Minggu, 12 Februari 2017
Hari Minggu Biasa VI
"Misteri keselamatan dinyatakan kepada kita dan diteruskan dan tercapai
didalam Gereja, dan dari sumber yang asli dan satu-satunya ini, bagaikan
air yang 'rendah hati, berguna, berharga, dan murni' misteri ini
mencapai dunia. Para muda dan umat tercinta, seperti Saudara Fransiskus
kita harus sadar akan dan menyerap kebenaran fundamental yang diwahyukan
ini, yang terkandung didalam kata-kata yang di sucikan oleh tradisi:
Tidak ada keselamatan diluar Gereja. Hanya dari dia-lah (Gereja) kuasa
hidup menuju Kristus dan Roh-Nya mengalir secara pasti dan secara penuh,
untuk memperbaharui seluruh kemanusiaan, dan karenanya mengarahkan
setiap manusia untuk menjadi bagian dari Tubuh Mistik Kristus."
(Paus Yohanes Paulus II, Pesan Radio untuk Vigili Fransiskan di St.
Petrus dan Assisi, 3 Oktober 1981, L'Osservatore Romano, October 12,
1981.)
Antifon Pembuka (Mzm 31:3-4-PS 658)
Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk
menyelamatkan aku. Sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. Oleh
karena nama-Mu, Engkau akan menunutun dan membimbing aku.
Be my protector, O God, a mighty stronghold to save me. For you are my
rock, my stronghold! Lead me, guide me, for the sake of your name.
Esto mihi in Deum protectorem, et in locum refugii, ut salvum me facias:
quoniam firmamentum meum, et refugium meum es tu: et propter nomen tuum
dux mihi eris, et enutries me.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah bersabda bahwa Engkau akan tinggal dalam hati
yang lurus dan murni. Semoga dengan pertolongan rahmat-Mu kami hidup
menurut Sabda-Mu agar kami panta menjadi tempat kediaman-Mu. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (15:15-20)
"Tuhan tidak memerintahkan siapapun untuk berdosa."
Asal sungguh mau, engkau dapat menepati hukum, dan berlaku setia pun
dapat kaupilih. Api dan air telah ditaruh Tuhan di hadapanmu; kepada apa
yang kaukehendaki dapat kauulurkan tanganmu. Hidup dan mati terletak di
depan manusia; apa yang dipilih akan diberikan kepadanya. Sungguh
besarlah kebijaksanaan Tuhan. Dia kuat dalam kekuasaan-Nya dan melihat
segala-galanya. Mata Tuhan tertuju kepada orang yang takwa kepada-Nya.
Dan segenap pekerjaan manusia Ia kenal. Tuhan tidak menyuruh orang
menjadi fasik, dan tidak memberi izin kepada siapa pun untuk berdosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 1-2.4-5.17-18.33-34; R:1b)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut
Taurat Tuhan. Berbahagialah orang yang memegang
peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
2. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang
dengan sungguh-sungguh. Kiranya hidupku mantap, supaya aku memandang
keajaiban-keajaiban hukum-Mu.
3. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu,
aku hendak memegangnya sampai saat terakhir. Buatlah aku mengerti, maka
aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak
memeliharanya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2:6-10)
"Sejak dahulu kala Allah menyediakan hikmat bagi kemuliaan kita."
Saudara-saudara, kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah
matang; bukan hikmat yang dari dunia ini, dan bukan hikmat yang dari
penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan
ditiadakan, tetapi hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sejak
sebelum dunia dijadikan telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau
sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.
Tetapi seperti ada tertulis, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata,
dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di
dalam hati manusia: Semua yang disediakan Allah untuk mereka yang
mengasihi Dia.” Semua itu telah dinyatakan Allah kepada kita berkat
Roh-Nya, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang
tersembunyi dalam diri Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Tuhan langit dan bumi, sebab rahasia kerajaan-Mu Kaubuka untuk orang sederhana.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-37)
"Dahulu dikatakan demikian; tetapi Aku mengatakan kepadamu begini."
Dalam khotbah di bukit Yesus mengajar murid-murid-Nya, kata-Nya,
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sungguh,
selama belum lenyap langit dan bumi ini, tidak satu iota atau satu titik
pun akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena
itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang
paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan
menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Maka Aku
berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada
hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar apa yang
difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang
membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang
marah terhadap saudaranya harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada
saudaranya, ‘Kafir!’ ia harus dihadapkan ke Mahkamah Agama, dan siapa
yang berkata, ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang
menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di
atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati
saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah
itu, dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk
mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu
selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu
jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau
kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana,
sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas. Kamu telah mendengar
firman, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa
memandang perempuan dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zinah di
dalam hatinya. Maka, jika matamu yang kanan menyesatkan engkau,
cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu
binasa, daripada tubuhmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika
tangan kananmu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah, karena
lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu seutuhnya
masuk neraka. Telah difirmankan juga, ‘Barangsiapa menceraikan
isterinya, ia harus memberikan surat cerai kepadanya’. Tetapi Aku
berkata kepadamu, Barangsiapa menceraikan isterinya kecuali karena
zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan
perempuan yang diceraikan, dia pun berbuat zinah. Kamu telah mendengar
pula apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah
palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan.’ Tetapi Aku
berkata kepadamu: ‘Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit,
karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah
tumpuan kaki-Nya, atau pun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota
Raja Agung. Janganlah pula engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau
tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika
ya, hendaklah kamu katakana: Ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan:
Tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Seorang
guru sekolah Minggu bertanya kepada anak-anak, "Jika saya menjual rumah
dan mobil saya, bahkan menjual semua barang-barang saya dan semua uang
hasil penjualan tersebut saya berikan ke Gereja, apakah saya akan masuk
surga?" "Tidak!", jawab anak-anak.
Tanyanya lagi, "Jika saya
membersihkan gereja setiap hari, memangkas rumput dan tanaman, dan terus
menata semuanya hingga rapi dan bersih, apakah saya akan masuk surga?"
"Tidak!", jawab mereka. "Kalau begitu", lanjut sang guru, "bagaimana
saya bisa masuk surga?" Seorang anak berumur lima tahun berteriak, "Pak
Guru harus mati terlebih dahulu!"
Tanggapan si anak tersebut
sungguh mengagetkan. Ia tidak sekadar fokus pada syarat-syarat sederhana
yang disampaikan sang guru. Tetapi pikirannya sudah lebih jauh ke depan
bahwa untuk bisa masuk surga, syaratnya adalah menghadapi kematian.
"Orang harus mati lebih dahulu barulah ia bisa masuk surga," demikian
pola pikir si anak. Baginya, kematian menyempurnakan segala syarat
tersebut.
Dalam Injil hari ini Yesus menegaskan bahwa Dia datang
untuk menyempurnakan atau menggenapi hukum Taurat. Yesus mengerjakan
semua hal yang baik dan suci selama hidup-Nya. Bahkan Ia rela wafat di
salib demi menyempurnakan usaha luhur-Nya itu.
Yesus meminta kita
agar menjadi pribadi yang lebih baik dari orang-orang yang tidak
mengenal ajaran-Nya. Untuk bisa berlaku demikian, kita semua diminta
oleh Tuhan untuk bergerak dari dasar atau bibitnya. Bibit dosa membunuh
adalah kemarahan. Bibit dosa keserakahan adalah keegoisan. Bibit dosa
pelecehan martabat adalah kesombongan. Dosa-dosa demikian dapat membunuh
fisik, psikis, iman ataupun moral seseorang. Maka, sedari awal Tuhan
mencegah bertumbuhnya sikap-sikap negatif tersebut. Orang yang suka
mengatai sesamanya jahil, harus segera dihukum agar jangan sesekali ia
mengatai sesamanya sebagai orang kafir. Demikian juga halnya soal
perdamaian yang tidak ditunda-tunda dan menjaga kualitas kemurnian hati.
Semuanya itu ditekankan oleh Yesus agar manusia tidak jatuh dalam dosa
zinah.
Pada akhirnya yang Yesus inginkan dari kita adalah menjadi
pribadi yang baik, yang kita tidak mudah jatuh dalam dosa. Semua usaha
kita untuk menjadi pribadi yang baik itu mesti diawali dengan mati
terhadap dosa (1Ptr 2:24) atau mematikan bibit dosa. Kita harus melatih
diri untuk tidak membiarkan dosa berkembang menjadi lebih kuat ketimbang
kebaikan pribadi. Inilah inti perjuangan iman kita di dunia ini. Siapa
sanggup bertahan dalam perjuangannya ini, ia akan menduduki tempat yang
tinggi di dalam Kerajaan Surga. (Rm. Patrisius Marianus Simanjuntak, O.Carm / RUAH)
Antifon Komuni (Mzm 78:29-30)
Mereka makan dan menjadi sangat kenyang. Ia memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan, tetapi mereka belum merasa puas.
They ate and had their fill, and what they craved the Lord gave them; they were not disappointed in what they craved.
Manducaverunt, et saturati sunt nimis, et desiderium eorum attulit eis Dominus: non sunt fraudati a desiderio sio.