| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 20 November 2016 Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam.

Minggu, 20 November 2016
Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
  

Kerajaan Kristus sudah Ada dalam Gereja, namun belum diselesaikan oleh kedatangan Raja di bumi "dengan segala kekuasaan dan kemuliaan" (Luk 21:27) Bdk. Mat 25:31.. Ia masih diserang oleh kekuatan-kekuatan jahat Bdk. 2 Tes 2:7., walaupun mereka sebenarnya sudah dikalahkan oleh Paskah Kristus. Sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada-Nya Bdk. 1 Kor 15:28., "sampai nanti terwujudkan langit baru dan bumi baru, yang diwarnai keadilan, Gereja yang tengah mengembara, dalam Sakramen-sakramen serta lembaga-lembaganya yang termasuk zaman ini, mengemban citra zaman sekarang yang akan lalu. Gereja berada di tengah alam tercipta, yang hingga kini berkeluh-kesah dan menanggung sakit bersalin, serta merindukan saat anak-anak Allah dinyatakan" (LG 48). Oleh karena itu orang Kristen berdoa, terutama dalam perayaan Ekaristi Bdk. 1 Kor 11:26., supaya kedatangan kembali Kristus Bdk. 2 Ptr 3:11-12. dipercepat, dengan berseru: "Datanglah Tuhan" (1 Kor 16:22; Why 22:17.20). (Katekismus Gereja Katolik, 671)

      

Antifon Pembuka (Why. 5:12, 1:6)

Pantaslah Anak Domba yang disembelih itu menerima kuasa dan kekayaan, hikmat, kekuatan, dan hormat. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.


How worthy is the Lamb who was slain. to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor. To him belong glory and power for ever and ever.

Dignus est Agnus, qui occisus est, accipere virtutem, et divinitatem, et sapientiam, et fortitudinem, et honorem. Ipsi gloria et imperium in sæcula sæculorum.

 

Doa Pagi

 
Allah Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan membarui segala sesuatu dalam diri Putra-Mu terkasih, Raja Semesta Alam. Semoga segala makhluk yang telah dibebaskan dari perbudakan berhamba pada kebesaran-Mu dan tanpa henti memuji-muji Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

  
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (5:1-3)
       
"Mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel."
    
Sekali peristiwa datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron. Mereka itu berkata, “Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama, yakni ketika Saul masih memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Lagipula Tuhan telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel.” Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap Daud di Hebron, lalu Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di sana, di hadapan Tuhan. Kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5; R:1)

1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:12-20)
 
"Allah telah memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih."
 
Saudara-saudara, semoga kamu mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang membuat kamu layak mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam Kerajaan Terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih; di dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, Dia adalah yang sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada mendahului segala sesuatu, dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia lebih utama dalam segala sesuatu. Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 11:9.10)
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa kita Daud!


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (23:35-43)
 
"Tuhan, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
 
Ketika Yesus bergantung di salib, pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi mengejek-Nya, “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah!” Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata, “Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” Ada juga tulisan di atas kepala-Nya, “Inilah Raja Orang Yahudi”. Salah seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Yesus, katanya, “Bukankah Engkau Kristus?” Selamatkanlah diri-Mu sendiri dan kami!” Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya, “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah? Padahal engkau menerima hukuman yang sama! Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita. Tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata kepada Yesus, “Yesus, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja!” Kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

   
Bagi kita umat Kristiani, Kristus adalah Raja. Namun Ia bukan raja biasa, melainan Raja Semesta Alam. Seorang raja pasti memiliki sebuah takhta. Demikian pula dengan Yesus. Takhta yang dimiliki-Nya bahkan sangat luar biasa. Ia bertakhta di kayu salib. Dari ketinggian salib, dengan tangan-Nya yang terentang Ia hendak memeluk seluruh alam semesta ini dalam pelukan-Nya. Ia tahu bahwa alam semesta ini perlu diselamatkan. Sebagai Tuhan, Ia thu bahwa alam yang diciptakan-Nya telah menyimpang dari hakikatnya. Semestinya alam menunjukkan keagungan Tuhan. Namun karena dosa dan sikap serakah manusia, alam kehilangan kemurahannya. Umat manusia yang semestinya menunjukkan belas kasihnya sebagai citra Allah juga tak mampu menampilkan sikap belas kasih Allah.

Dalam situasi berdosa inilah maka Allah Bapa memberikan putra-Nya untuk menebus alam semesta. Ia mengutus Yesus untuk menyelamatkan alam semesta yang korup, hancur dan menuju rusak. Namun cara yang harus ditempuh Yesus untuk menjadi raja sungguh tidak masuk akal, bahkan tidak manusiawi. Ia harus rela menjadi hina, bahkan kehilangan derajat-Nya sebagai raja. Ia harus merentangkan tangan-Nya selebar-lebarnya di atas salib, tanda paling hina sebagai seorang pendosa. Namun Yesus sungguh menyadari bahwa jalan inilah satu-satunya cara yang dapat Ia lakukan untuk membawa alam semesta kembali kepada derajatnya yang mulia.

Meskipun maksud dan niat Yesus sungguh mulia, Ia tetap mendapatkan halangan dan rintangan. Ia harus berhadapan dengan umat-Nya sendiri yang tidak mau diperbaiki. Bahkan umat-Nya inilah yang membawa Dia untuk disalibkan. Memang tujuan mulia tak selamanya mendapatkan balasan yang mulia. Namun dalam kejadian yang dialami oleh Yesus kita bisa belajar bahwa keagungan tak selamanya perlu untuk diungkapkan. Terkadang keagungan itu tersingkap sendiri atau bahkan diungkapkan oleh orang-orang yang dianggap hina. Hal inilah yang dialami oleh Yesus Kristus. Keagungan sebagai raja tidak diumumkan oleh orang-orang besar, namun justru diumumkan oleh seorang penjahat yang bertobat. Pengakuan penjahat inilah yang justru mengagungkan Yesus, karena Ia bukan hanya raja yang dapat memberi kebebasan, namun lebih dari itu, Ia adalah raja yang dapat memberi kehidupan kekal. Hal ini sungguh tampak dalam apa yang dikatakan Tuhan Yesus kepada penjahat yang bertobat itu, "Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di Firdaus." Tak ada seorang raja pun yang dapat memberi kehidupan kekal seperti yang diberikan oleh Yesus. Kehidupan kekal hanya mungkin diberikan oleh Sang Pemberi Hidup, yaitu Yesus Sang Pencipta bintang Mulia, Yesus Sang Raja Semesta Alam.

Dari kejadian yang dialami oleh Yesus dan penjahat yang bertobat ini kita bisa belajar bahwa pembelaan atas diri kita dapat datang dari mana saja. Tak selamanya pembelaan dilakukan oleh orang yang selalu dianggap baik. Ada kalanya orang yang dianggap tak baik pun mampu membela kita. Kebenaran tak selamanya diungkapkan oleh orang baik, terkadang kebenaran justru terungkap di balik sikap yang tidak baik. Yesus Sang Raja, dinobatkan sebagai Raja bukan oleh orang-orang yang baik, tapi oleh seorang yang dianggap sebagai sampah masyarakat. Pengakuan kekuasaan Yesus justru datang dari orang yang dibuang oleh masyarakat.

Berdasarkan pada kejadian ini, semoga kita pun juga berefleksi bahwa tugas kita pun sama seperti tugas Yesus, yaitu memanusiakan manusia. Betapa banyak di sekitar kita para saudara kita yang telah kehilangan rasa kemanusiaannya. Akibatnya mereka tidak mampu menunjukkan sikap belas kasih yang merupakan ciri dasar umat manusia. Hal ini tampak dalam sikap-sikap yang tak bermoral maupun dalam sikap-sikap yang tak mau peduli pada kehidupan sesama makhluk Tuhan. Kiranya Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam ini merupakan titik awal yang baik bagi kita untuk merenunggkan kembali tugas perutusan kita sebagai manusia, yaitu memuliakan alam ciptaan Tuhan dan memuliakan rasa kemanusiaan kita. Semoga rahmat Tuhan membuat kita sungguh mampu untuk bersikap penuh belas kasih sebagaimana Yesus yang selalu penuh dengan belas kasih. Amin. Tuhan memberkati. (Rm. FX. Sulistya Heru Prabowo, O.Carm/RUAH)
   
Antifon Komuni (Mzm 29:10-11)

Tuhan akan bertakhta sebagai Raja untuk selamanya. Tuhan akan memberkati umat-Nya damai.

Sedebit Dominus Rex in æternum: Dominus benedicet populo suo in pace.

The Lord sits as King for ever. The Lord will bless his people with peace.

Sabtu, 19 November 2016 Hari Biasa Pekan XXXIII

Sabtu, 19 November 2016
Hari Biasa Pekan XXXIII
    
“Kita terus-menerus membutuhkan belas kasih Allah dan wajib berdoa setiap hari, 'Dan ampunilah kesalahan kami' (Mat 6:12)” (St. Agustinus)

         

Antifon Pembuka (Mzm 144:1)
 
Terpujilah Tuhan, Gunung batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang. 
   
Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Mahasempurna, manusia dan ciptaan lainnya Kau kehendaki disempurnakan oleh Ro-Mu yang telah Kaujanjikan. Semoga kami terbuka menerima daya hidup kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Yohanes melihat kedua saksi berdiri di hadapan Tuhan. Mereka memiliki kuasa menutup langit, mengubah air menjadi darah, menghajar bumi dengan pelbagai malapetaka dan membawa sukacita atas seluruh bumi. Mereka diperintahkan naik ke langit disaksikan oleh musuh-musuh mereka.
  

Bacaan dari Kitab Wahyu (11:4-12)
     
 
"Kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi."
     
Aku, Yohanes, mendengar suatu suara yang berkata, “Lihatlah kedua saksiku ini. Mereka itulah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. Jika ada orang yang hendak menyakiti keduanya keluarlah api dari mulut mereka dan menghanguskan semua musuh mereka. Jika ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara demikian. Kedua saksi itu mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat. Dimilikinya pula kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali dikehendakinya. Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksiannya, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan. Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku, bahasa dan kaum melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak akan memperbolehkan mayat itu dikubur. Dan para penduduk bumi akan bergembira dan bersukacita atas kedua saksi itu. Mereka akan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi. Tetapi, tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam kedua orang itu, sehingga mereka bangkit. Semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Dan orang-orang itu akan mendengar suara yang nyaring dari surga berkata kepada mereka, “Naiklah ke mari!” Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!
Ayat. (Mzm. 144:1,2,9-10)
1. Terpujilah Tuhan, Gunng Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung. Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku.
3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu; dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b) 
Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
  
Yesus memberi pencerahan kepada orang Saduki yang tidak percaya akan kebangkitan bahwa "di dunia sana" orang hidup seperti malaikat, tidak kawin dan dikawinkan dan menjadi anak-anak Allah.

  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (20:27-40)
    
"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
     
Pada suatu ketika datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada Yesus, “Guru, Musa menulis untuk kita perintah ini: Jika seorang yang mempunyai saudara laki-laki mati meninggalkan isteri tetapi tidak meninggalkan anak, maka saudaranya harus kawin dengan wanita itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya. Ada tujuh orang bersaudara.. Yang pertama kawin dengan seorang wanita lalu mati tanpa meninggalkan anak. Lalu wanita itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga, dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu. Mereka semuanya mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya wanita itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.” Berkatalah Yesus kepada mereka, “Orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Dia semua orang hidup.” Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Maka mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

   
Masalah hidup sesudah kematian menjadi misteri setiap manusia. Yesus memberikan pemahaman bahwa standar hidup sesudah kematian, sangatlah berbeda dengan standar hidup sebelum kematian. Gambaran Yesus tentang hidup sesudah kematian merupakan gambaran kehidupan dalam Allah, yang dikuasai oleh nilai keilahian. Maka tidak heran, Yesus selalu menekankan supaya kkita sembari masih di dunia ini juga berusaha untuk menata hidup yang mengarah kepada hidup ilahi sesudah mati, yaitu hidup dalam persatuan penuh dengan Allah.

Antifon Komuni (Luk 20:37, 38)
 
Musa menyebut Tuhan Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup. 
 
Doa Malam

Ya Tuhan Yesus, di hadapan-Mu semua orang hidup. Oleh karena itu, kumohon rahmat-Mu untuk selalu menyadari kefanaan dunia ini yang hanyalah sarana untuk bertumbuh dalam kasih dan kerahiman-Mu yang tak terbatas. Amin.

RUAH

Pengadilan Terakhir


Pengadilan Terakhir adalah tema besar pewartaan para nabi (Ul 7:10; Yoel 3-4; Mal 3:19), dan sang perintis, yakni Yohanes Pembaptis (Mat 3:7-12). Bahkan, Yesus sendiri juga memaklumkan tema Pengadilan Terakhir ini (Mrk 12:40). Pada waktu itu, Yesus akan datang sebagai Hakim (Mat 25:31-33), karena sebagai Penebus dunia, Dia memang memiliki hak definitif untuk mengadili tingkah laku dan hati manusia. Bapa telah menyerahkan wewenang pengadilan itu kepada Yesus (Yoh 5:22). 

 Dalam perjalanan sejarah manusia, orang jahat dan baik tumbuh bersama seperti gandum dan ilalang (Mat 13:24-30). Dalam Pengadilan Terakhir, Kristus datang untuk menentukan kemenangan kebaikan secara definitif atas kejahatan. Secara naluriah, manusiam emiliki pemahaman dasar dalam lubuk hatinya "ini baik" dan "itu buruk", tetapi manusia diberi kebebasan untuk memilih. Disayangkan, jika pilihannya keliru pada kejahatan. Allah tidak pernah menciptakan kejahatan. Allah hanya menciptakan kebaikan, sebagaimana dinyatakan dalam kitab Kejadian, "Allah menciptakan segala yang diciptakan-Nya itu, sungguh amat baik" (Kej 1:31). Maka, kejahatan hanyalah merupakan tiadanya kebaikan, seperti dikatakan oleh St. Agustinus. 

 Materi dalam Pengadilan Terakhir adalah: Pertama, tingkah laku manusia terhadap dirinya sendiri dan sesamanya (Mrk 12:38-40), khususnya mereka yang menderita dan sungguh-sungguh membutuhkan uluran tangan (Mat 25:31-46). Kedua, isi hati yang paling rahasia dari setiap orang (Luk 12:1-3; Rom 2:16; 1Kor 4:5). Ketiga, sikap menolak untuk percaya kepada rahmat yang ditawarkan Allah (Mat 11:20), khususnya kesempatan untuk bertobat dan menutup telinga terhadap Sabda Allah yang disampaikan oleh Yesus Kristus, Sang Hakim (Mat 12:41-42). Keempat, dengan sengaja tak mau mengendalikan lidahnya untuk menyakiti sesama (Mat 5:22). Kelima, kemunafikan (Mat 7:1-5). Keenam, penghujatan kepada Roh Kudus (Mrk 3:29; Mat 12:32), yaitu menyamakan Allah dengan kuasa kegelapan, sikap terang-terangan secara publik dan permanen melawan Allah. 

 Keenam materi Pengadilan Terakhir tersebut bisa dirangkum dalam: Menolak atau menerima cinta kasih terhadap Allah, sesama dan diri sendiri. Hukum cinta kasih menjadi ukuran Pengadilan Terakhir.  

 Sebagai refleksi, mungkin di sini perlu dijelaskan cara mencintai diri secara tepat. Mencintai diri sendiri itu tidak sama dengan egoisme. Egoisme justru menjadi akar segala dosa. Mencintai diri sendiri secara tepat berarti menjaga diri agar selaras dengan maksud penciptaan, yakni baik adanya. Cinta mengandaikan adanya antusiasme konstan dan tetap untuk melakukan yang baik. Cinta adalah bentuk, pengerak dan akar dari segala keutamaan, menuju Allah sebagai Kebaikan Tertinggi. 

 Indikator cinta dapat diamati dari kebaikan-kebaikan moral yang dilakukan seseorang. Moral merupakan "pola" keutamaan yang dihayati manusia. Moral tidak saja mengajarkan yang baik, tetapi juga mendorong secara kuat untuk melakukannya. Dorongan tersebut terungkap dalam antusiasme yang konstan dan tetap untuk menjaga kesucian diri. Itulah yang dimaksudkan St Paulus, ketika dia mengatakan, "Persembahkanlah tubuhmu sebagai kurban yang hidup dan berkenan kepada Allah; itulah ibadahmu yang sejati" (Rm 1:1). 

 Kalau demikian, siapa yang bisa lulus dari Pengadilan Terakhir? Pemazmur menyerukan doa berikut ini, "Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat bertahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan" (Mzm 130:3-4a). Allah justru lebih tampak sebagai Allah, jika dipahami dan diimani sebagai Pengampun, bukan Penghukum. 

 Akhirnya, harus dikatakan bahwa belas kasih Allah itu tak terhingga melampaui segala dosa. Belas kasih Allah dan dosa kita itu ibarat lautan dan sepercik api. Lautan belas kasih Allah memadamkan percikan api dosa kita. Maka, kita bisa berseru dalam iman yang teguh, "Ya Allah, aku percaya akan belas kasih-Mu yang tak terhingga." Iman akan belas kasih Allah yang tak terhingga tersebut merupakan inti dari pertobatan dan pengampunan dosa. Di sinilah, jasa Yesus Kristus sebagai Penebus dosa dunia dan Hakim Pengadilan Terakhir terangkum dalam hukum-Nya yang mengagumkan: Cinta kasih! (Sumber: KGK, 678-679)

Oleh Adrian Pristio, O.Carm (Cafe Rohani 2013)

Jumat, 18 November 2016 Hari Biasa Pekan XXXIII

Jumat, 18 November 2016
Hari Biasa Pekan XXXIII
  
“Keheningan adalah bagian dari Liturgi … misteri yang lebih agung, yang melampaui semua kata, mengundang kita dalam keheningan. Keheningan ini haruslah keheningan yang penuh, yang bukan sekedar ketiadaan ungkapan verbal dan bahasa tubuh. Apa yang seharusnya kita harapkan dalam liturgi ialah agar liturgi memberikan kita keheningan yang hakiki, yang positif, yang memulihkan kita. Keheningan yang bukan jeda belaka, yang mana ribuan pikiran dan keinginan menyerang kita, tetapi momen rekoleksi, yang menghasilkan kedamaian batin, membiarkan kita bernafas dan menemukan satu  hal yang perlu … ”  (Kardinal Joseph Ratzinger, The Spirit of Liturgy)

   

Antifon Pembuka (Why 10:9)
    
Ambillah dan makanlah kitab itu. Kitab itu akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu akan terasa manis seperti madu.
           
Doa Pagi

 
Allah Bapa kami yang Mahakudus, kami mohon, ajarilah kami berdoa menurut teladan Putra-Mu terkasih. Semoga tingkah laku kami melambangkan hormat, bakti dan syukur kami atas kemurahan hati-Mu yang selalu menghidupi kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (10:8-11)
     
 
"Aku menerima kitab itu dan memakannya."
    
Aku, Yohanes, mendengar suara dari langit, yang berkata kepadaku, “Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu”.Maka aku menghadap malaikat itu. Aku minta kepadanya, supaya memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Ia berkata, “Ambillah dan makanlah, Kitab itu akan terasa pahit dalam perutmu, tetapi manis seperti madu dalam mulutmu.” Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat dan memakannya. Rasanya manis seperti madu dalam mulutku, tetapi setelah kumakan terasa pahit dalam perut. Maka malaikat itu berkata kepadaku, “Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa, kaum, bahasa dan raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:14. 24. 72. 103. 111. 131)
1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
4. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih manis daripada madu bagi mulutku.
5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
      
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (2Taw 7:16)
Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:45-48)
     
"Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."
       
Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di Bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!        
  
Renungan

  
Yesus berada di Bait Allah di Yerusalem. Bait Allah adalah "jantung" kehidupan bangsa Israel. Setiap hari orang secara bergantian mengadakan peribadatan kepada Allah di sana. Orang mempersembahkan kurban bakaran, seperti lembu, kambing, domba dan merpati dan kurban-kurban ukupan atau kemenyan. Untuk memudahkan orang mengadakan persembahan di sekitar Bait Allah ada penjual hewan-hewan kurban dan ada penukar uang di sana. Suasana tawar-menawar dan membeli hewan itu mengganggu ketenangan orang dalam berdoa, berelasi dengan Allah. 
 
 Berhadapan dengan keadaan seperti itu, Yesus marah. Yesus menyatakan bahwa Rumah Bapa-Nya adalah rumah doa. Yesus menyatakan Bait Allah adalah Rumah Bapa-Nya. Karena relasi yang personal dan mendalam Yesus dengan Bapa-Nya, Ia menegaskan kembali fungsi Bait Allah untuk tempat berelasi antara manusia dengan Allah Bapa-Nya. Maka, suasana keheningan perlu diwujudkan. 
 
 Dengan ini, Yesus menyadarkan kita pula betapa pentingnya mewujudkan keheningan di dalam gereja. Keheningan merupakan suatu kondisi yang memungkinkan kita berdialog dan bermesraan dengan Allah. Apakah selama peribadatan dalam gereja, sikap dan perilaku kita menciptakan keheningan yang membantu diri kita dan sesama berelasi dengan Tuhan? (FH/Inspirasi Batin 2016)
 
Antifon Komuni (Mzm 118:14,24)
 
Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu melebihi segala harta. Ya peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku. 

Kamis, 17 November 2016 Peringatan Wajib Sta. Elisabeth dari Hungaria

Kamis, 17 November 2016 
Peringatan Wajib Sta. Elisabeth dari Hungaria
  
“Sejak suaminya meninggal, kesucian Elisabet berkembang penuh” (Kunrad dari Marburg, bapa rohani St. Elisabeth dari Hungaria)

 

Antifon Pembuka (Mzm 149:1-2)
 
Marilah kalian yang diberkati oleh Bapa-Ku, sebab Aku sakit dan kalian mengunjungi Aku. Sungguh Aku bersabda kepadamu: Apa saja yang kalian lakukan bagi saudara-Ku yang terhina sekali pun, itu kalian lakukan bagi-Ku.
 
Doa Pagi

 
Ya Allah, Santa Elisabet melihat dan menghormati Kristus dalam diri kaum miskin. Semoga karena doa dan teladannya kami pun melayani orang malang dan papa dengan cinta kasih sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
  
Yohanes sangat sedih melihat tak seorang pun yang bisa membuka gulungan kitab. Tetapi, seorang dari tua-tua berkata kepadanya, "Singa dari suku Yehuda yang mampu membuka gulungan kitab itu. Dialah Anak Domba yang telah disembelih bagi kita."

  

Bacaan dari Kitab Wahyu (5:1-10)
     
 
"Anak Domba telah disembelih dan dengan darah-Nya telah menebus kita dari segala bangsa."
       
Aku, Yohanes, melihat Seorang yang duduk di atas takhta di surga; dengan tangan kanan Dia memegang sebuah gulungan kitab. Kitab itu ditulis sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya, "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" Tetapi tak seorang pun di surga atau di bumi atau di bawah bumi yang dapat membuka gulungan kitab itu atau melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak seorang pun dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu atau pun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku, "Jangan menangis! Sesungguhnya singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang. Dialah yang dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya. "Maka aku melihat seekor Anak Domba berdiri di tengah-tengah takhta dan ditengah-tengah keempat makhluk serta orang tua-tua itu. Anak Domba itu kelihatan seperti telah disembelih, Ia bertanduk tujuh dan bermata tujuh. Itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat orang tua-tua di hadapan Anak Domba. Mereka masing-masing memegang sebuah kecapi, dan sebuah cawan emas penuh dengan kemenyan. Itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan sebuah lagu baru katanya, 'Layaklah Engkau menerima gulungan kitab dan membuka ketujuh meterainya. Sebab Engkau telah disembelih, dan dengan darah-Mu telah membeli mereka bagi Allah dari setiap suku, bahasa, kaum dan bangsa. Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka sebagai raja akan memerintah di bumi."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau telah membuat kami menjadi raja dan imam.
Ayat. (Mzm 149:1-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab) 
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.
    
Yesus menangisi kota Yerusalem yang akan hancur lebur oleh musuh. Alasannya, karena penduduk kota Yerusalem tidak menerima kedatangan Allah dalam diri-Nya.
    

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:41-44)
   
"Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"
    
Pada waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, “Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

 
Yesus menangisi Yerusalem karena berbagai tindakan orang Yerusalem yang cenderung menjauh dari Allah. Mereka melakukan tata aturan yang ada, namun tidak memiliki pemahaman yang cukup atas latar belakang tata aturan yang mereka lakukan. Akibatnya tata aturan yang dikerjakan hanyalah bersifat ritualistik dan tak membawa mereka makin dekat dengan Allah. Kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka pun tak mereka pahami sebagai pewahyuan Allah yang hidup. Lalu, bagaimana dengan kita, sadarkah kita akan latar belakang dan tujuan tata aturan yang kita laksanakan sebagai orang Katolik dan sikap hidup yang kita bangun?

Antifon Komuni (Yoh 15:13) 
 
Tiada cinta kasih yang lebih besar daripada cinta kasih orang, yang menyerahkan nyawanya untuk sahabatnya. 
 
Doa Malam

Ya Tuhan, bimbinglah aku untuk semakin peka dalam menyadari kehadiran-Mu dalam hidupku. Dengan menyadari dan mengalami kehadiran-Mu maka aku beroleh kekuatan di tengah kerapuhan dan kelemahanku. Di dalam Engkau aku kuat, ya Tuhanku dan Allahku. Amin.

RUAH

Rabu, 16 November 2016 Hari Biasa Pekan XXXIII

Rabu, 16 November 2016
Hari Biasa Pekan XXXIII
    
Allah adalah kebenaran tertinggi dan rendah hati berarti berada dalam kebenaran. --- St Teresia dari Avila
      

Antifon Pembuka (Why 4:11)
     
Sudah sewajarnya, ya Tuhan dan Allah kami, Engkau menerima puji-pujian, hormat dan kuasa. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu dan karena kehendak-Mu semua yang ada dijadikan.
    
Doa Pagi

  
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, perkenankan kami memelihara dan memperkembangkan segala sesuatu yang diserahkan kepada kami. Semoga kami dapat ikut serta melaraskan ciptaan-Mu menjadi madah pujian bagi nama-Mu yang kudus dan setia. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Yohanes melihat Seseorang duduk di atas takhta. Dia hidup selama-lamanya. Segala puji syukur dan sembah sujud tak henti-hentinya ditujukan kepada Dia yang duduk di atas takhta itu. Dia itu adalah Pencipta segala sesuatu.
 
Bacaan dari Kitab Wahyu (4:1-11)      
 
"Kuduslah Tuhan Allah yang mahakudus, yang selalu ada, dulu, kini, dan kelak."
           
Aku, Yohanes, melihat: Sungguh, sebuah pintu terbuka di surga dan suara yang dahulu pernah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya, “Naiklah kemari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.” Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta berdiri di surga, dan di atas takhta itu duduklah Seseorang. Dan Dia yang duduk di atas takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis. Dan suatu pelangi melingkungi takhta itu, gilang gemilang, bagaikan zamrud rupanya. Di sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di atasnya duduk dua puluh empat tua-tua yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. Dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu. Itulah ketujuh Roh Allah. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; Di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata di sebelah muka dan di sebelah belakang. Adapun makhluk yang pertama seperti singa, makhluk yang kedua seperti anak lembu, makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, sedang makhluk yang keempat seperti burung nasar yang sedang terbang. Keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan tanpa henti-hentinya mereka berseru siang dan malam, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah yang mahakuasa, yang selalu ada, dulu, kini dan kelak.” Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan pujian, dan hormat, dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata, “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian, hormat dan kuasa. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu. Dan karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah yang Mahakuasa.
Ayat. (Mzm 150:1-2.3-4.5-6)
1. Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya! Pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
2. Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
3. Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 15:16) 
Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan.
  
Melalui perumpamaan, Yesus mengingatkan orang-orang yang menyangka bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Maksudnya, agar mereka tidak menyia-nyiakan waktu dan tetap menjalankan tugasnya seperti biasa.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:11-28)
     
"Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?"
             
Pada waktu Yesus sudah dekat Yerusalem, orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera nampak. Maka Yesus berkata, “Ada seorang bangsawan berangkat ke negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja. Sesudah itu baru ia akan kembali. Maka ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberi mereka sepuluh mina, katanya, ‘Pakailah ini untuk berdagang sampai aku kembali’. Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan, ‘Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami’. Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. Yang pertama datang dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina’. Katanya kepada hamba itu, ‘Baik sekali perbuatanmu itu hai hamba yang baik. Engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota’. Datanglah yang kedua dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan telah menghasilkan lima mina’. Katanya kepada orang kedua itu, ‘Dan engkau, kuasailah lima kota’. Dan hamba yang ketiga datang dan berkata, ‘Tuan, inilah mina Tuan, aku telah menyimpannya dalam saputangan. Sebab aku takut akan Tuan, karena Tuan adalah manusia yang keras. Tuan mengambil apa yang tidak pernah Tuan taruh, dan Tuan menuai apa yang tidak Tuan tabur’. Kata bangsawan itu, ‘Hai hamba yang jahat! Aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu, aku ini orang yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang tidak kutabur. Jika demikian mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya’. Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ, ‘Ambillah mina yang satu itu dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu’. Kata mereka kepadanya, ‘Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina’. Ia menjawab, ‘Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mempunyai, ia akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, daripadanya akan diambil juga apa yang ada padanya. Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan mataku’.” Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
  
Setiap orang mendapatkan rahmat sesuai situasi hidup masing-masing. Ada yang sungguh-sungguh memperhatikan rahmat-rahmat tersebut dan menggunakannya untuk mengelola kehidupan mereka hingga mendapatkan buah-buah yang baik. Namun, ada pula yang tidak mau memperhatikannya sehingga tak merasakan adanya buah-buah baik dalam kehidupan mereka. Sebagai orang beriman, kita diajak oleh Yesus untuk menyadari rahmat yang telah dianugerahkan kepada kita, sebagai sarana untuk menghadapi perjuangan hidup kita.
 
Antfion Komuni (Mzm 150:1-2)
 
Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Allah dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya! Pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!  
 
Doa Malam
 
Bapa surgawi, terima kasih atas segala sesuatu yang telah Engkau berikan kepadaku. Hari ini aku telah berusaha melakukan kehendak-Mu. Jika berkenan, terimalah dan jika ada kekurangan sudilah Engkau mengampuniku dan berilah aku kesempatan untuk memperbaikinya. Amin. 
        
RUAH

Selasa, 15 November 2016 Hari Biasa Pekan XXXIII

Selasa, 15 November 2016
Hari Biasa Pekan XXXIII
  
“Tuhan yang Mahakuasa menempatkan orang-orang yang baik untuk berkuasa supaya Tuhan bisa memberikan rahmat-Nya kepada umat-Nya melalui mereka.” (St. Gregorius Agung)
  

Antifon Pembuka (Why 3:20)

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk menemuinya dan makan bersama-sama dengan dia.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang Maharahim, semoga kami dapat melihat apa arti kami bagi-Mu dalam diri Yesus, Pembebas kaum papa dan berdosa, yang mengantarkan kerahiman-Mu kepada kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Tuhan mengingatkan Yohanes untuk berjaga-jaga dan bertobat karena Dia akan datang secara tiba-tiba. Mereka yang bertobat mengenakan pakaian putih dan berjalan bersama Tuhan. Dia selalu mengetuk pintu hati kita supaya kita membukakan agar Dia dapat berdiam bersama kita.
 

Bacaan dari Kitab Wahyu (3:1-6.14-22)
   
 
"Jika ada orang yang membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia."
    
Aku Yohanes, mendengar Tuhan bersabda kepadaku, “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal, yang sudah hampir mati. Sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Daku dalam pakaian putih, karena mereka layak untuk itu. Barangsiapa menang, ia akan diberi pakaian putih seperti itu. Aku tidak akan menghapus namanya dari Kitab Kehidupan, tetapi akan Kuakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, yaitu saksi yang setia dan benar, permulaan ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas! Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, maka Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkaya diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihati engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya; dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumasi matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihatlah, Aku bediri di muka pintu dan mengetuk. Jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia, dan ia bersama dengan Daku. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama dengan Daku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 4:10b)
Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.
   
Zakheus tidak hanya melihat Yesus seperti yang diinginkannya, tetapi bahkan ia bisa menjamu Yesus di rumahnya. Perjumpaan dengan Yesus telah membawa pertobatan bagi Zakheus dan seluruh isi rumahnya.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)
    
"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
    
Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah turun. Hari ini aku mau menumpang di rumahmu. Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya, “Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Tak hanya orang buta yang mendapatkan rahmat istimewa dari Yesus. Zakheus pemungut cukai pun mendapatkan kesempatan indah untuk bertemu, bahkan duduk makan bersama dengan Yesus. Sebuah kebahagiaan besar bagi Zakheus yang ternyata masih diperhatikan, diterima dan diperhitungkan oleh Yesus. Bagi Yesus setiap manusia sangatlah bernilai, apalagi mereka yang memiliki kemauan besar untuk berubah. Bukan dosa dan kesalahan Zakheus, tetapi kemauannya untuk berubah, itulah yang terpenting bagi Yesus.

Antifon Komuni (Luk 19:9-10)
 
Hari ini telah turun selamat atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Putra Manusia d atang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. 
 
Doa Malam
 
Tuhan, pada malam ini aku pun ingin seperti Zakheus yang mengundang-Mu untuk datang kerumahnya. Datanglah ya Yesus di dalam hatiku, aku adalah orang yang lemah, aku ingin bertobat, selamatkanlah aku ya Tuhan agar aku selamat, aku ingin senantiasa hidup dalam nama-Mu. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy