Minggu, 11 September 2016
Hari Minggu Biasa XXIV
"Pengakuan dosa secara lengkap dan pengampunan perorangan, tetap
merupakan jalan biasa satu-satunya untuk pendamaian umat beriman dengan
Allah dan dengan Gereja, kecuali pengakuan dosa semacam itu tidak
mungkin atau secara fisik atau secara moral" (OP 31). Untuk itu ada
alasan-alasan kuat. Kristus bertindak dalam setiap Sakramen. Ia
mendekati secara pribadi setiap pendosa: "Hai anak-Ku, dosamu sudah
diampuni" (Mrk 2:5). Ia adalah dokter yang berpaling kepada setiap orang
sakit secara tersendiri, yang membutuhkan-Nya Bdk. Mrk 2:17., supaya
menyembuhkannya. Ia membangun semua orang sakit dan menggabungkan mereka
lagi ke dalam persekutuan persaudaraan. Dengan demikian pengakuan
pribadi adalah bentuk perdamaian yang paling nyata untuk perdamaian
dengan Allah dan dengan Gereja. --- Katekismus Gereja Katolik, 1484
Antifon Pembuka (Lih. Sir 36:15-16)
Berikanlah damai kepada mereka yang mengandalkan Dikau, ya Tuhan, agar
terbuktilah kebenaran para nabi-Mu. Dengarkanlah doa-doa hamba-Mu dan
umat-Mu Israel.
Da pacem, Domine, sustinentibus te, ut prophetæ tui fideles inveniantur: exaudi preces servi, et plebis tuæ Israel.
Mzm. Lætatus sum in his quæ dicta sunt mihi: in domum Domini ibimus.
Give peace, O Lord, to those who wait for you, that your prophets be
found true. Hear the prayers of your servant, and of your people Israel.
Doa Pagi
Ya Allah, melalui Putra-Mu, Engkau selalu mencari kami yang
seringkali tersesat dan hilang. Perkenankanlah kami untuk saling mencari
siapa pun yang hilang di antara kami sehingga persahabatan kami dengan
Dikau dapat dipulihkan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Keluaran (32:7-11.13-14)
"Menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab
bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya.
Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada
mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka
sujud menyembah serta mempersembahkan kurban sambil berkata: Hai Israel,
inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.”
Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan
sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab
itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan
membinasakan mereka; tetapi Engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang
besar.” Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan
berkata, “Mengapakah Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang
telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan
dengan tangan yang kuat? Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel,
hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi
diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat
keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah
Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya
untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang
dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, re = c, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3.4.12-13.17.19; Ul: Luk 15:18)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, Menurut besarnya
rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah
semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari
hadapan-Mu, Dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku.
3. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian
kepada-Mu. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; Hati yang
remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1:12-17)
"Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa."
Saudaraku terkasih, aku bersyukur kepada Kristus Yesus, Tuhan kita, yang
menguatkan aku, karena Ia menganggap aku setia, dan memercayakan
pelayanan ini kepadaku. Padahal tadinya aku seorang penghujat dan
seorang penganiaya yang ganas. Tetapi kini aku telah dikasihi-Nya,
karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan, yaitu di luar
iman. Malahan kasih karunia Tuhan kita itu telah dilimpahkan kepadaku
bersama dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Sabda ini benar, dan
patut diterima sepenuhnya, yaitu bahwa Kristus Yesus datang ke dunia
untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Dari antara mereka akulah yang
paling berdosa. Tetapi justru karena itu, aku dikasihani, agar dalam
diriku sebagai orang yang paling berdosa ini, Yesus Kristus menunjukkan
seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka
yang kemudian percaya kepada-Nya dan memperoleh hidup yang kekal. Hormat
dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang
kekal, yang tak tampak, yang esa. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya, dan telah mempercayakan berita perdamaian itu kepada kami.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 15:1-32 (Singkat: 15:1-10)
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Ia menerima orang-orang berdosa, dan makan bersama-sama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka, “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya ia lalu meletakkan domba itu di atas bahu dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena 99 orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, “Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.” Yesus berkata lagi, “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya, Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskan semua harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu, dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya, Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku, dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayah itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya, Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya, Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, kenakanlah itu kepadanya; pasanglah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang. Ketika pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semua itu. Jawab hamba itu, Adikmu telah kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkan kembali anak itu dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya, Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa, dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak Bapa yang telah memboroskan harta kekayaan Bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya, Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali .”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan
Begitu mudahnya manusia berbuat dosa dalam hal materi duniawi yang
dilambangkan dengan seekor doba yang sesat (Luk 15:4), dirham yang
hilang dan anak bungsu yang meminta bagian harta milik yang menjadi
haknya, menjual seluruh bagiannya itu dan memboroskan harta miliknya itu
dengan hidup berfoya-foya di negeri yang jauh. Rasul Paulus juga
mengamini bahwa dia sendiri tadinya seorang penghujat dan seorang
penganiaya dan seorang ganas (1Tim 1:13) dan diantara mereka, kata
Paulus, akulah yang paling berdosa.
Dosa itu disebut oleh Tuhan
sendiri sebagai bangsa Israel yang telah rusak lakunya, menyimpang dari
jalan Tuhan karena tegar tengkuk (Kel 32:7-9). Dosa manusia membuat
Tuhan gusar bahkan bersabda "murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku
akan membinasakan mereka". Kita sendiri atau anggota keluarga kita
pernah jatuh ke dalam dosa yang aneka ragam bentuknya hingga pada
akhirnya kita harus menanggung akibatnya yang tentu saja merugikan diri
sendiri, keluarga atau orang lain.
Saat manusia berdosa, Tuhan
tetap berusaha mencari yang sesat itu sampai Ia menemukannya karena
kasih Tuhan terhadap ciptaan-Nya adalah sukacita dan bagi rasul Paulus
sukacita itu terjadi karena Yesus Kristus menunjukkan seluruh
kesabaran-Nya (1Tim 1:16). Tuhan tidak ingin manusia jatuh lagi ke dalam
dosa pribadi maupun dosa sosial. Maka Tuhan selalu memanggil
sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya, hamba-hambanya dan bahkan anak
sulungnya yang marah supaya si pendosa yang bertobat itu dengan rendah
hati mau belajar untuk tidak lagi ceroboh dan keras kepala serta
memiliki kontrol sosial yang kuat. Tuhan memanggil orang lain agar
mereka tahu kelemahan kita dan menyayangi hidup kita dengan kekuatan
mereka. Kendali sosial dari sesama baik keluarga atau komunitas cepat
atau lambat akan kita sadari berasal dari Tuhan sendiri.
Tidak
bisa dipungkiri bahwa manusia melakukan dosa karena mengabaikan nasihat
orang lain dan merasa nyaman dengan pilihan serta keputusan yang
dibuatnya sendiri. Haruslah kita sadari bahwa kasih Tuhan yang merangkul
dan mencium, kasih Yesus Kristus yang menyelamatkan orang berdosa bisa
datang lewat sapaan dan teguran anggota keluarga kita, sahabat,
tetangga, anak buah atau bahkan orang yang tidak sepaham dengan kita.
Karena
itu, kasus sebesar apa pun yang kita perbuat tidak menghalangi kasih
Tuhan kepada kita. Kita tetap harus dengan lapang dada menjalani hukuman
sebagai bentuk tanggung jawab sosial atas kerugian material atau
spiritual yang dialami oleh keluarga, komunitas atau masyarakat. Namun
Tuhan tetap menerima kita dan tidak menjatuhkan martabat atau harga diri
kita. Tuhan tetap mau makan dan bersukacita bersama kita yang bertobat.
Tepat seperti kata orang Farisi bahwa Yesus Kristus menerima
orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka supaya kita
juga bangkit dari keterpurukan dan menjadi teladan bagi banyak orang.
Antifon Komuni (Mzm 36:8)
Betapa berhaga kasih setia-Mu, ya Allah! Kiranya anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.
How precious is your mercy, O God! The children of men seek shelter in the shadow of your wings.
Atau (Bdk. 1Kor 10:16)
Piala syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur adalah persekutuan dengan
Darah Kristus; roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan
Tubuh Tuhan.
The chalice of blessing that we bless is a communion in the Blood of
Christ; and the bread that we break is a sharing in the Body of Christ.
Atau (Mat 16:24)
Qui vult venire post me, abneget semetipsum: et tollat crucem suam, et sequator me.
Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Rm. Gregorius Maria Jeffrey Wibiksono, O.Carm. / RUAH