| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 27 Oktober 2016 Hari Biasa Pekan XXX

Kamis, 27 Oktober 2016
Hari Biasa Pekan XXX
 
“Kesalahan-kesalahan yang kita lakukan hanyalah bagaikan butiran-butiran pasir di hadapan gunung kerahiman Allah yang Mahabaik” (St. Yohanes Maria Vianey)
 

Antifon Pembuka (Mzm 144:1)
 
Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajak tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
 
Doa Pagi
 

Allah Bapa kami di surga, sudilah datang menyampaikan sabda dan memberi kami kekuatan. Semoga Roh-mu mengajar kami tentang kebenaran dan keadilan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Paulus menegaskan kepada jemaat Efesus bahwa mengenakan kuasa Yesus dan senjata Allah adalah kekuatan untuk melibas tipu muslihat setan. Salah satu kekuatan itu adalah selalu berjaga-jaga dalam doa.
 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (6:10-20) 
    
"Kenakanlah perlengkapan senjata Allah agar kalian dapat bertahan."
      
Saudara-saudara, hendaklah kalian kuat dalam Tuhan, dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis. Sebab perjuangan kita bukanlah melawan manusia, melainkan melawan pemerintah dan penguasa, melawan para penghulu dunia gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri sesudah menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap berikatpinggangkan kebenaran, berbajuzirahkan keadilan dan kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera. Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kalian akan dapat memadamkan semua panah api si jahat. Terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu sabda Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu dalam Roh dan berjaga-jagalah dalam doamu itu dengan permohonan terus-menerus untuk segala orang kudus. Berdoalah juga untuk aku, supaya tiap kali membuka mulutku, aku dikaruniai perkataan yang tepat. Berdoalah, agar aku dengan berani mewartakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya aku menyatakannya dengan berani, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!
Ayat. (Mzm 144:1.2.9-10)

1. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung; Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu, dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 13:35, Mrk 11:10) 
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.
      

Yesus tidak gentar sedikit pun dengan rencana Herodes yang akan membunuh-Nya. Dia tetap menjalankan semua pekerjaan-Nya sesuai dengan rencana Allah. Memang nasib Dia akan sama dengan para nabi pendahulu-Nya.

    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:31-35)  
  
"Tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem." 
    
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus, “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Pergilah, dan katakanlah kepada si serigala itu, ‘Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya sorang nabi dibunuh di luar Yerusalem’. Yerusalem, Yerusalem, engkau membunuh nabi-nabi dan merajam orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayap, tetapi kalian tidak mau. Sungguh, rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi! Tetapi Aku berkata kepadamu: Kalian tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kalian berkata, ‘Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan

 

Allah sangat rindu untuk membawa banyak orang masuk ke dalam persekutuan kasih dengan-Nya. Namun demikian, tidak semua orang mau menanggapinya. Inilah yang membuat Yesus sendiri menjadi prihatin. Oleh karena itu, kita semua yang sudah bersedia untuk masuk dalam persekutuan dengan-Nya, mari berusaha untuk menjaga hidup kita, sehingga bisa tetap terarah kepada Allah hingga akhirnya masuk ke dalam persekutuan kasih yang sempurna dengan Allah di surga. Caranya sederhana, yaitu dengan mengenakan perlengkapan senjata Allah, seperti apa yang disampaikan oleh Rasul Paulus (Ef 6:10-20).

Antifon Komuni (Mzm 144:1)
 
Terpujilah Tuhan, Pelindungku, yang mengajar tanganku bertempur dan lenganku berperang. 
 
Doa Malam

Yesus, ampunilah aku, jika pada hari ini aku telah melukai hati-Mu dengan pikiran, perkataan dan perbuatanku. Aku menyesal kesalahanku ini. Bimbinglah aku kembali ke jalan yang benar, jalan yang membawa kepada keselamatan abadi. Amin.
 
   
RUAH

Rabu, 26 Oktober 2016 Hari Biasa Pekan XXX

Rabu, 26 Oktober 2016
Hari Biasa Pekan XXX
     
Orang yang berbicara melawan kebenaran adalah seperti hamba yang menampar wajah Tuhan. (St. Markus, Pertapa)

  
Antifon Pembuka (Ef 6:7)
   
Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.
   
Tobat 3

   
Tuhan Yesus Kristus, Engkau datang ke dunia demi umat manusia dan menghendaki agar semua orang diselamatkan. Tuhan, kasihanilah kami.
 
Engkau selalu menyayangi kami, meski sering menguji kami juga dengan siksaan dan cobaan. Kristus, kasihanilah kami.

Engkau menghendaki agar kami secara aktif menanggapi panggilan kami masing-masing, agar pintu Kerajaan-Mu tetap terbuka bagi kami. Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau berkenan mengumpulkan segala bangsa menjadi umat kesayangan-Mu. Kami mohon, tunjukkanlah kepada kami jalan menuju iman kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (6:1-9)
     
   
"Laksanakan pelayananmu seperti orang yang melayani Kristus dan bukan manusia."
      
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam Tuhan, karena memang haruslah demikian. Hormatilah ayah dan ibumu, sebab inilah perintah penting yang memuat suatu janji, yaitu: supaya kalian berbahagia dan panjang umur di bumi. Dan kalian para bapak, jangan bangkitkan amarah dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu di dunia ini dengan takut dan gentar dan dengan tulus hati, sama seperti kalian taat kepada Kristus. Jangan hanya taat di hadapan mereka untuk menyenangkan hati orang, tetapi taatlah sebagai hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah. Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan, dan bukan manusia. Kalian tahu, bahwa setiap orang, entah hamba, entah orang merdeka, akan menerima ganjaran dari Tuhan, kalau ia berbuat sesuatu yang baik. Dan kalian para tuan, bersikaplah demikian juga terhadap hamba-hambamu, dan janganlah mengancam. Ingatlah bahwa Tuhan mereka dan Tuhanmu ada di surga, dan Ia tidak memandang muka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-14)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuhdan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
   
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Tes 2:14) 
Allah telah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:22-30)
     
"Mereka datang dari timur dan barat, dan akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah."
      
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, “Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata, ‘Tuan, bukakan pintu bagi kami’. Tetapi dia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang’. Maka kalian akan berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang. Enyahlah dari hadapanku, hai kalian semua yang melakukan kejahatan!’ Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kalian melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kalian sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari timur dan barat, dari utara dan selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

   
“Aku tidak tahu dari mana kalian datang.” Itulah yang dikatakan Yesus kepada seseorang yang mau masuk dalam Kerajaan Allah, padahal orang itu telah mengatakan bahwa dirinya makan dan minum bersama Yesus dan telah menerima pengajaran dari Yesus. Namun, dua kali Yesus mengatakan bahwa Ia tidak kenal terhadap orang itu. Dan Yesus menutup pintu bagi orang-orang yang tidak dikenalnya. Karena itu mengenal Yesus menjadi hal penting bagi setiap orang yang mau masuk ke dalam Kerajaan Allah. Permasalahannya sekarang apa yang dimaksudkan dengan “mengenal” dalam konteks kisah ini?

 “Mengenal” dalam konteks Kitab Suci tidak sekadar tahu atau mengenal secara intelektual. Kalau hanya soal kenal dan tahu, setan pun sering digambarkan dalam Kitab Suci juga tahu siapa Yesus. “Mengenal” di sini punya arti mengimani, mengakui dan membangun relasi dengan Yesus sampai akhirnya mengikuti. Maka, mengenal jauh lebih dalam daripada sekadar intelektual, yaitu menyangkut keterbukaan hati untuk berelasi dan mengikuti. Karena itu, mengenal Yesus berarti mengimani Dia sampai kita menyelaraskan hidup kita sesuai dengan kehendak dan perintah-Nya. Itulah sebabnya mengenal saja tidak cukup untuk mengantar kita masuk ke dalam Kerajaan Allah tanpa disertai keterbukaan hati dan perubahan sikap.

 Kita pantas bersyukur bahwa banyak orang yang dengan tekun mempelajari Kitab Suci agar semakin mengenal Yesus, dengan setia pula dia berdoa, berdevosi, dan beribadat untuk membangun relasi dengan Yesus sampai akhirnya dengan tangguh menjalankan perintah-Nya. Semoga banyak yang demikian.
 
Antifon Komuni (Mzm 145:13cd, 14)
 
Tuhan setia dalam semua sabda-Nya, penuh kasih dalam segala karya-Nya. Tuhan menopang semua orang yang jatuh, dan menegakkan semua orang yang tertunduk. 

SY / Inspirasi Batin 2016

Selasa, 25 Oktober 2016 Hari Biasa Pekan XXX

Selasa, 25 Oktober 2016
Hari Biasa Pekan XXX

“Seseorang tidak bisa mengenal Tuhan tanpa berada dalam kebiasaan penyembahan, penyembahan dalam keheningan” (Paus Fransiskus)


Antifon Pembuka (Luk 13:21)

Kerajaan Allah itu seumpama ragi yang diambil seorang ibu, dan dicampur dengan terigu tiga takar sehingga seluruhnya beragi.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Maha Pengasih, taburkanlah kiranya sabda-Mu di seluruh dunia dan perkenankanlah kami menghasilkan buah, buah cinta kasih dan keadilan karena Dia yang telah berkenan memanggul dosa kami dan membebaskan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Paulus menasihati para istri supaya tunduk kepada suami dan para suami supaya mengasihi istri mereka. Demikian juga, sebagai anggota Tubuh Yesus, Jemaat harus tunduk kepada Yesus sebagai kepala.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Efesus (5:21-33)

"Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat."

Saudara-saudara, hendaknya kalian saling merendahkan diri dalam takwa kepada Kristus. Para isteri hendaknya tunduk kepada suaminya, seolah-olah kepada Tuhan. Sebab suami adalah kepala isteri, sebagaimana Kristus adalah kepala atas Gereja. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, begitu pulalah isteri hendaknya tunduk kepada suaminya dalam segala hal. Para suami hendaknya mengasihi isterinya sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat, dan telah menyerahkan diri bagi jemaat untuk menguduskannya setelah menyucikannya dengan air dan firman. Maksudnya ialah supaya dengan demikian Kristus menempatkan jemaat di hadapan-Nya dalam keadaan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi kudus dan tidak bercela. Demikian pula suami harus mengasihi isterinya seperti tubuhnya sendiri; maka yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tak pernah orang membenci tubuhnya sendiri. Sebaliknya ia merawat dan mengasuhnya seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Karena itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dengan Gereja. Bagaimanapun juga bagi kalian masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri, dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5; R:1)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang sederhana.

Kerajaan Allah itu bagaikan biji sesawi yang kecil. Tetapi ia akan bertumbuh dan berkembang sehingga banyak orang akan bernaung di bawahnya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:18-21)

"Biji itu tumbuh dan menjadi pohon."

Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, “Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya.” Dan Yesus berkata lagi, “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Rasul Paulus memberi gambaran relasi suami dan istri sama halnya dengan relasi antara Kristus dan Jemaat-Nya. Dengan demikian, relasi cinta yang mesti dibanun dalam kehidupan berumah tangga, seperti layaknya cinta Kristus kepada Jemaat-Nya. Kalau suami dan istri saling mencintai dengan cinta Kristus ini, maka bisa diharapkan relasi bisa lebih langgeng. Dalam cinta Kristus terdapat kemauan untuk berkorban dan merendahkan diri.

Antifon Komuni (Luk :13:19)
 
Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil orang dan ditaburkan di kebunnya. Biji ini tumbuh dan menjadi pohon, sehingga unggas di udara dapat bersarang di ranting-rantingnya. 
 
Doa Malam

Bapa surgawi, malam ini kami menghadap-Mu dengan penuh kekaguman akan karya-Mu. Hal-hal kecil pun kalau diberi kesempatan untuk berkembang akan bermanfaat bagi kesejahteraan bersama. Maka, tuntunlah kami, ya Bapa, untuk tidak meremehkan sesama kami yang terbatas. Sebab, mereka juga memiliki talenta untuk berkembang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Senin, 24 Oktober 2016 Hari Biasa Pekan XXX

Senin, 24 Oktober 2016
Hari Biasa Pekan XXX
  
Berjalanlah dengan kakimu di bumi, tetapi hatimu di surga. (St. Yohanes Bosko)
    

Antifon Pembuka (Ef 4:32)

Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
  
Doa Pagi

 
Allah Bapa kami di surga, berkatilah kami dengan sabda-Mu dan jadikanlah kami orang yang mewujudkan cinta kasih-Mu kepada manusia di dalam tingkah laku kami, berkat Yesus Putra-Mu terkasih, yang membimbing kami menempuh jalan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:32-5:8)
       
  
 
"Hiduplah dalam cinta kasih seperti Kristus."
         
Saudara-saudara, hendaklah kalian bersikap ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih sayang dan saling mengampuni, sebagaimana Allah telah mengampuni kalian dalam Kristus. Sebab itu jadilah penurut Allah sebagai anak-anak kesayangan dan hiduplah dalam kasih sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kalian, dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai kurban dan persembahan yang harum mewangi bagi Allah. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan, disebut saja pun jangan di antara kalian sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus; demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau sembrono, karena hal-hal itu tidak pantas. Sebaliknya ucapkanlah syukur! Ingatlah baik-baik: Orang sundal, orang cabul, atau orang serakah, artinya penyembah berhala, semua itu tidak mendapat bagian dalam kerajaan Kristus dan Allah. Janganlah kalian disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kalian berkawan dengan mereka. Memang dahulu kalian adalah kegelapan, tetapi sekarang kalian adalah terang di dalam Tuhan. Karena itu hiduplah sebagai anak-anak terang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau Jadilah penurut Allah sebagai anak-anak kesayangan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
  
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 17:17b.a) 
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran; kuduskanlah kami dalam kebenaran.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:10-17)
      
"Bukankah wanita keturunan Abraham ini harus dilepaskan dari ikatannya sekalipun pada hari Sabat?"
         
Pada suatu hari Sabat Yesus mengajar dalam salah satu rumah ibadat. Di situ ada seorang wanita yang telah delapan belas tahun dirasuk roh. Ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat wanita itu dipanggil-Nyalah dia. Lalu Yesus berkata, "Hai Ibu, penyakitmu telah sembuh." Kemudian wanita itu ditumpangi-Nya tangan, dan seketika itu juga ia berdiri tegak dan memuliakan Allah. Tetapi kepala rumah ibadat itu gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat. Lalu ia berkata kepada orang banyak, "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu dari hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya, "Hai orang-orang munafik, bukankah kalian semua melepaskan lembu dan keledaimu pada hari Sabat dan membawanya ke tempat minum? Nah, wanita ini sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis. Bukankah dia harus dilepaskan dari ikatannya itu karena dia keturunan Abraham?" Waktu Yesus berbicara demikian, semua lawan-Nya merasa malu, sedangkan orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia yang telah dilakukan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
    
  
Di samping hukum Taurat bangsa Israel dan orang-orang Yahudi memiliki buku Mishnah sebagai penjabaran konkretnya dari hukum Taurat yang menyajikan aturan dan pedoman umum. Misalnya perintah untuk menguduskan hari Tuhan dalam Taurat Musa dijabarkan secara rinci dan detail dalam aturan dan larangan Sabat pada buku Mishnah Shabbat. Dalam Mishnah Shabbat 7:2 tercatat 39 larangan kerja pada hari Sabat. Larangan Sabat itu hanya bisa ditangguhkan dalam bahaya mati.

 Penyembuhan seorang perempuan yang sudah 18 tahun kerasukan roh hingga bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri tegak pada hari Sabat merujuk pada larangan Sabat dan karya pembebasan oleh Yesus. Maka menanggapi kegusaran kepala rumah ibadat karena pelanggaran aturan Sabat itu Yesus beragumen dengan prinsip penangguhan larangan Sabat, yaitu dalam bahaya mati larangan Sabat bisa dilanggar. Yesus berkata, “Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembu atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?”
Orang-orang Yahudi melepaskan lembu dan keledainya pada hari Sabat dan membawanya ke tempat minum karena bahaya mati bila seharian hewan itu tidak minum. Kalau demi keselamatan lembu atau keledai saja orang-orang Yahudi bisa melanggar larangan Sabat, apalagi demi pembebasan manusia. Jadi, alasan perikemanusiaan yang mendasari pelanggaran Yesus dan Ia mau menyelamatkan semua keturunan Abraham: “Bukankah perempuan ini, yang sudah 18 tahun diikat oleh iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu karena ia adalah keturunan Abraham?” Dengan ini Yesus telah menyingkapkan fungsi kenabian-Nya. Dengan menunjukkan aspek perbudakan dalam bentuk derita yang begitu lama Yesus mau mengungkapkan bahwa Sabat sebagai peringatan akan pembebasan perbudakan dari tanah Mesir (Ul 5:13-15) merupakan saat Allah melepaskan dan membebaskan manusia dari setiap bentuk beban penderitaan.

 Kita kadang enggan menyelamatkan orang karena takut melanggar adat-istiadat dan dijuluki orang yang tidak beradat. Tidak jarang kita pun malah ikut-ikutan membebani orang lain dengan berbagai aturan dan hukuman yang tidak manusiawi. Mengapa? Yesus telah menunjukkan bahwa aturan yang sudah tidak memanusiakan manusia lagi harus dirombak. Kita adalah pengikut-pengikut Yesus zaman ini yang seharusnya mengutamakan perikemanusiaan.  
(SS/Inspirasi Batin 2016) 

Antifon Komuni (Ef 5:8)

Dahulu kalian adalah kegelapan, tetapi kini terang di dalam Tuhan. Karena itu hiduplah sebagai putra dan putri terang.

Minggu, 23 Oktober 2016 Hari Minggu Biasa XXX

Minggu, 23 Oktober 2016
Hari Minggu Biasa XXX
     
"..... Gereja tak putus-putusnya menyajikan kepada umat beriman roti kehidupan yang Gereja terima baik dari meja Sabda Allah, maupun dari meja Tubuh Kristus Bdk. DV 21." (Katekismus Gereja Katolik, 103)
        

Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)
 
Bersukacitalah hati orang yang mencari Tuhan! Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
 
Let the hearts that seek the Lord rejoice; turn to the Lord and his strength; constantly seek his face.
 
Lætetur cor quærentium Dominum: quærite Dominum, et confirmamini: quærite faciem eius semper.

   
Doa Pagi

Allah yang Mahakuasa dan kekal, tambahkanlah iman, harapan, dan kasih kami. Ajarilah kami mencintai apa yang Engkau perintahkan agar layak menerima apa yang Engkau janjikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:12-14.16-18)
     
      
"Doa orang miskin menembusi awan."
         
Tuhan adalah Hakim yang tidak memihak, Ia tidak memihak dalam perkara orang miskin, tetapi doa orang yang terjepit didengarkan-Nya. Jeritan yatim piatu tidak Ia abaikan, demikian pula jeritan janda yang mencurahkan permohonannya. Tuhan berkenan kepada siapa saja yang dengan sebulat hati berbakti kepada-Nya, dan doanya naik sampai ke a wan. Doa orang miskin menembusi awan, dan ia tidak akan terhibur sebelum mencapai tujuannya. Ia tidak berhenti sebelum Yang Mahatinggi memandangnya, sebelum Yang Mahatinggi memberikan hak kepada orang benar dan menjalankan pengadilan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816.
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 34:2-3.17-18.19.23; R: 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:6-8.16-18)
  
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
   
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada harinya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak ada seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/2, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dan mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:9-14)
 
"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang Farisi itu tidak."
         
Sekali peristiwa Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang Farisi, dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini! Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 


Doa adalah hal yang sangat mendasar di dalam hidup Kristiani. Setiap orang yang percaya kepada Kristus, pasti berdoa, baik itu secara pribadi maupun bersama-sama di keluarga, komunitas, lingkungan, gereja dan di berbagai tempat lainnya.

Untuk mendukung doa yang dilambungkan kepada Tuhan, buku doa ditulis dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan umat. Jika kita masuk ke toko buku rohani, maka segala jenis doa bisa ditemukan yang berasal dari berbagai latar belakang spiritualitas.

Jika kita mendengarkan doa secara spontan di saat-saat tertentu, maka kadang pemimpin doa seakan meyakini bahwa doanya didengarkan dan dikabulkan oleh Tuhan. Sebagai ungkapan realitas tersebut, kita tidak jarang mendengarkan intensi atau ujud Misa atas keterkabulan doa novena, dan bentuk doa lainnya. Bagi meraka yang mendengarkan doa tersebut, mungkin bertanya dalam lubuk hatinya, "Apakah Tuhan pernah tidak mendengarkan doa?" Atau kita bisa jadi beranggapan bahwa sikap seperti itu tidak perlu diungkapkan di hadapan Tuhan pada saat berdoa, karena Ia sudah tahu akan semua yang terjadi di dalam diri kita. Apakah sikap seperti ini adalah suatu kesombongan rohani?

Salah satu tokoh dalam Injil hari ini, yaitu pemungut cukai, memberikan pembelajaran cara berdoa yang sesungguhnya kepada kita. Menurut orang Yahudi, mungkin juga saat ini di Indonesia, pekerjaan ini adalah sumber dosa, karena kecenderungan untuk penyelewengan sangat besar. Oleh sebab itu, pemilik pekerjaan tersebut selalu dianggap pendosa berat. Akan tetapi, pemungut cukai yang diceritakan oleh Yesus di dalam Injil ini menepis prasangka umum tersebut. Justru ia malah diunggulkan oleh Yesus di dalam doanya, karena ia dengan rendah hati melihat kedosaannya walaupun mungkin ia tidak berdosa, karena orang yang memiliki hidup baik, selalu menyadari dirinya sebagai pendosa, sehingga ia selalu dengan penyesalan dan kerendahan hati datang di hadapan Tuhan.

Sikap berdoa pemungut cukai ini bertentangan dengan sikap orang Farisi yang menganggap dirinya lebih baik dan bahkan merendahkan orang lain. Dengan bangga ia menceritakan kepada Tuhan bahwa ia berpuasa, memberikan persepuluhan dan kegiatan lainnya yang dianggap suatu keunggulan di hadapan Tuhan.

Dari perumpamaan ini, Yesus mengingatkan kita bahwa Tuhan Allah telah mengetahui perbuatan kita, baik itu yang buruk maupun baik di hadapan-Nya. Oleh sebab itu kita tidak perlu mengatakannya kepada Tuhan. Ini adalah suatu kesombongan rohani, hanya mengatakan kebaikan-kebaikan, seakan-akan Tuhan itu tidak tahu atau bisa kita bohongi dengan silat lidah yang sangat jitu melalui perbuatan-perbuatan yang membanggakan.

Dari dua tokoh ini, kita pasti memilih cara berdoa pemungut cukai daripada orang Farisi yang adalah suatu permenungan kita dalam doa dan bahkan suatu pembelajaran berharga bagi kita mengenai cara berdoa. Ternyata sikap yang baik dalam berdoa adalah mengangkat hati kepada-Nya dan menyadari akan diri kita di hadapan Tuhan yang mengarahkan kita akan pembersihan diri melalui pemeriksaan kekurangan dan kesalahan. Pemungut cukai ini telah sampai pada tingkat doa yang tinggi yang menyatukan hatinya dengan Tuhan. Pemungut cukai ini mengondisikan kita agar selalu dalam kesadaran seperti ini, sebab semakin seseorang dekat dengan Tuhan, semakin melihat dirinya sebagai pendosa.

Jika seseorang menyadari dirinya pendosa, maka pertolongan satu-satunya yang diharapkan adalah Tuhan. Sikap berdoa seperti ini adalah bagaikan seorang janda dan orang miskin yang dengan tulus dan rendah hati bergantung dengan-Nya. Doa hati seperti ini akan menembus awan dan ia tidak akan terhibur sebelum doanya sampai pada tujuan. Hati seperti itu tidak akan berhenti berdoa, sampai yang Mahatinggi memandangnya.

Pada hari Minggu Misi ini, mari kita berdoa agar semua komunitas Kristiani selalu memperbarui kegembiraan Injil dan bertanggungjawab mewartakannya ke tengah dunia.
  (Rm. Hendrikus Edison R.L Tinambunan, O.Carm./RUAH)
   
Antifon Komuni (Bdk. Mzm 20:6)

Kami akan bersorak-sorai karena karya penyelamatan-Mu. Kami akan bergembira dalam nama Allah kita.

We will ring out our joy at your saving help and exult in the name of our God.

Atau (Bdk. Ef 5:2)

Kristus telah mengasihi kita dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan yang harum bagi Allah.

Christ loved us and gave himself up for us, as a fragrant offering to God.

Atau: Lætabimur in salutari tuo: et in nomine Domini Dei nostri magnificabimur.  
      
Mohon pengampunan adalah bentuk pertama dari doa permohonan. Itu ditemukan misalnya dalam doa pemungut cukai: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini" (Luk 18:13). Doa itu merupakan prasyarat untuk doa yang baik dan jujur. Kerendahan hati yang penuh kepercayaan, menempatkan kembali kita dalam terang persekutuan dengan Bapa dan Putera-Nya Yesus Kristus, dan dengan demikian dalam persekutuan antara kita manusiaBdk. 1 Yoh 1:7-2:2.. Lalu, "apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari-Nya" (1 Yoh 3:22). Doa mohon pengampunan harus mendahului perayaan Ekaristi dan doa pribadi. (Katekismus Gereja Katolik, 2631)

Sabtu, 22 Oktober 2016 Hari Biasa Pekan XXIX

Sabtu, 22 Oktober 2016
Hari Biasa Pekan XXIX
     
Memiliki iman yang jelas, berdasarkan pada Syahadat Gereja, sering dicap sebagai fundamentalisme. Sedangkan, relativisme, dimana membiarkan diri dilempar dan “tersapu oleh angin pengajaran”, sepertinya merupakan sikap yang satu-satunya diterima pada standar saat ini. Kita sedang bergerak menuju kediktatoran relativisme yang tidak mengakui apapun yang pasti dan tujuan tertingginya adalah egonya sendiri dan keinginannya sendiri.” – Paus Benediktus XVI

     
Antifon Pembuka (Ef 4:16)
      
Dari Kristus seluruh tubuh menerima daya tumbuh guna membangun diri dalam cinta kasih. Tubuh itu rapi tersusun dan rukun bersatu karena pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan peranan dan kegiatan setiap anggota.
   
Doa Pagi
  

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur karena Engkau telah menunjukkan jalan keselamatan kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga, Sabda-Mu yang akan kami dengar sungguh menjadi bekal perjalanan hidup kami untuk mewujudkan cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera serta untuk memasuki Kerajaan-Mu yang abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Paulus menasihatkan jemaat Efesus untuk melakukan tugas pelayanan sesuai dengan panggilan masing-masing, berpegang teguh pada kebenaran dan kasih. Nasihat lainnya, agar mereka berhati-hati terhadap ajaran-ajaran sesat.
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:7-16)      
 
"Kristuslah kepada tubuh, dan daripadanya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya."
       
Saudara-saudara, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Itulah sebabnya Kitab Suci berkata, “Tatkala naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.” Bukankah “Ia telah naik” berarti bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Dia yang telah turun itu Dialah pula yang telah naik jauh lebih tinggi daripada semua langit, untuk memenuhi segala sesuatu. Dialah juga yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pewarta Injil, gembala umat maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian akhirnya kita semua akan mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Dengan demikian kita bukan lagi anak-anak kecil, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, atau oleh permainan palsu dalam kelicikan mereka yang menyesatkan. Sebaliknya dengan berpegang teguh pada kebenaran dalam kasih, kita bertumbuh dalam segala hal menuju Kristus Sang Kepala. Dari pada-Nya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya guna membangun diri dalam kasih; itulah tubuh yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
atau. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan telah berfirman, "Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannya supaya ia hidup."

Kepada orang-orang yang melaporkan kematian keji orang-orang Galilea yang dibunuh Pilatus, Yesus menegaskan bahwa nasib yang sama akan menimpa orang yang tegar hati dan tidak mau bertobat.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:1-9)
      
"Jikalau kalian semua tidak bertobat, kalian pun akan binasa dengan cara demikian."
        
Pada waktu itu beberapa orang datang kepada Yesus dan membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang dibunuh Pilatus, sehingga darah mereka tercampur dengan darah kurban yang mereka persembahkan. Berkatalah Yesus kepada mereka, "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada semua orang lain yang tinggal di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian." Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan ini, "Ada seorang mempunyai sebatang pohon ara, yang tumbuh di kebun anggurnya. Ia datang mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak menemukannya. Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun anggur itu, 'Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara itu, namun tidak pernah menemukannya. Sebab itu tebanglah pohon ini. Untuk apa pohon itu hidup di tanah ini dengan percuma?' Pengurus kebun anggur itu menjawab, "Tuan, biarkanlah pohon ini tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

  
Rasul Paulus menekankan dengan perlunya persatuan dan kebersamaan jemaat orang-orang beriman. Masing-masing mendapatkan kelengkapan kasih karunia dari Allah demi tugas mereka dalam jemaat maupun dalam dunia. Dengan memahami hal ini, kita juga diajak untuk melihat kembali apa yang bisa kita sumbangkan bagi komunitas, lingkungan atau paroki kita. Kita berjalan bersama dalam satu kesatuan dalam Kristus dengan saling menyumbangkan bagi komunitas, lingkungan atau paroki karunia yang kita dapatkan.
 
Antifon Komuni (Mzm 122:1)
 
Betapa gembira hatiku ketika dikatakan kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
 
Doa Malam
 
Allah Bapa, sumber kedamaian, kami bersyukur karena telah memperoleh harapan akan kedamaian, yang kami terima berkat sabda Putra-Mu, Saksi yang terpercaya Semoga kami tak jemu-jemunya mendengarkan sabda itu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.   
  
 
RUAH

Jumat, 21 Oktober 2016 Hari Biasa Pekan XXIX

Jumat, 21 Oktober 2016
Hari Biasa Pekan XXIX
  
“Tuhan telah meletakkan ajaran kebenaran pada kursi kesatuan [ex cathedra]. Pada saat duduk di kursi ini, yang daripadanya diajarkan ajaran keselamatan, bahkan [Paus] yang jahatpun dipaksa untuk mengajarkan apa yang baik. Sebab apa yang diajarkannya bukan ajaran mereka sendiri, tetapi ajaran Tuhan.” (St. Agustinus, Ep. 105, 16)

   
Antifon Pembuka (Ef 4:2-3)
  
Bersikaplah rendah hati, lemah lembut dan sabar, serta saling membantu dalam cinta kasih. Berusahalah selalu memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:1-6)
         
  
  
"Satu tubuh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan."
            
Saudara-saudara, aku yang dipenjarakan demi Tuhan, menasehati kalian supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kalian hidup sepadan dengan panggilanmu itu. Hendaklah kalian selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera. Satu tubuh, satu Roh, sebagaimana kalian telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu. Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan. Satu Allah dan Bapa kita sekalian yang mengatasi semua, menyertai semua dan menjiwai kita semua.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm. 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:25) 
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.  
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:54-59)    
        
"Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"
         
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada orang banyak, "Apabila kalian melihat awan naik di sebelah barat, segera kalian berkata, 'Akan datang hujan.' Dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kalian melihat angin selatan bertiup, kalian berkata, 'Hari akan panas terik.' Dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika engkau dan lawanmu pergi menghadap penguasa, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan. Jangan sampai ia menyeret engkau kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu, 'Engkau takkan keluar dari sana, sebelum melunasi hutangmu'."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
      
Renungan
     

Banyak dari kita mudah mengenal tanda-tanda alam, misalnya kalau kelembapan udara tinggi, pasti akan hujan; atau kalau bunyi binatang tertentu mulai sering didengar, akan mulai musim hujan. Bahkan beberapa orang dapat dengan jelas mengerti kapan akan ada tsunami, kapan gunung akan meletus, dll. Orang Yahudi oleh Yesus juga dikatakan mudah melihat tanda-tanda alam untuk mengetahui apa yang akan terjadi.

 Yang disayangkan oleh Yesus atau dikritik oleh Yesus kepada mereka adalah bahwa mereka tidak peka pada tanda-tanda kedatangan Mesias, tanda-tanda kedatangan Kerajaan Allah. Mereka melihat apa yang dilakukan Yesus, yaitu menyembuhkan orang-orang sakit, mengusir setan, menghidupkan orang mati, tetapi mereka tidak menangkap bahwa Yesus adalah Sang Mesias, bahkan mereka menolak-Nya.

 Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita dapat menangkap tanda-tanda kehadiran Tuhan dalam hidup, lingkungan, dan sesama kita? Apakah kita dengan mudah melihat kehadiran Tuhan di sekitar kita, di keluarga kita, di tempat kerja kita, sehingga membantu kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan?

 Temanku berkisah bagaimana dia dengan mudah menemukan kehadiran Tuhan lewat sapaan dan tindakan istri dan anak-anaknya. Waktu dia malas berdoa dan malas ke gereja, ajakan dan teladan istri dan anak-anaknya dirasakan sebagai peringatan Tuhan sendiri, sehingga ia bertobat dan kembali kepada Tuhan.

 Seorang teman lain membagikan pengalamannya bahwa saat menikmati keindahan alam di pegunungan ia merasakan kasih dan penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Maka, di alam itu ia dapat khusyuk bersyukur dan merasa hidupnya dikuatkan oleh Tuhan. Teman lain mengatakan bahwa ia dapat menemukan kasih Tuhan dan kehadiran-Nya lewat perjumpaan dengan orang lain yang meneguhkannya.

 Bagaimana dengan kita? Apakah kita mudah menemukan dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, lewat alam, lewat sesama, lewat rahmat-Nya yang kita terima? Marilah kita bersyukur atas kehadiran Tuhan dalam hidup kita! (PS/Inspirasi Batin 2016)Banyak dari kita mudah mengenal tanda-tanda alam, misalnya kalau kelembapan udara tinggi, pasti akan hujan; atau kalau bunyi binatang tertentu mulai sering didengar, akan mulai musim hujan. Bahkan beberapa orang dapat dengan jelas mengerti kapan akan ada tsunami, kapan gunung akan meletus, dll. Orang Yahudi oleh Yesus juga dikatakan mudah melihat tanda-tanda alam untuk mengetahui apa yang akan terjadi.

 Yang disayangkan oleh Yesus atau dikritik oleh Yesus kepada mereka adalah bahwa mereka tidak peka pada tanda-tanda kedatangan Mesias, tanda-tanda kedatangan Kerajaan Allah. Mereka melihat apa yang dilakukan Yesus, yaitu menyembuhkan orang-orang sakit, mengusir setan, menghidupkan orang mati, tetapi mereka tidak menangkap bahwa Yesus adalah Sang Mesias, bahkan mereka menolak-Nya.

 Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita dapat menangkap tanda-tanda kehadiran Tuhan dalam hidup, lingkungan, dan sesama kita? Apakah kita dengan mudah melihat kehadiran Tuhan di sekitar kita, di keluarga kita, di tempat kerja kita, sehingga membantu kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan?

 Temanku berkisah bagaimana dia dengan mudah menemukan kehadiran Tuhan lewat sapaan dan tindakan istri dan anak-anaknya. Waktu dia malas berdoa dan malas ke gereja, ajakan dan teladan istri dan anak-anaknya dirasakan sebagai peringatan Tuhan sendiri, sehingga ia bertobat dan kembali kepada Tuhan.

 Seorang teman lain membagikan pengalamannya bahwa saat menikmati keindahan alam di pegunungan ia merasakan kasih dan penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Maka, di alam itu ia dapat khusyuk bersyukur dan merasa hidupnya dikuatkan oleh Tuhan. Teman lain mengatakan bahwa ia dapat menemukan kasih Tuhan dan kehadiran-Nya lewat perjumpaan dengan orang lain yang meneguhkannya.

 Bagaimana dengan kita? Apakah kita mudah menemukan dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, lewat alam, lewat sesama, lewat rahmat-Nya yang kita terima? Marilah kita bersyukur atas kehadiran Tuhan dalam hidup kita! 
     
Antifon Komuni (Mzm 24:3-4ab)
 
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan? Siapakah berdiri di tempat-Nya yang kudus? Yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak bersikap curang dan tidak bersumpah palsu. 
 
Doa Malam

Allah Bapa kami, sumber segala harapan, kami bersyukur berkat tebusan yang sudah dilunasi Yesus. Semoga Dia merupakan perwujudan kedamaian dan sabda pengharapan bagi seluruh dunia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
    
(PS/Inspirasi Batin 2016)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy