Rabu, 02 November 2016
Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman
“Dalam diri kita sehari-hari harus ada kebiasaan dan kesediaan untuk mati.” (St. Ambrosius)
*Pada hari ini setiap Imam dapat merayakan tiga misa dengan mengingat
ketentuan yang ditetapkan oleh Benediktus XV melalui Konstitusi
Apostolik, 10 Agustus 1915: AAS (1915), hlm. 401-405.
MISA 1
Antifon Pembuka (bdk. 1Tes 4:14; 1Kor 15:22)
Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian semua orang yang
meninggal dalam Dia, akan dijemput Allah bersama Yesus. Dan seperti
semua manusia mati dalam Adam, demikian semua orang dihidupkan kembali
dalam Kristus.
Just as Jesus died and has risen again, so through Jesus God will bring
with him those who have fallen asleep; and as in Adam all die, so also
in Christ will all be brought to life.
Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem. (Antifon)
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem. (Antifon)
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis. (Antifon)
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis. (Antifon)
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui. (Antifon)
Pengantar
Hari ini secara khusus kita mengenangkan dan mendoakan kaum keluarga,
sahabat, dan kenalan kita yang sedang menantikan keselamatan di api
penyucian. Sesudah kematian, hubungan kita dengan semua yang mendahului
kita tak terputuskan. Cinta kita kepada mereka diteruskan melampaui
batas-batas maut. Cinta kita kepada anggota keluarga, sahabat dan
kenalan tidak mati dan berhenti seiring dengan kematiannya. Inilah cinta
yang dihayati dalam Gereja Katolik. Karena itu, bukan hanya waktu
meninggal dan hari-hari tertentu sesudahnya, tetapi juga setiap tanggal 2
November Gereja Katolik merayakan peringatan mulia arwah semua orang
beriman.
Doa Pagi
Ya Allah, kami mohon, berkenanlah mendengarkan doa-doa kami. Engkau
telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang
bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau meneguhkan harapan kami
bahwa bersama hamba-hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit
untuk hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan
berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (12:43-46)
"Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah."
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas,
panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan.
Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk
mempersembahkan kurban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang
sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika
tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit,
niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas
ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang
meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh.
Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk
semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa
mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara
permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat
tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada
pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan
pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.
atau
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut
akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu,
itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku
selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan
senantiasa.
atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Singkat: 15:20-23)
"Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati
sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama
seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan
orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua
orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan
dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap
orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka
yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Panjang: 15:12-34)
Saudara-saudara, jika kami beritakan bahwa Kristus dibangkitkan dari
antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan
bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau kebangkitan orang mati
tidak ada, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus
tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah pula
kepercayaanmu. Apalagi, andaikata betul demikian, kami ternyata
berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan bahwa Ia telah
membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata
benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar orang
mati tidak dibangkitkan, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan kalau
Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu, dan kamu
masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-orang
yang mati dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus dalam
hidup ini saja, maka kita adalah orang-orang yang paling malang di
antara semua manusia. Namun ternyata Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah
meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia,
demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam,
demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan
dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus
sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada
waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia
menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala
pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang
pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di
bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab
segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau
dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah,
bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki
Kristus itu tidak termasuk didalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah
ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan
menaklukkan diri-Nya dibawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu
di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Jika demikian,
apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati?
Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau
dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga—mengapakah
kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara,
tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu
dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau
hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah
berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku?
Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum,
sebab besok kita mati.” Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk
merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan
jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah.
Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:40)
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah
diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya
Kubangkitkan pada akhir zaman.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:37-40)
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua
yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa
datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari
surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak
Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah
mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku
jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat
Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku
membangkitkannya pada akhir zaman.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Mendoakan arwah adalah praktik yang telah mendarah daging di dalam Gereja Katolik. Bahkan bulan November secara khusus ditetapkan sebagai bulan bagi orang Katolik untuk mendoakan arwah-arwah yang masih ada di dalam api penyucian. Praktik mendoakan arwah telah diterapkan di dalam Gereja sejak abad kedua dan pada abad ketiga, praktik ini juga dilakukan di dalam perayaan Ekaristi.
Mengapa orang Katolik mendoakan arwah? Apa dasar Gereja Katolik mendoakan arwah? Biasanya orang Katolik menjawab jawaban ini dengan mengacu pada 2Mak 12:38-45. Di dalam ayat-ayat ini diceritakan tentang serdadu-serdadu Yahudi yang dipimpin oleh Yudas Makabe yang gugur di medan perang, ternyata menyimpan jimat-jimat dari kota Yamnia di bawah jubahnya. Menurut Yudas Makabe dan kawan-kawannya, dosa inilah yang merenggut jiwa mereka. Oleh sebab itu, Yudas dan kawan-kawannya memanjatkan doa bagi mereka agar semua dosa mereka dihapuskan. Selain doa, mereka juga mengumpulkan sejumlah uang yang cukup besar dan mengirimkan ke Yerusalem sebagai kurban pelunas dosa bagi para serdadu yang telah gugur itu. Inilah bentuk atau wujud nyata bantuan rohani bagi orang-orang yang telah meninggal.
Apa yang mau dikatakan melalui ayat-ayat ini? Ayat-ayat ini mau mengatakan bahwa sesudah meninggal dunia, dosa-dosa mereka masih dapat diampuni berkat doa dan kurban orang-orang yang masih hidup di dunia. Keyakinan ini berdampak luas untuk praktik mendoakan arwah dalam Gereja Katolik hingga kini karena sadar bahwa arwah-arwah membutuhkan doa-doa kita.
Di dalam hubungan antar manusia yang makin luas seringkali orang bertanya, mengapa praktik mendoakan arwah hany ada pada Gereja Katolik sementara di Gereja Kristen Protestan tidak ada? Memang ada perbedaan antara Gereja Katolik dan Gereja Protestan. Bagi Gereja Protestan, kitab Makabe masuk dalam deretan kitab-kitab Deuterokanonika yang mereka anggap apokrif dan tidak termasuk bagian dari Kitab Suci. Oleh sebab itu, bagi Gereja Protestan mendoakan arwah tidak punya dasar alkitabiah.
Setiap bulan November Gereja Katolik mengajak umatnya untuk mendoakan jiwa-jiwa di api penyucian. Mengapa mendoakan arwah-arwah di api penyucian? Kita tahu bahwa orang yang masuk surga mesti sudah sungguh murni. Tidak mungkin orang yang belum murni seutuhnya masuk surga. Orang yang masuk neraka, tidak ada kemungkinan lagi masuk surga seperti dilukiskan di dalam Luk 16:19-31. Mereka masuk neraka karena telah melakukan dosa berat, doa yang tidak bisa diampuni baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang. (Bdk. Mat 12:32). Pertanyaannya, apakah masuk akal kalau di dunia ini semua orang sudah murni seutuhnya? Apakah masuk akal di dunia ini yang melakukan dosa, pasti melakukan dosa berat, yang mematikan? Kita berani mengatakan bahwa pasti ada yang tidak melakukan dosa berat dan mematikan. Nah, mereka ini mau dibawa ke mana? Ke neraka pasti tidak, ke surga juga pasti tidak. Maka menurut keyakinan Gereja Katolik, tempat mereka adalah "api penyucian".
Api penyucian adalah "keadaan sementara" atau "tempat" bagi orang-orang yang telah meninggal, yang tidak masuk neraka tetapi juga tidak langsung masuk surga, sebab masih ada cacat cela akibat dosa. Mereka berada dalam keadaan dosa yang belum diampuni secara tuntas, sebab ketika meninggal mereka belum atau tidak sempat mengaku dosa dan tidak atau belum tuntas menjalankan silih atas dosa-dosa yang dibuat ketika masih hidup di dunia. Maka, di sini mereka harus lebih dulu dimurnikan di dalam "api penyucian".
Mereka harus murni seutuhnya sebelum masuk ke dalam surga. Proses ini dilambangkan dengan api yang menyucikan. Jiwa-jiwa di api penyucian sungguh menderita karena rindu untuk bersatu dengan Allah di dalam sukacita abadi. Kita yang masih hidup di dunia ini dapat menolong mereka dengan doa-doa agar dosa-dosa mereka dipulihkan dan segera bersatu dengan Allah. Betapa penting doa-doa kita penuh iman untuk memperoleh indulgensi genap bagi jiwa-jiwa di api penyucian.
Ajaran tentang api penyucian diteguhkan pertama kali oleh Paus Gregorius Agung pada tahun 593, lalu ditetapkan sebagai dogma di dalam Konsili Florence tahun 1430 dan Konsili Trente tahun 1548. (Rm. Lucianus Simon Rande, O.Carm / RUAH 2016)
Allah mewahyukan kepada umat-Nya tentang kebangkitan dari antara orang mati langkah demi langkah. Harapan akan kebangkitan badan dari orang-orang yang telah meninggal, muncul sebagai akibat dari iman akan satu Allah, yang menciptakan seluruh manusia dengan jiwa dan badan. Juga Pencipta langit dan bumi memegang teguh dan dengan setia akan perjanjian-Nya kepada Abraham dan keturunannya. Sambil memandang kedua kenyataan ini, mulailah iman akan Kebangkitan menyata. (Katekismus Gereja Katolik, 992)
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 11:25-26)
Akulah kebangkitan dan kehidupan, Sabda Tuhan. Siapa saja yang percaya
kepada-Ku, ia akan hidup, walaupun Ia sudah mati. Dan setiap orang yang
hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
I am the Resurrection and the Life, says the Lord. Whoever believes in
me, even though he dies, will live, and everyone who lives and believes
in me will not die for ever.
atau
Lux æterna luceat eis, Domine, cum sanctis tuis in æternam, quia pius es.
MISA 2
Antifon Pembuka (Bdk. Ezr 2:34-35) Istirahat kekal, ya Tuhan, anugerahkanlah kepada mereka dan semoga cahaya abadi menyinari mereka. Eternal rest grant unto them, O Lord, and let perpetual light shine upon them. Ezra 2:34-35 / Mzm 65:2-5 (Graduale Romanum, 669)Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem.2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem.3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis.4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis..5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui. Bacaan dari Kitab Ayub (19:1.23-27a)
"Aku tahu bahwa penebusku hidup."
Ayub
berkata kepada Bildad, sahabatnya, "Ah, kiranya perkataanku ditulis dan
dicatat dalam kitab; sekiranya perkataanku dipahat dengan besi pengukir
dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya! Tetapi aku tahu:
Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah
kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah.
Aku akan melihat sendiri Dia memihak kepadaku. Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.atauDari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TuhanatauAku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)1.
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara
permohonanku.2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan,
siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka
orang-orang takwa kepada-Mu.3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku
menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan
Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.4. Sebab pada Tuhan
ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang
akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.
atau
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)1.
Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus.2. Sekalipun aku harus berjalan,
di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau
besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.4.
Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku
selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan
senantiasa. atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122 Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2Kor 4:14 -5:1)
"Yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
Saudara-saudara,
kami yakin bahwa Allah, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan
membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan
menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu
terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena
semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur
yang semakin melimpah bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar
hati! Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia
batiniah kami dibaharui dari hari ke hari. Sebab penderitaan ringan yang
sekarang ini mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi
segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami
tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan,
karena yang kelihatan itu sementara, sedangkan yang tak kelihatan itu
kekal. Kami tahu, jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah
telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita, suatu tempat
kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Why 14:3)
Berbahagialah
orang-orang yang mati dalam Tuhan. Mereka boleh beristirahat dari jerih
lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (23:33.39-43)
"Hari ini juga Engkau akan bersama-sama Aku di dalam Firdaus."
Para
serdadu yang mengantar Yesus ke tempat penghukuman telah sampai di
tempat yang bernama Tengkorak. Lalu mereka menyalibkan Yesus di situ.
Bersama dengan Yesus juga disalibkan dua orang penjahat, yang seorang di
sebelah kanan, dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Salah seorang dari
kedua penjahat yang digantung itu menghujat Yesus katanya, "Bukankah
Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi penjahat yang
seorang lagi menegur dia katanya, "Tidakkah engkau menerima hukuman yang
sama? Kita memang selayaknya dihukum; kita menerima balasan yang
setimpal dengan perbuatan kita! Tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu
yang salah!" Lalu ia berkata kepada Yesus, "Yesus, ingatlah akan aku,
apabila Engkau datang sebagai Raja!" Kata Yesus kepadanya, "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama Aku di
dalam Firdaus."Demikianlah Injil TuhanU. Terpujilah Kristus. Antifon Komuni (Bdk. Ezr 2:35,34)Semoga cahaya abadi menerangi mereka hingga kekal, bersama para Kudus-Mu, ya Tuhan, karena Engkau maharahim.
Let perpetual light shine upon them, O Lord, with your Saints for ever, for you are merciful.
Manusia disatukan dengan semua makhluk hidup oleh asal-usul duniawinya, tetapi hanya melalui jiwanya yang oleh Allah telah dihembuskan napas ke dalamnya, maka ia menjadi manusia. Maka dianugerahkanlah kepada martabat yang tak tergantikan dan juga tanggung jawabnya yang uni. (Kardinal Christoph Schonborn, 1945, Uskup Agung Wina)
MISA 3
Antifon Pembuka (Bdk. Rm 8:11) Allah
yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan
membangkitkan pula tubuh kita yang fana ini karena Roh-Nya yang tinggal
dalam diri kita. God, who raised Jesus from the dead, will give life also to your mortal bodies, through his Spirit that dwells in you.Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (4:7-15)
"Hidup yang tak bercela, itulah usia lanjut!"
Orang
benar akan mendapat istirahat, meskipun ia mati sebelum waktunya. Sebab
bukan panjangnya waktu yang membuat usia terhormat, dan bukan pula
banyaknya jumlah tahun. Tetapi, pengertian, itulah uban manusia, dan
hidup yang tak bercela, itulah usia lanjut! Karena berkenan pada Allah
maka orang benar dikasihi, dan karena hidup di tengah-tengah orang
berdosa, ia dipindahkan; ia disentak supaya kejahatan jangan mengubah
budinya, dan tipu daya jangan membujuk jiwanya. Sebab pengaruh dari yang
buruk menyuramkan yang baik, dan tumpukan hawa nafsu mengubah roh yang
tak bercela. Karena sempurna dalam waktu yang pendek, maka orang benar
memenuhi waktu yang panjang. Tuhan berkenan kepada jiwanya, maka ia pun
diambil dari tengah-tengah kejahatan. Orang memang melihat, tetapi tidak
mengerti, dan tidak menaruh perhatian kepada yang berikut ini: kasih
setia dan belas kasihan menjadi bagian orang pilihan Allah, bagi orang
suci tersedia perlindungan dari-Nya. Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; Ul:1)1.
Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah
Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.3.
Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai
Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 2:8-13)
"Jika kita bertekun, kita pun akan memerintah dengan Kristus."
Saudaraku
terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud, yang telah
bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.
Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti
seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku
sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya
mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan
yang kekal. Benarlah sabda ini, “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun
akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut
memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal
kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat
menyangkal diri-Nya.”Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada Allah. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.Ayat. (Yoh 6:51)Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, Sabda Tuhan. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:51-58)
"Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman."
Di
rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah
roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti
ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah
daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi
bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat
memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada
mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan
daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di
dalam dirimu. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia
mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir
zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah
benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup
mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan
Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga,
bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati.
Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (Bdk. Flp 3:20-21)
Kita
menantikan Juru Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus, yang akan mengubah
tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan Tubuh-Nya yang mulia.
We await a savior, the Lord Jesus Christ, who will change our mortal bodies, to conform with his glorified body.