| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 10 September 2016 Hari Biasa Pekan XXIII

Sabtu, 10 September 2016
Hari Biasa Pekan XXIII
  
“Janganlah mencintai dunia atau barang-barang duniawi, sebab dunia ini akan segera berlalu” (St. Nikolaus dari Tolentino)
  

Antifon Pembuka (1Kor 10:17)
 
Karena roti hanya satu, maka kita biarpun banyak, menjadi satu tubuh, sebab kita semua mengambil bagian pada roti yang satu itu.
       
Doa Pagi

Ya Allah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menaruh Sabda cinta kasih-Mu. Kami mohon, buatlah Sabda-Mu itu berkembang subur dalam diri kami agar kami semakin menyerupai Putra-Mu dalam cinta kasih yang tulus kepada sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Kita tidak bisa hidup dalam dua dunia. Kita tidak bisa terbagi antara Kristus dan si jahat. Kita sekalipun banyak adalah satu tubuh di dalam Kristus.

 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 10:14-22a)
     
"Kita ini sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu."
     
Saudara-saudaraku terkasih, jauhilah penyembahan berhala! Aku berbicara kepada kalian, sebagai orang-orang yang bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa yang kukatakan. Bukankah piala syukur yang kita syukuri merupakan persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita bagi-bagi merupakan persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti itu hanya satu, maka kita ini sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu. Perhatikanlah bangsa Israel yang alami: Bukankah mereka yang makan apa yang dipersembahkan mendapat bagian dalam pelayanan mezbah? Apa yang kumaksudkan? Apakah daging persembahan berhala itu mempunyai arti? Ataukah berhala itu sendiri mempunyai arti? Bukan! Yang kumaksudkan ialah: apa yang mereka persembahkan itu dipersembahkan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, kalian bersekutu dengan roh-roh jahat. Kalian tidak dapat minum dari piala Tuhan dan sekaligus juga dari piala roh-roh jahat. Kalian tidak dapat mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan dan sekaligus juga dalam perjamuan roh-roh jahat. Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, 3/4, PS 856
Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu, Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
atau Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 116:12-13.17-18)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan,
2. Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan, akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya,

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23) 
Orang yang mengasihi Aku akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
  
Watak orang dilihat dari perbuatannya. Perangai seseorang diketahui dari tutur katanya. Apa yang diucapkan mulut meluap dari hatinya.
   

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:43-49)
   
"Mengapa kalian berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan!' padahal kalian tidak melakukan apa yang Kukatakan?"
  
Yesus menyampaikan wejangan ini kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada pohon baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Dan tidak ada pula pohon tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri orang tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik. Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati. Mengapa kalian berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ padahal kalian tidak melakukan apa yang Kukatakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan sabda-Ku serta melakukannya, - Aku menyatakan dengan siapa ia dapat disamakan: - Dia itu sama dengan orang yang mendirikan rumah. Ia menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena dibangun dengan kokoh. Sebaliknya barangsiapa mendengar sabda-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika dilanda banjir, rumah itu segera roboh, dan hebatlah kerusakannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
  Orang baik memiliki hati yang baik. Hati yang baik mungkin hanya terus terbina kalau orang yang memilikinya selalu mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya. Orang yang selalu mendengarkan, merenungkan dan melaksanakan sabda Tuhan akan menghasilkan buah yang melimpah. Sabda Tuhan menjadi pegangan hidup orang-orang yang mempunyai hati yang baik. Sabda Tuhan selalu memurnikan hati orang-orang yang merenungkannya. Sudahkah saya punya waktu untuk selalu merenungkan sabda Tuhan dan menghayatinya dalam hidup sehari-hari?
 
Antifon Komuni (Luk 6:47)
 
Setiap orang yang datang kepada-Ku, mendengarkan sabda-Ku dan melakukannya, seperti orang yang mendirikan rumah, menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. 
 
Doa Malam
  
Terima kasih, ya Tuhan Yesus, atas berkat-Mu hari ini. Utuslah malaikat-malaikat-Mu untuk menjaga kami malam ini dan dilindungi dari segala yang jahat atas gangguan yang menakutkan. Amin.
  
RUAH

Jumat, 09 September 2016 Hari Biasa Pekan XXIII

Jumat, 09 September 2016
Hari Biasa Pekan XXIII
      
Bagaimana Kitab Suci seharusnya dibaca? Kitab Suci harus dibaca dan ditafsirkan dengan bantuan Roh Kudus dan di bawah tuntunan Kuasa Mengajar Gereja menurut kriteria: 1) harus dibaca dengan memperhatikan isi dan kesatuan dari keseluruhan Kitab Suci, 2) harus dibaca dalam Tradisi yang hidup dalam Gereja, 3) harus dibaca dengan memperhatikan analogi iman, yaitu harmoni batin yang ada di antara kebenaran-kebenaran iman itu sendiri. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 19)

        

Doa Pagi

Ya Allah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menaruh Sabda cinta kasih-Mu. Kami mohon, buatlah Sabda-Mu itu berkembang subur dalam diri kami agar kami semakin menyerupai Putra-Mu dalam cinta kasih yang tulus kepada sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

     
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 9:16-19.22b-27)
    
    
"Bagi semua orang aku menjadi segala-galanya, untuk menyelamatkan mereka semua."
     
Saudara-saudara, memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku untuk memegahkan diri. Sebab bagiku itu suatu keharusan. Celakalah aku bila aku tidak memberitakan Injil. Andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya. Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain,
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm. 84:3.4-5-6.8.12)
1. Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
4. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.
5. Sebab Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 17:17b.a) 
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:39-42)
   
"Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta?"
    
Pada suatu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang sudah tamat pelajarannya, akan menjadi sama dengan gurunya. Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui? Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, 'Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu', padahal balok dalam matamu tidak kaulihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
   
Renungan

         
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.


Yesus menyatakan pesan yang baru saja kita dengar tadi melalui perumpamaan orang buta, bahwasanya tidak mungkin orang buta menuntun orang buta lain, karena keduanya akan masuk lubang bersama-sama. Demikian jugalah orang berdosa tidak mungkin mempertobatkan orang berdosa lain. Keduanya melekat pada dosa yang sama. Hanya saja memilih cara berlawanan. Orang munafik tidak mengakui kelekatannya pada dosa, dengan mati-matian berupaya menekan, menolak, dan memerangi kelekatannya. Pengikut hasrat mengalah dan tunduk mengikuti dorongannya, dengan menyalurkan dan bertindak dosa. Orang munafik jelas marah, karena iri pada pengikut hasrat, tidak terima mereka bebas menyalurkan hasrat, menghakiminya salah dan merasa dirinya yang benar. Pengikut hasrat merasa dirinya lebih jujur dan tidak menyukai kepalsuan orang munafik. 

Saudara-saudari terkasih.


Seolah terbentang jurang perbedaan antara orang munafik dan pengikut hasrat. Sikap mereka terhadap dorongan dosa memang bertentangan, namun sebetulnya kondisi batin mereka sama. Sama-sama melekat, sama-sama budak yang tidak bebas menentukan tindakan sendiri. Setiap kali dorongan itu datang, orang munafik akan bersegera memerangi dan pengikut hasrat akan bersegera menyalurkan. Dorongan dosa menjadi tuan yang berkuasa atas jiwa  dan menentukan apa yang harus mereka lakukan, entah memerangi ataupun mengikutinya. Ada masanya, dimana orang munafik kemudian berubah menjadi pengikut hasrat. Mereka lelah terus-terusan berperang. Atau mereka menyesal atas kehilangan akibat tidak mengikuti hasrat. Mereka lalu berubah menjadi jujur mengakui dan mengikuti hasratnya agar kekecewaan yang mendalam tidak terulang.       
Saudara-saudari terkasih.

Ada seorang ibu yang bersahabat secara istimewa dengan seorang bapak. Kehidupan mempertemukan mereka secara natural sedemikian indahnya, dan dapat ditafsirkan mereka saling jatuh cinta, meski masing-masing sudah menikah. Ibu merasa takut salah. Ia menarik diri sehingga intensitas komunikasi berkurang. Bapak awalnya memperjuangkan cintanya, karena pernah kecewa tidak mengikuti hasratnya saat muda dan tidak mau mengalami penyesalan yang sama. Namun melihat ibu yang lambat laun belajar konsisten menarik diri, bapak pun menyesuaikan caranya berelasi. Ia tidak lagi mengekspresikan keintiman sebagaimana sebelumnya. Awalnya, ibu lega, karena ada ruang dan merasa aman. Namun ibu mulai kehilangan. Ia mulai memahami latar belakang penyesalan yang mendorong perjuangan bapak. Terbersit niat meminta bapak untuk kembali berhubungan seperti dulu. Namun ia sadar, segalanya sudah bergeser. Ibu berada di ujung persimpangan. Apakah ia mau mengikuti dorongan hatinya untuk kembali berhubungan dekat sebelum peluang itu sirna? Atau ia mau konsisten menarik diri dan menerima statusnya kini teman biasa? 

Saudara-saudari terkasih.

Ibu tidak mau menjadi orang munafik, yang mati-matian menolak kenyataan diri. Ia paham, penolakan kenyataan diri hanya akan memancingnya mudah cemburu saat bapak bersahabat intim dengan perempuan lain, ataupun ia akan mudah menghakimi persahabatan lawan jenis dari rekan-rekannya. Namun di sisi lain, ia juga tidak mau melanggar pesan Yesus untuk mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri, yang menimbulkan konsekuensi ia perlu menahan diri untuk bersahabat intim dengan lawan jenis untuk menghormati perasaan dan keinginan suaminya. Di ujung persimpangan ini, ia pun berefleksi. Apa yang menyebabkan ia gundah saat ini? Hasrat menjadi yang utama, ia tolak, dan kini ia menyesal saat tidak lagi diutamakan. Rasanya serupa dengan pejabat pensiun, karyawan turun pangkat, istri dimadu, kekasih menjadi teman, dan situasi lain yang melahirkan rasa downgrade. Bagaimana mengatasinya? Bukan dengan menghilangkan rasa, tapi menerima. 

REFLEKSI:


Kenyataan diri apa yang saya tolak saat ini? Maukah saya menerimanya? Maukah saya menerima bahwa saya sedang menolak kenyataan tersebut?

MARILAH KITA BERDOA:


Yesus, terima kasih, atas saran-Mu, untuk membongkar dan menata diri sendiri dulu, sebelum menuntut perubahan dari sesama. Jernihkan sejenak pikiran kami, untuk menyadari kenyataan diri yang sedang ada, lalu menerima kenyataan diri sebagaimana adanya. Bimbing kami untuk berperilaku sesuai kehendak-Mu, ajari kami berbelas kasih pada sesama, ya Tuhan. Amin.

    
Renungan Lumen 2000

Kamis, 08 September 2016 Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria

Kamis, 08 September 2016
Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
 
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Yusuf bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam. (Mat 1:18-19c)
 

Antifon Pembuka

Marilah kita bersukacita merayakan kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab dari padanya telah terbit cahaya dunia, yakni Kristus, Allah kita.

Let us celebrate with joy the Nativity of the Blessed Virgin Mary, for from her arose the sun of justice, Christ our God

Pengantar

Hari ini Gereja merayakan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Maria adalah sosok perempuan yang begitu akrab dengan umat Katolik. Dia menghadirkan sosok Allah dalam diri seorang ibu. Maria bukan hanya ibu Yesus, tetapi juga ibu kita. Banyak orang berdevosi secara khusus pada Bunda Maria. Ada sosok yang mempesona dalam diri Ibu Maria ini. Kelahirannya bukan hanya menjadi berkat bagi St Yoakhim, dan Sta. Anna, orang tuanya, tetapi juga berkat bagi kita. Menghormati Bunda Maria juga memberikan inspirasi bagi kita untuk menghargai keberadaan ibu kita masing-masing. Ibu yang menjadi sarana Allah menghadirkan kita ke dunia dan menyalurkan kasih Allah kepada kita. Pernahkah kita ingat ulang tahun ibu dan memberinya sesuatu wujud kasih yang istimewa?

Doa Pagi


Allah Bapa kami, sumber belas dan cinta kasih, penuhilah hamba-hamba-Mu dengan anugerah surgawi. Tingkatkanlah kiranya kesejahteraan dunia berkat pesta kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab Putra yang dilahirkannya adalah sumber keselamatan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Mikha memperjelas perutusan Imanuel. Daud baru (Yesus) akan dilahirkan di kota Daud, Betlehem. Tuhan menjanjikan kedatangan seorang Penyelamat yang mempersatukan umat Tuhan.
 

Bacaan dari Nubuat Mikha (5:1-4a)
    
  
"Tibalah saatnya perempuan yang mengandung itu melahirkan."
     
Beginilah firman Tuhan, “Hai Betlehem di wilayah Efrata, hai engkau yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, yang sudah ada sejak dahulu kala. Ia akan membiarkan mereka sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel. Maka, ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan, dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Allah akan melaksanakan rencana-Nya dan menyelesaikan dengan baik. Allah akan membuat kita menjadi serupa dengan Putra-Nya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:28-30)

Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku bersukacita dalam Tuhan.
Ayat. (Mzm 13:6ab,6cd)
1. Ya Tuhan, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorai karena penyelamatan-Mu.
2. Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Berbahagialah engkau, hai Perawan Maria, dan sangat terpuji. Sebab dari padamu telah terbit Sang Surya Keadilan, yakni Kristus, Allah kita.
    
Yesus sungguh memasuki sejarah hidup manusia. Ia sama dengan kita. Bermacam-macam nama disebut-sebut, ternyata bukan hanya yang baik. Tuhan membuat garis indah dalam rencana penebusan.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius [1:1-16.18-23 (1:18-23)]
 
"Anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."
   
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dan Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor. Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim. Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan. Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. (Kelahiran Yesus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang dinyatakan oleh nabi, "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Immanuel" yang berarti: Allah menyertai kita.)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

  
Tuhan mempunyai rencana keselamatan untuk manusia. Tuhan juga memilih orang-orang yang bersedia terlibat dalam karya keselamatan-Nya. Maria telah dipilih untuk mengandung dan melahirkan Yesus yang menyelamatkan umat manusia daridosa. Dengan porsinya masing-masing, Tuhan pun juga memanggil kita semua untuk ikut terlibat dalam karya keselamatan. Dengan iman kita percaya bahwa Allah akan tetap bekerja demi kebaikan kita yang mau mengasihi-Nya dan mau dilibatkan dalam karya keselamatan-Nya.

Antifon Komuni (Yes 7: 14; Mt 1: 21)

Seorang perawan akan melahirkan. Putranya akan menyelamatkan bangsa-Nya dari dosa mereka.

Behold, the Virgin will bear a son, who will save his people from their sins.

Doa Malam
 
Bapa di surga, kami berterima kasih atas Bunda Maria yang Kauberikan kepada kami sebagai ibu rohani kami. Banyak teladan yang dapat kami contoh dari hidup Bunda Maria. Semoga kami dapat meneladan hidup Bunda Maria, khususnya dalam hal penyerahan diri kepada-Mu. Amin. 



RUAH

Rabu, 07 September 2016 Hari Biasa Pekan XXIII

Rabu, 07 September 2016
Hari Biasa Pekan XXIII
     
“Tanpa Ekaristi Kudus tidak ada kebahagiaan di dunia ini; tidak ada yang menopang hidup. Ketika kita menerima Komuni Kudus, kita menerima kegembiraan dan kebahagiaan kita. Allah yang baik, berkenan memberikan diri-Nya sendiri bagi kita dalam Sakramen Cinta kasih-Nya. Ia memberikan kepada kita kerinduan yang hebat dan besar dan hanya Dia sendiri dapat memuaskannya. Di hadapan Sakramen yang indah ini, kita laksana seorang yang hampir mati kehausan dan tiba di tepi sungai – dia hanya perlu menundukkan kepalanya saja; seperti seorang yang tetap miskin dekat dengan harta karun yang besar – dia hanya perlu mengulurkan tangannya saja. Dia yang menerima Komuni kehilangan dirinya di dalam Allah, seperti setitik air di dalam lautan. Mereka tidak dapat dipisahkan lagi.” — St. Yohanes Maria Vianney
   
Antifon Pembuka (Luk 6:20)
  
Berbahagialah orang yang miskin karena merekalah yang empunya Kerajaan Allah.
       
Doa Pagi

Ya Allah, kami bersyukur karena melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menyampaikan Sabda Bahagia kepada kami yang miskin dan lemah ini. Semoga, Sabda Putra-Mu itu menjadikan kami kaya akan belas kasih dan perhatian kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (7:25-31)
 
"Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seseorang." 
   
Saudara-saudara, mengenai para gadis aku tidak mendapat suatu perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercaya berkat rahmat yang telah kuterima dari Tuhan. Aku berpendapat bahwa mengingat zaman darurat sekarang ini baiklah orang tetap dalam keadaannya. Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seorang. Tetapi kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi, orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani, dan aku mau menghindarkan kalian dari kesusahan itu. Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan: Waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini: mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli. Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
      
Mazmur Tanggapan
Ref. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu.
Ayat. (Mzm 45:11-12.14-15.16-17)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
2. Keindahan belaka puteri raja itu, pakaiannya bersulamkan emas. Dengan pakaian bersulam berwarna-warni ia dibawa kepada raja; anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.
3. Dengan sukacita dan sorak sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja. Para leluhurmu akan diganti oleh anak-anakmu nanti; mereka akan kauangkat menjadi pembesar di seluruh bumi.
   
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 6:23ab) 
Bersukacitalah dan bergembiralah, karena besarlah upahmu di surga.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:20-26)
 
"Berbahagialah orang yang miskin, celakalah orang yang kaya." 
   
Pada waktu itu Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata, “Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak. Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis. Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
  Sikap hidup orang beriman ialah menjalani hidup di dunia ini sambil mengarah kepada dunia yang akan datang (surgawi). Namanya hidup sadar tidak berhenti di dunia ini, maka pandangan ke eskatologis. Melihat akan bakal kesudahan nanti. Kebanyakan manusia hidup dengan berpusat pada dunia yang dihadapi ini saja. Dunia ini mengesankan jasmani dan indrawi, kekayaan dan kehormatan dicari karena langsung dinikmati oleh manusia. Bacaan hari ini, menyampaikan sebaliknya. Paulus mengajak kita untuk memandang dari keabadian dari dimensi kerohanian, unsur yang bertahan sampai hidup yang kekal, itu unsur yang perlu diperhitungkan di zaman ini. Orang bisa sombong dan sukses dan bersukaria secara berlebihan dan dalam kegagalan bisa merasa terpukul sampai putus asa, karena orang terpaku pada yang dilihat dan dialami sekarang ini. Ia lupa bahwa masih ada takdir yang tidak terelakkan dan hidup yang akan datang. Paulus menggugah kita untuk memandang sampai ke seberang sana (ke atas, melampaui batas indrawi). Yang menggunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak menggunakannya, katanya. Hal itu tertuang dalam suratnya mengenai tidak kawin dan arti keperawanan. Kehidupan surgawi dihadirkan dalam hidup panggilan yang berbeda dengan hidup di dunia. Keselamatan jiwa paling menentukan. 
 
 Dalam Injil Lukas, sabda bahagia yang diwartakan Yesus jelas mengutamakan orang miskin. Dalam peristiwa orang muda yang kaya dipanggil tetapi pergi dengan sedih karena hartanya banyak, Yesus menarik kesimpulan dan pelajaran bahwa sulit sekali orang kaya masuk dalam Kerajaan Surga. Yesus menggambarkan perumpamaan si kaya dengan Lazarus yang miskin. Gampang orang yang kaya menjadi keras hati, sedang si miskin sesudah penderitaannya di dunia, langsung diterima dalam pangkuan Abraham. Kemiskinan menjadi tanda kehadiran perjuangan untuk melihat bahwa kekayaan itu adalah anugerah Allah. Bagaimana sikap dan tindakan kita? Apa pilihan dan prioritas hidupmu hari ini?  
 
Antifon Komuni (Luk 16:20)
 
Berbahagialah kalian yang miskin, sebab milik-Mulah Kerajaan Allah. 
 
 
 

Selasa, 06 September 2016 Hari Biasa Pekan XXIII

Selasa, 06 September 2016
Hari Biasa Pekan XXIII
    
Bagaimana kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Kitab Suci adalah satu sejauh Sabda Allah itu satu. Rencana penyelamatan Allah itu satu, dan inspirasi ilahi dari kedua Perjanjian itu juga satu. Perjanjian Lama mempersiapkan yang Baru dan Perjanjian Baru menyempurnakan yang Lama, keduanya saling menerangkan satu sama lain. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 23)

 
Antifon Pembuka (Mzm 149:1)
 
Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaat orang-orang saleh! 

    
Doa Pagi


Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Engkau juga mengutus kami sebagai pewarta Kabar Gembira. Berilah kami kekuatan untuk menunaikan tugas kami dengan setia dan gembira serta penuh cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
        
Orang Kristen telah dikuduskan. Mereka harus hidup dalam kebenaran dan kemurnian. Mereka harus meninggalkan kenikmatan dan kesenangan duniawi.
     
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (6:1-11)
   
"Saudara yang satu menuntut keadilan terhadap saudara yang lain, justru pada orang yang tidak beriman!"
      
Saudara-saudara, jika di antara kalian ada perselisihan, apakah salah satu pihak sampai hati mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar dan bukan pada orang-orang kudus? Atau tidak tahukah kalian bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tanganmu, tidakkah kalian sanggup mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? Tidak tahukah kalian, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari! Meskipun demikian, jika kalian harus mengurus perkara-perkara biasa, urusan itu kalian serahkan kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat! Hal ini kukatakan untuk membuat kalian malu. Tidak adakah di antaramu seorang yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara saudaranya? Adakah saudara yang satu menuntut keadilan terhadap saudara yang lain, justru pada orang yang tidak beriman! Adanya perkara di antaramu saja, antara seorang saudara terhadap saudara yang lain, telah merupakan kekalahan bagimu. Mengapa kalian tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapa kalian tidak lebih suka dirugikan? Sebaliknya kalian sendiri melakukan ketidakadilan, kalian sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kalian lakukan terhadap saudara-saudaramu sendiri. Atau tidak tahukah kalian, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dan beberapa orang di antara kalian dahulu demikianlah adanya. Tetapi kalian telah memberi dirimu disucikan, kalian telah dikuduskan, kalian telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada di dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat.  (Yoh 15:16)
Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah, dan buahmu tinggal tetap.
 
Yesus sungguh membutuhkan Bapa (Allah) dan orang lain. Ia mempunyai waktu untuk berjumpa dengan Bapa-Nya. Ia juga memilih orang-orang yang menyertai-Nya dalam karya pelayanan.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:12-19)
  
"Semalam-malaman Yesus berdoa. Lalu Ia memilih dua belas orang, yang disebut-Nya rasul."
   
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Andreas, saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang kerasukan roh-roh jahat mendapat kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, sebab dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Dengan dibaptis, kita telah disucikan, dimurnikan dan dijadikan milik Kristus. Kita telah disucikan dan dibenarkan dalam Yesus dan Roh Allah. Hidup Yesus dan Allah telah dianugerahkan dalam diri kita. Kuasa Allah telah bekerja dalam diri kita untuk melenyapkan segala yang jahat. Namun Tuhan tetap menghendaki agar kita hidup dengan benar dan adil di dalam hidup bersama, karena orang yang tidak adil tidak akan mendapat tempat dalam Kerajaan-Nya.
 
Antifon Komuni (Yoh 15:6)
 
Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah dan buahmu tinggal tetap. 
 
Doa Malam
 
Tuhan Yesus, semalam-malaman Engkau berdoa kepada Bapa. Terima kasih, ya Yesus, Engkau memberi teladan kepada kami untuk selalu menjalin relasi yang akrab dengan Bapa di surga, selalu berdoa sebelum mengambil sebuah keputusan penting dalam hidup kami. Amin.
 
  

Senin, 05 September 2016 Hari Biasa Pekan XXIII

Senin, 05 September 2016
Hari Biasa Pekan XXIII

“Hal yang paling penting dilakukan untuk mengubah hatiku ialah menerima Sakramen Pengampunan Dosa” (Sta. Teresa dari Kalkuta)


Antifon Pembuka (1Kor 5:7)


Buanglah ragi yang lama, ragi keburukan dan kejahatan, dan jadilah adonan baru.


Doa Pagi


Allah Bapa, sumber kedamaian, berkenanlah menunjukkan jalan. Tuntunlah kami dengan tangan-Mu. Berikanlah sabda-Mu sebagai pedoman, sebab kami berniat mencari kedamaian-Mu.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Kita diundang untuk membuang ragi lama. Maksudnya, kita meninggalkan dosa. Kita mau hidup dalam Kristus, dalam kemurnian dan kebenaran.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:1-8)
 
 
"Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus."

Saudara-saudara, ada berita bahwa di antara kalian terdapat percabulan; bahkan percabulan yang begitu rupa yang di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah pun tidak terdapat; yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya. Sekalipun demikian, kalian malahan menyombongkan diri. Tidakkah lebih patut kalian berdukacita dan menyingkirkan orang yang berbuat demikian dari tengah-tengah kalian? Sekalipun aku tidak hadir secara badani, namun secara rohani aku hadir, dan aku menjatuhkan hukuman atas orang yang berbuat demikian, seakan-akan aku hadir di tengah kalian. Jadi bila kita, kalian bersama dengan aku, berkumpul dalam Roh dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan kepada Iblis dalam nama Tuhan Yesus, sehingga tubuhnya binasa, tetapi rohnya diselamatkan pada hari Tuhan. Maka tidak baiklah kalian menyombongkan diri. Tidak tahukah kalian, bahwa ragi yang sedikit saja dapat meresapi seluruh adonan? Maka buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan yang baru, sebab kalian memang tidak beragi. Sebab Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Tuhan, bimbinglah aku dalam keadilan-Mu.
Ayat. (Mzm 5:5-6.7.12)

1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
3. Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; karena Engkau, akan bersukarialah orang-orang yang mengasihi nama-Mu.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
   
Bagi orang dewasa, tangan kanan adalah simbol kerja dan kehidupan. Yesus mau mengungkapkan kerahiman dan belas kasih-Nya. Ia memberi kehidupan dan masa depan yang cerah. 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:6-11)

 
  
"Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat."

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Orang yang telah menerima Yesus Kristus dalam hidupnya harus berusaha hidup sesuai dengan kebenaran-kebenaran yang diajarkan-Nya. Orang Kristen berarti orang yang menghidupi Kristus dalam kemurnian dan kebenaran. Yesus mengajarkan bahwa dalam hidup beriman bukan hanya soal melanggar aturan keagamaan atau tidak, tetapi bagaimana relasi dengan-Nya mengubah hidup atau tidak. Tanda bahwa kita telah berubah dalam Kristus yaitu kalau kita selalu berbuat baik dan menyelamatkan sesama seperti Kristus telah berbuat baik dan menyelamatkan kita.

  
MOHON MAAF RENUNGAN BEBERAPA HARI INI AGAK TERLAMBAT KARENA BEBERAPA ADMIN SEDANG SAKIT 
 
Antifon Komuni (1Kor 5:7)
 
Buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan segar, karena kalian memang tidak beragi.
 
Doa Malam

Ya Tuhan, ajarilah kami untuk dapat membedakan aturan berbuat baik dan berbuat jahat. Semoga kami tidak mengatasnamakan peraturan dalam melakukan sebuah perbuatan, yang nyata-nyata merupakan perbuatan yang bertentangan dengan semangat cinta kasih. Amin.
 

RUAH

Minggu, 04 September 2016 Hari Minggu Biasa XXIII

Minggu, 04 September 2016
Hari Minggu Biasa XXIII
   
Tiap warga negara dan tiap pejabat berkewajiban mengusahakan secara aktif mencegah perang. "Selama akan ada bahaya perang, dan tidak ada kewibawaan internasional yang berwenang dan dilengkapi upaya-upaya yang memadai, selama itu - bila semua upaya perundingan damai sudah digunakan - pemerintah-pemerintah tidak dapat diingkari haknya atas pembelaan negara mereka yang sah" (GS 79,4). --- Katekismus Gereja Katolik, 2308

 
Antifon Pembuka (Mzm 119:137,124)

Engkau adil, ya Tuhan, dan hukum-hukum-Mu benar. Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu.

Iustus es Domine, et rectum iudicium tuum: fac cum servo tuo secundum misericordiam tuam.
Mzm. Beati immaculati in via: qui ambulant in lege Domini.

You are just, O Lord, and your judgment is right; treat your servant in accord with your merciful love.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi anak-anak-Mu. Pandanglah anak-anak kesayangan-mu dengan rela hati, supaya semua orang yang percaya pada Kristus memperoleh kebebasan sejati serta warisan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (9:13-18)
 
"Siapakah dapat memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan?"
  
Manusia manakah dapat mengenal rencana Allah, atau siapakah dapat memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan? Pikiran segala makhluk yang fana adalah hina, dan pertimbangan kami ini tidak tetap. Sebab jiwa dibebani oleh badan yang fana, dan kemah dari tanah memberatkan budi yang banyak berpikir. Sukar kami menerka apa yang ada di bumi, dan dengan susah payah kami menemukan apa yang ada di tangan, tapi siapa gerangan telah menyelami apa yang ada di surga? Siapa gerangan dapat mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan kebijaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu dari atas tidak Kauutus? Demikianlah diluruskan lorong orang yang ada di bumi, dan kepada manusia diajarkan apa yang berkenan pada-Mu; maka oleh kebijaksanaan mereka diselamatkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; Ul:1)

1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarilah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami teguhkanlah!

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Filemon (9b-10.12-17)
  
"Terimalah dia, bukan sebagai hamba, melainkan sebagai saudara terkasih."

Saudaraku yang terkasih, aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, dan kini dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anak yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus. Dia, buah hatiku ini, kusuruh kembali kepadamu. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan demi Injil. Tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu kaulakukan bukan karena terpaksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari itu, yaitu sebagai saudara terkasih. Bagiku ia sudah saudara, apalagi bagimu, baik secara manusiawi maupun di dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 119:135), 2/4
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:25-33)
  
"Barangsiapa tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
  
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka, “Jika seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau membangun sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran belanja, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, ‘Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikan’! Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain tidak duduk mempertimbangkan dahulu, apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak dapat, ia akan mengirim utusan selama musuh masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikianlah setiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan



Para bijak bestari mengajari kita demikian, "Keheningan membuahkan kebijaksanaan, kegaduhan membuahkan kebodohan." Dari ungkapan ini kita belajar bahwa keheningan hanya mungkin dicapai oleh mereka yang mau duduk diam, merenung dan juga berdoa. Tidak pernah kebijaksanaan muncul dari sebuah kegaduhan. Kita mungkin dapat belajar dari kegaduhan, namun pembelajaran itu pun harus tetap dilakukan dalam permenungan dan hal itu hanya mungkin dapat kita lakukan di dalam keheningan. Demikianlah kita belajar bahwa keheningan membuahkan sebuah kebijaksanaan.

Hari ini, Kitab Kebijaksanaan mengajari kita bagaimana harus bersikap di hadapan Tuhan. Dia adalah sumber kebijaksanaan. Di hadapan-Nya kita hanya bisa hening, diam, mendengarkan serta sesekali berbicara di hadapan-Nya. Diam di hadapan Tuhan membuahkan pengetahuan, terutama tentang makna hidup kita. Terkadang pula dalam hidup sehari-hari kita dihadapkan pada berbagai macam persoalan yang tak dapat kita duga serta kita mengerti. Persis seperti apa yang dikatakan penulis Kitab Kebijaksanaan, "Siapa gerangan sampai mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan kebijaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu dari atas tidak Kauutus?" Kita hanya mungkin bisa mengenal kehendak Tuhan jika diri kita dikuasai oleh Roh Kudus. Selanjutnya kita bisa mengenal dorongan Roh Kudus jika kita mau diam, hening di hadapan Tuhan. Tidaklah mudah duduk hening di hadapan Tuhan. Ada sekian banyak godaan dan gangguan yang harus kita hadapi untuk mencoba hening di hadapan Tuhan.

Jiwa kita akan sungguh-sungguh hening manakala kita mau sedikit meluangkan waktu memeluk salib kita masing-masing. Penerimaan diri dan pasrah adalah jalan utama bagi kita untuk mampu memanggul salib kita. Masing-masing dari kita tentu memiliki sejarah hidup, tentu pula memiliki banyak pengalaman. Tidak semua pengalaman kita adalah baik dan menyenangkan. Banyak pula yang menyakitkan serta membuat marah. Terkadang kita harus menanggung sebuah beban yang berasal dari perbuatan orang lain. Seringkali keadaan ini menghilangkan sukacita kita serta menimbulkan sebuah kecemasan. Sungguh sebuah keadaan yang tidak enak sama sekali. Dalam keadaan seperti ini hiburan-hiburan pun terasa hambar. Hanya Tuhan sang sumber kebijaksanaan yang dapat kita andalkan. Hanya bersama Tuhan kita mampu untuk berproses dalam hidup kita.

Salib, sebuah kata yang sangat ngeri untuk dibayangkan. Namun di lain pihak salib memiliki sebuah kekuatan yang membangkitkan harapan kita. Tuhan mengajari kita bahwa salib adalah sarana keselamatan. Demikian pula saat kita berani menerima dan memeluk salib kita masing-masing, maka kita pun akan sampai pada keselamatan. Tidak ada keselamatan tanpa salib, tidak ada kebahagiaan tanpa pengorbanan.

Lewat pemberitaan Injil dan wejangan penulis Kitab Kebijaksanaan pada hari ini, kita diingatkan Tuhan bahwa apapun rencana Tuhan atas hidup kita, itu bukanlah urusan kita. Itu menjadi rahasia Tuhan. Tugas kita bukanlah menerka ataupun mengatur Tuhan. Apa yang menjadi kewajiban kita hanyalah menjalaninya serta mencari makna di balik setiap peristiwa hidup kita. Kita akan mampu menerima kebijaksanaan Tuhan jika mau duduk hening serta mencoba meneukan ajaran Tuhan di balik setiap peristiwa hidup kita.

Semoga dengan mau duduk hening serta mendengarkan Tuhan, Tuhan membantu kita untuk mampu memikul salib kita masing-masing. Salib itulah yang akan menyelamatkan hidup kita. Salib itulah yang akan membahagiakan kita. Tuhan memberkati.
 
"Hidup kita adalah sebuah perjalanan. Ketika perjalanan kita tanpa disertai salib... dan ketika kita mengaku sebagai murid Kristus namun menghindari salib, kita bukanlah murid-murid Kristus, Tuhan" --- Paus Fransiskus

Rm. FX. Sulistya Heru Prabowo, O.Carm/RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy