| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 01 Oktober 2016 Pesta Sta. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan-Pujangga Gereja, Pelindung Karya Misi

Sabtu, 01 Oktober 2016
Pesta Sta. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan-Pujangga Gereja, Pelindung Karya Misi

“Kegembiraan kita temukan tidak dalam hal-hal yang mengelilingi kita, melainkan dalam pusat jiwa.” (St. Teresia dari Lisieux)

Antifon Pembuka (bdk. Ul 32:10-12)

Tuhan membimbing dan mengajar Teresia, menjaganya laksana biji mata. Tuhan membentangkan sayap sebagai rajawali dan membawanya serta dengan aman sentosa. Hanya Tuhanlah pemimpinnya.

The Lord led her and taught her, and kept her as the apple of his eye. Like an eagle spreading its wings he took her up and bore her on his shoulders. The Lord alone was her guide.
 
  
Pada Misa hari ini ada Kemuliaan/Gloria  
   
Doa Pagi

Allah, Bapa kami, Engkau membuka Kerajaan-Mu bagi orang kecil dan rendah hati. Semoga dengan tabah kami menempuh jalan kecil Santa Teresia, dan semoga berkat doanya kemuliaan-Mu yang abadi Kaunyatakan kepada kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Ayub mengakui bahwa Allah sanggup melakukan segala perkara. Allah membuka matanya untuk sendiri melihat Allah dan bukan hanya dari kata orang. Ayub pun bertobat dan Tuhan memperkaya dia lebih dari sebelumnya.

Bacaan dari Kitab Ayub (42:1-3.5-6.12-17)
  
"Sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Maka aku mencabut perkataanku."

Ayub berkata kepada Tuhan, “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. Sabda-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah berceritera tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.” Maka Tuhan memberkati Ayub dalam kelanjutan hidupnya lebih daripada dalam hidup yang dahulu. Ayub mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina. Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. Anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh. Di seluruh negeri tidak terdapat wanita yang secantik anak-anak Ayub. Ayub mewariskan kepada mereka bagian milik pusaka seperti kepada anak-anaknya laki-laki. Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya. Ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. Maka Ayub meninggal dunia pada usia yang tua dan lanjut.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
atau  
      

Bacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)
     
"Aku mengalirkan kepadanya keselamatan dari sungai."
        
Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya! Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh lebat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
atau

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:31-13:13)
 
"Sekarang tinggal iman, harapan, dan kasih, namun yang paling besar diantaranya adalah kasih."
 
Saudara-saudara, berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan mengetahui segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar, kasih itu murah hati dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas ketidakadilan, tetapi atas apa yang benar. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap, dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi bila yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna. Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang kita melihat gambar yang samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, pengharapan dan kasih. Namun yang paling besar di antaranya adalah kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Sinarilah hamba-Mu, ya Tuhan, dengan wajah-Mu.
Ayat. (Mzm 119:66.71.75.91.125.130)
1. Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya pada perintah-perintah-Mu.
2. Memang baik bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.
3. Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil; dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.
4. Menurut hukum-hukum-Mu sekarang semuanya itu ada, sebab segala sesuatu melayani Engkau.
5. Hamba-Mulah aku ini, buatlah aku mengerti, supaya aku paham akan peringatan-peringatan-Mu.
6. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:25) 
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.
  
Para murid Yesus senang karena setan-setan takluk kepada mereka dalam nama Yesus. Kuasa itu diperoleh karena iman. Yesus pun turut bergembira dan memuji Bapa-Nya karena Bapa berkenan memilih orang-orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5)
 
"Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."
 
Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ketika mendengarkan kesaksian para murid-Nya dan mendapati hal-hal luar biasa yang terjadi melalui pewartaan para murid, Yesus bergembira dalam Roh Kudus dan bersyukur kepada Bapa. Sama seperti para murid, setiap orang yang percaya kepada Allah, menjadi saluran rahmat dan wahana karya-Nya. Maka perlu kita renungkan bersama, sejauh mana kita sudah berusaha untuk menyadari gerakan halus karya Allah dalam diri dan hidup kita? Ayub dalam pergulatan hidupnya, akhirnya menyadari hadirnya kuasa Allah dalam pengalaman penderitaannya. St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus juga selalu menyadari bahwa kasih Allah selalu mengelilingi hidupnya. Lalu bagaimana selama ini terbuka, menyediakan diri menjadi saluran rahmat bagi orang lain di sekitar kita?
  
Antifon Komuni (lih. Mat 18:3)

Tuhan bersabda, "Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."

Thus says the Lord: Unless you turn and become like children, you will not enter the Kingdom of Heaven.
 
