Sabtu Sore, 24 Desember 2016
Vigili Natal
Dari mana datangnya damai di bumi, selain dari kenyataan, dari Dia yang
tumbuh dari bumi, yaitu Kristus yang lahir sebagai manusia? Dan Dialah
damai kita, yang membuat keduanya menjadi satu, agar kita menjadi
manusia yang berkehendak baik, diikat bersama dalam ikatan kesatuan yang
mesra. (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Bdk. Kel 16:6-7)
Hari ini kamu akan tahu bahwa Tuhan akan datang menyelamatkan kita, dan besok pagi akan kamu saksikan kemuliaan-Nya.
Today you will know that the Lord will come, and he will save us, and in the morning you will see his glory.
Hodie scietis, quia veniet Dominus, et salvabit nos; et mane videbitis gloriam eius.
Bacaan-bacaan di bawah ini dipakai dalam Perayaan Ekaristi tanggal 24
Desember sore, sebelum atau sesudah Ibadat Sore (Vesper) I Natal. Pada
Misa ini ada Madah Kemuliaan, ada Syahadat (berlutut saat "Ia dikandung
dari Roh Kudus"), Prefasi Natal I, II atau III, Communicantes Natal.
Doa
Ya Allah, setiap tahun Engkau menggembirakan kami dengan menantikan
penebusan. Semoga kami, yang dengan gembira menerima Putra Tunggal-Mu
sebagai Penebus, layak menghadap Dia dengan hati tenang, manakala Ia
datang sebagai hakim. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (62:1-5)
"Seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan."
Oleh karena Sion aku tidak akan berdiam diri dan oleh karena Yerusalem
aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti
cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan
melihat kebaenaranmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru
yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri. Engkau akan menjadi mahkota
keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau
tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak
akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang
berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab Tuhan telah
berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami, sebab seperti seorang
muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang
membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya
seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan
girang hati atasmu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.16-17.27.29; Ul: 2)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak
menuturkan kesetiaan-Mu turun-menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun
untuk selama-lamanya kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku Aku
telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu
untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-menurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapa-kulah Engkau, Allahku dan
gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara
kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang
teguh.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:16-17.22-25)
"Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian
daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak."
Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Perga, setelah pembacaan dari
hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, Paulus bangkit dan memberi isyarat
dengan tangannya, lalu berkata, "Hai orang-orang Israel dan kamu yang
takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek
moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal
di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah
memimpin mereka keluar dari negeri itu. Lalu Allah mengangkat Daud
menjadi raja mereka. Tentang Daud ini Allah telah menyatakan: Aku telah
mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang
melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan
yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi
orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah
menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan
memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya,
Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan
datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak
layak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Besok kejahatan bumi akan dihancurkan: Juruselamat dunia akan memerintah atas kami.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 1:1-25 (Singkat: Mat 1:18-25)
"Silsilah Yesus, anak Daud."
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub
memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres
dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan
Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason
memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas
memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan
raja Daud.
Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, Salomo memperanakkan
Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa
memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan
Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas
memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye
memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan
Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel
memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud
memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan
Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud
memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan
Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang
disebut Kristus.
Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud,
empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat
belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu
Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh
Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf,
suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama
isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau
takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam
kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak
laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya
genaplah firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi: 'Sesungguhnya, anak
dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan
mereka akan menamai Dia Imanuel' yang berarti: Allah menyertai kita.
Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan
malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya
laki-laki, dan Yusuf menamai anak itu Yesus.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Malam ini seluruh umat Kristiani di seluruh dunia bersukacita merayakan Natal sebagai peristiwa kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat dunia. Natal memang layak untuk dirayakan dengan penuh sukacita, karena dengan peristiwa Natal proses karya penyelamatan umat manusia telah dimulai. Sungguh tak dapat dibayangkan nasib manusia apabila Allah Putra tidak turun ke dunia untuk menebus dosa-dosanya. Manusia sama sekali tidak akan memiliki peluang untuk terluput dari siksa neraka yang abadi. Namun demikian, di tengah-tengah kegembiraan, kita hendaknya juga sadar bahwa Natal pada kenyataannya juga memiliki konsekuensi yang tidak ringan bagi setiap orang yang mengimani dan mengamininya.
Seorang bapak mengeluh karena sistem kenaikan pangkat, jabatan dan karir di tempat di mana ia bekerja tidak berpihak pada orang-orang yang mengimani Kristus. Dengan kata lain, orang-orang Kristiani dihambat peluangnya untuk meningkatkan karir kendatipun mereka mampu menunjukkan prestasi yang baik dalam pekerjaannya. Situasi ini tidak jarang menggoda banyak orang Kristiani untuk pada akhirnya meninggalkan iman kepada Kristus demi kepentingan masa depannya. Seorang pelajar juga mengeluh bahwa ia selalu diolok-olok atau di-bully di sekolahnya lantaran ia adalah seorang Katolik. Natal sekalipun membahagiaka pada kenyataannya juga bisa membawa “penderitaan” bagi mereka yang mengimani dan mengamininya.
Derita karena Natal juga dialami oleh Santa Perawan Maria. Di satu sisi, Maria amat berbahagia karena ia boleh terlibat dalam karya keselamatan nan agung. Namun di sisi yang lain, ia juga harus menghadapi penderitaan batin yang berat sehubungan dengan tunangannya, Yusuf. Ketika Yusuf menemui kenyataan bahwa Maria telah mengandung ketika mereka belum menjadi suami istri, hatinya merasa sangat kecewa. Yusuf menyangka bahwa Maria telah berselingkuh dan mengkhianati cintanya. Sesuai dengan adat istiadat agama Yahudi, Yusuf berencana untuk menceraikan Maria (Mat 1:19). Namun, setelah Roh Kudus memberi penjelasan kepada Yusuf melalui mimpi bahwa anak yang dikandung Maria adalah berasal dari kuasa-Nya maka Yusuf pun mengurungkan niatnya dan bersedia menjadikan Maria sebagai istrinya (Mat 1:20-23).
Tugas untuk menjadi rekan sekerja Allah dalam karya keselamatan mendatangkan penderitaan batin yang tidak ringan bagi Maria. Namun demikian, Maria tetap mau menjalankan kehendak Allah dengan penuh sukacita. Mengapa bisa demikian? Santo Yohanes Paulus II tahu jawabannya. Dalam simbol kepausannya, Yohanes Paulus II menuliskan huruf “M” yang merupakan singkatan nama “Maria” dan di bawah simbol itu ia menuliskan kalimat “Totus Tuus” yang berarti “Sepenuhnya milik-Mu”. Inilah sikap Maria yang menjadi kekaguman bagi Yohanes Paulus II yang juga menjadi rahasia kegembiraan Maria di tengah-tengah penderitaannya. Maria tetap mampu bergembira di tengah-tengah penderitaannya karena ia mau mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Allah baik dalam suka maupun duka. Tidak ada alasan bagi Maria untuk menolak kehendak Allah terjadi dalam hidup-Nya – meskipun seringkali terasa pahit – karena ia sadar bahwa hidupnya sama sekali bukanlah miliknya melainkan sepenuhnya adalah milik Allah. Semoga kita mampu meneladan Maria dan senantiasa bergembira. Selamat Natal! (Rm. Erik Wahju Tjahjana, O.Carm/RUAH)
Antifon Komuni (Bdk. Yes 40:5)
Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan, dan semua orang akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Revelabitur gloria Domini: et videbit omnis caro salutare Dei nostri.
The glory of the Lord will be revealed, and all flesh will see the salvation of our God.