Sabtu, 07 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXVI

Sabtu, 07 Oktober 2017
Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Ratu Rosario   
  
Sebagai doa damai, rosario selalu dan akan selalu menjadi doa keluarga dan doa untuk keluarga. Ada saatnya dulu, bahwa doa ini menjadi doa kesayangan keluarga, dan doa ini yang membawa setiap anggota keluarga menjadi sekat satu sama lain…. Kita perlu kembali kepada kebiasaan doa keluarga bersama berdoa untuk keluarga-keluarga…. Keluarga yang berdoa bersama, akan tetap tinggal bersama. … Para anggota keluarga, dengan mengarahkan pandangan pada Yesus juga akan mempu memandang satu sama lain dengan mata kasih, siap untuk berbagi, untuk saling mendukung, saling mengampuni dan melihat perjanjian kasih mereka diperbaharui oleh Roh Allah sendiri.” (Rosarium Virginis Mariae, 41, Paus Yohanes Paulus II)

 

Antifon Pembuka (Bdk. Luk 1:28, 42)

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu.

Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women and blessed is the fruit of your womb.

  
Doa Pembuka
 

Allah Bapa Yang Mahamurah, kami mengetahui dari kabar malaikat bahwa Yesus Kristus, Putra-Mu, menjadi manusia. Kami mohon, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya berkat sengsara dan salib-Nya kami diantar kepada kebangkitan mulia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Umat Israel jatuh dalam dosa. Hal inilah membawa kesedihan besar bagi Tuhan. Bencana bagi umat Tuhan tidak terhindarkan. Namun, Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya.


Bacaan dari Kitab Barukh (4:5-12.27-29)
    
   
"Allah telah mengirimkan segala bencana ini kepadamu, dan Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita kepadamu. "
    
Kuatkanlah hatimu, hai bangsaku yang menyandang nama Israel! Kalian telah dijual kepada bangsa-bangsa lain, tetapi tidak untuk dibinasakan. Karena telah memurkakan Tuhan, maka kalian diserahkan kepada para lawan. Sebab kalian telah membuat murka Penciptamu dengan mempersembahkan kurban kepada setan, bukan kepada Allah. Kalian telah melupakan Pengasuhmu, yakni Allah kekal, dan hati Yerusalem, ibu pengasuhmu telah kalian buat sedih. Melihat murka Allah mendatangi dirimu maka Yerusalem berkata, “Dengarlah, hai sekalian tetangga Sion! Allah telah mengirim kepadaku kesedihan besar.” Sebab aku melihat anak-anakku tertawan sebagaimana telah ditentukan oleh Yang Kekal bagi mereka. Mereka telah kuasuh dengan sukacita, tetapi sekarang kulihat mereka pergi dengan tangisan dan sedih hati. Janganlah seorang pun bersukaria atas diriku, seorang janda yang telah ditinggalkan banyak anak. Karena dosa anak-anakku aku menjadi kesepian, sebab mereka telah berpaling dari hukum Taurat Allah. Kuatkanlah hatimu, hai anak-anakku, berserulah kepada Allah, Dia yang mengirim bencana itu akan ingat kepadamu lagi. Seperti dahulu kamu selalu berangan-angan untuk menjauhkan diri dari Allah, demikian hendaklah kalian sekarang berbalik mencari Dia dengan sepuluh kali lebih rajin. Memang Dialah yang telah mengirimkan bencana itu kepadamu, tetapi Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita abadi bersama dengan penyelamatanmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan mendengarkan kaum miskin.
Ayat. (Mzm 69: 33-35.36-37)
1. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan. Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.
2. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
 
Para murid pulang dari tugas perutusan dengan gembira. Mereka menyaksikan sendiri bagaimana Tuhan berkarya. Setan-setan pun takluk demi nama Tuhan. Tuhan sungguh telah menyatakan Diri-Nya kepada orang kecil.

 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:17-24)
 
"Bersukacitalah karena nama-Mu terdaftar di surga."
  
Pada waktu itu ketujuhpuluh murid Yesus kembali dari perutusannya dengan bergembira dan berkata, “Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberi kalian kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tiada yang dapat membahayakan kalian. Namun demikian, janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga.” Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Segala sesuatu telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.” Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada para murid dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Karena Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

  
Israel menyadari situasi sulit yang mereka hadapi, muncul karena mereka mengabaikan Allah. Sementara itu, Allah selalu dengan aktif menunjukkan belas kasih-Nya yang besar. Allah terus-menerus mendekat, mengundang dan merangkul manusia. Namun, hanya sebagian yang tanggap, mau memberi jawaban dan berani membuka diri untuk bekerja sama dengan Allah. Lalu, bagaimana kita sendiri menanggapi wahyu belas kasih dan penyelamatan Allah ini? Barukh memberikan nasihat, supaya kita berani berbalik kepada Allah dan 10 kali lebih rajin untuk membangun relasi dekat dengan Allah.
  
Antifon Komuni (Luk 1:31)
    
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Behold, you will conceive in your womb and bear a son, and you shall name him Jesus.
     
Doa Malam

Tuhan Yesus, kami bersyukur atas rahmat pembaptisan sehingga kami mempunyai kesempatan menjadi anak-anak Allah. Buatlah kami mampu untuk terlibat dalam pengajaran, pewartaan dan saksi sebagai murid-murid-Mu. Engkaulah sumber kekuatan kami. Amin.


RUAH

Jumat, 06 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXVI

Jumat, 06 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXVI

Cara Allah mengasihi menjadi ukuran kasih manusia. (Paus Benediktus XVI)
  
   
Antifon Pembuka (Luk 10:16)

Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Daku. Barangsiapa menolak kami, ia menolak Aku. Dan barangsiapa menolak Aku, menolak Dia yang mengutus Aku.

Doa Pembuka


Allah Bapa kami yang maharahim, siapakah Engkau sehingga menjanjikan kepada orang-orang berdosa cinta kasih dan kasih setia-Mu? Kami mohon, semoga kami memperhatikan sabda-Mu serta merasakan melimpahnya kerahiman-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
       
Bacaan dari Kitab Barukh (1:15-22)
      
"Kami telah berdosa terhadap Tuhan dan tidak taat."

Katakanlah begini: pada hari ini menjadi nyata keadilan ada pada Tuhan, Allah kita, sedangkan kejahatan pada kami, sebagaimana halnya sekarang ini, yaitu pada orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, pada sekalian raja kami, para pemimpin, para imam dan nabi serta pada nenek moyang kami. Memang kami telah berdosa terhadap Tuhan. Kami tidak taat kepada-Nya dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, untuk mengikuti segala ketetapan Tuhan yang telah ditaruhnya di hadapan kami. Semenjak Tuhan membawa nenek moyang kami ke luar dari negeri Mesir sampai dengan hari ini kami tidak taat kepada Tuhan, Allah kami. Sebaliknya, Tuhan telah kami alpakan karena kami tidak mendengarkan suara-Nya. Dari sebab itu melekatlah kepada kami semua bencana dan laknat yang telah diperintahkan Tuhan kepada Musa, hamba-Nya, waktu nenek moyang kami dibawa-Nya ke luar dari negeri Mesir untuk dianugerahi suatu tanah yang berlimpah susu dan madunya, sebagaimana halnya sekarang ini. Tetapi kami tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, sesuai dengan sabda para nabi yang telah diutus Tuhan kepada kami. Bahkan kami telah berbakti kepada allah lain, masing-masing menurut angan-angan hati jahatnya, dan kami melakukan apa yang durjana dalam pandangan Tuhan, Allah kami.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami
Ayat. (Mzm 79:1-5.8-9)
1. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu, menajiskan bait kudus-Mu, dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing. Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu kepada burung-burung di udara untuk dimakan; daging orang-orang yang Kaukasihi mereka berikan kepada binatang-binatang liar di bumi.
2. Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air sekeliling Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan. Kami menjadi celaan tetangga, olok-olok dan cemoohan orang sekitar. Berapa lama lagi, ya Tuhan, Engkau murka terus-menerus? Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?
3. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
4. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab) 
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:13-16)

"Barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku!"

Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Sebab seandainya di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Maka pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati. Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku; dan barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus,


Dewasa ini terlalu banyak orang yang hobinya "bicara". Tidak banyak yang mau mendengarkan. Coba kita perhatikan situasi di dalam rumah Tuhan. Ketika firman dibacakan, kita malah sibuk ngobrol sendiri. Ketika guru mengajar di kelas, murid-murid tidak menyimak dan malah ada yang ribut sendiri. Budaya mendengarkan sudah langka ,aktivitas mendengarkan sudah tidak diminati. Yang lebih menarik lagi, waktu acara bincang-bincang di TV, antara narasumber yang satu dan lainnya tidak ada yang mau mendengarkan. Ternyata terlalu banyak orang yang sudah merasa diri paling benar. Lalu tidak mau mendengarkan. Tuhan Yesus berkata hari ini kepada para murid-murid untuk mewartakan kabar gembira. Apapun yang mereka wartakan dan jika itu didengarkan, itu berarti mereka mendengarkan Tuhan Yesus sendiri dan yang mengutus-Nya.

Saudara-saudari terkasih

Tapi siapakah yang mau mendengarkan pewartaan mereka? Siapakah yang mau mendengarkan Gereja dan pewartaannya dewasa ini? Para murid Tuhan dan para penggantinya diutus untuk pergi ke seluruh dunia  untuk menjadikan sekalian bangsa menjadi murid-Nya dan membaptis mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Mereka diutus untuk mengajar semua orang  untuk saling mengasihi dan bukan untuk saling membenci; mengajar orang untuk saling mengampuni dan bukan saling mendendam; mengajar orang untuk saling berbagi dan bukan mementingkan diri  sendiri; mengajar orang untuk bersekutu dalam doa dan saling mendoakan; mengajar orang untuk berharap pada Tuhan dan mengandalkan Allah dalam suka duka hidupnya. Namun sudah diingatkan oleh Tuhan bahwa tidak semua orang akan mau mendengarkan pewartaan mereka. Tuhan Yesus saja semasa hidupnya mengalami penolakan itu. Ia ditolak oleh orang sekampungnya, bahkan oleh para pemuka agama Yahudi, Tua-tua Yahudi, orang Farisi, Saduki dan ahli-ahli Taurat. Ia disebut sebagai penghujat Allah, menjadi sahabat orang-orang berdosa. Kenyataan itulah menjadi point penting yang harus dicamkan dan diingat oleh pengikut Yesus dalam karya pewartaannya kelak.

Saudara-saudari terkasih,

Bukanlah perkara mudah mendidik orang dalam melakukan kebaikan, mengajarkan orang untuk tidak melakukan kejahatan dan menentang perbuatan dosa. Jalan terbaik dan satu-satunya cara mendidik manusia adalah memberi contoh dan teladan. Teladan baik merupakan bentuk pewartaan yang paling handal dan terbukti menarik minat dan perhatian orang banyak. Santa Teresa dari Kalkuta mengajarkan kasih Yesus yaitu dengan tindakan peduli yang nyata kepada mereka yang miskin, tersingkir, lemah, kecil dan cacat. Ia mengajarkan apa yang diimaninya akan Tuhan Yesus serta melaksanakannya juga. Itulah yang didengarnya dari Sabda Kitab Suci, itulah yang dilihatnya pada Yesus junjungannya semasa hidupnya di dunia ini. Kita pun harus mengerjakan hal yang sama. Kita juga diutus oleh Tuhan Yesus untuk mewartakan kabar gembira kepada sekalian bangsa. Siapapun kita dan di manapun kita berada kita dapat memberi kesaksian tentang kasih dan kerahiman Allah dalam Yesus yang berkehendak untuk menyelamatkan semua orang. Kesaksian itu adalah kesaksian yang dapat dialami secara nyata, tidak membiarkan ketidakadilan terjadi di sekitar kita.

Saudara-saudari terkasih,

Tindakan atau kegiatan pewartaan merupakan salah satu tugas gereja yang sampai dewasa ini amatlah dipentingkan. Juga pada era millennia dewasa ini. Coba perhatikan ujaran kebencian, berita bohong dan fitnah terjadi di mana-mana setiap hari, khususnya melalui dunia maya. Maka Gereja sudah selayaknya merasa terpanggil untuk mewartakan nilai-nilai kebenaran kristiani dalam pergaulan social yangg lebih luaih luas, termasuk di dunia maya dan internet. Tugas perwataan ini harus menjadi perhatian setiap anggota Gereja, bukan hanya menjadi tugas pemuka agama saja, melainkan terlebih-lebih oleh kaum awam yang bersentuhan langsung dengan dunia kerja dan kemasyarakatan. Mungkin anda adalah seorang guru, maka tugasmunya bukan saja mentransfer ilmu kepada anak didik, melainkan juga memberikan muatan akhlak dan muatan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran. Mungkin anda seorang pegawai kantoran, maka menjadi pilihan bahwa anda menjadikan diri anda sebagai sosok yang patut diteladani, karena kedisiplinan anda, kepatuhan anda pada aturan dan setia dan jujur dalam mengerjakan tugas-tugas yang dipercayakan kepada anda. Barangsiapa setia pada kebenaran dan setia pada Sabda Tuhan, ia akan disebut yang berbahagia.
     
Antifon Komuni (Mat 5:3)
 
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. 
   
RENUNGAN LUMEN 2000

Kamis, 05 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXVI

Kamis, 05 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXVI
  
"Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan." (St Fransiskus dari Assisi)
  
Antifon Pembuka (Za 8:8)
  
Aku akan menyelamatkan umat-Ku dan membawa mereka pulang. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus Kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala zaman. Kami mohon agar selalu siap sedia mendengarkan sabda-Mu dengan iman dan penuh perhatian, serta mewartakan-Nya kepada siapa saja. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Umat Israel mendengarkan sabda Tuhan dengan penuh perhatian. Mereka mengalami Tuhan yang menguatkan dan membebaskan. Itulah sebabnya mereka bersukacita dan bergembira.

Bacaan dari Kitab Nehemia (8:1-5a.6-7.8b-13)
  
"Ezra membuka Kitab dan memuji Tuhan. Maka seluruh umat menjawab, "Amin! Amin!"
 
Sesudah kembali dari pembuangan, orang-orang Israel telah menetap kembali di kota-kota mereka. Lalu pada bulan ketujuh berkumpullah seluruh rakyat di lapangan di muka Gerbang Air di Yerusalem. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab, supaya membawa Kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan Tuhan kepada Israel. Dan pada hari pertama bulan ketujuh itu Imam Ezra membawa Kitab Taurat itu ke depan jemaat, pria, wanita dan semua yang dapat mendengar dan mengerti. Ia membacakan beberapa bagian dari kitab itu di halaman di depan Gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di depan pria, wanita dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan Kitab Taurat itu. Adapun Ezra, ahli kitab, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat khusus untuk peristiwa itu. Ia membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang. Pada waktu ia membuka kitab semua orang bangkit berdiri. Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang mahaagung, dan semua orang menjawab, “Amin! Amin,” sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut, dan sujud menyembah Tuhan dengan muka sampai ke tanah. Para Lewi menjelaskan hukum itu kepada jemaat, sementara rakyat berdiri di tempatnya. Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti. Lalu Nehemia, kepala daerah, dan Imam Ezra, ahli kitab, serta orang-orang Lewi yang mengajar jemaat, berkata kepada seluruh hadirin, “Hari ini adalah kudus bagi Tuhan Allahmu. Kalian jangan berdukacita dan menangis!” Karena semua orang itu menangis, ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat. Lalu berkatalah Nehemia kepada mereka, “Pergilah, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis; dan berikanlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa! Sebab hari ini kudus bagi Tuhan kita. Janganlah bersusah hati, tetapi bersukacitalah karena Tuhan, sebab sukacita karena Tuhanlah perlndunganmu.” Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu diam dengan kata-kata, “Tenanglah! Hari ini hari kudus. Jangan bersusah hati!” Maka pergilah semua orang untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala sabda yang diberitahukan kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8-11; Ul: Yoh 6:63)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Seorang pewarta sabda harus mengandalkan Tuhan dalam pelayanannya. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Akan tetapi dengan kuasa Tuhan, Kerajaan Allah sungguh dinyatakan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-12)
  
"Semoga damaimu menyertai dia."
   
Pada waktu itu Tuhan menunjuk tujuh puluh dua murid. Ia mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Berkatalah Ia kepada mereka, “Tuaian banyak, tetapi pekerjanya sedikit! Sebab itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, agar ia mengirimkan pekerja-pekerja ke tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kalian seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera bagi rumah ini’. Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, maka salammu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ. Dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’. Tetapi jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah, ‘Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu. Tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat’. Aku berkata kepadamu, pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Sebagai hari Tuhan, hari Minggu selayaknya kita khususkan sebagai hari syukur bersama keluarga dan sesama umat beriman. Pada hari tersebut, kita bersama-sama merayakan Ekaristi, sebagai ungkapan syukur kita dalam satu kesatuan umat Allah. Kita memakai satu hari itu bersama keluarga untuk mengenang kebaikan Tuhan dan berusaha menyadari kembali karya Allah di setiap momen dalam kehidupan kita. Dalam setiap pengalaman pahit dan manis, suka dan duka, Tuhan bekerja untuk menyatakan sesuatu kepada kita dan kita diajak untuk menyadarinya.

Antifon Komuni (Luk 10:3.5)
 
Pergilah! Aku mengutus kalian seperti anak domba ke tengah serigala. Di rumah mana pun kalian masuk, katakanlah: Damai bagi rumah ini! 
 
 Doa Malam

Terima kasih ya Bapa, untuk penyelenggaraan ilahi-Mu pada hari ini. Berkatilah istirahatku malam ini, semoga esok pagi aku dapat bangun kembali dan semangat mewartakan Sabda-Mu kepada sesama. Amin.
 .
RUAH

Rabu, 04 Oktober 2017 Pesta St. Fransiskus dari Assisi

Rabu, 04 Oktober 2017
Pesta St. Fransiskus dari Assisi
  
Yesus menghendaki agar kita diselamatkan dengan pengantaraan-Nya dan menerima Dia dengan hati yang murni dan tubuh yang suci. (St. Fransiskus dari Assisi)
  
Bacaan dari Fransiscan Lectionary digunakan secara terbatas untuk paroki/stasi, ordo, lembaga hidup bakti yang berlindung pada St. Fransiskus dari Assisi. Pada misa ini ada Gloria dan Credo.

Antifon Pembuka

Santo Fransiskus, utusan Allah, meninggalkan rumah ayahnya, melepaskan harta warisannya, dan menjadi miskin dan hina dina. Tetapi Tuhan mempermuliakannya.
 
Francis, the man of God, left his home behind, abandoned his inheritance and became poor and penniless, but the Lord raised him up.
  
atau (Gal 6:14)
  
Mihi autem absit glorári, nisi in cruce Dómini nostri Jesu Christi: per quem mihi mundus crucifíxus est, et ego mundo.
Ayat. (Mzm. 141: 2)
1. Voce mea ad Dóminum clamávi: voce mea ad Dóminum deprecátus sum. 
2. Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancti sicut erat in principio et nunc, et semper, et saecula saeculorum. Amen.  
Mihi autem absit glorári, nisi in cruce Dómini nostri Jesu Christi: per quem mihi mundus crucifíxus est, et ego mundo.
  
Doa Pembuka

Ya Allah, Santo Fransiskus menjadi miskin dan rendah hati seperti Kristus sendiri. Semoga, kami umat-Mu, bersukacita di dalam Dikau agar kami, yang sudah dibebaskan dari perbudakan dosa, dapat menikmati sukacita abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (50:1.3-4.6-7)

Pemimpin saudara-saudaranya dan kebanggaan umatnya, ialah Simon bin Onias, imam besar. Di masa hidupnya ia memperbaiki rumah Tuhan dan di masanya Bait Allah dikukuhkannya. Di zamannya dipahatlah sebuah penadah air, dan sebuah waduk sebesar lautan. la berpikir-pikir bagaimana keruntuhan umat dapat dicegah, dan kota diperkuatnya untuk menghadap pengepungan. Laksana bintang kejora di tengah-tengah awan-kemawan, dan bagaikan bulan purnama, seperti matahari yang bersinar di atas Bait Allah Yang Mahatinggi, dan sebagai pelangi bersemarak di tengah mega yang cemerlang;
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840 (Bk MT-Alleluya, hal. 417-418 ay.1,2,4)
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2, 5, 7-8, 11; Ul: 5a)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak akan goyah.
3. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (6:14-18)
 
Saudara-saudara, aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, dan bagi semua orang yang menjadi milik Allah, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat. Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Saudara-saudara, Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai rohmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4 kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (lih. Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-30)

Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

      


Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan Pesta St. Fransiskus Assisi hari ini, saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Fransiskus adalah anak bangsawan yang kaya raya, namun ia pada suatu saat tergerak meninggalkan istana dan keluarganya, karena dalam mimpi ia mendengar panggilan Tuhan untuk membangun Gereja-Nya. Semula ia menangkap panggilan itu sebagai ajakan untuk memperbaiki dan membangun gereja secara fisik, yaitu bangunan gedung gereja, namun ternyata yang diharapkan oleh Tuhan adalah umat-Nya, yang pada masa itu bersikap mental materialistis atau duniawi serta kurang memperhatikan dan melayani mereka yang miskin dan kekurangan serta orang-orang kecil. Untuk menanggapi panggilan Tuhan tersebut akhirnya Fransiskus hidup miskin, meskipun sebenarnya kaya raya, meneladan Yesus yang meskipun kaya menjadi miskin. Dalam perjalanan selanjutnya Fransiskus mendirikan Tarekat yang kemudian dinamai "Saudara hina dina". Dengan kata lain semangat miskin menjiwai Fransiskus Assisi serta para pengikutnya, yang pada masa kini jumlahnya sungguh banyak. Salah satu motto Gereja Katolik adalah "preferential option for/with the poor" (=keberpihakan pada dan bersama dengan yang miskin dan berkekurangan). Maka dengan ini kami mengharapkan segenap anggota Gereja atau Umat Allah untuk berjiwa miskin, yang antara lain berarti senantiasa memperhatikan mereka yang miskin dan berkekurangan atau memiliki keterbukaan dan kerendahan hati dalam menanggapi aneka kemungkinan dan kesempatan. Yang kemudian inilah kiranya yang mungkin untuk kita usahakan bersama, entah bagi mereka yang kaya atau miskin akan harta benda dan uang. Hendaknya kita memiliki keterbukaan dan kesiap-sediaan untuk menerima dan melaksanakan tugas dari Allah yang dapat kita terima melalui atasan atau saudara-saudari kita.

· "Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia." (Gal 6:14). Apa yang dikatakan oleh Paulus ini juga menjiwai Fransiskus, yang kemudian kita kenal dengan stigmata, yaitu Fransiskus menerima anugerah dari Allah berupa keikutsertaan dalam karya penyelamatan-Nya, yang ditandai dengan telapak tangannya yang mengeluarkan darah. Dengan kata lain Fransiskus memiliki devosi mendalam pada Yesus Yang Tersalib. Kita semua sering membuat tanda salib, dan bukankah hal itu juga berarti kita mau berdevosi kepada Yang Tersalib. Maka marilah kita sungguh membaktikan diri seutuhnya dengan rendah hati kepada Tuhan melalui cara hidup dan cara bertindak kita dimana pun dan kapan pun. Untuk itu setiap hari anda dapat mendoakan Doa Damai Fransiskus Assisi, sebagaimana tertulis dalam buku-buku doa, antara lain dalam Puji Syukur no 221. Ajakan untuk senantiasa menjadi pembawa damai sejati, itulah isi doanya, maka marilah kemana pun kita pergi atau dimana pun berada senantiasa menjadi pendamai, memperjuangkan perdamaian sejati, damai dengan sesama manusia maupun dengan Tuhan. Kami berharap para pengikut St. Fransiskus Assisi dapat menjadi sponsor maupun promotor perdamaian sejati dimana pun dan kapan pun. Memang untuk menjadi pembawa damai atau pendamai pada masa kini tidak akan pernah lepas dari aneka tantangan dan hambatan atau masalah, mengingat dan memperhatikan masih cukup banyak orang bersifat egois dan kurang memperhatikan dan melayani kebutuhan atau kepentingan orang lain. Namun percayalah bahwa perdamaian pasti akan mampu mengalahkan atau mengatasi permusuhan atau balas dendam.


"TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya." (Mzm 15:1-3)

04 Oktober 2012 - Ign. Sumarya, SJ
 
 
 
 
Antifon Komuni (Mat 5:4)
  
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
  
Blessed are the poor in spirit, for theirs is the Kingdom of Heaven.
 
atau (Luk 12:42)
    
Fidélis servus et prudens, quem constítuit dóminus super famíliam suam: ut det illis in témpore trítici mensúram.

Selasa, 03 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXVI

Selasa, 03 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXVI

Kita dipisahkan karena jarak antara kita, tetapi kita bersatu dalam cinta. (St. Yohanes Krisostomus)

Antifon Pembuka (Za 8:22)
 
Banyak bangsa dan suku bangsa yang kuat akan datang mencari Tuhan semesta Alam di Yerusalem dan melunakkan hati Tuhan. 
 
Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau akan memberitahu kami, bagaimana Engkau mendampingi kami, bagaimana Engkau memperhatikan kami melalui Nabi-Mu yang paling agung, ialah Yesus dari Nazaret. Kami mohon kepada-Mu, semoga hati dan budi kami Kautuntun kepada kedamaian berkat Roh-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Zakharia (8:20-23)

"Banyak bangsa akan datang mencari Tuhan di Yerusalem."

Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota masih akan datang. Penduduk kota yang satu akan pergi kepada penduduk kota yang lain dan mengatakan, 'Marilah kita pergi untuk melunakkan hati Tuhan dan mencari Tuhan semesta alam!' Kami pun akan pergi! Jadi bangsa dan suku bangsa yang kuat akan datang mencari Tuhan semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati Tuhan." Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata, "Kami mau pergi menyertai kamu, sebab kami telah mendengar bahwa Allah menyertai kamu'!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Allah beserta kita.
Ayat. (Mzm 87:1-3.4-5.6-7)
1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya: Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion dari pada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah
2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan Filistea, Tirus dan Etiopia: "Ini dilahirkan di sana." Tetapi tentang Sion dikatakan: "Seorang demi seorang dilahirkan di dalamnya," dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.
3. Tuhan menghitung pada waktu mencatat bangsa-bangsa: "Ini dilahirkan di sana." Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai: "Segala mata airku ada di dalammu."

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Sam 3:9; Yoh 6:68c)
Bersabdalah, ya Tuhan, sebab hamba-Mu mendengarkan. Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:51-56)

"Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem."

Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke surga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" Akan tetapi Ia berpaling dan menegur mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain. Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Yesus menetapkan hati-Nya naik ke Yerusalem menghadapi sengsara. Hal ini sesuatu yang penting menggenapi kehendak Bapa yang memberi arah akhir pada hidup-Nya. Akhir hidup yang ditandai dengan sengsara dan kebangkitan oleh Lukas disebut "pengangkatan ke Surga". Oleh Yohanes dikatakan bahwa Yesus dimuliakan. Dalam bagian hidup ini. Lukas menggambarkan bahwa bagian ini sebagai perjalanan ke Yerusalem. Ia menyimpang dari Yerusalem, karena ingin mewartakan pentingnya perutusan ke Yerusalem bagi Yesus. Di pertengahan hidup manusia biasa kadang-kadang juga menemukan jalan baru yang menjadi jalan yang menentukan bagi hidupnya dengan pertobatan seperti pada rasul Paulus, St. Agustinus, St. Ignatius dan sebagainya. Kita pun bisa merasakan pertobatan dan berbalik arah hidupnya. Bagi Yesus yang sedang mengemban tugas yang mulia, melaksanakan kehendak Bapa.
 
Antifon Komuni (Luk 9:56)
 
Putra Manusia datang bukan untuk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkannya. 
 
 

RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2017

Senin, 02 Oktober 2017 Peringatan Wajib. Para Malaikat Pelindung

Senin, 02 Oktober 2017
Peringatan Wajib. Para Malaikat Pelindung
  
”Di samping setiap orang beriman, berdiri seorang malaikat sebagai pelindung dan gembala yang akan menuntunnya kepada kehidupan” (St. Basilius Agung)

Antifon Pembuka (Dan 3:38)

Pujilah Tuhan, hai segala malaikat-Nya. Bermadahlah, luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Doa Pembuka

Allah Bapa, Pelindung dan Pembela kami, Engkau telah mengutus para malaikat-Mu untuk menjagai kami. Semoga mereka selalu melindungi dan membela kami sehingga kami berbahagia bersama mereka selamanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin. 

Bacaan dari Kitab Keluaran (23:20-23a)
   
"Malaikat-Ku akan berjalan di depanmu."
   
Inilah firman Tuhan, “Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya; janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuni olehnya, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan menggempur musuhmu, dan menang atas lawanmu. Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan,
Ref. Malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Ayat. (Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, “Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
2. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.
3. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang; terhadap penyakit sampar yang menjalar di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
4. Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya. 
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5.10)
  
"Malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku di surga."
    
Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat mereka ada di surga, dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan


Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Pada waktu itu, para murid datang dan bertanya kepada Yesus, siapakah yang terbesar di Kerajaan Sorga. Sebuah pertanyaan yang menarik. Di antara kakak beradik pernah muncul pernyataan, siapakah di antara mereka yang paling disayang, paling hebat, dan lain-lain. Ada perbandingan. Ada penempatan peringkat. Ada perasaan superior dan inferior. Namun kakak beradik yang rukun tidak terganggu dengan perbandingan tersebut. Mereka rela bergantian atau bertukar tempat. Sementara ada juga kakak beradik yang saling bersaing. Ada iri hati. Ada rasa tidak suka. Ada suasana tidak nyaman. Bukan saling mengasihi. Apa yang membedakan kedua situasi tersebut? Padahal keduanya sama-sama sedang melakukan perbandingan berperingkat. Salah satu pembedanya adalah: orientasi saat berinteraksi. Kakak beradik yang rukun berorientasi untuk hidup bersama, melakukan interaksi dengan sukacita, sehingga peringkat hanya berfungsi sebagai penempatan saja, untuk kebaikan bersama. Sementara kakak beradik yang bersaing orientasinya pada ego pribadi, sehingga peringkat berfungsi sebagai target utama.           

Saudara-saudari terkasih.

Apa yang melatarbelakangi para murid menanyakan siapa yang terbesar di Kerajaan Sorga? Tidak tertulis dalam Alkitab, tapi beginilah Yesus menjawab: "Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil, dialah yang terbesar di Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak kecil dalam namaKu, ia menyambut Aku". Anak kecil itu polos, terbuka mengakui apa saja secara apa adanya. Tidak ada agenda tersembunyi atau alasan berlapis-lapis. Menikmati setiap momen dengan kehadiran penuh, seolah Kerajaan Sorga hadir dalam momen hidup sekarang. Menarik orang dewasa hadir penuh juga saat berinteraksi dengannya, seperti di Kerajaan Sorga.      

Saudara-saudari terkasih.

Ada sebuah lagu lawas tetang damainya anak kecil dari Rick Nelson. Liriknya menceritakan perbandingan cara hidup orang dewasa kebanyakan dengan seorang anak kecil. Hampir setiap orang dewasa sibuk mengejar impian demi impian tak berujung, seolah dengan begitu hidup mereka maju dan berkembang, padahal sebenarnya mereka hanya lari berputar-putar saja, tanpa sungguh mengerti ke manakah tujuan yang  jelas. Berdasarkan pengalaman, mereka bercerita, seolah mengetahui segala, sambil terus mencari-cari kedamaian sejati. Kontras sekali dengan aktivitas seorang anak kecil yang sedang asyik memancing di kali. Anak kecil itu damai sekali. Hanya dengan menjadi seperti anak kecil, kegilaan dunia akan berhenti, setidaknya untuk sementara pada saat ini. Ya, lagu ini mengungkap kerinduan sejati setiap pribadi, yakni hidup penuh damai pada saat sekarang ini. Hidup damai saat ini tidak menginginkan hal lain lagi. Semua sudah tercukupi. Namun caranya bukan dengan memenuhi segala kebutuhan materi, karena itu ilusi.                                            

Saudara-saudari terkasih.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menetapkan tujuan dan berupaya mencapainya. Adakalanya berlangsung lancar, adakalanya terasa berat tersendat. Manakala kita merasa berbeban berat, baiklah kita datang berdoa kepada Allah Bapa, seperti seorang anak kecil meminta bantuan kepada ibunya. Anak percaya bahwa ibu bisa membantu. Anak hanya mau dibantu ibu dan tidak mau menerima pertolongan dari orang lain. Ada penyerahan diri utuh penuh seorang anak kepada ibunya. Manakala kita merasa ringan dan gembira, baiklah kita ingat dan langsung datang berdoa kepada Allah Bapa, seperti seorang anak kecil yang spontan mencari orang tua untuk segera berbagi cerita dan mengungkapkan kebahagiaannya. Manakala kita sedang lupa tujuan dan gelisah bimbang tak jelas hendak bagaimana, baiklah kita tidak terburu mencari hiburan sendiri, melainkan diam sejenak, masuk ke dalam bilik hati, untuk menemui Allah Bapa, dan mendamba bisikan-Nya, seperti seorang anak kecil pulang ke rumah dan mencari orang tua meminta arahannya. Hanya dengan menempatkan diri sebagai seorang anak kecil di hadapan Allah Bapa, kita dapat hidup dalam Kerajaan Sorga di keseharian kita.
(RENUNGAN HARIAN LUMEN 2000)

Antifon Komuni (Mzm 138 (137): 1)

Di hadapan para malaikat memuji-muji Engkau, Allahku.
 
In the presence of the Angels I will praise you, my God.

Tanya & Jawab:
 
Siapa para malaikat itu?
Malaikat-Malaikat adalah makhluk murni spiritual, bukan makhluk bertubuh, tak kelihatan, tak dapat mati, dan berpribadi, dianugerahi akal dan kehendak. Mereka mengontemplasikan dan bertatap muka dengan Allah terus-menerus, dan mereka memuliakan-Nya. Mereka mengabdi-Nya dan menjadi pembawa pesan dalam melaksanakan misi penyelamatan-Nya bagi semua.
 
Dengan cara bagaimana para malaikat hadir dalam kehidupan Gereja?

Gereja bergabung dengan para malaikat dalam menyembah Allah, meminta pertolongan mereka dan memperingati mereka dalam liturgi. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, 60-61)

Minggu, 01 Oktober 2017 Hari Minggu Biasa XXVI

Minggu, 01 Oktober 2017
Hari Minggu Biasa XXVI
  
"Kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya." (Yeh 18:27)

   
Antifon Pembuka (Dan 3:31.29.30.42.43)

Segala sesuatu yang Engkau perbuat atas kami, ya Tuhan, telah Engkau putuskan dengan benar. Sebab, kami telah berdosa terhadap-Mu dan tidak mematuhi perintah-perintah-Mu. Tetapi, muliakanlah nama-Mu, dan perlakukanlah kami seturut besarnya belas kasih-Mu.

All that you have done to us, O Lord you have done with true judgment, for we have sinned against you and not obeyed your commandments. But give glory to your name and deal with us according to the bounty of your mercy.

Omnia quæ fecisti nobis, Domine, in vero iudicio fecisti, quia peccavimus tibi, et mandatis tuis non obedivimus: sed da gloriam nomini tuo, et fac nobiscum secundum multitudinem misericordiæ tuæ.
Mzm. Beati immaculati in via: qui ambulant in lege Domini. 
     
Doa Pembuka

  
Ya Allah, Engkau menyatakan kuasa-Mu yang tak terhingga terutama dengan menyayangi dan mengasihani kami. Lipatgandakanlah rahmat-Mu atas kami agar kami mengejar hidup yang Engkau janjikan dan kelak mendapat bagian dalam sukacita surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
       
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:25-28)
             
    
"Kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, ia akan menyelamatkan nyawanya."
        
Beginilah firman Tuhan Allah, “Kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 25:4-5.6-7.8-9; Ul: lh.6a)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku; Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:1-11)
    
"Dalam hidupmu bersama hendaknya kamu bersikap seperti Kristus Yesus."
     
Saudara-saudara, dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belaskasihan. Maka sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: Hendaklah kamu sehati sepikir dalam satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia. Sebaliknya dengan rendah hati anggaplah orang lain lebih utama daripada dirimu sendiri. Janganlah masing-masing hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, melainkan kepentingan orang lain juga. Dalam hidupmu bersama hendaklah kamu bersikap seperti Kristus Yesus. Walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuklututlah segala yang ada di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:28-32)
     
"Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya."
     
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, “Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, ‘Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini!’ Jawab anak itu, ‘Baik, Bapa.’ Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, ‘Tidak mau!’ Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka, “Yang terakhir!” Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan para pelacur akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan para pelacur percaya kepadanya. Dan meskipun melihatnya, kamu tetap tidak menyesal, dan kamu tidak juga percaya kepadanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan
 
   
Perempumaan ini masih berhubungan erat dengan kisah sebelumnya dalam Injil Matius. Imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi mempertanyakan kuasa di balik tindakan-tindakan Yesus (Mat 21:23). Yesus menanggapi pertanyaan itu dengan bertanya balik, "Dari manakah baptisan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?" (ay. 25). Mereka tidak mau menjawab pertanyaan ini, untuk mencari aman (ay. 25-27). Itulah sebabnya pada Mat 21:32 Yesus menyatakan "Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya." Dengan demikian jelas bahwa perumpamaan ini pada mulanya ditujukan kepada para pemimpin agama dan masyarakat pada waktu itu: para pemimpin (Yahudi) yang selalu mengatakan "ya" terhadap rencana Tuhan ternyata akhirnya tidak mau menerima Yesus yang menyempurnakan rencana itu, kiranya karena itu tidak sesuai dengan yang mereka pikirkan. Sementara yang semula menolak-pemungut cukai dan pelacur, kelompok masyarakat yang secara agama, terpinggir pada waktuitu - berani berubah pikiran, berbalik dan menerima tawaran Tuhan. 
 
 Selain itu, perumpamaan ini juga menawarkan gambaran Allah yang baik dan murah hati. Salah satu unsur yang sering lewat dari pengamatan kita dari perumpamaan ini adalah kata "hari ini" yang terdapat dalam pertanyaan si ayah kepada dua anaknya: "Anaknya, pergi dan bekerjalan hari ini dalam kebun anggurku" (ay. 28). Kalau dirasakan, tawaran itu disampaikan dalam bahasa yang sangat akrab. Ayah itu tentu sudah punya banyak karyawan yang bekerja di kebun anggurnya. Bahkan ada sekian banyak orang yang ingin bekerja di kebun anggur itu, tetapi baru pada saat-saat terakhir mendapat kesempatan itu (bdk. Mat 20:1-16). Dalam keadaan seperti itu, ia menawarkan kesempatan kepada kedua anaknya untuk bekerja di situ. Lewat kisah-kisah seperti ini, tampaklah wajah Allah yang baik dan murah hati. 
 
 Gagasan ini mengingatkan kita pada doa "Bapa Kami" yang salah satu permohonannya, "Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya" (Mat 6:11). Kalau demikian, bapa dalam perumpamaan ini mencerminkan penyelenggaraan "Bapamu (yang) mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya" (Mat 6:8). Allah selalu menawarkan rezeki pada "hari ini". Kita bisa menerima atau tidak menerima tawaran itu. Yang aneh adalah orang minta diberi rezeki, tetapi ketika rezeki itu ditawarkan, ia tidak mau menerimanya.  . (IS/INSPIRASI BATIN 2017)
 
Antifon Komuni (Mzm 119:49-50)

Ingatlah, ya Tuhan, firman yang Engkau sampaikan kepada hamba-Mu, dengannya Engkau telah memberi harapan kepadaku. Itulah penghiburanku di saat aku terpukul.

Remember your word to your servant, O Lord, by which you have given me hope. This is my comfort when I am brought low.

Memento verbi tui servo tuo, Domine in quo mihi spem dedisti: haec me consolata est in humilitate mea

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy