Rabu, 12 April 2017 Hari Rabu dalam Pekan Suci

Rabu, 12 April 2017
Hari Rabu dalam Pekan Suci

Tata perayaan Sengsara dan Wafat Kristus yang berasal dari tradisi kuno Gereja, (yakni: ibadat Sabda, penghormatan salib, perayaan komuni) harus diadakan dengan tepat dan setia, dan tak boleh diubah sesukanya. (Perayaan Paskah dan Persiapannya, 64)


Antifon Pembuka (Flp 2:10.8.11)

Dalam nama Yesus, bertekuklah setiap lutut di surga, di bumi dan di bawah bumi. Sebab Yesus telah taat sampai wafat, bahkan di salib. Maka, Yesus Kristus adalah Tuhan untuk kemuliaan Allah Bapa.

At the name of Jesus, every knee should bend of those in heaven and on the earth and under the earth, for the Lord became obedient to death, death on a cross: therefore Jesus Christ is Lord, to the glory of God the Father.


Doa Pembuka


Allah Bapa yang mahabijaksana, menurut rencana-Mu, Yesus Putra-Mu terkasih menanggung derita sampai mati di kayu salib untuk mematahkan kuasa musuh atas kami. Bantulah kami hamba-hamba-Mu, agar kami dapat memperoleh anugerah kebangkitan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-9a)
     
  
"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku diludahi."
   
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sungguh, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar, ya Tuhan, jawablah aku pada waktu Engkau berkenan.
Ayat. (Mzm 69:8-10.21bcd-22.31.33-34)
1. Karena Engkaulah ya Tuhan, aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
2. Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belaskasihan, tetapi sia-sia, dan waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.
3. Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur; Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami, hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (26:14-25)
    
"Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!"
    
Sekali peristiwa, pergilah seorang dari keduabelas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata, “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, “Di manakah Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu? Jawab Yesus, “Pergilah ke kota, kepada Si Anu, dan katakan kepadanya: Beginilah pesan Guru: Waktu-Ku hamper tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” Lalu murid-murid melakukan seperti apa yang ditugaskan Yesus kepada mereka, dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama dengan keduabelas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya, “Bukan aku, ya Tuhan?” Yesus menjawab, “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan! Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan!” Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu menyahut, “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya, “Engkau telah mengatakannya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

  
Pepatah mengatakan bahwa pengkhianatan lebih kejam daripada pembunuhan. Dalam Injil hari ini kita semua mendengar tentang pengkhianatan seorang murid Yesus yang bernama Yudas Iskariot kepada Gurunya. Salah satu alasan pengkhianatan itu adalah uang. Yudas yang suka akan uang itu rela menjual Gurunya dengan harga 30 uang perak kepada para imam kepala. Uang inilah yang menjadi kelemahan Yudas sehingga ia melakukan segalanya demi kesenangannya itu, bahkan sampai harus menukar Tuhan, Gurunya, dengan uang.
 
 Mungkin hal serupa juga sering kita lakukan. Demi kesenangan atau hobi, kita sering meninggalkan pekerjaan yang lebih penting atau bahkan menggadaikan Tuhan kita. Tidak sedikit dari kita yang lebih serius dan lebih berkonsentrasi ketika menonton sinetron daripada saat ikut perayaan Ekaristi. Banyak di antara kita begitu menyukai handphone atau smartphone sehingga ke mana pun membawa alat komunikasi tersebut. Bahkan, saat mengendarai kendaraan atau berdoa juga masih menyempatkan diri untuk membukanya. Hal ini membuktikan bahwa manusia zaman sekarang sungguh sulit terpisah dari alat komunikasi ini. Ketergantungan akan alat ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa atau orang muda, tetapi juga oleh anak-anak dan orangtua. Banyak orang rela mengeluarkan jutaan bahkan puluhan juta rupiah hanya untuk membeli barang tersebut agar tidak ketinggalan dari yang lain. 
 
 Seandainya semangat untuk mencari produk smartphone baru itu digunakan untuk mencari Allah, tentu akan lebih menambah iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan Allah. Menghabiskan waktu dan tenaga untuk membaca dan merenungkan firman Allah tentu jauh lebih berharga dan berguna bagi kehidupan kita daripada untuk barang tersebut. Berlatih mengasihi saudara di sekitar kita sebagai bukti melaksanakan firman Allah jauh lebih berguna daripada selalu bergaul dengan sesama di dunia maya. 
 
 Menggantikan peran Allah dengan smartphone dapat disebut sebagai pengkhianatan sebab Allah telah mencurahkan kasih-Nya kepada kita, tetapi kita meninggalkan Dia dan lebih memilih menghabiskan waktu dan tenaga untuk alat-alat komunikasi yang rapuh dan mudah rusak. (Rm. Yohanes Bosco Didik, O.Carm)
 
Antifon Komuni Mat. 20:28

Putra Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

The Son of Man did not come to be served but to serve and to give his life as a ransom for many.

Selasa, 11 April 2017 Hari Selasa dalam Pekan Suci

Selasa, 11 April 2017 
Hari Selasa dalam Pekan Suci
 
“Bagaimana kita dapat menyerupai Yesus dalam kematian-Nya? Dengan dimakamkan bersama Dia dalam pembaptisan.” (St. Basilius)

     
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm. 27(26):12)

Ya Tuhan, janganlah menyerahkan aku kepada yang mengejar-ngejar aku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta dan yang bersumpah palsu.

Do not leave me to the will of my foes, O Lord, for false witnesses rise up against me and they breathe out violence.


Doa Pembuka


Allah yang kekal dan kuasa, perkenankanlah kami memperingati misteri sengsara Yesus Kristus, Tuhan kami, dengan penuh iman dan cinta kasih, agar kami memperoleh pengampunan dosa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Menjadi pewarta Sabda adalah panggilan yang berasal dari Allah. Lewat seorang pewarta, Allah sendiri berbicara. Meski mendapat tantangan, tetapi pewarta akan memperoleh kemuliaan.
  

Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
    
 
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
       
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Maka sekarang berfirmanlah Tuhan yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya; yang karenanya aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku; beginilah firman-Nya, “Terlalu sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku Yakub, dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke pembantaian.
   
   Yesus tahu bahwa seorang murid-Nya akan mengkhianati Dia. Meskipun demikian, Dia tetap mencintai-Nya. Yesus memberi kesempatan untuk berubah lewat tindakan-Nya dalam perjamuan Paskah.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:21-33.36-38)
     
"Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."
      
Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu, lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian, Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus, Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
 
Renungan

  
Nabi Yesaya menegaskan bahwa Tuhan mencintai kita, manusia. Ia telah memanggil kita sejak dari kandungan ibu. Karena kesadaran itulah, apa pun situasi hidup ini, Dialah yang menjadi kekuatan kita. Sang pemazmur juga memiliki keyakinan yang sama, Tuhan menjadi gunung batu perlindungan manusia. Petrus harus banyak belajar dari pengalaman untuk berserah diri dan percaya kepada Yesus. Bagaimana dengan kita? 
 
Antifon Komuni (Rm. 8:32)

Allah tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua.

God did not spare his own Son, but handed him over for us all.
 
Doa Malam
 
Ya Yesus, hati-Mu teguh seperti gunung batu saat menghadapi ketidaksetiaan murid-Mu. Jadilah kekuatan di saat langkahku menjadi terasa berat dan kelu dalam menjalani hidup ini. Semoga aku setia mengusahakan kebaikan-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan Penyelamatku. Amin.

Senin, 10 April 2017 Hari Senin dalam Pekan Suci

Senin, 10 April 2017
Hari Senin dalam Pekan Suci
  
Yesus mencintai kita sedemikian rupa, hingga Dia, tanpa dosa, menderita hukuman bagi kita, para pendosa. (St. Agustinus)

     
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 35 (34): 1-2; 140 (139): 8)
     
Ya Tuhan, adililah mereka yang merugikan daku, perangilah mereka yang memerangi aku. Angkatlah senjata dan perisai dan bangkitlah membantu aku, ya Tuhan, sumber selamatku.
 
Contend, O Lord, with my contenders; fight those who fight me.Take up your buckler and shield; arise in my defense, Lord, my mighty help.
   
Doa Pembuka


Allah yang mahakuasa, kami sering patah semangat karena kelemahan kami. Maka kami mohon, semoga berkat sengsara Putra Tunggal-Mu kami mendapat kekuatan baru. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Yesaya (42:1-7)
 
    
"Ia tidak berteriak atau memperdengarkan suaranya di jalan."
   
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Allah, Tuhan, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang menghuninya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.2.3.13-14; R:1a)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
3. Sekali pun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekali pun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
4. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami. Hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:1-11)
       
"Biarkanlah Dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku."
   
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang Ia bangkitkan dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia. Marta melayani, dan salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak itu semerbak memenuhi seluruh rumah. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka datang, bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dialah banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
  
Peristiwa Maria meminyaki kaki Yesus menunjukkan betapa Maria amat mengasihi Yesus sebagai Guru dan Sahabatnya. Maria tahu bahwa saat pengorbanan Yesus sudah lekat. Maria merasakan secara manusiawi bahwa dia tidak akan bertemu lagi dengan Yesus. Ia sedih dan amat berat ditinggalkan oleh Yesus yang akan menyerahkan Diri ke Yerusalem. Karena itulah ia meminyaki kaki Yesus dengan minyak yang mahal dan mengurapkannya dengan rambut kepalanya. Ia ingin memberikan penghormatan terakhir.
 
Tindakan Maria menyiratkan pesan, betapa Yesus patut untuk dicintai dan dihormati. Yesus adalah Terang dan Raja yang Maharahim. Maria tidak hanya menyayangi Yesus sebagai Sahabat terbaik yang meneranginya di kala gelap - misalnya ketika ia kehilangan Lazarus, saudaranya - tetapi juga menghormati dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Raja Yang Maharahim, sehingga Maria mau merendahkan diri dan mengusapi kaki Yesus dengan rambutnya. Ada kasih dan kerendahhatian dalam perbuatan Maria yang patut kita teladani. Kita rela melakukan apa saja demi orang yang kita kasihi. Apa pun kita usahakan demi dia. Apakah kita juga berbuat demikian untuk Yesus yang rela menderita sampai wafat demi kita?
 
 Lain halnya dengan Yudas Iskariot. Dia tidak merasakan aura kasih dalam peristiwa tersebut. Ia melihat segala sesuatu dari segi materi. Celakanya, sifat itu tumbuh untuk kenikmatan dirinya sendiri. Bisa jadi kita pun demikian. Kadang kita menunda kasih untuk Tuhan dan sesama, bukan demi memenuhi kebutuhan diri lebih dulu, tetapi demi memuaskan keinginan dan kenikmatan diri sendiri. 
 
 Kepada siapa kita akan menyerahkan diri? Untuk Tuhan, atau untuk kenikmatan diri sendiri? Masih ada beberapa hari lagi menjelang Paskah Kebangkitan Tuhan. Semoga kita semakin siap menyambut Paskah dengan pertobatan dan persembahan diri yang layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus, Sang Terang Abadi dan Raja Maharahim. (Inspirasi Batin 2017). 
 
Antifon Komuni (Bdk. Mzm. 102(101):3)
    
Janganlah Kaupalingkan wajah-Mu dari padaku. Bila aku sedih, dengarkanlah keluhanku. Bila aku memohon, kabulkanlah doaku.
 
Do not hide your face from me in the day of my distress. Turn your ear towards me; on the day when I call, speedily answer me.

Minggu, 09 April 2017 Hari Minggu Palma

Minggu, 09 April 2017
Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan
     
Dari kitalah yang harus dihamparkan di bawah kaki Kristus, dan bukannya pakaian atau ranting-ranting palma yang tak bernyawa. (St. Andreas dari Kreta)

 
Antifon Pembuka (Mat 21:9 / PS 491 / GR hal. 137 / GM hal. 272 / GS hal. 115 )

    
Terpujilah Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi!
   


Pengantar

Pada hari Minggu Palma ini kita memperingati masuknya Yesus ke kota Yerusalem. Di mana Ia disambut dengan meriah sebagai Raja Agung. Mesias yang sudah sekian lama dinanti-nantikan oleh orang Yahudi. Pada saat itu Yesus naik seekor keledai: Sebagai tanda bahwa Ia seorang raja yang lemah lembut dan rendah hati. Tetapi akhirnya Ia menyerahkan diri untuk ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, disalibkan demi keselamatan kita dan keselamatan seluruh bangsa manusia.



Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:1-11)
 
   
"Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
    
Dalam perjalanan ke Yerusalem, ketika Yesus dan murid-muird-Nya telah dekat kota dan tiba di Betfage, yang terletak di bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya mendahului-Nya dengan pesan, "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Di situ kamu akan menemukan seekor keledai betina yang tertambat, dan anaknya ada di dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. Jikalau ada orang menegur kamu, katakan saja, 'Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.'" Hal itu terjadi supaya terpenuhilah firman yang disampaikan oleh nabi, 'Katakanlah kepada putri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu! Ia lemah lembut dan menunggangi seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.' Maka pergilah kedua murid itu, dan mereka buat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan Yesuspun naik keatasnya. Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan; ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan semua orang yang berjalan di depan dan di belakang Yesus, berseru, "Hosana bagi Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang mahatinggi!" Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu, dan orang berkata, "Siapakah orang ini!" Dan semua menjawab, "Inilah Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   

Perarakan Daun Palma
Antifon 1 (atau lihat PS 492)
* Sambil membawa ranting-ranting zaitun anak-anak Ibrani menyambut Tuhan seraya berseru: Hosanna di tempat yang mahatinggi.
Ayat. (Mzm 24)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya*, jagat dan semua penghuninya. Ia telah mendasarkan di atas lautan* dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang mendaki gunung Tuhan* dan berdiri di tempat kudus-Nya?
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, + dan tidak menginginkan dusta*, dan juga tidak bersumpah palsu.
3. Ia akan mendapat berkat dari Tuhan*, dan rahmat dari Allah penyelamatnya.
Inilah bangsa yang mencari Dia*, yang mencari wajah Allah Yakub.
4. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi*, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia?* Tuhan yang mahakuat dan mahakuasa, Tuhan yang jaya dalam pertempuran.
5. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? * Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.

Antifon 2
* Anak-anak Ibrani membentangkan pakaian di jalan dan berseru: Hosanna bagi Putra Daud. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 47)
1. Bertepuktanganlah, hai segala bangsa, *
bersoraklah bagi Allah dengan nyanyian gembira.
Sebab dahsyatlah Tuhan yang mahatinggi, *
raja agung atas seluruh bumi.
2. Ia menaklukkan bangsa-bangsa kepada kita, *
dan menundukkan suku-suku ke bawah kaki kita.
Ia menentukan warisan bagi kita, *
kebanggaan Yakub yang dicintai-Nya.
Allah telah naik diiringi sorak-sorai, *
Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
3. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, *
bermadahlah bagi raja kita, bermadahlah.
Sebab Allah merajai seluruh bumi,*
bermadahlah dengan tulus hati.
4. Allah memerintah segala bangsa, *
Ia bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.
Para pemimpin bangsa-bangsa berkumpul
bersama Umat Allah Abraham +
karena seluruh bumi milik Allah, *
sangat mulialah pula.


Ayat. Pola lagu: 1 2 3 3 . . . 2 3 (1) 1 . ' 3 . . . 1 2 3 2 (1) 1 . //
1. Ber-so-rak-sorailah bagi Tuhan, hai se- lu - ruh bu - mi,
beribadahlah kepada Tuhan d e n g a n su - ka ci - ta!

2. Da-tang-lah ke hadapan-Nya dengan so- rak-so- rai!
Ketahuilah bahwa Tu-han-lah Al-lah.
3. Ma-suk-lah melalui pintu gerbangnya
dengan nya- nyi - an syu-kur,
bersyukurlah kepada-Nya, pu-ji-lah na-ma-Nya.
4. Ke-mu-liaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Ku-dus:
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang
segala a- bad. Amin.
  

Antifon Pembuka (Mzm 23:9-10)

Enam hari sebelum hari raya Paskah, tatkala Tuhan memasuki Yerusalem, anak-anak menyongsong-Nya. Mereka membawa daun palma dan bersorak gembira: Terpujilah Yang Mahatinggi! Diberkatilah yang datang dengan kerahiman berlimpah.   

   
Doa Pembuka
    

Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru Selamat kami yang telah menjadi manusia dan direndahkan sampai wafat di salib sebagai teladan kerendahan bagi umat manusia. Perkenankanlah, agar kami meneladani sengsara-Nya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                 .
   
Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)
        

"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."
            
Tuhan Allah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.




Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (2:6-11)

   
"Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."
   
Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!  
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.   

KISAH SENGSARA - Tahun A Mat 26:14 - 27:66
P: Penginjil; K: Kristus; R: ucapan Rakyat, serta orang lain
    
P Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Matius:

Pada waktu itu, seorang dari kedua belas murid Yesus,
yaitu yang bernama Yudas Iskariot,
pergi kepada imam-imam kepala.
Ia berkata kepada mereka:
  
R Apa yang hendak kamu berikan kepadaku,
jika aku menyerahkan Dia kepadamu?
  
P Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
Dan mulai saat itu, Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Pada hari pertama dari Hari Raya Roti-Tak-Beragi
datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata:
  
R Di manakah Engkau kehendaki
kami menyiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?
  
P Jawab Yesus:  
K Pergilah ke kota, kepada si Anu, dan katakanlah kepadanya, 'Beginilah pesan Guru: Saat-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku ingin merayakan Paskah
bersama dengan murid-murid-Ku.’
 
P Lalu murid-murid melakukan
seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka,
dan menyiapkan Paskah.
Setelah hari menjadi malam,
Yesus duduk makan bersama dengan kedua belas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata:
      
K Aku berkata kepadamu:
Sungguh, seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.
    
P Dengan hati sangat sedih
mereka seorang demi seorang, bertanya kepada-Nya:
  
 
R Bukan aku, ya Tuhan?  
P Yesus menjawab:   
K Seorang yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam piring ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
Putra Manusia memang akan pergi,
sesuai dengan apa yang ada tertulis tentang Dia,
tetapi celakalah orang yang olehnya Putra Manusia itu diserahkan! Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan!
  
P Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu, menyambung  
R Bukan aku, ya Rabi?   
P Kata Yesus kepadanya:   
K Engkau telah mengatakannya.  
P Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti,
mengucap berkat, memecah-mecahkan roti itu,
lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
  
K Ambillah dan makanlah, inilah tubuh-Ku.   
P Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur,
lalu memberikannya kepada mereka seraya berkata:
   
K Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Aku berkata kepadamu:
mulai saat ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur, sampai pada hari Aku minum anggur yang baru bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku.
   
P Sesudah menyanyikan lagu pujiun.
pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke bukit Zaitun.
Maka berkatalah Yesus kepada mereka:
  
K Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis, 'Aku akan membunuh gembala,
dan kawanan domba akan tercerai-berai.,
Akan tetapi sesudah bangkit,
Aku akan mendahului kamu ke Galilea.
    
P Petrus menjawab:   
R Biarpun mereka sernua tergoncang imannya karena Dikau, aku sekali-kali tidak!   
P Yesus berkata kepadanya:     
K Aku berkata kepadamu: Sungguh, malam ini,
sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.
  
P Kata Petrus kepada-Nya:  
R Sekalipun aku harus mati bersama Dikau,
aku takkan menyangkal Engkau!
  
P Semua murid yang lain berkata demikian juga.
Maka sampailah Yesus bersama murid-murid-Nya
ke suatu ternpat yang bernama Getsemani.
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
  
K Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.  
P Yesus membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka:  
K Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya!
Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah bersama Aku.
  
P
Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya:
   
K Ya Bapa-Ku, sekiranya mungkin.
biarlah cawan ini dijauhkan dan pada-Ku;
tetapi janganlah seperti yang Aku kehendaki,
melainkan seperti yang Engkau kehendaki.
  
P Setelah itu Yesus kembali kepada murid-murid-Nya, dan mendapati mereka sedang tidur.
Maka Yesus berkata kepada Petrus:
  
K Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Daku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan!
Roh memang penurut, tetapi daging itu lemah.
  
P Lalu Yesus pergi untuk kedua kalinya dan berdoa:  
K Ya Bapa-Ku, jika cawan ini tidak dapat dijauhkan
kecuali kalau Kuminum, maka jadilah kehendak-Mu!
  
P Dan ketika kembali pula,
Ia mendapati murid-murid-Nya sedang tidur,
sebab mata mereka sudah berat.
Yesus membiarkan mereka,
lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya,
dan Ia mengucapkan doa yang sama.
Sesudah itu Ia kembali kepuda murid-murid-Nya
dan berkata kepada mereka:
  
K Tidurlah sekarang, dan beristirahatlah!
Lihat, saatnya sudah tiba, Putra Manusia diserahkan
ke tangan orang-orang berdosa..
Bangunlah, marilah kita pergi.
Dia yang menyerahkan Daku, sudah dekat.
   
P waktu Yesus masih berbicara, datanglah Yudas,
salah seorang dari kedua belas murid Yesus,
dan bersama dia datang pula suatu rombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, mereka itu suruhan imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Orang yang menyerahkan Yesus, telah memberitahukan tanda ini kepada mereka:
 
R Orang yang akan kucium, itulah Dia,
dialah yang harus kamu tangkap!
  
P Segera Yudas maju dan mendapatkan Yesus dan berkata:  
R Salam, ya Rabi!  
P Lalu ia mencium Yesus. Tetapi Yesus berkata kepadanya:  
K Hai teman, untuk itukah engkau datang?    
P Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap Dia. Tetapi salah seorang dari mereka yang menyertai Yesus, mengulurkan tangan, menghunus pedang,
dan menetakkannya kepada hamba Imam Agung,
sehingga terpotonglah telinganya.
Maka kata Yesus kepadanya:
  
K Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya,
sebab barangsiapa menggunakan pedang,
ia akan binasa oleh pedang.
Atau kausangka Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya segera Ia kirim lebih dari dua belas pasukan malaikat untuk membantu Aku?
Tetapi kalau begitu, bagaimanakah akan terpenuhi apa yang tertulis dalam Kitab Suci,  
yang mengatakan bahwa harus terjadi demikian  
P Lalu Yesus berkata kepada orang banyak itu:
K Sangkamu Aku ini penyamun, sehingga kamu datang
lengkap dengan pedang dan pentung, untuk menangkap Daku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Daku.
Akan tetapi semua ini terjadi
supaya terpenuhilah apa yang tertulis dalam kitab nabi-nabi.
  
P Lalu semua murid meninggalkan Yesus dan melarikan diri. P Sesudah menangkap Yesus,
mereka membawa Dia menghadap Kayafas, Imam Agung. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Petrus mengikuti Yesus dari jauh,
sampai masuk ke halaman rumah Imam Agung.
Setelah masuk ke dalam,
Petrus duduk di tengah-tengah para pengawal,
untuk melihat kesudahan dan perkara itu.
Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama, mencari kesaksian palsu terhadap Yesus,
supaya Ia dapat dihukum mati.
Tetapi mereka tidak mendapat bukti apa-apa,
walaupun tampil banyak saksi dusta.
Akhirnya tampillah dua orang yang mengatakan:

R Orang ini berkata, ‘Aku dapat merobohkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam waktu tiga hari.’
P Lalu Imam Agung itu berdiri dan berkata kepada Yesus:
R Tidakkah Engkau memberjawab
atas tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?

P Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Agung kepada-Nya:
R Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami:
Apakah Engkau Mesias, Putra Allah, atau bukan!

P Jawab Yesus:  
K Engkau mengatakannya. Aku berkata kepadamu:
Mulai sekarang kamu akan melihat
Putra Manusia duduk di sebelah kanan Allah yang Maha Kuasa dan datang di atas awan-awan di langit!
  
P Maka Imam Agung mengoyakkan pakaiannya dan berkata:  
R Dia menghojat Allah! Untuk apa kita mencari saksi lagi!
Sekarang telah kamu dengar hojat-Nya. Bagaimana pendapatmu?
  
P Mereka menjawab:  
R Ia harus dihukum mati!  
P Lalu mereka meludahi wajah Yesus dan menampar Dia.
Ada orang lain memukul Dia dan berkata:
  
R Coba katakanlah kepada kami, hail Mesias,
siapakah yang memukul Engkau?
  
P Sementara itu Petrus duduk di luar, di halaman.
Maka datanglah seorang pelayan wanita kepadanya dan berkata:
  
R Engkau juga selalu bersama dengan Yesus, orang Galilea itu!   
P Tetapi Petrus menyangkal di depan semua orang, katanya:   
R Aku tidak tahu apa yang kaumaksudkan!  
P Ketika Petrus pergi ke pintu gerbang,
seorang wanita lain melihat dia
dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ:
  
R Orang ini bersama dengan Yesus, orang Nazaret itu!  
P Tetapi Petrus menyangkal lagi dengan bersumpah, katanya:  
K Aku tidak kenal orang itu!  
P Tidak lama kemudian
orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata
  
K Pasti engkau pun salah seorang dari mereka!
Itu jelas dari bahasamu!
  
P Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah:  
R Aku tidak kenal orang itu!  
P Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
Maka teringatlah Petrus
akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya,
“Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi keluar dan menangis dengan sedih.
Ketika hari mulai siang,
semua imam kepala dan kaum tua-tua bangsa Yahudi berkumpul
dan mengambil keputusan bahwa Yesus harus dibunuh.
Maka Yesus dibelenggu,
lalu mereka menyerahkan Dia kepada Pilatus,
yang adalah wali negeri.
Ketika Yudas, yang telah menyerahkan Yesus, melihat
bahwa Yesus tclah dijatuhi hukuman mati, menyesallah dia.
Lalu ia mengembalikan uang tiga puluh perak itu
kepada imam-imam kepala dan kaum tua-tua, sambil berkata:
  
R Aku telah berdosa,
karena menyerahkan darah orang yang tidak bersalah!
     
P Tetapi jawab mereka:  
R Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!  
P Maka Yudas melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci,
lalu pergi dari situ dan menggantung diri
Imam-imam kepala. memungut. uang itu dan berkata:
  
R Uang ini tidak boleh dimasukkan ke dalam peti persembahan,
sebab ini uang darah!
  
P Sesudah berunding, maka dengan uang itu mereka membeli
sebidang tanah, yang disebut Tanah Tukang Periuk,
untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.
Itulah sebabnya sampai hari ini tanah itu disebut Tanah Darah.
Dengan demikian terpenuhilah Fiman
yang disampaikan oleh Nabi. Yeremia, katanya,
Mereka menerima tiga puluh uang perak,
yaitu harga yang ditetapkan untuk satu orang
menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel,
dan meraka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk,
seperti yang dipesan Tuhan kepadaku."
  
Lalu Yesus dihadapkan kepada walinegeri, yakni Pilatus.
Dan walinegeri itu bertanya kepada Yesus:
  
R Benarkah Engkau raja orang Yahudi?  
P Jawab Yesus:  
K Engkau sendiri mengatakannya!  
P Tetapi atas tuduhan yang diajukan
oleh imam-imam kepala dan kaum tua-tua terhadap diri-Nya,
Yesus tidak memberi jawab apa pun.
Maka kata Pilatus kepada-Nya:
  
R Tidakkah Engkau dengar
betapa banyak tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?
  
P Tetapi Yesus tidak menjawab sepatah kata pun,
sehingga walinegeri itu sangat heran.
Telah menjadi kebiasaan bagi walinegeri
untuk membebaskan seorang hukuman pada tiap hari raya
sesuai dengan pilihan rakyat.
Pada waktu itu ada dalam penjara
seorang yang terkenal karena kejahatannya, namanya Barabas.
Karena mereka sudah berkumpul di sana,
Pilatus bertanya kepada mereka:
  
R Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu:
Barabas? Ataukah Yesus, yang disebut Kristus?
   
P Pilatus sebenarnya tahu bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.
Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan.
isterinya mengirim pesan kepadanya:
   
R Jangan engkau mencampuri perkara orang yang saleh ini,
sebab dalam mimpi tadi malam aku sangat menderita karena Dia.
  
P Tetapi karena hasutan imam-imam kepala dan kaum tua-tua.
rakyat bertekad meminta supaya Barabaslah yang dibebaskan
dan Yesus dihukum mati. Wallnegeri menjawab dan bertanya lagi kepada mereka:
     
R Siapa di antara kedua orang ini yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?  
P Kata mereka:  
R Barabas!  
P Kata Pilatus kepada mereka:     
  R Kalau begitu, apa yang harus kubuat dengan Yesus yang disebut Kristus?" 
P Mereka semua berseru:  
R la harus disalibkan!  
P Kata Pilatus:  
R Tetapi kejahatan apa yang telah dilakukan-Nya?  
P Namun semakin keras mereka berteriak,   
R Ia harus disalibkan!  
P Pilatus melihat bahwa segala usahanya percuma,
malah sudah mulai timbul kekacauan.
Maka la mengambil air
dan membasuh tangannya di hadapan rakyat. seraya berkata:
Aku tidak bersalah terhadap darah orang inil
Itu urusan kamu sendiri!
  
P Dan seluruh rakyat itu menjawab:   
R. Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami
dan atas anak-anak kami!
Lalu Pilatus membebaskan Barabas bagi mereka.
tetapi ia menyuruh supaya Yesus didera;
lalu ia menyerahkan Dia untuk disalibkan.
Para serdadu walinegeri membawa Yesus ke gedung pengadilan,
lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul di sekeliling Yesus.
Mereka menanggalkan pakaian Yesus
dan mengenakan sebuah mantel berwarna ungu pada-Nya.
Mereka mengenyam sebuah mahkota duri
dan menaruhnya di atas kepala Yesus.
lalu memberi Dia sebatang buluh dl tangan kanan-Nya.
Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya
serta mengolok-olok Dia dengan berkata:
   
R Salam. hai raja orang Yahudi!   
P Mereka meludahi Yesus, lalu mengambil buluh itu,
dan dengan buluh itu memukul kepala-Nya.
Sesudah mengolok-olok Dia,
mereka menanggalkan mantol itu dari pada-Nya
dan mengenakan kembali pada-Nya pakaian-Nya sendiri.
Kemudian mereka membawa Yesus keluar untuk disalibkan.

     
P Ketika berjalan ke luar kota,
mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene. yang bernama Simon
Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.
Maka sampailah mereka ke tempat yang bernama Golgota,
artinya: Tempat Tengkorak.
Lalu mereka memberi Yesus minum anggur bercampur empedu.
Tetapi setelah mengecapnya. Yesus tidak mau meminumnya.
Sesudah menyalibkan Yesus,
para serdadu membagi-bagi pakaian Yesus dengan membuang undi.
Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia.
Di atas kepala Yesus terpasang tulisan
yang menyebut alasan mengapa la dihukum, yaitu:
'Inilah Yesus Raja Orang Yahudi'.
Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun
seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.
Orang-orang yang lewat di situ, mengejek Yesus
dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata:
   
R Hai, Engkau yang mau merobohkan Bait Suci
dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,
selamatkanlah diri-Mu!
Jika Engkau Putra Allah, turunlah dari salib!
   
P Demikian juga imam-imam kepala
bersama para ahli Taurat dan orang tua-tua
mengolok-olok Yesus dan berkata:
  
R Orang lain diselamatkan-Nya.
tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat la selamatkan!
Dia raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib.
barulah kami akan percaya kepada-Nya!
la menaruh harapan-Nya pada Allah,
biarlah Allah menyelamatkan Dia
jika Allah berkenan kepada-Nya!
Karena la telah berkata, 'Aku adalah Putra Allah.”
  
P Bahkan kedua penyamun yang disalihkan bersama dengan Yesus,
menghinakan Dia juga.
Mulai dari jam dua belas
kegelapan meliputi seluruh daerah. itu sampai jam tiga.
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
  
K Eli, Eli. lama sabakhtani!  
P Artinya, 'Allahku, ya Allahku,
mengapa Engkau meninggalkan Dakul'
Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ, berkata:
  
R Ia memanggil Elia!  
P Dan segera seorang dari mereka datang mendekat.
ia mengambil bunga karang,
mencelupkannya ke dalam anggur asam,
lalu mencucukkannya pada sebatang buluh
dan memberi Yesus minum.
Tetapi orang-orang lain berkata:
  
R Jangan! Baiklah kita lihat
apakah Elia datang menyelamatkan Dial
  
P Yesus berseru lagi dengan suara nyaring,
lalu menyerahkan nyawa-Nya.
   
Semua hening sejenak merenungkan wafat Tahan.
  
P Dan lihat,
tirai di Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
Dan terjadilah gempa bumi;
bukit-bukit batu terbelah, kubur-kubur terbuka,
dan banyak orang kudus yang telah meninggal, bangkit.
Dan sesudah kebangkitan Yesus,
mereka pun keluar dari kubur. lalu masuk ke kota suci.
dan menampakkan diri kepada banyak orang.
Ketika menyaksikan gempa bumi dan apa yang telah terjadi,
kepala pasukan dan para praiu rit yang menjaga Yesus,
berkata:
   
R Sungguh. orang ini adalah Putra Allah!  
P Adapula di situ banyak wanita yang memandang dari jauh,
yaitu wanita-wanita yang mengikuti Yesus dari Galilea
untuk melayani Dia.
Di antara mereka terdapatlah Maria Magdalena,
Maria ibu Yakobus dan Yusuf dan ibu anak-anak Zebedeus.
Menjelang malam datanglah seorang kaya,
yang berasal dari Arimatea. yang bernama Yusuf;
yang telah menjadi murid Yesus juga.
Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta jenazah Yesus.
Maka Pilatus memberi perintah
supaya jenazah Yesus diserahkan kepadanya.
Lalu Yusuf menurunkan jenazah Yesus,
mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,
lalu membaringkannya di dalam kuburnya sendiri
yang baru saja dia gali dalam bukit batu.
Sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu,
pulanglah ia.
Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ,
sambil duduk di depan kubur.
Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan.
datanglah imam-imam kepala bersama dengan orang-orang Farisi
menghadap Pilatus.
Kata mereka kepada Pilatus:
    
R Tuan, kami ingat bahwa si penyesat itu,
sewaktu ia masih hidup, berkata,
'Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.”
Karena itu, perintahkanlah
untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga.
Kalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang mencuri jenazah-Nya,
lalu mengatakan kepada rakyat,
'Ia telah bangkit dari antara orang mati!'
Penyesatan ini akan lebih buruk akibatnya
daripada yang sebelumnya!
   
P Kata Pilatus kepada mereka:   
R Ini penjaga-penjaga bagimu;
pergilah dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya!
  
P Maka pergilah mereka,
dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu
mereka memeteraikan kubur Yesus dan mengatur penjagaannya.
   
Demikianlah Kisah Sengsara Tuhan kita.
U. Terpujilah Kristus.
      
 Renungan

Setiap hari Minggu Palma, pada awal Misa kita selalu merasakan kegembiraan. Anak-anak, remaja, dan kaum muda merasa senang, sebab Misa hari ini berbeda: kita membawa daun palma. Ada yang membawa daun palma dari rumah, ada yang minta teman yang punya, dan tidak sedikit yang tinggal mengambil di depan gedung gereja karena memang telah disediakan panitia. Ketika upacara mulai, terlihatlah imam atau pastor mengenakan pakaian kasula warna merah, diikuti para petugas liturgi lainnya. Sesudah bacaan Injil dan homili singkat, mulailah perarakan para petugas liturgi dan imam, lalu diikuti umat yang membawa daun palma sambil bernyanyi dan tangan mengayun-ayunkan daun palma. "Hosana bagi Anak Daud! Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang mahatinggi!" 

 Suasana sukacita berubah menjadi suasana lebih sendu dan renungan akan penderitaan Tuhan Yesus menjadi mendominasi. Apalagi setelah bacaan pertama dan kedua, Injil diganti dengan kisah sengsara Tuhan menurut tahun A kali ini, Injil Matius. Sebah kisah yang panjang akan tetapi sungguh terasa agung dan khidmat. Ada begitu banyak hal yang dapat kita renungkan. Ada begitu banyak poin yang sungguh dapat diperdalam dan didoakan. Akan tetapi sebaliknya, mulai hari Minggu Palma hingga Paskah nanti, kita tidak usah terlalu banyak merenung-renung dengan pikiran dan analisa teologis. Liturgi Gereja justru mengajak kita untuk banyak hening dan berdoa, serta berkontemplasi di depan Salib Tuhan kita Yesus Kristus, yang menjadi kurban cinta-Nya kepada umat manusia. Marilah kita menunduk sambil bersembah sujud di hadapan Salib dan Sakramen Mahakudus, yakni Sakramen cinta kasih-Nya, Ekaristi Kudus yang menghadirkan kurban salib Kristus itu. 

 Betapa tumpukan dosa kita umat manusia amat-amat besar dan mengerikan. Akan tetapi ketika menatap sengsara dan wafat Tuhan di salib, kita justru menyaksikan belas kasih, kerahiman, dan kasih Allah yang tiada batas kepada kita yang pendosa ini. Doa dan kontemplasi kepada Tuhan Yesus yang menderita sengsara dan wafat di salib adalah doa dan kontemplasi atas kasih Allah yang tiada tara, yang berkenan mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menghapus dan menebus dosa-dosa kita, agar kita dapat kembali didamaikan dan beroleh pengharapan akan kehidupan bersama Allah untuk selamanya. Sekeras dan sekasar apapun hati manusia yang bahkan turut membunuh Yesus di salib seperti kepala pasukan dan para prajurit yang menjaga Yesus dapat terbuka hati mereka, ketika mereka erkata: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah." Kematian seorang Raja yang lemah lembut dan rendah hati, seorang Raja yang tidak menghakimi namun justru mengampuni, seorang Raja yang tidak memiliki kebencian meski disiksa dan dianiaya namun justru menampakkan wajah belas kasih dan kerahiman ... mampu menggerakkan hati yang keras dan membuat pendosa seperti para prajurit itu mengucapkan pengakuan iman. Marilah kita datang kepada Tuhan yang tersalib dalam keheningan doa dan kontemplasi serta kita lanjutkan dalam Adorasi setiap hari di hadapan Sakramen Cinta Kasih-Nya, Ekaristi! (Rm. E. Martasudjita, Pr/Inspirasi Batin 2017)


Antifon Komuni (Mat 26:42)
   
Ya Bapa, jika tak mungkin piala ini berlalu tanpa Kuminum, jadilah kehendak-Mu.
 
Father, if this chalice cannot pass without my drinking it, your will be done. 

Pater, si non potest hic calix transire, nisi bibam illum: fiat voluntas tua.

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy