| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 28 Desember 2017 Pesta Kanak-kanak Suci, Martir (Hari Kamis Dalam Oktaf Natal)

Kamis, 28 Desember 2017
Pesta Kanak-kanak Suci, Martir (Hari Kamis Dalam Oktaf Natal)
  
“Kanak-kanak suci, meski tidak berdaya di medan laga, namun berhasil merebut mahkota kemenangan.” (St. Quidvultdeus)
 

Antifon Pembuka

Kanak-kanak tak bersalah dibunuh demi Kristus. Kini mereka mengikuti Anak Domba tak bercela, dan senantiasa berseru, "Terpujilah Kristus!"

The innocents were slaughtered as infants for Christ; spotless, they follow the Lamb and sing for ever: Glory to you, O Lord.

  
Pengantar

  
Pesta Kanak-kanak Suci yang kita rayakan pada hari ini menunjuk pada kenyataan bahwa kuasa kegelapan menjadi gusar terhadap terang Kristus. Ini dapat dilihat di sepanjang sejarah keselamatan. Dengan lahirnya Yesus, Raja Herodes merasa kedudukannya terancam dengan hadirnya Raja baru tersebut. Ia merasakan takhtanya mulai digoyang. Itulah sebabnya, ia tidak segan-segan membunuh anak-anak. Telinganya sudah tuli untuk mendengar ratapan para ibu yang harus kehilangan anaknya. Mata hatinya buta untuk melihat penderitaan begitu banyak orang. Kehadiran seorang pembawa damai kerap menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang congkak dan arogan. Kedatangan Yesus, Sang Raja Damai, menyebabkan kekacauan besar dalam diri Herodes. Anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban kekejamannya hanya karena ingin memastikan bahwa Yesus termasuk di antara anak-anak tersebut.
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
Doa Pembuka
  
Allah Bapa yang Mahabaik, hari ini para martir-Mu yang kecil tak bersalah, meluhurkan Dikau bukan dengan madah melaikan dengan darah. Semoga iman yang kami akui dengan perkataan kami nyatakan pula dengan perbuatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin

Rasul Yohanes mewartakan bahwa Allah adalah terang. Orang yang bersekutu dengan terang tidak akan berjalan dalam kegelapan. Mereka akan disucikan dari dosa.
    
 Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:5-2:2)    
  
"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."
   
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap.
Ayat. (Mzm 124:2-3.4-5.7b-8)
1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.
3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42, 44)
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa.

Yusuf diperintahkan untuk membawa kanak-kanak Yesus ke Mesir. Ia dengan taat membawa Yesus dan ibu-Nya ke Mesir dan menjaga mereka. Tindakan Yusuf ini menyelamatkan Yesus dari pembunuhan yang diperintahkan Herodes.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:13-18)
   
"Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh."
 
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 

Nafsu jahat, takut kehilangan kekuasaan dan haus akan darah adalah ciri khas manusia yang hidup di dalam kegelapan. Untuk menyingkirkan Kanak-kanak Yesus, Herodes tega menghabisi ratusan anak. Sulit dipahami bagaimana manusia bertindak sekejam ini. Tetapi harus diakui, banyak Herodes baru masih berkeliaran di mana-mana hingga hari ini. Mereka tega menghilangkan nyawa anak dan menghabisi bakal bayi. Bagaimana dengan aku? Sadarkah aku akan harga manusia yang telah dibeli Yesus dengan darah-Nya?
      
Antifon Komuni (Bdk. Why 14:4)

Lihatlah mereka yang telah ditebus sebagai buah pertama umat manusia untuk Allah dan Anak Domba, dan yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja ia pergi.

Behold those redeemed as the first fruits of the human race for God and the Lamb, and who follow the Lamb wherever he goes.

Doa Malam 
 
Allah sumber cinta dan damai, baruilah iman kami akan penjelmaan Putra-Mu menjadi manusia agar kami tetap setia untuk selalu bersyukur kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.  
 
 
 
 
RUAH

Rabu, 27 Desember 2016 Pesta St. Yohanes, Rasul, Penginjil (Hari Rabu Dalam Oktaf Natal)

Rabu, 27 Desember 2016
Pesta St. Yohanes, Rasul, Penginjil (Hari Rabu Dalam Oktaf Natal)
 
Santo Yohanes berlangkah lebih jauh lagi dan berkata: "Allah adalah kasih" (1 Yoh 4:8-16): Cinta adalah kodrat Allah. Dengan mengutus Putra-Nya yang tunggal dan Roh cinta pada kepenuhan waktu, Allah mewahyukan rahasia-Nya yang paling dalam Bdk. 1 Kor 2:7-16; Ef 3:9-12.; Ia sendiri adalah pertukaran cinta abadi, Bapa, Putra, dan Roh Kudus, dan Ia telah menentukan supaya kita mengambil bagian dalam pertukaran itu. (Katekismus Gereja Katolik, 221)
    

Antifon Pembuka

Yohanes inilah yang duduk di sisi Yesus waktu perjamuan. Bahagialah rasul ini, sebab rahasia surgawi diwahyukan kepadanya, dan sabda kehidupan diwartakannya ke seluruh dunia.

This is John, who reclined on the Lord’s breast at supper, the blessed Apostle, to whom celestial secrets were revealed and who spread the words of life through all the world.

atau (bdk. Sir 15:5)

Di tengah-tengah Gereja ia membuka mulutnya, dan Tuhan memenuhinya dengan roh hikmat dan pengertian dan memakaikan dia jubah kemuliaan.

In the midst of the Church he opened his mouth, and the Lord filled him with the spirit of wisdom and understanding and clothed him in a robe of glory.
  
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
    
Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau yang telah mengungkapkan rahasia Sabda-Mu kepada kami lewat Rasul Santo Yohanes, kami mohon semoga kami dapat mengerti dengan baik apa yang dia telah katakan kepada kami dengan mengagumkan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Rasul Yohanes memberi kesaksian bahwa apa yang ia beritakan adalah apa yang ia alami sendiri. Ia mewartakan tentang Firman Hidup. Dimaksudkan, agar mereka yang menerima pewartaannya memperoleh sukacita.
    
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:1-4)
   
"Apa yang telah kami lihat dan kami dengar, itulah yang kami tuliskan kepada kamu."
    
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan, kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.
  
Yohanes mendengar kabar bahwa jenazah Yesus diambil orang. Ia pergi memeriksanya. Ia mendapati makam kosong, namun ia percaya, bahwa Yesus telah bangkit. 
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:2-8)
   
"Murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur."
    
Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; ia melihatnya dan percaya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 
Pemberitaan dan kesaksian Yohanes tentang hidup kekal adalah buah pengalaman hidupnya bersama dengan Yesus yang hidup. Yohanes percaya ketika melihat kubur Yesus kosong. Percaya apa? Percaya bahwa Yesus bangkit seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada mereka. Inilah anugerah iman yang lahir dari kedekatannya dengan Gurunya. Ia melihat dan percaya! Kedekatan dengan Yesus membuat orang dapat membaca tanda-tanda kehadiran Yesus di dalam kehidupannya. Apakah aku selalu dekat dengan Yesus? Pernahkah aku bersaksi bahwa Dia hidup, bahwa Dia sungguh terlibat dalam hidupku?.  
 
Antifon Komuni (Yoh 1:14,16)

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima.

The Word became flesh and made his dwelling among us, and from his fullness we have all received.

Doa Malam
 
Ya Tuhan, kubur kosong bukan berarti bahwa Engkau telah dicuri orang, namun menjadi pertanda bahwa Engkau telah bangkit. Maka, ya Tuhan, bangkitkanlah pula semangat dalam hidupku untuk mencari wajah-Mu. Tuhan, Engkaulah Penyelamatku, sepanjang segala masa. Amin.  
  
 Sang Sabda mulai menjadi daging dalam rahim Perawan Maria, tetapi bukan pada waktu itu Ia mulai ada. (St. Agustinus).
 
    
 
 
 
RUAH

Selasa, 26 Desember 2017 Pesta St. Stefanus, Martir Pertama (Hari Selasa Dalam Oktaf Natal)

Selasa, 26 Desember 2017
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama (Hari Selasa Dalam Oktaf Natal)
   
“Karena cinta, Stefanus berdoa bagi mereka yang merajam dia, untuk membebaskan mereka dari hukuman.” (St. Fulgensius dari Ruspe)

Antifon Pembuka

Pintu surga terbuka bagi Stefanus. Dialah yang pertama di antara para martir. Maka ia berseri mulia di surga, dimahkotai dengan kemenangan.

The gates of heaven were opened for blessed Stephen, who was found to be first among the number of the Martyrs and therefore is crowned triumphant in heaven.
  
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
   
Doa Pembuka

Allah Bapa, sumber kemuliaan, pada pesta martir-Mu Santo Stefanus kami mengunjukkan persembahan ini di altar-Mu. Semoga kami mengikuti teladannya dalam membela iman dan menaruh cinta kasih kepada mereka yang memusuhi kita. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-10; 7:54-59)
  
"Aku melihat langit terbuka."
   
Sekali peristiwa Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini. – Anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. – Mereka tampil bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang ini bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh Kudus yang mendorong dia berbicara. Mendengar semua yang dikatakan Stefanus, para anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serempak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan jiwaku.
Ayat. (Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Aku akan bersorak sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku.
3. Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku! Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:26a,27a)
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:17-22)
 
"Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja."
 
Pada waktu mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata, “Waspadalah terhadap semua orang! Sebab ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama; dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berbicara, melainkan Roh Bapamu; Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian juga seorang ayah akan menyerahkan anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orangtuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
 
Yesus bersabda, "Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu khawatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu; Dialah yang akan berbicara dalam dirmu" (ayat 19-20). Sabda-Nya menjadi nyata di dalam diri St. Stefanus yang kita rayakan hari ini. Dia diangkat menjadi Diakon oleh para rasul. Stefanus bertugas untuk membantu para rasul dalam hal mengurus para miskin, janda dan mengajarkan agama. Ia dipenuhi oleh Roh Kudus sehingga ia dapat mengadakan banyak mukjizat dan berbicara secara bijaksana di tengah umat. 
 
 Menyimak hikmah yang dimilikinya itu, orang-orang Yahudi yang memusuhinya merencanakan dakwaannya dengan saksi palsu. Mereka menangkap Stefanus dan membawanya dalam rumah ibadat di Yerusalem. Mula-mula mereka berdebat dan segera mereka kalah. Dakwaan-dakwaan mereka ialah: "Stefanus melawan Musa dan Allah. Dakwaan ini menyudutkan Stefanus. Berhadapan dengan dakwaan ini, Stefanus yang dibimbing oleh Roh Kudus menangkal ini semua. Ia dengan panjang lebar membela diri dan menerangkan secara jelas mengenai Bapa-Bapa Bangsa dan tokoh-tokoh lain dalam Kitab Suci... yang kesemuanya membenarkan Yesus (lih. Kis 7:1-53). Mendengar hal ini para musuhnya menjadi geram. 
 
 Lalu Stefanus yang penuh dengan Roh Kudus menengadah ke surga dan berkata, "Lihatlah aku melihat surga terbuka dan Putra Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Para musuhnya dengan geram menyeret ia keluar dan merajamnya dengan batu sampai mati. Sebelum mati, Stefanus masih sempat memintakan pengampunan kepada mereka yang menganiayanya, "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" 
 
 Stefanus yang merupakan martir pertama menjadi teladan kita dalam menghadapi orang-orang yang memusuhi kita dan menjadi teladan kita dalam mengampuni orang-orang yang melawan kita. (FH/Inspirasi Batin 2017)

Antifon Komuni (Kis 7:59)

Mereka merajam Stefanus yang berdoa, "Tuhan Yesus, terimalah nyawaku."
 
 

Senin, 25 Desember 2017 Hari Raya Natal (Misa Siang)

Senin, 25 Desember 2017
Hari Raya Natal (Misa Siang)
    
   
Pesan Natal menyadarkan kita akan kegelapan dunia yang tertutup, dan oleh sebab itu menggambarkan realita yang kita lihat sehari-hari dengan jelas. Namun ia juga memberitahu kita bahwa Allah tidak mengijinkan dirinya untuk berada di luar. Ia menemukan tempat, bahkan bila itu berarti masuk melalui kandang; ada orang-orang yang melihat terang-Nya dan meneruskannya. Melalui sabda Injil, malaikat juga berbicara pada kita, dan dalam liturgi suci terang Sang Penebus memasuki kehidupan kita. Apakah kita gembala atau “orang bijak”—terang dan pesannya memanggil kita untuk pergi keluar, meninggalkan lingkaran sempit hasrat dan kepentingan kita, yakni keluar bertemu Tuhan dan menyembah Dia. Kita menyembah Dia dengan membuka dunia kepada kebenaran, kebaikan, kepada Kristus, kepada pelayanan terhadap mereka yang terpinggirkan dan yang di dalam diri mereka, Ia menantikan kita. (Paus Benediktus XVI, 25 Desember 2007)
   
Antifon Pembuka (lih. Yes 9:6)

Seorang Bayi telah lahir bagi kita, seorang Putera telah diberikan kepada kita. Ia menyandang kekuasaan di bahu-Nya, dana kan disebut Penasihat Agung.

A child is born for us, and a son is given to us; his scepter of power rests upon his shoulder, and his name will be called Messenger of great counsel.

Puer natus est nobis, et filius datus est nobis: cuius imperium super humerum eius: et vocabitur nomen eius, magni consilii Angelus.
Mzm. Cantate Dominum canticum novum: quia mirabilia fecit. (Graduale Romanum, 47)


Doa Pembuka

Ya Allah, secara mengagumkan Engkau menciptakan manusia dengan martabat yang luhur, dan secara lebih mengagumkan lagi Engkau membaruinya. Kami mohon perkenankanlah kami ikut serta dalam keilahian Kristus yang sudah berkenan menjadi manusia seperti kami. Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (52:7-10)
     
"Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umatnya."
 
O betapa indah kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan bentara yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik; yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion, "Allahmu meraja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: Mereka bersorak-sorai serempak. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana Tuhan kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umat-Nya. Ia telah menebus Yerusalem. Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4.5-6; Ul:3c)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di antara para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (1:1-6)
 
"Allah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya."
       
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah berhasil mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan" Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku". Lagipula, ketika mengantar Anak-Nya yang sulung ke dunia, Allah berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat:2/4
Hari ini cahaya gemilang turun ke dunia, dan fajar suci menyinari kita; marilah menyembah Tuhan, hai semua bangsa.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)
   
"Firman telah menjadi manusia."
 
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
    
   
  Tentu kita masih ingat bahwa menjelang Natal tahun lalu ada ungkapan yang mengatakan, "Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa?" Kalimat tersebut telah membuat banyak orang merasa terganggu, sebab isi kalimat tersebut bernada bias dan diungkapkan demi tujuan tertentu. Karena ungkapan tersebut, banyak orang Kristen merasa tersinggung bahkan sebuah ormas mengadukan pencetus kalimat tersebut kepada polisi. Pengikut Kristus tak seharusnya terganggu dengan ungkapan-ungkapan semacam itu, sebab kalimat tersebut berasal dari ketidakpahaman seseorang akan keyakinan Kristen. 
 
 Kenyataan tersebut juga dihadapi oleh jemaat Kristen awali. Mereka mencoba memahami ekstitensi Kristus yang mereka imani sebagai Allah. Untuk kebutuhan itulah, Yohanes menulis Injil dan menjelaskan secara khusus dalam bagian pembuka (prolog) bahwa Yesus adalah benar-benar Allah yang menjadi manusia. Inilah misteri Natal yang kita rayakan pada hari ini, merayakan Allah yang menjadi manusia dan bukan merayakan "Tuhan yang beranak". Untuk menjelaskan misteri tersebut, Yohanes tak pernah menggunakan istilah "Allah melahirkan" apalagi "beranak" (yang bahkan menurut kamus bahasa Indonesia tak layak digunakan bagi manusia). Ia memakai terminologi "menjelma", atau "berinkarnasi" (menjadi daging/menjadi manusia, dan bukan reinkarnasi). Ungkapan ini tentu membuat kita dapat mengerti lebih baik, bahwa Allah yang Mahatinggi itu telah merendahkan Diri-Nya dan menjadi manusia sama seperti kita kecuali dalam hal dosa. 
 
 Lebih lanjut Yohanes menjelaskan bahwa Allah yang berinkarnasi ini adalah "Sabda" yang keluar dari Bapa. Dan bersama-Nya, Ia ikut menciptakan alam semesta pada awal dunia ini. Dalam perjalanan waktu dan demi misi khusus yakni menyelamatkan manusia dari dosa akhirnya Ia menjadi daging dalam rahim Maria dan kita menyebut-Nya "Allah Putra" sebab ia berasal dari Bapa dan berinkarnasi menjadi Putra Maria dan Yosef. Karena itu, tidak ada sesuatu yang absurd dan "tidak masuk akal" dengan kenyataan bahwa Allah menjadi manusia. Kemahakuasaan-Nya memungkinkan hal itu, bukan seperti kita yang terbatas dan sama sekali tak mahakuasa. Karena itu, ungkapan "Kalau Tuhan itu beranak, siapa bidannya" adalah ungkapan yang dangkal, tak berbobot, sesat dan sangat naif. Tak usah ambil pusing dengan ungkapan tersebut, sebab ada hal lain yang penting untuk direnungkan yakni, "Kalau Tuhan telah menjadi manusia, apa tanggapan kita?" 
 
 Selain bersyukur, tentu kita perlu dengan sepenuh hati menerima Sang Juruselamat yang telah merendahkan Diri-Nya demi kita, manusia berdosa ini. Tak cukup menerima saja, kita juga perlu hidup seturut martabat yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita yakni sebagai anak-anak Allah dengan menolak segala bentuk pekerjaan kegelapan dan hidup dalam terang. Inilah sebenarnya pesan Natal yang seharusnya kita hayati. Hidup dalam terang karena penjelmaan-Nya menjadi manusia telah mengangkat martabat kita. Namun, harus kita akui bahwa seringkali pesan suci tersebut menguap dan hilang oleh kemeriahan Natal, kerlap-kerlip ornamen yang menghiasi gereja dan rumah, makanan dan minuman yang sedap serta pakaian baru yang berkilauan. Natal sering kehilangan semangatnya karena ia telah menjadi ajang bisnis yang menguntungkan para investor, pemilik perusahaan dan para "bos" yang kebanyakan tak pernah menginjakkan kaki di gereja untuk beribadah dan mengucap syukur. 
 
 Karena itu, mari kita hidupkan cahaya Natal yang sudah redup ini dengan selalu menyadari bahwa Allah telah menjadi manusia dan senantiasa mencintai kita. Bayi Yesus yang lahir hari ini adalah kado terindah-Nya bagi kita.   (Rm. Roberto Hasudungan Sianturi, O.Carm / RUAH 2017).

Antifon Komuni (Bdk. 98 (97): 3)

Segala ujung bumi menyaksikan keselamatan yang dari Allah kita.
       
All the ends of the earth have seen the salvation of our God.
   
Viderunt omnes fines terræ salutare Dei nostri.  
 
 

Senin, 25 Desember 2017 Hari Raya Natal (Misa Fajar)

Senin, 25 Desember 2017
Hari Raya Natal (Misa Fajar)
      
“Percayalah kepada Putra Tunggal Allah yang demi menebus dosa kita turun ke dunia, dan mengambil bagi-Nya kodrat manusia seperti kita, dan dilahirkan oleh Perawan Maria dan dari Roh Kudus, dan menjadi manusia, tidak hanya kelihatannya saja atau hanya seperti sandiwara/ “show“, melainkan sungguh-sungguh terjadi; tidak hanya sekedar lewat melalui Perawan Maria seperti melalui sebuah saluran; tetapi daripadanya dibuat menjadi sungguh-sungguh daging, dan [Ia] makan dan minum seperti kita. Sebab jika Inkarnasi hanya sebuah bayangan, maka keselamatan kita hanyalah sebuah bayangan juga. Kristus terdiri dari dua kodrat, Manusia di dalam apa yang terlihat, namun [juga] Tuhan di dalam apa yang tak terlihat. Sebagai manusia [Ia] sungguh-sungguh makan seperti kita,…. namun sebagai Tuhan [Ia] memberi makan lima ribu orang dari lima buah roti (Mat 14:17- dst). (St. Sirilus dari Alexandria)
   
Antifon Pembuka (lih. Yes 9:2.6; Luk 1:33)

Hari ini cahaya bersinar atas kita, sebab Tuhan telah lahir bagi kita. Ia akan disebut Penasihat Ajaib, Allah Perkasa, Raja Damai, Bapa Kekal dan kerajaan-Nya takkan berakhir.
  
Today a light will shine upon us, for the Lord is born for us; and he will be called Wondrous God, Prince of peace, Father of future ages: and his reign will be without end.

Lux fulgebit hodie super nos: quia natus est nobis Dominus: et vocabitur Admirabilis, Deus, Principes pacis, Pater futuri sæculi: cuius regni non erit finis.
Mzm. Dominus regnavit, decorem indutus est: indutus est Dominus fortitudinem, et præcinxit se. (Graduale Romanum, p.44)
         
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, ada Syahadat (berlutut saat "Ia dikandung dari Roh Kudus"), Prefasi Natal I, II atau III, Communicantes Natal.
     
Doa Pembuka

Allah yang Mahakuasa, kami sudah disinari oleh Terang yang baru. Dialah Sabda-Mu yang menjadi manusia. Semoga terang-Nya, yang bersinar dalam hati karena iman, bersinar juga dalam tindakan kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
       
Bacaan dari Kitab Yesaya (62:11-12)
   
"Katakanlah kepada putri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang."
      
Inilah yang telah diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi: Katakanlah kepada putri Sion: Lihat, Penyelamatmu datang! Mereka yang dikumpulkan dengan jerih payah-Nya ada bersama-sama dengan Dia, dan mereka yang dihimpun-Nya berjalan di hadapan-Nya. Orang akan menyebut mereka: "Bangsa-Kudus", Orang-orang Tebusan-Tuhan"; dan engkau akan disebut: "Yang-Dicari", "Kota-Yang-Tidak-Ditinggalkan".
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 97:1.6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Langit memberikan keadilannya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:4-7)
    
"Oleh kasih karunia-Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal"
      
Saudaraku terkasih, ketika kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:14; 2/4)
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:15-20)
    
"Segala sesuatu yang mereka dengar dan lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka."
      
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yosef dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan 
   
Hari ini  adalah hari kelahiran Yesus Juru Selamat kita. Pada perayaan ulang tahun biasanya dimeriahkan oleh kado-kado dari orang-orang terdekat. Mereka berdatangan mengucapkan selamat. Hari ini pun kita datang ke gereja untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada Yesus. Kelahiran-Nya ke dunia sungguh menjadi berkat bagi kita semua. Sebagai orang-orang terdekat Tuhan yesus, apa kado yang bisa kita berikan kepada-Nya? 

 Dalam hidup Yesus sudah memberikan kado yang paling berharga untuk kita, yakni hidup-Nya sendiri. Yesus rela wafat untuk menyelamatkan umat manusia. Kini giliran kita untuk memberikan kado ulang tahun untuk Yesus. Yesus tidak membutuhkan barang berharga. Yesus tidak membutuhkan uang dari kita. Yesus membutuhkan perhatian dan cinta kasih kita, baik kepada diri-Nya maupun kepada sesama kita. Kelahiran-Nya di kandang Betlehem mau menunjukkan cinta kasi Tuhan kepada sesama yang kecil dan sederhana. Yesus sudah memulai-Nya sejak awal hidup di dunia. Karena itu, marilah kita sekarang memulai hari-hari hidup kita dengan tindakan cinta kasih kepada sesama. Itulah bingkisan terindah yang Tuhan Yesus mau dari kita. (AL/INSPIRASI BATIN 2017)
 
 

Antifon Komuni (Bdk. Za 9:9)
  
Bersorak-sorailah, hai Putri Sion! Bergiranglah, hai Putri Yerusalem! Lihat Rajamu datang: Dialah Yang Kudus dan Juru Selamat dunia. 
 
 Rejoice, O Daughter Sion; lift up praise, Daughter Jerusalem: Behold, your King will come, the Holy One and Savior of the world.
 
 Exsulta filia Sion, lauda filia Ierusalem: ecce Rex tuus venit sanctus, et Salvator mundi

Senin, 25 Desember 2017 Hari Raya Natal (Misa Malam)

Senin, 25 Desember 2017
Hari Raya Natal (Misa Malam)  
     

Rahasia Natal terjadi di dalam kita, kalau "rupa Kristus menjadi nyata" (Gal 4:19) di dalam kita. Natal adalah misteri "pertukaran yang mengagumkan" (Katekismus Gereja Katolik, 526)

     
Antifon Pembuka (Mzm 2:7)

Tuhan bersabda kepada-Ku, “Engkaulah Putra-Ku, hari ini Engkau Kuputrakan.”

The Lord said to me: You are my Son. It is I who have begotten you this day.

atau Graduale Romanum, 41

Ref. Dominus dixit ad me: Filius meus es tu, ego hodie genuite.
Ayat:
1. Quare fremuerunt gentes: et populi meditati sunt inania?
2. Astiterunt reges terræ, et principes convenerunt in unum adversus Dominum, et adversus Christum eius.
3. Postula a me, et dabo tibi gentes hereditatem tuam, et possessionem tuam terminos terræ.

Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, ada Syahadat (berlutut saat "Ia dikandung dari Roh Kudus"), Prefasi Natal I, II atau III, Communicantes Natal.
  
Doa Pembuka
    
Allah dan Bapa kami, Engkau menjadikan Engkau malam yang amat kudus ini bermandikan sinar Terang sejati. Semoga kami, yang sudah mengakui misteri Terang itu di dunia, kelak layak menikmati sukacita-Nya di surga. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (9:1-6)
   
  
"Seorang Putra telah dianugerahkan kepada kita."
   
Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorai, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkan dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-3.11-13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyikanlah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biarlah gemuruh laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:11-14)
   
"Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang."
    
Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 953/959
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat: (Luk 2:10-12)
Kabar gembira kubawa kepada-Mu. Pada hari ini lahirlah penyelamat dunia, Tuhan kita Yesus Kristus.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:1-14)
   
"Pada hari ini telah lahir Penyelamatmu"
     
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.Demikian juga Yosef pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama bala tentara surga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
 

Renungan

 

Malam ini kita merayakan Hari Raya Natal, menyambut kelahiran Yesus Kristus, Juruselamat. Kelahiran Yesus memberikan harapan kepada manusia yang berjalan dalam kegelapan. Kata nabi Yesaya, “Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar” (Yes 9:1). Kelahiran Yesus, Juruselamat, Raja Damai merupakan kabar sukacita bagi manusia karena Yesus, Raja Damai, akan memerintah dengan kekuasaan yang membebaskan dan membimbing manusia dalam kebenaran dan keadilan.
Kelahiran Yesus, Sang Juru Selamat diwartakan oleh nyanyian para malaikat surga
  
Hari Raya Natal adalah peristiwa kehadiran Tuhan. Sabda yang pada mulanya bersama-sama dengan Allah menjadi Manusia. Dia adalah terang, yang menerangi setiap orang. Ia datang ke dalam dunia, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya tidak menerima-Nya. Yesus bukan seperti para pemimpin yang menindas. Yesus adalah Raja Damai yang membawa damai sejahtera. “Besar kekuasannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya,” lanjut nabi Yesaya (ay. 6).

Dalam diri Yesus Kristus yang lahir di palungan, telah menjadi nyata kasih karunia Allah yang menyelamatkan. Kata Paulus, “Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.” (Tit 2:12). Yesus yang lahir sebagai manusia lemah tersebut akan membimbing umat manusia hidup dalam jalan damai yang telah Ia mulai. Manusia mesti hidup bijaksana dan selalu melaksanakan kehendak Allah. Manusia hidup adil karena mau menghayati perintah-perintah-Nya dan manusia beribadah karena selalu dapat menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. 
 
Pada hari yang penuh sukacita ini, kita merenungkan kehidupan kita masing-masing. Mungkin kita tidak akan mudah ikut merasakan sukacita besar hari ini, karena kita menghadapi berbagai masalah, kesulitan serta beban hidup yang tidak ringan. Kita takut menghadapi masa depan yang tidak pasti, yang tidak ada jaminannya. Sesungguhnya, sangat tepatlah kita merenungkan pesan malaikat Tuhan, yang mengatakan: "Jangan Takut, sebab sesungguhnya aku mem-beritakan kesukaan kepadamu kesukaan besar..." Adakah pesan malaikat Tuhan itu berpengaruh dalam kehidupan kita? Dalam perjuangan hidup sehari-hari kita yang diselimuti oleh berbagai kabut  ketidakpastian, kesulitan serta penderitaan yang semakin berat ini? Marilah kita masuk dalam keheningan, kita hadirkan diri kita di kandang hewan, kita sujud di palungan dan menyembah Yesus yang di- baringkan di situ. Allah yang disembah dalam Natal adalah Allah yang mengasihi dan membawa damai. Kekerasan tidak pernah dapat dipakai untuk menjumpai Tuhan. Dunia kita saat ini dipenuhi dengan kekerasan; kekerasan terhadap sesama manusia, terhadap alam, terhadap kebenaran, terhadap kebebasan, terhadap solidaritas, terhadap kerukunan, terhadap perbedaan keyakinan dan bahkan terhadap Tuhan. Dunia saat ini begitu asing dan jauh dari kasih. Semoga Perayaan Natal ini membangkitkan harapan dalam hidup, kita juga dipanggil dan diutus untuk menjadi terang yang membawa pengharapan, dan terus bersama-sama mencari serta menemukan cara-cara yang efektif dan manusiawi untuk memperjuangkan kesejahteraan bersama. -STATE IN FIDE-

Antifon Komuni (Yoh 1:14)

Sabda telah menjadi manusia dan kami telah melihat kemuliaan-Nya.

The Word became flesh, and we have seen his glory.
 
 
 
 

Empat Misa Natal

 Ada empat Misa yang dirayakan pada Hari Natal: satu di sore hari, satu di malam hari atau tengah malam, satu pada waktu fajar, dan satu di siang hari. Setiap Misa berbeda dan menyoroti aspek yang berbeda dari kisah Natal.

MISA SORE MENJELANG HARI RAYA NATAL (VIGILI NATAL)


Liturgi Misa Vigili Natal menawarkan pilihan untuk membaca bentuk yang lebih lama atau lebih pendek dari Injil. Jika kita membaca bentuk yang lebih panjang, kita mendengar Matius menceritakan tentang nenek moyang Yesus. Silsilah ini menetapkan kelahiran Yesus dalam konteks sejarah Israel, yang menyoroti dua nenek moyang Yesus - Abraham, ayah dari orang-orang Ibrani, dan Daud, raja Israel yang paling penting. Garis keturunan leluhur Yesus memperkuat tema utama Injil Matius: Yesus adalah penggenapan nubuat yang dibuat untuk umat Israel.
Injil Matius menceritakan tentang kelahiran Yesus dari sudut pandang Yusuf. Selama pertunangannya dengan Maria, Yusuf mengetahui bahwa Maria hamil. Pertunangan dalam budaya Yahudi abad pertama lebih dari sekadar periode pertunangan; itu adalah bagian dari kontrak pernikahan. Pelanggaran kontrak ini dianggap perzinahan. Jika perzinahan terbukti, hukumannya bisa jadi hukuman mati. Yusuf memiliki hak di bawah Hukum Musa, namun dia memilih untuk bertindak secara diam-diam dalam rencananya untuk memutuskan kontrak pernikahan untuk melindungi Maria. Cara Yusuf dan Maria menghadapi keadaan luar biasa ini menceritakan banyak hal tentang orang-orang kudus ini dan iman mereka kepada Tuhan.
Pesan yang diberikan malaikat kepada Yusuf dalam mimpi mengungkapkan banyak detail teologis penting tentang anak Maria akan melahirkan dan tentang peran anak dalam rencana Allah. Dia dikandung oleh Roh Kudus. Namanya adalah Yesus, yang dalam bahasa Ibrani berarti "Tuhan menyelamatkan." Dia akan menjadi penggenapan nubuatan Yesaya. Dia akan menjadi Emmanuel, "Tuhan beserta kita." Inilah misteri yang kita rayakan saat Natal, Inkarnasi. Tuhan memilih untuk menjadi manusia di dalam pribadi Yesus.
Yusuf melakukan seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan. Dia membawa Maria menjadi istrinya dan menerima anak itu di rahimnya sebagai miliknya. Ketika Yesus lahir, Yusuf mengikuti petunjuk malaikat itu dan memberi anak itu nama Yesus. Kita sering mengingat kerja sama Maria dalam rencana Allah untuk keselamatan kita. Injil dalam Misa Vigili Natal mengingatkan kita akan peran penting Yusuf, yang juga penting bagi rencana Allah untuk kelahiran Yesus.

MISA NATAL MALAM: Misa Malaikat

Menurut tradisi, Yesus lahir di Betlehem pada tengah malam. Gereja merayakan Misa Natal yang pertama di tengah malam untuk menghormati saat dimana Juruselamat kita datang ke dunia untuk menyelamatkan kita. Kegelapan di tengah malam juga sejajar dengan kondisi kegelapan rohani umat manusia saat dunia menantikan kelahiran berseri dari Mesias yang dijanjikan.

Mazmur Tanggapan memberitakan kabar gembira tentang Malaikat: "Hari ini lahirlah Juruselamat kita, Kristus Tuhan." Bacaan Injil untuk Misa ini menceritakan bagian pertama dari kisah Natal dari Injil Lukas, ketika Bayi Yesus lahir dan Malaikat memberitakan Kabar Baik kepada para gembala yang memelihara ternak mereka. Oleh karena itu, Misa Tengah Malam ini secara tradisional disebut sebagai "Misa Malaikat."

MISA NATAL FAJAR: Misa Gembala 
 

Misa Natal kedua dirayakan pada waktu fajar. Kitab Suci menggambarkan paralel antara Kristus dan matahari; Saat matahari mulai terbit di atas kegelapan tanah, mereka mengingatkan bagaimana Yesus, Terang Dunia, menghilangkan kegelapan dosa dan kematian pada kelahiran-Nya.

Mazmur Tanggapan menyoroti tema ini: "Sebuah cahaya akan bersinar pada kita hari ini: Tuhan dilahirkan untuk kita." Bacaan Injil untuk misa ini melanjutkan kisah Natal dari Injil Lukas. Setelah Malaikat mengumumkan Kabar Baik kepada para gembala, para gembala tersebut segera kembali kepada Yusuf dan Maria untuk menyembah Anak Kristus. Para gembala kemudian dengan sukacita mengumumkan Kabar Baik itu kepada orang lain. Oleh karena itu, Misa Natal di saat Fajar secara tradisional disebut sebagai "Misa Gembala."

MISA NATAL SIANG: Misa Raja


Misa Natal terakhir dirayakan dalam kepenuhan siang hari, menandakan bahwa Putra Allah yang dijanjikan sekarang telah diwahyukan ke seluruh dunia.

Mazmur Tanggapan untuk Misa ini menyatakan hal ini dengan mengatakan: "Semua ujung bumi telah melihat kuasa penyelamatan Allah." Membaca Injil adalah seruan bagi semua orang dan bangsa untuk menyembah Raja Raja yang baru lahir. Oleh karena itu, misa ini secara tradisional disebut sebagai "Misa Raja."

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy