| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 03 November 2016 Hari Biasa Pekan XXXI

Kamis, 03 November 2016
Hari Biasa Pekan XXXI
  
Kamu diserahi harta yang tak dapat binasa, dan Tuhan akan minta pertanggungjawaban darimu pada waktu kedatangan-Nya. --- St. Sirilus dari Yerusalem.
  

Antifon Pembuka (Mzm 105:4-5)
   
Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya. Mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.

Doa Pagi


Allah Bapa kami di surga, semoga pengertian kami mengenai Yesus Putra-Mu menjadi harta kekayaan kami yang tak ternilai, dan semoga dapat kami bagikan dengan gembira kepada semua orang di seluruh dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Rasul Paulus merasa bahwa apa yang dahulu merupakan keuntungan, sekarang setelah mengenal Yesus, merupakan kerugian. Yesus adalah segalanya baginya.
       

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:3-8a)
     
  
  
"Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus."
         
Saudara-saudara, kitalah orang-orang bersunat, yaitu kita yang beribadat oleh Roh Allah, yang bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Meskipun demikian sebenarnya aku mempunyai alasan untuk menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Kalau orang lain menyangka dapat mengandalkan hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: aku disunat pada hari kedelapan, aku seorang Israel, dari suku Benyamin, aku seorang Ibrani asli; mengenai pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi; mengenai kegiatanku dalam agama Yahudi aku penganiaya jemaat; mengenai kebenaran dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat. Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi karena aku telah berkenalan dengan Kristus Yesus, Tuhanku, sebab hal itu lebih mulia dari segala-galanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan.
atau Alleluya
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepada kalian.
  
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat tidak senang kalau Yesus dekat dengan orang-orang berdosa. Mereka tidak mengerti betapa besar sukacita di dalam surga karena orang berdosa bertobat.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-10)
    
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
     
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Orang ini menerima orang-orang berdosa dan makan bersama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan berikut kepada mereka, “Siapakah di antaramu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira. Setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan.’ Aku berkata kepadamu, demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Atau wanita manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang telah kutemukan.’ Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 

Allah demikian mencintai manusia sehingga tak ingin satu manusia pun terlepas dari keselamatan-Nya. Bagi-Nya perubahan dan pertobatan satu orang sangatlah berharga. Dia sangatlah bersukacita karena pertobatan ini. Menyadari kenyataan ini, kita pun dipanggil untuk tetap setia dan tetap menjaga diri agar tidak masuk ke dalam dosa. Kalupun berdosa, kita diajak untuk kembali berubah dan bertobat. Allah tak akan melihat seberapa besar dosa kita, namun akan menghargai perubahan dan pertobatan kita.
      
 Andai malaikat dapat iri kepada manusia, mereka akan iri karena satu hal: Komuni Kudus. --- St. Maximilianus Kolbe
  
Antifon Komuni (Flp 3:8)
 
Segala sesuatu kuanggap rugi karena aku telah berkenalan dengan Kristus Yesus Tuhanku, dan hal itu lebih mulia segala-galanya. 
 
Doa Malam

Allah yang Maharahim, demikian besar cinta dan belas kasih-Mu kepada kami. Semoga kami mampu meneladan cinta-Mu khususnya dalam bergaul dengan sesama, tidak membeda-bedakan dan menerima satu sama lain dengan sukacita. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Mendoakan dan mengingat mereka yang telah mendahului kita

Ilustrasi: http://sapientia953fm.com
Mengingat dan Mendoakan 

Gereja itu terdiri dari: Gereja yang berjuang, yakni kita yang masih di dunia; Gereja yang menderita, yakni mereka yang masih di api penyucian; dan Gereja yang jaya, yaitu mereka yang sudah menikmati kemuliaan surgawi. Semua adalah anggota dari Gereja yang satu. Karena itu, kita tetap memiliki hubungan yang erat dengan mereka yang sudah meninggal. Mereka itu tetap menjadi anggota Gereja, dan disebut sebagai "Gereja yang menderita", karena sedang di api penyucian, yakni dimurnikan dalam cinta untuk bisa masuk dalam Gereja yang jaya (mulia). Mereka membutuhkan doa-doa kita yang masih hidup. Karena itu, misalnya dalam bahasa Jawa makam disebut sebagai "pesarean", artinya tempat orang tidur. Mereka yang meninggal, sebenarnya sedang "tidur", sedang menantikan untuk dibangkitkan dalam kehidupan abadi. 

 Bagi mereka, pertama-tama kita mohon pengampunan dari Tuhan. Kita sadar bahwa manusia tidak luput dari kekurangan. Karena itu, jika (masih) ada kesalahan yang mereka lakukan selama hidup, kita mohoh rahmat pengampunan bagi mereka. Namun, dengan bagus Katekismus menulis demikian, "Doa kita untuk orang-orang yang sudah meninggal tidak hanya membantu mereka sendiri: kalau mereka sudah dibantu, doa mereka pun akan berdaya guna bagi mereka" (KGK, 958). 

 Jadi, doa-doa kita tidak hanya berguna bagi keselamatan abadi mereka, tetapi juga berguna bagi kita sendiri. Sebab, setelah didoakan, mereka pun akan berdoa bagi kita, (Gereja) yang masih berjuang di dunia ini. Di sini pula kesatuan yang erat dan tak terputuskan antara kita dan mereka yang sudah meninggal. 

Mengingat, berterima kasih dan meneladan 

 Beberapa tahun lalu, bersama-sama dengan para frater novis Karmel kami berjalan kaki dari Biara Karmel Batu ke Malang. Tujuan kami adalah mengunjungi makam Rm. Singgih yang terletak di kompleks makam Biara para Suster Ursulin, Celaket, Kota Malang. Perjalanan kami lanjutkan ke makam Kristen Sukun, di mana dimakamkan para romo dan bruder Karmel dan banyak imam, biarawan-biarawati lain dan umat. Sorenya kami melanjutkan perjalanan, dan menginap di Pastoran Kepanjen (Malang Selatan). Paginya kami berjalan kaki ke Lodalem, sebuah paroki di Malang Selatan, mengunjungi makam Rm. Lohuis, seorang Romo Karmel yang meninggal di tengah-tengah pelayanannya yang penuh semangat bagi umat di pedesaan. Ziarah ke makam-makam itu membawa kesan tersendiri bagi para frater muda itu. Lebih berkesan lagi, karena ziarah kami lakukan dengan jalan kaki lebih 60 km. Berziarah artinya berkunjung. Kita mengunjungi para pendahulu yang sudah meninggal, sebagai tanda cinta dan mengingat mereka. 

 Tak jarang terjadi, ketika orang sudah meninggal, kita melupakan mereka. Karena itu, peringatan arwah sebetulnya bukan hanya kesempatan untuk mendoakan mereka, tetapi juga untuk mengingat hidup mereka, untuk terima kasih atas kebaikan yang mereka lakukan, dan juga belajar dari teladan baik yang mereka tinggalkan. Tidak boleh kita lupakan, kita banyak berhutang pada mereka yang telah mendahului kita. 

 Menarik untuk direnungkan, mengapa tempat istriahat untuk mereka yang sudah meninggal disebut "makam". Kata ini berasal dari bahasa Arab "maqam" (Ibrani: maqom) artinya "tempat" atau "kedudukan". Mereka yang sudah meninggal adalah mereka yang mendapatkan "tempat" atau "kedudukan" baik di dunia maupun di alam baka. Mereka yang sudah meninggal juga perlu mempunyai "tempat tertentu" dalam hidup kita. Sebab itu, dalam bahasa Jawa, makam disebut "pundhen", dari kata "pepundhen", yaitu "yang dipundhi/pundhi", artinya yang dijaga, dihormati, diluhurkan, dan sebagainya. 

 Mereka yang sudah meninggal perlu diingat, dihormati dan diteladani hal yang baik yang ditinggalkannya oleh kita. 

Oleh Ign. Budiono, O.Carm  / Cafe Rohani 2014

Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman

Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkan-Nya pada akhir zaman.” (Yoh 6:40)

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Setiap orang pasti memiliki kenangan akan orang yang sudah meninggal, mungkin orangtua, keluarga, sahabat, kenalan dan yang lain. Bagaimana keadaan mereka sekarang? Apakah bahagia atau sebaliknya?? Mungkin kita tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan hati dan pikiran kita. Karena hal itu menjadi bagian dari misteri kematian, yang hanya bisa dijangkau dari sudut atau sisi iman. Sebagai pengikut Kristus, sebagai umat Kristiani; dasar iman kita adalalah kebangkitan-Nya dan pada akhir hidup-Nya manusia akan diikut sertakan dalam kemuliaan-Nya. Diharapkan agar kita tetap setia dalam iman sampai akhir hayat, sampai mati. Hidup kekal dimungkinkan kalau kita mengimani kebangkitan Kristus, yang dalam Injil Yohanes 6:40 dijanjikan olehNya dan dikehendaki Bapa: "Yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku mem bangkitkannya pada akhir zaman."

Saudara-saudara terkasih.

Gereja Katolik menandai hari ini sebagai hari untuk mendoakan arwah semua orang beriman. Tiap tanggal 2 November seluruh Gereja diajak untuk menunjukkan kasih kepada jiwa orang yang mungkin tidak kita ketahui persis keadaannya. Sekaligus kita juga diingatkan bahwa suatu ketika kita akan mendapat giliran dipanggil Tuhan. Ada kata bijak: "Hodie mici, cras tibi." Hari ini giliranku, esok giliranmu. Berarti kita diminta untuk waspada, bersiap-siap, berjaga-jaga. Karena kita tidak tahu persis kapan harinya. Kepercayaan akan hidup kekal inilah yang memberikan harapan bagi setiap orang beriman. Sebagai orang beriman hidup tidak berakhir pada kematian, melainkan dilanjutkan dengan hidup kekal di sorga. Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian juga Allah akan membangkitkan bersama Yesus mereka yang telah meninggal dalam Dia. Dalam Adam semua orang mati, demikian juga dalam Kristus semua orang dihidupkan.

Saudara-saudari terkasih.

Dasar iman akan kebangkitan Yesus, menjadi hal yang sangat fundamental di dalam Gereja Katolik dan iman Katolik. Karena kalau kita tidak percaya atau masih meragukan sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus, maka sia-sialah iman kepercayaan kita. Bagi sanak saudara kita yang mengimani-Nya, yang sudah meninggal; disediakan tempat abadi di surga. Maka doa dan harapan akan kebagahiaan kekal dalam kemuliaan sorga, setiap tanggal 2 November kita peringati, setelah sehari sebelumnya pada tanggal 1 November kita menge nangkan kesatuan Gereja dengan mereka yang telah bahagia abadi di sorga, yaitu para Kudus para santo dan santa, juga para beato dan beata. Perjuangan hidup sehari-hari, sebagai perwujudan iman menemukan maknanya dalam keselamatan yang dianugerahkan bagi kita berkat atau lewat sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Kita percaya, kita dipersatukan dengan Yesus dalam sengsara, wafat dan bangkit.

Saudara-saudari terkasih.

Setiap perbuatan baik yang kita lakukan, aneka bentuk solidaritas serta tindakan kasih serta kesalehan yang kita lakukan adalah perwujudan iman Katolik kita. Janganlah kita terlalu miskin dan kikir untuk mewujudkan kasih persaudaran dan hormat kepada sesama. Maka selayaknyalah dan sepantasnyalah kita teruskan kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. Kita bagikan, kita berikan, kita teruskan kepada sesama kita. Kita bagikan, berikan serta teruskan kepada siapa? Jangan kita berpikir jauh-jauh, atau pun tinggi- tinggi. Pertama-tama bisa kita teruskan pada yang paling dekat dengan kita dan yang tinggal bersama kita. Yaitu anggota keluarga kita: orangtua, suami-isteri dan anak-anak kita. Juga kepada tetangga kiri-kanan, depan-belakang rumah kita. Kepada teman di tempat kerja. Juga kepada orang-orang yang sering kita temui dalam berpelayanan, berorganisasi, berpolitik, berpartai. Mereka adalah saudara kita, mereka bukan pesaing kita, bukan musuh kita!
  
REFLEKSI:

Sudah layakkah kita disebut orang beriman, sebesar apa iman kita pada Yesus: Guru, Pemimpin dan Tuhan kita?

MARILAH KITA BERDOA:

Bapa, Allah di sorga; Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang teguh akan Putra-Mu, yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau juga meneguhkan harapan kami, bersama para hambaMu yang sudah meninggal, akan bangkit untuk hidup kekal, ya Bapa... Doa ini kami persembahkan dalam nama Putra-Mu, Tuhan kami, Amin. 
 
Renungan LUMEN 2000

Rabu, 02 November 2016 Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman

Rabu, 02 November 2016
Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman
  
“Dalam diri kita sehari-hari harus ada kebiasaan dan kesediaan untuk mati.” (St. Ambrosius)

   
*Pada hari ini setiap Imam dapat merayakan tiga misa dengan mengingat ketentuan yang ditetapkan oleh Benediktus XV melalui Konstitusi Apostolik, 10 Agustus 1915: AAS (1915), hlm. 401-405.
    
MISA 1

Antifon Pembuka (bdk. 1Tes 4:14; 1Kor 15:22)

Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian semua orang yang meninggal dalam Dia, akan dijemput Allah bersama Yesus. Dan seperti semua manusia mati dalam Adam, demikian semua orang dihidupkan kembali dalam Kristus.

Just as Jesus died and has risen again, so through Jesus God will bring with him those who have fallen asleep; and as in Adam all die, so also in Christ will all be brought to life.

Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem. (Antifon)
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem. (Antifon)
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis. (Antifon)
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis. (Antifon)
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui. (Antifon)

Pengantar

Hari ini secara khusus kita mengenangkan dan mendoakan kaum keluarga, sahabat, dan kenalan kita yang sedang menantikan keselamatan di api penyucian. Sesudah kematian, hubungan kita dengan semua yang mendahului kita tak terputuskan. Cinta kita kepada mereka diteruskan melampaui batas-batas maut. Cinta kita kepada anggota keluarga, sahabat dan kenalan tidak mati dan berhenti seiring dengan kematiannya. Inilah cinta yang dihayati dalam Gereja Katolik. Karena itu, bukan hanya waktu meninggal dan hari-hari tertentu sesudahnya, tetapi juga setiap tanggal 2 November Gereja Katolik merayakan peringatan mulia arwah semua orang beriman.

Doa Pagi

Ya Allah, kami mohon, berkenanlah mendengarkan doa-doa kami. Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau meneguhkan harapan kami bahwa bersama hamba-hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit untuk hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (12:43-46)
  
"Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah."
   
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas, panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.

atau

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.

atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Singkat: 15:20-23)
  
"Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
  
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Panjang: 15:12-34)

Saudara-saudara, jika kami beritakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau kebangkitan orang mati tidak ada, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah pula kepercayaanmu. Apalagi, andaikata betul demikian, kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu, dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-orang yang mati dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus dalam hidup ini saja, maka kita adalah orang-orang yang paling malang di antara semua manusia. Namun ternyata Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk didalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya dibawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Jika demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga—mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.” Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:40)
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:37-40)
 
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
 
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Mendoakan arwah adalah praktik yang telah mendarah daging di dalam Gereja Katolik. Bahkan bulan November secara khusus ditetapkan sebagai bulan bagi orang Katolik untuk mendoakan arwah-arwah yang masih ada di dalam api penyucian. Praktik mendoakan arwah telah diterapkan di dalam Gereja sejak abad kedua dan pada abad ketiga, praktik ini juga dilakukan di dalam perayaan Ekaristi.
 
 Mengapa orang Katolik mendoakan arwah? Apa dasar Gereja Katolik mendoakan arwah? Biasanya orang Katolik menjawab jawaban ini dengan mengacu pada 2Mak 12:38-45. Di dalam ayat-ayat ini diceritakan tentang serdadu-serdadu Yahudi yang dipimpin oleh Yudas Makabe yang gugur di medan perang, ternyata menyimpan jimat-jimat dari kota Yamnia di bawah jubahnya. Menurut Yudas Makabe dan kawan-kawannya, dosa inilah yang merenggut jiwa mereka. Oleh sebab itu, Yudas dan kawan-kawannya memanjatkan doa bagi mereka agar semua dosa mereka dihapuskan. Selain doa, mereka juga mengumpulkan sejumlah uang yang cukup besar dan mengirimkan ke Yerusalem sebagai kurban pelunas dosa bagi para serdadu yang telah gugur itu. Inilah bentuk atau wujud nyata bantuan rohani bagi orang-orang yang telah meninggal. 
 
 Apa yang mau dikatakan melalui ayat-ayat ini? Ayat-ayat ini mau mengatakan bahwa sesudah meninggal dunia, dosa-dosa mereka masih dapat diampuni berkat doa dan kurban orang-orang yang masih hidup di dunia. Keyakinan ini berdampak luas untuk praktik mendoakan arwah dalam Gereja Katolik hingga kini karena sadar bahwa arwah-arwah membutuhkan doa-doa kita. 
 
 Di dalam hubungan antar manusia yang makin luas seringkali orang bertanya, mengapa praktik mendoakan arwah hany ada pada Gereja Katolik sementara di Gereja Kristen Protestan tidak ada? Memang ada perbedaan antara Gereja Katolik dan Gereja Protestan. Bagi Gereja Protestan, kitab Makabe masuk dalam deretan kitab-kitab Deuterokanonika yang mereka anggap apokrif dan tidak termasuk bagian dari Kitab Suci. Oleh sebab itu, bagi Gereja Protestan mendoakan arwah tidak punya dasar alkitabiah. 
 
 Setiap bulan November Gereja Katolik mengajak umatnya untuk mendoakan jiwa-jiwa di api penyucian. Mengapa mendoakan arwah-arwah di api penyucian? Kita tahu bahwa orang yang masuk surga mesti sudah sungguh murni. Tidak mungkin orang yang belum murni seutuhnya masuk surga. Orang yang masuk neraka, tidak ada kemungkinan lagi masuk surga seperti dilukiskan di dalam Luk 16:19-31. Mereka masuk neraka karena telah melakukan dosa berat, doa yang tidak bisa diampuni baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang. (Bdk. Mat 12:32). Pertanyaannya, apakah masuk akal kalau di dunia ini semua orang sudah murni seutuhnya? Apakah masuk akal di dunia ini yang melakukan dosa, pasti melakukan dosa berat, yang mematikan? Kita berani mengatakan bahwa pasti ada yang tidak melakukan dosa berat dan mematikan. Nah, mereka ini mau dibawa ke mana? Ke neraka pasti tidak, ke surga juga pasti tidak. Maka menurut keyakinan Gereja Katolik, tempat mereka adalah "api penyucian". 
 
 Api penyucian adalah "keadaan sementara" atau "tempat" bagi orang-orang yang telah meninggal, yang tidak masuk neraka tetapi juga tidak langsung masuk surga, sebab masih ada cacat cela akibat dosa. Mereka berada dalam keadaan dosa yang belum diampuni secara tuntas, sebab ketika meninggal mereka belum atau tidak sempat mengaku dosa dan tidak atau belum tuntas menjalankan silih atas dosa-dosa yang dibuat ketika masih hidup di dunia. Maka, di sini mereka harus lebih dulu dimurnikan di dalam "api penyucian". 
 
 Mereka harus murni seutuhnya sebelum masuk ke dalam surga. Proses ini dilambangkan dengan api yang menyucikan. Jiwa-jiwa di api penyucian sungguh menderita karena rindu untuk bersatu dengan Allah di dalam sukacita abadi. Kita yang masih hidup di dunia ini dapat menolong mereka dengan doa-doa agar dosa-dosa mereka dipulihkan dan segera bersatu dengan Allah. Betapa penting doa-doa kita penuh iman untuk memperoleh indulgensi genap bagi jiwa-jiwa di api penyucian.
 
 Ajaran tentang api penyucian diteguhkan pertama kali oleh Paus Gregorius Agung pada tahun 593, lalu ditetapkan sebagai dogma di dalam Konsili Florence tahun 1430 dan Konsili Trente tahun 1548.   (Rm. Lucianus Simon Rande, O.Carm / RUAH 2016) 
 
 Allah mewahyukan kepada umat-Nya tentang kebangkitan dari antara orang mati langkah demi langkah. Harapan akan kebangkitan badan dari orang-orang yang telah meninggal, muncul sebagai akibat dari iman akan satu Allah, yang menciptakan seluruh manusia dengan jiwa dan badan. Juga Pencipta langit dan bumi memegang teguh dan dengan setia akan perjanjian-Nya kepada Abraham dan keturunannya. Sambil memandang kedua kenyataan ini, mulailah iman akan Kebangkitan menyata. (Katekismus Gereja Katolik, 992)

Antifon Komuni (Bdk. Yoh 11:25-26)

Akulah kebangkitan dan kehidupan, Sabda Tuhan. Siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup, walaupun Ia sudah mati. Dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.

I am the Resurrection and the Life, says the Lord. Whoever believes in me, even though he dies, will live, and everyone who lives and believes in me will not die for ever.

atau

Lux æterna luceat eis, Domine, cum sanctis tuis in æternam, quia pius es.
 
 
 
 MISA 2
 
   
Antifon Pembuka (Bdk. Ezr 2:34-35)  
 
Istirahat kekal, ya Tuhan, anugerahkanlah kepada mereka dan semoga cahaya abadi menyinari mereka.
 
Eternal rest grant unto them, O Lord, and let perpetual light shine upon them.
 
Ezra 2:34-35 / Mzm 65:2-5 (Graduale Romanum, 669)
Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem.
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem.
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis.
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis..
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui.
  
Bacaan dari Kitab Ayub (19:1.23-27a)
    
"Aku tahu bahwa penebusku hidup."
    
Ayub berkata kepada Bildad, sahabatnya, "Ah, kiranya perkataanku ditulis dan dicatat dalam kitab; sekiranya perkataanku dipahat dengan besi pengukir dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya! Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah. Aku akan melihat sendiri Dia memihak kepadaku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.

atau

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
    
atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122 
        
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2Kor 4:14 -5:1)
    
"Yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
     
Saudara-saudara, kami yakin bahwa Allah, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur yang semakin melimpah bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati! Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari hari ke hari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan itu sementara, sedangkan yang tak kelihatan itu kekal. Kami tahu, jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Why 14:3)
Berbahagialah orang-orang yang mati dalam Tuhan. Mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (23:33.39-43)
  
"Hari ini juga Engkau akan bersama-sama Aku di dalam Firdaus."
  
Para serdadu yang mengantar Yesus ke tempat penghukuman telah sampai di tempat yang bernama Tengkorak. Lalu mereka menyalibkan Yesus di situ. Bersama dengan Yesus juga disalibkan dua orang penjahat, yang seorang di sebelah kanan, dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Salah seorang dari kedua penjahat yang digantung itu menghujat Yesus katanya, "Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia katanya, "Tidakkah engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum; kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita! Tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah!" Lalu ia berkata kepada Yesus, "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja!" Kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama Aku di dalam Firdaus."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (Bdk. Ezr 2:35,34)

Semoga cahaya abadi menerangi mereka hingga kekal, bersama para Kudus-Mu, ya Tuhan, karena Engkau maharahim.

Let perpetual light shine upon them, O Lord, with your Saints for ever, for you are merciful. 
 
Manusia disatukan dengan semua makhluk hidup oleh asal-usul duniawinya, tetapi hanya melalui jiwanya yang oleh Allah telah dihembuskan napas ke dalamnya, maka ia menjadi manusia. Maka dianugerahkanlah kepada martabat yang tak tergantikan dan juga tanggung jawabnya yang uni. (Kardinal Christoph Schonborn, 1945, Uskup Agung Wina) 
  
 
MISA 3
   
Antifon Pembuka (Bdk. Rm 8:11)

Allah yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan membangkitkan pula tubuh kita yang fana ini karena Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita. 
  
God, who raised Jesus from the dead, will give life also to your mortal bodies, through his Spirit that dwells in you.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (4:7-15)
   
"Hidup yang tak bercela, itulah usia lanjut!"
   
Orang benar akan mendapat istirahat, meskipun ia mati sebelum waktunya. Sebab bukan panjangnya waktu yang membuat usia terhormat, dan bukan pula banyaknya jumlah tahun. Tetapi, pengertian, itulah uban manusia, dan hidup yang tak bercela, itulah usia lanjut! Karena berkenan pada Allah maka orang benar dikasihi, dan karena hidup di tengah-tengah orang berdosa, ia dipindahkan; ia disentak supaya kejahatan jangan mengubah budinya, dan tipu daya jangan membujuk jiwanya. Sebab pengaruh dari yang buruk menyuramkan yang baik, dan tumpukan hawa nafsu mengubah roh yang tak bercela. Karena sempurna dalam waktu yang pendek, maka orang benar memenuhi waktu yang panjang. Tuhan berkenan kepada jiwanya, maka ia pun diambil dari tengah-tengah kejahatan. Orang memang melihat, tetapi tidak mengerti, dan tidak menaruh perhatian kepada yang berikut ini: kasih setia dan belas kasihan menjadi bagian orang pilihan Allah, bagi orang suci tersedia perlindungan dari-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; Ul:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.

Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 2:8-13)
       
"Jika kita bertekun, kita pun akan memerintah dengan Kristus."
     
Saudaraku terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud, yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah sabda ini, “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, Sabda Tuhan. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:51-58)
    
"Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman."
             
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (Bdk. Flp 3:20-21)

Kita menantikan Juru Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan Tubuh-Nya yang mulia.
 
We await a savior, the Lord Jesus Christ, who will change our mortal bodies, to conform with his glorified body.

Selasa, 01 November 2016 Hari Raya Semua Orang Kudus

Selasa, 01 November 2016
Hari Raya Semua Orang Kudus
   
“Persatuan mereka yang sedang dalam perjalanan dengan para saudara yang sudah beristirahat dalam damai Kristus, sama sekali tidak terputus. Bahkan menurut iman Gereja yang abadi diteguhkan karena saling berbagi harta rohani” (LG 49).
 
Doa syafaat para kudus. “Sebab karena para penghuni surga bersatu lebih erat dengan Kristus, mereka lebih meneguhkan seluruh Gereja dalam kesuciannya; mereka menambah keagungan ibadat kepada Allah, yang dilaksanakan oleh Gereja di dunia; dan dengan pelbagai cara mereka membawa sumbangan bagi penyempurnaan pembangunannya. Sebab mereka, yang telah ditampung di tanah air dan menetap pada Tuhan, karena Dia, bersama Dia, dan dalam Dia, tidak pernah berhenti menjadi pengantara kita di hadirat Bapa, sambil mempersembahkan pahala-pahala, yang telah mereka peroleh di dunia, melalui Pengantara tunggal antara Allah dan manusia yakni: Kristus Yesus. Demikianlah kelemahan kita amat banyak dibantu oleh perhatian mereka sebagai saudara” (LG 49). “Jangan menangis, sesudah saya mati saya akan lebih berguna bagi kamu dan akan menyokong kamu secara lebih baik daripada selama saya hidup” (Dominikus, dalam sakratul maut kepada sama saudara seserikat; bdk. Jordan dari Sachsen, lib. 93). “Saya akan mengisi kehidupan saya di surga dengan melakukan yang baik di dunia” (Teresia dari Kanak-kanak Yesus, verba). (Katekismus Gereja Katolik, No. 956)

Antifon Pembuka

Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan sambil merayakan hari pesta untuk menghormati semua Orang Kudus; pada hari raya ini para malaikat pun turut bergembira dan bersama-sama memuji Putra Allah.

Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Sanctorum omnium: de quorum solemnitate gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.

Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor of all the Saints, at whose festival the Angels rejoice and praise the Son of God
 
   
Pada Misa Hari Raya Semua Orang Kudus ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
     
Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, dalam perayaan kali ini kami kenangkan semua orang kudus yang mengimani dan mempercayakan dirinya kepada cinta kasih-Mu entah mereka itu terkenal entah tidak. Dengan para kudus itu kami telah Kau perkenankan dalam umat-Mu, dalam Gereja-Mu. Maka kami mohon dengan perantaraan mereka penuhilah doa keinginan kami dan perkenankanlah kami ikut serta dilimpahi belas kasih-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (7:2-4.9-14)     
    
"Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa"
   
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!" Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada disekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, "Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin! "Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya, "Tuanku, Tuan mengetahuinya!" Lalu ia berkata kepadaku, "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:1-3)
 
"Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya."
  
Saudara-saudara terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah pada-Ku, kamu semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan membuat lega.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:1-12a)
  
"Bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
   
Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya, "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan


Di sebuah kelas, Bu Guru bertanya pada murid-muridnya, "Ucok, cita-citamu jadi apa kalau sudah besar nanti?" Ucok menjawab, "Jadi tentara, Bu." "Bagus, badanmu cocok sekali kalau jadi tentara," timpal sang guru.

Bu Guru bertanya kepada murid yang lain, "Butet, nanti kalau sudah besar, apa cita-cita kamu?" "Aku mau jadi dokter, Bu. Punya rumah sakit sendiri, rumah mewah, mobil, kapal pesiar di Danau Toba dan membahagiakan suami serta kedua orangtuaku," jawab Butet. "Bagusssss! Mulia sekali cita-citamu," kata Bu Guru. "Kalau kamu, Poltak? Apa cita-citamu?" "Kawin sama Butet lah, Bu...!" kata Poltak, disambut tertawa terbahak-bahak teman-temannya.

Kisah jenaka di atas adalah gambaran hidup kita masing-masing yang diisi dengan banyak hal. Salah satunya adalah cita-cita atau harapan hidup kita masing-masing, mau jadi apa dan bagaimana kita dalam cara hidup kita. Biasanya, cita-cita kita mengarah kepada pengangkatan situasi hidup yang membuat kita bahagia dan nyaman serta mapan. Inilah cita-cita kita di dunia untuk mengejar kebahagiaan.

Dalam hidup beriman, kita memiliki cita-cita yang besar yaitu menjadi orang yang berbahagia di hadapan Tuhan dan manusia. Tujuan kedatangan Yesus ke dunia ini adalah untuk membawa kebahagiaan kepada kita semua. Dan puncak kebahagiaan itu adalah memiliki Yesus itu sendiri dalam hidup kita. Inilah puncak kebahagiaan yang tertinggi. Persoalannya sekarang, maukah kita menjadikan Yesus Kristus menjadi cita-cita tujuan hidup kita? Menjadi pengikut dan pelaksana firman Tuhan sebagai sesuatu yang harus kita raih.

Masalahnya lagi, ternyata untuk menjadi orang beriman yang meraih kebahagiaan menurut cara hidup Yesus sangat bertentangan dengan cara dunia ini. Hal ini terungkap dalam Injil hari ini; di mana dikatakan, berbahagialah orang yang miskin, yang berdukacita, yang lemah lembut, yang kelaparan dan yang murah hati. Berbeda dengan yang dikejar oleh orang-orang di zaman ini, semua mengejar kekayaan, pesta pora dan bersenang-senang. Tidak ada tempat bagi orang yang lemah lembut hatinya. Sikap keras hati dan tega bersaing mengalahkan orang lain, mengenyangkan diri sendiri dengan kerakusannya, dan orang akan merasa rugi bila beramal karena mereka tidak mendapat apa-apa.

Tawaran jalan kebahagiaan dari Yesus akan terasa sangat berat bagi orang yang sudah melekat kuat pada dunia ini. Butuh usaha dan perjuangan yang gigih seperti teladan hidup para kudus yang sudah meraih mahkota surgawi yang dirayakan secara khusus hari ini. Mereka mengalahkan dirinya dan cara hidup dunia ini. Mereka berjuang bersama Kristus dengan kelemahannya dan dikuatkan oleh-Nya, bahkan banyak yang menumpahkan darahnya demi iman akan Tuhan. Para kudus ini berdiri kokoh menantang dunia; mereka tetap pada imannya meski ditolak. Para kudus menjadi teladan yang baik dan sangat nyata bahwa cita-cita sebagai murid Kristus adalah berbahagia bersama Kristus, dan berjuang di dunia ini dengan jalan sabda bahagia-Nya.

Dunia ini akan diubah menjadi surga ketika kita sepakat hidup berjuang melakukan delapan sabda bahagia yang kita dengar hari ini. Bukan hal yang mudah, menghadapi dunia dan diri sendiri yang tidak suka jalan kebahagiaan hidup Kristus yang penuh salib menuju kemuliaan-Nya. Namun kita berjuang bersama Yesus yang telah mengalahkan dunia dan membuat kita berbahagia. Para kudus sudah membuktikan dan meraihnya. Sekarang giliran kita memperjuangkan cita-cita surgawi ini bersama Yesus.
[Rm. Patrisius Marianus Simanjuntak, O.Carm/RUAH]

Antifon Komuni (Mat 5:8-10)

Berbahagialah orang yang suci hatinya sebab mereka akan memandang Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai sebab mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Blessed are the clean of heart, for they shall see God. Blessed are the peacemakers, for they shall be called children of God. Blessed are they who are persecuted for the sake of righteousness, for theirs is the Kingdom of Heaven.

Beati mundo corde, quoniam ipsi Deum videbunt: beati pacifici, quoniam filii Dei vocabuntur: beati qui persecutionem patiuntur propter iustitiam, quoniam ipsorum est regnum caelorum.

Senin, 31 Oktober 2016 Hari Biasa Pekan XXXI

Senin, 31 Oktober 2016
Hari Biasa Pekan XXXI
 
Kerinduan duniawiku sudah disalibkan. Di dalam aku ada air yang hidup dan berbicara, yang berbisik dan berkata kepadaku: Mari menuju rumah Bapa (St. Ignatius dari Antiokhia)
  

Antifon Pembuka (Flp 2:4)

Janganlah masing-masing hanya memperhatikan kepentingan sendiri, melainkan kepentingan orang lain.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang Maha Pengasih, kami mohon, jiwailah kami dengan semangat Yesus Putra-Mu, agar berani menjadi orang papa dan saling memperkaya sesama dengan cinta kasih sejati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
       
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:1-4)
    
 
"Lengkapilah sukacitaku, hendaklah kalian sehati sepikir."
     
Saudara-saudara dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasih. Maka sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kalian sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia. Sebaliknya dengan rendah hati anggaplah orang lain lebih utama daripada dirimu sendiri. Janganlah masing-masing hanya memperhatikan kepentingan sendiri, melainkan kepentingan orang lain juga.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, lindungilah aku dalam damai-Mu.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)
1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendirikan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. (Yoh 8:31b-32) 
Jika kalian tetap dalam firman-Ku, kalian benar-benar murid-Ku, dan kalian akan mengetahui kebenaran.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:12-14)
     
"Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat."
     
Yesus bersabda kepada orang Farisi yang mengundang Dia makan, “Bila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi bila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Maka engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Ada tradisi suatu keluarga atau kantor, yang setiap kali ada perayaan ulang tahun anggota keluarga atau kantor, mengadakannya di sebuah panti asuhan atau mengundang mereka ke suatu tempat untuk diajak pesta merayakan kegembiraan dan syukur. Di tempat itu, kecuali mengadakan pesta, memberikan sumbangan, membagi souvenir untuk masing-masing anak, juga menjadikan mereka sebagai bagian dari perjalanan hidupnya. Bagi mereka, membagikan sesuatu sebagai tanda syukur untuk orang-orang yang demikian rasanya jauh lebih bermakna daripada pesta besar tanpa mereka. Kegembiraan mereka lebih menusuk hati, kebutuhan mereka lebih nyata, dan senyum mereka lebih meneguhkan. Itulah sebabnya keluarga ini selalu menjadi momen syukur untuk bisa berada di tengah-tengah orang yang membutuhkan dan berbagi sedikit berkat untuk mereka. 
 
 Yesus hari ini meneguhkan orang-orang yang berbuat seperti itu. Yesus tidak melarang siapa pun mengadakan pesta dan mengundang orang-orang berada yang dikenalnya. Namun, Yesus berharap agar sapaan kita tidak terbatas pada mereka saja. Sapaan dan perhatian kita perlu diperluas pada orang-orang yang membutuhkan. Mereka memang tidak bisa membalas dengan perhatian dan imbalan, tetapi hanya dengan senyum dan dengan pembelajaran hidup. Dengan hadir di tengah mereka, kita kadang lebih banyak belajar makna hidup yang lebih dalam. Apa yang kita lakukan untuk mereka, sama juga kita lakukan untuk Tuhan. Kalau kita melakukannya untuk Tuhan, pada saatnya berkat yang berlimpah juga akan dibagikan-Nya untuk kita. (SY/Inspirasi Batin 2016)

Antifon Komuni (Rm 11:36)
 
Segala sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah, dan menuju Allah. Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya! 
 
 Doa Malam

Allah Bapa kami di surga, dengarkanlah doa kami yang mohon dunia baru, di mana kami merasa senasib dengan kaum papa dan kaum tertindas, di mana kami takkan merasa bahagia, selama masih ada orang yang dihina dan diperas. Datanglah memperkuat kami dengan Roh-Mu dalam perjalanan kami mengikuti jejak Yesus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
   
Dalam kematian, Allah memanggil manusia kepada diri-Nya. Karena itu, seperti Paulus, warga Kristen dapat merindukan kematian: “Aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus” (Flp 1:23) Dan ia dapat mengubah kematiannya menjadi perbuatan ketaatan dan cinta kepada Bapa, sesuai dengan contoh Kristus (lih Mat 23:46) (Katekismus Gereja Katolik, 1011)
 
   

Minggu, 30 Oktober 2016 Hari Minggu Biasa XXXI

Minggu, 30 Oktober 2016
Hari Minggu Biasa XXXI
        
Kebangkitan Yesus merupakan puncak kebenaran iman Kristen, yang diwartakan sebagai bagian hakiki dari Misteri Paskah sejak permulaan Kekristenan. (Instruksi Ad Resurgendum Cum Christo (Bangkit Bersama Kristus), Kongregasi Ajaran Iman 15 Agustus 2016)

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 38:22-23)

Jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, Allahku, janganlah jauh dariku! Bersegeralah menolong aku, ya Tuhan, Penyelamatku. 
 
Forsake me not, O Lord, my God; be not far from me! Make haste and come to my help, O Lord, my strong salvation!

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk mencari dan menyelamatkan umat-Mu yang tersesat dan hilang. Kami mohon, bukalah hati kami untuk dengan gembira menerima kehadiran-Nya yang membawa anugerah keselamatan dan kehidupan bagi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (11:22-12:2)
  
"Semua orang Kaukasihani, sebab Engkau mengasihi segala yang ada."

   
Tuhan, laksana sebutir debu di atas neraca, atau seperti embun pagi yang jatuh ke bumi, demikianlah seluruh jagat di hadapan-Mu. Tetapi justru karena Engkau berkuasa atas segala sesuatu, maka semua orang Kaukasihani, dan dosa manusia tidak Kauperhatikan, supaya mereka bertobat. Sebab Engkau mengasihi segala yang ada, dan tidak benci kepada barang apa pun yang telah Kaubuat. Sebab andaikata sesuatu Kaubenci, niscaya tidak Kauciptakan. Bagaimana sesuatu dapat bertahan, jika tidak Kaukehendaki, atau bagaimana dapat tetap terpelihara, kalau tidak Kaupanggil? Engkau menyayangkan segala-galanya sebab semua itu milik-Mu, ya Penguasa penyayang hidup! Roh-Mu yang baka ada di dalam segala sesuatu. Dari sebab itu orang-orang yang jatuh Kauhukum berdikit-dikit. Mereka Kautegur dengan mengingatkan dalam hal mana mereka sudah berdosa, supaya setelah menjauhi kejahatan itu mereka percaya kepada Dikau, ya Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 145:1-2.8-9.10-11.13cd-14; Ul: lh.1)

1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
4. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya, dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:11-2:2)
   
"Semoga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia."
  
Saudara-saudara, kami senantiasa berdoa untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik, dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu. Dengan demikian nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu, dan kamu di dalam Dia, sesuai dengan kasih karunia Allah kita dan Tuhan kita Yesus Kristus. Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan berkumpulnya kita dengan Dia, kami minta kepadamu, Saudara-saudara, jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh maupun oleh kabar atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)
   
"Anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
  
Sekali peristiwa Yesus memasuki Kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika sampai ke tempat itu, Yesus melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah turun! Hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa!” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya, “Hari ini telah terjadi keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Mausia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan



Setiap orang berhak untuk mendapat perlakuan baik. Kiranya pemikiran inilah yang selalu dilakukan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Sebagai seorang pribadi yang tahu segala sesuatu, tentu saja Ia tahu reputasi Zakheus, seorang pemungut cukai.

Seorang pemungut cukai tentu saja bekerja untuk para penjajah, bangsa Romawi. Mereka memungut pajak dari orang-orang Yahudi dan kemudian diberikan kepada pemerintah jajahan. Terkadang para pemungut cukai memungut lebih dari orang-orang Yahudi, tujuannya untuk kepentingan mereka sendiri. Hal inilah yang membuat orang Yahudi begitu antipati terhadap para pemungut cukai. Mereka terkenal karena reputasinya yang tidak baik.

Sebagai seorang Guru, Yesus bukan hanya diutus untuk mewartakan kabar baik bagi orang-orang yang benar. Sebaliknya, Ia juga diutus untuk mewartakan kabar baik, kabar pengampunan dosa bagi orang-orang yang dianggap tidak baik. Tentu saja apa yang Yesus lakukan mendapatkan perlawanan dari orang-orang Yahudi. Namun Yesus tidak menghiraukan kritikan mereka. Ia lebih mementingkan keselamatan jiwa Zakheus. Bagi Yesus, keselamatan jiwa Zakheus jauh lebih berharga daripada pandangan buruk orang Yahudi tentang diri-Nya. Lewat sikap-Nya Yesus ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa keselamatan adalah hak semua orang. Tuhan menawarkan keselamatan secara sama kepada setiap orang. Tuhan tidak pilih kasih dalam mewartakan dan menawarkan keselamatan-Nya.

Sebagai murid-murid Kristus kita diutus untuk mewartakan kabar baik, kabar sukacita, kabar keselamatan. Kalau kita mau membuka mata kita, kita akan mendapati banyak hal yang sungguh patut menjadi bahan keprihatinan kita. Tengok saja kasus-kasus kekerasan yang ada di sekitar kita. Silahkan lihat pula kesusahan yang dihadapi oleh banyak generasi muda bangsa kita. Banyak dari antara saudara kita menjadi korban dan sekaligus pelaku kekerasan.

Namun kalau kita mau melihat lebih jeli lagi ternyata baik pelaku maupun korban kekerasan itu, mereka sama-sama adalah korban dari kekerasan sebelumnya. Para pelaku kekerasan bisa bersikap keras, keji dan tak berperikemanusiaan karena mereka pernah diperlakukan demikian, baik oleh masyarakat maupun oleh anggota keluarganya. Di lain pihak, para korban kekerasan, mereka juga telah putus harapan, seolah-olah mereka dilahirkan untuk menjadi korban kekerasan. Mereka tidak berani untuk melawan ataupun memutus rantai kekerasan dalam hidupnya. Sebagai murid-murid Kristus kita diutus untuk mewartakan kabar gembira bagi mereka. Tuhan mengutus kita untuk menyatakan belas kasih. Mereka, pelaku maupun korban kekerasan adalah orang-orang yang membutuhkan sentuhan belas kasih.

Lebih jauh lagi, jika kita mau peduli kepada kaum muda kita, kita juga melihat bagaimana banyak dari mereka mengalami goncangan iman, krisis identitas dan krisis moral dan segenap krisis yang lain. Tuhan pun juga mengutus kita untuk mau mendekati, menyapa dan mendengarkan mereka. Banyak kaum muda Katolik merasa hidupnya sepi karena kurang sapaan baik dari orang tua maupun dari Gereja. Akibatnya, banyak dari mereka mengalami krisis iman. Banyak pula dari antara mereka mengalami krisis moral karena tidak memiliki panutan yang dapat mereka contoh. Tugas kitalah untuk menyapa dan menemani mereka yang sedang mengalami krisis.

Semoga Tuhan dan sabda-Nya hari ini menggerakkan kita untuk mau peduli pada mereka yang kesepian, mereka yang butuh sapaan dan peneguhan. Kita diutus Tuhan untuk meneguhkan mereka lewat sikap dan tindakan belas kasih kita. (Rm. FX. Sulistya Heru Prabowo, O.Carm/RUAH)
 
Antifon Komuni (Mzm 16:11)
 
Engkau menunjukkan kepadaku jalan kehidupan. Di hadapan-Mu, ya Tuhan, ada sukacita berlimpah. 
 
You will show me the path of life, the fullness of joy in your presence, O Lord

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy