Sabtu, 19 November 2016
Hari Biasa Pekan XXXIII
“Kita terus-menerus membutuhkan belas kasih Allah dan wajib berdoa setiap hari, 'Dan ampunilah kesalahan kami' (Mat 6:12)” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 144:1)
Terpujilah Tuhan, Gunung batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Mahasempurna, manusia dan ciptaan lainnya Kau kehendaki disempurnakan oleh Ro-Mu yang telah Kaujanjikan. Semoga kami terbuka menerima daya hidup kami. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Yohanes melihat kedua saksi berdiri di hadapan Tuhan. Mereka memiliki kuasa menutup langit, mengubah air menjadi darah, menghajar bumi dengan pelbagai malapetaka dan membawa sukacita atas seluruh bumi. Mereka diperintahkan naik ke langit disaksikan oleh musuh-musuh mereka.
Bacaan dari Kitab Wahyu (11:4-12)
"Kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi."
Aku, Yohanes, mendengar suatu suara yang berkata, “Lihatlah kedua
saksiku ini. Mereka itulah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang
berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. Jika ada orang yang hendak
menyakiti keduanya keluarlah api dari mulut mereka dan menghanguskan
semua musuh mereka. Jika ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka
orang itu harus mati secara demikian. Kedua saksi itu mempunyai kuasa
menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat.
Dimilikinya pula kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah,
dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali
dikehendakinya. Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksiannya,
maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan
mengalahkan serta membunuh mereka. Mayat mereka akan terletak di atas
jalan raya kota besar yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di
mana juga Tuhan mereka disalibkan. Dan orang-orang dari segala bangsa
dan suku, bahasa dan kaum melihat mayat mereka tiga setengah hari
lamanya dan orang-orang itu tidak akan memperbolehkan mayat itu dikubur.
Dan para penduduk bumi akan bergembira dan bersukacita atas kedua saksi
itu. Mereka akan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi
itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.
Tetapi, tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke
dalam kedua orang itu, sehingga mereka bangkit. Semua orang yang
melihat mereka menjadi sangat takut. Dan orang-orang itu akan mendengar
suara yang nyaring dari surga berkata kepada mereka, “Naiklah ke mari!”
Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh
musuh-musuh mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!
Ayat. (Mzm. 144:1,2,9-10)
1. Terpujilah Tuhan, Gunng Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku
dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung. Dialah yang
menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku.
3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu; dengan gambus
sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan
kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
Yesus memberi pencerahan kepada orang Saduki yang tidak percaya akan kebangkitan bahwa "di dunia sana" orang hidup seperti malaikat, tidak kawin dan dikawinkan dan menjadi anak-anak Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (20:27-40)
"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
Pada suatu ketika datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki yang
tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada Yesus, “Guru,
Musa menulis untuk kita perintah ini: Jika seorang yang mempunyai
saudara laki-laki mati meninggalkan isteri tetapi tidak meninggalkan
anak, maka saudaranya harus kawin dengan wanita itu dan membangkitkan
keturunan bagi saudaranya. Ada tujuh orang bersaudara.. Yang pertama
kawin dengan seorang wanita lalu mati tanpa meninggalkan anak. Lalu
wanita itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga, dan
demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu. Mereka semuanya
mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya wanita itu pun mati. Bagaimana
sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang
menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah
beristerikan dia.” Berkatalah Yesus kepada mereka, “Orang dunia ini
kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian
dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati
tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi.
Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah, karena
mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa
telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan
disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah
orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Dia semua
orang hidup.” Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata, “Guru,
jawab-Mu itu tepat sekali.” Maka mereka tidak berani lagi menanyakan
apa-apa kepada Yesus.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Masalah hidup sesudah kematian menjadi misteri setiap manusia. Yesus memberikan pemahaman bahwa standar hidup sesudah kematian, sangatlah berbeda dengan standar hidup sebelum kematian. Gambaran Yesus tentang hidup sesudah kematian merupakan gambaran kehidupan dalam Allah, yang dikuasai oleh nilai keilahian. Maka tidak heran, Yesus selalu menekankan supaya kkita sembari masih di dunia ini juga berusaha untuk menata hidup yang mengarah kepada hidup ilahi sesudah mati, yaitu hidup dalam persatuan penuh dengan Allah.
Antifon Komuni (Luk 20:37, 38)
Musa menyebut Tuhan Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.
Doa Malam
Ya Tuhan Yesus, di hadapan-Mu semua orang hidup. Oleh karena itu, kumohon rahmat-Mu untuk selalu menyadari kefanaan dunia ini yang hanyalah sarana untuk bertumbuh dalam kasih dan kerahiman-Mu yang tak terbatas. Amin.
RUAH