Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Pengadilan Terakhir
Pengadilan Terakhir adalah tema besar pewartaan para nabi (Ul 7:10; Yoel 3-4; Mal 3:19), dan sang perintis, yakni Yohanes Pembaptis (Mat 3:7-12). Bahkan, Yesus sendiri juga memaklumkan tema Pengadilan Terakhir ini (Mrk 12:40). Pada waktu itu, Yesus akan datang sebagai Hakim (Mat 25:31-33), karena sebagai Penebus dunia, Dia memang memiliki hak definitif untuk mengadili tingkah laku dan hati manusia. Bapa telah menyerahkan wewenang pengadilan itu kepada Yesus (Yoh 5:22).
Dalam perjalanan sejarah manusia, orang jahat dan baik tumbuh bersama seperti gandum dan ilalang (Mat 13:24-30). Dalam Pengadilan Terakhir, Kristus datang untuk menentukan kemenangan kebaikan secara definitif atas kejahatan. Secara naluriah, manusiam emiliki pemahaman dasar dalam lubuk hatinya "ini baik" dan "itu buruk", tetapi manusia diberi kebebasan untuk memilih. Disayangkan, jika pilihannya keliru pada kejahatan. Allah tidak pernah menciptakan kejahatan. Allah hanya menciptakan kebaikan, sebagaimana dinyatakan dalam kitab Kejadian, "Allah menciptakan segala yang diciptakan-Nya itu, sungguh amat baik" (Kej 1:31). Maka, kejahatan hanyalah merupakan tiadanya kebaikan, seperti dikatakan oleh St. Agustinus.
Materi dalam Pengadilan Terakhir adalah: Pertama, tingkah laku manusia terhadap dirinya sendiri dan sesamanya (Mrk 12:38-40), khususnya mereka yang menderita dan sungguh-sungguh membutuhkan uluran tangan (Mat 25:31-46). Kedua, isi hati yang paling rahasia dari setiap orang (Luk 12:1-3; Rom 2:16; 1Kor 4:5). Ketiga, sikap menolak untuk percaya kepada rahmat yang ditawarkan Allah (Mat 11:20), khususnya kesempatan untuk bertobat dan menutup telinga terhadap Sabda Allah yang disampaikan oleh Yesus Kristus, Sang Hakim (Mat 12:41-42). Keempat, dengan sengaja tak mau mengendalikan lidahnya untuk menyakiti sesama (Mat 5:22). Kelima, kemunafikan (Mat 7:1-5). Keenam, penghujatan kepada Roh Kudus (Mrk 3:29; Mat 12:32), yaitu menyamakan Allah dengan kuasa kegelapan, sikap terang-terangan secara publik dan permanen melawan Allah.
Keenam materi Pengadilan Terakhir tersebut bisa dirangkum dalam: Menolak atau menerima cinta kasih terhadap Allah, sesama dan diri sendiri. Hukum cinta kasih menjadi ukuran Pengadilan Terakhir.
Sebagai refleksi, mungkin di sini perlu dijelaskan cara mencintai diri secara tepat. Mencintai diri sendiri itu tidak sama dengan egoisme. Egoisme justru menjadi akar segala dosa. Mencintai diri sendiri secara tepat berarti menjaga diri agar selaras dengan maksud penciptaan, yakni baik adanya. Cinta mengandaikan adanya antusiasme konstan dan tetap untuk melakukan yang baik. Cinta adalah bentuk, pengerak dan akar dari segala keutamaan, menuju Allah sebagai Kebaikan Tertinggi.
Indikator cinta dapat diamati dari kebaikan-kebaikan moral yang dilakukan seseorang. Moral merupakan "pola" keutamaan yang dihayati manusia. Moral tidak saja mengajarkan yang baik, tetapi juga mendorong secara kuat untuk melakukannya. Dorongan tersebut terungkap dalam antusiasme yang konstan dan tetap untuk menjaga kesucian diri. Itulah yang dimaksudkan St Paulus, ketika dia mengatakan, "Persembahkanlah tubuhmu sebagai kurban yang hidup dan berkenan kepada Allah; itulah ibadahmu yang sejati" (Rm 1:1).
Kalau demikian, siapa yang bisa lulus dari Pengadilan Terakhir? Pemazmur menyerukan doa berikut ini, "Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat bertahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan" (Mzm 130:3-4a). Allah justru lebih tampak sebagai Allah, jika dipahami dan diimani sebagai Pengampun, bukan Penghukum.
Akhirnya, harus dikatakan bahwa belas kasih Allah itu tak terhingga melampaui segala dosa. Belas kasih Allah dan dosa kita itu ibarat lautan dan sepercik api. Lautan belas kasih Allah memadamkan percikan api dosa kita. Maka, kita bisa berseru dalam iman yang teguh, "Ya Allah, aku percaya akan belas kasih-Mu yang tak terhingga." Iman akan belas kasih Allah yang tak terhingga tersebut merupakan inti dari pertobatan dan pengampunan dosa. Di sinilah, jasa Yesus Kristus sebagai Penebus dosa dunia dan Hakim Pengadilan Terakhir terangkum dalam hukum-Nya yang mengagumkan: Cinta kasih! (Sumber: KGK, 678-679)
Oleh Adrian Pristio, O.Carm (Cafe Rohani 2013)
Jumat, 18 November 2016 Hari Biasa Pekan XXXIII
Jumat, 18 November 2016
Hari Biasa Pekan XXXIII
“Keheningan adalah bagian dari Liturgi … misteri yang lebih agung, yang melampaui semua kata, mengundang kita dalam keheningan. Keheningan ini haruslah keheningan yang penuh, yang bukan sekedar ketiadaan ungkapan verbal dan bahasa tubuh. Apa yang seharusnya kita harapkan dalam liturgi ialah agar liturgi memberikan kita keheningan yang hakiki, yang positif, yang memulihkan kita. Keheningan yang bukan jeda belaka, yang mana ribuan pikiran dan keinginan menyerang kita, tetapi momen rekoleksi, yang menghasilkan kedamaian batin, membiarkan kita bernafas dan menemukan satu hal yang perlu … ” (Kardinal Joseph Ratzinger, The Spirit of Liturgy)
Antifon Pembuka (Why 10:9)
Ambillah dan makanlah kitab itu. Kitab itu akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu akan terasa manis seperti madu.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Mahakudus, kami mohon, ajarilah kami berdoa menurut teladan Putra-Mu terkasih. Semoga tingkah laku kami melambangkan hormat, bakti dan syukur kami atas kemurahan hati-Mu yang selalu menghidupi kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (10:8-11)
“Keheningan adalah bagian dari Liturgi … misteri yang lebih agung, yang melampaui semua kata, mengundang kita dalam keheningan. Keheningan ini haruslah keheningan yang penuh, yang bukan sekedar ketiadaan ungkapan verbal dan bahasa tubuh. Apa yang seharusnya kita harapkan dalam liturgi ialah agar liturgi memberikan kita keheningan yang hakiki, yang positif, yang memulihkan kita. Keheningan yang bukan jeda belaka, yang mana ribuan pikiran dan keinginan menyerang kita, tetapi momen rekoleksi, yang menghasilkan kedamaian batin, membiarkan kita bernafas dan menemukan satu hal yang perlu … ” (Kardinal Joseph Ratzinger, The Spirit of Liturgy)
Antifon Pembuka (Why 10:9)
Ambillah dan makanlah kitab itu. Kitab itu akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu akan terasa manis seperti madu.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Mahakudus, kami mohon, ajarilah kami berdoa menurut teladan Putra-Mu terkasih. Semoga tingkah laku kami melambangkan hormat, bakti dan syukur kami atas kemurahan hati-Mu yang selalu menghidupi kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (10:8-11)
"Aku menerima kitab itu dan memakannya."
Aku, Yohanes, mendengar suara dari langit, yang berkata kepadaku, “Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu”.Maka aku menghadap malaikat itu. Aku minta kepadanya, supaya memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Ia berkata, “Ambillah dan makanlah, Kitab itu akan terasa pahit dalam perutmu, tetapi manis seperti madu dalam mulutmu.” Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat dan memakannya. Rasanya manis seperti madu dalam mulutku, tetapi setelah kumakan terasa pahit dalam perut. Maka malaikat itu berkata kepadaku, “Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa, kaum, bahasa dan raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:14. 24. 72. 103. 111. 131)
1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
4. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih manis daripada madu bagi mulutku.
5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (2Taw 7:16)
Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:45-48)
"Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."
Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di Bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yesus berada di Bait Allah di Yerusalem. Bait Allah adalah "jantung" kehidupan bangsa Israel. Setiap hari orang secara bergantian mengadakan peribadatan kepada Allah di sana. Orang mempersembahkan kurban bakaran, seperti lembu, kambing, domba dan merpati dan kurban-kurban ukupan atau kemenyan. Untuk memudahkan orang mengadakan persembahan di sekitar Bait Allah ada penjual hewan-hewan kurban dan ada penukar uang di sana. Suasana tawar-menawar dan membeli hewan itu mengganggu ketenangan orang dalam berdoa, berelasi dengan Allah.
Berhadapan dengan keadaan seperti itu, Yesus marah. Yesus menyatakan bahwa Rumah Bapa-Nya adalah rumah doa. Yesus menyatakan Bait Allah adalah Rumah Bapa-Nya. Karena relasi yang personal dan mendalam Yesus dengan Bapa-Nya, Ia menegaskan kembali fungsi Bait Allah untuk tempat berelasi antara manusia dengan Allah Bapa-Nya. Maka, suasana keheningan perlu diwujudkan.
Dengan ini, Yesus menyadarkan kita pula betapa pentingnya mewujudkan keheningan di dalam gereja. Keheningan merupakan suatu kondisi yang memungkinkan kita berdialog dan bermesraan dengan Allah. Apakah selama peribadatan dalam gereja, sikap dan perilaku kita menciptakan keheningan yang membantu diri kita dan sesama berelasi dengan Tuhan? (FH/Inspirasi Batin 2016)
Antifon Komuni (Mzm 118:14,24)
Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu melebihi segala harta. Ya peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
Kamis, 17 November 2016 Peringatan Wajib Sta. Elisabeth dari Hungaria
Kamis, 17 November 2016
Peringatan Wajib Sta. Elisabeth dari Hungaria
“Sejak suaminya meninggal, kesucian Elisabet berkembang penuh” (Kunrad dari Marburg, bapa rohani St. Elisabeth dari Hungaria)
Antifon Pembuka (Mzm 149:1-2)
Marilah kalian yang diberkati oleh Bapa-Ku, sebab Aku sakit dan kalian mengunjungi Aku. Sungguh Aku bersabda kepadamu: Apa saja yang kalian lakukan bagi saudara-Ku yang terhina sekali pun, itu kalian lakukan bagi-Ku.
Doa Pagi
Ya Allah, Santa Elisabet melihat dan menghormati Kristus dalam diri kaum miskin. Semoga karena doa dan teladannya kami pun melayani orang malang dan papa dengan cinta kasih sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Yohanes sangat sedih melihat tak seorang pun yang bisa membuka gulungan kitab. Tetapi, seorang dari tua-tua berkata kepadanya, "Singa dari suku Yehuda yang mampu membuka gulungan kitab itu. Dialah Anak Domba yang telah disembelih bagi kita."
Bacaan dari Kitab Wahyu (5:1-10)
"Anak Domba telah disembelih dan dengan darah-Nya telah menebus kita dari segala bangsa."
Aku, Yohanes, melihat Seorang yang duduk di atas takhta di surga; dengan tangan kanan Dia memegang sebuah gulungan kitab. Kitab itu ditulis sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya, "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" Tetapi tak seorang pun di surga atau di bumi atau di bawah bumi yang dapat membuka gulungan kitab itu atau melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak seorang pun dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu atau pun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku, "Jangan menangis! Sesungguhnya singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang. Dialah yang dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya. "Maka aku melihat seekor Anak Domba berdiri di tengah-tengah takhta dan ditengah-tengah keempat makhluk serta orang tua-tua itu. Anak Domba itu kelihatan seperti telah disembelih, Ia bertanduk tujuh dan bermata tujuh. Itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat orang tua-tua di hadapan Anak Domba. Mereka masing-masing memegang sebuah kecapi, dan sebuah cawan emas penuh dengan kemenyan. Itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan sebuah lagu baru katanya, 'Layaklah Engkau menerima gulungan kitab dan membuka ketujuh meterainya. Sebab Engkau telah disembelih, dan dengan darah-Mu telah membeli mereka bagi Allah dari setiap suku, bahasa, kaum dan bangsa. Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka sebagai raja akan memerintah di bumi."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau telah membuat kami menjadi raja dan imam.
Ayat. (Mzm 149:1-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.
Yesus menangisi kota Yerusalem yang akan hancur lebur oleh musuh. Alasannya, karena penduduk kota Yerusalem tidak menerima kedatangan Allah dalam diri-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:41-44)
Yesus menangisi kota Yerusalem yang akan hancur lebur oleh musuh. Alasannya, karena penduduk kota Yerusalem tidak menerima kedatangan Allah dalam diri-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:41-44)
"Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"
Pada waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, “Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yesus menangisi Yerusalem karena berbagai tindakan orang Yerusalem yang cenderung menjauh dari Allah. Mereka melakukan tata aturan yang ada, namun tidak memiliki pemahaman yang cukup atas latar belakang tata aturan yang mereka lakukan. Akibatnya tata aturan yang dikerjakan hanyalah bersifat ritualistik dan tak membawa mereka makin dekat dengan Allah. Kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka pun tak mereka pahami sebagai pewahyuan Allah yang hidup. Lalu, bagaimana dengan kita, sadarkah kita akan latar belakang dan tujuan tata aturan yang kita laksanakan sebagai orang Katolik dan sikap hidup yang kita bangun?
Antifon Komuni (Yoh 15:13)
Tiada cinta kasih yang lebih besar daripada cinta kasih orang, yang menyerahkan nyawanya untuk sahabatnya.
Doa Malam
Ya Tuhan, bimbinglah aku untuk semakin peka dalam menyadari kehadiran-Mu dalam hidupku. Dengan menyadari dan mengalami kehadiran-Mu maka aku beroleh kekuatan di tengah kerapuhan dan kelemahanku. Di dalam Engkau aku kuat, ya Tuhanku dan Allahku. Amin.
Ya Tuhan, bimbinglah aku untuk semakin peka dalam menyadari kehadiran-Mu dalam hidupku. Dengan menyadari dan mengalami kehadiran-Mu maka aku beroleh kekuatan di tengah kerapuhan dan kelemahanku. Di dalam Engkau aku kuat, ya Tuhanku dan Allahku. Amin.
RUAH
Rabu, 16 November 2016 Hari Biasa Pekan XXXIII
Rabu, 16 November 2016
Hari Biasa Pekan XXXIII
Allah adalah kebenaran tertinggi dan rendah hati berarti berada dalam kebenaran. --- St Teresia dari Avila
Antifon Pembuka (Why 4:11)
Sudah sewajarnya, ya Tuhan dan Allah kami, Engkau menerima puji-pujian, hormat dan kuasa. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu dan karena kehendak-Mu semua yang ada dijadikan.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, perkenankan kami memelihara dan memperkembangkan segala sesuatu yang diserahkan kepada kami. Semoga kami dapat ikut serta melaraskan ciptaan-Mu menjadi madah pujian bagi nama-Mu yang kudus dan setia. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Yohanes melihat Seseorang duduk di atas takhta. Dia hidup selama-lamanya. Segala puji syukur dan sembah sujud tak henti-hentinya ditujukan kepada Dia yang duduk di atas takhta itu. Dia itu adalah Pencipta segala sesuatu.
Hari Biasa Pekan XXXIII
Allah adalah kebenaran tertinggi dan rendah hati berarti berada dalam kebenaran. --- St Teresia dari Avila
Antifon Pembuka (Why 4:11)
Sudah sewajarnya, ya Tuhan dan Allah kami, Engkau menerima puji-pujian, hormat dan kuasa. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu dan karena kehendak-Mu semua yang ada dijadikan.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, perkenankan kami memelihara dan memperkembangkan segala sesuatu yang diserahkan kepada kami. Semoga kami dapat ikut serta melaraskan ciptaan-Mu menjadi madah pujian bagi nama-Mu yang kudus dan setia. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Yohanes melihat Seseorang duduk di atas takhta. Dia hidup selama-lamanya. Segala puji syukur dan sembah sujud tak henti-hentinya ditujukan kepada Dia yang duduk di atas takhta itu. Dia itu adalah Pencipta segala sesuatu.
Bacaan dari Kitab Wahyu (4:1-11)
"Kuduslah Tuhan Allah yang mahakudus, yang selalu ada, dulu, kini, dan kelak."
Aku, Yohanes, melihat: Sungguh, sebuah pintu terbuka di surga dan suara yang dahulu pernah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya, “Naiklah kemari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.” Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta berdiri di surga, dan di atas takhta itu duduklah Seseorang. Dan Dia yang duduk di atas takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis. Dan suatu pelangi melingkungi takhta itu, gilang gemilang, bagaikan zamrud rupanya. Di sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di atasnya duduk dua puluh empat tua-tua yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. Dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu. Itulah ketujuh Roh Allah. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; Di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata di sebelah muka dan di sebelah belakang. Adapun makhluk yang pertama seperti singa, makhluk yang kedua seperti anak lembu, makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, sedang makhluk yang keempat seperti burung nasar yang sedang terbang. Keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan tanpa henti-hentinya mereka berseru siang dan malam, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah yang mahakuasa, yang selalu ada, dulu, kini dan kelak.” Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan pujian, dan hormat, dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata, “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian, hormat dan kuasa. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu. Dan karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah yang Mahakuasa.
Ayat. (Mzm 150:1-2.3-4.5-6)
1. Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya! Pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
2. Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
3. Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan.
Melalui perumpamaan, Yesus mengingatkan orang-orang yang menyangka bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Maksudnya, agar mereka tidak menyia-nyiakan waktu dan tetap menjalankan tugasnya seperti biasa.
Melalui perumpamaan, Yesus mengingatkan orang-orang yang menyangka bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Maksudnya, agar mereka tidak menyia-nyiakan waktu dan tetap menjalankan tugasnya seperti biasa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:11-28)
"Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?"
Pada waktu Yesus sudah dekat Yerusalem, orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera nampak. Maka Yesus berkata, “Ada seorang bangsawan berangkat ke negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja. Sesudah itu baru ia akan kembali. Maka ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberi mereka sepuluh mina, katanya, ‘Pakailah ini untuk berdagang sampai aku kembali’. Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan, ‘Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami’. Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. Yang pertama datang dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina’. Katanya kepada hamba itu, ‘Baik sekali perbuatanmu itu hai hamba yang baik. Engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota’. Datanglah yang kedua dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan telah menghasilkan lima mina’. Katanya kepada orang kedua itu, ‘Dan engkau, kuasailah lima kota’. Dan hamba yang ketiga datang dan berkata, ‘Tuan, inilah mina Tuan, aku telah menyimpannya dalam saputangan. Sebab aku takut akan Tuan, karena Tuan adalah manusia yang keras. Tuan mengambil apa yang tidak pernah Tuan taruh, dan Tuan menuai apa yang tidak Tuan tabur’. Kata bangsawan itu, ‘Hai hamba yang jahat! Aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu, aku ini orang yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang tidak kutabur. Jika demikian mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya’. Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ, ‘Ambillah mina yang satu itu dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu’. Kata mereka kepadanya, ‘Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina’. Ia menjawab, ‘Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mempunyai, ia akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, daripadanya akan diambil juga apa yang ada padanya. Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan mataku’.” Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Setiap orang mendapatkan rahmat sesuai situasi hidup masing-masing. Ada yang sungguh-sungguh memperhatikan rahmat-rahmat tersebut dan menggunakannya untuk mengelola kehidupan mereka hingga mendapatkan buah-buah yang baik. Namun, ada pula yang tidak mau memperhatikannya sehingga tak merasakan adanya buah-buah baik dalam kehidupan mereka. Sebagai orang beriman, kita diajak oleh Yesus untuk menyadari rahmat yang telah dianugerahkan kepada kita, sebagai sarana untuk menghadapi perjuangan hidup kita.
Antfion Komuni (Mzm 150:1-2)
Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Allah dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya! Pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
Doa Malam
Bapa surgawi, terima kasih atas segala sesuatu yang telah Engkau berikan kepadaku. Hari ini aku telah berusaha melakukan kehendak-Mu. Jika berkenan, terimalah dan jika ada kekurangan sudilah Engkau mengampuniku dan berilah aku kesempatan untuk memperbaikinya. Amin.
RUAH
Selasa, 15 November 2016 Hari Biasa Pekan XXXIII
Selasa, 15 November 2016
Hari Biasa Pekan XXXIII
“Tuhan yang Mahakuasa menempatkan orang-orang yang baik untuk berkuasa supaya Tuhan bisa memberikan rahmat-Nya kepada umat-Nya melalui mereka.” (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (Why 3:20)
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk menemuinya dan makan bersama-sama dengan dia.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Maharahim, semoga kami dapat melihat apa arti kami bagi-Mu dalam diri Yesus, Pembebas kaum papa dan berdosa, yang mengantarkan kerahiman-Mu kepada kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Tuhan mengingatkan Yohanes untuk berjaga-jaga dan bertobat karena Dia akan datang secara tiba-tiba. Mereka yang bertobat mengenakan pakaian putih dan berjalan bersama Tuhan. Dia selalu mengetuk pintu hati kita supaya kita membukakan agar Dia dapat berdiam bersama kita.
Bacaan dari Kitab Wahyu (3:1-6.14-22)
Hari Biasa Pekan XXXIII
“Tuhan yang Mahakuasa menempatkan orang-orang yang baik untuk berkuasa supaya Tuhan bisa memberikan rahmat-Nya kepada umat-Nya melalui mereka.” (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (Why 3:20)
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk menemuinya dan makan bersama-sama dengan dia.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Maharahim, semoga kami dapat melihat apa arti kami bagi-Mu dalam diri Yesus, Pembebas kaum papa dan berdosa, yang mengantarkan kerahiman-Mu kepada kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Tuhan mengingatkan Yohanes untuk berjaga-jaga dan bertobat karena Dia akan datang secara tiba-tiba. Mereka yang bertobat mengenakan pakaian putih dan berjalan bersama Tuhan. Dia selalu mengetuk pintu hati kita supaya kita membukakan agar Dia dapat berdiam bersama kita.
Bacaan dari Kitab Wahyu (3:1-6.14-22)
"Jika ada orang yang membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia."
Aku Yohanes, mendengar Tuhan bersabda kepadaku, “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal, yang sudah hampir mati. Sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Daku dalam pakaian putih, karena mereka layak untuk itu. Barangsiapa menang, ia akan diberi pakaian putih seperti itu. Aku tidak akan menghapus namanya dari Kitab Kehidupan, tetapi akan Kuakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, yaitu saksi yang setia dan benar, permulaan ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas! Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, maka Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkaya diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihati engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya; dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumasi matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihatlah, Aku bediri di muka pintu dan mengetuk. Jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia, dan ia bersama dengan Daku. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama dengan Daku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 4:10b)
Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.
Zakheus tidak hanya melihat Yesus seperti yang diinginkannya, tetapi bahkan ia bisa menjamu Yesus di rumahnya. Perjumpaan dengan Yesus telah membawa pertobatan bagi Zakheus dan seluruh isi rumahnya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)
Zakheus tidak hanya melihat Yesus seperti yang diinginkannya, tetapi bahkan ia bisa menjamu Yesus di rumahnya. Perjumpaan dengan Yesus telah membawa pertobatan bagi Zakheus dan seluruh isi rumahnya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)
"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah turun. Hari ini aku mau menumpang di rumahmu. Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya, “Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Tak hanya orang buta yang mendapatkan rahmat istimewa dari Yesus. Zakheus pemungut cukai pun mendapatkan kesempatan indah untuk bertemu, bahkan duduk makan bersama dengan Yesus. Sebuah kebahagiaan besar bagi Zakheus yang ternyata masih diperhatikan, diterima dan diperhitungkan oleh Yesus. Bagi Yesus setiap manusia sangatlah bernilai, apalagi mereka yang memiliki kemauan besar untuk berubah. Bukan dosa dan kesalahan Zakheus, tetapi kemauannya untuk berubah, itulah yang terpenting bagi Yesus.
Antifon Komuni (Luk 19:9-10)
Hari ini telah turun selamat atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Putra Manusia d atang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Doa Malam
Tuhan, pada malam ini aku pun ingin seperti Zakheus yang mengundang-Mu untuk datang kerumahnya. Datanglah ya Yesus di dalam hatiku, aku adalah orang yang lemah, aku ingin bertobat, selamatkanlah aku ya Tuhan agar aku selamat, aku ingin senantiasa hidup dalam nama-Mu. Amin.
Tuhan, pada malam ini aku pun ingin seperti Zakheus yang mengundang-Mu untuk datang kerumahnya. Datanglah ya Yesus di dalam hatiku, aku adalah orang yang lemah, aku ingin bertobat, selamatkanlah aku ya Tuhan agar aku selamat, aku ingin senantiasa hidup dalam nama-Mu. Amin.
RUAH
Senin, 14 November 2016 Hari Biasa Pekan XXXIII
Senin, 14 November 2016
Hari Biasa Pekan XXXIII
Mereka yang di dalam hidup ini diubah dari jahat menjadi baik, untuk masa mendatang dijanjikan ganjaran atas perubahan ini --- St. Fulgensius dari Ruspe
Antifon Pembuka (Luk 18:41.42)
Hari Biasa Pekan XXXIII
Mereka yang di dalam hidup ini diubah dari jahat menjadi baik, untuk masa mendatang dijanjikan ganjaran atas perubahan ini --- St. Fulgensius dari Ruspe
Antifon Pembuka (Luk 18:41.42)
Apa yang kauinginkan Kuperbuat untukmu? Tuhan, semoga aku melihat. Melihatlah! Imanmu telah menyelamatkan dikau.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahamulia, Engkau menghendaki menunjukkan kepada seluruh dunia jalan kedamaian dalam diri Yesus, Cahaya segala cahaya. Semoga Dia berkenan mendorong kami, meneladan cinta kasih-Nya kepada manusia yang membawa keselamatan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (1:1-4;2:1-5a)
"Sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh dan bertobatlah!"
Inilah wahyu Yesus Kristus yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya Ia menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang akan segera harus terjadi. Maka Ia mengutus malaikat-Nya untuk menyatakan semuanya kepada Yohanes, hamba-Nya. Yohanes telah memberi kesaksian tentang sabda Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. Berbahagialah orang yang membacakan dan mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat. Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Dia yang ada kini, dulu dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya dan dari Yesus Kristus, menyertai kalian. Tuhan bersabda kepadaku, "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas, Dia bersabda: Aku tahu segala pekerjaanmu, baik jerih payah maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak sabar terhadap orang-orang jahat. Engkau telah menguji orang-orang yang menyebut diri rasul, padahal mereka bukan rasul. Engkau telah mendapati bahwa mereka pendusta. Engkau tetap tabah dan sabar. Engkau menderita sengsara demi nama-Ku dan tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kaulakukan semula."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Barangsiapa menang, akan Kuberi makan buah pohon kehidupan.
atau: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malammerenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:35-43)
"Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat."
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan danmengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, "Ada apa itu?" Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang lewat." Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?" Jawab orang itu "Tuhan, semoga aku melihat!" Maka Yesus berkata, "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau." Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Keingintahuan orang buta dalam Injil itu merupakan sebuah sikap awal dan titik berangkat baginya untuk berproses sampai menerima kesembuhan dan akhirnya mengikuti Yesus. Seandainya dirinya tidak ingin tahu dan bersikap masa bodoh mengenai siapa yang sedang lewat, kesembuhan dan pengenalan akan Yesus tidak akan terjadi.
Salah satu faktor yang menjadi dorongan untuk maju dan berkembang adalah keinginan untuk tahu. Keinginan itu menjadi pendorong untuk mencari informasi dan mendapat jawabannya. Tidak adanya rasa ingin tahu akan menjadi salah satu penghambat perkembangan. Apa yang ingin diketahui itulah yang perlu dipertimbangkan karena di situlah letak fokus perhatian. Seorang ilmuwan memiliki dorongan besar untuk mengetahui lebih banyak tentang ilmu yang diminati. Seorang dokter ingin mencari tahu perkembangan terakhir tentang penyakit dan cara pengobatannya serta alatalat medis model terbaru. Seorang sastrawan memfokuskan diri pada pendalaman terhadap buku-buku baik klasik maupun terbitan terakhir dan berusaha menuangkan ide dan gagasannya melalui tulisan-tulisannya. Orang beriman mestinya juga terdorong untuk mengetahui lebih banyak dan mendalami isi iman Katolik dan ajaran Gereja. Jika tidak demikian, pemahaman iman tidak akan bertambah dan perkembangan iman pun akan tersendat.
Orang Katolik yang tidak memiliki keinginan untuk mengetahui isi iman Katolik lebih lanjut, akan tetap pada keadaannya dan tidak berkembang. Lebih parah lagi kalau seseorang merasa diri sudah tahu banyak tentang isi iman, dan merasa tidak perlu belajar lagi. Sikap seperti itu akan membuatnya berhenti bertumbuh dan tetap pada ketidaktahuannya dalam banyak hal berkenaan dengan iman. Tidak jarang keadaan seperti itu menyebabkan rapuhnya hidup iman dan membuatnya mudah goyah dan terkadang jatuh. Tidak sedikit orang Katolik yang berpindah keyakinan, karenap engaruh hal-hal kecil yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangtahuan mengenai iman Katolik yang begitu kaya dan indah.
Pengetahuan akan isi iman Katolik jelas belum cukup secara bekal untuk berkembang dalam kehidupan iman, karena mesti mengembangkan relasi dengan Allah dan mewujudkannya dalam hidup sehari-hari. Seperti dikisahkan dalam Injil, si orang buta memiliki keinginan besar untuk dekat dengan Yesus dan menerima rahmat dari-Nya dengan berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Seruan itu menunjukkan sikap dasar imannya yaitu percaya bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan kebutaannya, sehingga berani menyerahkan diri kepada-Nya. Pada akhirnya, yang disembuhkan bukan hanya kebutaan matanya, tetapi sekaligus kebutaan mata imannya. Atas kesembuhan yang dialaminya, ia mengambil sikap yang sangat tegas dan jelas, yaitu menjadi pengikut Yesus. Sikap dasar inilah yang diperlukan untuk bisa berkembang dalam iman, yaitu relasi yang semakin dekat dengan Yesus yang diimani dan mewujudkannya dalam kehidupan.
Antifon Komuni (Why 2:4-5)
Aku mencela kalian, karena telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sabarlah, betapa dalamnya kalian jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kalian lakukan semula.
YH/Inspirasi Batin 2016
Minggu, 13 November 2016 Hari Minggu Biasa XXXIII
Minggu, 13 November 2016
Hari Minggu Biasa XXXIII
Pada akhir zaman Kerajaan Allah akan sampai pada kesempurnaannya. Lalu orang-orang benar akan dimuliakan dengan jiwa dan badan, akan memerintah bersama Kristus sampai selama-lamanya, dan alam semesta material akan diubah. Lalu dalam kemuliaan itu Allah akan "menjadi semua di dalam semua" (1 Kor 15:28). --- Katekismus Gereja Katolik, 1060
Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)
Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.
The Lord said: I think thoughts of peace and not of affliction. You will call upon me, and I will answer you, and I will lead back your captives from every place.
Dicit Dominus: Ego cogito cogitationes pacis, et non afflictionis: invocabitis me, et ego exaudiam vos: et reducam captivitatem vestram de cunctis locis.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan Kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kduus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Nubuat Maleakhi (4:1-2a)
Hari Minggu Biasa XXXIII
Pada akhir zaman Kerajaan Allah akan sampai pada kesempurnaannya. Lalu orang-orang benar akan dimuliakan dengan jiwa dan badan, akan memerintah bersama Kristus sampai selama-lamanya, dan alam semesta material akan diubah. Lalu dalam kemuliaan itu Allah akan "menjadi semua di dalam semua" (1 Kor 15:28). --- Katekismus Gereja Katolik, 1060
Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)
Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.
The Lord said: I think thoughts of peace and not of affliction. You will call upon me, and I will answer you, and I will lead back your captives from every place.
Dicit Dominus: Ego cogito cogitationes pacis, et non afflictionis: invocabitis me, et ego exaudiam vos: et reducam captivitatem vestram de cunctis locis.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan Kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kduus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Nubuat Maleakhi (4:1-2a)
"Bagimu akan terbit surya kebenaran."
Sungguh, hari Tuhan akan datang, menyala seperti perapian! Maka semua orang yang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik akan menjadi seperti jerami, dan akan terbakar oleh hari yang datang itu,” firman Tuhan semesta alam; “akar dan cabang mereka pun tidak akan ditinggalkan. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 98:5-6.7-8.9a; R:9)
1. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:7-12)
"Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan."
Saudara-saudara, kamu sendiri tahu bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu. Kami tidak makan rezeki orang dengan cuma-cuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak menerima rezeki dari kamu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab ketika berada di tengah-tengahmu, kami telah memperingatkan, ‘Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan!’ Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringatkan dan kami nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan dari hasil jerih payahnya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Lukas 21:28)
Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:5-19)
"Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."
Sekali peristiwa, ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai barang persembahan, berkatalah Yesus, “Akan datang harinya segala yang kamu lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.” Lalu murid-murid bertanya kepada Yesus, “Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kamu disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata ‘Akulah Dia’ atau ‘Saatnya sudah dekat’. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan bila kamu mendengar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kamu memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluarga dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh; karena nama-Ku kamu akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Dalam hidup ini, orang beriman dihadapkan pada dua pilihan, yakni berbuat baik dan dikasihi Tuhan atau berbuat jahat dan jauh dari jalan Tuhan. Secara teoritis orang Katolik tidak sulit memilihnya. Nabi Maleakhi menyebut bahwa orang yang gegabah dan berbuat fasik akan terbakar oleh hari Tuhan, sedangkan orang yang takut akan nama Tuhan akan merasakan surya kebenaran (Mal 4:1-2). Dalam kenyataan, berbuat baik kadang lebih sulit dilakukan daripada berbuat jahat. Menahan keinginan yang buruk juga lebih sulit daripada membiarkan hal yang baik menguap.
Rasul Paulus memberi teladan untuk menghindari hal-hal negatif dengan bekerja dan berjerih payah siang malam agar tidak makan rezeki orang dengan cuma-cuma dan "jangan menjadi beban bagi siapapun" (2Tes 3:8). Ia memperingatkan orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja. Tidak ada orang yang dilahirkan untuk menjadi pengangguran yang luntang-lantung ke sana kemari berbuat iseng, bertindak kriminal atau sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Setiap mahluk hidup dilahirkan untuk bisa mencari makan sendiri secara alamiah. Kemampuan untuk bekerja sudah ada dalam diri manusia dan setiap orang usia produktif selayaknya mau bekerja dan makan dari hasil jerih payahnya sendiri. Setiap orang Katolik juga sepatutnya memilih dan menjalankan pekerjaan yang positif dan tidak bertentangan dengan hukum pidana atau perdata.
Tentu saja tidak setiap pekerjaan mendatangkan uang dan kenyamanan duniawi. Pekerjaan yang ditawarkan oleh Yesus bisa membuat kita dibenci semua orang (Luk 21:17). Menjadi pengikut Kristus dan mewartakan nama-Nya tidak serta merta mendatangkan kebahagiaan. Pengikut Kristus awali hidup dalam situasi perang dan penjajahan. Mereka akan melihat kehancuran Yerusalem dan Bait Allah yang mereka kagumi. Mereka akan menyaksikan penyesatan, perang dan pemberontakan, penyakit sampar dan kelaparan. Mereka akan ditangkap, dianiaya dan dimasukkan ke dalam penjara. Bahkan mereka akan diserahkan oleh keluarga sendiri untuk dibunuh. Sungguh mengerikan risiko menjadi saksi Kristus saat itu meskipun Yesus sendiri memberi mereka kata-kata hikmat dan menjamin mereka dengan bersabda, "Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu" (ay. 19)
Para ssaudara terkasih, situasi orang Katolik di Indonesia saat ini mungkin tidak semencekam seperti yang dinubuatkan oleh Yesus. Namun bukan berarti kita menjadi malas untuk bersaksi tentang Dia. Kita harus rajin mewartakan kasih Tuhan dalam pekerjaan dan jerih payah kita sehari-hari.
Antifon Komuni (Mzm 73:28)
Berpaut pada Tuhan Allah itu baik bagiku, demikian juga menaruh harapan kepada-Nya.
To be near God is my happiness, to place my hope in God the Lord.
RUAH / Rm. Gregorius Jeffrey Wibiksono, O.Carm
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati