| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 25 Januari 2018 Pesta Bertobatnya Santo Paulus

Kamis, 25 Januari 2018
Pesta Bertobatnya Santo Paulus

“Rasul Paulus kaya akan cinta Kristus. Selama ia memiliki itu, ia menganggap dirinya yang paling bahagia di antara raja, pemerintah dan penguasa” (St. Yohanes Krisostomus)


Antifon Pembuka (2Tim 11:12; 4:8)

Aku tahu kepada siapa kupercayakan diriku, dan aku yakin bahwa Ia sanggup memelihara semuanya sampai hari terakhir, sebab Ia hakim yang adil.

I know the one in whom I have believed and I am sure that he, the just judge, the mighty, will keep safe what is my due until that day.
 
Pada Misa ini ada Kemuliaan

Doa Pembuka

Allah Bapa cahaya dunia, hari ini kami mengenangkan pertobatan Santo Paulus, dan mohon, agar kami pun Kaupertobatkan dan Kaupanggil menjadi pewarta sabda-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     
Paulus bersaksi bahwa sebetulnya dia membawa surat perintah untuk membinasakan para pengikut Yesus di Damsyik. Akan tetapi, di tengah jalan dia berjumpa dengan Yesus yang dia aniaya. Paulus bertobat, dibaptis dan mulai mewartakan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:3-16)
 
"Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan."
  
Pada waktu itu Paulus membela diri di hadapan orang-orang Yahudi, “Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini. Aku dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. Aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Agung maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik, dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang ada di situ, dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah dari langit cahaya yang menyilaukan mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah, dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidaklah mereka dengar. Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. Sebab aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang hidup menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar, dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan kaudengar. Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Atau:
  
Saulus yang kejam dibutakan oleh Tuhan sebagai peringatan. Namun Tuhan membuatnya melihat lagi melalui tangan Ananias. Saulus dibaptis dan memberitakan nama Yesus.
 
Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:1-22)
           
  Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, dengan hati berkobar-kobar Saulus mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Agung, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia dapat menangkap dan membawa mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba memancarlah cahaya dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya aku?” Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jua pun. Saulus bangun dan berdiri lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; teman-temannya harus menuntun dia masuk ke Kota Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat, dan tiga hari lamanya ia tidak makan serta minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, “Ananias”. Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan, “Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang sedang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangan ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.” Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.” Tetapi firman Tuhan kepada Ananias, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepda bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah Yudas. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat kembali dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah ada selaput gugur dari mata Saulus, sehingga ia dapat melihat kembali. Saulus bangun, lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama dengan murid-murid Tuhan di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata, “Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan siapa saja yang memanggil nama Yesus? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud menangkap dan membawa murid-murid Tuhan ke hadapan imam-imam kepala?” Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya, dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (do-f, 4/4 PS 827)
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Yesus yang bangkit, mengutus kesebelas murid-Nya untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk. Mereka dilengkapi dengan kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-18)
  
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."
     
Sekali peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

   
Paulus berkisah mengenai masa lampaunya. Ia yang adalah seorang penganiaya murid-murid Tuhan, mengalami kasih Yesus yang luar biasa. Ia dipilih menjadi murid-Nya. Paulus kelak dengan penuh semangat mewartakan tentang Injil Yesus Kristus. Kita pun dipanggil untuk menjadi seorang pewarta Injil. Hal itu bisa kita lakukan dengan penuh semangat bila kita juga pernah merasakan kasih Tuhan dalam hidup ini. Yesus mengutus kita untuk pergi ke seluruh dunia dan mewartakan Injil kepada segala makhluk. Hal-hal luar biasa akan kita alami, bila kita hidup dari iman dan mengandalkan Tuhan.
 
Antifon Komuni (Gal 2:20)
 
Aku hidup dalam kepercayaan kepada Putra Allah yang mengasihi aku dan telah mengorbankan diri-Nya bagiku. 
 
Doa Malam
 
Ya Tuhan, aku bersyukur atas penyertaan-Mu sampai pada malam ini. Berkatilah siapa saja yang telah membantu pekerjaanku hari ini. Berilah mereka rahmat yang dibutuhkan pada saat-saat ini dan semoga malam ini mereka juga dapat mempersembahkan semuanya kepada-Mu dengan penuh rasa syukur. Amin. 
 
 
RUAH

Rabu, 24 Januari 2018 Peringatan Wajib St. Fransiskus de Sales

Rabu, 24 Januari 2018
Peringatan Wajib St. Fransiskus de Sales

Melalui perumpamaan - satu bentuk mengajar-Nya yang khas - Yesus mengajarkan supaya masuk ke dalam Kerajaan-Nya Bdk. Mrk 4:33-34.. Lewat perumpamaan Ia mengundang ke perjamuan Kerajaan-Nya Bdk. Mat 22:1-14., tetapi menuntut juga keputusan yang radikal. Untuk memperoleh Kerajaan itu, orang harus melepaskan segala sesuatu Bdk. Mat 13:44-45.; kata-kata hampa tidak mencukupi; perbuatan sangat dibutuhkan Bdk. Mat 21:28-32.. Perumpamaan perumpamaan itu seakan-akan menempatkan sebuah cermin di depan manusia, dalamnya ia dapat mengerti: Apakah ia menerima kata-kata itu sebagai tanah yang berbatu-batu atau sebagai tanah yang baik? Bdk. Mat 13:3-9. Apa yang ia lakukan dengan talenta yang ia terima? Bdk. Mat 25:14-30. Yesus dan kehadiran Kerajaan di dunia adalah inti semua perumpamaan. Orang harus masuk ke dalam Kerajaan, artinya harus menjadi murid Kristus, untuk "mengetahui rahasia Kerajaan surga" (Mat 13:11). Untuk mereka yang "ada di luar (Mrk 4:11), segala sesuatu tinggal rahasia Bdk. Mat 13:10-15.. (Katekismus Gereja Katolik, 541)

   

Antifon Pembuka (Sir 15:5)
 
Ia membuka mulutnya di tengah umat. Roh kebijaksanaan dan pengetahuan dilimpahkan Tuhan ke dalam hatinya. Ia dihiasi semarak kemuliaan.      
 
Doa Pembuka


Allah Bapa, asal dan tujuan hidup kami, demi keselamatan sesamanya Santo Fransiskus dari Sales, uskup-Mu, sanggup menjadi segalanya bagi semua orang. Perkenankanlah kami mengikuti teladannya, selalu mewartakan cinta kasih-Mu dalam melayani kepentingan sesama kami.. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-17)
  
"Aku akan membangkitkan keturunanmu dan Aku akan mengokohkan kerajaannya."
   
Waktu itu Raja Daud ingin mendirikan rumah bagi Tuhan. Maka datanglah Tetapi pada sabda Tuhan kepada Natan, demikian: "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman. Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras? Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bagi dia Aku akan memelihara kasih setia-Ku untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.27-28.29-30)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku hendak bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun temurun.
2. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi Yang Tertinggi di antara raja-raja bumi.
3. Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa dan takhtanya seumur langit.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)
  
"Seorang penabur keluar untuk menabur."
  
Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan. Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat". Dan Yesus bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun". Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat".
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
  Yesus mengajar para murid dengan perumpamaan penabur. Penabur itu menaburkan benih dan ada yang jatuh di pinggir jalan, ada yang jatuh di tanah berduri, berbatu dan di tanah yang subur. Yang jatuh di tanah tidak subur, bertumbuh, tetapi akhirnya mati, sedangkan yang jatuh di tanah subur tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah berlimpah. 
 
 Benih itu adalah sabda Tuhan sendiri yang kita terima. Apakah kita menerimanya dengan ikhlas dan tulus serta memasukkannya ke dalam hati kita, sehingga menghasilkan buah kebaikan? Apakah firman Tuhan itu sulit masuk dalam hati kita dan hanya tumbuh di luar diri kita, bahkan mendapat hambatan bermacam-maca, sehingga tidak berkembang baik dan bahkan akhirnya mati? Itu semua tergantung pada kita sendiri, bagaimana kita menerima dan mengembangkannya. 
 
 Jelas Tuhan menginginkan kita seperti tanah yang baik, yang memang siap menerima sabda Tuhan, siap untuk mengembangkannya, siap untuk melaksanakannya dalam hidup kita sehingga firman Tuhan sungguh menjadi sumber kehidupan kita di dunia ini. 
 
 Ada banyak hambatan yang bisa menghalangi firman Tuhan berkembang dalam hidup kita, misalnya: keegoisan kita, keserakahan, kemalasan, ketidakpekaan kita pada penderitaan orang lain, kejahatan, kesombongan, ketakutan, ketidakjujuran, ketidakadilan kita, dll. Secara umum, tindakan kita yang melawan kasih adalah merupakan hambatan bagi tumbuhnya sabda Tuhan dalam hidup kita.
 
 Marilah kita lihat hambatan kita masing-masing, dan kita pikirkan bagaimana kita akan mengatasi hambatan itu. Kita mohon kepada Tuhan, agar hidup kita semakin berkembang sesuai dengan semangat-Nya, yaitu kasih. (PS / INSPIRASI BATIN 2018)

Antifon Komuni (Lih. Mrk 8:15)

Berbahagialah orang yang menyambut Sabda Allah dalam hati yang tulus dan jujur dan menghasilkan buah dengan sabar.

Selasa, 23 Januari 2018 Hari Biasa Pekan III

Selasa, 23 Januari 2018
Hari Biasa Pekan III
  
“Masuklah ke dalam luka-luka Kristus yang tersalib. Di situ engkau akan belajar menjaga indramu, engkau akan memiliki kehidupan batin dan dengan tak henti-hentinya engkau mempersembahkan kepada Bapa penderitaan Allah kita Yesus Kristus dan penderitaan Bunda Maria, untuk menebus dosamu dan dosa semua manusia.” ― St. Josemaría Escrivá


Antifon Pembuka (Mzm 24:7)

Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, agar masuklah Raja kemuliaan.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber keselamatan, Engkau menghendaki Putra-Mu tinggal pada kami, menghendaki Dia menjelma dalam diri Yesus, manusia seperti kami. Semoga Dia menjadi keselamatan kami dan kesanggupan kedamaian kami. Sebab Dialah Putra-Mu, Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (6:12b-15.17-19)
   
"Daud dan segenap orang Israel mengarak tabut perjanjian dengan sorak-sorai."
  
Pada waktu itu Daud pergi mengangkut tabut Allah dari rumah Obed-Edom ke kota Daud, dengan sukacita. Setiap kali para pengangkat tabut Tuhan itu maju enam langkah, Daud mengurbankan seekor lembu dan seekor anak lembu tambun. Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga; ia mengenakan baju efod dari kain lenan. Daud dan segenap orang Israel mengangkut tabut Tuhan diiringi sorak-sorai dan bunyi sangkakala. Tabut Tuhan itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, yakni di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu; kemudian Daud mempersembahkan kurban bakaran dan kurban keselamatan di hadapan Tuhan. Setelah Daud selesai mempersembahkan kurban bakaran dan kurban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama Tuhan semesta alam. Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Siapakah itu raja kemuliaan? Tuhanlah raja kemuliaan.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10)
1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan! 2.Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:31-35)
  
"Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku."
   
Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 

"Saya sibuk sekali, agendaku amat padat." Kita kerap mendengar keluhan seperti itu. Orang merasa waktu 24 jam sehari terasa tidak cukup untuk menyelesaikan pekerjaannya. Bekerja, bekerja dan bekerja demi alasan kesinambungan hidup. Lalu orang lupa memperhatikan kesehatan, keluarga bahkan hidup rohaninya. 
 
 Berbeda dengan Maria, ibu Yesus seperti terkisah dalam Injil hari ini. Sebagai seorang ibu, ia pasti mempunyai sejumlah kesibukan juga. Namun ia tetap peduli pada Yesus, anaknya. Anaknya sesungguhnya sudah dewasa, usia 30 tahun, telah tampil mengajar di depan publik, melayani dan menyembuhkan orang sakit, menunjukkan makna utama hukum Taurat yang kerap dengan picik dimengerti ahli-ahli Taurat. Tapi ketika mendengar berita miring bahwa anaknya kerasukan setan, Maria segera mencari-Nya. Ia merasa bertanggung jawab atas pendidikan, pembinaan, kesehatan, keselamatan anaknya. 
 
 Betapa bahagianya kita jika memiliki ibu seperti Maria ini. Kita memang sudah dewasa, mapan, mandiri, bahkan mungkin telah mempunyai momongan, tetapi ibu tetap mencintai kita dengan tulus walau kadang kita sudah kurang memperhatikannya. .(RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018)

Antifon Komuni (Mrk 3:35)

Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku, saudari-Ku dan ibu-Ku.
 

Senin, 22 Januari 2018 Hari Biasa Pekan III

Senin, 22 Januari 2018
Hari Biasa Pekan III
 
Pohon yang baik ialah: hati dan budi yang dijiwai oleh cinta kasih, tidak dapat melakukan lain daripada perbuatan baik dan suci --- St. Angela Merici

Antifon Pembuka (Mzm 89:21-22)

Aku telah menemukan Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak kudus, maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (5:1-7.10) 
 
"Engkaulah yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." 
 
Sekali peristiwa datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron. Mereka itu berkata, “Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel, yakni sejak Saul memerintah atas kami. Lagipula Tuhan telah bersabda kepadamu: “Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel”. Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap Daud di Hebron, lalu Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di sana di hadapan Tuhan. Kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel. Pada saat menjadi raja itu, Daud berumur tiga puluh tahun; dan selanjutnya empat puluh tahun lamanya ia memerintah. Di Hebron ia memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun atas seluruh Israel dan Yehuda. Kemudian raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Tetapi mereka itu berkata kepada Daud, “Engkau tidak sanggup masuk kemari! Orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!” Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke sana. Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud. Maka makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan, Allah semesta alam, menyertai dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai raja.
Ayat. (Mzm 89:20.21-22.25-26)
1. Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan kepada orang-orang yang Kaukasihi. Engkau berkata, “Telah Kutaruh mahkota di atas kepala seorang pahlawan, telah Kutinggikan seorang pilihan dari antara bangsa itu.”
2. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus, maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
3. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Aku akan membuat tangannya menguasai laut, dan tangan kanannya menguasai sungai-sungai.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:22-30) 
 
"Kesudahan setan telah tiba."
  
Pada suatu hari datanglah ahli-ahli Taurat dari Yerusalem dan berkata tentang Yesus, “Ia kerasukan Beelzebul!” Ada juga yang berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” Maka Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudah tamatlah riwayatnya! Camkanlah, tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat, untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah ia dapat merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus, ia tidak akan mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal.” Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus,
Allah itu maharahim, Allah itu sumber belaskasihan. Dalam perjanjian Lama kita mengetahui bagaimana TUHAN, Allah Israel, berulang kali mengampuni dan memberikan kesempatan baru kepada bangsa pilihannya itu. Ketika mereka dibimbing oleh Musa keluar dari tanah Mesir, dan ketika Musa menerima Dekalog atau sepuluh perintah Allah, bangsa pilihan TUHAN itu justru membuat patung lembu dari emas dan menjadikan dewa mereka. Tetapi TUHAN mahapengasih, Ia menerima mereka kembali. Ketika bangsa Israel menyembah dewa Baal, Elia tampil sebagai nabi Allah untuk mempertobatkan bangsa Israel, bahwa mereka salah menyembah patung Baal. Dan masih banyak contoh yang lain. Pada jaman Yesus datang, bangsa Israel juga hidup dalam penjajahan Romawi. Mereka tidak siap menerima Yesus sebagai Mesias, yang diharapkan dapat membebaskan mereka dari kekuasaan bangsa Roma. Yesus disebut sosok penghujat Allah, penghulu setan. Mereka tidak menerima Yesus sebagai Anak Allah yang turun ke dunia. 
  
Saudara-saudari terkasih,
Adakah seorang ibu tidak mengakui anak yang telah dilahirkannya sendiri? Kalaupun itu ada, mungkin ibu ini boleh dikatakan "tidak waras" atau "hilang ingatan". Adakah seorang anak yang tidak mengakui ibu yang telah melahirkannya. Ada. Banyak. Bahkan sebuah legenda "Malin Kudang" contohnya. Anak durhaka ini - begitu disebutkan - tidak mengakui ibu kandungnya, dan ia dikutuk menjadi batu. Itulah akibat dari sikap dan tindakannya yang tidak mengakui ibu yang telah melahirkannya. Apa hubungannya dengan "dosa yang tidak dapat diampuni"? Saya pikir cukup jelas dan mudah dipahami. Kalau seseorang tidak mengakui Allah sebagai sumber keselamatannya, bagaimana mungkin ia dapat diselamatkan. Bukankah ia telah menolak sumber keselamatan itu sendiri? Itulah yang dimaksud Tuhan Yesus ketika Beliau bersabda: "apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun  selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." Mungkin seseorang telah menyakiti hati ibunya, ibunya akan mengampuninya; atau tidak mencukup kebutuhannya karena ia miskin, ibu bisa memahami, tetapi jika anaknya tidak mengakui dirinya sebagai ibu yang melahirkannya, apa yang dirasakan ibu? Demikian pula kalau seseorang tidak mengakui Allah sebagai sumber keselamatannya, Allah tidak bisa berbuat apa-apa, sebab ia menolak diselamatkan.
   
Saudara-saudari terkasih,
Dewasa ini, semakin banyak orang yang tertarik untuk mengikuti Yesus Kristus. Tentu hal ini patutlah kita syukuri. Karena mereka itu adalah orang-orang yang sudah cukup dewasa, mereka ini memiliki banyak pertanyaan tentang apa yang sudah saya ajaran dalam pelajaran persiapan baptis untuk orang-orang dewasa. Salah satu pertanyaan mereka adalah yang sedang kita renungkan pada hari ini: Mengapa "menghujat Roh Kudus" itu adalah dosa yang tidak dapat diampuni? Bisa dijelaskan dengan kiasan, tentang Anak yang menolak ibu kandungnya. Rupanya penjelasan itu belum cukup membantu, sebab seseorang di antara ke 17 calon baptis itu bertanya lanjut: "Kalau ibunya tidak pernah mengurusi anaknya sejak kecil, melihat juga tidak pernah, apakah anaknya harus mengakui ibunya sebagai ibu kandungnya? Itu kan tidak adil!" Kalaupun ada kasus seperti itu, satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa memang wanita itulah yang membuat dia ada sekalipun ia tidak mengakui keberadaan ibunya. Tetapi Allah bukanlah seorang manusia yang seperti itu. Allah kita adalah Tuhan yang tidak pernah sedetikpun tidak memperhatikan kita. Rambut kita dapat dihitungnya tanpa salah, nama kita diukir di telapak tangan-Nya, ia memelihara kita melebihi burung pipit yang tidak menabur dan tidak menanam tetapi diberi makan, melebihi  bunga bakung di padang, Ia mendandani kita; bahkan lebih indah dari busana raja Salomo juga. Allah kita adalah Allah yang peduli dan luar biasa.
   
Saudara-saudari terkasih,
Kepada Allah yang seperti ini, apakah kita bergeming untuk tidak mengakui kasih dan karunia-Nya yang selalu baru setiap pagi dan menyertai kita sepanjang hidup kita? Hanya orang yang "tidak waras" saja yang melakukan hal itu. Tuhan telah menjadikan kita serupa dengan gambarNya. Kita ini citra Allah. Namun sungguh disayangkan, manusia yang lemah ini telah dibujuk rayu oleh iblis untuk tidak mengakui kebaikan dan kemurahan Tuhan. Ia ingin menjadi seperti Allah yang mengetahui segalanya, dan iapun jatuh dalam dosa. Itulah dosa yang diwariskan oleh Adam dan Hawa leluhur umat manusia. Kecenderungan ingin menjadi Allah, tidak membutuhkan Allah dan mengandalkan kemampuan pikir dan nalarnya sendiri, itulah awal kejatuhan kita manusia. Dosa yang tidak dapat diampuni itu adalah dosa karena tidak mengakui "peran serta" Allah dalam hidup kita. Orang yang tidak membutuhkan Allah apalagi menolaknya adalah orang yang tersesat, sangat jauh dari keselamatan. Harta, kekayaan, uang menjadi "allah"-nya yang baru. Orang ini tidak bisa diselamatkan karena telah menolak sumber keselamatan, yaitu Allah.

Refleksi :
Apakah aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang menebus dosaku?

Marilah kita berdoa:
Ya Bapa, jauhkanlah kami dari sikap sombong dan terlalu percaya pada kemampuan diri sendiri. Kami percaya bahwa Engkaulah sumber keselamatan kami di dalam Yesus Kristus  Tuhan kami. Tambahkanlah iman  kami, ya Tuhan. Doa ini kami panjatkan dalam nama Yesus, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.
 
Antifon Komuni (Mzm 89:25)
 
Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. 
 

RENUNGAN LUMEN 2000

Minggu, 21 Januari 2018 Hari Minggu Biasa III

Minggu, 21 Januari 2018
Hari Minggu Biasa III
 
"Sesudah Yohanes ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, katanya: 'Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil'" (Mrk 1:14-15). "Untuk memenuhi kehendak Bapa, Kristus meresmikan Kerajaan surga di dunia" (LG 3). Tetapi kehendak Bapa itulah "mengangkat manusia untuk ikut serta menghayati hidup ilahi" (LG 2). Ia melakukan itu, dengan mengumpulkan manusia-manusia di keliling Anak-Nya Yesus Kristus. Perhimpunan ini adalah Gereja; ia merupakan "benih serta awal Kerajaan Allah di dunia" (LG 5). -- Katekismus Gereja Katolik, 541
 
Antifon Pembuka (Mzm 96:1.6)

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, bernyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi. Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.
 
O sing a new song to the Lord; sing to the Lord, all the earth. In his presence are majesty and splendor, strength and honor in his holy place.
 
Doa Pembuka

Allah Bapa kami, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memanggil kami untuk bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-5.10)
  
"Orang Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
    
Untuk kedua kalinya Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah, dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa; baik orang dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung. Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
       
Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 7:29-31)
 
"Dunia seperti yang kita kenal sekarang ini akan berlalu."
     
Saudara-saudara, waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri; orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli. Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = g , 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
  
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
  
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Mereka pun segera meninggalkan jalanya, dan mengikuti Yesus. Setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka, dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di atas perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan
 
Seorang pemuda mengeluh kepada Pastor Paroki bahwa ia sesungguhnya ingin sekali menerima Sakramen Baptis dan menjadi Katolik. Namun, ia merasa keberatan kalau harus terlebih dahulu mengikuti masa katekumenat selama beberapa waktu. 
 
 Menanggapi keluhan pemuda tersebut sang Pastor bertanya, "Seandainya engkau sedang jatuh cinta dengan seorang gadis, lalu ia mengundangmu ke rumahnya, padahal saat itu sedang hujan lebat, apakah kamu tetap akan datang ke rumahnya?" "Saya tetap akan datang ke rumah gadis itu!" tukas sang pemuda. "Lho, kan sedang hujan lebat, nanti kalau kamu masuk angin bagaimana?" tanya sang Pastor lagi. "Gak masalah, cinta itu butuh pengorbanan!" Jawab pemuda itu dengan mantapnya."Bagus, kalau begitu ikutilah masa katekumenat dengan penuh sukacita karena mencintai Yesus juga butuh pengorbanan!" tukas sang Pastor dengan nada kebapaan.
 
 Simon, Andreas, Yohanes dan Yakobus sungguh-sungguh terpesona dan jatuh cinta pada pribadi Yesus. Bagi mereka, undangan Yesus untuk menjadi murid-murid-Nya adalah sebuah kesempatan emas. Itulah sebabnya mereka begitu spontan meninggalkan pekerjaan mereka untuk mengikuti Yesus. Mengapa "hanya" demi mengikuti Yesus, mereka bersedia meninggalkan segalanya sementara mereka sudah mapan sebagai nelayan? Terlebih Yohanes dan Yakobus, dari Injil kita tahu bahwa ayah mereka, Zebedeus, adalah seorang nelayan "juragan" yang memiliki perahu sendiri dan orang-orang upahan (bdk. Mrk 1:20). Sangat mungkin bahwa suatu saat Yohanes dan Yakobus akan mewarisi perahu ayah mereka. Bagi Simon, Andreas, Yohanes dan Yakobus, kesempatan untuk menjadi murid Yesus jauh lebih berharga dan penting daripada segala kemapanan yang telah mereka miliki. 
 
 St. Teresia dari Lisieux berkata, "Mencintai Kristus adalah suatu keharusan bagi kita karena kita sudah menerima cinta-Nya sebelum kita mengenal-Nya." Sebelum kita mengenal Kristus, kita telah berutang cinta kepada-Nya. Karena sengsara dan wafat-Nya di kayu salib, relasi kita dengan Allah telah dipulihkan. Cinta Kristus telah mengembalikan martabat kita sebagai kesayangan Allah. Oleh karena itu, tidak selayaknya jika kita masih berhitung-hitung dalam mencintai Kristus. Sudah sepantasnya kita memberikan yang terbaik yang kita miliki untuk membalas cinta Kristus kepada kita karena Dia telah memberikan sesuatu yang paling berharga bagi kita, yaitu perdamaian dengan Allah, Sang Pencipta. 
 
 Mari kita belajar dari Simon, Andreas, Yohanes dan Yakobus yang tidak berhitung-hitung dalam mencintai Kristus sebagai yang paling berharga dalam hidup mereka. (Rm. Erik Wahju Tjahjana, O.Carm)
  
Antifon Komuni

Tujukanlah pandanganmu kepada Tuhan maka wajahmu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu.

Look toward the Lord and be radiant; let your faces not be ashamed. (Bdk. Mzm 34:6)

atau

Akulah terang dunia, Sabda Tuhan. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang kehidupan.

I am the light of the world, says the Lord; whoever follows me will not walk in darkness, but will have the light of life. (Yoh 8:12)

Sabtu, 20 Januari 2018 Hari Biasa Pekan II

Sabtu, 20 Januari 2018
Hari Biasa Pekan II
 

“Doa adalah persiapan terbaik untuk Komuni Kudus. Doa adalah pengangkatan pikiran kepada Tuhan. Ketika kita berdoa, kita pergi guna menjumpai Kristus yang datang kepada kita. Jika Pencipta dan Penyelamat kita datang dari surga dengan cinta yang sedemikian besar, maka pantaslah jika kita datang menghadap Dia. Dan hal ini dapat kita lakukan ketika kita meluangkan waktu dalam doa.” ― St. Bernardinus dari Siena

Antifon Pembuka (Mzm 80:2a.3b)

Hai gembala Israel, pasanglah telinga, dengarkanlah kami. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu dan selamatkanlah kami.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber kehidupan, bagaimana kami mau menyebut nama-Mu, seandainya Yesus Mesias tidak berbicara tentang Dikau? Kami mohon, semoga Ia berkenan mendahului dan membimbing kami menuju Engkau, sumber kehidupan semua orang. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (1:1-4.11-12.19.23-27)
   
  
"Para pahlawan gugur di medan perang."
    
Setelah Saul mati, dan ketika Daud kembali sesudah memukul kalah orang Amalek dan tinggal dua hari di Ziklag, maka datanglah pada hari ketiga seorang dari tentara, dari pihak Saul, dengan pakaian terkoyak-koyak dan tanah di atas kepala. Ketika ia sampai kepada Daud, sujudlah ia ke tanah dan menyembah. Bertanyalah Daud kepadanya: "Dari manakah engkau?" Jawabnya kepadanya: "Aku lolos dari tentara Israel." Bertanyalah pula Daud kepadanya: "Apakah yang terjadi? Coba ceriterakan kepadaku." Jawabnya: "Rakyat telah melarikan diri dari pertempuran; bukan saja banyak dari rakyat yang gugur dan mati, tetapi Saul dan Yonatan, anaknya, juga sudah mati." Lalu Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga. Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang. Kepermaianmu, hai Israel, mati terbunuh di bukit-bukitmu! Betapa gugur para pahlawan! Saul dan Yonatan, orang-orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tidak terpisah. Mereka lebih cepat dari burung rajawali, mereka lebih kuat dari singa. Hai anak-anak perempuan Israel, menangislah karena Saul, yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi, yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu. Betapa gugur para pahlawan di tengah-tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu. Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan. Betapa gugur para pahlawan dan musnah senjata-senjata perang!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Buatlah wajah-Mu bersinar, ya Tuhan, maka kami akan selamat.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, dengarkan kami, Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan! Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar di depan Efraim, Benyamin dan Manasye! Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Tuhan, Allah semesta alam, berapa lama lagi murka-Mu menyala sekalipun umat-Mu berdoa? Mereka Kauberi makan ratapan dan Kauberi minum air mata berlimpah; Engkau menjadikan kami pangkal sengketa para tetangga, dan para musuh mengolok-olok kami.
3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Bukalah hati kami, ya Allah, agar dapat memperhatikan sabda Putra-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:20-21)
  
"Orang-orang mengatakan Yesus tidak waras lagi."
    
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, "Ia tidak waras lagi."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
   

Yesus dalam pewartaan-Nya selalu tampil dengan Sabda dan karya, itu juga yang menjadi pengajaran-Nya. Dalam kisah ini Yesus dituduh bahwa karya-Nya selama ini dilakukan dengan kuasa setan dan keluarga-Nya sendiri mengatakan bahwa Ia tidak waras. Keluarga-Nya takut kepada orang banyak sehingga mengatakan hal itu. Namun demikian Yesus tidak tinggal diam menghadapi tuduhan akan kuasa setan itu. Dengan cemerlang Yesus membuka mata mereka dan menyadarkan bahwa tidak mungkin setan mengusir setan, yang ada setan bersekutu dengan setan. Kuasa Yesus justru untuk mengusir kuasa jahat dari setan itu.
 
Jika seorang yang sudah dikuasai roh jahat, maka kecenderungannya adalah melakukan kejahatan dan melawan kebaikan. Yesus menyadarkan bahwa sikap mereka yang jahat itu justru membahayakan diri mereka sendiri dan akan merusak sesamanya. Kehadiran Yesus yang menyelamatkan, tidak mereka lihat. Namun demikian Yesus terus mewartakan, karena kuasa setan harus dikalahkan. Oleh sebab itu diperlukan kerjasama dengan manusia, kita semua jika ingin diselamatkan. (JM/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018).

Antifon Komuni (Mrk 3:20)

Ketika Yesus bersama para murid masuk ke sebuah rumah datanglah orang banyak berkerumun, sehingga makan pun mereka tidak sempat.

Jumat, 19 Januari 2018 Hari Biasa Pekan II

Jumat, 19 Januari 2018
Hari Biasa Pekan II

“Evangelisasi adalah promosi yang paling integral dan tertinggi dari pribadi manusia.” – Paus Emeritus Benediktus XVI

Antifon Pembuka (Mzm 57:2)

Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; di bawah sayap-Mu aku akan bernaung sampai berlalulah malapetaka ini.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber kabar gembira, Engkau memanggil mereka yang Kaukehendaki mewartakan sabda Putra-Mu ke seluruh dunia. Semoga kami pun mewartakan berita kebaikan-Mu, karena Putra-Mu itu Penebus kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (24:3-21)
    
   
"Aku tidak akan menjamah Saul sebab dialah orang yang diurapi Tuhan."
    
Pada suatu hari Saul mengambil 3000 orang pilihan dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan. Maka sampailah Saul ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua, dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian dalam gua itu. Lalu berkatalah orang-orang itu kepada Daud, “Telah tiba hari yang dikatakan Tuhan kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu. Maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik!” Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena telah memotong punca jubah Saul. Lalu ia berkata kepada orang-orangnya, “Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi Tuhan; dijauhkanlah aku dari menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.” Dengan perkataan itu Daud mencegah orang-orangnya; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul bangun meninggalkan gua, hendak melanjutkan perjalanannya. Maka bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang, katanya, “Tuanku Raja!” Saul menoleh ke belakang. Maka Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud menyembah. Lalu berkatalah ia kepada Saul, “Mengapa engkau percaya akan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu? Ketahuilah, pada hari ini Tuanku sendiri melihat, bahwa hari ini Allah menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu. Ada orang yang menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan. Lihatlah ini, Bapaku! Lihatlah punca jubahmu ada dalam tanganku. Dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku. Tuhan kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau! Tuhan kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau; seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang fasiklah timbul kefasikan. Sungguh, tanganku tidak akan memukul engkau! Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang? Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja! Sebab itu Tuhan kiranya menjadi hakim yang memutuskan perkara kita! Kiranya Dia memperhatikan dan memperjuangkan perkaraku! Kiranya Ia memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu.” Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu, berkatalah saul, “Suaramukah itu, ya anakku Daud?” Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul. Katanya kepada Daud, “Engkau lebih besar daripada aku, sebab engkau telah melaukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu. Telah kautunjukkan pada hari ini, betapa engkau telah melakukan yang baik kepadaku: Walaupun Tuhan telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu, engkau tidak membunuh aku. Apabila seseorang menangkap musuh, masakan dilepaskannya dia pergi dengan selamat? Tuhan kiranya membalaskan dengan kebaikan apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini. Dari ini semua, sesungguhnya aku tahu, bahwa engkau pasti menjadi raja dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku.
Ayat. (Mzm 57:2.3-4.6.11)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; di bawah sayap-Mu aku akan bernaung sampai berlalulah malapetaka ini.
2. Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang mengerjakan segalanya bagiku: Kiranya Ia mengirim utusan dari surga dan menyelamatkan daku, mencegah orang-orang yang menganiaya aku; semoga Allah mengirimkan kasih setia dan kebenaran-Nya.
3. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi! Sebab, kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan Diri-Nya dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:13-19)
  
"Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai Dia."
   
Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia, untuk diutus-Nya memberitakan Injil, dan untuk menerima dari Dia kuasa mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, yang keduanya Ia beri nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh; selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Ayat 14-15 Injil hari ini memuat tiga hal yang menarik untuk direnungkan. Pertama, Yesus menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia. Kedua, dua belas orang itu diutus untuk memberitakan Injil. Ketiga, kedua belas orang itu diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Ketiga hal tersebut tentu terkait dengan panggilan umat Katolik masa kini. 
 
 Pertama, panggilan menyertai Tuhan sangat ditekankan di sini. Kita diutus untuk terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan Tuhan. Yesus ingin agar kita seiya-sekata dalam mewartakan Kerajaan Allah. Yesus ingin agar kita melakukan perbuatan-perbuatan baik. Yesus ingin agar kebersamaan dengan Allah semakin mendapat tempatnya. 
 
 Kedua, kita semua dipanggil untuk memberitakan Injil yang artinya adalah Kabar Gembira. Melalui permenungan ini, kita disadarkan untuk meninggalkan kebiasaan yang berlawanan dengan Warta Gembira. Jangan sampai kita ikut-ikut menjadi penyebar hoax (berita palsu), jangan sampai kita menjadi pelaku ujaran kebencian dan jangan sampai kita menjadi sumber kemurungan, kecemasan, serta ketakutan. 
 
 Ketiga, para murid Yesus diberi kuasa untuk mengusir setan. Setan adalah si penggoda yang dapat menggagalkan pekerjaan baik. Para murid dan kita semua diberi kuasa dan kekuatan untuk dapat mengalahkan godaan setan. Kebersamaan sejati dengan Yesus dan ketangguhan mewartakan kabar gembira pada akhirnya akan membuat kuasa setan dikalahkan. 
 
 Melalui permenungan ini, kita hendaknya menyediakan diri sebagai orang yang dipilih oleh Tuhan untuk menyertai-Nya, untuk mewartakan Kabar Baik, dan untuk menangkal godaan iblis. Pada hari ini, kita juga belajar dari Daud yang menyediakan diri sebagai orang pilihan Allah. Karena kebersamaannya dengan Allah, Daud mampu mengendalikan diri di hadapan musuhnya (Saul). Karena penyertaan Allah, Daud memiliki belas kasih sehingga ia tidak mencelakakan Saul musuhnya sebagai orang yang diurapi Allah. (AH/INSPIRASI BATIN 2018).

Antifon Komuni (Mrk 3:14)

Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya, menetapkan mereka untuk menyertai Dia, dan untuk diutus sebagai pewarta Injil.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy