Sabtu, 24 Desember 2016
Misa Pagi: Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Kesembilan
Marilah kita merayakan kedatangan keselamatan kita dengan gembira.
Marilah kita merayakan hari tersuci, di mana hari besar dan abadi datang
ke sini, dalam hari kita begitu singkat di dalam waktu. Ia (Yesus)
menjadi kebenaran kita, kesucian kita, dan penebusan kita. (St.
Agustinus)
Pembuka
* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan,
sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.
Antifon Pembuka (Gal 4:4)
Lihatlah, sudah genaplah saatnya Allah mengutus Putra-Nya ke dunia.
Behold, when the fullness of time had come, God sent his Son into the world.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, hari ini kelahiran Putra-Mu semakin
mendekat. Sabda-Mu berkenan menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria
dan tinggal di antara kami. Kami mohon, semoga Ia menaruh belas kasih
kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini
dan sepanjang masa. Amin.
Ajakan Penantian Almasih
Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem.
Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang
agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan
mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung,
Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia,
dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya,
maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel
dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah
dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu.
Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena
sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan
terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan
menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat,
Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan
memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin
Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia.
Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan
8. Besok hari, dosa-dosa dunia akan terbasmi, karena Sang Penyelamat dunia sudah menjadi di Raja kita. (Tuhanmu......)
U. Tuhanmu kini sudah dekat, mari sujud menyembah.
03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341)
Pencipta Bintang Semesta
04. Mazmur dan Kidung
Antifon: Angkatlah mukamu, sebab Penyelamatmu sudah dekat.
Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi.
Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan.
Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil.
Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu.
Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia.
Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali.
Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat.
Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: Angkatlah mukamu, sebab Penyelamatmu sudah dekat.
Kidung:
Antifon: Esok hari kamu akan diselamatkan, Sabda Tuhan segala kuasa.
Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.
Antifon: Esok hari kamu akan diselamatkan, Sabda Tuhan segala kuasa.
Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak
bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan
Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan
berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:1-5.8b-12.16)
"Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya dihadapan Tuhan."
Pada masa itu Raja Daud telah menetap di rumahnya, dan Tuhan telah
mengaruniakan kepadanya keamanan terhadap semua musuh di sekeliling.
Maka berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan, “Lihatlah, aku ini diam
dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda.”
Lalu berkatalah Natan kepada raja, “Baik, lakukanlah segala sesuatu yang
dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau.” Tetapi pada malam itu
juga datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada
hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan
rumah untuk Kudiami? Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika
engkau menggiring kambing domba! Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja
atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang
kaujalani, dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu. Aku membuat
besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku
menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia
dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan ataupun
ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu sejak Aku mengangkat
hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan kepadamu keamanan
terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan
memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau
telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu, maka Aku akan
membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan
mengokohkan kerajaannya. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk
selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27-29; R: 2a)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak
menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun
untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku
telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak
cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung
batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih
setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Cahaya abadi dan Surya keadilan, datanglah, dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan dan bayangan maut.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:67-79)
"Allah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang."
Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya,
“Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya
dan membawa kelepasan baginya; Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan
bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya, seperti yang telah
difirmankan-Nya sejak purbakala lewat mulut nabi-nabi-Nya yang kudus,
untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang
yang membenci kita; untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang
kita, dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang
diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai
kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah
kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya
seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang
Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk
mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya
pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa
mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia
akan mengunjungi kita: Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk
menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut, untuk
mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan
Renungan
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yang
dikatakan Zakharia adalah ungkapan syukur atas keagungan Allah, yang
baginya sungguh mustahil, bahkan tidak percaya akan warta Malaikat
sehingga ia menjadi bisu. Dan baru bisa bicara lagi ketika memberi nama
anaknya: "Yohanes." Dalam sejarah Israel tercatat nama Manoah dan
Elisabeth mandul. Bahkan Elisabeth disebutkan sudah mati haid, mati
suri. Namun, karena kuasa Allah keduanya hamil. (Hak. 13: 2-7.24-25.
Luk. 1: 5-25.) Allah menghapus aib mereka. Anak mereka mendapat tugas
khusus dari Allah. Apa yang mustahil bagi manusia, mungkin bagi Allah!
Allah mempunyai waktu dan cara tersendiri yang melampaui pikiran
manusia. Allah akan memenuhi harapan kita jika kita beriman, bila kita
percaya kepadNya. Cara-cara apakah yang kita buat agar kita ini disebut
beriman di dalam pandangan Allah?
Saudara-saudari terkasih.
Zakharia
memberi nama anaknya: "Yohanes." ( Luk.1: 57- 66. ) Yohanes berarti
pula: Tuhan itu Maharahim, Mahapengasih dan Pemurah. Yohanes mengemban
perutusan menyerukan: "Bertobatlah!" Sebagai persiapan menyambut Yesus,
Mesias. Semboyan Yohanes: "Dia harus makin besar dan aku makin kecil."
Kita umat Kristiani, orang Kristen dan Katolik juga diutus sebagai
perintis jalan Mesias bagi saudara-saudara di sekitar kita. Apakah
tindakan yang telah kita lakukan untuk mempersiapkan diri serta hati,
untuk menyambut Yesus, Mesias; yang akan kita rayakan kelahiran-Nya esok
hari! Persiapan rohani? Bertobat! Menyambut Sakramen Tobat atau
Sakramen Rekonsiliasi? Melakukan persiapan jasmani atau lahir dengan
membuat kue serta makanan yang lain dari hari-hari biasanya. Apa yang
telah kita lakukan terhadap orang lain, yang juga merayakan Natal, namun
mereka kurang mampu dalam hal ekonomi. Bersediakah kita berbagi kasih
serta milik pada mereka?
Saudara-saudari terkasih.
Kelahiran
Yesus tidak hanya menjadi tanda cinta Tuhan pada manusia, tetapi juga
menjadi tanda berharganya hidup manusia bagi Tuhan. Sebagai manusia
Yesus mengajarkan cara hidup tertentu yang pantas kita teladani. Ia
memilih cara hidup yang sederhana. Kelahirannya di dalam kandang hewan
menjadi tanda kesederhanaan. Maka peringatan Natal selalu mengingatkan
kita, bahwa manusia selalu dilindungi dan dibantu oleh Allah dalam
menjalani hidupnya. Semua itu diharapkan mendorong manusia untuk hidup
sejalan dengan cara hidup-Nya. Dengan demikian manusia ambil bagian
dalam karya penyelamatan-Nya, meneladan hidup-Nya yang senantiasa
berbagi kasih pada sesama-Nya, terutama yang miskin dan menderita. Yesus
pun juga berbagi milik kepada orang miskin dan terlantar, Ia memberi
makan pada yang lapar, menyembuhkan yang sakit dan menguatkan yang
cacat. Mengampuni yang berdosa, membangkitkan yang mati. Itulah yang
dibuat Yesus di duni ini.
Saudara-saudari terkasih.
Memuji
Tuhan, menjadi ungkapan syuklur terindah dalam hidup kita. Ada banyak
peristiwa dalam hidup kita yang menampakkan kasih Tuhan. Oleh sebab
itulah kita pun perlu selalu bersyukur atas semuanya itu. Namun tidak
selalu mudah kita akan bisa bersyukur. Karena kadang bagi kita kebaikan
Tuhan itu sudah biasa bahkan kita pikir sudah seharusnya, sehingga kita
biarkan begitu saja berlalu tanpa kita sadari dan syukuri. Kita perlu
membuka mata serta hati akan perbuatan Tuhan yang kita sia-siakan ini,
akan kasih Tuhan yang tidak kita syukuri ini. Apalagi semua ini demi
kebaikan kita, kesejah teraan kita dan kebahagiaan kita. Menyadari akan
itu semua, kita pun dikehendaki Tuhan agar pada peristiwa Hari Raya
Natal berbagi pengampunan serta maaf pada sesama kita, anggota keluarga
kita, tetangga kita, teman kerja kita, rekan berorganisasi dan
berpolitik. Kita dipanggil hidup berdamai dan bersatu, sebagai saudara
dalam satu Tuhan, Bangsa, Negara. (Renungan Lumen 2000).
Kidung Maria
Antifon: Bila matahari tampak di langit, kamu akan melihat Raja
segala raja, yang berasal dari Bapa, bagaikan pengantin dari bilik
mempelai.
Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: Bila matahari tampak di langit, kamu akan melihat Raja
segala raja, yang berasal dari Bapa, bagaikan pengantin dari bilik
mempelai.
Doa Permohonan
P. Saudara-saudari, marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus yang
akan datang untuk mendengarkan doa permohonan orang yang berkeyakinan
iman dan rendah hati:
1. Semoga kebaikan Yesus yang diwahyukan kepada orang-orang
pilihan-Nya menjadikan hati kita lebih ikhlas dan sederhana. Marilah
kita berseru:
U. Datanglah ya Tuhan Yesus
2. Agar mereka yang dianggap sebagai orang pinggiran boleh
bergembira karena menyadari kedatangan Yesus dalam cara yang sederhana
di gua Betlehem. Marilah kita berseru:
3. Semoga semua orang yang berkehendak baik dapat belajar dari pesan
Natal untuk mengalahkan kesombongan dengan kerendahan hati. Marilah
kita berseru:
4. Semoga perayaan Malam Natal dilaksanakan dimana-mana dengan hati
yang terbuka untuk memperbarui diri dalam iman, harap dan kasih. Marilah
kita berseru:
P. Bapa surgawi, Engkau meninggikan yang hina dina dan menurunkan yang
angkuh hati. Semoga kehadiran Putra-Mu di tengah kami mendorong semangat
kami untuk mengutamakan Kerajaan-Mu dalam segala tinglah laku kami.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
Bapa Kami (kalau tanpa Misa)
Antifon Komuni (Luk 1:68)
Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya.
Blessed be the Lord, the God of Israel! He has visited his people and redeemed them.
Sumber: Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI 2012, disusun oleh Rm.
Bosco da Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale,
Badia di Cava, Italia, 1984. Renungan: LUMEN 2000