Minggu, 04 Juni 2017
Hari Raya Pentakosta
Tuhan berjanji akan mengutus Roh Kudus untuk membuat kita siap bagi
rencana Allah. Sebab, seperti tepung kering tidak dapat melekat menjadi
adonan, apalagi menjadi roti, tanpa sesuatu yang cair, begitu pula kita,
karena banyak, tidak dapat menjadi satu dalam Kristus Yesus tanpa air
yang datang dari surga (bdk. Yoh 7:38-39). Dan seperti tanah kering
tidak dapat menghasilkan buah tanpa diberi air, begitu pula kita, yang
semula adalah kayu kering, tidak akan dapat menghasilkan buah kehidupan
tanpa hujan dari surga turun atas kemauan-kemauan kita. (St. Ireneus, Sumber: Bacaan Ofisi Hari Raya Paskah)
Antifon Pembuka (lih. Keb 1:7)
Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia. Dialah yang menyatukan segala sesuatu dan memahami setiap tutur bahasa. Alleluya.
The Spirit of the Lord has filled the whole world and that which contains all things understands what is said, alleluia.
atau
Spiritus Domini replevit orbem terrarum, alleluia: et hoc quod continet
omnia, scientiam habet vocis, alleluia, alleluia, alleluia.
Mzm. Exsurgat Deus, et dissipentur inimici eius: et fugiant, qui oderunt eum, a facie eius.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang Mahaagung dan kekal, berkat misteri Pentakosta
Engkau menguduskan Gereja-Mu di antara para bangsa dan segala bahasa.
Sebarluaskan anugerah Roh Kudus ke seluruh dunia. Ulangilah mukjizat
Pentakosta: sentuhlah dengan Roh-Mu hati umat beriman, seperti yang
Kaulakukan pada awal pewartaan Injil. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:1-11)
"Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara."
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang yang percaya akan Yesus
berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi
seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka
duduk. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka
dengan Roh Kudus. Lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa
lain, seperti yang diilhamkan oleh Roh itu kepada mereka untuk
dikatakan. Waktu itu di Yerusalem berkumpul orang-orang Yahudi yang
saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu,
berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena masing-masing
mendengar rasul-rasul itu berbicara dalam bahasa mereka. Mereka semua
tercengang-cengang dan heran, lalu berkata, “Bukankah semua yang
berbicara itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing
mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang
kita pakai di negeri asal kita? Kita orang Partia, Media, Elam, kita
penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan
Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene,
pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama
Yahudi, orang Kreta dan orang Arab; kita semua mendengar mereka
berbicara dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar
yang dilakukan oleh Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 828
Ref. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul. 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar!
Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan
bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya! Biarlah renunganku manis
kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.
3. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila
Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi
debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau
membaharui muka bumi.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:3b-7.12-13)
"Kita semua telah dibaptis dalam Roh Kudus menjadi satu tubuh."
Saudara-saudara, tidak seorang pun dapat mengaku, “Yesus adalah Tuhan”’
selain oleh Roh Kudus. Ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh.
Ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan. Dan ada
berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu; Dialah yang
mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang
dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama. Karena sama
seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota
itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
Sebab kita semua, baik Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun orang
merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan kita
semua diberi minum dari satu Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Madah Pentakosta (Sekuensia) PS 569
(Veni Sancte Spiritus)
1. Veni, Sancte Spiritus et emitte caelitus lucis tuae radium.
2. Veni, pater pauperum, veni, dator munerum, veni, lumen cordium.
3. Consolator optime, dulcis hospes animae, dulce refrigerium.
4. In labore requies, in aestu temperies, in fletu solatium.
5. O lux beatissima, reple cordis intima tuorum fidelium.
6. Sine tuo numine, nihil est in homine, nihil est innoxium.
7. Lava quod est sordidum, riga quod est aridum, sana quod est saucium.
8. Flecte quod est rigidum, fove quod est frigidum, rege quod est devium.
9. Da tuis fidelibus, in te confidentibus, sacrum septenarium.
10. Da virtutis meritum, da salutis exitum, da perenne gaudium. Amen.
atau
1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, 'Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.
Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964
Ref. Alleluya
Ayat. Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-23)
"Seperti Bapa telah mengutus Aku, kini Aku mengutus kamu. Terimalah Roh Kudus."
Setelah Yesus disalibkan, pada malam pertama sesudah hari Sabat,
berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang
terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu
datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai
sejahtera bagi kamu!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan
tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika
mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera
bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku
mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka
dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang,
dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada,
dosanya tetap ada.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pada mulanya manusia
diciptakan oleh Allah dalam keadaan baik, bahkan sungguh amat baik (Kej
1:31). Namun, ciptaan yang sungguh amat baik itu berubah menjadi tidak
baik, cacat karena ketidaktaatan akan perjanjian (Kej 3:6). Dengan kata
lain, manusia jatuh ke dalam dosa. Ia memisahkan diri dari Allah untuk
bersatu dengan ular.
Sungguh mengagumkan bahwa Allah yang
kita sembah dan imani tidak pernah berhenti mengasihi ciptaan-Nya.
Kasih-Nya jauh lebih besar daripada dosa manusia sebagaimana
difirmankan, "Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yoh
3:16). Belas kasih Allah tergambar dengan sangat indah dalam pujian
Paskah. "Betapa ajaiblah belas kasih-Mu terhadap kami. Sungguh tak
ternilai cinta kasih-Mu sampai mengorbankan Putra-Mu untuk menyelamatkan
kami.
Karya penebusan tidak pernah
berhenti. Kebenaran ini tampak dalam misteri Pentakosta, peristiwa
kelahiran Gereja. Roh Kudus mengubah para rasul yang ketakutan menjadi
pemberani. Mereka sebelumnya berada dalam rumah yang terkunci. Setelah
mendapatkan daya ilahi, mereka tampil di muka umum untuk mewartakan
Sabda Allah. Suara mereka memenuhi kota bahkan dunia. Banyak bangsa
menjadi kagum dan percaya akan karya agung Tuhan (Kis 2:11).
Apakah karya agung Tuhan yang mereka
wartakan? Tiga hal mendasar yang mereka wartakan adalah persatuan,
damai, dan pertobatan, sebagaimana dipesankan oleh Yesus, "Terimalah Roh
Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan
jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." (Yoh
20:22-23). Pertobatan sejati akan melahirkan damai. Damai adalah buah
pertobatan. Damai memungkinkan persatuan. Semuanya itu terjadi hanya
dalam kuasa Roh Kudus.
Gereja lahir dari Roh Kudus. Gereja
hidup dan berkarya berdasarkan Roh Kudus. Roh Kudus mengantar setiap
orang yang percaya kepada pertobatan yang membuahkan damai. Semoga kita
yang telah menerima karunia Roh Kudus melalui Sakramen Baptis, penguatan
dan Ekaristi dimampukan untuk hidup dalam pertobatan, damai dan
persatuan.
Antifon Komuni (lih. Kis 2:4.11)
Mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan memaklumkan karya agung Allah. Alleluya.
They were all filled with the Holy Spirit and spoke of the marvels of God, alleluia.
atau
Factus est repente de cælo sonus advenientis spiritus vehementis, ubi
erant sedentes, alleluia: et repleti sunt omnes Spiritu Sancto,
loquentes magnalia Dei, alleluia, alleluia. (Kis 2:2-4)
CAFE ROHANI