Doa Malam
 
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, atas segala rahmat yang Engkau nyatakan kepada kami seturut kehendak-Mu. Terlebih atas cinta-Mu yang melandasi hidup dan pelayanan kami sepanjang hari tadi. Semoga hidup kami menjadi saluran cinta kasih-Mu sebagaimana telah dilakukan oleh St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 
  
 RUAH

Jumat, 30 September 2016 Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja

Jumat, 30 September 2016
Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
                
“Setan bukanlah mereka yang menyalibkan-Nya, melainkan engkau, yang bersama mereka menyalibkan-Nya dan masih tetap menyalibkan-Nya, dengan berpuas diri dalam perbuatan jahat dan dalam dosa” (St. Fransiskus dari Assisi).
                

Antifon Pembuka (Yos 1:8)

Kitab suci hendaknya kau baca senantiasa dan kaurenungkan siang malam. Perliharalah dan laksanakanlah segala sesuatu yang tertulis di dalamnya. Maka jalan hidupmu akan lurus dan sabda Tuhan akan kaupahami.

atau (Bdk. Mzm 1:2-3)

Diberkatilah dia yang merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam. Ia akan menghasilkan buahnya pada musimnya.

Blessed indeed is he who ponders the law of the Lord day and night: he will yield his fruit in due season.

Doa Pagi

Allah Bapa, sumber pengetahuan dan kebenaran, dalam hati Santo Hieronimus, imam-Mu, telah Kautanamkan cinta mesra terhadap Kitab Suci. Semoga umat-Mu semakin banyak menimba kekuatan dari sabda-Mu dan menemukan sumber kehidupan di dalamnya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

   
Bacaan dari Kitab Ayub (38:1.12-21; 39:36-38)


Tuhan berbicara kepada Ayub dari dalam badai, "Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh dini hari datang atau pernahkah fajar kautunjukkan tempatnya untuk memegang bumi pada ujung-ujungnya, sehingga orang-orang fasik dikebaskan daripadanya, yakni tatkala fajar mengubah bumi menjadi seperti seperti tanah liat yang dimeteraikan, dan mewarnainya seperti orang mewarnai kain? Tatkala orang-orang fasik dirampas terangnya, dan dipatahkan lengannya yang teracung? Pernahkah engkau turun sampai ke sumber laut, atau berjalan-jalan menyusuri dasar samudera raya? Apakah pintu gerbang maut tersingkap bagimu, atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang kelam pekat? Tahukah engkau luasnya bumi? Nyatakanlah, kalau engkau tahu semuanya itu. Di manakah jalan ke tempat kediaman terang, dan di manakah tempat tinggal kegelapan, sehingga engkau dapat mengantarnya pulang, dan mengetahui jalan ke rumahnya? Tentulah engkau mengenalnya, karena ketika itu engkau sudah lahir, dan jumlah hari-harimu telah banyak!" Lalu Ayub menjawab kepada Tuhan, "Sesungguhnya, aku ini terlalu hina. Jawab apakah yang kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan. Satu kali aku berbicara, tidak akan kuulangi; dua kali aku berkata, tidak akan kulanjutkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, tuntunlah aku di jalan yang kekal.
Ayat. (Mzm 139:1-3.7-10.13-14ab)

1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
2. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ.
3. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
4. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab) 
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:13-16)
  
   
Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Sebab seandainya di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Maka pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati. Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku; dan barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan
     
      Hari ini kita memperingati Santo Hieronimus. Ia adalah seorang imam dan pujangga Gereja. Mencermati jalan hidup dan pengabdiannya, kita akan sungguh-sungguh tertegun bagaimana orang suci ini meniti kehendak Allah, menekuni jalan hidup, dan perutusan hingga akhir. Jalannya tidak selalu mudah tetapi selalu dilindungi oleh Allah sehingga ia pantas disebut seorang pujangga Gereja. Ayahnya adalah seorang beriman Kristen yang saleh tetapi juga tuan tanah yang kaya raya. Ayahnya menyekolahkan Hieronimus ke Roma, dan karena kecerdasannya ia dapat studi dengan lancar. Hanya saja ia sempat hidup tidak terpuji karena pengaruh orang-orang Roma yang tidak benar. Untunglah ia bertobat, minta dipermandikan oleh Paus Liberius, dan ia menekuni hidup rohani yang baik.

 Setelah berpindah-pindah tempat untuk belajar pada orang-orang saleh dan suci termasuk Santo Gregorius dari Nazianze, dan setelah ditahbiskan imam, ia kembali ke Roma untuk menjadi sekretaris Paus Damasus. Karena pengetahuannya yang luas dan mendalam tentang Kitab Suci dan penguasaan bahasanya yang bagus untuk bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani, ia ditugaskan oleh Sri Paus untuk menerjemahkan Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Latin, dan terjemahannya itu kini dikenal dengan istilah Vulgata, yang artinya populer. Untuk tugas itulah ia tinggal di Betlehem dan ia bertekun di sana hingga 30 tahun lamanya. Selain karya terjemahan, Hieronimus juga seorang pembela iman yang hebat dan pembimbing rohani di Betlehem, dan bahkan ia mendirikan dua biara di Betlehem. Demikianlah meski menghadapi kehidupan yang tidak mudah dan banyak tantangan, Hieronimus setia pada tugas yang itu-itu saja, menulis dan mengajar hingga wafatnya. Akan tetapi warisan iman melalui terjemahan Kitab Suci itu bergema sepanjang masa dan menolong umat Kristiani sepanjang sejarah. 
 
 Marilah kita bersyukur atas kehadiran Santo Hieronimus sambil merenungkan sabda Tuhan pada bacaan pertama hari ini, saat kita harus mengakui seperti  Ayub bahwa di hadapan Tuhan kita bukan apa-apa dan mestinya hanya berpasrah dan percaya kepada-Nya. Marilah kita juga bertobat seperti ajakan Tuhan Yesus dalam Injil. Nilai-nilai kepasrahan dan pertobatan itulah yang dihidupi Santo Hieronimus secara terus-menerus dan membawanya kepada kekudusan berkat rahmat Allah. (EM/Inspirasi Batin 2016)
  
Antifon Komuni (Bdk. Yer 15:16)

Tuhan Allah, perkataanmu ditemukan dan aku menikmatinya. Firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku.
 

Lord God, your words were found and I consumed them; your word became the joy and the happiness of my heart.

Kamis, 29 September 2016 Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung

Kamis, 29 September 2016
Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung

“Mikael berarti Siapa seperti Allah; Gabriel berarti Keperkasaan Allah; dan Rafael berarti Pengobatan Allah” (St. Gregorius Agung)

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 103 (102): 20)

Pujilah Tuhan, hai semua malaikat-Nya, hai pahlawan perkasa, pelaksana titah-Nya, yang memperhatikan segala sabda-Nya.

Bless the Lord, all you his angels, mighty in power, fulfilling his word, and heeding his voice.


 
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan/Gloria

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahamulia, penyelenggaraan-Mu sungguh mengagumkan, malaikat dan manusia Kaupanggil mengabdi Engkau. Kami mohon semoga mereka yang berada di hadapan-Mu dan mengabdi-Mu, bagi kami menjadi duta sukacita-Mu dan pelindung kedamaian-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Seorang Lanjut Usia duduk di atas takhta. Ribuan orang melayani Dia. Putra Manusia datang menghadap, dan kepada-Nya diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kerajaan.
 
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13.14)
  
"Pakaian-Nya putih seperti salju."
   
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya, dan kerajaannya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Perang besar terjadi di surga. Mikael bersama bala malaikatnya melawan setan dan anak buahnya. Si naga besar akhirnya dikalahkan berkat darah Anak Domba.


Bacaan dari Kitab Wahyu (12:7-12a)

Aku, Yohanes, melihat dalam suatu penglihatan: Timbul peperangan di surga. Mikael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan seekor naga, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di surga. Dan naga besar itu, Si Ular Tua yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi bersama dengan malaikat-malaikatnya. Dan aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah, sebab para terdakwa, yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah telah dilemparkan ke bawah. Mereka telah dikalahkan oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian saudara-saudara kita itu. Karena mereka tidak menyayangkan nyawa mereka sampai ke dalam maut. Karena itu bersukacitalah, hai surga dan kamu sekalian yang diam di dalamnya!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm. 138:1-2ab.2cde-3.4.5)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.
 
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mrk 10:45)
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Para murid yang dipanggil oleh Yesus terpesona oleh Pribadi-Nya. Ia menjanjikan juga bahwa mereka akan melihat langit terbuka dan para malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:47-51)
  
"Engkau akan melihat malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak manusia."
    
Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu: ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat.” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 

Malaikat adalah pelayan-pelayan Allah demi keselamatan manusia. Mikael, Gabriel dan Rafael adalah para malaikat agung yang turut bekerja demi keselamatan manusia. Mikael membantu mengalahkan Iblis dan bala tentaranya. Gabriel membawa kabar sukacita. Rafael membawa daya kesembuhan dari Allah. Kita harus selalu menghormati mereka dan mohon bantuan mereka karena kita yang masih di dunia ini masih banyak cobaan dan godaan yang membuat kita bisa makin jauh dari Allah. Mereka pasti akan segera memberi bantuan kepada kita.
 
Antifon Komuni (Mzm 137:1)

Ya Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu dengan sebulat hati. Aku bermazmur bagi-Mu di hadapan para malaikat.
  
Doa kepada Malaikat Agung Santo Mikael 
Oleh: Paus Leo XIII
 
Malaikat Agung Santo Mikael, belalah kami dalam peperangan. Jadilah pelindung kami dalam melawan segala kejahatan dan jebakan setan. Kami mohon dengan rendah hati agar Allah menaklukkan, dan engkau, O panglima bala tentara surgawi, dengan kuasa Ilahi, usirlah ke neraka setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di seluruh dunia, yang hendak menghancurkan jiwa-jiwa. Amin. 
    
Doa Malam
 
Syukur kepada-Mu, ya Bapa, atas perlindungan-Mu melalui para malaikat yang Kauutus. Semoga dalam mengikuti jejak Putra-Mu, kami pun dengan penuh keberanian menerima tugas perutusan dari pada-Mu sehingga nyatalah karya-Mu dalam diri kami. Amin. 
 
KALAU COPY PASTE, HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA, TERMASUK KUTIPAN ORANG KUDUS!


>>>  RUAH

Rabu, 28 September 2016 Hari Biasa Pekan XXVI

Rabu, 28 September 2016
Hari Biasa Pekan XXVI

“Ada saran tentang bagaimana untuk lebih sering berdoa ketika kita sibuk dengan tuntutan pekerjaan, keluarga dan dunia? Persembahkan segala sesuatu yang kamu lakukan kepada Tuhan, mohon pertolongan-Nya di segala situasi kehidupan sehari-hari dan ingatlah bahwa Ia selalu ada disampingmu.” (Paus Benediktus XVI, 12 Desember 2012)

Antifon Pembuka (Mzm 88:10bc.14)

Sehari-hari aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan, kepada-Mu kutadahkan tanganku. Aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan, pagi-pagi doaku membumbung ke hadapan-Mu.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakudus, di hadapan-Mu tiadalah orang yang memiliki wewenang, sebab segala sesuatu yang ada pada kami seluruhnya Engkaulah yang memberi. Semoga kami selalu penuh rasa syukur atas segala penyelenggaraan-Mu demi kehidupan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Jangan melawan Allah. Ia mahakuasa dan maha bijaksana. Secerdas dan sepintar apa pun manusia, janganlah sombong, melainkan harus bersikap rendah hati dan senantiasa mohon belas kasihannya, karena semua yang kita miliki dan keberhasilan yang kita raih berasal dari Allah.

Bacaan dari Kitab Ayub (9:1-12.14-16) 
 
"Masakan manusia benar di hadapan Allah?" 
 
Ayub berkata kepada Bildad sahabatnya, "Sungguh, aku tahu, bahwa beginilah adanya: masakan manusia benar di hadapan Allah? Jika ia ingin beperkara dengan Allah satu dari seribu kali ia tidak dapat membantah-Nya. Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat bersikeras melawan Dia, dan tetap selamat? Dialah yang memindahkan gunung-gunung tanpa diketahui orang, yang menjungkir-balikkannya dalam murka-Nya. Ia menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang. Ia memberi perintah kepada matahari, sehingga tidak terbit, dan mengurung bintang-bintang dengan meterai. Seorang diri Ia membentangkan langit, dan melangkah di atas gelombang-gelombang laut. Ia menjadikan bintang Biduk, bintang Belantik, bintang Kartika, dan gugusan-gugusan bintang Ruang Selatan. Dialah yang melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak terduga, dan keajaiban-keajaiban yang tidak terbilang banyak. Apabila Ia melewati aku, aku tidak melihat-Nya, dan bila Ia lalu, aku tidak tahu. Apabila Ia merampas, siapa akan menghalangi-Nya? Siapa akan menegur-Nya, 'Apa yang Kaulakukan?' Bagaimana mungkin aku dapat membantah Dia, dan memilih kata-kata di hadapan Dia? Walaupun benar, aku tidak mungkin membantah Dia, malah aku harus memohon belas kasih kepada yang mendakwa aku. Bila aku berseru, Ia menjawab; aku tidak dapat percaya, bahwa Ia sudi mendengarkan suaraku."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga doaku sampai ke hadirat-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 88:10bc-11.12-13.14-15)
1. Aku telah berseru kepada-Mu, ya Tuhan, sepanjang hari, aku telah mengulurkan tanganku kepada-Mu. Adakah Engkau melakukan keajaiban di hadapan orang-orang mati? Masakah jenazah mereka bangkit untuk bersyukur kepada-Mu?
2. Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan? Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri kealpaan?
3. Tetapi aku ini, ya Tuhan, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu. Mengapa, ya Tuhan, Kaubuang aku? Mengapa Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Flp 3:8-9)
Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, agar aku memperoleh Kristus dan bersatu dengan-Nya.

     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:57-62)
 
"Aku akan mengikuti Engkau ke mana pun Engkau pergi."  

Sekali peristiwa, ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan, datanglah seorang di tengah jalan, berkata kepada Yesus, “Aku akan mengikuti Engkau, ke mana pun Engkau pergi.” Yesus menjawab, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Lalu kepada orang lain Yesus berkata, “Ikutlah Aku!” Berkatalah orang itu, “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” Tetapi Yesus menjawab, “Biarlah orang mati mengubur orang mati; tetapi engkau, pergilah, dan wartakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.” Seorang lain lagi berkata, “Tuhan, aku akan mengikuti Engkau, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak, tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Dengan ungkapan "serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya" Yesus mau menegaskan eksistensi diri-Nya sebagai pengembara yang tidak aman dan sering ditolak. Karena itu para pengikut-Nya pun harus siap menempuh jalan yang tidak aman, ditolak dan tidak memiliki tempat tinggal tetap di dunia ini. 
 
 Kepada orang yang mau mengikuti-Nya, tetapi minta izin untuk menguburkan bapanya lebih dulu, Yesus berkata: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati." Kerajaan Allah memberi kehidupan sejati sebab berkatnya orang ambil bagian dalam Allah. Karena itu bagi yang mau mengikuti Yesus, semua urusan dunia, termasuk kewajiban mutlak seorang anak untuk memelihara orangtua sampai akhir hayat dan penguburannya, tidak bisa mengikatnya. Adat Yahudi tidak memperbolehkan seorang anak pergi meninggalkan orangtuanya dan mewajibkannya memelihara orangtua hingga saat ajal dan penguburannya. Namun, pada waktu terjadi konflik dan orang harus memilih satu dari keduanya, kepentingan Kerajaan Allah harus dimenangkan.

 Tuntutan Yesus kepada orang-orang yang mau mengikuti-Nya lebih radikal dari Nabi Elia. Nabi Elia mengizinkan Elisa pamit kepada orangtuanya yang masih hidup, sedangkan orang yang ingin mengikuti Yesus itu mau melestarikan adat istiadatnya Yahudi. Artinya, sebelum orangtuanya mati dan dikuburkan ia tidak mungkin ikut Yesus. Maka Yesus pun menambahkan, "Setiap orang yang siap membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah." Untuk mengikuti Yesus orang juga harus memutus hubungannya dengan masa lampau. "Menoleh ke belakang" artinya mempertahankan mati-matian warisan nilai dan pengalaman masa lampau. Sama seperti pembajak yang tidak boleh menoleh ke belakang karena harus memperhatikan lurusnya alur bajak yang ditarik lembu, pengikut Yesus pun tidak boleh merepotkan yang sudah ditinggalkan demi Kerajaan Allah dan ikut cara Yesus menilai dunia. 
 
 Kita kadang tetap berpegang teguh dan kukuh membela adat istiadat yang sudah ketinggalan zaman dan tidak manusiawi lagi. Tidak jarang kita pun lebih mementingkan aturan dan keselamatan duniawi daripada tatanan surgawi dan keselamatan abadi. Mengapa? Yesus telah menunjukkan bahwa menjadi pengikut-Nya harus siap meninggalkan segala-galanya. Kita adalah pengikut-pengikut Yesus zaman ini yang seharusnya siap meninggalkan apa pun demi Yesus. Apa mau kita sekarang? (SS/Inspirasi Batin 2016)   
 
Antifon Komuni (Mrk 10:45)
 
Putra Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang. 
    
MENGIKUTI YESUS
oleh Paus Fransiskus  

Kita bisa mengenal Yesus dari Katekismus Gereja Katolik yang diterbitkan lebih dari 20 tahun yang lalu, karena Katekismus mengajarkan kita banyak hal tentang Yesus. 

Ya, kalian harus datang untuk mengenal Yesus dari Katekismus, tetapi tidak cukup untuk mengenal-Nya dengan pikiran; itu adalah sebuah langkah. Namun, kita perlu mengenal Yesus dalam dialog dengan-Nya, dengan berbicara dengan-Nya dalam doa, dengan berlutut. Jika kalian tidak berdoa, jika kalian tidak berbicara dengan Yesus, kalian tidak mengenal Dia. Kalian tahu hal-hal tentang Yesus, tapi kalian tidak pergi dengan pengetahuan, yang mana Dia berikan dalam hati kalian melalui doa. Mengenal Yesus dengan pikiran, pelajari Katekismus; mengenal Yesus dengan hati, berdoalah, dalam dialog dengan-Nya. Hal ini membantu kita sedikit, tapi itu tidak cukup. Ada cara ketiga untuk mengenal Yesus: yaitu dengan mengikuti Yesus. Kita pergi dengan Dia, dan berjalan bersama-Nya. (Domus Sanctae Marthae, 26 September 2013, sumber: www.katolisitas.org)
 

Selasa, 27 September 2016 Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam

Selasa, 27 September 2016
Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam

“Kalau kamu memandang orang miskin di bawah terang iman, kamu akan melihat bahwa mereka itu mewakili Allah Putra, yang memilih menjadi miskin” (St. Vinsensius a Paulo)
  

Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.

      
   
Doa Pagi

Allah Bapa, Pembela kaum papa, Engkau telah membina Santo Vinsensius, imam-Mu, dalam kegiatan kerasulan menyelamatkan orang miskin dan mendidik rohaniwan. Semoga kami dikobarkan dengan semangat yang sama, mengasihi dan dikasihinya dan melaksanakan ajarannya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
    

Bacaan-bacaan dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum Gembala Umat (Misionaris) atau Para Kudus (Pelaku Karya Amal), misalnya: 1 Kor 1:26-31; Mzm 112:1-2.3-4.5-7a.7b-8.9; R: 1a; Mat 9:35-38. 
    
Ayub bergulat dalam hidupnya, bagaimana percaya kepada Tuhan. Secara jujur, ia mengeluh kepada Tuhan. Ia belum mengerti maksud Allah dalam penderitaannya.
 
Bacaan dari Kitab Ayub (3:1-3.11-17.20-23)
     
      
"Mengapa orang malang diberi terang?"
           
Dalam kemalangannya, Ayub membuka mulut dan mengutuki hari kelahirannya, katanya, “Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku, dan malam yang mengatakan, ‘Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan’. Mengapa aku tidak mati waktu lahir? Atau binasa waktu aku keluar dari kandungan? Mengapa ada pangkuan yang menerimaku? Mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu? Andaikata semua itu tidak ada, aku sekarang berbaring dengan tenang. Aku tertidur dan dapat beristirahat bersama para raja dan para penasihat di bumi, yang mendirikan kembali reruntuhan bagi dirinya; atau bersama para pembesar yang mempunyai emas, yang memenuhi rumahnya dengan perak. Mengapa aku tidak seperti anak gugur yang disembunyikan, seperti bayi yang tidak melihat terang? Di sanalah orang jahat berhenti menimbulkan huru-hara; di sanalah mereka yang kehabisan tenaga mendapatkan istirahat. Mengapa orang malang diberi terang dan orang yang pedih hati dibiarkan hidup? Mereka menantikan maut, yang tak kunjung datang, mereka mengejarnya lebih daripada menggali harta terpendam; bila mereka menemukan kubur, mereka bersukaria dan bersorak-sorai dengan gembira. Mengapa dibiarkan hidup orang yang tidak tahu mesti ke mana? Orang yang dikepung oleh Allah?”
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga doaku sampai ke hadirat-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 88:2-3.4-5.6.7-8; R:3a)
1. Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku; sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.
2. Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan. Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.
3. Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
4. Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku, telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar.
 
Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Sam 3:9; Yoh 6:68c)
Bersabdalah, ya Tuhan, sebab hamba-Mu mendengarkan. Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.
  
Orang Samaria menolak Yesus. Para murid meminta Yesus membinasakan desa mereka. Yesus lalu menegaskan apa yang menjadi misi-Nya, yaitu untuk menyelamatkan.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:51-56)
       
"Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem."
       
Ketika hampir genap waktunya diangkat ke surga, Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem. Diutus-Nya beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk sebuah desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria di situ tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata, “Tuhan, bolehkah kami menurunkan api dari langit untuk membinasakan mereka?” Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian inginkan. Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkannya.” Lalu mereka pergi ke desa lain.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan
 
    Allah merencanakan keselamatan bagi manusia, bukan kebinasaan. Karena itu Allah mengutus Putra-Nya untuk menyelamatkannya. Kepergian Yesus ke Yerusalem merupakan penggenapan tugas perutusan-Nya. Namun untuk dapat diselamatkan orang harus percaya dan menerima Yesus. Karena itu kita diutus untuk mewartakan karya keselamatan ini kepada semua orang agar menjadi percaya dan diselamatkan.


Antifon Komuni (Mzm 106:8-9)
 
Hendaknya mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya dan mewartakan karya-Nya yang agung kepada umat manusia. Sebab Tuhan meredakan dahaga, dan melimpahkan kebaikan kepada yang lapar. 
 
 Doa Malam

Allah Bapa kami sumber kehidupan, hidup kami telah Kauberi arti baru serta kesuburan dalam diri Yesus, Putra-Mu. Berilah kami keberanian untuk mengikuti jejak-Nya, dan menghimpun orang-orang menjadi satu umat, di mana harapan akan kedamaian takkan pernah memudar dan sabda-Mu menjadi daya kekuatan untuk membahagiakan dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

  
RUAH

Senin, 26 September 2016 Hari Biasa Pekan XXVI

Senin, 26 September 2016
Hari Biasa Pekan XXVI
    
“Ekaristi berkaitan dengan sengsara Kristus. Apabila Yesus tidak menetapkan Ekaristi, kita akan melupakan peristiwa penyaliban. Penyaliban akan terlupakan dalam masa lalu, dan kita akan lupa bahwa Yesus mengasihi kita. Ada pepatah kalau jauh dari mata, maka jauh dari hati. Untuk memastikan agar kita tidak lupa, Yesus memberikan Ekaristi kepada kita sebagai peringatan akan cinta kasih-Nya. Saat kamu memandang salib, kamu memahami betapa Yesus mencintaimu pada waktu itu. Saat kamu memandang Hosti Kudus, kamu memahami betapa Yesus mencintaimu sekarang.” — St. Teresa dari Kalkuta
   
Antifon Pembuka (Ayb 1:21)

Tuhan telah memberi. Tuhan telah mengambil. Seturut kehendak Tuhanlah semuanya terjadi. Terpujilah nama-Nya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Mahakudus, terpujilah nama-Mu, karena Engkau telah memberi kami napas kehidupan, dan tempat tinggal berkat sabda Putra-Mu terkasih. Kami mohon, semoga telinga kami tetap terbuka, agar dapat mendengarkan segala sabda-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Ayub (1:6-22)
   
   
“Kesalehan Ayub dicoba.”
 
Pada suatu hari anak-anak Allah datang menghadap Tuhan, dan di antara mereka datanglah juga iblis. Maka bertanyalah Tuhan kepada iblis, "Dari manakah engkau?" Jawab iblis, "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." Lalu bertanyalah Tuhan kepada iblis, "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tidak seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Lalu jawab iblis kepada Tuhan: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." Maka firman Tuhan kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyai ada dalam kuasamu. Hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah iblis dari hadapan Tuhan. Pada suatu hari, ketika anak-anaknya yang lelaki dan yang perempuan makan-makan dan minum angur di rumah saudara mereka yang sulung, datanglah seorang persuruh kepada Ayub dan berkata: "Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya, datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan." Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Api telah menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan." Sementara ornag itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Anak-anak tuan yang lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun. Rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.” Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembahnya, katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = a, 2/4, PS 810
Ref. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.
Ayat. (Mzm 17:1,2-3,6-7)
1. Dengarkanlah, Tuhan, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
2. Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
3. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:46-50)
   
"Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."
     
Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, "Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar." Pada kesempatan lain Yohanes berkata, "Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita." Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kalian, dia memihak kalian."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ada banyak pemimpin dan pejabat, baik dalam konteks pemerintah, lembaga maupun gereja, ingin bertahan lebih lama dalam jabatan yang dipegangnya, apalagi ketika jabatan itu memberikan nilai tertentu bagi kehidupannya. Andaikan kontribusinya untuk orang lain besar mungkin bisa dimaklumi dan baik untuk didukung. Namun yang banyak terjadi, mereka tetap bertahan sekalipun orang lain tidak merasakan kontribusinya bahkan cenderung mengecewakan. Ada orang yang ingin menduduki jabatan tertentu bertahun-tahun.

Yesus hari ini mengingatkan kita akan kecenderungan bersikap seperti itu. Yesus setuju setiap orang bisa menjadi pemimpin, menjadi terdepan, menjadi yang paling atas dan menjadi yang terpenting. Namun menjadi pemimpin diharapkan memiliki tiga kriteria. Kriteria pertama adalah melakukan segala hal yang menjadi kepentingan orang banyak baik dalam konteks pemerintah, gereja maupun lembaga. Menjadi pemimpin berarti menjalankan amanat untuk kemajuan dan kemakmuran orang lain. Menjadi pemimpin berarti bertanggung jawab atas kehidupan orang lain. Kesuksesan pemimpin bukan ketika dirinya kaya dan sukses tetapi ketika yang dipimpinnya sejahtera dan merasakan buah-buah kebaikannya. Kriteria kedua adalah pelayanan. Menjadi pemimpin berarti siap melayani. Menjadi terdepan berarti siap di belakang untuk memberikan dorongan dan melayani sepenuh hati, siap di tengah untuk menemani dan siap di depan untuk menjadi panutan. Kriteria terakhir adalah kaderisasi. Mestinya kita selalu memberikan ruang kepada orang lain untuk turut berkembang dan menduduki tempat yang lebih tinggi. Kepemimpinan perlu diwariskan. (SY/Inspirasi Batin 2016)

Antifon Komuni (Ayb 1:21b.22)

Tuhan yang memberi. Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan. Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa, dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

Minggu, 25 September 2016 Hari Minggu Biasa XXVI

Minggu, 25 September 2016
Hari Minggu Biasa XXVI
   
Jika seorang politikus secara aktif mendukung dan memajukan budaya kematian, ia tidak hanya menyebabkan skandal; ia berbuat dosa. Demikian pula, ketika seorang politisi melakukan tindakan (seperti voting) yang memungkinkan untuk aborsi dan bahkan mempromosikan aborsi, atau mandat bahwa distribusi kontrasepsi oleh apoteker dan lain-lain, sehingga politisi secara material bekerjasama dalam dosa besar, - Mgr. Thomas J. Olmsted, Uskup Phoenix
       
Antifon Pembuka (Dan 3:31.29.30.42.43)

Segala sesuatu yang Engkau perbuat atas kami, ya Tuhan, telah Engkau putuskan dengan benar. Sebab, kami telah berdosa terhadap-Mu dan tidak mematuhi perintah-perintah-Mu. Tetapi, muliakanlah nama-Mu, dan perlakukanlah kami seturut besarnya belaskasih-Mu.

All that you have done to us, O Lord you have done with true judgment, for we have sinned against you and not obeyed your commandments. But give glory to your name and deal with us according to the bounty of your mercy.


Doa Pagi
   
Ya Allah, Engkau menyatakan kuasa-Mu yang tak terhingga terutama dengan menyayangi dan mengasihani kami. Lipat gandakanlah rahmat-Mu atas kami agar kami mengejar hidup yang Engkau janjikan dan kelak mendapat bagian dalam sukacita surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Amos (6:1a.4-7)
                       
"Yang duduk berjuntai dan bernyanyi akan pergi sebagai orang buangan."
                    
Beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam, “Celakalah orang-orang yang merasa aman di Sion, yang merasa tenteram di gunung Samaria! Celakalah orang yang berbaring di tempat tidur dari gading, dan duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak lembu dari tengah kawanan binatang yang tambun; yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya! Celakalah orang yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf! Sebab sekarang mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah hiruk pikuk pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 838.
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9b-10; R: 1b)
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, Tuhan memberi roti kepada orang-orang yang lapar, dan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:11-16)
  
"Taatilah perintah ini hingga pada saat Tuhan menyatakan diri."
       
Hai engkau, manusia Allah, jauhilah semua kejahatan, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil, untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang memberikan kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau: Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, dan bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963.
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya oleh karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:19-31)
  
"Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini’. Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu atau pun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang!’ Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa, supaya Engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini’. Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu!’ Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat’. Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Sabda "celaka" dari Tuhan lewat Nabi Amos sungguh mengejutkan jiwa dan menggetarkan raga (Am 6:1.4-7). Ancaman dari Tuhan yang Mahakasih itu datang karena perilaku para pemimpin dan pejabat bangsa Israel yang hanya menikmati kemewahan duniawi tanpa peduli akan "hancurnya keturunan Yusuf" (ay. 6). Mereka yang seharusnya menjadi panutan ternyata bagaikan virus mematikan bagi pertahanan moral dan spiritual bangsa sehingga pada akhirnya mereka akan menjadi orang buangan. Moral bangsa yang hancur menjadikan mereka sampah di hadapan bangsa-bangsa lain.

Rasul Paulus juga memberikan wejangan bagaimana para pemimpin seharusnya memperkokoh ketahanan moral dan spiritual bangsa, "Kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan" (1Tim 6:11). Para pejabat pemerintahan adalah mereka yang mengucapkan ikrar yang benar di depan banyak saksi (ay. 12). Seandainya para pejabat pemerintahan mengingkari sumpah jabatannya dengan melakukan banyak hal negatif dan justru menjadi sumber kejahatan moral yang memecah belah keutuhan bangsa dan negara, maka ia bersalah di hadapan rakyat dan berdosa di hadapan Allah yang memberikan hidup kepaa segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengucapan yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus (ay. 13).

Virus narkoba yang secara sistematis diperluas di dalam bangsa Indonesia yang kadangkala melibatkan oknum pejabat sipil maupun militer akan memperlambat kemajuan bbangsa, merusak masa depan generasi muda yang penuh potensi dan juga mencoreng Pancasila sebagai dasar negara yang seharusnya diteladankan oleh mereka secara konsekuen.

Pejabat yang lupa akan tanggung jawabnya itulah yang digambarkan oleh Yesus sebagai seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan (Luk 16:19). Namun setelah meninggal ia merasa sangat kesakitan dalam nyala api di alam maut. Orang kaya itu kini sadar bahwa selama hidupnya ia mengabaikan sabda Tuhan yang tertera di dalam kesaksian Musa dan para nabi. Nasihat moral dan peringatan akan kasih kepada sesama yang lemah seperti Lazarus telah ia lupakan dengan hanya mementingkan kepuasan duniawi bagi diri sendiri. Nasi sudah menjadi bubur, pucat pasi di liang kubur. Gaya hidup orang kaya itu ternyata juga merasuk dalam hidup lima orang saudaranya yang tidak bertobat sekalipun diperingatkan oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.

Tuhan Yesus pasti ingin memperbaiki mentalitas manusia seperti orang kaya tersebut. Apalagi jika mentalitas itu diwariskan ke anak cucu. Kita patut bertanya pada diri sendiri, "Apakah aku saat ini hidup seperti orang kaya itu dan lima saudaranya? Atau apakah aku ingin seperti mereka saat masih hidup di dunia?" Menjadi kaya dalam materi adalah pilihan hidup yang baik, menjadi kaya material dan spiritual adalah pilihan hidup yang bijaksana (Rm. Gregorius Maria Jeffrey Wibiksono, O.Carm/RUAH)
 
Antifon Komuni (Mzm 119:49-50)

Ingatlah, ya Tuhan, firman yang Engkau sampaikan kepada hamba-Mu, dengannya Engkau telah memberi harapan kepadaku. Itulah penghiburanku di saat aku terpukul.

Remember your word to your servant, O Lord, by which you have given me hope. This is my comfort when I am brought low.

Memento verbi tui servo tuo, Domine in quo mihi spem dedisti: haec me consolata est in humilitate mea

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy