadi kaya dalam segala. Itulah kasih karunia yang dianugerahkan Tuhan bagi kita. Paulus memberikan kesaksian bahwa dalam Kristus, kita tidak kekurangan sesuatu pun.
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1:1-9)
    
"Di dalam Kristus kalian telah menjadi kaya dalam segala hal."
         
Dari Paulus yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang kudus, serta kepada saudara sekalian di mana pun, yang berseru kepada nama Yesus Kristus, Tuhan mereka dan Tuhan kita. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kalian. Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kalian, atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kalian dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Kristus kalian telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus yang telah diteguhkan di antara kalian, sehingga kalian tidak kekurangan sesuatu karunia pun sementara kalian menantikan penampakan Tuhan kita Yesus Kristus. Dia juga akan meneguhkan kalian sampai kesudahannya, sehingga kalian tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab setialah Allah yang telah memanggil kalian kepada persekutuan dengan Putera-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu selama-lamanya, ya Allah Rajaku.
Ayat. (Mzm 145:2-3.4-5.6-7)
1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu, dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.
3. Kekuatan karya-karya-Mu yang dahsyat akan dimaklumkan, dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan. Kenangan akan besarnya kebaikan-Mu akan dimasyhurkan, orang akan bersorak-sorai tentang keadilan-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang.
 
Berjaga-jaga adalah sebuah sikap dari seorang hamba yang setia. Ia melakukan apa yang dikehendaki tuannya. Ia merasa terlibat, bertanggungjawab dan berkepentingan.
      

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (24:42-51)
   
"Hendaklah kalian selalu siap siaga."
       
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Berjaga-jagalah, sebab kalian tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pencuri datang waktu malam, pastilah ia berjaga-jaga dan tidak membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu hendaklah kalian selalu siap siaga, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga. Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberi makan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya itu, ketika tuannya datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi jika hamba itu jahat, dan berkata dalam hatinya, ‘Tuanku tidak datang-datang’, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama para pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak ia sangka, dan pada saat yang tidak ia ketahui. Maka hamba itu akan dibunuhnya dan dibuatnya senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
     
Renungan

    
Kesuksesan datang kepada orang-orang yang telah siap. Tuhan datang kepada orang-orang yang siap menyambut-Nya. Berjaga-jaga berarti selalu siap sedia menyambut kedatangan Tuhan dengan setia melaksanakan tugas yang dipercayakan. Kita adalah hamba yang diberi tugas di dunia. Kita berjaga-jaga dengan melaksanakan tugas apa pun dengan penuh kesetiaan. Pada saat Tuhan datang, kita telah siap karena telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan sepenuh-penuhnya. Jalankan tugas apapun dengan sepenuh hati. Tetaplah selalu berjaga. Tuhan memberkati.
 
Doa Malam
 
Allah Bapa yang Mahabaik, terima kasih atas sapaan-Mu pada sepanjang hari ini. Semoga aku dapat selalu berjaga-jaga dan buatlah aku setia sampai akhir hidup menjemputku. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
   
 RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy