Jumat, 29 September 2017
Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung
“Mikael berarti Siapa seperti Allah; Gabriel berarti Keperkasaan Allah;
dan Rafael berarti Pengobatan Allah” (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 103 (102): 20)
Pujilah Tuhan, hai semua malaikat-Nya, hai pahlawan perkasa, pelaksana titah-Nya, yang memperhatikan segala sabda-Nya.
Bless the Lord, all you his angels, mighty in power, fulfilling his word, and heeding his voice.
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan/Gloria
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahamulia, penyelenggaraan-Mu sungguh mengagumkan,
malaikat dan manusia Kaupanggil mengabdi Engkau. Kami mohon semoga
mereka yang berada di hadapan-Mu dan mengabdi-Mu, bagi kami menjadi duta
sukacita-Mu dan pelindung kedamaian-Mu. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam
persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan
sepanjang masa. Amin.
Seorang
Lanjut Usia duduk di atas takhta. Ribuan orang melayani Dia. Putra
Manusia datang menghadap, dan kepada-Nya diserahkan kekuasaan,
kehormatan dan kerajaan.
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13.14)
"Pakaian-Nya putih seperti salju."
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut
Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti
bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang
berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya.
Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya.
Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus
melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan
seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu,
dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu
diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka
segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal
adanya, dan kerajaannya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Perang
besar terjadi di surga. Mikael bersama bala malaikatnya melawan setan
dan anak buahnya. Si naga besar akhirnya dikalahkan berkat darah Anak
Domba.
Bacaan dari Kitab Wahyu (12:7-12a)
Aku, Yohanes, melihat dalam suatu penglihatan: Timbul peperangan di
surga. Mikael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan seekor naga,
dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak
dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di surga. Dan naga
besar itu, Si Ular Tua yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan
seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi bersama
dengan malaikat-malaikatnya. Dan aku mendengar suara yang nyaring di
surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah
kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah, sebab para
terdakwa, yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan
Allah telah dilemparkan ke bawah. Mereka telah dikalahkan oleh darah
Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian saudara-saudara kita itu.
Karena mereka tidak menyayangkan nyawa mereka sampai ke dalam maut.
Karena itu bersukacitalah, hai surga dan kamu sekalian yang diam di
dalamnya!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm. 138:1-2ab.2cde-3.4.5) 1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu
dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di
hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke
arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena
setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada
hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan
dalam jiwaku.
3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka
mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan
Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mrk 10:45)
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.
Para
murid yang dipanggil oleh Yesus terpesona oleh Pribadi-Nya. Ia
menjanjikan juga bahwa mereka akan melihat langit terbuka dan para
malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:47-51)
"Engkau akan melihat malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak manusia."
Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala
melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah
seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael
kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya,
“Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah
pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau
Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata
kepadamu: ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya?
Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat.” Lalu kata Yesus
kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat
langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak
Manusia.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pengalaman sehari-hari sering menunjukkan bahwa ada banyak hal yang kita alami sebagai tanda nyata hadirnya para malaikat di dunia. Terlepas dari kecelakaan maut, terbebas dari gangguan roh jahat atau dari kesedihan yang mendalam merupakan tanda-tanda pertolongan malaikat kepada manusia. Kata Yesus kepada Filipus, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.
Hari ini kita merayakan pesta tiga Malaikat Agung yakni, Mikael, Gabriel dan Rafael. Malaikat Mikael adalah sang pembela yang melindungi kita dari segala yang jahat. Konon, Mikael pernah menampakkan diri di atas Gunung Gargano, Italia pada abad V. Untuk menghormatinya, didirikanlah gereka megah di tempat itu. Mikael juga dihormati sebagai pengawal jiwa orang yang meninggal dunia.
Gabriel adalah pembawa kabar gembira Allah bagi manusia. Dalam Perjanjian Baru, Malaikat Gabriel membawa kabar gembira atas pengabulan doa Zakharia yang memohon seorang anak. Puncak dari kabar gembira itu disampaikan oleh Malaikat Gabriel kepada Maria, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau" (Luk 1:28). Itulah kabar gembira yang mengubah sejarah.
Malaikat Rafael berarti "Allah yang menyembuhkan". Dalam Kitab Tobit 4-12 dikisahkan bahwa Rafael menyembuhkan Tobit dari kebutaan matanya sekaligus membebaskan putri Raguel dari gangguan roh jahat yang mematikan. Dalam kehidupan Gereja, Rafael diyakini sebagai pelayan Allah yang menyembuhkan manusia dari aneka penyakit, menguatkan jiwa yang lemah dan membebaskan manusia dari perhambaan roh jahat.
Kehadiran St. Mikael, St. Gabriel dan St. Rafael, para Malaikat Agung yang hari ini kita rayakan pestanya, memang tidak pernah kasat mata. Namun, itu tidak berarti bahwa mereka tidak bisa dirasakan kehadirannya. Malaikat Agung adalah perwujudan utusan Allah kepada pribadi-pribadi terpilih dalam Kitab Suci. Kita yang mengenalnya melalui Kitab Suci kiranya diperkenankan juga untuk mengenali kehadirannya.
Semoga kita bisa melihat bahwa pengalaman "keberuntungan" dalam hidup kita tidak lepas dari pertolongan para malaikat Allah yang menandakan bahwa Allah sedang bekerja di antara kita.
Antifon Komuni (Mzm 137:1)
Ya Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu dengan sebulat hati. Aku bermazmur bagi-Mu di hadapan para malaikat.
Doa kepada Malaikat Agung Santo Mikael
Oleh: Paus Leo XIII
Malaikat Agung Santo Mikael,
belalah kami dalam peperangan. Jadilah pelindung kami dalam melawan
segala kejahatan dan jebakan setan. Kami mohon dengan rendah hati agar
Allah menaklukkan, dan engkau, O panglima bala tentara surgawi, dengan
kuasa Ilahi, usirlah ke neraka setan dan semua roh jahat yang
berkeliaran di seluruh dunia, yang hendak menghancurkan jiwa-jiwa.
Amin.
Doa Malam
Syukur kepada-Mu, ya Bapa, atas
perlindungan-Mu melalui para malaikat yang Kauutus. Semoga dalam
mengikuti jejak Putra-Mu, kami pun dengan penuh keberanian menerima
tugas perutusan dari pada-Mu sehingga nyatalah karya-Mu dalam diri kami.
Amin.
Rm Nolaskus Harsantyoko, O.Carm/CAFE ROHANI